-->

Rabu, 07 September 2022

Bupati Tamba Sumbang Ruang Kelas SD 4 Melaya dari Charity Golf Turnamen


Jembrana , Bali Kini -
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menepati janjinya membantu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Melaya, untuk membangun ruang kelas semi permanen. Janji bupati yang disampaikan saat berkunjung ke sekolah pada 11 Agustus lalu, sudah direaliasikan membangun dua bangunan ruang kelas semi permanen.


Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyampaikan, pada saat mengunjungi SDN 4 Melaya merasa tergugah untuk membantu secara pribadi. Bantuan yang dimaksud membangun ruang kelas semi permanen sebelum perbaikan sekolah secara keseluruhan. "Kasihan anak-anak kalau sampai belajar di tempat parkir dan belajar secara bergantian di ruang kelas yang terbatas," ujarnya.


Bupati memastikan bahwa perbaikan sekolah dilakukan pada tahun anggaran 2023 mendatang. Selain mengusulkan perbaikan melalui dana alokasi khusus (DAK) pusat, sebagai alternatif perbaikan dianggarkan dari APBD Jembrana. "Tahun depan pasti diperbaiki," tegasnya.


Karena perbaikan masih tahun depan, sementara ini bupati membangun ruang kelas semi permanen di halaman sekolah. Pembangunan sekolah semi permanen ini, solusi sementara agar siswa nyaman belajar. Karena sudah ada ruang kelas semi permanen tidak perlu berbagai ruang kelas dan waktu untuk belajar dibagi pagi dan sore.


Bantuan pembangunan ruang kelas semi permanen ini, berasal dari charity golf yang sudah digelar dalam rangka HUT Kota Negara, nilainya sebesar Rp 45 juta. "Saat datang ke sekolah saya sudah janji bangunkan kelas semi permanen, sekarang saya realisasikan janji itu biar siswa bisa belajar dengan nyaman," terangnya.


Selain bantuan membangun ruang kelas semi permanen SDN 4 Melaya, hasil dari charity golf yang membawa misi sosial, rencananya akan digunakan membangun bedah rumah dan rehabilitasi rumah warga Jembrana yang tidak mampu. "Saya mengucapkan terima kasih pada peserta charity golf, karena dengan kegiatan itu pemerintah kabupaten Jembrana bisa membantu warga tidak mampu, tanpa menggunakan APBD Jembrana," ucapnya.


Kepala SDN 4 Melaya Siluh Putu Ekawati menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Bantuan dari Bupati untuk membangun ruang kelas semi permanen. "Saya atas nama kepala sekolah, dewan guru dan pengawas mengucapkan terima kasih banyak kepada bupati Jembrana," ucapnya.


Ruang kelas semi permanen yang dibangun sebanyak dua ruang kelas. Dua ruang kelas itu untuk kelas IV dan kelas VI. Karena sudah ada ruang kelas siswa sudah bisa belajar pagi hari semua. "Sebelumnya ada yang masuk pagi dan sore," imbuhnya.


Senada diungkapkan Ni Wayan Sudarmi pengawas sekolah mengaku terharu dan bangga dengan kebaikan bupati menyumbang untuk membangun ruang kelas semi permanen di SDN 4 Melaya. Dengan adanya ruang kelas bantuan bupati ini, siswa yang selama ini belajar berbagi waktu pagi dan sore sudah bisa masuk pagi semua.  "Mulai besok sudah bisa belajar pagi semua. Terima kasih banyak pak Bupati," ungkapnya. (rls)

Senin, 05 September 2022

Bupati Tamba Ajak ASN Kompak Songsong Jembrana Emas 2026


Jembrana ,Bali Kini -
Apel rutin Pemerintah Kabupaten Jembrana dipimpin langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, diikuti oleh seluruh ASN dan pegawai Non ASN di lingkup Pemkab Jembrana bertempat di Lapangan Pecangakan, Negara.


Seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Jembrana diminta dapat bekerja secara jujur dan profesional, serta mampu memahami bagaimana mencapai Jembrana Emas di tahun 2026. Hal tersebut disampaikan Bupati Tamba dalam arahannya didepan seluruh peserta Apel, Senin (5/9/2022).


Bupati Tamba berpesan agar seluruh aparatur Pemkab Jembrana tetap menjaga kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehingga tujuan menjadikan Jembrana Emas dapat tercapai.


"Saya minta dengan hormat, kita adalah satu teamwork yang sangat kuat. Kita bekerja bersama, berpikir global untuk Jembrana yang maju, Jembrana Emas Tahun 2026. Tetap bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing," tutup Bupati Tamba. 


Bupati  asal desa Kaliakah ini mengharapkan seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Jembrana harus memahami Jembrana Emas Tahun 2026.

" Termasuk mampu menjabarkan kepada masyarakat apa indikator, pendukung dan fakta-fakta sehingga di Tahun 2026 dapat dikatakan sebagai Jembrana Emas," ujar Bupati Tamba.


Lanjutnya, Bupati Tamba menjelaskan salah satu indikator mewujudkan Jembrana Emas 2026 adalah dengan dibangunnya Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang rencananya groundbreaking akan dilaksanakan tanggal 10 September 2022 oleh Presiden Joko Widodo.


"Saat jalan tol telah dibangun, maka akan ada investasi yang masuk ke Jembrana. Dengan adanya investasi yang masuk, akan membutuhkan tenaga kerja. Dan di Tahun 2026 juga kunjungan wisatawan ke Jembrana diperkirakan mencapai 6-8juta orang, pada saat itu semua keluarga di Jembrana bisa bekerja, semoga tidak ada lagi keluarga prasejahtera di kabupaten Jembrana" ucapnya.


 Program Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) yang merupakan satu-satu sistem data tunggal daerah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten juga menjadi penekanan Bupati.

 Harapannya, JSDDD dapat dilaunching oleh Bapak Presiden Joko Widodo berbarengan dengan Groundbreaking jalan Tol yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 10 September 2022.


"Kita harapkan saat kehadiran Bapak Presiden, mohon doa restu nantinya bisa Bapak Presiden yang akan melaunching Jembrana Satu Data Dari Desa. Karena ini merupakan program satu-satunya kabupaten seluruh Indonesia yang hanya ada di Kabupaten Jembrana," harap Bupati Tamba.


JSDDD sendiri menjadi magnet untuk kunjungan kerja berbagai instansi Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia datang Jembrana. JSDDD dilihat sebagai inovasi daerah yang sangat penting sebagai indikator penentu arah perencanaan kebijakan suatu daerah.  (Ngr/hsj)

Minggu, 04 September 2022

Pastikan Berjalan Lancar, Bupati Tamba Dampingi Gubernur Koster Tinjau Kesiapan Groundbreaking Jalan Tol


Jembrana - Groundbreaking Tol Gilimanuk – Mengwi tinggal menghitung hari. Rencananya, groundbreaking tol terpanjang di Pulau Bali ini akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada, Sabtu (10/9) mendatang di Pekutatan, Jembrana.

Untuk memastikan jalannya groundbreaking berjalan lancar, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peninjauan langsung ke lokasi tepatnya di Banjar Pasar, Desa Pekutatan,  Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (4/9).

Dalam peninjauan tersebut turut dihadiri Kapolda Bali Irjen. Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, Danrem 163/Wira Satya serta jajaran Forkopimda Jembrana.

Disela - sela peninjauan Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan tujuan kedatangannya guna memastikan kelancaran acara groundbreaking yang sedianya akan dilaksanakan pada 10 September mendatang.

Peninjauan dilakukan mulai dari tempat kedatangan awal Lapangan Pecangakan Negara.
Lapangan ini   dirancang sebagai tempat mendarat helipad  Presiden Joko Widodo yang sedianya memulai prosesi ground breaking. Setelah dari helipad, rombongan bergerak menuju lokasi groundbreaking di desa Pekutatan.

"Kita pastikan semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Jadi mohon doanya agar nanti pelaksanaannya berlangsung dengan baik tanpa hambatan,"ujar Koster.

Sementara Bupati I Nengah Tamba mengungkapkan keberadaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan berdampak besar terhadap meningkatnya perekonomian masyarakat Bali, khususnya kabupaten Jembrana sendiri.

Dirinya berharap jalannya proyek jalan tol tersebut dapat berjalan sesuai rencana hingga selesai nanti. "Jalan tol ini merupakan kunci kesuksesan Jembrana dalam menyambut tahun emasnya di tahun 2026. Astungkara ini akan membawa perubahan bagi kabupaten Jembrana ke arah yang lebih baik. Mohon doa restunya,"pungkasnya.(yogi/hmsj)

Bupati Tamba Pantau Pembangunan Bale Paselang Pura Giri Salaka Alas Purwo


Jembrana - Pemerintah Kabupaten Jembrana menghibahkan pembangunan Bale Paselang untuk Pura Giri Salaka Alas Purwo, Banyuwangi. Untuk memastikan pengerjaan berjalan dengan baik, Bupati Tamba meninjau langsung proses pembangunan Bale Paselang tersebut, Sabtu (3/9) malam.

"Malam ini dihari libur kita manfaatkan untuk Tirta Yatra ke Pura Giri Salaka Alas Purwo dan sekaligus melaksanakan monitoring terhadap hibah yang kita berikan kepada pangempon Pura Giri Salaka Alas Purwo untuk membuat Bale Paselang. Tadi sudah kita perhatikan pelaksanaan pengerjaannya berjalan sudah 60% dan tenggang waktu sampai bulan Desember saya yakin bisa diselesaikan,"ucap Bupati Tamba.

Selain memantau pengerjaan Bale Paselang, Bupati Tamba bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Jembrana melaksanakan persembahyangan bersama dengan tujuan memohon restu agar pelaksanaan pemerintahan di Jembrana dapat berjalan dengan baik.

"Kita juga meminta doa restu sesuhunan di Alas Purwo agar saat memimpin Pemerintah Kabupaten Jembrana, semua program-program dapat berjalan dengan baik, rakyat bisa sehat dan sejahtera, serta seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Jembrana dapat bekerja dengan baik, lancar dan sukses, "tuturnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya menambahkan pembangunan Bale Paselang dengan anggaran sebesar 270 juta rupiah ini bersumber dari dana hibah Pemkab Jembrana yang sudah melalui pengkajian sebelumnya.

"Hibah Pembangunan Bale Paselang bersumber dari APBD Jembrana Tahun 2022. Ini sudah melalui pengkajian dari Dinas PUPRPKP Jembrana," pungkasnya Sumber Wijaya. (Ngr/hmsj)

Jumat, 02 September 2022

Bupati Jembrana Kembali Meresmikan Angkringan Bahagia


JEMBRANA, Angkringan Pergung Bahagia yang berlokasi di Lapangan Widya Mandala Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo diresmikan  ditandai dengan pemotongan pita, kamis (1/9). Angkringan pergung , tercatat sebagai angkringan kelima yang operasionalnya diresmikan setelah sebelumnya Kaliakah, Gilimanuk,  Pekutatan serta Yeh Sumbul.

Bupati Tamba mengatakan dibukanya Angkringan Pergung Bahagia ini untuk memberikan tempat kepada para pelaku UMKM mengembangkan usahanya serta sebagai momentum untuk menumbuhkan perekonomian.

"Angkringan ini adalah tempat untuk berdiskusi, saling bersilaturahmi, dan sebagai jawaban pemulihan perekonomian di masa pandemi yang telah kita lalui ini. Angkringan ini juga sebagai tempat pelatihan dan persiapan menyambut Jembrana Emas Tahun 2026," ucapnya Bupati Tamba.

Lanjutnya, Angkringan Pergung ini merupakan angkringan kelima yang dibuka oleh Bupati Tamba.
Hampir di setiap Kecamatan sudah memiliki angkringan, sehingga memberikan peluang usaha yang lebih besar bagi masyarakat Jembrana.

"Ini adalah angkringan yang kelima,  yang pertama angkringan di Gilimanuk, berikutnya Negaroa Bahagia, Pekutatan, Yeh Sumbul Sunset View, sekarang Pergung Bahagia dan akan menyusul angkringan Pelataran Rambut Siwi," tuturnya.

Apresiasi disampaikan Bupati Tamba karena angkringan Pergung Bahagia dapat dibuka dalam waktu singkat atas dukungan berbagai pihak.

"Angkringan Pergung ini luar biasa, tidak butuh waktu lama. Hanya 4-5 hari sudah bisa dikerjakan, ini sangat luar biasa karena mendapat dukungan dari seluruh tokoh-tokoh yang ada di Pergung," kata Bupati Tamba.

Senada dengan yang disampaikan Bupati Tamba, kepala Bumdes Graha Sedana Desa Pergung I Wayan Suriandana menyampaikan dibukanya angkringan Pergung Bahagi ini untuk memicu munculnya embrio pelaku usaha.

"Tujuan dibuatnya angkringan ini untuk menciptakan pebisnis-pebisnis muda dan gerakan UMKM untuk menyambut Jembrana Emas 2026," pungkas Suriandana.

Pembukaan Angkringan Pergung juga turut dihadiri Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M., Dandim 1617/Jembrana, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Jembrana, pimpinan OPD di lingkup Pemkab Jembrana, Camat Mendoyo serta Perbekel/Lurah se-Kecamatan Mendoyo. (Gst/Ngr/hmsj)

Kamis, 01 September 2022

Wabup Pantau Gilimanuk Antisipasi Cegah Virus PMK Masuk Bali

 

Jembrana - Mewaspadai wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak di Kabupaten Jembrana . Wabup Patriana Krisna (Ipat) turun bersama Tim Satgas Penanggulangan PMK  guna memastikan pengawasan berjalan optimal, Wabup Ipat turun melakukan peninjauan ke Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (1/9) pagi. 

Dalam peninjauannya ke Pelabuhan Gilimanuk tersebut, Wabup Patriana mengecek spraying disinfektan terhadap setiap kendaraan masuk Bali. 

Wabup Ipat mengatakan dalam mengantisipasi penyebaran PMK, jajarannya telah melakukan berbagai upaya bersama Satgas penanganan PMK. 

“Saya hari ini datang ke pelabuhan Gilimanuk dalam rangka memantau seperti apa proses dan SOP serta kendala-kendala yang dihadapi selama ini. Yang perlu menjadi perhatian bagaimana di Gilimanuk ada Satgas yang merupakan satu kesatuan yang dapat memantau dan memberikan tindakan dan solusi terhadap upaya-upaya dalam penanggulangan PMK,” ungkapnya. 

Pihaknya berharap dalam pencegahan PMK ini adalah menyangkut lalulintas ternak yang sementara masih dilarang masuk ataupun keluar Bali.

“Seperti kita ketahui Gilimanuk merupakan pintu masuk ke Bali jika sesuatu terjadi maka Bali juga akan terkena dampak.  Jadi kita harapkan kerjasama yang baik antara kepolisian, Dinas terkait dan tim Satgas penanganan PMK untuk selalu berusaha mencegah keluar masuknya hewan ternak sesuai dengan aturan yang melarang keluar masuknya hewan yang berpotensi PMK antar pulau. 

Semoga PMK ini bisa cepat teratasi sehingga perekonomian dapat kembali normal,” harapnya.


Sementara Kadis I Wayan Sutama mewakili Ketua Satgas Penanggulangan PMK mengatakan bahwa untuk penanggulangan PMK di Kabupaten Jembrana sudah bergerak sesuai dengan SOP, 
 
“Apabila di lapangan kita menemukan kasus kita melaksanakan isolasi kemudian eradikasi, kemudian lanjut aplikasi spraying desinfektan dan juga vaksinasi. Alokasi vaksin untuk di Jembrana kita terima dan sudah kita aplikasikan 16.500 .Kita terus bergerak dengan 10 tim.

Untuk penanganan PMK kita berharap kasus di lapangan terus melanda jangan sampai ada kasus baru. Yang jelas untuk Jembrana sudah kita laporkan melalui exsiknas 34 kasus dan 32 untuk pemotongan bersyarat,” tandasnya. (Adi)

Rabu, 31 Agustus 2022

Hari Konservasi Alam Nasional Diperingati di Pantai Karangsewu Gilimanuk


Jembrana - Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2022 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun ini dipusatkan di Kawasan Taman Nasional Bali Barat, tepatnya di Pantai Karangsewu Gilimanuk kabupaten Jembrana. Kegiatan HKAN yang sekaligus Jambore Nasional Konservasi Alam dilaksanakan selama tiga hari (31 Agustus - 2 September). 

Mengusung tema “Amertha Taksu Abhinaya” yang mempunyai arti “Memulihkan Alam untuk Masyarakat Sejahtera”, acara tersebut dibuka secara langsung oleh Plt Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba ditandai dengan pemukulan gong, Rabu (31/8). Kemudian dilanjutkan dengan meresmikan Pameran Konservasi Alam dan Pameran Produk Unggulan UMKM yang diselenggarakan oleh balai-balai taman nasional dan konservasi sumber daya alam di seluruh Indonesia.

Direktur PJLKK KLHK
Dr. Nandang Prihadi mengatakan peringatan HKAN 2022 diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan edukatif terkait konservasi yang dilaksanakan selama tiga hari di kabupaten Jembrana. Pada hari pertama pembukaan diisi dengan Talkshow, Pameran Konservasi Alam dan Pameran Produk Unggulan UMKM serta Pentas Seni. Kemudian hari kedua dilaksanakan Fieldtrip peserta Jambore Konservasi Alam, Talkshow Wisata Alam Berkelanjutan, Peluncuran e-ticketing Sitanpan dan Pentas seni. 

"Terakhir hari ketiga dilakukan Pelepasliaran Tukik di Pulau Menjangan sebanyak 600 ekor, Penyerahan Anugerah Konservasi Alam Tahun 2022 oleh Menteri LHK, Transplantasi Terumbu Karang dan pelepasliaran tukik, Pelepasliaran 108 ekor Curik Bali, Penanaman 2.022 bibit mangrove hingga Penyerahan Apresiasi penghargaan,"ucapnya.

Plt Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Bambang Hendroyono mengatakan dipilihnya Kabupaten Jembrana sebagai lokasi penyelenggaraan perayaan Hari Konservasi Nasional dinilainya sangat tepat dan sejalan dengan pelaksanaan G20 yang dimana Bali ditunjuk sebagai tuan rumah. Menurutnya wilayah Taman Nasional Bali Barat merupakan kawasan konservasi hutan sebagian besar berada di wilayah Jembrana.

"Saya hadir disini dengan Bapak Bupati tentunya karena daya tarik dari Taman Nasional Bali Barat sebagai kawasan hutan konservasi yang memiliki potensi besar untuk menjadi cikal bakal dari bangkitnya ekonomi khususnya dari sektor pariwisata, jadi kita akan gali potensi di Bali ini khususnya di Jembrana, bagaimana kita jalin sinergitas seluruh pihak  untuk bersama membangun dan memulihkan lingkungan demi mensejahterakan masyarakat,"ujarnya.

Sementara Bupati I Nengah Tamba berharap dengan dipilihnya kabupaten Jembrana sebagai pusat dilaksanakannya peringatan Hari Konservasi Alam Nasional tahun 2022 dapat memberikan manfaat bagi alam dan seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana serta masyarakat di Provinsi Bali pada umumnya. "Momentum ini kita harapkan sebagai tonggak pemulihan sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui peringatan HKAN tahun 2022 ini juga agar dijadikan semangat baru kepada kita semua untuk dapat melindungi dan melestarikan sumber daya alam di Indonesia,"pungkasnya.

Turut hadir Pj Bupati Buleleng, jajaran Forkopimda Jembrana, para Pejabat lingkup Kementerian LHK beserta jajaran, Pimpinan OPD, Organisasi/Lembaga serta Tokoh Masyarakat, Aktivis Lingkungan dan Konservasi.(yogi/hmsj)


Selasa, 30 Agustus 2022

Kunker ke Jembrana, Pemkot Lhokseumawe Tertarik JSDDD


Jembrana - Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyambut hangat kunjungan kerja (kunker) Penjabat Walikota Lhokseumawe Provinsi Aceh, Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd beserta rombongan ke Kabupaten Jembrana dalam kaitan melaksanakan study tiru tentang Pengelolaan Sampah dan Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD). Rombongan Walikota Imran diterima langsung Bupati Tamba bertempat di ruang VIP Bupati Jembrana, Selasa (30/8).

Selain persoalan sampah, pengelolaan satu data dari desa yang baru saja dilaunching menjadi magnet bagi Pemkot Lhokseumawe datang.

Bupati asal desa Kaliakah ini  menjelaskan bagaimana manfaat Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) yang saat ini merupakan sistem satu data daerah yang hanya ada di Kabupaten Jembrana.

Dalam JSDDD memuat seluruh data masyarakat Jembrana meliputi data kependudukan dan sosial ekonomi, sehingga dapat disaring untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Ini sangat bermanfaat dalam menyusun kebijakan baik dibidang pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat. Seperti beberapa waktu kemarin, salahsatu perusahaan besar dibidang produsen linting rokok (Mitra Prodin) membutuhkan ribuan tenaga kerja. Secara khusus, Bupati Tamba  memberikan data masyarakat kurang mampu dengan usia produktif untuk didaftarkan sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut.

"JSDDD adalah data istimewa yang kita miliki, seperti kemarin di perusahaan Mitra Prodin ketika membutuhkan tenaga kerja, bisa kita ambil dari JSDDD berupa data tenaga kerja dari keluarga miskin dengan usia produktif," jelas Bupati Tamba.

Sementara itu, Plt Kadis Kominfo Jembrana I Made Yasa secara teknis menjelaskan JSDDD awalnya merupakan data SDGs yang ditambahkan berbagai variabel dari data yang dibutuhkan oleh masing-masing OPD, sehingga nantinya satu data ini mampu menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan.

"Jembrana Satu Data Dari Desa berawal dari SDGs yang juga ditambahkan berbagai variabel seperti data kemiskinan, data sosial, serta dari aspek lainnya. Awalnya kami hanya berpikir bagaimana data di masing-masing instansi yang tidak terpadu ini kita dapat disinkronkan menjadi satu data. Sehingga siapapun yang ingin mengetahui kondisi Jembrana dari tingkat desa, misalnya data kependudukan, pertanian, dan potensi yang kita miliki bersumber dari satu data," jelas Made Yasa.

Selain itu,Keberhasilan Kabupaten Jembrana dalam pengelolaan sampah mampu mengurangi sampah yang masuk ke TPA Peh hingga 34% juga ditanyakan 
Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam   study tiru ke Jembrana kali ini.

Bupati Tamba mengatakan sampah merupakan permasalah yang dialami seluruh daerah, keberhasilan Jembrana dalam mengurangi permasalah sampah dapat terwujud dengan kolaborasi berbagai pihak.

"Persoalan sampah merupakan warisan, ini menjadi ancaman nasional dan daerah. Yang kita mampu kerjakan hari ini adalah memilah sampah plastik dan organik untuk dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan NGO (Non-Governmental Organization) Asing, tutur Bupati Tamba.

Lanjutnya, masyarakat Bali diatur dengan dua aturan yaitu adat dan dinas, khusus di Jembrana pengelolaan sampah juga diatur dalam aturan adat. Karena sanksi adat menurutnya lebih memiliki kekuatan dalam mengatur kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Sistem pemerintah kita di Bali dibagi menjadi dua, ada adat dan dinas, dalam adat kita memperlakukan sampah dengan suatu aturan yang disebut dengan perarem, jadi Desa Adat yang mengatur hal tersebut. Di kita, sanksi adat lebih tinggi diresapi oleh masyarakat sehari-hari, salahsatu aturannya tidak boleh membuang sampah sembarangan. Ini yang kita lakukan di setiap Desa Adat," imbuh Bupati Tamba.

Ditambahkannya, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah mulai dari tingkat bawah, salahsatun upaya yang dilakukan adalah melaksanakan lomba Keren Tidak Ada Sampah (KEDAS) ditingkat Desa/Kelurahan. Hal ini mampu meningkatkan antusias masyarakat dalam memilah sampah mulai dari tingkat rumah tangga.

"Kita juga menggelar lomba tentang pengelolaan sampah antar desa/kelurahan, ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah," ucap Bupati Tamba.

Ditemui usai melaksanakan kunjungan lapangan, Pj. Walikota Lhokseumawe, Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah menerima rombongannya dengan baik dalam kunjungan kerja ini.

Usai melihat langsung proses pengelolaan sampah di TPA Peh, Walikota Imran mengatakan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengelola sampah sehingga mampu mengurangi volume sampah yang sudah menuju ke zero waste menjadi pengetahuan yang sangay berarti bagi Pemerintah Kota Lhokseumawe.

"Ini pembelajaran yang sangat berarti bagi kami di Lhokseumawe,  dalam upaya kami bagaimana menjaga kebersihan kota, bagaimana itu mengelola sampah, dan mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir sampah. Tentunya kami juga ingin belajar mekanisme pengumpulan sampah mulai tingkat paling dasar yaitu keluarga, RT, Desa hingga tingkat pembuangan akhir. Disini kami melihat, hampir semua produk sampah yang dihasilkan masyarakat bisa diolah dan dimanfaatkan disini, ini suatu best practice (praktek) dan best experience (pengalaman) yang sangat berarti bagi kami Pemkot Lhokseumawe," ucap Walikota Imran.

Sementara terkait JSDDD, Walikota Imran juga mengungkapkan ketertarikannya tentang inovasi pengelolaan Satu Data yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jembrana. 

"Saya sangat antusias dan mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengkoordinasikan data yang ada di Kabupaten Jembrana. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jembrana merupakan upaya yang luar biasa menuju kearah kebijakan pemerintah pusat untuk menyatukan semua data baik dari tingkat desa/kelurahan, kemudian kecamatan, kabupaten, provinsi hingga ke tingkat kementerian/lembaga yang ada ditingkat pemerintah pusat," pungkasnya. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved