-->

Senin, 04 Juli 2022

DPP Bapera Konsisten Giat Aksi Kemanusiaan


Above all nations is humanity. (Di atas semua bangsa adalah kemanusiaan)

- Goldwin Smith

Depok - Gerakan terbaik yang bisa dilakukan seseorang adalah menyelamatkan hidup dengan menyumbangkan darah, inilah yang dilakukan Dewan Pimpinan Pusat Barisan Pemuda Nusantara (DPP BAPERA) dan Rumah Sakit Citra A Rafiq (RSCA) tak pernah berhenti lakukan gerakan terbaik. 

Donor darah terselenggara pada Sabtu, (2/7) dirumah Sakit Citra A Rafiq, Kelapa dua, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 - 12.00 WIB. 

Fahd El Fouz A Rafiq (Ketua Umum DPP Bapera) mengatakan, "kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat menjadi landasan keharmonisan dunia, dan inilah yang terus kami (BAPERA) konsisten lakukan dalam mengamalkan Sila ke -2 Pancasila", ucapnya 

Agama di Indonesia punya peran yang sangat penting. Rujukan utama dalam semua hal keseharian orang Indonesia adalah agama. Agama sudah pasti menjadi sumber moral tak terkecuali donor darah. 

Pria berusia 39 tahun ini menambahkan, "kita tidak boleh putus asa terhadap kemanusiaan, karena kita sendiri adalah manusia dan hanya semangat kebangsaan, yang dipikul oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan. Yang dapat mengantar kita maju dalam sejarah dunia", ungkapnya.

Keterangan Gambar: Andi Nursyam Halid (Ketua Harian DPP Bapera) sedang mendaftar untuk donor darah di RSCA kelapa dua, Depok. 

Andi Nursyam Halid (Ketua Harian DPP Bapera) menegaskan, Donor darah menjadi kegiatan rutin Bapera, artinya apa yang dilakukan hari ini adalah untuk kebaikan bersama khususnya terkait dengan kemanusiaan. 

Putra kelahiran Sulawesi Selatan ini menambahkan,  "Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya. 

Dan Ciri-ciri orang hebat bisa diketahui melalui tiga pertanda: kedermawanan dalam bentuk, kemanusiaan dalam pelaksanaan, tidak berlebihan dalam keberhasilan. Dan hal itulah yang konsisten di lakukan ketum kami yaitu H. Fahd El Fouz A Rafiq, cetus adik dari Nurdin Halid ini. 

Yang menjadi pena adalah kebaikan, yang menjadi tinta adalah kemanusiaan, itulah bentuk giat konsisten Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) berkontribusi untuk Indonesia. 

Penulis: ASW

Kamis, 12 Mei 2022

Gunakan Dana Pribadi, Bupati Gede Dana Pimpin Gotong Royong Rehab Rumah Warga Miskin di Desa Ababi


Karangasem, Bali Kini - Setelah menginap dan melihat secara langsung kondisi rumah dan kehidupan keluarga I Wayan Pasek (70), warga kurang mampu asal Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem sekitar sepekan lalu, Bupati Gede Dana langsung bergerak cepat membatu rehab rumah warga yang sehari hari bekerja sebagai buruh panjat kelapa tersebut.

Bupati Gede Dana bersama staf Prokopim turun langsung memimpin gotong royong untuk merehab rumah Wayan Pasek bersama warga, Kawil dan Perbekel setempat, Kamis (12/5/2022). Bupati I Gede Dana kepada awak media menyampaikan, perbaikan atau rehab rumah Wayan Pasek memang diupayakan agar secepatnya dilakukan karena kondisi rumah warga tersebut sudah sangat memprihatinkan. Utamanya pada bagian atap yang sudah hampir ambruk.

"Kasian kalau tidak segera diperbaiki, atap rumahnya bisa ambruk. Apalagi sudah mendekati musim hujan beberapa bulan lagi. Jadi saya mengajak warga untuk bergotong royong melakukan rehab rumah pak Wayan Pasek," ungkap Bupati Asal Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem ini. 

Untuk rehab sendiri dilaksanakan dengan dana pribadi dan sumbangan dari para donatur. "Pakai dana pribadi dan sumbangan dari donatur, karena ini harus segera jadi kalau menunggu anggaran Bedah Rumah dari APBD prosesnya membutuhkan waktu," tegas Gede Dana, sembari mengatakan sesuai rencana rehab rumah Wayan Pasek tersebut diupayakan selesai dalam sehari.

Selain itu, sesuai aturan bantuan bedah rumah syaratnya harus lahan milik pribadi, sementara keluarga Wayan Pasek ini istilahnya nyakap atau penggarap dan tinggal di lahan milik warga lainnya. Sehingga yang paling bisa dilakukan adalah dengan dana pribadi dan bantuan donatur yang dilaksanakan secara bergotong royong. 

Untuk diketahui, Wayan Pasek sendiri tinggal bersama istri Ni Ketut Rai dan salah seorang anaknya, Nyoman Yasa. Keluarga yang tinggal di lahan milik orang ini, menggantungkan hidup sebagai tukang panjat kelapa. Sedangkan, Wayan Pasek dan Ni Ketut Rai sendiri lebih banyak tinggal di rumah lantaran faktor usia. "Ada enam orang anak, tetapi hanya satu yang masih tinggal dirumah, sisanya ada merantau," sebut Ketut Rai.

Dikatakan Ni Ketut Rai, untuk memenuhi kebutuhan hidup, selain dibantu oleh anak-anaknya, juga bergantung kepada Nyoman Yasa yang berprofesi sebagai tukang panjat kelapa. Dari hasil menjadi tukang panjat kelapa, hanya bisa untuk bertahan hidup karena tidak tentu ada orang yang mencari tukang panjat. "Kadang seminggu dua kali, setiap kali bisa sampai 35 pohon dengan upah Rp 6000 per pohon," kesahnya.

Sebagai pemerintah, dirinya memiliki tanggung jawab terhadap kondisi masyarakat di Karangasem. Pihaknya berharap dengan bantuan rehab ini, keluarga Wayan Pasek bisa tinggal di rumah yang layak huni. Kedepan gerakan bersama membantu masyarakat kurang mampu semacam ini akan terus dilaksanakan.(ami) 

Kamis, 28 April 2022

Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wabup Wayan Artha Dipa Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1443 H


Karangasem, Bali Kini - Beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri  atau Lebaran, warga muslim di Kabupaten Karangasem terus memperbanyak amaliah Ramadhan untuk mencapai gelar Insan Muttaqin, hingga menyambut hari yang Fitri, hari kemenangan setelah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu. 

Selama Bulan Ramadhan, Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa dan anggota Forkopimda juga menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadhan bertajuk “Bupati Menyapa”, yakni mengunjungi kampung-kampung muslim guna beranjangsana untuk mempererat tali silaturahmi dengan warga muslim di Bumi Lahar. 

Tradisi rutin yang biasanya dilaksanakan oleh Pemkab Karangasem selama bertahun-tahun, yakni berbuka puasa bersama warga dan tokoh masyarakat muslim di Kantor Bupati, kini sedikit berubah dimana sebagai Pemerintah Daerah, Bupati Gede Dana bersama Wabup Wayan Artha Dipa dan anggota Forkopimda, balik yang beranjangsana ke kampung-kampung muslim untuk menyapa “Nyame Selam” (Suadara Muslim), bersilaturahmi dan menyerap aspirasi dengan warga setempat. 

Bupati Gede Dana mengaku sangat mengapresiasi tradisi menyame braya yang masih sangat kuat dan kental di kalangan Umat Muslim dan Umat Hindu di Karangasem. “Ini patut dijaga dengan baik, sehingga kehidupan harmonis bisa berlangsung dan terus terjaga,” ujar Gede Dana, Kamis (28/4/2022). 

Banyak tradisi yang dilaksanakan umat muslim di Karangasem, utamanya saat berbuka puasa bersama, salah satunya tradisi Megibung di Banjar Saren Jawa, Tradisi Medulang di Kampung Gerembeng Atas, Tradisi Ngandang di Kampung Karangtebu dan banyak tradisi lainnya yang merupakan akulturasi budaya dan tradisi masyarakat di Karangasem. 

Dan beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, warga muslim di Karangasem sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk merayakan hari kemenangan. Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Karangasem pada Idul Fitri tahun ini akan melaksanakan Shalat Ied di Lapangan tanah Aron, Amlapura. Dan terkait kegiatan ini, Pemkab Karangasem akan memfasilitasinya. Sementara untuk kegiatan Takbiran keliling untuk tahun PHBI Karangasem memutuskan untuk meniadakannya. 

Terkait perayaan Idul Fitri yang masih dalam masa transisi dari Pandemi ke Endemi Covid-19, Bupati Gede Dana menyerukan untuk setiap kegiatan ibadah agar tetap memperhatikan Protokol Kesehatan, utamanya mengenakan masker, namun tidak mengurangi kekhusyukan dan keceriaan Lebaran. “Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya Bupati Karangasem, I Gede Dana dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa dan atas nama jajaran pemerintah dan masyarakat Kabupaten Karangasem mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Mohon Maaf Lahir dan Bathin,” ucap Gede Dana. (Rls/adv)

Rabu, 16 Februari 2022

Wagub Cok Ace Luncukan Buku 'Padma Bhuawana', Kupas Pembangunan Bali Dengan Masing-Masing Taksunya


Denpasar, BALIKINI.Net – Bertepatan pada Saniscara Wage, Wuku Prangbakat (12 Februari 2022), Wakil Gubernur Bali Prof. Dr. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meluncurkan buku “Padma Bhuawana”, bertempat di Gedung Ksirarnawa-Taman Budaya, Denpasar. 

Wagub Cok Ace, mengatakan bahwa buku Padma Bhuawana mengupas tentang pembangunan Bali dengan masing-masing taksunya. 

Menurut Wagub Cok Ace bahwa kekuatan penggerak aktif yang inheren dalam prinsip-prinsip alam ditransformasikan ke dalam konsepsi ruang (space). Ruang – dan ‘waktu’ pada aspek yang lain – adalah penggerak utama seluruh sistem kehidupan. Faktanya, tidak ada satu pun sistem yang berada di luar ruang dan waktu. 

Ruang menyediakan arena bagi tindakan, sedangkan waktu menggerakkan perubahannya. Hindu mengekspresikan kekuatan ruang dan waktu ini dalam simbolis dewa- dewa. Salah satunya adalah Padmabhuwana, konsepsi ruang kosmis laksana bunga Padma (Tunjung, teratai atau, lotus), di mana pada setiap ruang dikuasai oleh spirit kedewataan.

Konsepsi Padmabhuwana mengajarkan bahwa ruang itu satu (Eka), tetapi terbagi-bagi menjadi banyak (Aneka), dan setiap ruang dikuasai oleh spirit kedewataan tertentu. Padmabhuwana dengan pola delapan helai bunga Padma (Astadala) dan satu pusat di tengah yang dihubungkan dengan kekuasaan sembilan dewa (Dewata Nawasanga), inilah digambarkan secara utuh dalam kidung Aji Kembang di atas. 

Sembilan ruang ini digambarkan mempunyai karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan spirit kedewataan yang menguasai, selayaknya fungsi-fungsi organ vital dalam tubuh manusia. Walaupun seluruh ruang mencerminkan satu kesatuan yang utuh dan padu, tetapi ia berbeda dalam bentuk, karakter, dan fungsi (nama-rupa). Perbedaan bentuk,karakter, dan fungsi ruang ini menuntut penyesuaian dari seluruh aktivitas di dalam ruang tersebut, sehingga antara wadah dan isinya selaras.

Dalam buku tersebut, juga tersirat bahwa Kebahagiaan akan terwujud apabila antara wadah dan isi, ruang dan tindakan, benar-benar harmonis. Ibarat memakai baju piyama saat melakukan rapat resmi, ini bukanlah semata-mata persoalan boleh dan tidak boleh, namun dapat dipastikan bahwa tidak banyak orang yang merasakan bahagia ketika mereka salah kostum seperti itu. 

“Logika sederhana inilah yang sesungguhnya memantik keinginan titiang untuk menjabarkan konsepsi Padmabhuwana dalam konteks pembangunan Bali dalam buku ini. 
Masalah mendasarnya adalah, sudahkah pembangunan Bali sesuai antara wadah dan isinya?," tutur Wagub Cok Ace yang juga merupakan Guru Besar di ISI Denpasar. 

Lebih lanjut, Wagub Cok Ace mengatakan, bahwa Mengacu pada lontar Padmabhuwana yang menyatakan bahwa Mpu Kuturan, sekitar abad ke-11, menyebut Bali sebagai Padmabhuwana. Danghyang Nirartha pada abad k-15 juga menyatakan hal yang sama. Artinya, Bali telah digambarkan sebagai satu kesatuan ruang yang dijaga oleh kemahakuasaan Dewata Nawasanga dengan atribut, karakter, dan fungsi masing-masing. 

Dalam ruang inilah, seluruh aktivitas masyarakat Bali berlangsung untuk mewujudkan tujuan hidupnya, moksartham jagadhita. Artinya, apabila masyarakat Bali meyakini bahwa seluruh tindakannya dipayungi oleh kekuatan para dewa, maka sudah sepatutnya hidupnya sejahtera. Namun pada kenyataannya, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup masyarakat Bali masih belum sepenuhnya bisa diwujudkan.


Refleksivitas terhadap keterpukuran pariwisata Bali saat pandemi Covid-19, yang berimplikasi luas terhadap kondisi perekonomian masyarakat Bali, termasuk meningkatnya angka kemiskinan, semakin memperkuat keyakinan titiang bahwa ada banyak aspek yang masih harus diperbaiki dalam pembangunan Bali. Kembali lagi, harmoni antara wadah dan isi sebagai sumber kebahagiaan hidup itulah yang belum terwujud dalam pembangunan Bali saat ini.

Lebih lanjut, Wagub Cok Ace juga mengatakan bahwa Harmoni wadah dan isi adalah esensi Padmabhuwana dalam pembangunan Bali yang dihadirkan dalam buku tersebut. 

“Harus kita akui bahwa pembangunan Bali selama ini masih sulit melepaskan diri dari utopia pariwisata. Seolah-olah, hanya pembangunan kepariwisataan yang dapat menggerakkan perekonomian Bali sehingga semua daerah berloma-lomba untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya. Kita telah melupakan bahwa Padmabhuwana mengajarkan setiap ruang memiliki karakteristik taksu masing-masing sehingga tidak mungkin dikembangkan dengan pola yang sama," ungkapnya. 

Dijelaskan Wagub Cok Ace, Taksu adalah kekuatan intrinsik yang tidak tampak (niskala), tetapi menentukan keberhasilan segala yang tampak (sakala). Taksu memastikan setiap potensi dapat berkembang optimal, jika dan hanya jika, ia dikembangkan dalam ruang yang tepat. 

Oleh karena itu, seluruh program pembangunan Bali harus dimulai dengan menggali taksu setiap wilayah, dan Padmabhuwana menyediakan konsepsi untuk itu.Bagaimana membangun wilayah Timur, Selatan, Barat, Utara, dan Tengah, haruslah disesuaikan dengan taksu menurut spirit kedewataan yang menguasainya.

Sejalan dengan visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, maka konsepsi Padmabhuwana relevan dijadikan kerangka pendekatan untuk pemetaan kewilayahan baik secara sakala maupun niskala. Secara sakala bahwa prioritas pembangunan di setiap wilayah kabupaten/kota harus didasari karakteristik geografis, demografis, serta potensi sumber daya dominan. Optimalisasi seluruh potensi tersebut haruslah didasari karakteristik dan fungsi setiap Dewata Nawasanga yang menaungi wilayah tersebut sehingga terbangun taksu yang meniscayakan semua potensi berkembang maksimal.

Berdasarkan pemetaan inilah, maka pembangunan dan pemberdayaan potensi harus menyasar seluruh elemen Sad Kerthi, yakni jiwa masyarakatnya (Atma Kertih), kualitas SDM-nya (Jana Kertih), tata ruang wilayahnya (Jagat Kertih), dan seluruh elemen alam serta lingkungan biotik yang berada di dalamnya (Samudera, Wana, dan Danu Kertih). Jadi, konsepsi Padmabhuwana menyediakan landasan teoretis maupun praksis untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Tanpa bermaksud menyatakan buku ini sempurna, tetapi titiang mempunyai keyakinan yang kuat bahwa buku ini perlu dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat dan khususnya
para pemimpin daerah, untuk merefleksikan kembali pembangunan Bali yang telah dilaksanakan saat ini, serta keberlanjutannya pada masa depan. Bagaimana kita menggali segenap potensi wilayah tanpa ketergantungan pada sektor pariwisata, akan memberi dampak lebih besar terhadap penguatan fondasi perekonomian Bali”, tutur Penglisir Puri Ubud tersebut. 

Lanjut ya, “Bukan berarti kita mengabaikan pariwisata, melainkan agar semuanya berjalan secara integral dan holistik demi kesejahteraan masyarakat Bali. Pembangunan Bali dengan manajemen satu pulau (One Island One Management) menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan integral, holistik, dan berkelanjutan. Dengan demikian, visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dapat diwujudkan melalui pola pembangunan Bali yang terencana, terkoordinasi, dan terkoneksi antarwilayah”, pungkas Wagub Cok Ace seraya menyerahkan buku Padma Bhuawana kepada Gubernur Bali Bapak Wayan Koster. (**)

Rakon PKK Provinsi Bali, Ini Harapan Ny. Sagung Antari Jaya Negara


Denpasar - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua  Bidang IV Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana mengikuti Rapat Konsultasi (Rakon) PKK Provinsi Bali Tahun 2022  tentang Penyusunan Strategi Gerakan PKK tahun 2022 secara Daring Rabu (16/2).

Hasil Rakon PKK Provinsi Bali Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengharapkan setiap Bidang Pokja PKK Kota Denpasar untuk menyusun program disesuaikan kegiatan di masing masing Perangkat Daerah.  

Hal itu sesuai dengan hasil rakon PKK Provinsi Bali dan Peraturam Dalam Negeri  No 36 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden No 99 Tahun 2017 tentang gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

Sehingga program PKK kedepan dapat berjalan dengan baik dan bersinergitas dengan Perangkat Daerah (PD) terkait. Sesuai dengan 5 program prioritas seperti penanganan stunting, posyandu, pelaksanaan 10 program PKK, perekonomian berbasis keluarga, kewirausahaan, dan dukungan tugas bagi perangkat daerah. 

"Dengan semua kegiatan disinergikan dengan Perangkat Daerah terkait, maka pogram itu akan cepat terialisasi dan tepat sasaran," kata Ny. Sagung Antari Jaya Negara. 

Sementara itu Kadis DPMD Kota Denpasar I Wayan Budha mengatakan Program PKK memang seharusnya tidak hanya di DPMD sesuai dengan hasil Rakon Provinsi Bali. Tentunya kedepan akan dilakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah terkait untuk pelaksanan program pioritas PKK tersebut. 

"Sehingga penganggaran dari tingkat Perangkat Daerah sampai Kecamatan, Desa/Lurah sudah ada anggaran untuk kegiatan," kata Budha

Seketraris TP Ni Made Suastini Propinsi Bali mengatakan, untuk mensukseskan visi dan misi program PKK, agar kegiatan TP PKK Kota/ Kabupaten agar disinergitaskan dengan Perangkat Daerah terkait.  Untuk itu harus  dilakukan koordinasi dan komuniksi terus ditingkatkan.(ayu/h)

Senin, 09 Agustus 2021

Krama Banjar Adat Wiryasari Ringankan Beban Warga Tertular Covid-19 Dengan Program Peduli Banjar


BALI KINI ■ Untuk menggugah kepedulian sosial antar krama (anggota) banjar, ditengah pandemi Covid-19, Keliang Banjar Adat Wiryasari Amlapura, Desa Adat Karangasem, Kelurahan Karangasem, I Made Arnawa, memiliki program sosial yang diberi nama “Peduli Banjar” istilah lainnya “dari kita untuk kita”. 

Program tersebut telah digulirkan sejak tahun 2018 lalu saat dirinya mulai dipilih menjadi Keliang Banjar Wiryasari Amlapura.

“Peduli Banjar” memberikan bantuan jinah kepaten (uang kematian) kepada krama banjarnya yang sedang berduka, baik itu saat meninggal atau saat krama sedang mengalami musibah sakit rawat inap di rumah sakit mendapat bantuan uang yang berasal dari krama.

Bantuan dari program “Peduli Banjar” ini tak hanya diberikan kepada krama pengarep (anggota utama) saja, namun juga diberikan kepada sorpe (istri dan anaknya yang belum menikah) termasuk kepada krama penyade atau yang sudah pensiun/lanjut usia.

Sementara dikatakan jumlah anggota pengarep Banjar Wiryasari 51 orang. Uang bantuannya berasal dari donasi warganya yang pengarep, dengan ketentuan minimal Rp.10.000/orang dan bersifat sukarela.

"Bila ada informasi warga banjar rawat inap di rumah sakit, langsung saye (petugas) yang dapat tugas saat itu cepat bergerak menghubungi anggota banjar, dan dalam 1-2 hari uang donasi tersebut sudah terkumpul, lanjut diserahkan kepada anggota yang berhak. Donasi terkumpul bisa mencapai sekitar Rp.500.000,- lumayan untuk meringankan beban, apalagi saat pandemik Covid-19 ekonomi sangat terpuruk”, kata I Made Arnawa ketika dikonfirmasi, pada Senin (9/8/2021).

Selama PPKM ini, terdapat dua warga banjarnya yang positif Covid-19 rawat inap di rumah sakit, sementara salah satunya isoman. Keduanya mendapat uang bantuan dari program tersebut. (Ami) 

Rabu, 16 Desember 2020

Sambut Natal 2020, IKA IPA9-10 SMANSA '82 Berbagi Kasih di Panti Werdha Theodora

Makassar. BaliKini.Net - Puluhan oma-oma berusia lanjut yang didampingi beberapa pengurus Panti Werdha Theodora Jln Sungai Saddang, Makassar, Rabu (16/12/2020) siang menyambut penuh sukacita kedatangan sejumlah anggota Ikatan Keluarga Alumni (IKA) IPA9-10 SMA Negeri I (SMANSA) Makassar Angkatan '82.


Kunjungan menyambut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang digelar IKA IPA9-10 SMANSA '82 ini dalam rangka kegiatan Bakti Sosial Natal 2020 dengan berbagi kasih kepada orang tua jompo yang tinggal dan dirawat di panti werdha serta anak yatim piatu di panti asuhan.


Di Panti Werdha Theodora, kunjungan diawali dengan ibadah singkat yang dibawakan Philipus Pakaang, kemudian puji-pujian dipandu Ida Ruheng, doa bersama dipimpin Rita Elisabeth, dan kata sambutan oleh Dumondo YT mewakili Ketua IKA IPA9-10 SMANSA '82 dr. Suliaty Padupai.


Dalam sambutannya, Dumondo YT juga menyampaikan titipan salam hormat dari Ketua IKA SMANSA '82 Drs. Azhary Sirajuddin, dan juga Ketua Umum IKA SMANSA Andi Ina Kartika Sari, buat oma-oma penghuni dan para pengasuh serta pengurus Panti Werdha Theodora.


Mewakili Pengurus Panti Werdha Theodora, Fifi Nelwan pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kunjungan berbagi kasih dalam rangka menyambut Natal 2020 yang ditunjukkan para alumni dari kelas IPA9-10 SMANSA '82.


"Kami sangat berterima kasih dan bangga dengan kepedulian para alumni IPA9-10 SMANSA '82 yang sudah kedua kalinya berkunjung kesini. Kami pun menyambut sukacita atas tawaran dan kesiapan membantu kami di bidang hukum maupun perawatan mata oma-oma di tempat ini," tandasnya.


Kunjungan bakti sosial Natal yang berlangsung penuh sukacita ini diakhiri dengan pembagian bingkisan dan nasi kotak kepada oma-oma dan para pengasuh serta pengurus Panti Werdha Theodora Makassar yang dilakukan alumni IPA9-10 SMANSA '82 diantaranya James Wehantouw, Ansarullah Amin, Saltina Naning, Linda Ichsan dan Betty Sicilia. ( mr/r6  )

Selasa, 21 April 2020

Temukan Kombinasi Mahluk Halus Pengurai Jerami Padi, Ketua AMSI Bali Raih Gelar Doktor

Denpasar,BaliKini.Net - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali, I Nengah Muliarta berhasil meraih gelar doktor setelah menemukan kombinasi mahluk halus pengurai jerami padi. Pria Kelahiran Klungkung, 21 Januari 1979 tersebut berhasil meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi berjudul “Pengelolaan Limbah Jerami Padi untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Hasil Padi” dalam ujian terbuka online yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Udayana pada Selasa (21/4). 

Dalam ujian promosi doktor tersebut, Muliarta menyebutkan 2 kombinasi dekomposer lokal Bali yang memiliki kemampuan untuk mendekomposisi limbah jerami padi. Dua kombinasi dekomposer lokal Bali yang merupakan kombinasi bakteri dan jamur tersebut diberi nama dekomposer lokal satu dan dua. Dekomposer lokal 1 terdiri dari kombinasi Paenibacillus polimyxa, Pseudomonas flourescens, dan Trichoderma hazianum. Sedangkan dekomposer lokal 2 kombinasi dari  Pseudomonas flourescens, Trichoderma hazianum, dan Aspergilus niger.

“Bakteri dan jamur yang digunakan ini merupakan lokal Bali atau diisolasi dari sumber medianya di Bali. Bakteri dan jamur ini ibarat mahluk halus karena tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop, tetapi mereka ini memiliki kemampuan untuk menguraikan limbah jerami padi menjadi kompos” kata pria yang merupakan Mantan Komisioner KPID Bali periode 2014-2017 tersebut. 

Menurut suami dari Made Sumariani ini, kombinasi dekomposer lokal Bali yang ditemukan mampu mempercepat proses pengomposan jerami padi dan menghasilkan kompos berkualitas yang sesuai dengan standar SNI. Hal ini telah dibuktikan melalui uji coba penelitian, dimana dekomposer lokal 1 dalam pengomposan selama 35 hari dan pembalikan 7 hari sekali menghasilkan kompos matang dengan rasio C/N mencapai 13,78. Sedangkan dekomposer 2 mampu menghasilkan kompos matang dengan rasio C/N 14,80. 

“Dekomposer ini merupakan dekomposer aerob, sehingga tidak menghasilkan gas metan dan bau, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Berbeda dengan pengomposan anaerob yang menghasilkan gas metan, tetapi gas metan yang dihasilkan cenderung dibuang. Padahal gas metan memiliki daya rusak 20-30 kali lebih kuat dari CO2” kata ayah dari I Wayan Raditya Mahendranata. 

Muliarta memaparkan ide awal dari penelitianya terinspirasi setelah melihat adanya kecenderungan pembakaran limbah jerami padi yang dilakukan oleh petani. Pada sisi lain jerami padi merupakan bahan organik yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Membakar jerami padi sama artinya membuang bahan baku pupuk dan menyebabkan petani membutuhkan pupuk lebih banyak pada musim tanam berikutnya. 

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh Muliarta, didapatkan bahwa berdasarkan hasil survey terhadap petani di Kabupaten Klungkung pada 2017 tidak ada petani yang mengomposkan jerami padi. Alasannya petani tidak mengetahui cara mengomposkan jerami padi, mengalami keterbatasan tenaga kerja untuk melakukan pengomposan dan akibat keterbatasan waktu. Tercatat 30,34 persen responden yang membakar jerami padi dan 69,66% yang memanfaatkan sebagai mulsa.

“Artinya masih cukup banyak jerami padi yang terbuang percuma, padahal setiap produksi satu kilogram gabah juga dihasilkan satu sampai satu setengah kilogram jerami padi. Bayangkan kalau jerami padi tersebut diolah menjadi kompos, maka petani dapat melakukan efisiensi penggunaan pupuk anorganik” papar mantan striger Radio VOA tersebut. 

Pemanfaatan jerami padi sebagai kompos tidak saja akan mengurangi jumlah limbah dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik, tetapi juga menjadi jalan menuju pertanian organik dan sebagai upaya meminimalisasi pencemaran lingkungan terutama tanah akibat penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan. Pemanfaatan kompos jerami padi juga akan meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen. 

“Satu hektar sawah bisa menghasilkan sepuluh sampai dua belas ton limbah jerami, satu ton jerami bila dikomposkan akan menghasikan sepertiga atau setengah ton kompos dan ini bisa mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Bila petani mampu memanfaatkan jerami kan jerami tidak lagi dipandang sebagai limbah tetapi telah menjadi berkah” ungkap pria yang juga anggota Tim Sekolah Adiwiyata Provinsi Bali. 

Muliarta menambahkan bahwa berdasarkan eksperimen penggunaan kompos jerami padi yang dikombinasikan dengan pupuk NPK (15:15:15) didapatkan bahwa kombinasi  60% (6 ton per ha) kompos jerami padi yang dikombinasikan dengan 40% (120 kilogram per ha) NPK mampu menghasilkan gabah kering giling 17,37% lebih tinggi dari 100% NPK. Hasil ini memberikan gambaran bahwa penambahan kompos jerami mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik, bahkan memberikan produksi yang lebih tinggi. 

Muliarta berharap pemerintah mensosialisasikan pengomposan jerami padi kepada petani sebagai upaya menuju pertanian organik. Pemanfaatan jerami padi juga merupakan jalan menuju pertanian yang zero waste dan pertanian yang menerapkan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), sehingga kedepan mampu mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan dan mendukung program pembangunan berkelanjutan. [*]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved