-->

Selasa, 16 Desember 2025

Hut RSU ke 91, Bupati Kembang : Terus Berbenah dan Tingkatkan Pelayanan

Laporan Reporter : Ajb Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini - Menyentuh umur ke 91 tahun, RSU Negara diharapakan terus memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Jembrana.

"Diumur yang tidak muda lagi, Saya bersama Pak Wakil berharap RSU Negara terus berbenah, berikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Jembrana," ungkap Bupati Kembang usai menyerahkan bingkisan kepada pasien rawat inap di RSU Negara, Selasa (16/12).

Lebih lanjut, Bupati Kembang yang didampingi Wabup IGN Patriana Krisna (Ipat), Sekda Made Budiasa,  mengungkapkan RSU Negara  tidak hanya berbangga dengan gedung dan fasilitas, tetapi yang paling utama adalah mutu pelayanan kepada pasien. 

"Setiap nyawa, setiap keluhan, harus dilayani dengan profesionalisme dan sentuhan humanis. Termasuk dispilin seluruh karyawan juga ditingkatkan," ujar Bupati Kembang.

Bupati Kembang juga secara khusus menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh dokter, perawat, dan staf RSU Negara yang telah berjuang keras, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan.

"Dedikasi Bapak/Ibu dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bahkan di tengah keterbatasan, patut kita acungi jempol. Saya berkomitmen, Pemkab Jembrana terus berupaya memberikan fasilitas pendukung untuk tenaga kesehatan dalam memberi pelayanan kepada masyarakat," tambahnya.

Disisi lain, Direktur RSU Negara dr. Ni Putu Eka Indrawati mengatakan bahwa penyerahan ratusan parcel sebagai momentum berbagi kebahagiaan bersama kepada pasien rawat inap dan rawat jalan dalam menyambut HUT RSU Negara ke 91.

"Jangan dilihat besar kecilnya, namun rasa berbagi, kebersamaan dan rasa memiliki dari keberadaan RSU Negara. Semoga kedepan jauh lebih baik pelayanan yang bisa kami berikan untuk masyarakat Jembrana," pungkasnya. 

Perubahan Regulasi Tekan Penerimaan Pajak Reklame, Realisasi Baru 58,93 Persen

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini— Perubahan regulasi pemasangan reklame berdampak signifikan terhadap capaian pajak reklame di Kabupaten Karangasem. Hingga tahun 2025 berjalan, realisasi pajak reklame baru mencapai 58,93 persen dari target yang ditetapkan.

Kepala Bagian pada Dinas Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, mengungkapkan rendahnya capaian tersebut disebabkan oleh perubahan aturan yang semakin membatasi objek pajak reklame.

“Kalau dilihat dari target dan realisasi memang terlihat jauh. Tidak tercapai karena ada perubahan regulasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, salah satu perubahan krusial adalah larangan pemasangan iklan rokok di jalan protokol, jalan provinsi, dan kawasan jalan bisnis. Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (UU HKPD), iklan rokok kini hanya diperbolehkan di jalan kabupaten.

Selain itu, definisi reklame juga diperketat. Identitas properti seperti nama hotel atau usaha yang menempel langsung pada bangunan kini tidak lagi dikategorikan sebagai reklame kena pajak.

“Sekarang itu tidak masuk reklame. Yang menempel di bangunan usaha juga tidak dipungut pajak,” jelasnya.

Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Saat dilakukan penagihan, banyak pengusaha langsung membongkar materi promosi sehingga tidak ada lagi objek pajak yang bisa ditagih.

“Pengusaha sudah pintar memanfaatkan momen ini. Begitu kita tagih, langsung dibongkar,” katanya.

Meski demikian, pihak BPKAD mengaku tetap berupaya menggali potensi yang masih memungkinkan. 

Sebagai informasi, regulasi tersebut mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2023. (Ami)

Kunjungan Wisatawan Karangasem Capai 1,1 Juta hingga Oktober 2025, Wisman Masih Dominan

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini — Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karangasem sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan dari sejumlah daya tarik wisata (DTW), baik yang dikelola desa maupun desa adat, total kunjungan hingga Oktober 2025 telah mencapai 1.105.029 wisatawan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem, Putu Eddy Surya Artha, menyebutkan jumlah tersebut terdiri dari 885.401 wisatawan mancanegara (wisman) dan 219.628 wisatawan nusantara (wisnu).

“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah kunjungan masih berada di kisaran 1,2 juta. Data tahun ini baru sampai Oktober, jadi masih berpotensi bertambah,” ujarnya, Selasa (16/12/2025). 

Eddy menjelaskan, puncak kunjungan (high season) terjadi pada bulan Juli 2025, dengan total kunjungan sekitar 155 ribu wisatawan, di mana wisman masih menjadi segmen dominan.

Untuk destinasi favorit, Tirta Gangga masih menempati posisi teratas sebagai DTW paling banyak dikunjungi, disusul Pura Besakih dan Lempuyang.

“Data ini merupakan hasil laporan dari DTW yang ada di Kabupaten Karangasem, namun belum semuanya melaporkan secara lengkap. Artinya, angka riil di lapangan bisa saja lebih tinggi,” jelasnya.

Ke depan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem akan memperkuat strategi promosi dan komunikasi dengan pengelola DTW, termasuk meningkatkan koordinasi dengan destinasi yang belum optimal dalam pelaporan maupun pengelolaan kunjungan.

“Upaya ke depan, kami akan lebih banyak melakukan promosi dan memperkuat komunikasi dengan DTW yang ada. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan DTW lainnya agar kunjungan bisa dikondisikan dengan baik,” tegas Eddy. (Ami)

Revitalisasi Candidasa Ganggu Wisatawan, Kunjungan Terancam Turun

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini— Proyek revitalisasi kawasan wisata Candidasa berdampak langsung pada kenyamanan wisatawan. Gangguan dirasakan di sepanjang kawasan Hotel Puri Bagus hingga wilayah Karma Royal Buana dengan total panjang proyek mencapai 5,5 kilometer.

Aktivitas pekerjaan fisik yang disertai kebisingan membuat sejumlah tamu hotel merasa tidak nyaman, bahkan memilih memperpendek masa tinggal mereka.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem, Putu Eddy Surya Artha, mengakui bahwa proyek revitalisasi tersebut secara keseluruhan memang berdampak pada sektor pariwisata, khususnya terhadap tingkat kunjungan wisatawan.

“Secara keseluruhan pasti berdampak di bidang pariwisata, utamanya kunjungan. Dengan adanya proyek dari PUPR Provinsi dan Pemerintah Pusat, penurunan wisatawan tidak bisa dihindari,” ujarnya, Selasa (16/12/2025). 

Meski demikian, Eddy menegaskan bahwa proyek revitalisasi kawasan Candidasa telah beberapa kali disosialisasikan kepada para pelaku pariwisata. Revitalisasi ini dirancang sebagai program jangka panjang dengan durasi pengerjaan sekitar tiga tahun.

“Ke depan, setelah revitalisasi selesai, kondisinya akan sangat berbeda dan jauh lebih baik. Perencanaan kurang lebih tiga tahun ini sudah disosialisasikan,” jelasnya.

Dampak dari menurunnya kunjungan wisatawan turut berimbas pada penerimaan pajak daerah. Namun terkait kemungkinan adanya dispensasi pajak bagi pelaku usaha yang terdampak, Eddy menyebut hal tersebut bukan menjadi kewenangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

“Terkait pajak, itu kewenangan BPKAD. Kami tidak dalam posisi menentukan ada atau tidaknya dispensasi,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kendala utama selama proses pengerjaan adalah suara bising, yang membuat tamu hotel tidak betah. Sejumlah hotel di kawasan terdampak bahkan telah melakukan audiensi dengan Bupati Karangasem untuk menyampaikan keluhan mereka.

Proyek revitalisasi kawasan Candidasa diperkirakan akan rampung dalam waktu tiga hingga empat tahun ke depan. Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem tetap berperan membantu BPKAD, khususnya dalam pengawasan perizinan usaha di kawasan proyek.

“Kami tetap membantu BPKAD dalam hal pengawasan perizinan. Itu bagian dari tugas kami,” tutup Eddy. (Ami)

Mekanisme Dipertanyakan, Bendesa Adat Kubu Soroti Hasil Ngadegang MDA Karangasem

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini - Paruman Madya penetapan Ketua dan Petajuh Majelis Desa Adat (MDA) Karangasem yang digelar di Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Karangasem, Sabtu (13/12/2025), diwarnai protes dari sejumlah Bendesa Adat Kecamatan Kubu.

Salah satu protes disampaikan oleh Jro Bendesa I Komang Sartika, Bendesa Adat Beluhu, Kecamatan Kubu. Ia mempertanyakan mekanisme, tahapan, hingga hasil penilaian Ngadegang Bendesa atau Ketua MDA Karangasem yang dinilainya penuh kejanggalan.

Menurut Komang Sartika, para calon tidak pernah menerima informasi skor hasil tes tulis maupun wawancara. Namun, tiba-tiba muncul lima nama calon terpilih. Selain itu, komposisi calon terpilih dinilai tidak mencerminkan keterwakilan seluruh kecamatan. Dari lima nama, dua berasal dari Kecamatan Selat, dua dari Kecamatan Karangasem, dan satu dari Kecamatan Bebandem, sementara Kecamatan Kubu tidak terwakili.

“Panitia menggugurkan calon tanpa menunjukkan skor hasil seleksi. Tidak ada rasa keadilan dan hasilnya saya nilai cacat hukum,” tegasnya dalam paruman tersebut. Ia juga mempertanyakan adanya calon yang bukan Bendesa Adat aktif namun dapat mengikuti seleksi hingga lolos dan ditetapkan sebagai Petengen Madya MDA Karangasem.

Interupsi tersebut sempat disampaikan saat Ketua Panitia Ngadegang Bendesa Madya MDA Karangasem, I Gede Nurjaya, memaparkan tahapan penjaringan. Namun, interupsi itu sempat diredam oleh Petajuh Bendesa Agung Bidang Kelembagaan dan SDM MDA Provinsi Bali, Dr. I Made Wena, yang memimpin jalannya paruman, agar pemaparan panitia diselesaikan terlebih dahulu.

Menanggapi protes tersebut, Dr. I Made Wena menjelaskan bahwa sesuai AD-ART MDA, Prajuru Desa Adat, termasuk mantan Bendesa Adat, memiliki hak untuk mencalonkan diri dalam Ngadegang Bendesa Madya.

Sementara itu, Ketua Panitia Ngadegang Bendesa Madya MDA Provinsi Bali, I Gede Nurjaya, menyatakan bahwa setiap tahapan seleksi memiliki skor penilaian yang jelas. Ia mengaku telah mengirimkan hasil penjaringan calon beserta skor lengkap kepada MDA Alitan.

Meski menyampaikan keberatan, Bendesa Adat Beluhu bersama seluruh Bendesa Adat Kecamatan Kubu yang hadir akhirnya menyatakan menerima hasil Ngadegang Bendesa MDA Karangasem. Paruman Madya tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa.

Adapun susunan hasil Ngadegang Bendesa MDA Karangasem yang ditetapkan yakni Ketua MDA Karangasem I Komang Sujana (Bendesa Duda), Petajuh I Bidang Adat dan Budaya I Nyoman Rai dari Desa Adat Subagan, Petajuh II Bidang Ekonomi I Nengah Suarya, Penyarikan Madya I Wayan Eka Arjawa, serta Petengen Madya I Ketut Yasa dari Desa Adat Geriana Kangin.

Senin, 15 Desember 2025

Pemkot Denpasar Perkuat Sinergi Desa dan Kelurahan Percepat Penanganan Sampah

Laporan Reporter : Tim Lpt 
Denpasar , Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar terus memperkuat sinergi dengan desa dan kelurahan dalam upaya percepatan penanganan sampah. Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat memimpin rapat bersama para perbekel dan lurah se-Kota Denpasar di Gedung Graha Sewakadarma (GSD) Kota Denpasar, Senin (15/12).

Rapat ini dilaksanakan sebagai langkah strategis menyikapi kebijakan Pemerintah Provinsi Bali terkait rencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung pada 23 Desember mendatang. Dalam pertemuan tersebut, seluruh sistem pengelolaan sampah, termasuk optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dibahas secara menyeluruh guna merumuskan langkah-langkah percepatan peningkatan kapasitas pengolahan sampah harian di Kota Denpasar.

Wali Kota Jaya Negara menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan sampah, baik melalui penguatan pengelolaan berbasis sumber maupun optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Namun demikian, ia mengakui masih terdapat sejumlah kendala yang perlu mendapatkan perhatian bersama.

“Saat ini Denpasar memiliki 5.940 teba modern dan 12.185 komposter. Jumlah ini terus kami dorong agar bertambah, karena masih belum mencukupi untuk menangani seluruh timbulan sampah. Selain itu, 24 TPS3R yang ada juga perlu terus dioptimalkan,” ujar Jaya Negara.

Ia menambahkan, kendala utama yang dihadapi di lapangan antara lain keterbatasan tenaga kerja dan sarana pendukung. Meskipun desa dan kelurahan mampu mengalokasikan anggaran, minat masyarakat untuk bekerja di sektor persampahan masih relatif rendah. Di samping itu, beberapa TPS3R masih membutuhkan dukungan mesin pengolahan agar kapasitasnya dapat ditingkatkan.

“Berbagai masukan dan kendala ini akan kami sampaikan kepada Gubernur Bali sebagai bahan pertimbangan untuk mendapatkan solusi terbaik sebelum penutupan TPA Suwung dilaksanakan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Jaya Negara menegaskan bahwa secara ideal, penutupan TPA Suwung dilakukan setelah beroperasinya Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), yang diharapkan mampu menangani sisa sampah yang tidak dapat diolah di tingkat desa dan kota.

Dalam kesempatan tersebut, Perbekel Pemecutan Kaja, Anak Agung Ngurah Arwatha, turut menyampaikan kondisi pengelolaan sampah di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa TPS3R Sari Sedana Bung Tomo saat ini hanya didukung dua petugas pengolah, sementara total timbulan sampah mencapai 49,38 ton per hari. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 1,6 ton per hari yang dapat diolah di TPS3R, sedangkan sisanya masih harus dibuang ke TPA Suwung.

Menanggapi hal tersebut, Jaya Negara mengajak seluruh perbekel dan lurah untuk terus berkomitmen dan berinovasi dalam pengelolaan sampah di wilayah masing-masing, serta memperkuat edukasi kepada masyarakat agar pengelolaan sampah berbasis sumber dapat berjalan lebih optimal.

“Dengan sinergi antara pemerintah kota, desa, dan kelurahan, kami optimistis penanganan sampah di Kota Denpasar dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan,” pungkasnya. 

Pj. Sekda Eddy Mulya Pimpin Apel Disiplin,

Ingatkan Percepatan Akeselerasi Tuntaskan APBD Tahun 2025. 

Laporan Reporter : Eka 
Denpasar , Bali Kini  - Pj. Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya memimpin apel disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Sekretariat Daerah Kota Denpasar yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Denpasar, pada Senin (15/12) pagi. Apel rutin ini digelar untuk meningkatkan kedisiplinan serta memotivasi para pegawai yang dilaksanakan secara rutin setiap Senin pagi dan diikuti seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.

Pj. Sekda Denpasar, Eddy Mulya dalam arahannya menekankan kepada seluruh pegawai untuk lebih meningkatkan disiplin, kinerja serta pelayanan yang berdasarkan spirit Vasudhaiva Kutumbakam serta Motto Sewakadharma. Pihaknya juga menekankan OPD untuk mempercepat akeselarasi di dalam menyelesaikan dan menuntaskan APBD Tahun 2025. 

"Di bulan Desember ini menjadi akhir dari APBD Tahun 2025, tentunya kita berharapa diselesaikan dengan baik,"ujarnya. 

Lebih lanjut Eddy Mulya juga menyampaikan agar para pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar agar tidak hentinya untuk meningkatkan kualitas diri dan kinerja agar selalu dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Pihaknya juga mendorong para pegwai untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi. 

"Dalam hal ini saya berharap dan mengingatkan kepada seluruh rekan-rekan semua untuk terus meningkatkan kualitas diri dan melakukan yang terbaik dalam mengemban tugas masing-masing," pungkas Eddy Mulya. 

Bupati Satria Hadiri Pemeriksaan Kesehatan Gratis Para Sulinggih

Laporan Reporter : Ajb Tim Lpt 
Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung, I Made Satria bersama Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra menghadiri Pemeriksaan Kesehatan Gratis Para Sulinggih di Aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung, Senin (15/12). Kegiatan yang mengusung tema “Pelayanan Kesehatan Paripurna Menuju Klungkung Mahottama” ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RSUD ke-39 Tahun 2025. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Satria menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis untuk Para Sulinggih yang diselenggarakan ini merupakan wujud bakti dan kepedulian kita terhadap kesehatan para Sulinggih.  Kami menyadari sepenuhnya bahwa kesehatan adalah anugerah terbesar yang harus kita jaga, terutama bagi para Sulinggih yang memiliki peran sentral dalam membimbing umat, memimpin upacara keagamaan dan menjaga kelestarian adat serta budaya Bali yang adiluhung. Kesehatan para Sulinggih merupakan prioritas bagi kita semua.  

“Jadi melalui kegiatan promotive dan preventif ini, kita berharap dapat mendeteksi dini faktor risiko  penyakit dan memberikan intervensi Kesehatan yang diperlukan agar para Sulinggih dapat menjalankan swadharma (kewajiban suci) mereka dengan optimal, tanpa terbebani masalah Kesehatan,” ucapnya.

Selain itu, Bupati Satria juga menambahkan tujuan utama dari kegiatan ini yakni untuk mendeteksi secara dini potensi risiko penyakit dan memfasilitasi akses pelayanan Kesehatan preventif tanpa membebani biaya. Dengan deteksi dini, diharapkan kondisi Kesehatan dapat terpantau dan ditangani sebelum berlanjut menjadi masalah yang lebih serius. “Melalui kegiatan ini, para Sulinggih dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk berkonsultasi mengenai kondisi Kesehatan masing-masing, sehingga dapat memberikan manfaat nyata meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan,” harapnya.

Direktur RSUD Kabupaten Klungkung, dr. I Nengah Winata menyampaikan kegiatan ini digelar untuk memohon doa restu kepada ida sulinggih agar kami lancar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kedepan mari kita bersama-sama meningkatkan kinerja agar bisa semakin maksimal didalam memberikan pelayanan demi terwujudnya Klungkung Mahottama,” harapnya.

Kado Akhir Tahun, Karateka Jembrana Ni Made Dwi Kartika Aprianti Sabet Dua Medali Perunggu di SEA Games 2025

Laporan Reporter : Tim Lpt 
Jembrana , Bali Kini - Prestasi gemilang ditorehkan atlet muda asal Jembrana Ni Made Dwi Kartika Aprianti (Ade), yang berhasil menorehkan mendali perunggu dari dua kategori Female Kumite -61 Kg dan Female Team Kumite Sea Games 2025.

Ini sekaligus menjadi kado akhir tahun bagi masyarakat jembrana, dimana Ade tampil luar biasa diajang olahraga terbesar di Asia Tenggara.

Pelatih I Putu Deddy Mahardika saat dihubungi Via Telpon ( 15/12) , menyampaikan pada pertandingan babak awal, Ade tampil dominan saat menghadapi Poovanesan Madhuri (Malaysia). Melaju ke babak semifinal, Ade harus mengakui keunggulan Butsuwan Maneeevan (Thailand) setelah kalah tipis. Meski gagal melaju ke final, Ade bangkit pada laga perebutan tempat ketiga menunjukkan performa solid dan sukses mengalahkan Lumbao Joan Denise memastikan satu medali perunggu bagi kontingen Indonesia. 

" Ade meraih medali perunggu di nomor Female Kumite -61 Kg. Ade menang atas Poovanesan Madhuri (Malaysia) 14–5, kalah tipis di semifinal dari Butsuwan Maneeevan (Thailand) 6–7, lalu menutup laga perebutan perunggu dengan kemenangan 6–3 atas Lumbao Joan Denise," ujarnya.

Selain turun di nomor Female Kumite -61 Kg, Ade juga memperkuat tim Indonesia pada Kumite Beregu Putri (Female Team Kumite) dan berhasil meraih medali perunggu. Dengan demikian, Ade menutup kejuaraan dengan dua medali perunggu dari kategori Female Kumite -61 Kg dan Female Team Kumite.

"Ade juga bertanding pada nomor Kumite Beregu Putri (Female Team Kumite). Pada babak penyisihan, Indonesia menang atas Filipina. Namun di semifinal, Indonesia harus kalah dari Thailand. Pada laga perebutan medali perunggu, tim Indonesia berhasil mengalahkan Myanmar," tandasnya.


Mengetahui hal tersebut, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengungkapkan kebanggaan yang luar biasa terhadap prestasi gemilang yang ditorehkan Ni Made Dwi Kartika Aprianti (Ade) di kancah internasional.

“Prestasi ini menjadi kado yang sangat luar biasa bagi masyarakat Jembrana. Sekali lagi, atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat, saya mengucapkan selamat kepada Ade.” ungkapnya. 

Drainase Dibenahi, Denpasar Masih Dikepung Banjir


Laporan Reporter : Jero Ari 
Denpasar , Bali Kini - Hujan lebat seharian yang mengguyur Kota Denpasar menyebabkan banjir di beberapa titik yang rawan banjir. Traoma bencana beberapa bulan lalu membuat warga panik hingga melakukan evakuasi di tengah guyuran hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa mengatakan, terdapat 20 warga yang dievakuasi di kawasan Perum Buana Permai, Padangsambian yang jadi langganan saat banjir. "Ada tujuh KK atau dua puluh orang yang dievakuasi," kata Joni Ariwibawa. 
Mereka semua diungsikan ke tetangga dan keluarga yang tak terdampak. Operator Pusdalops BPBD Kota Denpasar, Putu Darma Putra Setyawan menambahkan, evakuasi dilakukan pada pukul 02.30 Wita. 
"Ketinggian air di daerah tersebut mencapai dada orang dewasa, ada juga bayi, anak-anak dan lansia yang terjebak," ungkapnya. 
Selain itu, air setinggi dada orang dewasa juga terjadi di Jalan Pura Demak, namun di wilayah ini tak ada warga yang sampai dievakuasi. "Termasuk di Jalan Kertapura air juga naik setinggi dada orang dewasa," tuturnya. 
Tak hanya rumah warga yang terendam di perumahan Buana Permai, terdapat sekolah SD 11 Padangsambian yang ikut terendam. Ketinggian air pun memasuki ruangan guru dan kepala sekolah dimana bangunan ini tergolong bangunan lama. 
Sementara itu di Jalan Gunung Atena Denpasar, Banjir parah melanda Perumahan Widuri Permai, Padang Sumbu Kelod, Dirinya menuturkan, sebanyak 27 KK warga di kawasan ini terdampak, selain rumah warga terdapat dua unit villa yang terendam. 
Salah seorang warga setempat menyebut kondisi banjir ini sudah kedua kalinya, saat banjir bandang kemarin ketinggian air hampir sama dengan sekarang. Namun saat ini yang paling parah, dia mengeluhkan drainase yang ada sekarang sempit dan kecil sementara tanah resapan seperti sawah sudah jadi vila disini. 
Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Anak Agung Surya Kencana mengatakan, ada dua warga dan sejumlah wisatawan yang dievakuasi dengan menggunakan rubber boat. Wisatawan yang kebanyakan asal Australia ini lebih memilih pindah lokasi menginap yang tempat yang lebih aman.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved