Bali Kini , Karangasem - Program vaksinasi di Karangasem saat ini terus digenjot khususnya di daerah yang masuk zona merah dan orange. Bahkan, Kabupaten Karangasem telah menyiapkan 40.000 dosis vaksin jenis baru, yaitu AstraZeneca untuk memenuhi target vaksinasi seluruh masyarakat.
Percepatan vaksinasi Covid-19 difokuskan di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Subagan, Kelurahan Karangasem dan Kelurahan Padangkerta dan vaksinasi reguler yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan tetap berlanjut. Percepatan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan mulai tanggal 5 Mei sampai dengan 19 Mei 2021 dengan target harian 4.000 sasaran.
Memastikan vaksinasi diterima sesuai target, Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wabup Artha Dipa secara terpisah memantau beberapa Pos Vaksinasi yang tersebar di 3 Kelurahan, diantaranya di Pos SD 1 Karangasem, Pos SD 1 Padangkerta, Pos SD 2 Padangkerta, Pos SMPN 1 Amlapura dan di Pos SKB, Kamis (6/5).
Dari hasil pemantauan pelaksanaan vaksinasi AstraZeneca, ditemukan beberapa kendala yang menyebabkan target perhari belum tercapai maksimal. Dua hari pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan dari sisi capaian target ternyata belum bisa terpenuhi. Dimana target harian 4.000 warga yang divaksin, namun sesuai data pada hari Rabu 5 Mei 2021, yang terealiasi hanya 1.813 orang.
“Sejauh ini vaksinasi warga perkotaan yang akan dilaksanakan selama 9 hari masih berjalan lancar. Tapi capaian target per harinya masih belum terpenuhi. Mengingat jatah vaksin cukup banyak, kita sudah instruksikan Dinas Kesehatan untuk memperluas jangkauan vaksinasi hingga ke desa-desa yang saat ini masih berstatus zona orange,” ucap Gede Dana ditemui usai melakukan pemantauan di SD 1 Padangkerta.
Menurut Bupati, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab target itu belum bisa terpenuhi. Selain karena masyarakat enggan untuk menjalani vaksinasi, bisa juga disebabkan sosialisasi kegiatan percepatan vaksinasi ini yang belum menjangkau masyarakat sasaran.
"Hari pertama dan kedua target vaksinasi warga perkotaan memang belum terpenuhi, tapi saya optimis target itu akan tercapai jika strategi pelaksanaan vaksinasi dan kendala dilapangan yang temui terus diperbaiki mengingat waktu pelaksanaan vaksinasi ini masih cukup lama,” jelasnya.
Lamanya waktu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tiga kelurahan di Karangasem, Bupati menghimbau para petugas vaksinasi untuk selalu menjaga kesehatan dengan baik. Himbauan itu disampaikan, mengingat petugas vaksin yang didatangkan dari masing-masing Puskesmas yang ada di wilayah Karangasem dinilai rentan terpapar karena berhadapan langsung dengan masyarakat.
“Saya turun meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk menyemangati para petugas medis dalam menjalankan tugasnya. Harapan kita dengan dorongan semangat ini, imunitas kawan-kawan yang melakukan vaksinasi bisa terus terjaga,” ucapnya.
Melihat waktu pelaksanaan vaksinasi yang relatif lama, Bupati juga berupaya untuk memberikan support berupa tambahan asupan vitamin kepada paramedis dan tim yang sedang menjalankan tugas di lapangan.
“Saat ini kita sedang mengupayakannya, mudah-mudahan bantuan dalam bentuk vitamin ini secepatnya bisa direalisasikan,” jelas Gede Dana, seraya menabahkan, vaksinasi difokuskan di tiga kelurahan di Karangasem, dalam upaya mempercepat perubahan status Kelurahan Subagan dan Padangkerta dari zona merah dan Kelurahan Karangasem dari zona orange menjadi zona hijau.
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa juga melakukan peninjauan yang sama terhadap pelaksanaan vaksinasi Astrazeneca. Dalam peninjauan itu, Wabup menemukan ada beberapa kendala. Salah satunya minimnya kehadiran warga untuk divaksinasi. Munurut Wabup, warga tidak maksimal datang untuk divaksinasi karena terkendala waktu, salah satunya kebanyakan masyarakat masih bekerja di sawah dan ke pasar.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya mengistruksikan Dinas Kesehatan untuk mengatur pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dari pagi hingga sore hari. “Dengan waktu pelaksanaan vaksinasi yang tidak lebih panjang, saya optimis target vaksinasi warga di tiga kelurahan akan bisa terpenuhi. Saya juga sangat mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan memberikan Pelayanan "mobile" atau jemput bola bekerja sama dengan kepala Lingkungan kepada masyarakat yang tidak bisa hadir di pos vaksin,” pungkasnya.
Seperti halnya Bupati Gede Dana, Wabup Artha Dipa juga menyampaikan, peninjauan ini sebagai bentuk dukungan dan motivasi kepada para petugas medis, Lurah, Kepala Lingkungan, Babinsa, Babinkamtibmas dan juga SatPol PP. “Terima kasih juga atas kerjasamanya dan kerja kerasnya mensukseskan kegiatan percepatan vaksinasi ini,”ucapnya.
Wabup Artha Dipa juga mengingatkan agar warga yang sudah divaksin, kembali melaksanakan vaksin tahap kedua 8 minggu setelahnya sesuai arahan petugas. Di samping itu, Ia menegaskan, masyarakat jangan pernah lupa, kalau vaksin bukan membuat seseorang kebal. Vaksin hanya digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus corona. Oleh karena itu, Protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan terus dilakukan demi menekan risiko penularan. (*)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram