-->

Minggu, 08 Oktober 2023

Rice Milling Unit Subak Tibu Beleng Ditargetkan Rampung Akhir Nopember 2023


Jembrana -  Bupati Jembrana I Nengah Tamba kembali memantau proses pembangunan Rice Milling Unit (RMU) yang dibangun di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Minggu (8/10). Tampak hadir mendampingi, Kadis Pertanian dan Pangan kabupaten Jembrana, Camat Mendoyo serta Perbekel Desa Penyaringan.

Didampingi Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Sutama,  Bupati Tamba mengatakan pembangunan RMU ditargetkan rampung seluruhnya pada akhir Nopember 2023. Untuk diketahui, RMU nantinya mampu memproduksi 3 ton beras/jam sehingga akan mampu meningkatkan produksi beras di Jembrana.

"Hingga saat ini progres pembangunan telah mencapai 80% dan ditargetkan fisik bangunan rampung pada akhir Oktober dan untuk mesin akan rampung di akhir Nopember 2023," ujarnya.

Selain pembangunan Rice Milling Unit, dikawasan yang sama juga sedang dibangun gedung BUMDes Nusantara bersama dengan balai subak Tibu Beleng. Bupati Tamba menginginkan gedung BUMDes Nusantara dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Disini kita bangun BUMDes Nusantara bergabung dengan balai subak Tibu Beleng. Disini pemandangan sangat luar biasa. Disini sangat cocok untuk dikelola oleh anak-anak muda seperti dengan adanya coffee shop disini," ucapnya.

Lanjut, Bupati Tamba berencana akan membuat jalur untuk wisata ditengah persawahan. Sehingga masyarakat yang berkunjung, selain menikmati keindahan alam juga sekaligus dapat belajar dengan ekosistem yang ada di sawah.

"Disini akan kita buatkan track mungkin 3-4 kilometer untuk mengedukasi anak-anak untuk mengenal alam dan melihat makhluk hidup yang ada disawah," pungkasnya. (Ngr/hmsj)

Bupati Tamba Buka Lomba Mekepung, Bentuk Promosi dan Pelestarian Budaya Lokal


Jembrana - Dalam upaya mempromosikan dan melestarikan budaya lokal, Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka Workshop Tradisi dan Lomba Makepung yang ditandai dengan pelepasan pasang kerbau di Sirkuit Makepung Sang Hyang Cerik Desa Tuwed, kecamatan Melaya, Minggu (8/10).

Acara ini terselenggara berkat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sebagai bagian dari program stimulan dalam rangka kegiatan ekspresi budaya Workshop Tradisi Mekepung.

Sebanyak 15 pasang kerbau berpartisipasi dalam lomba ini. Dalam sambutannya, Bupati I Nengah Tamba mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini. Menurutnya Mekepung yang menjadi ikon Jembrana, adalah tradisi yang memiliki nilai tinggi dalam bidang pariwisata.

"Makepung sebagai salah satu tradisi khas dan budaya masyarakat Kabupaten Jembrana wajib dilestarikan dan dikembangkan, makepung juga merupakan daya tarik wisata yang potensial, karena ciri khas dan keunikannya yang tiada duanya di Bali dan bahkan di tingkat Nasional dan Internasional,"ujarnya.

Bupati asal desa Kaliakah ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Bantuan Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kategori Stimulator Kegiatan Ekspedisi Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sehingga kegiatan Workshop Tradisi Makepung dan Lomba Makepung. Terlebih lagi sudah bisa melibatkan generasi muda dalam pelaksanaannya.

"Hal tersebut sejalan pula dengan kebijakan pengembangan diarahkan dalam destinasi dan atraksi wisata yang berdaya saing dengan berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Semoga dengan kegiatan ini Mekepung dapat lebih dikenal luas hingga mancanegara dan keberadaannya sebagai tradisi budaya lokal tetap terjaga dan lestari,"imbuhnya.

Sementara Ketua Sekaa Mekepung Made Mara menjelaskan Workshop Tradisi Makepung dan Lomba Makepung ini, selain bertujuan untuk melestarikan tradisi budaya dan sebagai ajang promosi pariwisata. "Tradisi Makepung yang hanya ada di Kabupaten Jembrana ini kita harapkan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor pembangunan yang lain seperti pertanian dan peternakan khususnya pelestarian kerbau,"ucapnya.

Terkait pelaksanaan lomba, dijelaskannya diikuti 15 pasang kerbau, 8 pasang regu barat dan 7 pasang regu timur. "Ini secara bergilir kita berikan kesempatan kepada masing - masing sekaa. Apabila nanti ada acara serupa akan kita berikan kepada sekaa lainnya,"pungkasnya.(yogi/hmsj)

Bupati Tamba Gandeng KTH Pulukan lindungi Hutan


Jembrana - Salah satu upaya mewujudkan misi pemerintah kabupaten Jembrana dalam pelestarian dan menjaga kesucian hutan dan pegunungan (wana kerthi), Bupati Jembrana I Nengah Tamba dukung pelestarian hutan yang dilakukan Kelompok Tani Hutan Pulukan.

Hal tersebut dibuktikan Bupati Tamba dengan menyerahkan langsung bantuan dana sebesar Rp.15 Juta saat mengunjungi Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan, Minggu (8/10).

Bantuan tersebut bersumber dari hasil Tournament Charity Jembrana Bahagia yang telah sukses diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Jembrana pada (9/9/2023) lalu untuk membangun MCK di Kawasan Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan.

Dalam sambutanya Bupati I Nengah Tamba menyampaikan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Pulukan serta masyarakat Desa Pulukan agar betul-betul menjaga hutan dengan baik.
"Melestarikan hutan itu berfungsi untuk membendung air terlebih kedepan kita akan mengalami pemanasan global, disini dengan giatnya masyarakat melakukan penghijauan otomatis air itu bisa terjaga," ucapnya.

Hal yang sama juga ditekankan Bupati Tamba Kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta saat memantau pembangunan pelinggih di kawasan hutan Giri Puti yang terletak di Banjar Yeh Buah, Desa Yehembang Kauh.

"Kita jaga dan lestarikan hutan kita, serta masyarakat disekitar agar diedukasi tentang pengetahuan bagaimana pentingnya menjaga hutan menjaga alam ini," ujar Tamba.

Lebih lanjut, dalam menyongsong Jembrama Emas 2026 Bupati Tamba menyampaikan hal ini merupakan bagian dari komitmen membangun dan memperkuat ekosistem.

"Tentu ini menjadi barang yang sangat mahal hutan kita ini, nanti pada saatnya ditahun 2026, 2027 inilah yang akan dikunjungi wisatawan karena kita kembali ke back to nature (kembali ke alam) konsep wisata kedepan, dan kita miliki itu," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Desa Pulukan I Wayan Armawa menjelaskan, Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan merupakan hutan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Konsep yang kita bangun untuk mengembangkan wisata agro adalah hutan itu biar tetap alami namun hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat pulukan pada khususnya dan Jembrana pada umumnya," ungkapnya.

Ia mengatakan telah menanam ribuan bibit pohon buah-buahan bebagai jenis yang mana hasil panen yang didapat nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat Desa Pulukan.
"Kita sudah menanam seribu bibit pohon durian jenis kane, musang king, bawor, duri hitam, beberapa bibit ada yang sudah besar dan ada manggis, pala juga ada di wilayah hutan Desa Pulukan ini," ucap Armawa.

Dilain sisi Kepala Desa Yehembang Kauh I Komang Darmawan mengatakan Kawasan hutan Giri Putri merupakan kawasan wisata hutan yang dikenal dengan hutan belajar.
"Hutan belajar ini dibentuk karena adanya krisis pengetahuan tentang hutan, sudah banyak siswa/siswi sekolah dari tingkat SD sampai dengan Universitas mengunjungi tempat ini," ungkapnya.

Pihaknya berharap kawasan Hutan Giri Putri yang merupakan perpustakaan alam agar dijaga kelestarianya untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang kesadaran untuk saling menjaga hutan.

"Saya harap kedepan keberlanjutan Hutan Belajar ini agar dapat lebih berkembang, karena selain menjaga kelangsungan hidup manusia, hutan juga menjadi habitat bagi tanaman maupun binatang endemik Jembrana," pungkas Darmawan ( komang)

Bersihkan Pantai Jasri, Cara Komunitas Eco Enzyme Nusantara Kabupaten Karangasem Rayakan HUT ke 4


Karangasem, Bali Kini - Eco Enzyme Nusantara merupakan satu organisasi dengan tujuan mulia yaitu terwujudnya bumi kembali indah lestari dan terjaganya keberlangsungan hidup semua makhluk ciptaanNya. Komunitas ini telah terbentuk dan tersebar di semua provinsi di Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Karangasem. Dengan mengusung tema Love Mother Earth, Save Many Lives Komunitas Eco Enzym Nusantara Kabupaten Karangasem rayakan ulang tahun ke-empat.

Adapun tema kegiatan ini menggambarkan kesadaran untuk mengingatkan dan mengajak semua orang untuk mencintai dan menjaga bumi tempat tinggal kita satu-satunya. 

Peringatan HUT Eco Enzyme Nusantara bertempat di Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem pada Minggu (8/10/2023). Acara ini diawali dengan agenda bersih-bersih sampah non organik di sepanjang pantai Jasri dilanjutkan dengan penuangan Eco Enzyme, senam ceria Eco Enzyme bersama IKBS Karangasem dan di tutup dengan terapi menggunakan produk alami cairan Eco Enzyme ( rendam kaki dan pijat).

Sekretaris Eco Enzym Nusantara Kabupaten Karangsem I Wayan Suartawa mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengajak sebanyak mungkin warga masyarakat agar sadar lingkungan, lebih mencintai bumi dengan memperkenalkan eco enzyme dan manfaatnya.

"Akhir-akhir ini kita banyak disuguhkan pemandangan yang memprihatinkan, yaitu sampah dimana-mana. Komunitas Eco Enzym Nusantara merupakan salah satu yang berperan guna menangani permasalahan tersebut. Hal sekecil apapun perlu kita lakukan untuk turut andil dalam menyelesaikan masalah sampah sejak dari sumbernya," ujar Suartawa. 

Relawan Eco Enzyme Nusantara juga memberi pelayanan edukasi gratis kepada masyarakat luas dalam hal pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme, cairan hasil fermentasi dari kulit buah dan sayuran yang memiliki berbagai manfaat. Melalui sosialisasi dan edukasi eco enzyme ini diharapkan masyarakat turut ambil peran dalam menyelesaikan persoalan sampah organik sekaligus mengurangi pemanasan global pada saat ini. Seperti yang diketahui bersama, eco enzyme mulai dari anak-anak PAUD juga sudah mulai mengetahui dan mengerti apa itu eco enzyme, karena eco enzyme sangat bermanfaat untuk kehidupan kita dimana nanti kedepannya cairan tanpa bahan kimia bisa melestarikan dan menghijaukan Kota Amlapura.(Ami)

Duta Seni Jembrana Tampilkan Fragmentari Calonarang Hari Jadi ke-1144 Kota Kediri


Jembrana - Kontingen Jembrana Tampil Memukau dalam Peringatan Hari Jadi Kota Kediri ke 1144 Tahun 2023 "Kediri Nite Carnival" yang disaksikan secara langsung oleh Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Kriana (Ipat), Sabtu (7/10) di Jalan Basuki Rahmat Depan Balai Kota Kediri

Acara tersebut dibuka oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Forkopimda dan Wabup Jembrana diawali dengan pemecahan ‘Kendi’. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan berjalan menuju tempat pementasan parade Kediri Nite Carnival, bertempat di Balai Kota Kediri.

Adapun peserta pawai, berjalan sepanjang 2 km , dari Kediri Memorial Park dan berakhir di Balai Kota Kediri.

Memeriahkan hari jadi kota kediri ke 1144 itu , duta seni Jembrana membawakan fragmentari Calonarang besutan  Sanggar Sangitha Mredangga.
Berkekuatan  40 personil , fragmentari ini mengisahkan cerita rakyat yang kesohor di Pulau Bali tentang  seorang janda dari Desa Girah bernama Calon Arang .

Dia merupakan penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. 

Atraksi yang dibawakan secara apik oleh anak anak sanggar ini sukses menyedot ribuan penonton yang memadati areal pertunjukan Kediri Nite Festival .

Bahkan , Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Kontingen Jembrana yang tampil begitu memukau. 
"Trimakasih kepada bapak Wabup Jembrana atas kehadiran dan partisipasinya, jembrana selalu tampil dengan bersemangat dan memukau para penonton". ujar Abdullah Abu Bakar

Dalam kesempatan itu, Wabup Ipat menyampaikan bahwa kunjungannya tersebut mewakili Pemerintah Kabupaten Jembrana. 

“Kontingen Jembrana yang kali ini menampilkan Calonarang merupakan bentuk kunjungan balasan karena pada parade seni dalam peringatan HUT Kota Negara ke-128, duta seni Kediri juga sudah mempersembahkan atraksi kesenian yang luar biasa di Jembrana,” ucap Wabup Ipat.

Wabup Ipat juga berharap talisilaturahmi antara  Kabupaten Kediri dengan Jembrana kedepannya tetap berjalan baik. 

"Trimakasih saya ucapkan kepada bapak Wali Kota dan Pemerintah Kabupaten Kediri mudah-mudahan kedepannya tidak hanya sampai disini, tetapi sinergitas Kabupaten Kediri dengan Jembrana yang telah dibangun tetap kita jaga dan pertahankan" pungkasnya. ( Ari bisma)

Rembug Sastra Sewaka Saraswati Pura Jagatnatha Karangasem


Karangasem, Bali Kini - Pengurus pura Jagatnatha Karangasem menggelar Rembug Sastra bagi Generasi Muda di Kabupaten Karangasem, dengan tema Tantangan Generasi Muda di Era Kekinian  yang dilaksnakan, Sabtu (07/10/2023).

Kegiatan yang dibuka oleh Ketua Pengurus Pura Jagatnatha Karangasem I Putu Arnawa, didampingi oleh Wakil Ketua Pengurus pura Wayan Astika dengan menghadirkan narasumber Dr. I Made Regeg dari tokoh masyarakat, Ka Prodi Pendidikan Agama Hindu I Ketut Dani Budiantara, Ketua WHDI Kab Karangasem Dr. Ni Nyoman Supadmi dan juga dari Kementerian Agama Kabupaten Karangasem I Ketut Suji, dengan peserta para generasi muda dari kalangan mahasiswa, anak-anak SMA, Penyuluh Bahasa Bali serta dari kalangan sekaa truna Banjar yang ada di seputar kota Amlapura.

Dalam pengantar yang disampaikan oleh Ketua Pengurus  Pura Jagatnatha yang sekaligus membuka acara Rembug Sastra tersebut menyampaikan beberapa pesan. 

"Dengan motivasi belajar yang tiada henti dalam hidup ini, bagaimana semangat kita  bisa berkreativitas lebih jauh untuk bisa membangun karakter diri masing-masing, Oleh sebab itu jadilah diri sendiri jangan jadi orang lain. Sebab kita tidak akan pernah besar ketika kita meniru orang lain dan kita akan maksimal ketika tampil menjadi diri sendiri," kata Putu Arnawa.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa cinta dan sikap positif generasi muda. Setelah mengenal, memahami, dan menghayati berbagai karya sastra, diharapkan akan mampu bersikap kritis dan apresiatif terhadap karya sastra, menggairahkan minat para generasi muda dalam membaca dan mencipta karya sastra.

Dalam makalah yang berjudul Tantangan generasi muda di era kekinian dibawakan oleh Ayu Gita Cahyani dari Prodi Pendidikan agama Hindu STKIP  Agama Hindu Amlapura menyampaikan bahwa berkembangannya teknologi sangat berpengaruh kepada generasi muda. Sehingga diharapkan tidak hanyut kedalam sisi negatif teknologi terutama media sosial dengan ajaran susila sebagaimana yang tersirat dalam karya sastra.

"Generasi muda harus dirangsang kembali untuk mengenal dan menikmati karya sastra sebab kesusastraan berperan mengasah budi pekerti. Hilangnya kesantunan dalam bertutur lewat media sosial juga menjadi tolok ukur merosotnya ketertarikan generasi muda dengan kajian karya sastra. Hal itu digantikan dengan munculnya beragam konten yang dianggap lebih menarik dan menghibur. Namun, nyatanya hal itu membawa dampak yang negatif bagi daya kritis generasi muda terhadap suatu hal," tandas Ayu Gita.

Kemajuan suatu bangsa dijaman era digital sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya, oleh sebab itu, generasi muda sebagai generasi penerus  hendaknya terus  belajar sepanjang hayat, sehingga nantinya dapat berguna bagi masyarakat nusa dan bangsa.

Etika atau susila adalah tanda kebijaksanaan yang tak terlihat, ia adalah seperti akar yang menopang sebuah pohon besar bernama moralitas. Ketika kita menjunjung tinggi etika susila dalam setiap langkah hidup, kita akan menciptakan pribadi yang tangguh, bermartabat, dan dihormati. Mari kita bijak, agar dapat menilai batasan dan menjaga keharmonisan dalam hubungan dengan sesama. (Ami)

Sabtu, 07 Oktober 2023

Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat, Dinkes Kota Denpasar Gelar Safari Kesehatan di Banjar Laplap Tengah


Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar kembali menggelar Safari Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tahun 2023 di Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur pada Sabtu (7/10). Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 

Kadis Kesehatan Kota Denpasar, A.A. Ayu Candrawati saat dikonfirmasi menjelaskan, kegiatan ini adalah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun jenis pelayanan kesehatan yang dilayani antara lain pemeriksaan kesehatan umum, screening Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pengobatan dari UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur. Kegiatan safari kesehatan hari ini dirangkaikan bersamaan dengan kegiatan posyandu balita dan posyandu lansia.

Lebih lanjut dijelaskan, dengan menggandeng RSUD Wangaya Kota Denpasar, pelayanan yang diberikan berupa Fisioterapi, JFF (John Fawcett Foundation Indonesia), pelayanan pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kaca mata dan obat tetes mata sesuai hasil pemeriksaan, serta pelayanan kepesertaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). 

Dikatakannya, koordinasi yang baik dengan seluruh pihak yang terlibat sangat menunjang lancarnya kegiatan safari kesehatan. Safari kesehatan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai upaya promotif, preventif, dan kuratif demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Kegiatan safari kesehatan ini bisa berjalan lancar karena didukung oleh semua pihak yang terlibat, sehingga manfaat kegiatan ini bisa dirasakan oleh masyarakat dalam upaya promotif, preventif, dan kuratif," ungkapnya.

Sementara salah seorang masyarakat, I Made Sudarsana berharap safari kesehatan ini dapat dilaksanakan secara rutin. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan dengan baik. 

"Kami berterimakasih atas pelaksanaan safari kesehatan ini, semoga dapat mendukung peningkatan kesehatan masyarakat," ujarnya.

Peringati World Rabies Day, Pemkab Jembrana Gelar Sosialisasi dan Vaksinasi Rabies


Jembrana - Dalam rangka memperingati World Rabies Day (Hari Rabies Sedunia), Pemkab Jembrana melalui Dinas Pertanian dan Pangan menyelenggarakan program sosialisasi dan vaksinasi rabies, Sabtu (7/10) yang dipusatkan di desa Tukadaya, kecamatan Melaya, kabupaten Jembrana.

Sosialisasi diberikan tidak hanya kepada orang dewasa tetapi juga anak - anak seperti yang dilakukan di SDN 3 Tukadaya.

Peringatan World Rabies Day ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak akan bahayanya penyakit rabies yang kalau tidak ditangani dengan benar sesuai SOP bisa menyebabkan kematian pada manusia.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Jembrana I Wayan Sutama mengatakan sosialisasi yang diberikan berupa KIE (komunikasi informasi edukasi) terkait penanganan dan pencegahan penyakit menular rabies. "Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular,"ujarnya.

Selain sosialisasi, peringatan World Rabies Day di kabupaten Jembrana juga diisi dengan vaksinasi kepada hewan secara keliling. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Pangan Drh. I Wayan Widarsa.

"Ini juga sebagai bentuk pencegahan rabies yang tentu juga rutin kami lakukan. Perlu diketahui, khusus dalam peringatan World Rabies Day kali ini, tim vaksinator kami berhasil melakukan vaksinasi rabies sebanyak 178 vaksin anjing dan 27 vaksin kucing,"jelasnya.(yogi/hmsj)

Pemkot Denpasar Apresiasi Gelaran Pentas Seni Jagatnatha


Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi atas pelaksanaan Gelaran Pentas Seni Jagatnatha yang digagas Kelompok I Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Warmadewa. Hal tersebut diungkapkan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Pentas Seni Jagatnatha di Nabeshima Creative Space, Denpasar, Sabtu (7/10). 

Pelaksanaan kegiatan untuk memupuk rasa cinta terhadap seni budaya nusantara ini juga turut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Dharmawati Puspayoga, Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Pribudiarta Nur Sitepu serta undangan lainya. Bahkan, Menteri Bintang Puspayoga turut berbaur bersama menyanyikan Lagu Jempiring Putih. 

Diawali dengan Tari Penyambutan Sekar Jempiring yang merupakan maskot Kota Denpasar, Pentas Seni Jagatnatha ini menghadirkan beragam Tarian Nusantara. A Tarian Khas Aceh, Tarian Khas Sumatera Utara, Tarian Khas Jawa hingga Tarian Khas Suku Minahasa. Turut ditampilkan pula lagu-lagu Nusantara. Yang tak kalah spektakuler, meski berasal dari luar Bali, seluruh peserta pertukaran pelajar piawai membawakan berbahasa Bali yakni Jempiring Putih yang merupakan maskot Kota Denpasar. 

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, pertukaran mahasiswa merupakan salah satu cara terbaik untuk memahami keanekaragaman budaya dan tradisi yang ada di Nusantara. Pentas seni kelompok 1 Jagatnatha yang dilaksanakan hari ini merupakan bukti nyata kekayaan keberagaman budaya nusantara. 

"Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama dan bahasa, dan ini menunjukan bahwa kita semua adalah satu bangsa dan satu Indonesia," ujarnya

Alit Wiradana berharap, melalui seni budaya dan tradisi  yang dilaksanaman ini dapat merayakan keberagaman yang merupakan kekuatan. Hal ini lantaran seni merupakan bahasa universal yang dapat menyatukan. 

"Kami atas nama Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiask sekaligus mengucapkan terimakasih atas inisiatif luar biasa ini, sehingga dapat menjadi upaya dalam penguatan adat, seni dan budaya serta merajut kebhinekaan, menyatukan perbedaan, sesuai dengan tujuanya adalah bertukar sementara, bermakna selamanya," ujarnya. 

Dosen Modul Nusantara, Universitas Warmadewa, Dr. Agus Dharma Yoga Pratama mengatakan, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan program Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Dimana, melalui program ini diharapkan dapat memberikan mahasiswa berkegiatan di luar kampus. 

Lebih lanjut dijelaskan, lewat program ini mahasiswa mampu mengenal potensi diri dan meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang. Untuk itu, Universitas Warmadewa mencoba mengemas kegiatan dengan konsep kebhinekaan dengan menampilkan budaya nusantara. Dimana, program pertukaran mahasiswa merdeka Kelompok I Jagatnatha ini terdiri atas 14 Provinsi se-Indonesia. Diantaranya, Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi DI Yogyakarta hingga Provinsi Sulawesi Tengah. 

"Semoga melalui kegiatan ini dapat menjadi awal atau dasar untuk mencintai kebudayaan dan keragaman nusantara, serta mampu meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan mahasiswa," ujarnya. 

Menteri PPA RI, I Gusti Ayu Bintang Dharmawati Puspayoga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap pelaksanaan kegiatan Pentas Seni Jagatnatha ini. Dimana kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi dalam mencintai keberagaman dan perbedaan.

Kedepan Bintang Puspayoga berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa. Hal ini utamanya bagi mahasiswa untuk bisa belajar seni, budaya dan tradisi daerah lain. Sehingga dengan semangat merajut kebhinekaan ini dapat mendukung kecintaan terhadap adat budaya se-nusantara. 

"Ucapan selamat datang kami sampaikan di Kota Denpasar, Provinsi Bali, mudah-mudahan kegiatan ini dapat menginspirasi kita semua, selamat dan apresiasi untuk pelaksanaan Pentas Seni Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Warmadewa," ujar Bintang Puspayoga. 

Salah seorang peserta pertukaran mahasiswa asal Universitas Malikussaleh, Nabila Lutfi yang mengenakan Pakian Adat Palembang mengaku senang kegiatan ini dapat berjalan lancar. Pihaknya mengaku sangat tertarik dengan beragam materi yang ditampilkan dalam modul nusantara. Semoga kegiatan ini bisa bermakna selamanya.  (Ags/HDps).

Sertijab, 5 Jabatan Di Polres Karangasem Berganti Kepemimpinan


Karangasem Bali Kini - Upacara Serah terima jabatan di lingkungan Polsek Karangasem dilaksanakan pada Jumat tanggal  6 Oktober 2023 sore. Upacara serah terima jabatan Kapolsek Karangasem, kapolsek Manggis, Kasat Intelkam, Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polres Karangasem ini dilaksanakan di Lapangan Pesat Gatra Polres Karangasem.

Usai mengambil sumpah jabatan terhadap Pejabat yang baru,  Kapolres Karangasem, A.A Ricko Taruna melakukan penandatanganan fakta integritas dan berita acara sumpah jabatan. Sedangkan serah terima jabatan, berikut posisi yang diserahkan yakni Kapolsek Karangasem dari Kompol Dr. Putu Sunarcaya kepada Kompol I Gusti Alit Putra; Kapolsek Manggis dari Kompol I Gede Suarmawa kepada Kompol Agung Budiarto; Kasat Intelkam dari AKP Kadek Alit Susanta kepada AKP I Nyoman Sukarma; Kasat Reskrim dari AKP M. Reza Pranata kepada AKP I Wayan Widiarta: dan jabatan Kasat Lantas dari AKP Wahyu Joko Nugroho kepada AKP Komang Saptapramana.

"Perpisahan ini merupakan awal silaturahmi kita dan kita merupakan satu keluarga dan tali silaturahmi tetap terjalin," kata Kapolres Karangasem, disela-sela ucapan terimakasihnya atas seluruh kinerja kepada Pejabat yang meninggalkan Polres Karangasem yang bertugas di tempat yang baru.

"Selamat datang kepada pejabat baru Kapolsek Karangasem, Kapolsek Manggis, Kasat Intelkam, Kasat Reskrim dan Kasat Lantas dan saya yakin rekan-rekan akan melaksanakan tugas dengan baik serta kepada personil agar mendukung para pejabat yang baru dalam pelaksanaan tugas," tandasnya. (Ami)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved