-->

Jumat, 24 Mei 2024

Membangun Tata Kelola dan Sistem Data Online Pasraman DKI Jakarta


Keterangan Foto: 
Nama diurut dari paling kiri (Made Sukendria/Ketua Panitia, Ida Bagus Yudhi Arnawa/Ketua PHDI Prov. DKI Jakarta, Made Sudarta/Ketua SDHD Jakarta Raya, Putu Jaya Adnyana Widhita/Pembimas Hindu Kemenag Kanwil DKI Jakarta, I Nyoman Teguh Prasidha/Ketua Yayasan Mandira Widhayaka)

Jakarta , Bali Kini - Yayasan Mandira Widhayaka menggelar Focus Group Discussion di Gedung Dharma Sevanam, Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur pada Jumat,(24/5/2024). Kegiatan tersebut merupakan agenda FGD perdana yang dilaksanakan untuk membahas soal keberadaan Pasraman di Jakarta.


Ketua Panitia Pelaksana, Made Sukendria menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini sebagai langkah awal pendataan pasraman Hindu yang ada di Jakarta. Dirinya juga menyinggung tema pada kegiatan tersebut yang berkaitan dengan pengelolaan sistem data online yaysan dan pasraman.


"Dasar pelaksanaan FGD karena dirasa adanya gap (jarak) antara Yayasan Mandiri Widhayaka dengan pasraman yang ada di wilayah Jakarta. Sehingga kami dari yayasan secara hukum yang menaungi pasraman-pasraman mengadakan focus group discussion (FGD) dengan tema membangun tata kelola dan sistem data online pasraman dan yayasan. Sehingga diperoleh data-data pasraman yang ada di Jakarta" jelas 


Pada kesempatan yang sama Ketua Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) Jakarta Raya, Made Sudarta yang sekaligus pembina Yayasan Mandira Widhayaka menceritakan kembali terbentuknya Yayasan itu. Dirinya menyebut hal itu didasari keinginan orang tua menginginkan anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan agama.


"Yayasan Mandira Widhayaka terbentuk karena ada orang tua yang ingin anaknya memperoleh pendidikan agama walaupun sekolah di sekolah umum" terangnya.


"Singkat cerita di Jakarta ada 3 pura, sehingga bangunlah pasraman-pasraman di pura tersebut. Kemudian mulailah berkembang ke wilayah-wilayah yang penduduk Hindunya cukup banyak. Sehingga dibentuklah Yayasan Mandira Widhayaka berada dibawah naungan SDHD Jakarta Raya yang berfokus pada pendidikan agama Hindu dengan membentuk pasraman-pasraman" lanjutnya.


Kemudian, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi DKI Jakarta, Ida Bagus Yudhi Arnawa berharap kegiatan FGD tersebut menghasilkan persamaan pandangan, baik secara manajemen hingga kurikulum pendidikan. Salah satunya menjadi catatan penting yakni mengenai gaji guru pasraman.


"Setelah melakukan pendataan pasraman ini, harapannya guru-guru pasraman memperoleh gaji atau honor yang sesuai dan ditanggung oleh Yayasan Mandira Widhayaka. Selain memperbaiki manajemen dari pasraman, penting juga untuk memperbaiki kurikulum sesuai dengan peraturan menteri. Karena yayasan ini memiliki tanggung jawab yang luar biasa dalam menjadikan anak didik Hindu yang unggul" ujar Ida Bagus yang sekaligus pengawas dari Yayasan Mandira Widhayaka.


Pembimas Hindu DKI Jakarta, Putu Jaya Adnyana Widhita mengatakan bahwa dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) ada pasraman formal yang memiliki output nilai formal dengan jalur pendidikan pasraman yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan pasraman non formal yang tidak memiliki output nilai seperti pesantian dan lain sebagainya.


"Pada Februari 2024 Menteri Agama secara resmi mengeuarkan PMA Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya atau pendidikan umum agama Hindu yang sama padanannya dengan madrasah. Sehingga dengan adanya ini siswa-siswi masih bisa memperluas jangkauan pendidikan formal bernuansa Hindu dan tentunya dapat melanjutkan pendidikannya yang lebih lanjut tanpa ada rasa ragu lagi" terangnya lebih lanjut.


Putu Jaya juga menjelaskan bahwa regulasi penyelenggara pendidikan agama dan keagamaan Hindu menenai pasraman sekolah minggu tercantum dalam SK Dirjen Dikdasmen No. 1.3.033. Kep 76 tanggal 1 Juli 1976 dan SK Diren Bimas Hindu dan Buddha no. DJ/VI/92/SK/2003. Sedangkan pasraman formal dan non formal tertuang dalam PMA 56/2014 dan PMA 10/2020.


Ketua Yayasan Mandira Widhayaka, I Nyoman Teguh Prasidha juga menyampaikan harapan dan capaiannya kedepan bahwa adanya sistem digitalisasi yang lebih memudahkan pasraman dan yayasan dalam melakukan manajemen atau tata kelola.


"Dengan adanya FGD harapannya dapat menjadi penataan dan standarisasi kurikulum pendidikan Agama Hindu di Pasraman. Ditambah lagi dengan adanya SIKAP (Sistem Administrasi Akademik Pasraman) sebagai sistem pendataan atau administrasi online pasraman dan yayasan. Tujuannya untuk memperoleh data siswa hingga guru di setiap pasraman yang ada di wilayah DKI Jakarta. Lebih lanjut akan berkembang dengan tambahan fitur-fitur seperti materi ajar atau e-learning" terangnya.


Menurut informasi yang diperoleh terdapat 11 pasraman yang ada di bawah naungan Yayasan Mandira Widhayaka, diantaranya: Pasraman Candra Praba Jelambar, Jakarta Barat; Pasraman Wira Satya Bhuana Tanah Abang, Jakarta Pusat; Pasraman Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur; Pasraman Amrta Jati Pangkalan Jati, Jakarta Selatan; Pasraman Ksatria Loka POMAD Kalibata, Jakarta Selatan; Pasraman Pondok Karya Pura Agung Wira Dharma Samudera Marinir Cilandak, Jakarta Selatan; Pasraman Santi Wahana Pura Agung Widya Mandala Lenteng Agung, Jakarta Selatan; Pasraman Mustika Dharma Cijantung, Jakarta Timur; Pasraman Widya Dharma Angkasa Pura taman Sari Halim Perdana Kesuma, Jakarta Timur; Pasraman Purna Widya Cibubur, Jakarta Timur; dan Pasraman Purna Jati Tanjung Puri, Jakarta Utara.



Gelar Aksi Sosial, Ny. Ida Mahendra Berbagi Kasih dengan Warga "Kolok" di Desa Bengkala


Buleleng , Bali Kini 
- Pj. Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. drg. Ida Mahendra Jaya berbagi kasih dengan menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada 22 warga "kolok" (istilah untuk penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara, red) di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Jumat (24/5/2024). 20 paket sembako dibagikan secara terpusat di Balai Tenun Cam, Desa Bengkala, sedangkan dua paket lainnya diserahkan secara langsung ke kediaman warga oleh Ny. Ida Mahendra yang didampingi Pj. Ketua TP PKK Buleleng Ny. Paramita Lihadnyana dan jajaran pengurus TP PKK Bali. Agenda berbagi kasih dengan warga "kolok" di Desa Bengkala ini merupakan aksi sosial serangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 Tingkat Provinsi Bali. 


Dalam sambutan singkatnya, Ida Mahendra menyampaikan rasa bahagia karena bisa hadir di Desa Bengkala dan bertatap muka secara langsung dengan warga setempat. Sebelumnya, ia mengetahui informasi tentang keberadaan warga “kolok” di Desa Bengkala dari Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra yang menemuinya beberapa waktu lalu. "Beliau menginformasikan tentang Desa Bengkala yang memiliki cukup banyak warga tuna rungu dan tuna wicara," cetusnya. Informasi itu menggugah rasa keprihatinannya sehingga ia pun berkeinginan untuk bertatap muka dengan warga “kolok” di Desa Bengkala. "Akhirnya saya bisa hadir dan bertatap muka dengan warga di sini, membawa bingkisan sembako sebagai wujud tali kasih," urainya sembari berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga “kolok” yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.


Pada kesempatan itu, Ida Mahendra menyemangati mereka agar tidak berkecil hati. Ia kagum, keterbatasan yang dimiliki tak membuat warga "kolok" di Desa Bengkala patah semangat. Bahkan, banyak dari mereka yang menunjukkan bakat dan keterampilan di bidang tenun, seni dan keterampilan lainnya. "Saya lihat, mereka menghasilkan karya tenun yang luar biasa. Semoga makin banyak lagi yang berkunjung ke sini dan membeli karya mereka," ujarnya. Tak kuasa menahan haru, perempuan berparas ayu itu menitikkan air mata tatkala menyapa dan merangkul warga “kolok”.


Usai menyerahkan bantuan sembako, Ida Mahendra beranjak ke bale tenun yang dikelola Kelompok Ekonomi Masyarakat Kolok Desa Bengkala. Ia nampak kagum menyaksikan kelihaian warga “kolok” dalam menenun dan menghasilkan karya wastra yang begitu indah. Sebagai bentuk apresiasi, Ida Mahendra memborong beberapa potong kain tenun endek karya mereka. 


Dalam kunjungan ke Desa Bengkala, Ida Mahendra juga beranjangsana ke kediaman Pekak Getarika dan Wayan Pindi, dua warga “kolok” yang hidup dalam keterbatasan. Pekak Getarika, warga “kolok” yang berusia 80 tahun hidup prihatin dengan seorang cucunya yang hanya mengenyam bangku SMP. Dalam bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh Perbekel Bengkala Made Mastika, Pekak Getarika menyampaikan terima kasih atas bantuan dari jajaran TP PKK Bali. 


Ida Mahendra juga mendapat sambutan antusias ketika mengunjungi pondok Wayan Pindi. Dalam bahasa isyarat, Pindi menyampaikan rasa bahagia karena dikunjungi oleh Pj. Ketua TP PKK Bali. Ia pun menyampaikan terima kasih atas bingkisan berupa beras, minyak goreng, telur, gula dan kopi dari jajaran TP PKK Bali.


Sementara itu, Pj. Ketua TP PKK Buleleng Ny. Paramita Lihadnyana menyampaikan terima kasih atas kepedulian jajaran TP PKK Bali kepada warga Bengkala. Ucapan terima kasih juga diutarakan Perbekel Bengkala Made Mastika. Diterangkan olehnya, keberadaan warga tuna rungu dan tuna wicara yang tergabung dalam Kelompok Ekonomi Masyarakat Kolok Desa Bengkala menarik simpati dari berbagai kalangan di dalam hingga luar negeri. Sejumlah penelitian telah dilakukan terhadap fenomena ‘kolok’ di Desa Bengkala. Namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana cara mencegah kelahiran “kolok” di desa itu. Mastika menambahkan, pasangan orang tua kolok tidak mesti melahirkan keturunan “kolok”. Sebaliknya, dalam beberapa kasus, pasangan orang tua yang normal bisa melahirkan anak yang “kolok”. Ia menginformasikan, saat ini jumlah warga “kolok” di Desa Bengkala tercatat sebanyak 41 orang.[rls]

Universitas Warmadewa Tularkan Teknologi Digital Dalam Pembelajaran Sains


Denpasar , Bali Kini  -
Guru sekolah dasar diharapkan dapat mengadopsi teknologi digital dalam proses pembelajaran sains untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hal tersebut disampaikan Gede Yohanes Arygunartha, S.Pd., M.Pd.Fis dari Universitas Warmadewa (Unwar) dalam Pernyataannya saat dikonfirmasi di Denpasar pada Jumat (24/5).

Arygunartha menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran sains untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan relevan bagi siswa sekolah dasar. Dengan menggunakan perangkat lunak dan aplikasi pendidikan yang sesuai, guru dapat menyajikan konsep-konsep sains dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.

"Teknologi digital dapat membantu membangkitkan minat siswa terhadap sains dan memfasilitasi pemahaman konsep-konsep kompleks melalui animasi, video, dan simulasi," kata Arygunartha.

Selain itu, guru juga dapat menggunakan platform kolaboratif online untuk memfasilitasi kerja kelompok dan diskusi antara siswa, serta memberikan umpan balik yang lebih cepat dan efektif.

Arygunartha juga menyoroti pentingnya pelatihan dan dukungan tambahan bagi guru dalam mengadopsi teknologi digital dalam pembelajaran sains. Dia berharap bahwa pemerintah dan lembaga pendidikan akan terlibat aktif dalam memberikan aksesibilit.

Ia menambahkan upaya sosialisasi dan pelatihan adaptasi teknologi digital dalam pembelajaran sains sudah beberapa kali dilakukan pada guru SD. Terakhir kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan pada 18 Mei 2024 lalu di SDN 1 Batuan dengan melibatkan 10 orang guru.[md/r2]

Rapala Bakamla RI Kumpulkan 6,8 Ton Sampah di Batam


Batam, Bali Kini
- 23 Mei 2024 (Bakamla RI/Indonesian Coast Guard) --- Belum seminggu di bentuk, Relawan Penjaga Laut Nusantsa (Rapala) Bakamla RI Batam berhasil mengumpulkan sampah sejumlah 6,8 ton dalam satu hari, di wilayah Kelurahan Pulau Buluh, Bulang, Batam, pada Kamis (23/5/2024).

Pasalnya, sampah tersebut berhasil dikumpulkan Rapala Bakamla Batam bersama dengan Forkopimda Batam, Seven Clean Seas, serta para nelayan dalam kegiatan bersih sampah program KKP Bulan Cinta Laut yang diadakan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut (BPSPL) Batam. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan setiap minggu selama dua bulan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, demi menjaga ekosistem di laut.[rl]

Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Berikan Makanan Tambahan Kepada Anak-Anak Papua


Timika , Bali Kini 
~ Tidak bisa dipungkiri bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi termasuk di wilayah Kabupaten Mimika. TNI AD hingga saat ini terus melaksanakan langkah konkret untuk menekan angka stunting termasuk Koramil 1710-07/Mapurujaya yang saat ini membagikan makanan tambahan kepada anak-anak di wilayah binaannya sebagai bagian dari pengentasan stunting di wilayah Indonesia, Jumat (24/05/2024).


Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, dimana Serka Adolf dan Sertu Tangkas memberikan makanan tambahan berupa telur rebus dan kacang ijo kepada anak-anak setempat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di wilayah binaan Koramil sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak bangsa, selain itu kegiatan ini pun dimanfaatkan untuk bertemu sapa dengan masyarakat serta memantau kondisi dan situasi di lapangan secara langsung.


Serka Adolf menyampaikan bahwa pemberian telur rebus dan kacang ijo ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi Balita, sehingga dapat bertumbuh dengan baik. Pada kesempatan tersebut pun, Babinsa menyampaikan kepada masyarakat bahwa stunting merupakan musuh bersama dan oleh sebab itu dibutuhkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak-anak. [rl]

Dukung Ketahanan Pangan, Desa Kesiman Kertalangu Gelar Pelatihan Sasar Petani di Subak Padang Galak.


Denpasar, Bali Kini -
Pemerintah Desa Kesiman Kertalangu menggelar Pelatihan Pertanian serangkaian Bulan Bakti LPM Tahun 2024. Kegiatan yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan desa ini menyasar petani di Subak Padang Galak yang digelar di Wantilan Wisata Edukasi Subak Teba Majalangu, Jumat (24/5). 


Perbekel Desa Kesiman Kertalangu, I Made Suena mengatakan bahwa tujuan kegiatan adalah untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat Desa, serta untuk tetap bisa menjaga kelestarian lahan pertanian para petani. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. 


"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat Desa. Disamping itu agar para petani di Subak Padang Galak wilayah Desa Kesiman Kertalangu ini tetap bisa menjaga kelestarian dari lahan pertanian yang mereka miliki," ungkapnya. 


Lebih lanjut dijelaskan, pelatihan ini melibatkan sedikitnya 30 petani dari Subak Padang Galak. Sehingga diharapkan mampu mendukung optimalisasi pertanian produktif, khususnya di wilayah Desa Kesiman Kertalangu. 


"Tentunya kami berharap melalui pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, sehingga petani mampu mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan di lapangan," ujarnya. (IND).

Bupati Tamba Hadiri Karya Ngenteg Linggih Pura Desa lan Puseh Baler Bale Agung


Jembrana , Bali Kini  -
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba hadir dalam rangkaian karya Ngenteg Linggih Pura Desa lan Puseh Desa Adat Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jumat (25/5).


Puncak karya Ngenteg Linggih jatuh pada Purnama Sadha, Rabu (22/5) yang rangkaian upacara akan dilaksanakan hingga nyineb pada hari Minggu (26/5).


Berbaur dengan masyarakat setempat dan sejumlah undangan, Bupati Tamba mengikuti persembahyangan bersama sekaligus ngupaksaksi upacara Dewa Yadnya tersebut.


Dalam kesempatan itu, Bupati Tamba juga menyerahkan bantuan hibah Pemerintah Kabupaten Jembrana sebesar Rp 200 juta yang diterima Bendesa Adat Baler Bale Agung, I Nengah Subagia yang disaksikan seluruh undangan dan masyarakat yang hadir.


Bupati Tamba mengatakan bantuan hibah yang diberikan disesuaikan kemampuan APBD kabupaten Jembrana. Hal ini jelasnya, untuk memberikan kesamaan hak kepada seluruh masyarakat yang melaksanakan upacara Yadnya.


"Saat ini Pemerintah Kabupaten Jembrana hanya bisa memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta. Karena kita sekarang memberlakukan standar pemberian bantuan ini," ucapnya.


Bupati Tamba menyadari pelaksanaan upacara Yadnya diperlukan adanya gotong-royong seluruh umat yang menyumbangkan tenaga, waktu, pikiran bahkan materiil. Untuk meringankan hal tersebut, bantuan dari pemerintah tentunya sangat dibutuhkan.


"Hari ini masyarakat kita bahu-membahu melestarikan adat dan budaya. Adat dan budaya Bali ini sebagai salah satu yang dinikmati oleh wisatawan yang datang ke Jembrana maupun ke Bali. Astungkara atas perjuangan teman-teman di DPRD Provinsi Bali sudah mulai ada untuk pemberdayaan adat dan budaya Bali. Sehingga saat kita melaksanakan upacara Yadnya seperti ini ada bantuan turun dan tentu meringankan masyarakat," imbuhnya.


Lebih lanjut, kata Bupati Tamba, Pemerintah Kabupaten Jembrana terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggenjot pembangunan di berbagai sektor dengan harapan seluruh masyarakat dapat bekerja dan sejahtera sehingga Jembrana Emas dapat terwujud.


"Kedepan atas dukungan seluruh masyarakat, mudah-mudahan Jembrana Emas bisa tercapai. Sehingga beban untuk pelaksanaan prosesi upacara Yadnya bisa kita tanggulangi bersama, tidak ada lagi urunan, ini cita-cita yang ingin dicapai. Mohon doa restu, Jembrana Emas itu bisa tercapai," tutupnya.


Dilain sisi, Bendesa Adat Baler Bale Agung I Nengah Subagia menyampaikan terim kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang ikut mendukung pelaksanaan upacara Ngenteg Linggih Pura Desa lan Puseh Baler Bale Agung. Pihaknya pun berharap, Bupati Jembrana selalu memberikan perhatian kepada Desa Adat untuk bersama-sama melestarikan adat dan budaya Bali.


"Semoga Desa Adat selalu bisa dibantu oleh Bapak Bupati, selalu bisa ngerombo membangun adat di Kabupaten Jembrana," tandasnya. (Ngr)

Kamis, 23 Mei 2024

Satgas Pamtas Statis RI - PNG Yonif 122/TS Gelar Patroli Patok MM 4.1 di Perbatasan Indonesia - Papua Nugini


Jaga Kedaulatan Negara, 

Kabupaten Keerom , Bali kini - Sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan yang memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI dan pengamanan serta mencegah pergeseran patok batas negara antara Republik Indonesia dengan Papua Nugini, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Sektor Utara Yonif 122/TS Kipur B melaksanakan Patroli MM 4.1, di wilayah Kalipay, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Kamis (23/05/2024).


Pelaksanaan Patroli Patok MM 4.1 dipimpin oleh Danpos Ampas yang bertindak sebagai Komandan Patroli (Danpat) Letda Inf Togu Panjaitan  beserta 13 org personil Kipur C lainnya dan di dampingi Dankipur C Satgas Lettu Inf Panca, sebelum keberangkatan Patroli Patok MM 4.1, Personil yang terlibat melaksanakan pemeriksaan kesehatan, pengecekan personel, dan materil guna memperlancar pelaksanaan Patroli memastikan patok batas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keadaan aman dan tidak bergeser dengan koordinat yang sudah tentukan.


Kondisi medan dalam melaksanakan patroli kali ini bervariasi mulai sungai, hutan dan rawa-rawa membutuhkan fisik yang siap guna memastikan bahwa Patok Batas dalam kondisi aman tidak bergeser serta berada dikordinat sesuai data yang ada di GPS , dan Saat berada di Patok perbatasan RI-PNG, kemudian dilakukan pembersihan di sekitar patok agar mudah di temukan oleh Satgas pengganti pada saat nanti melakukan patroli patok,” kata Danpos.,” ungkap Danpos Letda Inf Togu Panjaitan.


Seperti penekanan Dansatgas Letkol Inf Diki Apriyadi, S, Hub.Int, tugas pokok Satgas Yonif 122/Tombak Sakti menjaga keutuhan wilayah perbatasan darat RI-PNG, dengan mengedepankan bidang pengamanan dengan melaksanakan pemeriksaan jalan lintas, patroli patok dan patroli jalur perlintasan Ilegal untuk mencegah penyusupan dan penyeludupan.


Adapun dalam pelaksanaan Patroli Patok MM 4.1 tidak ada hambatan, dan berjalan dengan lancar, posisi Patok MM 4.1 tidak ada pergeseran, atau pun rusak dan sudah sesuai dengan koordinat yang ditentukan. (Yonif 122/TS)

Kelurahan Sesetan Tertibkan PKL Yang Jualan di Atas Trotoar


Denpasar, Bali Kini -
Kalurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan melaksanakan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di bahu jalan dan trotoar sepanjang Jalan Raya Sesetan, Rabu (22/5).

Penertiban PKL rutin digelar Kelurahan Sesetan setiap dua minggu sekali, dalam upaya menciptakan ketertiban umum. Penertiban yang melibatkan Satpol PP Kota Denpasar ini dilakukan dengan memberikan himbauan dan teguran kepada PKL yang berjualan menggunakan bahu jalan dan trotoar sepanjang Jalan Raya Sesetan, Kelurahan Sesetan.

"Penertiban ini kami laksanakan sesuai jadwal yang telah kami buat, rutin 2 kali dalam seminggu yaitu di hari Senin dan Rabu. Penertiban kami laksanakan dengan memberikan himbauan dan teguran kepada PKL yang berjualan di bahu jalan dan trotoar di sepanjang Jl. Raya Sesetan, Kelurahan Sesetan," ujar 

Kepala Kelurahan Sesetan, Putu Wisnu Wardana, S.E., M.M, yang ditemui disela-sela kegiatan penertiban. 

Lebih lanjut Wisnu Wardana mengaku,bahwa pada pelaksanaan penertiban kemarin, Rabu (22/5), hanya satu PKL yang terjaring. PKL tersebut telah beberapa kali diberi peringatan dan teguran, namun tetap membandel. Oleh karena itu, tindak lanjut dilakukan bersama Satpol PP Kota Denpasar. PKL tersebut telah dipanggil ke kantor Satpol PP pada hari Senin, 27 Mei 2024 mendatang.

Wisnu Wardana juga menyampaikan penertiban ini merupakan upaya Pemerintah Kelurahan untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jalan serta menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.

Di samping itu memberikan himbauan kepada seluruh PKL agar tidak berjualan di bahu jalan dan trotoar, agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. Ia berharap seluruh PKL dapat tertib dan mengikuti peraturan daerah yang berlaku di Kota Denpasar mengenai ketertiban umum. 

"Himbauan dan harapan kami agar PKL tidak berjualan di bahu jalan dan trotoar agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lain serta seluruh PKL tertib dan mengikuti perda yang berlaku di kota Denpasar tentang ketertiban umum," tambahnya. (Ayu)

Kebebasan Berekspresi, Pj Gubernur Mahendra Jaya Tidak Pernah Larang Kegiatan People's Water Forum (PWF)


Tidak Ada Arahan untuk Membubarkan Kegiatan PWF di Bali


Denpasar , Bali Kini  - Penjabat (Pj) Gubernur Bali S. M. Mahendra Jaya menanggapi insiden Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) yang mengusir peserta dan pemateri People's Water Forum (PWF), yang disebut merupakan tandingan acara World Water Forum (WWF) pada Selasa (21/5).


Mahendra mengungkapkan dirinya tidak pernah memberikan arahan lisan maupun tertulis pada pihak manapun terkait berita yang menyebut ada pihak-pihak yang mengklaim mengikuti arahan dari Pj. Gubernur Bali terkait pembubaran acara tersebut. Bahkan bertemu dan bertatapan muka pun tidak pernah dengan pihak bersangkutan. “Saya bahkan tidak tahu ada Ormas PGN, apalagi ketemu dengan Ketua ataupun Pengurus PGN,” ungkapnya di Denpasar Rabu (22/5).


People's Water Forum (PWF) atau Forum Air untuk Rakyat yang digelar oleh Pro Demokrasi (Prodem) Bali di Denpasar menurut Mahendra tidak perlu dipermasalahkan apalagi ada upaya untuk dibubarkan. Mahendra berpendapat forum ini merupakan hak warganegara untuk berekspresi. “Kami tidak melarang kegiatan untuk berekspresi menyampaikan pendapat, apalagi dilakukan dalam forum akademik, karena agenda PWF tersebut sebenarnya sejalan dengan agenda WWF,  yaitu sama-sama bertujuan menjaga ketersedian air untuk kelangsungan kehidupan,” kata Pj. Gubernur. 


Kritik yang dilontarkan PWF pada penyelenggaraan forum air terbesar dunia WWF ke 10 tahun 2024 dimana Bali menjadi tuan rumah, menurut pria kelahiran Singaraja, Buleleng ini, adalah hal biasa yang harus disikapi dengan positif, karena pada dasarnya WWF dan PWF memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjaga ketersediaan air guna kelangsungan kehidupan. “Yang utama, kita semua harus sepakat bersama-sama menjaga situasi di Bali agar tetap aman, shanti dan nyaman bagi siapapun,” katanya. 


Mahendra Jaya pun memastikan kejadian tersebut tidak mengganggu jalannya ajang WWF ke 10 tahun 2024 yang telah dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, Senin (20/5) lalu di Kawasan ITDC, Nusa Dua.[rl]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved