-->

Sabtu, 01 Februari 2025

Aksara Bali Ditetapkan Sebagai "Nama Domain Tingkat Dua", Pertama di Nusantara


DENPASAR , BALI KINI
- ulan Bahasa Bali yang dilaksanakan selama Februari merupakan wujud perhatian Pemerintah Provinsi Bali dalam melestarikan dan mengutamakan bahasa, aksara, serta sastra Bali. Selain sebagai alat komunikasi, Bahasa Bali memiliki tata krama yang tinggi dan menjadi sumber etika dalam kehidupan, sehingga warisan leluhur ini harus terus dijaga.


Bulan Bahasa Bali menjadi program utama yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk menjadikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai hulu kebudayaan Bali. Dari bahasa yang dijiwai oleh agama Hindu lahirlah kesenian, adat istiadat, tata krama, dan berbagai nilai budaya yang menjadikan Bali sebagai pusat kebudayaan yang adiluhung.


Pj. Gubernur Bali, Mahendra Jaya berpesan kepada seluruh masyarakat Bali, agar menggunakan bahasa Bali tidak hanya saat Bulan Bahasa Bali saja. namun semangat menggunakan bahasa, aksara, dan sastra Bali dilakukan setiap hari, baik di lingkungan keluarga, di tempat kerja, di sekolah, terlebih pada acara-acara bernuansa adat Bali.


“Bahkan jika bisa setiap hari membaca aksara Bali, sehingga semakin banyak yang mampu untuk mempelajari pustaka-pustaka lontar dan sumber sastra lainnya, karena dari pustaka dan sumber sastra tersebutlah kita akan mampu menerangi jalan kita dalam mengarungi kehidupan ini,” pintanya.


Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 mengangkat tema "Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta", yang memiliki makna bahwa Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemulian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, sebagai sumber kesadaran menuju semesta raya. Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan isi dari Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018, tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. 


Bulan Bahasa Bali tahun 2025 dirangkai dengan berbagai inovasi untuk dapat mengikuti perkembangan jaman, yakni menggunakan konsep ekosistem Kerangka Statistik Budaya (KSB) yang dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun 2019.


Bulan Bahasa Bali diharapkan mampu masuk dan dilaksanakan di seluruh ruang aktivitas masyarakat Bali, seperti di Desa Adat, Desa Dinas, Lembaga Pendidikan dari PAUD sampai

perguruan tinggi termasuk lembaga swasta, perbankan, dan lain sebagainya. "Jadikanlah Bulan Bahasa Bali sebagai sarana untuk membumikan bahasa Bali agar merasuk dalam sanubari masyarakat Bali, sehingga dapat menjadi pedoman dalam kehidupan,” tukas Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya.


Bulan Bahasa Bali diharapkan juga untuk dapat digunakan sebagai sarana dalam menuntun masyarakat Bali untuk menjalankan kewajiban, kebenaran, kebijaksanaan dan cinta kasih dalam kehidupan, Sehingga wajib  dilestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali untuk menuju alam, masyarakat, serta budaya Bali yang sejahtera, damai dan tentram.


Nilai-nilai yang dilahirkan dari kegiatan Bulan Bahasa Bali diharapkan dapat menyentuh hati seluruh masyarakat Bali, agar tidak ada ketakutan dalam menghadapi perkembangan dunia. 


Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha menyampaikan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 ini akan diselenggarakan dari tanggal 1-28 Februari dan diisi dengan sejumlah kegiatan berupa widyatula (seminar) terkait penggunaan font aksara Bali di beberapa platform media, sehingga aksara Bali sudah mampu masuk dan bersaing di dunia digital.


Selain itu juga terdapat wimbakara (lomba) yang diikuti oleh peserta yang datang dari setiap Kabupaten/ Kota dan masyarakat umum dalam 12 lomba. Ada juga Krialoka (workshop) yang menggunakan bahasa, aksara dan sastra Bali. Ada juga reka aksara (pameran) Dharmakriya yang mencirikan transformasi bahasa, aksara dan sastra Bali dalam teknologi dan industri kreatif. Terdapat juga pagelaran berupa panggung apresiasi sastra Bali, konservasi lontar dan penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama.


Dilaporkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali juga, bahwa Aksara Bali saat ini sudah diterapkan sebagai "Nama Domain Tingkat Dua", yang menunjukkan bahwa Aksara Bali sudah digunakan dalam alamat website. Selain itu Aksara Bali juga menjadi aksara pertama di nusantara yang mampu masuk dan diterapkan sebagai Nama Domain Tingkat Dua.


Sekaligus memeriahkan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025, nampak Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra turut serta menulis aksara Bali diatas daun lontar, serta menyaksikan penggunaan font aksara Bali di dunia digital.[pro/h]

Cetak Wartawan Kompeten, Bank Indonesia Bali dan PWI Gelar UKW XII


Badung, Bali Kini
- Ciptakan wartawan yang kompeten, profesional dan beretika Bank Indonesi (BI)  Provinsi Bali berkolaborasi dengan Persa PWI dan Media Pikiran Rakyat mengadakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) XII Tahun 2025 pada Jumat (31/1/2025) di Hotel Primebiz, Kuta, Badung, Bali.


Kegiatan yang bertemakan "Wartawan Berkompeten, Untuk Bali Maju" ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 31 Januari hingga 1 Februari 2025. UKW kali ini diikuti oleh 18 peserta terdiri dari tingkat Muda dan Madya. Berasal dari media cetak sebanyak 2 wartawan dan media online sebanyak 16 wartawan. Diuji oleh 3 orang Penguji kompeten, yakni Refa Riana, IGMB Dwikora Putra dan Firdaus Komar. 



Sementara, Direktur Deputi Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado, mengatakan tujuan UKW ini penting bagi wartawan itu sendiri. "Standar kompetensi sangat penting untuk mengukur profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugas. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan insan pers yang kompeten di setiap tingkatan dan bidangnya," ujar Andy Setyo Biwado. (Ami)

Kamis, 30 Januari 2025

Walikota Jaya Negara Serahkan Jaminan Kematian Untuk Pandita Nabe Dhaksa Mertha Yoga

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menyerahkan secara resmi Jaminan Kematian (JKM) program BPJS Ketenagakerjaan kepada Keluarga Ida Pandita Nabe Dahaksa Mertayoga saat melayat  Geria Agung Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar pada Kamis (30/1).
 


Denpasar, Bali Kini - Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga yang juga merupakan ayahanda dari Ketua Pengurus Harian PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak berpulang pada Senin (20/1). Keluarga besar Geria Agung Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar kini berkabung. Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyerahkan secara resmi Jaminan Kematian (JKM) program BPJS Ketenagakerjaan kepada Keluarga Ida Pandita Nabe Dahaksa Mertayoga saat melayat  Geria Agung Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar pada Kamis (30/1). 


Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, serta perwakilan BPJS Ketenagakerjaan. 


Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga lebar (wafat) pukul 07.30 Wita ketika tengah dirawat di RSUP Prof Ngoerah Denpasar. Kenak menuturkan bahwa ayahandanya memiliki riwayat penyakit kanker, di samping faktor usia yang sudah senja, yakni 84 tahun. 


“Ida meninggalkan seorang istri, enam anak, 13 cucu, dan lima cicit,” tutur Kenak 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Denpasar menyampaikan duka cita yang mendalam atas lebar (wafat) Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga. Dimana, semasa hidupnya Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga telah mengabdi untuk keberlangsungan umat sedharma di Kota Denpasar hingga seluruh Bali. 


“Atas nama pribadi dan jajaran Pemerintah Kota Denpasar kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas lebarnya Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga, semoga bliau menyatu dengan brahman,” ujarnya. 


Lebih lanjut dijelaskan Jaya Negara bahwa Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk memberikan jaminan sosial baik berupa BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah dalam menghargai elemen budaya, termasuk sulinggih, pemangku hingga prajuru adat. 


“Kami berkomitmen untuk menjaga adat dan budaya, sehingga pilar-pilar adat ini kita jaga dan lindungi, termasuk memberikan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, semoga hal ini dapat membantu dan meringankan beban keluarga,” ujar Jaya Negara. 


Untuk diketahui bahwa saat ini Pemerintah Kota Denpasar melalui lintas OPD telah memfasilitasi pilar adat untuk mendapatkan tanggungan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang danannya bersumber dari APBD Kota Denpasar. Keseluruhan pilar aday tersebut diantarannya Sulinggih sebanyak 233 orang, Pemangku sebanyak 156 orang, Klian Adat 342 orang, Petani sebanyak 1.462 orang,  Nelayan sebanyak 349 orang serta beberapa lainya seperti Pecalang, Penyarikan serta lainya. (Ags/Hum).

Walikota Jaya Negara Hadiri Semarak Ritual Imlek Inkulturasi Budaya Tahun 2025,


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, serta Anggota DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara saat mengikuti rangkaian Ritual Imlek Inkulturasi Budaya di Kongco Sing Bie Bio, Kawasan Heritage Gajah Mada, Kamis (30/1). 


Denpasar, Bali Kini - Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili Tahun 2025 di Kota Denpasar berlangsung semarak di Kawasan Heritage Jalan Gajah Mada, Denpasar, Kamis (30/1). Dibalut dengan tema Imlek Inkulturasi Budaya, perayaan kali ini dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara. 


Tampak hadir pula Panglingsir Puri, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Inti Bali, Putu Agung Prianta, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana serta undangan lainya. 


Pemrakarsa Kegiatan, I Ketut Siandana, AA Ngurah Jaka Pratindya dan Jro Mangku Gede Kuning yang bernaung dibawah Komunitas Bali Tionghoa Nusantara mengatakan, perayaan Imlek Inkukturasi ini difokuskan pada prosesi dan doa-doa. Hal ini bertujuan untuk berdoa bersama untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat. 


"Hari ini kita fokuskan untuk doa-doa, prosesi, sujud syukur sebagai makna utama perayaan Imlek, yang tentunya bermuara pada kemakmuran bersama," ujarnya


Lebih lanjut Siandana menambahkan, Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek Inkukturasi di Kota Denpasar diawali dengan Ritual di Palinggih Ratu Gede Syahbandar di Puri Agung Jro Kuta, Ritual di Pelinggih Dewi Kwan Im di Pura Taman Sari. Dilanjutkan dengan Ritual mengawali Parade di Konco Sing Bie Bio Jalan Kartini. Iring-iringan Parade diawali dengan Ritual Menyalakan Petasan, dilanjutkan dengan Memohon Restu di Pura Desa Denpasar. 


Setalah itu, lanjut Siandana, rangkaian bergerak ke Kawasan Patung Catur Muka untuk selanjutnya kembali ke Kawasan Ratu Mas Melanting, Pelataran Pasar Badung Denpasar. Usai pelaksanaan parade, di kawasan pelataran Pasar Badung juga dipentaskan beragam garapan budaya. Seperti halnya Barong Sai, Tari Rejang Napak Siti, Wushu, hingga Tari Dedari. 


"Harapan kami ini menjadi momentum toleransi serta memukup kebersamaan untuk saling mendoakan menuju kemakmuran bersama," ungkapnya


Ditempat terpisah Ketua INTI Bali, Putu Agung Prianta menjelaskan, dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek tahun 2025,  Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali dan didukung Pemkot Denpasar menggelar Festival Imlek Bersama 2025 yang dilaksanakan pada tanggal 1 - 2 Februari 2025 mendatang. Adapun pelaksanaan festival yang dibalut dengan Panggung Nusantara ini bertujuan untuk memperkuat kebersamaan di Kota Denpasar. 


“Hari ini adalah perayaan Imlek Inkulturasi untuk memperingati Tahun Baru Imlek, kegiatan ini merupakan rangkaian Festival Imlek Bersama, festival ini merupakan keinginan kami dengan para pangelingsir dan tokoh masyarakat di Gajah Mada agar dalat dilaksanakan setiap tahunnya,” katanya. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas pelaksanaan Perayaan Imlek Inkulturasi dan Festival Inlek Bersama Tahun 2025 ini. Dimana, Pemerintah Kota Denpasar sangat fokus dalam merangkul keberagaman yang dapat memperkaya Kota Denpasar sebagai kota berbudaya dalam spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau menyama braya (persaudaraan) dan meneguhkan Denpasar sebagai Kota Toleransi. 


“Ini merupakan implementasi sepirit Kolaborasi dan Toleransi dalam menjaga keberagaman, Berbagai kebudayaan dari etnis yang ada di kota Denpasar ini dapat semakin meningkatkan daya tarik pariwisata di Kota Denpasar, selamat Tahun Baru Imlek Imlek 2576 Kongzili Tahun 2025, Gong Xi Fa Cai” ujar Jaya Negara. (Ags/Hu).


Tindaklanjuti Rekomendasi Hasil Kajian Teknis Pemeliharaan Kertha Gosa,

 


Rencana Sekda Agung Lesmana Ajak Masyarakat Ikut Menjaga dan Melestarikan Cagar Budaya


Klungkung , Bali Kini - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Klungkung, Anak Agung Lesmana mewakili Penjabat (Pj.) Bupati Klungkung menghadiri Pemaparan dan Penyerahan Rencana Tindaklanjuti Rekomendasi Hasil Kajian Teknis Pemeliharaan Kertha Gosa Tahun Anggaran Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 dari Tim Penyusun Kajian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana di ruang rapat Kantor Bupati Klungkung, Kamis (30/1). Turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana, Kepala OPD terkait dan Ida Dalem Semaraputra.


Rencana tindaklanjuti rekomendasi hasil kajian teknis ini berupa perencanaan teknis yang berisi usulan penanganan dan pencegahan kerusakan bangunan Bale Kertha Gosa, Bale Kambang dan Pemedal Agung. Selain itu, pelestarian cagar budaya ini dilakukan juga sudah memperhatikan etika pelestarian dan studi kelayakan yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, teknis, dan administratif.


Pada kesempatan tersebut, Sekda Agung Lesmana sangat menyambut baik dan berharap kedepan dengan hasil Kajian Teknis ini pelestarian cagar budaya bisa terus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. “Peninggalan sejarah leluhur yang dimiliki Kabupaten Klungkung salah satunya yakni Kertha Gosa ini harus kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya. Hal yang tidak kalah pantingnya, generasi muda juga harus ikut dan menjaga pelestarian cagar budaya,” harapnya.

Renungan Siwa Ratri Bersama Bersama Bupati Jembrana


Jembrana , Bali Kini -
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba hadir dalam kegiatan renungan suci malam Siwa Ratri bersama anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) se-Provinsi Bali di Balai Desa Baluk, Kecamatan Negara, Senin (27/1).


Sekitar 120 orang tuna netra dari seluruh Bali hadir dalam renungan suci yang dimulai dengan kegiatan persembahyangan bersama, dilanjutkan dengan penampilan kesenian oleh anggota Pertuni serta Dharma Wacana.


Bupati I Nengah Tamba tampak kagum melihat kemampuan anggota Pertuni yang meskipun dalam keterbatasan, bisa memiliki talenta yang tidak semua orang bisa lakukan.


"Saya mengapresiasi semangat para tuna netra yang bisa terus berkarya meski dalam keterbatasan dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya," ucap Bupati Tamba.


Pihaknya juga menyambut baik dilaksanakan renungan suci yang diikuti oleh anggota Pertuni dari seluruh Bali yang juga menjadi momentum untuk meningkatkan silaturahmi serta berbagi pengalaman.


Ia pun secara rutin selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Pertuni khususnya di Jembrana sehingga memberikan hak-hak yang sama bagi anggota Pertuni.


"Saya sebisa mungkin ikut membantu dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang perlu dilakukan," ungkapnya.


Bupati Tamba mengajak seluruh anggota Pertuni untuk selalu semangat dalam menjalani hidup serta terus berdoa dan meningkatkan ketaqwaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


"Saya harapkan tidak ada rasa putus asa, tidak ada rasa berkecil hati, Ida Sang Hyang Widhi Wasa tetap memberikan jalan dan rejeki kepada umatnya yang mau berusaha dan berdoa dengan baik," tutupnya.


Sementara itu, Ketua DPD Pertuni Bali, I Gede Winaya mengatakan kegiatan renungan suci malam Siwa Ratri merupakan agenda rutin yang dilakukan anggota Pertuni Bali yang mana dapat dilaksanakan secara bergiliran di Kabupaten/Kota se-Bali.


"Pertuni Bali mempunyai garis besar kegiatan yang telah dilakukan setiap tahun yaitu Siwa Ratri, kami ingin agar didalam pelaksanaan Siwa Ratri ini para anggota Pertuni yang hadir terutama khususnya yang di kabupaten Jembrana dan umumnya yang hadir dari Kabupaten/Kota se-Bali untuk mensukseskan renungan hari  Siwa Ratri ini dengan aman dan tertib," ucapnya.


Dirinya menyampaikan Pertuni sebagai organisasi yang menaungi masyarakat tuna netra untuk bisa meningkatkan kemampuan diri serta sebagai wadah untuk menyampaikan kepentingan tuna netra kepada pemerintah.


"Pertuni sebagai wadah disabilitas tuna netra yang mempunyai visi dan misi diantaranya meningkatkan SDM. Khususnya di Jembrana yang sudah sering difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana," ujarnya.


Gede Winaya juga mengungkapkan agar Pemerintah Kabupaten Jembrana dapat selalu memberikan dukungan dan perhatian kepada tuna netra serta memberikan kesempatan bagi tuna netra untuk berkontribusi dalam pembangunan di kabupaten Jembrana.


"Kami tidak henti-hentinya meminta dukungan pemerintah Kabupaten Jembrana untuk Pertuni kabupaten Jembrana agar dilibatkan dibidang seni maupun pariwisata dan lainnya," pungkasnya. (Ngr/h)


Bupati Sanjaya Ajak Semua Pihak Bersinergi Membangun Daerah

 


Buka Muscab X Gapensi Tabanan


Tabanan , Bali Kini  – Musyawarah Cabang (Muscab) X Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Tabanan resmi dibuka oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya., S.E., M.M, di Warung Taman Alas Permata Sari Buruan, Penebel, Tabanan, Kamis (30/1). Acara yang berlangsung khidmat tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda Tabanan, Ketua Umum BPD Gapensi Provinsi Bali dan Tabanan serta Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan Pemerintah Kabupaten Tabanan tengah giat melaksanakan berbagai program pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Sanjaya juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan organisasi seperti Gapensi dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan dalam mewujudkan pembangunan Daerah. "Gapensi harus terus menjaga semangat sinergi untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani," pinta Sanjaya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk mempersiapkan diri agar mampu bersaing dengan kontraktor luar daerah dan bahkan global, sehingga pembangunan makin kompetitif dan tercipta pembangunan yang lebih berkualitas. “Bali adalah jendela wisata internasional bagi Indonesia, sehingga kualitas tenaga kerja dan kompetensi para kontraktor harus terus ditingkatkan,” tegasnya. Sembari menambahkan, bahwa Muscab X ini menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kinerja, baik di tingkat daerah maupun regional.

Lebih lanjut, Politisi asal Dauh Pala Tabanan tersebut, mengingatkan agar anggota Gapensi selalu menjaga kekompakan, disiplin, dan semangat pengabdian dalam menjalankan tugas. "Kekuatan organisasi ini terletak pada kebersamaan dan semangat kolektif. Terima kasih kepada seluruh pengurus yang telah bekerja keras demi kemajuan bersama," imbuh Sanjaya, seraya berharap Muscab kali ini dapat berjalan lancar dan memberi dampak positif bagi kemajuan pembangunan Tabanan.

Dalam wawancara singkatnya saat itu, Sanjaya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. "Apapun pembangunan yang ada di Kabupaten Tabanan, tidak akan bisa dikerjakan sendiri tanpa ada dukungan dari dunia usaha. Masyarakat akan lebih sejahtera jika ada sinergi yang kuat di antara kita semua," jelasnya dan Ia juga berpesan agar Muscab Gapensi X ini dapat menghasilkan keputusan yang baik demi kemajuan bersama.

Di sisi lain, Ketua Pengurus Cabang Gapensi Tabanan, I Nyoman Yasa, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bupati Tabanan yang sudah menyempatkan hadir meski dengan jadwal yang padat. Kolaborasi ini dikatakannya akan selalu dijaga, bahkan lebih ditingkatkan dari tahun ke tahun. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bupati Tabanan yang selalu mendukung kegiatan Gapensi, terutama dalam pembangunan infrastruktur di Tabanan,” ujarnya.

Muscab X Gapensi Tabanan kali ini mengambil tema "Gapensi Tabanan Bersinergi dan Profesional Menghasilkan Pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani". Gapensi, yang telah berdiri selama 66 tahun, memiliki 363 perusahaan anggota di Provinsi Bali, dengan 47 perusahaan di Kabupaten Tabanan. Sebagai organisasi yang bergerak di sektor konstruksi, dan selalu berusaha berperan aktif dalam mendukung visi pembangunan daerah yang lebih baik lagi. [tb/r5]

Walikota Jaya Negara Hadiri ali di PuUpakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawra Taman Sari, Bendesa Manik Mas.


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas, Desa Padangsambian Kelod bertepatan dengan Budha Umanis Wuku Dukut pada Rabu (29/1). 


Denpasar,Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas, Desa Padangsambian Kelod bertepatan dengan Budha Umanis Wuku Dukut pada Rabu (29/1). Upacara tersebut dilaksanakan setelah proses renovasi bangunan pelinggih parahyangan pura tuntas dilaksanakan. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Panglingsir Puri dan Griya, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra serta undangan lainya. 


Ketua Prajuru Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas, Desa Padangsambian Kelod, I Made Sugita disela-sela upacara menjelaskan bahwa Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas ini dilaksanakan setelah renovasi pelinggih pura rampung dikerjakan. 


Dikatakannya, adapun proses renovasi ini dilaksanakan dengan menggunakan dana urunan pengempon dan bantuan dari Pemerintah Kota Denpasar yang difasilitasi oleh Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Tananjaya Asmara Putra.  Pihaknya berharap, dengan rampungnya pembangunan ini dapat mendukung dan menguatkan keberadaan tempat suci umat Hindu. 


"Kami menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan ini, semoga keseimbangan alam semesta dapat terus kita jaga sesuai dengan falsafah Tri Hita Karana," ujarnya


Walikota Denpasat, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat pengempon Pura Taman Sari dalam mendukung pembangunan parahyangan suci. Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara. 


Dikatakannya, Upakara Melaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas ink merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini juga merupakan wujud sradha bhakti krama Desa Adat Kesiman kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan Karya Melaspas, Mendem Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Jaya Negara. (Ags/Hu).

Bupati Tamba Ajak Masyarakat Perkuat Pemahaman Agama di Hari Suci Siwaratri


Jembrana , Bali Kini 
– Memaknai Hari Siwaratri sebagai hari yang baik dalam kegiatan penyucian dan perenungan diri serta melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Siwa, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengajak serta jajaran Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk melakukan persembahyangan dalam acara peringatan Hari Suci Siwaratri yang berlangsung di Pura Jagat Nata, Senin (27/1/2025) malam. 

Persembahyangan yang dipimpin oleh Ida Sri Begawan Jaya Waringin, Griya Taman Ayu Waringin, Mendoyo Dangin Tukad ini dihadiri oleh Sekda Jembrana, Para Asisten Sekda Ketua PHDI Kabupaten Jembrana, beserta seluruh kepala OPD Pemkab Jembrana. 


Apresiasi positif disampaikan langsung Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, atas terselenggaranya kegiatan persembahyangan Hari Suci Siwaratri dan antusiasme para pemedek, terutama generasi muda (yowana), yang hadir dalam persembahyangan hari suci Siwaratri di Pura Jagat Natha.  Ia pun menyampaikan, rasa bahagia atas keikutsertaan anak-anak muda Jembrana dalam acara tersebut menandakan peningkatan pemahaman mereka tentang agama, perilaku, serta makna mendalam dari perayaan Siwaratri itu sendiri.

"Dengan hadirnya generasi muda di acara ini, saya merasa bahagia. Ini menunjukkan bahwa anak-anak muda Jembrana mulai memahami lebih dalam tentang ajaran agama, termasuk apa itu Siwaratri dan maknanya," ujar Bupati Tamba saat memberikan sambutan di hadapan para pemedek. 


Pada kesempatan tersebut, Bupati Tamba juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Jembrana atas kepemimpinannya selama tiga tahun terakhir. "Di hari yang penuh berkah ini, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Jembrana, atas segala kekurangan dan hal-hal yang mungkin belum bisa saya wujudkan selama memimpin bersama Sekda Jembrana," lanjutnya.


Bupati Tamba juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebersamaan dan semangat persaudaraan. "Kita tetap saudara, kita tetap sedharma. Mari kita saling sapa dan menjadi satu kesatuan dalam membangun Jembrana yang lebih baik," tambahnya.


Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Jembrana, I Wayan Windra, dalam kesempatan yang sama menjelaskan makna mendalam dari Hari Siwaratri. 


Pihaknya mengungkapkan bahwa Hari Siwaratri adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon pengampunan atas dosa-dosa, serta merenungkan kesalahan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

“Hari Siwaratri, yang jatuh pada malam hari, sebagai momen suci dalam agama Hindu untuk memperdalam hubungan dengan Tuhan dan memperbaiki diri,” jelasnya (Adi/H)

Rabu, 29 Januari 2025

Harmonis Hindu - Budha di Griya Kongco Tanah Kilap


Denpasar , Bali Kini  -
Ratusan umat terus mengalir sejak pagi hari memadati Griya Kongco Dwipayana kawasan Tanah Kilap, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, saat perayaan Imlek 2576, Rabu (23/1). Tidak hanya etnis Tionghoa yang datang bersembahyang, namun umat Hindu juga banyak yang hadir menghaturkan bhakti. 

Pengempon Kongco menyiapkan ratusan dupa untuk keperluan persembahyangan bagi umat yang datang. Sebagian umat mengenakan pakaian adat Bali, seperti kamen, kebaya, dan selendang, sementara yang lain memakai busana berwarna merah, khas perayaan Imlek. 

Selain dupa, sarana sembahyang lainnya seperti canang dan bija juga disediakan di Kongco ini. "Akulturasi budaya di Tanah Kilap ini telah terbangun sejak 500 tahun silam, berawal dari ditemukannya batu berhuruf China di depan Pura Candi Narmada,” ujar Atu Mangku di Gria Kongco Dwipayana, Tanah Kilap. 

Menurutnya, di area kongco terdapat ratusan rupang dan pelinggih, dengan puluhan titik persembahyangan. Tidak ada aturan khusus bagi umat yang datang, sehingga mereka bebas beribadah sesuai keyakinan masing-masing. 

Kongco di sini memang mencerminkan akulturasi budaya yang sangat kental. "Perpaduan Hindu dan Budha dapat dilihat dalam simbol-simbol persembahyangan di kongco ini. Orang Budha, Hindu, maupun Tionghoa merasa nyaman beribadah di sini,” singkat Atu Mangku [jro]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved