-->

Jumat, 20 Maret 2020

Jaya Negara Pimpin Penyemprotan Disinfektan Di Desa Adat Penatih

Denpasar,Bali Kini - Sebagai bentuk antisipasi dan mencegah penyebaran virus corona atau covid 19, Beragam langkah strategis digalakkan Pemkot Denpasar.  Mulai dari penyemprotan disinfektan di beberapa kawasan yang menjadi pusat keramaian di Kota Denpasar. Kini Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengajak masyarakat untuk ikut sadar diri akan kesehatan dan keselamatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar. Untuk itu Wakil Walikota Denpasar memimpin pelaksanaan penyemprotan disinfektan di lingkungan Desa adat Penatih yang di mulai dari penyemrotan di Banjar Paang Kaja, Desa Adat Penatih, Jumat pagi (20/3).
Pemkot Denpasar sejak beberapa lalu secara berkelanjutan terus memaksimalkan langkah preventif guna mencegah penyebaran virus corona ini. Beragam upaya telah dimaksimalkan, seperti halnya sosialisasi yang dilaksanakan dengan menggandeng Desa/Lurah hingga ke banjar-banjar. Pengecekan Suhu Tubuh dan penyediaan Sanitizer di ruang publik, kantor, sarana transportasi siswa serta sekolah sekolah. Selain itu dengan penyemprotan cairan disinfektan dengan menyasar fasilitas/tempat umum di Kota Denpasar secara berkelanjutan.
“Kali ini kami mengajak masyarakat untuk ikut sadar serta peduli akan kesehatannya sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dengan langkah-langkah seperti hindari dulu keramaian, cucilah tangan menggunakan air mengalir dan sabun lebih sering, gunakan masker penutup mulut saat terpaksa harus keluar rumah, ikuti saran-saran dari pemerintah mengenai pencegahan virus covid-19 dan laksanakan penyemprotoan disinfektan secara berkala dirumah masing-masing dan lingkungan sekitar. Dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada para pemuda ST. Yowana Tresna Shanti, Banjar Paang Kaja Penatih karena sudah peduli dengan lingkungan sekitar dengan melaksanakan penyemprotan disinfektan dan jangan lupa selalu berdoa kepada Ida shayang Widhi Wasa agar selalu diberikan keselamatan”, tegas Jaya Negara.
Sekali lagi saya menghimbau masyarakat utamanya tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus Corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.
Sementara salah satu pemuda ST. Yowana Tresna Shanti, Suryasana Eka Putra mengungkapkan rasa terimaksihnya kepada Bapak Wakil Walikota Denpasar karena mau berkenan ikut serta turun memimpin penyemprotan disifektan di Banjar Paang Kaja Penatih. Ini merupakan sebuah kesadaran dari pemuda ST. Yowana Tresna Shanti Banjar Paang Kaja Penatih untuk ikut serta dalam mencegah penyebaran virus covid-19 yang sedang menjadi sebuah pandemi dunia. Dimana selain dirumah masing-masing dengan ikut menjaga kesehatan, kami juga melaksankan penyemprotan disifektan dilingkungan banjar dan wrumah-rumah warga di banjar Paang Kaja guna mengantisipasi penyebaran virus ini. Semoga masa-masa sulit ini bisa cepet berlalu. (ays’/R4).


Cegah Penyebaran COVID-19, Bupati Suwirta melaksanakan rapat melalui Video Conference

Klungkung,BaliKini.Net - Sesuai arahan yang disampaikan Bupati Suwirta melalui surat edaran Bupati Klungkung terkait panduan Tindak Lanjut Terkait pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung yang sudah dilaksanakan mulai 17 Maret 2020 sampai 31 Maret 2020.

Pemkab Klungkung mengadakan rapat yang dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta pada Jumat, 20/3/2020, Rapat tersebut merupakan rapat dengan melibatkan Semua kepala OPD Di Lingkungan Pemkab Klungkung dengan menggunakan sistem online yang dipandu Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Klungkung. Dalam rapat tersebut membahas mengenai harga dan ketersediaan sembako dan terkait Pencegahan penyebaran COVID-19.


Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Klungkung Luh Ketut Ari Citrawati melaporkan bahwa dari hasil tinjauan Tim TPID kabupaten Klungkung Sembako di Kabupaten Klungkung  harga untuk sembako dan perlengkapan upacara serta buah-buahan local masih terpantau normal. Sedangkan untuk stok sembako, masih terpantau aman. Dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra menyampaikan bahwa distribusi sembako ke Nusa Penida terpantau Lancar.

Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Dr. Ni Made Adi Swapatni melaporkan bahwa besok akan diadakan kegiatan penyemprotan Desinfektan yang berlangsung di tempat umum, seperti Pasar Galiran, Pasar Kusamba, Terminal galiran, dan Lapangan Puputan.


Dalam rapat tersebut terkait sembako Bupati Suwirta menyampaikan agar TIM TPID dapat memberikan informasi valid terkait sembako ke masyarakat Klungkung dan tetap memantau Harga dan stok Sembako baik di Klungkung daratan maupun di Nusa Penida serta memantau Pendistribusian Sembako  ke Nusa Penida.

“Berhati-hati dalam memberikan infromasi dan pastikan informasi yang diberikan merupakan informasi yang valid, agar tidak menyebabkan kepanikan bagi masyarakat Klungkung terkait sembako” pinta Bupati Suwirta kepada Tim TPID Kabupaten Klungkung.

Terkait Himbauan pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), Bupati Suwirta meminta kepada semua OPD untuk dapat berperan aktif agar bisa meminimalisir penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Klungkung.

Lebih lanjut, Bupati Suwirta menyampaikan terkait penyemprotan desinfektan, agar dapat dilakukan secara berkala minimal 3 hari sekali yang dilakukan di tempat-tempat umum, seperti di pasar, terminal, tempat rekreasi, perkantoran, dan Kepada Pihak Swasta agar dapat membantu Pemda dengan melakukan penyemprotan di tempat yang dikelola secara mandiri.

Bupati Suwirta menambahkan bahwa Pemkab Klungkung kedepan akan menyiapkan obat antiseptic untuk membersihkan tangan dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan Profil tank yang nantinya akan ditaruh di tempat-tempat umum, Dalam mempersiapkan antiseptic tersebut, Bupati Suwirta mengajak para kepala OPD Di Lingkungan Pemkab Klungkung untuk menyisihkan pendapatan yang diperoleh untuk membeli peralatan dan bahan yang nanti akan digunakan dalam mempersiapkan obat desinfektan tersebut. (Cok/R3)

Pantau Posko Covid 19, Bupati Artha Instruksikan Siaga

Jembrana,BaliKini.Net - Bupati Jembrana, I Putu Artha, Jumat(19/3) meninjau langsung Posko Satgas Penanggulangan Covid-19 yang berlokasi di Jalan Merak, Civic Center Kabupaten Jembrana, tepatnya di kantor BPBD Jembrana . Didampingi Sekda I Made Sudiada, Kepala Pelaksana BPBD, I Ketut Eko Susila Artha Permana , para Asisten  ,  Bupati I Putu Artha melakukan pengecekan terhadap berbagai alat dan fasilitas yang dibutuhkan dalam penanggulangan Covid-19. Termasuk dicek kesiapan  personil yang disiagakan , mengingat fungsi posko ini juga memberikan pelayanan setiap pengaduan masyarakat, khususnya terkait corona.

Dihadapan personil Satgas Covid-19, Bupati I Putu Artha minta  petugas agar selalu siaga jika ada pengaduan terkait Covid-19.
” Saya minta peran posko ini dioptimalkan .Terutama untuk melayani pengaduan dari masyarakat agar dipermudah mereka  mendapatkan penanganan serta informasi terkait virus corona ini. Yang terpenting edukasi dan pencegahan ,  " papar Artha.

Mencegah penyebaran corona yang makin mengkhawatirkan , Bupati Artha juga menghimbau masyarakat Jembrana  agar turut berpartisipasi mematuhi berbagai himbauan yang ditetapkan pemerintah . ”ini musibah yang dialami hampir semua negara di dunia , tidak hanya di Indonesia .. Karena itu kami berharap semua berpartisipasi dengan taat mengikuti petunjuk-petunjuk kesehatan. Semuanya harus berperan ,  “harapnya.

Sementara ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana , I Made Sudiada menjelaskan  pihaknya akan kembali melaksanakan   tindakanberupa desinfektan secara serentak keberbagai  tempat-tempat umum di Kabupaten Jembrana. Langkah ini juga akan diikuti sampai ditingkatan paling bawah , hingga kecamatan dan desa/kelurahan .

”personil kita di Satgas rencannaya  besok(Sabtu-20/3) akan melakukan gerakan serentak dengan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum seperti, Gedung Kesenian Bung Karno, gedung Mendopo Kasari dan fasilitas umum laninnya di Jembrana. Termasuk juga didesa dan kelurahan , " jelasnya.

Sudiada yang juga Sekda Jembrana juga menegaskan, gerakan serentak itu akan diikuti oleh semua camat yang ada di Kabupaten Jembrana. “saya juga telah mengintrusikan kepada para camat agar melakukan gerakan serentak di setiap kecamatan. Alat-alat yang dibutuhkan saya kira sudah ada di kecamatan , tinggal cairan desinfektan yang akan disiapkan oleh satgas covid-19 , ”paparnya.

Kepada jajaran Perbekel, Sudiada minta lakukan gerakan desinfektan  dimasyarakat dengan memanfaatkan anggaran yang ada di desa.” Saya juga minta para perbekel juga segera melakukan gerakan yang sama di desa. Lakukan sesegera mungkin. Namun, sebelumnya silahkan berkoordinasi dulu ke Posko. Sasaran hendaknya sesuai skala prioritas seperti,  tempat-tempat umum dan prasarana fital di desa. Sedangkan anggarannya, bisa diambilkan pada pos anggaran desa masing-masing, “terangnya.

Kepada masyarakat, Sudiada juga minta untuk selalu menjaga kesehatan.

”Kami harapkan masyarakat untuk selalu berprilaku hdup bersih dan sehat (PHBS). Jika ada ditemukan keluhan atau pengaduan lainnya segera hubungi   Posko penanggulangan Covid-19, ”pungkasnya. (eka/r1).


ANTISIPASI CORONA, CFD DI JEMBRANA DITIADAKAN SEMENTARA

Jembrana ,BaliKini .Net - Pemerintah Kabupaten Jembrana  meniadakan sementara kegiatan car free day (CFD) yang biasa digelar setiap hari Minggu demi mencegah penyebaran Corona. Penghentian ini dilakukan sampai 16 april 2020.  Hal itu disampaikan Kadis Perhubungan Kelautan dan Perikanan I Made Dwi Maharimbawa , jumat ( 20/3).

" CFD sementara ditiadakan . Hal ini juga sesuai dengan surat edaran  Gubernur  Bali nomor 7194 tahun 2020  untuk meniadakan kegiatan yang melibatkan orang banyak,  “ ujar Dwi Maharimbawa .

Pelaksanaan CFD nanti ditiadakan sampai 16 april 2020, sambil menunggu perkembangan penanganan  corona.
“ Kita semua berharap pandemi corona bisa segera teratasi, agar aktivitas massal yang digemari warga  seperti CFD ini bisa dilaksanakan kembali , “ sambungnya .

Sebelumnya , himbauan serupa juga disampaikan Bupati Jembrana I Putu Artha . Masyarakat diminta mengurangi aktivitas di luar rumah guna memutus penyebaran covid-19.  Setiap kantor pelayanan pemerintah dan swasta diminta menyediakan  hand sanitizer demi mencegah penyebaran virus Corona.

Sekolah di Jembrana  juga sudah meniadakan pembelajaran tatap muka disekolah . Siswa diminta belajar dari  rumah secara online dan mandiri, namun tetap diawasi guru. Hal itu berlaku dari tanggal  16-30 maret 2020.  Semua pihak juga diminta tetap tenang , tidak panik serta tidak menyebarluaskan informasi yang tidak akurat terkait Corona. ( ab /r1)


Ini Jadwal Penutupan Pelabuhan ASDP Ketapang-Gilimanuk Dalam Rangka Nyepi

Banyuwangi,BaliKini.Net - Dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Pengamanan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1942 atau Tahun 2020, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang-Gilimanuk, Jumat (19/3) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di ruang rapat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang-Gilimanuk.

Rakor dihadiri sekira 60 orang Peserta diantaranya Kepala BPTD Wialayah XI Jatim, Kepala BPTD Wilayah XII Bali - Nusa Tenggara Barat, Kapolresta Banyuwangi yang diwakili Kabag OPS polres Banyuwangi, Kapolres Jembrana diwakili oleh Kapolsek Gilimanuk, Dandim 0825 Banyuwangi yang mewakili, Dandim 1617 Jembrana diwakili oleh Pasi Ops Dim 1617 Jembrana, Danlanal Banyuwangi, Danlanal Denpasar yang mewakili, Kepala Dinas Perhubungan Kab. Banyuwangi, Kepala Dinas Perhubungan Kab. Jembrana, Kepala KSOP Kelas III Tanjung Wangi, Kepala UPP Kelas II Gilimanuk, Kepala UPT P3 LLAJ Banyuwangi, Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Surabaya, Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Denpasar, Kepala Cabang PT Asuransi Jasaraharja Putera Surabaya, Kepala Cabang PT Asuransi Jasaraharja Putera Denpasar, Kepala BMKG Banyuwangi, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, Danramil Kalipuro, Komandan Pos TNI - AL Gilimanuk, Kepala Kantor Kesehatab Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang, Pemadan Kebakaran Banyuwangi, Kepala SAR Ketapang-Banyuwangi, Kepala SAR Gilimanuk -Jembrana, Ketua DPC Gaspasdap Ketapang beserta anggota, Ketua DPC Infa Ketapang beserta anggota, Para Manager Cabang dan Para Supervisor Ketapang dan Gilimanuk.

Rakor dibuka oleh General  Menager Region III, Fahmi Alweni sekaligus menyampaikan fuji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena bisa berkumpul untuk berkoordinasi menentukan dan pelayanan terbaik dalam Persiapan Pelaksanaan Angkutan Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka1942 Tahun Baru 2020. "Dengan adanya Wirus Corona (Covid 19) hari ini juga semua kita harus waspada serta wajib menjaga kebersihan maupun kesehatan dan menghadapi Nyepi tahun ini, merupakan target utama kita memberikan pelayanan yang nyaman dan aman terhadap pelayanan masyarakat", jelasnya.

Berikut, Jenderal Usaha Penyebrangan ASDP Ketapang-Gilimanuk, Heru mengaku siap mengatur pola oprasi pelabuhan agar dapat berjalan dengan lancar dan aman dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi ini. Dirinya juga menyampaikan terkait dengan Virus Corona (Covid -19) agar semua pihak harus mewaspadai dan wajib menjaga kebersihan maupun kesehatan.

"Dalam rangka pengamanan hari raya Nyepi Caka 1942 Tahun 2020 khususnya di penyebrangan ASDDlP Ketapang-Gilimanuk kita menyiapkan pos keamanan dan pos terpadu. Adapun jumlah Kapal Motor Penumpang (KMP) keseluruhan sebanyak 56 unit namun yang beroperasi sebanyak 32 unit dan yang off 24 unit. Lokasi kantong parkir bila terjadi kemacetan diantaranya kantong parkir Pelabuhan ASDP dsn kantong parkir lahan kosong ASDP. Selanjutnya, terkait dengan Pelayaran dalam rangka pelaksanaan Nyepi, Pelabuhan akan ditutup mulai hari Rabu tanggal 25 Maret 2020 pukul 00.00 Wib dan buka kembali hari Kamis tanggal 26 Maret 2020 pukul 04.00 Wib, sedangkan untuk di Pelabuhan Gilimanuk pelayaran terakhir berangkat pada hari Rabu tanggal 25 Maret 2020 pukul 05.00 Wita dan buka Pelabuhan Gilimanuk menyesuaikan dari Pelabuhan Ketapang atau pada hari Kamis tanggal 26 Maret sekira pukul 06.00 Wita", papar Heru.

Sementara itu, pihak Perwakilan dari semua instansi terkait diantaranya Polres, Kodim, Pemkab dan BPBD Kabupaten Banyuwangi termasuk Kabupaten Jembrana beserta Jajarannya pada intinya menyampaikan siap melakukan pengamanan pelayaran dalam kegiatan perayaan Nyepi. Namun mereka juga sangat mengharapkan kerjasamanya dari segenap pihak baik pihak aparat terkait maupun dari seluruh masyarakat yang menjadk pengguna jasa pelayaran. (Suar/*)

Virus Corona & Bhuta Dasangkara Bhumi, Disinyalir Ramalan Tetua Bali Yang Menjadi Kenyataan

Jembrana,BaliKini.Net - Di awal tahun 2020 disambut oleh cuaca ekstrim, panas membara bahkan hujan banjir, belum lagi berbagai isu penyakit yang bersumber dari virus.

Jro Mangku Suardana, salah satu Pemangku Pura Dangkahyangan Rambutsiwi yang akrab dipanggil Jro Mangku Suar di sela-sela kesibukannya melayani memimpin persembahyangan Umat, Kamis (19/3) menjelaskan, menurut perhitungan Wariga Bali bahwa awal tahun 2020 bertepatan dengan Sasih Ala (musim yang dianggap kurang baik) mulai dari sasih Kaenem, Kapitu, Kawolu, dan Kasanga, belum lagi bertepatan dengan siklus rahinan jagat Galungan-Kuningan dan Tawur, Nyepi. Kedua hari raya ini disertai oleh turunnya berbagai kekuatan Bhuta-Kala yang membawa berbagai efek buruk.

"Perhatikan bagaimana siklus rerahinan Galungan jatuh pada Rabu (19/2) pada rentang ini kekuatan Bhuta berwujud Tiga Bhucari akan memberi pengaruh tidak baik, selama “Uncal Balung” dan bukan kebetulan hari raya Nyepi yang diawali dengan Tawur sasih Kasanga sebagai puncak kekuatan Buta-Kala dan Nyepi sebagai tahun baru Isaka jatuh pada hari yang disebut Pegat Wakan yakni Budha Kaliwon wuku Pahang (masih pada rangkaian batas waktu Galungan & Kuningan). Jadi menurut hitungan Wariga Bali, berbagai cuaca buruk, virus penyakit (grubug) yang melanda awal tahun ini disebabkan oleh siklus alam yang dikenal dengan Pamigrahaning Sasih, kemudian diperparah oleh perilaku manusia yang tidak bersahabat dengan alam bahkan malah merusak alam.

Pria yang juga masih aktif sebagai anggota TNI dan hingga sekarang berdinas di Timintel Korem 163/Wirasatya ini lebih lanjut memaparkan, dalam Lontar Bhasundari Tattwa tersurat berbagai ketidakseimbangan alam adalah akibat buruk dari Kala yang melahirkan Bhuta yang disebut Bhuta Dasangkra Bhumi, yaitu manifestasi Kala yang berwujud Sepuluh Rupa, diantaranya :

Pertama, Bhuta Mastaka merasuki segala binatang yang memiliki mulut, memakan segala jenis, bagian tumbuh-tumbuhan, menyebabkan tumbuhan tidak bisa dijaga, dirawat.

Kedua, Bhuta Angga merasuki segala binatang yang berjalan dengan dada, tubuh, meracuni (wisya) segala jenis tumbuhan.

Ketiga, Bhuta Tangan merasuki segala jenis binatang yang memiliki tangan, mampu mengambil lalu memakan segala jenis biji-bijian (sarwa wija), umbi-umbian.

Keempat, Bhuta Pupu merasuki segala jenis binatang yang memiliki kaki, menyebabkan rusak daun segala jenis tumbuhan.

Kelima Bhuta Amata merusak segala jenis tumbuhan yang memiliki Soca (mata tunas pada batang), misalnya bambu dll, sehingga mati buku (mati ruas).

Keenam, Bhuta Tutuk merasuki segala jenis cacing (kermi), memakan bagian daun segala macam tumbuhan, sehingga daunya busuk.

Ketujuh, Bhuta Let memunculkan sejenis Antiga (telor, bibit) yang dapat merusak akar dan daun, sehingga tumbuh-tumbuhan menjadi mati.

Kedelapan, Bhuta Irung merasuki segala jenis bintang yang menghisap sari, hingga dapat menghancurkan bunga berbagai jenis tumbuhan.

Kesembilan, Bhuta Purus merasuki segala jenis binatang yang dapat melakukan hubungan senggama, kemudian menetaskan telor kemudian menjadi ulat yang dapat merusak tumbuh-tumbuhan.

Kesepuluh, Bhuta Talinga merasuki segala jenis binatang yang berada didalam rongga tanah, hingga merusak umbi, akar berbagai tumbuhan.

Menurutnya, ketika berbagai tumbuhan, binatang telah dirasuki oleh kesepuluh wujud Kala, hingga menghasilkan Wisya (racun, bakteri, virus, penyakit), maka tentunya akan menyebabkan seluruh manusia yang bergantung pada Sarwa Prani, berbagai mahluk hidup lainnya akan sengsara, sakit bahkan meninggal secara mengerikan.

"Semacam siklus berantai, tumbuhan dirasuki Wisya para Bhuta (Kala), kemudian binatang yang memakan tumbuhan akan sakit bahkan binasa, lalu manusia yang mengkonsumi, berinterakasi dengan mereka pun sangat mudah tertular Wisya Bhuta Dasangkara Bhumi, tiada lain manifestasi Kala. Bisa jadi Virus Corona yang berkembang sedemikian pesat beberapa minggu ini adalah akibat pengaruh Bhuta Dasangkara Bhumi yang melahirkan Sepuluh yaitu manifestasi Kala yang berwujud Sepuluh Rupa, mengingat kesimpulan para ahli pada kasus Grubug di Wuhan China diawali salah satu penyebabnya diperkirakan akibat mengkonsumsi makanan di pasar makanan laut Huanan Wuhan yang menjual berbagai macam makanan unik. Disebut unik karena menjajakan berbagai binatang liar, mulai dari anak serigala, rubah hidup, buaya, salamander raksasa, ular, tikus, burung merak, landak, daging unta hingga musang. Binatang-binatang tersebut merupakan spesies yang disebut masih erat kaitannya dengan Server Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang juga pernah menghebohkan pada 2002 sampai 2003 lalu. Dimana menurut peneliti, virus corona merupakan virus yang menginfeksi hewan dan seiring berjalan waktu kemudian berevolusi hinggga virus ini bisa menular ke manusia", imbuhnya.

Jro Mangku Suar yang saat ini juga aktif dalam Sabha Walaka PHDI Kabupaten Jembrana ini menambahkan ritus Caruning Sasih adalah salah satu upaya Niskala (Gaib) yang sangat penting dilakukan agar terhindar dari pengaruh Kala berwujud Bhuta Dasangkara Bhumi tentu dilengkapi dengan berbagai upaya Sekala (bersifat nyata) dengan selalu menjaga kebersihan, hindari merusak alam.

"Rahajeng telah melaksanakan Hari Raya Galungan & Kuningan dan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun bmVaru Isaka 1942, mari jadikan momentum langka ini sebagai jalan introspeksi diri, agar lebih bisa menjaga keseimbangan alam, hentikan segala upaya pengerusakan alam agar terbebas dari berbagai pengaruh buruk Pamigrahaning Sasih”, tutup Jro Mangku Suar. [*]

Kamis, 19 Maret 2020

Dishub Gelar Penyemprotan Disinfektan dan Siagakan Hand Sanitizer di Dermada Serangan

DENPASAR,BaliKini.Net - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar bersama Bendesa serta stakeholder Desa Serangan melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh Boat dan Ruang, Tunggu di Dermaga Desa Serangan, Kamis (19/3). Penyemprotan tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di dalam boat dan ruang tunggu, serta pemberian hand sanitazer bagi penumpang yang dipimpin Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan.

Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengungkapkan, penyemprotan disinfektan ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona pada alat transportasi penyeberangan. Sebab, alat transportasi laut tersebut yang dipakai oleh wisatawan mancanegara dan masyarakat lokal yang melakukan penyeberangan dari Sanur menuju Nusa Lembongan, Nusa Penida dan sebaliknya. 

Selain boat, ruang tunggu penyebrangan dan terminal juga disemprot disinfektan. Penyemprotan itu merupakan upaya Dishub dan pihak terkait untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dari wisatawan yang akan menyeberang. "Penyemprotan ini kita lakukan untuk antisipasi virus corona. Kita tahu sendiri virus itu cepat menyebar, apalagi di kawasan ini banyak wisatawan mancanegara yang akan menyeberang," jelasnya. 

Penyemprotan itu akan dilakukan sampai 29 Mei 2020 sesuai dengan status siaga kebencanaan. Khusus penyemprotan boat, nantinya akan dilanjutkan oleh pemilik boat sedangkan khusus untuk ruang tunggu akan dilanjutkan penyemprotan oleh pihak desa. Untuk penyemprotan akan dilakukan tiga kali dalam sehari mengingat boat terus digunakan untuk penyeberangan. "Ini akan terus berlangsung sampai 29 Mei 2020 mendatang," imbuhnya. (Hms/R4)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved