-->

Senin, 21 Desember 2020

Pengadilan Negeri Denpasar Raih Penghargaan Predikat WBK

Bali Kini , Denpasar - Kerja keras Pengadilan Negeri Denpasar di bawah kepemimpinan H.Soebandi, akhirnya mendapat penghargaan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK). 

Penganugrahan yang diberikan kepada kinerja PN Denpasar ini diberikan secara simbolis melalui  online berikut ratusan penerima lainnya di Indonesia, Senin (21/12).


"Atas penghargaan predikat WBK, tidak lepas hasil pembinaan pimpinan Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi Denpasar yang selalu memberikan arahan dan bimbingan. Selain itu juga karena kerja keras pimpinan PN Denpasar yang didukung oleh Panitera dan Sekretaris serta para hakim dan pegawai. Terpenting lagi semua ini berkat Tuhan Yang Maha Esa," Demikian Soebandi, usai acara penyerahan penghargaan secara virtual di Ruang Cakra PN Denpasar.

Selain itu, kata dia dari semua prestasi yang diraih tidak akan berjalan jika tanpa kerja sama dengan lembaga/instansi lain diantaranya : Aparat Penegak Hukum (Kejaksaan, Kepolisian, LP, Advokat), Pemerintah Daerah serta Ombudsman, KPK dan Komisi Yudisial yang selama ini terjalin dengan baik.

"Tidak kalah pentingnya peranan para awak media yang selalu memberikan motivasi dan masukan untuk perbaikan pelayanan di PN Denpasar. Terhadap semua itu, saya Ketua PN Denpasar menyampaikan ucapan terimakasi yang sebesar besarnya terhadap semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam upaya peningkatan pelayanan di PN Dps yang bebas dari korupsi.," imbuhnya.

Ditambahkan Soebandi, pemberian penghargaan sebagai unit kerja pelayanan predikat WBK bukan tujuan akhir. PN Denpasar akan selalu meningkatkan dan mewujudkan pelayanan yang benar-benar prima sehingga kedepan PN Dps dapat menyelenggarakan birokrasi yang bersih dan melayani.

"Besar harapan PN Denpasar dapat ditetapkan sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Untuk itu kami sangat mengharapkan sumbangan pemikiran dari semua pihak sebagai masukan agar PN Dps dapat meraih WBBM pada tahun 2021," demikian Soebandi, di PN Denpasar.[ar/r5]

Seluruh Mahasiswa di Bali Lakukan Deklarasi Tolak Radikalisme

Bali Kini , Denpasar - Aliansi Mahasiswa seluruh Bali mendeklarasikan tolak paham radikalisme. Serta mendukung penegakkan hukum dan pencegahan Covid-19. Deklarasi ini yang dimotori mahasiswa Universitas Dwijendra dilaksanakan di Hotel Grand Santhi Denpasar, Senin (21/12).


Acara diawali dengan seminar dengan tema "Aliansi Mahasiswa Bali menolak radikalisme dan mendukung penegakan hukum serta upaya cegah Covid-19", yang dipandu oleh I Made Sila.



Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana,M.Sc.,MMA tampil sebagai pembicara dalam acara itu mengatakan, pembangunan pendidikan yang paling mendasar adalah iman dan ketaqwaan yang sudah diajarkan sejak dini. Di sisi lain perkembangan teknologi dan globalisasi tidak dapat dibendung, sehingga sangat perlu adanya filterisasi. 


Gede Sedana mengatakan, paham radikalisme sangat mengancam keutuhan NRKI. Isu yang berkembang saat ini tentang radikalisme, kata dia, adalah upaya pihak tertentu untuk mengubah Pancasila. Begitu juga paham komunisme tetap menjadi ancaman untuk keutuhan Negara Indonesia. 


Secara nasional diberitakan terdapat 30 persen mahasiswa di Indonesia yang sudah terkontaminasi dan mendukung paham radikalisme. Ia mengajak par mahasiswa untuk menangkal paham radikalisme itu.


 "Maka dari itu mari mahasiswa Bali kita perkuat filterisasi untuk tolak dan tangkal paham radikalisme tersebut, dukung upaya Pemerintah dan penegak hukum untuk memberikan rasa aman di tengah masyarakat," kata Gede Sedana.


Dalam memanfaatkan media sosial, Ia meminta mahasiswa tidak mengunggah content tentang paham radikalisme, kekerasan, dan lainnya. 


"Jangan sekali mahasiswa mengunggah atau meng-upload Video dan gambar yang memuat kekerasan, radikalisme dan sebagainya," ujarnya.


Bila mengetahui adanya paham radikalisme yang ada di lingkungannya. Ia berharap mahasiswa untuk melaporkannya kepada pihak berwajib. Dia meminta mahasiswa untuk menyebarkan hal-hal positif di tengah masyarakat. 


"Ke depan diharapkan peran serta mahasiswa untuk bersama-sama melaporkan kepada pihak terkait bila menemukan paham radikalisme di lingkungan tempat tinggalnya. Sebarkan hal-hal positif demi mewujudkan Indonesia maju," katanya.


Selanjutnya ia mengingatkan bahwa sebagai mahasiswa, sikap kritis sangat diperlukan. Tapi harus membentengi diri agar tak sampai terkontaminasi paham radikalisme. 


"Mahasiswa wajib kritis terhadap isu apapun namun tidak diperkenankan melakukan aksi kekerasan dan terkontaminasi paham radikalisme," demikian Gede Sedana.[ar/r5]

Dituntut 4 Bulan, Pengacara Raymond Nilai Terlalu Tinggi

Bali Kini ,Denpasar - Raymond Simamora (50) yang selama ini duduk dipersidangan sebagai kuasa hukum, kini harus berurusan dengan hukum. Oleh JPU Kejari Badung, Ia dijerat Pasal 360 ayat 2 KUHP.


Jaksa AA.Teja Buana.SH.MH selaku penuntut umum menilai Pengacara asal Medan ini telah melakukan akibat kesalahan yang menyebabkan orang luka sedemikian rupa. "Menuntut terdakwa pidana penjara selama empat bulan," tuntut Jaksa dalam persidangan yang digelar langsung di PN Denpasar.



Terdakwa yang sebelumnya sempat ditahan dan akhirnya mendapat penangguhan tahanan rumah oleh Hakim Wayan Gede Rumega,SH.MH, menilai tuntutan yang diajukan pihaj JPU terlalu tinggi.


"Kami telah persiapkan pledoi. Menurut saya, tuntutan itu terlalu tinggi untuk ukuran Pasal 360 ayat 2 KUHP," kata Raymond dalam pesan singkatnya. 


Kepada wartawan ini, dirinya juga meyakinkan bahwa pihak telah ada perdamaian dengan pihak korban. "Apalagi sudah berdamai semestinya tidak harus di tuntut 4 bulan. Karena diapun (korban) dalam perkara yang lain juga sebagai terdakwa. Jadi dalam persidangan ini antara kami sudah saling memaafkan," sebutnya.


Untuk diketahui, sebagaimana ditulis dalam dakwaan, pada Senin, 25 Mei pukul 18.00 Wita, berada di Perum Kodam Udayana Blok G banjar Kaja desa Buduk Mengwi, Badung. "Saat itu saksi korban Wayan Ariayana bersama tiga temannya sedang duduk minum-minum sambil berjaga atau mengawasi mobil yang parkir," sebut Jaksa dalam dakwaan.


Tujuan mereka berjaga mobil parkir, karena di tetangga rumah korban sedang ada kegiatan silahturahmi perayaan Idufitri. Namun tanpa diduga, terdakwa datang dari arah tikungan barat menuju ke timur, mengendarai Sepeda Motor DK 2707 OY. 


"Saat itu, terdakwa membunyikan klason (bel motor) dengan keras dan lantang. Sehingga korban dan ketiga temannya terkejut," kata Jaksa Gung Teja.


Karena terkejut, korban bersama temannya sepontan menoleh. Belum sempat menghindar, korban ditabrak oleh terdakwa yang mengenai bagian belakang pada pinggang tengah hingga sebelah kanan. 


Bahkan kendaraan yang dikendarai terdakwa sampai terhenti lantaran dongkrak atau standar pada motor tersangkut di pinggang korban yang saat itu tersungkur.


Saksi Wayan Anggi berusaha menolong dengan mendorong motor terdakwa agar dongkrak yang tersangkut di pinggang korban terlepas. Saat itu antara korban dan terdakwa sempat adu mulut. 


Terdakwa berdalih tidak melihat lantaran korban dan rekan-rekannya duduk persis ditikungan dan terhalang tembok. Malam kejadian itu, sempat nyaris terjadi baku pukul, namun korban dipegang oleh rekan-rekannya.[ar/r5]

Lecehkan Gubernur Bali, Dua Akun FB Dilaporkan ke Polda Bali

Bali Kini ,Denpasar - Dua akun media sosial facebook (FB) atas nama Made Nanda dan Sudiarsa Wayan dilaporkab ke Polda Bali, Senin, (21/12). Kedua akun pada FB ini iduga telah menghina Gubernur Bali Wayan Koster dan membuat postingan yang mengandung muatan berita bohong serta menyesatkan.

Sesuai dengan screenshot atau tangkapan layar diketahui bahwa akun media sosial facebook atas nama Made Nanda mengunggah postingan berupa gambar/foto Gubernur Wayan Koster dan juga disertai dengan kalimat yang bunyinya sebagai berikut: ”Makan Kelengkeng Sambil Naik Sekuter Naskleng KOSTER!”.


Menurut para pelapor, yang diwakili oleh I Dewa Nyoman Rai, S.H., dari Desa Tembok, Buleleng, di sela-sela pelaporan di Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali, Senin (21/12/2020), menegaskan isi unggahan tersebut jelas maksudnya ditujukan langsung kepada Wayan Koster yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bali. 


Postingan tersebut khususnya pada penggalan kata ”Naskleng Koster” nyata-nyata merendahkan martabat seseorang dan patut diduga mengandung unsur penghinaan. 


"Ini keterlaluan, kata 'naskleng' tersebut dalam kehidupan masyarakat Bali pada umumnya mengandung arti sebuah umpatan yang tidak baik, dan kasar sehingga sangat tidak patut untuk digunakan, disampaikan atau diucapkan dan ditujukan kepada siapapun Terlebih kepada Bapak Wayan Koster yang merupakan Gubernur Bali," ungkap Dewa Nyoman Rai yang mantan anggota DPRD Bali 3 periode tersebut.

Ditambahkan, akun FB atas nama Made Nanda telah melakukan tindak pidana melanggar UU ITE dan KUHP yakni Penghinaan dan/atau Pencemaran Nama Baik melalui media sosial.

Selanjutnya, unggahan pada akun media sosial facebook atas nama Sudiarsa Wayan membuat postingan pada tanggal 17 Desember 2020 pukul 12.53 Wita yang diduga mengandung berita bohong dan menyesatkan.

Dalam postingannya memuat gambar/foto Gubernur Bali Wayan Koster dengan kalimat sebagai berikut: “Gubernur bali menghimbau agar seluruh anak muda Khususnya di bali agar mabuk pada malam tahun Baru dan di husahakan sampai benar-benar mabuk”. 

Postingan yang diduga mengandung berita bohong tersebut jelas merupakan informasi yang menyesatkan, seolah-olah bahwa Wayan Koster selaku Gubernur Bali menghimbau masyarakat Bali untuk “mabuk-mabukan” pada saat perayaan malam tahun baru. 

Sehingga patut diduga akun media sosial facebook atas nama Sudiarsa Wayan telah melakukan tindak pidana menyebarkan berita bohong/hoax dan menyesatkan.

Langkah hukum ini, kata dia sangat penting dikarenakan perbuatan tersebut menimbulkan keresahan bagi para pelapor sebagai bagian dari warga masyarakat Bali yang sangat mengharapkan terwujudnya kehidupan yang harmonis dan kondusif dalam masyarakat khususnya dalam penggunaan media sosial, dalam hal terjadi perbedaan pandangan dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah termasuk oleh Wayan Koster selaku Gubernur Bali khususnya dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. 

"Segala perbedaan pandangan atau pendapat seharusnya disampaikan dengan cara-cara yang beretika dan sopan santun serta mengarah pada solusi-solusi bersama yang bermanfaat. Bukan dengan cara-cara yang bertentangan dengan hukum. Kami harap polisi memanggil beliau-beliau ini agar mereka sadar dan menyampaikan permohonan maaf," pungkas Dewa Rai.Lecehkan Gubernur Bali, Dua Akun FB Dilaporkan ke Polda Bali

Denpasar - Dua akun media sosial facebook (FB) atas nama Made Nanda dan Sudiarsa Wayan dilaporkab ke Polda Bali, Senin, (21/12). Kedua akun pada FB ini iduga telah menghina Gubernur Bali Wayan Koster dan membuat postingan yang mengandung muatan berita bohong serta menyesatkan.

Sesuai dengan screenshot atau tangkapan layar diketahui bahwa akun media sosial facebook atas nama Made Nanda mengunggah postingan berupa gambar/foto Gubernur Wayan Koster dan juga disertai dengan kalimat yang bunyinya sebagai berikut: ”Makan Kelengkeng Sambil Naik Sekuter Naskleng KOSTER!”.

Menurut para pelapor, yang diwakili oleh I Dewa Nyoman Rai, S.H., dari Desa Tembok, Buleleng, di sela-sela pelaporan di Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali, Senin (21/12/2020), menegaskan isi unggahan tersebut jelas maksudnya ditujukan langsung kepada Wayan Koster yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bali. 

Postingan tersebut khususnya pada penggalan kata ”Naskleng Koster” nyata-nyata merendahkan martabat seseorang dan patut diduga mengandung unsur penghinaan. 

"Ini keterlaluan, kata 'naskleng' tersebut dalam kehidupan masyarakat Bali pada umumnya mengandung arti sebuah umpatan yang tidak baik, dan kasar sehingga sangat tidak patut untuk digunakan, disampaikan atau diucapkan dan ditujukan kepada siapapun Terlebih kepada Bapak Wayan Koster yang merupakan Gubernur Bali," ungkap Dewa Nyoman Rai yang mantan anggota DPRD Bali 3 periode tersebut.

Ditambahkan, akun FB atas nama Made Nanda telah melakukan tindak pidana melanggar UU ITE dan KUHP yakni Penghinaan dan/atau Pencemaran Nama Baik melalui media sosial.

Selanjutnya, unggahan pada akun media sosial facebook atas nama Sudiarsa Wayan membuat postingan pada tanggal 17 Desember 2020 pukul 12.53 Wita yang diduga mengandung berita bohong dan menyesatkan.

Dalam postingannya memuat gambar/foto Gubernur Bali Wayan Koster dengan kalimat sebagai berikut: “Gubernur bali menghimbau agar seluruh anak muda Khususnya di bali agar mabuk pada malam tahun Baru dan di husahakan sampai benar-benar mabuk”. 

Postingan yang diduga mengandung berita bohong tersebut jelas merupakan informasi yang menyesatkan, seolah-olah bahwa Wayan Koster selaku Gubernur Bali menghimbau masyarakat Bali untuk “mabuk-mabukan” pada saat perayaan malam tahun baru. 

Sehingga patut diduga akun media sosial facebook atas nama Sudiarsa Wayan telah melakukan tindak pidana menyebarkan berita bohong/hoax dan menyesatkan.

Langkah hukum ini, kata dia sangat penting dikarenakan perbuatan tersebut menimbulkan keresahan bagi para pelapor sebagai bagian dari warga masyarakat Bali yang sangat mengharapkan terwujudnya kehidupan yang harmonis dan kondusif dalam masyarakat khususnya dalam penggunaan media sosial, dalam hal terjadi perbedaan pandangan dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah termasuk oleh Wayan Koster selaku Gubernur Bali khususnya dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. 

"Segala perbedaan pandangan atau pendapat seharusnya disampaikan dengan cara-cara yang beretika dan sopan santun serta mengarah pada solusi-solusi bersama yang bermanfaat. Bukan dengan cara-cara yang bertentangan dengan hukum. Kami harap polisi memanggil beliau-beliau ini agar mereka sadar dan menyampaikan permohonan maaf," pungkas Dewa Rai.[ar/r5]

Pangkostrad Pimpin Sertijab Irkostrad dan Lepas Wair Kostrad

Pangkostrad Pimpin Sertijab Irkostrad dan Lepas Wair Kostrad

BALI KINI ■ Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Eko Margiyono memimpin acara laporan korps serah terima jabatan Irkostrad dan pelepasan Wair Kostrad bertempat di ruang Mandala Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).

Mayjen TNI Achmad Marzuki menyerahkan jabatan Irkostrad kepada Mayjen TNI Raden Tjahja Komara, selain itu Pangkostrad  juga melepas Wakil Inspektur Kostrad Brigjen TNI Sidhi Purnomo yang akan memasuki masa pensiun.

Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono mengatakan, bahwa serah terima jabatan merupakan dinamika organisasi yang bertujuan sebagai kaderisasi dan pembinaan karier serta peningkatan kinerja dalam rangka menjawab tantangan tugas mendatang, karena pembinaan personel ke depan harus betul-betul selektif utamanya dalam menentukan kader-kader pimpinan satuan, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan benar secara obyektif serta melaksanakan  Reward And Punishment secara tepat sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pangkostrad menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada  Mayjen TNI Achmad Marzuki atas kinerja, dedikasi, loyalitas dan pengabdiannya, sehingga organisasi yang diawakinya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semoga pengalaman selama bertugas di satuan Kostrad dapat menjadi bekal dalam menjalankan tugas di tempat yang baru.

Pangkostrad juga mengucapkan ”selamat datang” dan selamat atas kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh Pimpinan TNI AD kepada Mayjen TNI Raden Tjahja Komara.  “Jadikan jabatan sebagai wahana pengembangan karier serta pengaplikasian kepemimpinan dan manajerial yang efektif,” kata Pangkostrad.

Pangkostrad mengingatkan, bahwa pangkat dan jabatan yang kita miliki saat ini merupakan kepercayaan pimpinan dan amanah yang harus kita pertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan organisasi, oleh karena itu laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.

Diakhir amanatnya, Pangkostrad mengajak kepada para Perwira untuk menumbuh-kembangkan semangat jiwa korsa melalui sikap tauladan dan pola kepemimpinan yang dikembangkan di satuan masing-masing, sehingga jiwa korsa yang terbentuk dapat bermanfaat bagi satuan dan menjadi kekuatan moral dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas. (Pen/R-01).

Jarak Tempuh Dekat Hingga Lupa Bawa Masker Jadi Alasan Masyarakat Melanggar Prokes

Jarak Tempuh Dekat Hingga Lupa Bawa Masker Jadi Alasan Masyarakat Melanggar Prokes

BALI KINI ■ Meningkatnya potensi penyebaran kasus Covid-19 di wilayah  Desa Padangsambian Kaja membuat Satgas Covid-19 Kota Denpasar melakukan langkah taktis. Melalui Tim Gabungan yang terdiri atas unsur TNI/Polri, Dishub, Sat Pol PP, Linmas, Satgas Gotong Royong Desa Pemecutan Kelod kembali menggelar Razia Penegakan Hukum Pergub Bali Nomor : 46 Tahun 2020 dan Perwali Nomor 48 Tahun 2020. Kegiatan yang menyasar Kawasan Jalan Kebo Iwa, Desa Padangsambian Kaja ini dilaksanakan pada Senin (21/12) pagi.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 20 orang terjaring lantaran tidak menerapkan standar protokol kesehatan dengan benar. Yakni tidak menggunakan masker dengan tepat dan tidak membawa masker. Sehingga sebanyak 8 orang diganjar denda sebesar 100 ribu rupiah sesuai Pergub Bali Nomor : 46 Tahun 2020 lantaran tidak membawa masker dan 12 orang lainya diberikan ganjaran berupa teguran simpati dan hukuman sosial  karena memakai masker yang tidak sempurna .

Kasat Pol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga disela kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan penegakan hukum (Yustisi) terkait Pergub No. 46 Tahun 2020 dan Perwali Kota Denpasar Nomor 48 Tahun 2020 serta pendisiplinan kepada masyarakat dan pelintas di wilayah Desa Padangsambian Kaja dilaksanakan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 dalam tatanan kehidupan Era Baru. Dimana, kegiatan ini dilaksanakan dengan mengecek protokol kesehatan kepada pengendara dan masyarakat yang melintas di kawasan Desa Padangsambian Kaja. Dimana, kegiatan tersebut dikemas dengan melakukan pemantauan, teguran hingga sanksi denda dengan memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan. 

“Jadi dengan melaksanakan razia ini diharapkan masyarakat semakin meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan penindakan ini tidak semata mengenakan denda, melainkan memberikan efek jera sehingga masyarakat dapat tergugah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya menekankan bahwa dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 ini diperlukan kerjasama seluruh stakeholder, utamanya masyarakat. Hal ini lantaran masyarakat merupakan garda terdepan dalam pencegahan penularan Covid-19.

“Jadi masyarakatlah yang menjadi garda terdepan, dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama, tetap produktif, tapi protokol kesehatan wajib,” ujarnya.

Pun demikian dari pelaksanaan operasi yustisi kali ini, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan berkendara, yakni untuk tetap menggunakan masker sudah mulai meningkat. Namun demikian masih ditemukan pelanggaran dalam kegiatan yang digelar secara rutin ini. 

Dewa Sayoga mengungkapkan bahwa alasan klasik masih mendominasi pelanggaran. Hal ini diantaranya jarak tempuh yang dekat, merasa terganggu saat menggunakan masker, dan lupa membawa masker. 

“Alasan pelanggaranya cenderung klasik, lupa, ribet, jarak tempuh dekat dan lain sebagainya, padahal kita ketahui bersama bahwa pandemi belum usai, jadi kita wajib menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar,” ujarnya

Kendati demikian pihaknya tetap akan melaksanakan sosialisasi serta mengambil langkah preventif, persuasif dan edukatif untuk mengajak masyarakat untuk peduli dan ikut bertanggung jawab mematuhi prokes. Selain itu, giat operasi yustisi tetap rutin dilaksanakan secara bergiliran di setiap wilayah desa/kelurahan se-Kota Denpasar.

"Secara bersama mari kita meningkatkan disiplin mematuhi prokes untuk keselamatan dan kesehatan kita semua agar bisa tetap produktif. Masyarakat sehat otak jadi waras, pikiran jernih hati jadi senang tetap produktif sehinga ekonomi akan bangkit," pungkasnya. (Hms/red)

Minggu, 20 Desember 2020

Kaskostrad Tutup Latihan Pembentukan Taipur VIII Kostrad

Kaskostrad Tutup Latihan Pembentukan Taipur VIII Kostrad

BALI KINI ■ Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad) Mayjen TNI Ainurrahman menutup Latihan Pembentukan Taipur VIII Kostrad TA 2020 di Lapangan Sub Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Subdenharrahlat) Kostrad Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, kemarin.

Tujuan pembentukan latihan Taipur ini adalah untuk melatih dan membentuk prajurit satuan jajaran Kostrad menjadi prajurit Taipur yang memiliki kemampuan khusus dalam melaksanakan tugas operasi di berbagai bentuk medan baik di rawa laut, hutan gunung dan perkotaan. 

Dalam amanatnya, Kaskostrad membacakan amanat Pangkostrad mengatakan, jika  sasaran dari latihan yang ingin dicapai adalah terwujudnya prajurit Taipur Kostrad yang memiliki kemampuan khusus dalam melaksanakan tugas operasi lawan gerilya, pertempuran pemukiman dan perkotaan, pertempuran jarak dekat, tugas intelijen sandhi yudha serta intelijen tempur aspek laut.

“Sebagai prajurit yang telah dilatih dan memiliki kualifikasi khusus, sungguh saya menaruh harapan yang besar pada kalian semua, agar selepas latihan ini, setiap prajurit Taipur memiliki tanggung jawab moral untuk senantiasa memelihara dan mengembangkan kemampuan yang sudah diperoleh selama latihan dengan sebaik-baiknya," katanya. 

"Karena dengan berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, sebagai prajurit Taipur kalian telah mempunyai modal dasar yang cukup guna menyongsong tugas-tugas yang akan datang,” ungkap Pangkostrad.

Untuk itu, lanjut Pangkostrad, pelihara dan tingkatkan terus kemampuan yang telah kalian peroleh selama mengikuti latihan. Prajurit Taipur merupakan kebanggaan Kostrad yang selalu siap kapanpun dan dimanapun ditugaskan untuk menjaga kehormatan Kostrad dengan meraih keberhasilan dalam setiap penugasannya.

Dalam kesempatan ini, tampak hadir Mantan Menhan RI Ryamizard Ryacudu, beliau adalah penggagas sekaligus pendiri satuan Taipur pada tahun 2001, pada saat menjabat sebagai Panglima Kostrad dengan tujuan agar Kostrad memiliki satuan khusus dengan kualifikasi khusus yang mampu melaksanakan operasi pengintaian dan eksekusi langsung di sasaran.

Satuan Taipur tersebut selain memiliki kemampuan tempur khusus juga dilengkapi dengan peralatan tempur khusus, seperti alat selam tempur close circuit, kendaraan bawah air dan berbagai jenis senjata canggih lainnya. (Pen/R-01).

Tak Hanya Wisata Budaya, Tana Toraja Juga Kaya Akan Wisata Alam

Tak Hanya Wisata Budaya, Tana Toraja Juga Kaya Akan Wisata Alam

BALI KINI ■ Tana Toraja atau yang lebih dikenal oleh penduduk setempat dengan julukan Toraya Maelo, merupakan suatu daerah dengan kekayaan alam dan panorama alam serta budayanya terbilang sangat istimewa. 

Toraya Maelo adalah daerah dengan dua kabupaten yang berada didalamnya, yakni Tana Toraja dengan ibu kota Malake dan Toraja Utara dengan ibu kota Rantepao, yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan.

Selain kekayaan alamnya yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi yang telah dikenal sampai di seluruh negeri, Tana Toraja juga memiliki kekayaan budaya dan wisata alam yang sangat terkenal sampai mancanegara. 

Salah satu kekayaan budaya yang sangat terkenal adalah pesta kematian atau rambu solo, dimana hal tersebut bagi masyarakat Toraja pada umumnya merupakan acara kematian atau melepas orang mati. 

Salah satu guru di SMA Negeri 1 Rantepao, mengatakan bahwa acara rambu solo biasanya dilakukan oleh masyarakat Toraja pada bulan juni, juli dan pada puncaknya dibulan desember. 

"Biasanya acara rambu solo digelar selama 3 hari dan persiapan upacaranya sudah dirancang selama berbulan-bulan, bahkan mereka yang mengadakan acara tersebut sudah harus menabung biaya pemakaman jauh-jauh bulan," ujarnya, pada Minggu (20/12/2020).

Tak Hanya Wisata Budaya, Tana Toraja Juga Kaya Akan Wisata Alam

Dia menambahkan, setelah orang yang meninggal sudah dibungkus kain dan dimasukkan kedalam kuburan batu atau tongkonan, diadakan pemotongan kerbau yang jumlahnya mencapai ratusan bahkan lebih. 

"Selain keunikan budayanya, di Tana Toraja ini ada banyak tempat-tempat wisata yang sangat terkenal, membuat orang penasaran dan merasa rugi saat berkunjung ke Toraja tanpa mengunjungi lokasi destinasi yang ada di Toraja," imbuhnya.

Selain wisata budaya, inilah sebagian tempat yang perlu anda kunjungi saat berada di Tana Toraja, diantaranya Buntu borake, Agrowisata pangopango, Londa, Danau tilanga, Kete kesu, Danau alam limbong, Batutumonga, Bukit ollon. 

Rumah kaca batu tumonga, Gunung singki, Burake hills dan Tongkonan ne' gandeng, Puncak buntu sarira, Bori' kalimbuang serta Lolai yang juga dikenal dengan sebutan negeri diatas awan.

■ Irwan/Hms

Diduga Gas Bocor, 4 Buruh Usaha Penyama Kulit Tewas

Bali Kini ,Badung - Diduga menghirup zat kimia dari gas, empat orang tewas dan dua orang lainnya masih di rawat di rumah sakit. Mereka seluruhnya bekerja di  Ruko Jl. Danau Batur Raya, Perumahan Taman Griya, Nusa Dua, Kabupaten Badung.


Kabar yang diterima, korban meninggal ; Rivaldo Simangunson (22), Hardi Humanti Silitoma (22), Jaksa Oriyen Napitupulu (20) dan bos usaha penyamakan kulit Boydon Manapar Tambunan (40). 


Untuk yang selamat dan sempat dalam perawatan diketahui bernama Daud Cahya Pamungkas (40) dan Deny Waldi Rajaguguk(23). 



Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada, S.E., M.AP. , menjelaskan sekitar pukul 10.00 Wita mereka sedang melakukan proses membuat penyama warna kulit untuk kerajinan.


Salah satu dari mereka membuka tutup jerigen berisi cairan kimia, lalu tersirat asap disertai bau sanggat menyengat. Tidak berselang lama, keempat orang yang ada dalam ruangan itu langsung berjatuhan dan meninggal dunia. 


Dua rekannya yang berhasil lolos, ke luar ruangan dan berteriak mita tolong. Menindaklanjuti laporan tersebut, Basarnas Bali menggerakkan 15 personil menuju lokasi. “Jaraknya tak jauh dari Kantor SAR, kurang lebih pukul 10.50 proses evakuasi sudah dilakukan,” ungkap Darmada.


Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Sooai kepada wartawan menjelaskan polisi saat ini masih terhalang bau gas saat akan melakukan identifikasi di lokasi. Polisi masih akan menunggu bau gas hilang untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.


“Penanganan awal mengevakuasi korban oleh Basarnas menggunakan tabung pengaman mengingat di TKP bau gas masih menyengat,” kata Yusak.


Cairan tersebut, kata dia telah berada di Laboratorium Forensik Mabes Polri. "Olah TKP yang dilakukan berakir tengah malam. Jenis cari cairan kimia itu belum diketahui lantaran masih diselidiki di Labfor," akunya berharap ada jawaban soal hasil pemeriksaan dari hasil Labforensik.[ar/r5]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved