-->

Jumat, 16 Maret 2018

E-Learning Menjawab Kesenjangan Pendidikan

Renon,Balikini.net - Pemerintah Bali sedang mempersiapkan e-Learning dan e-Diklat yang diperuntukkan bagi pegawai yang akan menduduki jabatan Eselon di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. E-Diklat ini diharapkan akan menjawab keterbatasan kuota peserta diklat baik yang sudah menjabat maupun yang akan menjabat sekaligus akan membuat efisiensi anggaran daerah serta memudahkan dalam mencari pejabat yang memiliki kompetensi di bidangnya. Hal ini dikatakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima audensi Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara RI, Sri Hadiati WK yang melaporkan rencana Konferensi Administrasi Publik Internasional di Bali, Kamis (15/3).

Lebih lanjut dikatakan, salah satu permasalahan birokrasi saat ini dihadapkan pada kualitas pejabat eselon yang pengangkatannya tidak melalui mekanisme diklat terlebih dahulu kemudian menjabat.  Kondisi ini menjadi tidak maksimal ketika menginginkan pejabat berkualitas yang sesuai dengan bidang yang diinginkan. “Kami sedang merintis e-Diklat, sekolah dulu yang bagus baru kemudian menjabat, sehingga akan menaikkan kualitas pekerjaan kita,” kata Pastika.

Peraturan perundangan yang baru memandatkan pendidikan dan pelatihan pimpinan di tingkat provinsi. Sehingga pejabat di seluruh kabupaten/kota di Bali akan mengikuti diklat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali. Hal ini tentunya akan memerlukan biaya yang sangat besar sesuai jumlah peserta diklat yang akan mengikutinya. Dengan dirintisnya e-Diklat ini diharapkan semua pejabat dan calon pejabat dapat mengikuti diklat dengan lebih berkualitas dan sekaligus efisiensi anggaran untuk pelaksanaan diklat tersebut.

Pastika menambahkan, e-learning juga akan menjawab kesenjangan yang saat ini terjadi di bidang pendidikan. Sekolah di kawasan perkotaan cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dengan fasilitas yang sangat memadai. Sedangkan di daerah lain memiliki kualitas yang masih kurang dengan terbatasnya sarana dan prasarana. Untuk itu E-Learning yang akan diterapkan Pemprov Bali untuk SMA/SMK yang menjadi kewenangan Provinsi Bali, diharapkan akan mempersempit kesenjangan itu. Permodelan E-learning tersebut sudah diterapkan untuk siswa-siswi SMA/SMK Negeri Bali Mandara di Kubutambahan sejak beberapa tahun lalu. “Hanya dengan Android saja dia bisa mengakses segalanya. Kami sudah menggunakan aplikasi e-Learning, dan anak-anak antusias. Dia membikin proyek-proyek dengan teknologi IT. Hasilnya luar biasa,” ungkap Pastika.

Menanggapi Konferensi Administrasi Publik Internasional yang rencananya dilaksanakan September mendatang, Gubernur Pastika sangat mendukung dan siap membantu suksesnya kegiatan tersebut. Konferensi akan diikuti 300 peserta dari dalam dan luar negeri diadakan selama lima hari. Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, Kepala Pusat Pembinaan Diklat LAN RI, dan Kepala Biro Perencanaan, Hukum, Humas dan Protokol LAN RI.[pr/r2]

Banjar Kaja Sesetan Kembali Gelar "Heritage Omed-Omedan Festival 2018"

Denpasar,Balikini.Net - Banjar Kaja Sesetan Denpasar kembali menyelenggarakan kegiatan ‘Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOF) 2018’ yang merupakan ajang tahunan, pada Minggu, 18 Maret mendatang. “Tahun ini kembali kami gelar , tidak saja mempersembahkan tradisi masyarakat Banjar Kaja, namun juga melibatkan potensi kuliner masyarakat setempat,’’ujar Maestro Omed-Omedan, IGN Oka Putra, saat bertatap muka dengan Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Rabu (14/3) di Kantor Walikota Denpasar.

Lebih lanjut, Ngurah Oka mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan rutinitas setiap tahunnya, atau sehari setelah umat Hindu merayakan Nyepi. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi di Banjar Kaja, Sesetan turun-temurun yang digelar sehari setelah Nyepi atau pada hari `Ngembak Geni`. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi budaya tersebut dikemas lebih terarah dan diatur oleh pihak penyelenggara (panitia) sehingga menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata.

"Walaupun demikian, tradisi budaya ini wajib dilakukan oleh banjar kami setiap tahunnya karena tradisi atau budaya ini ada kaitannya dengan ritual keagamaan," ujarnya. Selain itu, kegiatan SHOF selalu dirangkaian dengan berbagai macam kegiatan, seperti pasar paiketan, kuliner, kegiatan seni dan band, serta perlombaan lainnya.  Disamping itu pelaksaaan tahun ini festival omed-omedan dengan rentang waktu pelaksanaan diperpanjang. Sebelumnya start dari pukul 15.30 Wita sampai 17.00 Wita, kini bertambah menjadi pukul 15.30 Wita sampai dengan 20.00 Wita. “Jadi kami mohon permakluman kepada Pemkot Denpasar dan kepada masyarakat yang akan melewati wilayah Sesetan akan sedikit terganggu karena ada penutupan jalan”, ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Walikota Jaya Negara, mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut. Sebab ajang Omed-Omedan di Banjar Sesetan Kaja adalah tradisi yang turun-menurun dan patut dilestarikan. "Saya mendukung kegiatan tersebut selain menjadi tradisi budaya yang satu-satunya di Bali, nantinya dengan dikemas melalui SHOF mampu menarik kunjungan wisatawan, khususnya di Kota Denpasar dan tidak melupakan pakem-pakem tradisi omed-omedan, agar masyarakat luas mengerti dari makna omed-omedan ini," katanya.

Ketua Panitia SHOF I Nyoman Fizal Tri Lazuardi menjelaskan bahwa ajang SHOF 2018 akan dirangkaikan dengan berbagai macam kegiatan, seperti peken paiketan yang menjual produk UKM lokal sebanyak 110 pedagang, parade kesenian, parade band, lomba poster omed-omedan, dan lomba cak anak-anak yang di ikuti 150 anak-anak. "Untuk kesuksesan acara tersebut, karena pelaksanaan SHOF di jalan raya, arus lalu lintas diarahkan yang dari selatan belok ke kanan di Jalan Saelus (selatan SMA Harapan), sedangkan dari utara diarahkan ke Jalan Buton," ujarnya. Oleh karena itu, pada acara tersebut warga yang melintas ke arah Jalan Sesetan untuk mencari jalan alternatif sehingga tidak terjebak kemacetan. "Lebih awal kami imbau warga masyarakat untuk mencari jalan alternatif jika bepergian melewati Jalan Raya Sesetan, sehingga tidak sampai terganggu perjalannya," katanya. (ays’/r4).

Merapat ke Koster-Ace, Sejumlah Komunitas Siap Rebut Karangasem

Karangasem,Balikini.Net - Arus dukungan kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) terus megalir deras dari warga di Kabupaten Karangasem. Salah satu dukungan datang dari berbagai komunitas di Gumi Lahar. Tokoh masyarakat Desa Tegalinggah, Kecamatan Karangasem, Komang Sudanta menginisiasi pertemuan tersebut. Hadir di antaranya komunitas Indonesia Tionghoa Indonesia (INTI), Karangasem Scooter Club, ORARI, komunitas warga Muslim Karangasem dan sejumlah komunitas lainnya. 


Ia menjelaskan, komunitas-komunitas tersebut sepakat untuk satu jalur mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pemilihan Gubernur (Pilgub)  Bali 27 Juni mendatang.


"Jadi hari ini, meski bukan kebulatan tekad, tetapi kami sudah brrkomitmen untuk memberi dukungan secara riil kepada Koster-Ace," ujar Sudanta, Rabu 14 Maret 2018. Di Desa Tegallinggah sendiri terdapat lima banjar. Selama ini, ia terus bergerilya memenangkan Koster-Ace di Tegallinggah. "Responnya cukup bagus. Penetrasi kita sudah baik. Komunikasi dengan banjar-banjar juga terus berjalan. Artinya, kami optimistis merebut 60 persen suara di Karangasem," ujarnya. 


Sementara itu, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang menerima dukungan itu mengucapkan terima kasih atas komitmen yang diberikan. Ia memaparkan proses awalnya sehingga mau mendampingi Wayan Koster pada Pilgub Bali 27 Juni. Begitu Koster memaparkan keinginannya untuk ngayah dengan tulus kepada Bali, pria dengan panggilan karib Cok Ace itu langsung menyetujuinya.


Keyakinannya bertambah kuat kala Koster memaparkan visi, misi dsn program yang sudah ia buat untuk memimpin Bali ke depan. "Konsepnya bernama Nangun Sat Kerthi Lokal Bali. Artinya, membangun keseimbangan alam Bali beserta isinya. Ini luar biasa," kata Cok Ace. 


Ia kemudian tertatik untuk membedah lebih jauh konsep yang dipaparkan Wayan Koster kala itu. "Saya tertarik untuk membangun Bali. Apa yang tidak dan sudah seimbang. Bagaimana caranya menyeimbangkan. Ini kan tantangannya. Terus terang, kekuatannya visi misinya yang digagas ini luar biasa," ujar Cok Ace. 


Pada kesempatan itu Cok Ace memaparkan program prioritas yang menjadi unggulan seperti pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, peumahan, kelestarian adat istiadat dan budaya hingga peningkatan kesejahteraan rakyat.[alt/r5]

Kapolres Badung Pantau Langsung Pelaksanaan Melasti

Mangupura ,Balikini.Net -  Kapolres Badung AKBP Yudith satriya Hananta,S.I.K memantau langsung pelaksanaan Pengamanan Melasti di Wilayah Hukum Polres Badung. Desa Desa dan banjar Adat di Wilayah Hukum Polres Badung puncak pelaksanaan pemelastian semenjak kemarin dan hari ini,kamis (15/03).

Polres Badung dalam rangka pengamanan  pelaksanaan rangkaian Nyepi tahun caka 1940 ini menerjunkan 519 personil yang disebar dibeberapa titik.

Seperti yang telah terlaksana, pengamanan melasti di fokuskan kepada pengamanan Jalur yang dilalui, pengamanan pada obyek melasti yaitu di Pantai Petitenget Kecamatan Kuta Utara,Pantai Batu Bolong Canggu Kuta Utara Badung, Pantai Perancak, Pantai Berawa, Pantai Seseh Kecamatan Mengwi Badung, Pantai Mengening Mengwi Badung. Selain pengamanan jalur dan Obyek Melasti, masing masing Bhabinkamtibmas juga melaksanakan pengamana di Desa Binaannya mulai dari Pemberangkatan pemelastian hingga tiba kembali dari melaksanakan melasti.

Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta,S.I.K terus memantau pelaksanaan pengamanan, seperti yang dilaksanakan hari ini,Kamis (15/03), orang nomor satu di Polres Badung ini berbaur dengan anak buahnya melaksanakan pengamanan Melasti di pantai Seseh Kecamatan Mengwi Badung, motivasi demi motivasi kepada anak buahnya terlontar. Hal ini membuktikan bahwa komunikasi, kebersamaan dan kekeluargaan merupakan langkah awal  menuju kesuksesan.

Usai kegiatan, AKBP Yudith satriya Hananta,S.I.K mengungkapkan “ kami dalam pengamanan rangkaian Hari Raya Nyepi menerjunkan 519 personil yang tersebar pada titik titik Pengamanan, selain itu Polres Badung bersinergi dengan TNI, Pecalang sehingga diharapkan seluruh rangkaian kegiatan Nyepi di wilayah hukum Polres Badung Kondusif” terang pemegang tongkat komando di Polres Badung ini.[pol/r3]

Desa Adat Penglipuran Laksanakan Ngusaba Bantal

Bangli,Balikini.Net - Ngusaba Bantal merupakan salah satu tradisi yang masih dijalankan oleh masyaraakat Desa Adat Penglipuran sudah ada sejak 700-an tahun yang lalu, yaitu pada zaman kerajaan Bangli. Berdasarkan keterangan para sesepuh/ penglingsir, desa Penglipuran merupakan sepihan dari desa Bayung Gede, Kintamani. Kata Penglipuran berasal dari kata “Pengeling dan Pura” yang artinya pengeling. Eling = ingat/ mengingat dan pura = tempat/ benteng/ tanah leluhur. Jadi penglipuran artinya ingat kepada tanah leluhur/ tempat asal mulanya. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa pendahulu/ leluhur Desa Penglipuran berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani. Ngusaba Bantal ini merupakan tradisi yang cukup unik dan hanya terdapat di beberapa desa di Kabupaten Bangli.Desa Adat Penglipuran merupakan salah satu Desa Wisata yang ada di Kabupaten Bangli dengan berbagai keunikan budaya dan prestasinya. Desa ini pernah menjadi juara 2 Nasional penghargaan Cipta Awards dan penghargaan Home Stay terbaik se Indonesia. Desa Penglipuran juga merupakan peringkat ketiga Desa Terbersih di Dunia setelah Desa Giethoorn, Belanda dan Desa Mawlynnong, India. Selain itu juga Desa ini memiliki berbagai event budaya seperti Ngusaba Ngakan, Ngusaba Paruman serta Ngusaba yang berlangsung menjelang Hari Raya Nyepi yaitu Ngusaba Bantal. Ngusaba bantal menjelang hari raya  Nyepi dan sasih keenam, bantal yang dimaksud adalah jajan Bali dan buah-buahan. Sarana yang digunakan berasal dari daun pohon jaka atau enau (ron) tidak menggunakan daun pohon kelapa (busung).Tahun 2018 ini acara Ngusaba Bantal dilaksanakan  Minggu (11//03/2018) yang mana prosesi persiapannya sudah berlangsung sejak  enam hari lalu dengan ngaturang piuning ke pura Ratu Sakti Mas Ayu Manik Melasem memohon agar pelaksanaan Ngisaba Bantal ini berjalan lancar, demikian disampaikan Bendesa Adat Pakraman Penglipuran I Wayan Supat saat ditemui disela-sela acara .

Upacara Ngusaba Bantal, yang bertempat di Pura Ratu Sakti Mas Ayu Manik Melasem dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepatnya pada sasih kesanga, yaitu sebelum hari raya nyepi. Di mana lima hari sebelum puncak upacára, warga memberitahukan kepada warga yang lain (mepengarah) dengan ucapan “mepenge baas ketan”, yang artinya mempersiapkan beras ketan. Pada upacara ngusaba mi hanya menggunakan sarana jajan bantal serta buah-buahan.

Disebut Ngusaba Bantal karena banten yang dipersembahkan sebagian besar terbuat dari jajan banten, yaitu sejenis penganan yang terbuat dari ketan, gula merah, garam, kelapa dan berbentuk seperti bantal canangnyapun menggunakan daun enau.

Banten atau sarana persembahan yang digunakan dalam upacara ini adalah Banten yang berisikan sarana utama Jaja Bantal berwarna merah dan putih masing-masing banten beriisi 11 buah dan buah-buahan kenapa 11 buah  9 arah mata angin ditambah arah atas dan bawah . Jaja Bantal ini merupakan sarana upacara yang berbahan dasar ketan dan dibungkus dengan daun aren yang sudah tua serta nasi yang dibuat dari beras merah. Kemudian sarana lain diisi dengan buah-buahan dan jajanan lain yang tidak digoreng, karena dalam upacara ini tidak diperbolehkan menggunakan sarana atau jajan yang digoreng.Dalam pembuatannya tidak boleh dicicipi, jika dicicipi itu berarti tidak sukla lagi"ungkapnya.

Pelaksanaan upacara ini berlangsung dari jam 06.00 hingga 11.00 saat metabuh(Menuangkan minumantuak ) dilakukan oleh oleh para istri pengarep sebanyak 76 orang.Setiap KK membuat 3 macam banten seperti Banten Tegteg, Banten Daran dan Banten Dijeroan. Sesajen disini merupakan tradisi budaya Hindu yang dilestarikan dalam setiap upacara atau ritual adat, untuk mengucapkan, mengingat, dan memberikan rasa syukur kepada sang pencipta atas hasil panen yang melimpah"ungkapnya.[ag/r5]

Rabu, 14 Maret 2018

Polres Tabanan Ringkus Pemilik Sabu

TABANAN-Balikini.Net - Jajaran Satresnarkoba Polres Tabanan berhasil melakukan pengungkapan terhadap pelaku narkoba di wilayah Tabanan. 

Pengungkapan tersebut dilakukan Rabu (14/3/2018) sekitar pukul 13.30 wita. Bermula ketika anggota Sat Res Narkoba Polres Tabanan setelah melakukan penyelidikan, kemudian melakukan penggeledahan badan, pakaian dan tempat tinggal terhadap tersangka berinisial I Gusti MMD alias AL, 43,  di Banjar Bongan Tengah, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. 

Dalam penggeledahan tersebut, di dalam dapur rumah tersangka petugas menemukan satu buah plastik klip yang didalamnya berisikan kristal bening diduga sabu seberat 0,29(nol koma dua sembilan) gram bruto atau 0,04(nol koma nol empat) gram netto diatas dispenser dengan merk berwarna putih.  

Saat petugas menanyakan perihal barang haram itu, tersangka mengakui bahwa barang bukti tersebut adalah miliknya. Setelah selesai melakukan penggeledahan, tersangka beserta barang bukti di bawa ke Kantor Sat Res Narkoba Polres Tabanan guna proses lebih lanjut.

Kasat Narkoba Polres Tabanan, AKP Muh. Akbar Samosir menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. "Kita masih periksa tersangka" ujarnya.

Termasuk untuk mengetahui dari mana tersangka mendapatkan obat-obatan terlarang tersebut. "Itu masih kita kembangkan,' tandasnya [wd/r5]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved