-->

Jumat, 08 Juli 2022

Bupati Suwirta Minta Sekaa Teruna Bangkitkan Seni dan UMKM


BALIKINI.NET | KLUNGKUNG – Setelah hampir dua tahun lebih akhirnya HUT Sekaa Teruna kembali digelar. Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap taat mengikuti protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat menghadiri Puncak Perayaan HUT ST. Canthi Wacana Semanjaya ke-36 di Banjar Kawan, Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kamis (7/7). Turut hadir Camat Klungkung I Putu Arnawa serta tokoh masyarakat setempat.

Bupati Suwirta juga sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan HUT Sekaa Teruna ini. Bupati meminta agar seluruh masyarakat menjadikan Covid-19 ini sebuah pembelajaran menjalani kehidupan sehari-hari. Jangan hanya mengandalkan sektor pariwisata saja, tetapi sektor pertanian  harus dibangkitkan. Semua kelompok seni harus kembali dihidupkan termasuk dukungan UMKM. "Ini merupakan undangan perdana saya menghadiri HUT Sekaa Teruna semenjak Covid-19, Sekaa Teruna harus bangkit dan tentunya ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Klungkung," ujar Bupati Suwirta.

Hal yang paling terpenting masalah sampah juga harus diperhatikan dan dijaga dengan baik. Pihaknya juga mengajak masyarakat secara rutin memilah sampah organik dan non organik dari rumah sesuai dengan aturan yang telah berlaku. Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) juga harus dijaga dengan baik. "Jero Bendesa dan Perbekel harus saling berkoordinasi yang baik dalam menjalankan tugas menuju Desa Jumpai yang damai dan sejahtera," harapnya.

Ketua ST Canthi Wacana Semanjaya I Komang Edi Setiawan mengatakan sebelumnya Sekaa Teruna Canthi Wacana juga sudah melaksanakan kegiatan mereresik/bersih-bersih di lingkungan Banjar Kawan, Desa Jumpai. Selain itu, juga digelar lomba-lomba seperti salah satunya lomba badminton. Sementara saat ini jumlah anggota sekaa teruna sebanyak 152 orang.(puspa).

Harapkan Sektor Pertanian Di Bali Maju, DPRD Bali Laksanakan Study Tiru Ke Sulawesi Selatan


Sulawesi Selatan, Bali Kini -  Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali bersama para wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan DPRD (Forward) laksanakan kunjungan ke Provinsi Sulawesi Selatan. Kedatangan rombongan diterima langsung oleh DPRD Sulawesi Selatan dan bertatap muka langsung dengan jajaran Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikulutra Provinsi Sulawesi Selatan. 

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat dan mendengar langsung bagaimana pengolahan ketahanan pangan Sulawesi Selatan yang merupakan daerah pangan nomor satu di Indonesia. Dimana mereka mampu bertahan melalui dorongan pangan yang kuat yang dimilikinya sehingga perekonomian masyarakat menjadi stabil dan sejahtera masyarakat.

Menurut Analisasi Ketahanan Pangan Ahli Madia Sulsel Anaswati Habibie menuturkan, Sulawesi Selatan mempunyai kelebihan, yakni tidak pernah kekurangan pangan. Karena Sulawesi Selatan didukung dengan 3 iklim diantaranya iklim sektor barat, sektor timur dan iklim peralihan. “Kita didukung 3 iklim, jika disektor barat hujan di sektor timur kering, jadi disini saling melengkapi ketersediaan pangan selalu tersedia setiap saat, dibantu juga dengan musim peralihan yang setiap saat terjadi musim hujan sehingga para petani terus bisa bekerja,” terangnya, Kamis (7/7/2022).

Ia juga mengaku, Sulawesi Selatan dikenal sebagai lumbung pangan nasional, disini yang menjadi unggulan adalah open produksi beras mencapai 2 juta ton, sedangkan untuk jagung selama dari tahun 2017, bisa mecapai kurang lebih 1 juta ton, itu merupakan pencapaian dan mendapat peringkat 5 nasional untuk pangan jagung.

“Saat pandemi, kami mempunyai 3 program ang langsung menyentuh masyarakat dan mempertahankan harag pangan di pasaran, yaitu program Pekarangan Taman Lestari, programa Pertanian Keluarga (Family Farming) dan untuk melindungi harga pangan untuk masyarakat kita mempunyai program Pasar Mitra Tani,” bebernya.

Terkait harga cabe melabung tinggi di pasar nasional, imbuh Anaswati, pihaknya beberapa tahun terakhir membantu dan mengirim ke daerah yang harga cabe nya tinggi. “Selain itu pangan kita juga sudah masuk ke hotel-hotel, itu berkat intruksi bapak gubernur agar pihak hotel memanfaatkan pangan lokal sebagai salah satu menu hotel,” katanya.

Sementara Sekretaris Ketahanan Pangan dan Hortikulutra Provinsi Sulsel Muhlis Mor mengatakan, suksesnya pangan di Sulsel dikarenakan adanya dukungan dari sumber daya pertanian, pihaknya mempunyai lahan pertanian berjumlah kurang lebih 600 hektar di 24 kabupaten kota. Selain itu didukungan juga dari sumber daya petani, para petani juga dibekali dengan pengetahuan yang handal dan didukungan dari DPRD Sulsel.

“Kami rata-rata menghasilkan produksi gabah kering pane giling kurang lebih 5 juta ton dan menjadi beras sekitar 3,2 juta ton, dikunsumsi dengan jumlah penduduk sebanyak 9,5 juta dengan konsumi perkapita 109,37. Kami hanya mengkonsumsi sebanyak 1,1 juta ton artinya ada surplus 2,1 juta ton. Beras Sulsel sudah tersebar di 33 provinsi setiap tahunnya,” terangnya.

Selain itu Muhlis juga mengaku, tanaman pangan yang menonjol di Sulsel memang beras dan jagung, akan tetapi selain kedua pangan tersebut, untuk di hortikulutra ada bawang merah cabe, dan di perkebunan ada kakao, kopi, cengkes dan lada.

Ditempat yang sama, Sekretaris DPRD Provinsi Bali I Gede Suralaga mengatakan, tujuan kunjugan kali ini bersama teman wartawan yang bertugas di DPRD melihat bagaimana daerah Sulsel berhasil mengembangkan pangan di bidang pertanian dan membuat stok beras dan jagung sehingga surplus mencapai 2 juta tonton. 

“Selain itu Sulsel juga menjadi pemasok pangan ke seluruh Indonesia, itu yang membuat kami menimba ilmu kesini, dikarenakan Provinsi Bali sebelumnya hanya mengandalkan pariwisata, dikarenakan pandemi Covid-19, sehingga masyarakat beralih ke pertanian. Ya sedikitnya ini menjadi acuan kita nanti di Bali,” pungkasnya. (**)

Kamis, 07 Juli 2022

Hakim Putuskan JPU Lanjutkan Pembuktian Kasus Eks Bupati Tabanan


Denpasar - Sidang terkait kasus dugaan korupsi Dana Insentif Daerah (DID) yang menjerat mantan Bupati Tabanan dua periode, Eka Wiryastuti oleh Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi untuk tetap dilanjutkan.

Dengan adanya putusan tersebut, Nyoman Wiguna,SH.,MH, yang memimpin jalannya sidang menegaskan menolak isi eksepsi dari terdakwa Eka Wiryastuti dan meminta JPU KPK melanjutkan dalam sidang membuktikan terhadap isi dakwaan.

Sebagaimana diketahui, JPU menjerat putri Ketua DPRD Bali ini dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Luki Dwi Nugroho dkk., menyampaikan bahwa siap dengan agenda sidang selanjutnya. Menurutnya, nota eksepsi hanya berkaitan dengan kelengkapan syarat formil dan materil sebuah dakwaan.

"Karena isi eksepsi sudah masuk ke materi pokok dakwaan. Perlunya mencermati dakwaan penuntut umum secara utuh," singkat  Jaksa KPK Luki Nugroho.

Sebagaimana tertuang dalam dakwaan, dalam melaksanakan tugasnya Eka mengangkat I Dewa Nyoman Wiratmaja sebagai staf khusus bidang ekonomi dan pembangunan. Pada Agustus 2017,  Eka Wiryastuti berinisiatif mengajukan permohonan DID dari pemerintah pusat senilai Rp65 miliar.

Kasus ini sendiri bermula saat Eka Wiryastuti yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Tabanan mengajukan permohonan dana DID ke pemerintah pusat senilai Rp 65 miliar pada Agustus 2018.

Ketika itu, ia meminta bantuan staf ahli Bupati Tabanan Dewa Wiratmaja untuk menyelesaikan proses administrasi pengadaan DID itu. Dalam prosesnya, Wiratmaja kemudian menemui Yaya Purnomo dua orang pejabat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk memproses permintaan DID Tabanan pada 2018.

Kemudian, Yaya Purnomo dan Rifa Surya justru meminta Dewa Wiratmaja sejumlah uang agar permintaan DID di Tabanan dimuluskan. "Dari sana penyidik menemukan fakta ada komunikasi dengan beberapa pihak yang dapat memuluskan usulan tersebut," tulis dalam dakwaan.

Yaya dan Rifan diduga meminta sejumlah uang sebagai fee. Yang menarik ada kode khusus untuk yang khusus itu. "Disebut dengan sebutan "dana adat istiadat"," beber JPU didakwaan.

Permintaan itu lalu diteruskan Wiratmaja pada Eka Wiryastuti dan mendapat persetujuan. Nilai fee yang ditentukan oleh Yaya Purnomo dan tersangka Rifan diduga sebesar 2,5 persen, dari alokasi dana DID yang nantinya didapat oleh Kabupaten Tabanan di Tahun Anggaran 2018.

Selanjutnya sekitar Agustus sampai Desember 2017, diduga dilakukan penyerahan uang secara bertahap oleh Wiratmaja pada Yaya Purnomo dan Rifan di salah satu hotel di Jakarta.

"Pemberian uang oleh NPEW (Eka Wiryastuti) melalui Tsk IDNW (Wiratmaja) diduga sejumlah sekitar Rp 600 juta dan USD 55.300," tutupnya.

Dukung Pemberdayaan UKM /IKM, Dekranasda Kota Denpasar Jalin Sinergitas Dengan Kopitu DPC Denpasar



Denpasar - Untuk mendukung Pemberdayaan UKM/IKM Kota Denpasar, Dekranasda Kota Denpasar  akan  bersinergi dengan  Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (Kopitu). Hal ini di sampaikan  Wakil Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa saat menerima Audensi dengan Ketua DPD Kopitu  Denpasar Ni Nyoman Junianti di Gedung Sewaka Dharma Denpasar Kamis (7/7).

Acara ini juga dihadiri Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, Kadis Disperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari dan Ketua KPP (Kaukus Perempuan Parlemen) Kota Denpasar, Cynthia Febriani. 

Dalam kesempatan tersebut Ketua DPD Kopitu  Denpasar Ni Nyoman Junianti mengatakan,  sinergi antara Kopitu dengan Pemerintah Kota Denpasar khususnya Dekranasda Kota Denpasar untuk  menggerakkan Sinergi Program Penguatan Inklusif di Kota Denpasar khususnya dalam mendukung Pemberdayaan UKM/IKM Kota Denpasar. “Kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan kembali perekonomian UKM/IKM maupun di Kota Denpasar," jelasnya.

Dalam mendorong UKM/IKM pihaknya juga siap membantu memfasilitasi kegiatan  UKM/IKM. Serta membantu UKM/IKM untuk mendapatkan BPOM maupun cap halal. 

Wakil Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengucapkan terima kasih atas sinergitas yang ingin dijalin Kopitu  Denpasar dalam mendukung pemberdayaan UKM/IKM di Kota    Denpasar. "Dengan kerjasama dari berbahai pihak diharapkan dapat membantu UKM/IKM di Kota Denpasar," harap Ayu Kristi Arya Wibawa.


Tidak hanya itu Ayu Kristi Arya Wibawa juga ingin Kopintu untuk mengutamakan  para UKM /IKM Kota Denpasar Jika ada kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Kota Denpasar.

Kota Denpasar Gerak Cepat Tangani dan Cegah PMK



DENPASAR - Upaya preventif dilakukan Pemerintah Kota Denpasar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan. Salah satunya adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PMK Kota Denpasar berdasarkan Surat Keputusan Walikota Denpasar pada 6 Juli lalu. Untuk mempercepat langkah penangangan PMK, Satgas PMK itu pada Kamis (7/7) menggelar Rapat Koordinasi untuk menentukan langkah yang akan diambil seputar penanganan PMK di Kota Denpasar. 

Dipimpin langsung Sekertaris Kota Denpasar yang juga ditunjuk menjadi Ketua Satgas Penanganan PMK Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, rapat koordinasi itu dilaksanakan di Ruang Rapat Sekda Denpasar. 

Hadir dalam rapat koordinasi itu, beberapa unsur pimpinan OPD dan Forkompimda Denpasar yang juga ditunjuk sebagai bagian keanggotan Satgas Penanganan PMK tersebut. 

Dalam arahannya, Ketua Satgas Penanganan PMK Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan di hadapan para anggota tim, langkah yang harus difokuskan dalam penanganan PMK ini adalah seputar desinfeksi, vaksinasi dan aksi respon cepat tanggap terhadap PMK. 

"Desinfeksi lokasi kandang hewan yang sakit dan sekitarnya adalah hal yang bisa dilakukan. Selain itu melakukan vaksinasi, memasang spraying desinfektan pada pelabuhan dan meletakkan keset basah mengandung desinfektan pada pintu masuk area rentan penularan PMK juga agar dilakukan," kata Alit Wiradana. 
 
Selain itu, menurut Alit Wiradana, koordinasi dari para anggota tim Satgas Penanganan PMK ini yang bersinergi dengan aparat kepolisian juga sangat diperlukan. 

"Edukasi dan pembinaan serta sosialisasi PMK di masyarakat adalah hal yang harus dilakukan. Untuk itu, semua elemen di masyarakat harus bersinergi untuk mempercepat penanganan PMK nantinya," lanjut Alit Wiradana.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar yang juga bertindak sebagai Sekertaris Satgas Penanganan PMK Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa yang ditemui usai rapat koordinasi itu mengatakan, saat ini salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah vaksinasi PMK yang menyasar 1000 ekor sapi  di Kota Denpasar. 

"Vaksinasi terhadap hewan di Denpasar ditargetkan menyasar 1000 ekor sapi. Nantinya secara terpadu dan bergiliran akan dilakukan vaksinasi pada hewan seperti sapi," ungkapnya. 

Vaksinasi pada hewan sapi ini, kata Joni Ariwibawa, menurut data yang diperoleh tim Satgas Penanganan PMK, pada hari ini (Kamis 7/7) sudah dilakukan di Kelompok  Sapi Bali Lestari Banjar Kajeng Pemogan. 

"Vaksinasi tahap 1 hari ini sudah berhasil memvaksin 94 ekor sapi di Kelompok Sapi Banjar Kajeng Pemogan. Kelompok sapi lainnya akan dijadwalkan kembali," imbuhnya. 

Joni Ariwibawa melanjutkan, dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Adha 10 Juli mendatang, pengawasan lalu lintas hewan kurban juga dilakukan. 

"Pembinaan dan pengawasan administrasi berupa surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal akan dilakukan. Pemeriksaan kesehatan hewan rentan PMK akan dilakukan di tempat penampungan sementara," pungkas Joni Ariwibawa.

Sapi Terjangkit PMK di Kabupaten Karangasem Akan Dipotong Bersyarat


Karangasem, Bali Kini - Meminimalisir kerugian para peternak yang Sapinya telah terjangkit PMK (Penyakit Mulit Kuku), Pemerintah Kabupaten Karangasem berupaya untuk mencari solusinya. Kamis (7/7/2022) Kepala UPT Puskeswan Pertanian Karangasem, Drh. Pande Gede Arya Saputra mengatakan jika nantinya pemerintah akan membantu mencarikan pembeli atau penjagal, yang mau membeli daging sapi tersebut. 

Namun, tidak sembarangan, sapi-sapi yang terjangkit PMK ini akan dipotong secara bersyarat. Hal ini agar daging sapi masih layak dan aman untuk dikonsumsi. 

"Penyakit PMK ini kan tidak menular ke manusia, jadi dagingnya aman untuk dikonsumsi. Cuma yang tidak bisa dikonsumsi itu bagian Kepala, tulang kaki depan dan jeroan, untuk daging tidak masalah," Terang Pande Arya Saputra. 

Lanjut Pande, hal tersebut masih menjadi kendala karena para peternak Sapi ini kebanyakan tidak mau memotong sapinya. "Kami masih berupaya melakukan pendekatan dulu ke peternak, kemarin satgas sudah bergerak. Kami juga akan mengkomunikasikan antara penjagal dan petani. Asal dari penjagal harganya cocok dan petani juga tidak rugi, baru di sana akan deal untuk dilakukan potong bersyarat," Tegasnya. 

Sementara, diterangkan pula jika penyakit PMK ini bukan penyakit yang mematikan bagi hewan ternak. "Penyakit ini memang gampang menular, namun kemungkinan kematian itu kecil. Namun ini juga tidak dapat diabaikan karena sangat berdampak pada ekonomi masyarakat, dimana sapi tidak bisa dibawa ke luar Bali," katanya. Karena tidak dapat dibawa keluar Bali, sementara hanya sedikit yang mengkonsumsi daging sapi di Bali, maka hal tersebut juga dapat menjadi kendala bagi para peternak ini. (Ami) 

Bupati Tamba Pastikan Kesehatan Hewan Kurban


JEMBRANA, Pemkab Jembrana  memastikan seluruh hewan kurban yang akan diserahkan jelang raya Idul Adha 1443 H sehat dan terbebas dari penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat mengunjungi UD Sentana Banjar Banyubiru, Desa Banyubiru, Kamis (7/7).

"Hari ini pemeriksaan kesehatan hewan Qurban.  Kita menjadi saksi untuk melihat kondisi kesehatan hewan tersebut. Tadi juga  sudah dijelaskan  kondisi kesehatan hewan  oleh doker hewan, dengan menunjukan ciri-ciri dari hewan ternak tersebut dalam keadaan sehat," kata Bupati I Nengah Tamba.

Pemeriksaan kesehatan hewan itu sebutnya telah dilakukan  dilakukan sejak kemarin,( 6/7).
 " Dokter hewan telah melakukan observasi, kemudian kita lihat secara langsung hari ini tanda pada mulut dan kuku hewan semua dalam kondisi baik dan bersih", kata Bupati Tamba.

Lebih lanjut Bupati Tamba  menambahkan  Pemerintah Kabupaten Jembrana telah melakukan tindakan Preventif guna mengatasi PMK .Terlebih dengan meningkatnya kebutuhan daging menjelang Idul Adha. 

"Hari ini kita mendapat apresiasi dari BNPB karena telah melakukan reaksi cepat terhadap kondisi PMK pada hewan.  Cepat disini  dari segi penanganan, antisipasi, serta tim satgas semua bekerja dengan cepat. Ini karena sinergitas kita yang baik di Jembrana dengan Fokopimda, OPD terkait, masyarakat dan para tokoh. Termasuk para perternak yang selalu koperatif, itulah kunci dari kesukseskan kita di Jembrana", jelas bupati didampingi Sekda, Wakapolres dan Kasdim Jembrana.

Pihaknya menjamin kesehatan hewan Qurban yang tersedia  dan yang akan kita serahkan kepada umat muslim menyambut hari raya Idul Adha semua sudah dalam keadaan sehat.

"Kami  juga sudah  makan daging kambing . Itu saya lakukan untuk membuktikan bahwa kuliner terutama daging di Jembrana bebas dari PMK",tandasnya .

Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Jembrana I Made Tarma  menyampaikan akan diserahkan 
6 ekor sapi dan 28 ekor kambing yang akan didistribusikan ke 34 Masjid yang ada di Jembrana ."  Penyerahan pada 9 Juli mendatang termasuk ikut diserahkan sapi bantuan Presiden RI ," kata Tarma. 

Duta Kesenian Kota Denpasar Borong Beragam Prestasi di PKB XLIV


Denpasar, Duta Kesenian Kota Denpasar sukses mendulang prestasi serangkaian Wimbakara (Lomba) pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022. Bahkan, dari 14 kategori perlombaan, sebanyak 9 kategori berhasil dimenangkan oleh Duta Kota Denpasar.

Adapun sembilan duta yang berhasil menjadi Juara I yakni Lomba Mesatua Bali yang dimenengkan oleh I Nyoman Sudira, Lomba Tari Barong Ket yang dimenangkan oleh Sekehe Barong Candra Geni Tatasan, Lomba Baleganjur yang dimenangkan Sekeha Telung Barung Penatih, Lomba Gender Wayang Anak-Anak yang dimenangkan Sanggar Kembang Waru, Lomba Mewarnai yang diemangkan Zifara Idianto.

Selanjutnya, Lomba Desain dan Peragaan Busana Kerja Adat Bali Berpasangan yang dimenangkan TP. PKK Kota Denpasar, Lomba Desain Casual Berpasangan yang dimenangkan TP. PKK Kota Denpasar, Lomba Desain Busana Pengantin Adat Bali Modifikasi yang dimenangkan TP. PKK Kota Denpasar dan Lomba Ngawi Geguritan yang dimenangkan I Made Arik Wiraputra asal Denpasar. Selain menjadi Juara I, Duta Kesenian Kota Denpasar juga meraih juara II dan III di beberapa kategori, Yakni Juara II pada Lomba Taman Penasar yang diwaklili Widya Sabha Kecamatan Denpasar Selatan.

Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara bersama Kabid Kesenian, I Wayan Narta mengatakan, prestasi yang ditorehkan Duta Kesenian Kota Denpasar tak lepas dari proses pembinaan dan evaluasi yang dilaksanakan secara rutin. Hal ini juga seiring dengan visi Pembangunan Denpasar sebagai kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar Maju.

“Yang pertama kami bersyukur dari setiap lomba Duta Kota Denpasar bisa tampil maksimal, sehingga dapat menorehkan prestasi,” jelasnya

Wayan Narta menambahkan, prestasi yang diraih hendaknya tidak membuat cepat puas, melainkan menjadi cambuk untuk terus berusaha maksimal.

“Prestasi ini akan kami jadikan cambuk untuk terus melaksanakan pembinaan, pelatihan dan regenerasi berkelanjutan, sehingga selain berprestasi, seni budaya di Kota Denpasar tetap ajeg dan lestari,” ujarnya. (HDps).

Bupati Suwirta Lantik Pengurus YKI Cabang Klungkung


KLUNGKUNG, Penyakit Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Data dari WHO menunjukkan bahwa penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua pertiga diantaranya berada di negara – negara yang sedang berkembang. Menyadari hal tersebut, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta Melantik Pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Klungkung Masa Bakti Tahun 2021-2026 di Ruang Rapat Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung, Kamis (7/6).

Bupati Suwirta meminta kepada pengurus YKI yang baru agar bisa menjadi komando dan lidersip untuk menjalankan tugas untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam penanggulangan kanker melalui penyediaan layanan promotif, preventif. "Kepada pengurus YKI agar dapat bekerja secara maksimal membantu masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mengurangi resiko kanker serta rutin melakukan deteksi dini kanker," harap Bupati Suwirta.

Dirinya juga mengucapkan selamat kepada pengurus YKI Cabang Klungkung yang baru. "Selamat kepada Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Klungkung dan seluruh pengurus yang dilantik," ucapnya.

Sementara Ketua YKI Cabang Klungkung yang baru, drg. Wayan Jaya Putra mengajak seluruh pengurus YKI yang baru untuk aktif melaksanakan setiap kegiatan dan program kerja YKI, sehingga tidak sekedar pengurus. "Saya berharap kepada seluruh pengurus YKI aktif melaksanakan program kerja dan aktif mengikuti kegiatan YKI," ujarnya.

Turut hadir Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Klungkung, Ny. Ayu Suwirta, Wakil Ketua TPKK, Ny. Sri Kasta,  Wakil Ketua YKI Cabang Kordinator Bali, Pengurus  dan anggota YKI Cabang Klungkung dan undangan terkait lainya. (

Duta Seni Denpasar Tampil Memukau di PKB


Denpasar, Sekaa Gong Eka Dharma Swara, Banjar Yangbatu Kauh, Desa Adat Yangbatu, Desa Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Duta Kota Denpasar mementaskan Rekasadana (Pergelaran) Topeng Prembon “Hyangbatu” di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Bali, Denpasar serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV 2022, Rabu (6/7). Topeng prembon tersebut menceritakan asal usul nama Desa Yangbatu. 

Cerita diawali dengan Perjalanan napak tilas Raja Gelgel, Ida Dalem Waturenggong menyibak Bandana Negara dengan tujuan menelusuri keberadaan Pasraman Ida Brahmana Keling. Perjalanan tersebut dilaksanakan untuk mengingat jasa-jasa Ida Brahmana Keling yang sudah menyukseskan atau menyempurnakan pelaksanaan Yadnya Nangluk Merana di Pura Agung Besakih. 

Kehadiran Ida Dalem Waturenggong di Bandana Negara disambut oleh para patih dan masyarakat. Dalam perjalanannya, atas permohonan Bandesa Hyangbatu, sebelum melanjutkan perjalanan ke pasraman, agar sebaiknya Ida Dalem Waturenggong memohon keselamatan, khususnya di Pura Dalem Hyangbatu yang sudah dibangun sejak pemerintahan Raja Dalem Watu Ireng. 

Di sanalah Ida Dalem Waturenggong me Hyang-Hyang memohon keselamatan. Lantas tiba-tiba muncul kepulan asap dari sebuah batu yang dibarengi dengan keluarnya air suci. Hingga kini, wilayah tersebut dikenal dengan Desa Adat Yangbatu.

Penampilan Topeng Prembon “Hyangbatu” ini tergolong sukses menyedot animo dan memukau  penonton yang berkunjung ke arena PKB. Koordinator pementasan, Wayan Agus Yuliawan mengungkapkan, terlepas dari perjalanan suci leluhur masa lampau tersebut, menurut Agus Yuliawan, poin terpenting dari pementasan ini adalah keberhasilan meregenerasi kesenianTopeng Prembon. Sebagai kesenian klasik, Agus Yuliawan mengaku sempat khawatir jika kesenian yang satu ini bakal ditinggalkan kaum milenial.

“Dengan upaya maksimal, akhirnya banjar kami berhasil merekrut seniman-seniman muda usia rerata 20 tahun. Merekalah pemegang tongkat estafet topeng prembon ini,” kata Agus Yuliawan, sembari menambahkan beberapa penabuh gadis turut tampil.

Mengawali pementasan, lanjut dia, Duta Denpasar ini menyuguhkan Tabuh Telu Kreasi “Swaraning Ngembat”. Tabuh ini terinspirasi dari perjalan kehidupan manusia dari fase lahir, anak-anak, dewasa, tua kemudian meninggal dunia. Ini proses alami yang terjadi pada setiap manusia. 

Sehingga, jika diimplementasikan ke dalam tehnik permainan gong kebyar, kata dia, masa anak-anak disimbolkan dengan nada tinggi. Sedangkan di masa tua dibaratkan dengan permainan nada rendah. 

“Dari fenomena tersebut, penata terinspirasi untuk menjadikan semangat heroik perjalanan kehidupan ini menjadi sebuah karya Karawitan Tabuh Telu Lelambatan Kreasi dengan menggunakan Tabuh Telu Gajah Nongklang sebagai bantang, dan tidak terlepas dari uger-uger Tabuh Telu yang sudah ada. Seperti kawitan, Geginem, Bebaturan, Pengawak, Pengecet, dan Pekaad,” lanjutnya.

Anak-anak milenial Banjar Yangbatu Kauh ini juga menampilkan Tari Topeng Keras dan Topeng Tua sebelum masuk ke cerita inti. Topeng keras, masih menurut Agus Yuliawan, merupakan tarian putra (tunggal) memakai topeng. Tarian ini menggambarkan sosok mahapatih kerajaan. “Geraknya yang enerjik dipadukan dengan penokohan topeng yang khas memberikan penjiwaan terhadap sosok seoarang yang berwibawa,” jelas dia. 

Sementara, tari topeng tua merupakan sebuah tari topeng Bali dengan mengambil penokohan lelaki tua. Dimana, tarian ini hampir secara utuh menampilkan gerak gerik dan ciri-ciri seorang lelaku tua. Mulai dari jalanya yang lambat, badan yang agak membungkuk, serta kebiasaan lainya. Kedua tarian ini biasanya ditampilkan sebagai pembuka (penglembar) dari pertunjukan drama tari topeng, dilakukan dengan penekanan pada penguasaan terhadap jalinan wiraga dan wirama yang didukung kesadasan dan kepahaman akan wirasa.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved