Bangli. Balikini.Net --Dalam kunjungannya ke Bangli ,Istri Menteri Koperasi dan UKM, A.A Bintang Puspayoga, Minggu (15/10/2017) mengunjungi pengungsi di Posko utama di SD Internasional, Kubu, Bangli. Kedatangannya bersama Bupati Bangli, I Made Gianyar, dan Nyonya Erik Gianyar disambut oleh Komandan Posko Komando Siaga Bencana Gunung Agung Kabupaten Bangli Letkol Cpn Andy Pranoto M.Sc .
Sebelum menghampiri para pengungsi Nyonya Puspayoga menyerahkan beraneka peralatan rumah tangga, sesuai kebutuhan pengungsi . Adapun bantuan yang diberikan yakni bantal, matras, alat tulis sampai tabung gas. Kedatanggannya kepengungsi itu banyak tersita waktunya untuk menemui pengungsi baru asal Banjar Suukan, Desa Menanga, Karangasem yakni I Kadek Leo(10) nyang duduk dibangku kelas IV SD, anak pasangan I Ketut Darmayasa dengan Ni Wayan Marini agar mau bersekolah supaya tidak putus sekolah. Karena anak cacat yang pakai kursi roda ini ketika didekati Nyonya Puspayoga, ibunya, Ni Wayan Marini langsung mengatakan kalau Leo tak mau sekolah, ketika di sekolahkan di SDN.4 Kubu. Menurut ibunya Leo ingin bersekolah di SDN.1 Kubu yang meski radiusnya sangat jauh kearah utara, karena teman Leo di sana. Sebaliknya di SDN.4 Kubu tak ada satupun teman Leo. Dikatakan dia baru 2 hari pindah mengungsi ke Posko utama di Kubu, Bangli. Kalau sebelumnya mengungsi di Dusun Pulasari, Peninjoan, Tembuku sejak tanggal 21 September lalu. Saat di sana Leo mau bersekolah. Menurut ibunya, Leo cacat sejak lahir. Ada benjolan di punggung yang cendrung membesar. Tak bisa berdiri hanya bisa duduk dikursi saja,sedangkan kalau dilantai dibantu dengan bantal untuk bersandar ditembok. Karena itu kini terus pakai kursi roda. Dia mengaku kesulitan biaya untuk operasi.”Anak saya dibilang ada kelambatan pertumbuhan”, ujar. Sebelumnya saat sebelum gejala Gunung Agung erupsi, Leo bersekolah di SDN.5 Menanga, Karangasem.
Nyonya Ayu Bintang Pupayoga lalu menghelus-helus dan membujuk Leo agar mau sekolah agar tidak putus sekolah.”Sekolah ya dik ya”, ujarnya wanti wanti saat itu sempat menghibur anak-anak lainnya di dekatnya.
Untuk diketahui sebelumnya NyonyaPuspayoga sempat mengatakan perlunya pengungsi di Bangli diberikan ketrampilan. Keterampilan seperti membuat besek seperrti yang dilakoni masyarakat Bangli kebanyakan.Dia meminta Dekranasda yang ada di masing-masing kabupaten untuk memberikan pembekalan ketrampilan kepada para ibu-ibu agar tidak jenuh dan nantinya bisa menambah penghasilan"harapnya.
Sedangkan Bupati Bangli, I Made Gianyar mengatakan bakal mencari cara pemecahan masalah soal Leo tak mau sekolah. Apakah karena faktor teman (tak ada teman) yang menyebabkan Leo tak mau sekolah di SDN.4 atau faktor lain.Tetapi Gianyar memilih lebih baik teman Leo di SDN.1 Kubu dipindah ke SDN.4 di Posko utama Pengungsian ketimbang memindahkan Leo ke SDN.1 yang jaraknya sangat jauh, dan menurutnya itu bakal merepotnya orang tuanya.”Kalau memang benar karena faktor teman, apakah tidak lebih baik temannya yang dipindah ke sini SDN.4"pungkasnya. (ag/r5)
Sebelum menghampiri para pengungsi Nyonya Puspayoga menyerahkan beraneka peralatan rumah tangga, sesuai kebutuhan pengungsi . Adapun bantuan yang diberikan yakni bantal, matras, alat tulis sampai tabung gas. Kedatanggannya kepengungsi itu banyak tersita waktunya untuk menemui pengungsi baru asal Banjar Suukan, Desa Menanga, Karangasem yakni I Kadek Leo(10) nyang duduk dibangku kelas IV SD, anak pasangan I Ketut Darmayasa dengan Ni Wayan Marini agar mau bersekolah supaya tidak putus sekolah. Karena anak cacat yang pakai kursi roda ini ketika didekati Nyonya Puspayoga, ibunya, Ni Wayan Marini langsung mengatakan kalau Leo tak mau sekolah, ketika di sekolahkan di SDN.4 Kubu. Menurut ibunya Leo ingin bersekolah di SDN.1 Kubu yang meski radiusnya sangat jauh kearah utara, karena teman Leo di sana. Sebaliknya di SDN.4 Kubu tak ada satupun teman Leo. Dikatakan dia baru 2 hari pindah mengungsi ke Posko utama di Kubu, Bangli. Kalau sebelumnya mengungsi di Dusun Pulasari, Peninjoan, Tembuku sejak tanggal 21 September lalu. Saat di sana Leo mau bersekolah. Menurut ibunya, Leo cacat sejak lahir. Ada benjolan di punggung yang cendrung membesar. Tak bisa berdiri hanya bisa duduk dikursi saja,sedangkan kalau dilantai dibantu dengan bantal untuk bersandar ditembok. Karena itu kini terus pakai kursi roda. Dia mengaku kesulitan biaya untuk operasi.”Anak saya dibilang ada kelambatan pertumbuhan”, ujar. Sebelumnya saat sebelum gejala Gunung Agung erupsi, Leo bersekolah di SDN.5 Menanga, Karangasem.
Nyonya Ayu Bintang Pupayoga lalu menghelus-helus dan membujuk Leo agar mau sekolah agar tidak putus sekolah.”Sekolah ya dik ya”, ujarnya wanti wanti saat itu sempat menghibur anak-anak lainnya di dekatnya.
Untuk diketahui sebelumnya NyonyaPuspayoga sempat mengatakan perlunya pengungsi di Bangli diberikan ketrampilan. Keterampilan seperti membuat besek seperrti yang dilakoni masyarakat Bangli kebanyakan.Dia meminta Dekranasda yang ada di masing-masing kabupaten untuk memberikan pembekalan ketrampilan kepada para ibu-ibu agar tidak jenuh dan nantinya bisa menambah penghasilan"harapnya.
Sedangkan Bupati Bangli, I Made Gianyar mengatakan bakal mencari cara pemecahan masalah soal Leo tak mau sekolah. Apakah karena faktor teman (tak ada teman) yang menyebabkan Leo tak mau sekolah di SDN.4 atau faktor lain.Tetapi Gianyar memilih lebih baik teman Leo di SDN.1 Kubu dipindah ke SDN.4 di Posko utama Pengungsian ketimbang memindahkan Leo ke SDN.1 yang jaraknya sangat jauh, dan menurutnya itu bakal merepotnya orang tuanya.”Kalau memang benar karena faktor teman, apakah tidak lebih baik temannya yang dipindah ke sini SDN.4"pungkasnya. (ag/r5)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram