-->

Rabu, 04 September 2019

Fraksi PDIP : Jangan Merusak Sistem

Fraksi PDIP : Jangan Merusak Sistem

Denpasar,BaliKini.Net -Polemik soal pernyataan anggota DPRD Bali asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Anastasia Surya Widjaja yang kebingungan saat menerima pin emas mendapat tanggapan dari anggota dewan lainnya. Menurutnya, wacana Grace dengan mengembalikan pin tersebut dianggap berlebihan.

Anggota DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adi Ardhana saat ditemui di Ruang Komisi II menilai bahwa pin tersebut merupakan hak dari anggota dewan terpilih. Selain itu, pin merupakan simbol dan salah satu atribut yang dikenakan wakil rakyat. "Pin itu kan memang untuk kita wakil rakyat. Dan itu dipake dan menandakan bahwa kita itu Wakil Rakyat," ujarnya, Rabu (04/09).

Bukan hanya itu saja, penyematan pin emas tersebut sudah dilakukan sejak dulu. Dewan-dewan sebelumnya juga mendapatkan hal yang sama. Disamping itu, jika dihitung-hitung nilai dari pin emas tidak masuk dalam kategori pemborosan. Diketahui dewan terpilih juga akan mendapatkan atribut berupa insegna emas 10 gram dengan harga satuan Rp 7.750.000 dan insegna emas 5 gram seharga Rp 3.877.000. 

Anggota DPRD Bali lainnya Gede Kusuma Putra juga mengatakan hal.yang sama. Menurutnya, tak hanya DPRD Provinsi saja yang menerima pin emas. Anggota DPRD Kabupaten/kota juga mendapatkan. "Kan bukan kita saja yang dapat (pin emas). Yang lain juga dapat. Saya le ih setuju kalau menolak gaji," akunya.

Politisi asal Buleleng ini menyarankan kepada siapapun yang ingin mengembalikan pin emas tersebut seharusnya diakhir masa jabatan nanti. "Kalau mau mengembalikan itu diakhir jabatan. Atau kalau tidak sumbangkan saja Panti Asuhan," tandasnya.

Lebih lanjut, Gede Kusuma Putra meminta kepada semua pihak khususnya anggota dewan yang baru jangan sampai merusak sistem yang sudah terbangun selama ini. Apalagi sistem yang sudah dilandasi aturan. "Jangan merusak sistem," tegasnya.

Terakhir, anggota DPRD Bali sekaligus kandidat Wakil Ketua Dewan asal Demokrat Tjok Gede Asmara Sukawati dengan tegas menyindir Grace Anastasia soal pengembalian pin emas. Dalam pandangannya, apabila ada anggota dewan menolak ataupun mengembalikan pin, sama saja tidak menerima dilantik menjadi Wakil Rakyat. "Kalau dia mengembalikan atau menolak sama saja dia tidak mau menjadi anggota dewan," tegas dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Bali sementara I Nyoman Adi Wiryatama saat rapat awal menjelaskan bahwa, pin emas merupakam simbol dari DPRD Bali. Apabila ada anggota dewan yang memang menolak dan tidak ingin memaki pin tersebut, hal itu merupakan hak masing-masing. "Kalau ada yang tidak ingin memakai pin, itu hak pribadi masing-masing. Kami pimpinan tidak ikut memcampuri soal itu," singkatnya. Dp/r2

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved