-->

Selasa, 09 Mei 2023

Pencegahan DBD untuk Anak Sekolah, Petugas Foging Masuki Area SDN 3 Bungaya

 Pencegahan DBD untuk Anak Sekolah, Petugas Foging Masuki Area SDN 3 Bungaya


Karangasem Bali Kini -
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karangasem masih terus terjadi, bahkan di tahun 2023 ini terdapat 3 korban jiwa yang meninggal akibat terjangkit virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti tersebut.


Penularan penyakit DBD pada usia anak anak persentasenya masih tinggi, maka Foging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dilaksanakan juga di sekolah dasar.


Dinas kesehatan kabupaten Karangasem Laksanakan Foging di SDN 3 Bungaya, Kecamatan Bebandem Karangasem, pada Selasa (9/5/2023). Petugas melakukan pengasapan pada tiap ruang kelas, sisi belakang dan pojok sekolah, taman, dan ruangan lainnya.


Kepala sekolah SDN 3 Bungaya, I Wayan Gede Purnawan mengatakan jika pihaknya cukup khawatir dengan adanya kasus DBD, yang dimana pasien yang terjangkit DBD  lokasinya dekat sekolah tersebut. Ditambah lagi dengan kejadian tahun lalu, yakni terdapat satu orang siswa di sekolahnya yang meninggal akibat DBD.


Untuk itu, pihaknya sudah mensosialisasikan atau memberikan pendidikan terkait pencegahan penyebaran DBD kepada para anak didiknya. "Untuk sekolah kami, khususnya SD Negeri 3 Bungaya kita punya program yang namanya 'Jumat Sehat' setiap Jumat anak-anak melaksanakan kegiatan senam yang tentunya bagian dari program pemerintah. Setelah itu kami mensosialisasikan terkait dengan bagaimana menjaga kesehatan diri sendiri lingkungan sekolah maupun nanti di lingkungan rumahnya masing-masing tentu secara fisik mereka sudah melaksanakan olahraga. Kemudian untuk menjaga kesehatan lingkungan beserta pencegahan demam berdarah di sekolah kami sudah mensosialisasikan bagaimana menerapkan pola hidup sehat khususnya, misalnya musim hujan apalagi sampai dua hari, kita tekankan kepada anak misalnya membuang sampah pada tempatnya kemudian ada botol-botol bekas ataupun bekas air mineral yang tidak terpakai yang kemungkinan menjadi tempat menggenangnya air itu bisa nanti, apakah mereka pungut atau mereka misalnya balik sehingga itu akan mencegah daripada penyebaran demam berdarah," katanya.


Belajar dari kasus tahun lalu, dimana anak didiknya meninggal akibat DBD, maka pihaknya berharap agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi kepada anak didiknya. "Saya sudah wanti-wanti dan menekankan kepada peserta didik kemudian guru-guru Dalam proses pembelajaran juga menambahkan tentang kesehatan kepada anak muridnya, bagaimana pentingnya kesehatan untuk diri sendiri keluarga maupun orang lain. Tentunya pengalaman yang pertama pengalaman yang sampai merenggut korban jiwa, mudah-mudahan itu menjadi pengalaman yang pertama dan terakhir di sekolah kami," katanya. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved