-->

Rabu, 07 Februari 2024

Mahasiswa Tuntut Jokowi Tetap Netral Jelang Pemilu

 Mahasiswa Tuntut Jokowi Tetap Netral Jelang Pemilu


Peserta yang mengenakan masker wajah tiga calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo berjalan di depan boneka raksasa bergambar Pinokio saat demonstrasi di Jakarta, 7 Februari 2024. (Foto : AFP/Yasuyoshi CHIBA)

Jakarta , VOA Indonesia - Ratusan mahasiswa, Rabu (7/2), turun ke jalan untuk melakukan protes terhadap dugaan campur tangan Presiden Joko Widodo dalam Pemilu 14 Februari, kata seorang panitia aksi.


Hanya seminggu sebelum pemilu, sekitar 2.000 mahasiswa dari beberapa universitas diperkirakan akan bergabung dalam aksi unjuk rasa di ibu kota Jakarta, menyerukan Jokowi untuk tetap netral dalam pemilu yang berlangsung sengit ini.


Meskipun ia belum secara eksplisit mendukung kandidat mana pun, Jokowi tampak sering tampil bersama calon terdepannya, Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka.


Jokowi menghadapi banyak tuduhan pelanggaran etika dan campur tangan dalam pemilu, terutama setelah Mahkamah Konstitusi mengubah aturan kelayakan pada Oktober, yang memungkinkan Gibran untuk mencalonkan diri.


“Kami ingin menyadarkan masyarakat bahwa Joko Widodo adalah aktor utama di balik pemilu yang tidak adil ini,” kata aktivis mahasiswa Tegar Afriansyah, seraya menambahkan bahwa ia berharap protes serupa akan diadakan di seluruh negeri.


"Sudah cukup bagi kami melihat intervensi presiden pada pemilu 2024 terutama untuk membantu penjahat pelanggar HAM memenangkan pemilu," tambahnya.


Dia merujuk pada tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu yang dialamatkan kepada mantan komandan pasukan khusus, Prabowo, yang membantah tuduhan tersebut.


Jokowi berusaha meyakinkan warga pada Rabu, dengan mengatakan bahwa dia tidak akan menghadiri acara kampanye apa pun menjelang hari pemungutan suara.


“Secara undang-undang, presiden boleh ikut kampanye apa pun. Tapi kalau ditanya apakah saya akan berkampanye atau tidak, jawabannya saya tidak akan berkampanye,” ujarnya.


Mahasiswa bisa menjadi kekuatan politik yang tangguh di Tanah Air. Di antara pengunjuk rasa yang hadir pada hari ini, terdapat aktivis dari Universitas Trisakti Jakarta. Pada 1998 empat mahasiswa Trisakti ditembak mati dan puluhan lainnya terluka, memicu kerusuhan dan protes berskala nasional yang pada akhirnya menjatuhkan mantan presiden Suharto.


Unjuk rasa ini terjadi setelah akademisi dari puluhan universitas pada pekan lalu mengadakan konferensi pers untuk menyampaikan keprihatinan atas kemunduran demokrasi di Indonesia dan mendesak Jokowi serta pejabat negara untuk tetap netral menjelang pemilu.


Sejumlah jejak pendapat menunjukkan Prabowo unggul dibandingkan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [ah/rs]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved