-->

Sabtu, 24 Mei 2025

PRIA LANJUT USIA DITEMUKAN MENINGGAL DI SEBUAH HOME STAY DI KARANGASEM, DIDUGA BUNUH DIRI

PRIA LANJUT USIA DITEMUKAN MENINGGAL DI SEBUAH HOME STAY DI KARANGASEM, DIDUGA BUNUH DIRI


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini  – Seorang pria lansia bernama I Made Sumerta (62), warga asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, ditemukan meninggal dunia di kamar nomor 3 sebuah home stay di Banjar Dinas Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 09.30 WITA.


Korban yang diketahui merupakan pensiunan PNS ini diduga meninggal akibat bunuh diri dengan cara meminum cairan insektisida merek Diazinon. Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya botol insektisida kosong di tempat sampah kamar mandi serta surat wasiat yang ditinggalkan korban di atas meja kamar.


Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh saksi I Ketut Sarjana, yang bertugas menjaga Home Stay Rijasa. Sekitar pukul 09.30 WITA, saksi mengetuk pintu kamar korban untuk menyuruh sarapan, namun tidak ada jawaban. Saat membuka pintu yang ternyata tidak dikunci, saksi mendapati korban tergeletak tak bergerak di lantai sebelah timur kasur dengan posisi terlentang. Saksi lalu memanggil pelapor, I Wayan Juliada, untuk memastikan kondisi korban. Setelah memastikan bahwa korban sudah tidak sadar dan mengeluarkan busa dari mulut, kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Ababi.


Tim dari Polsek Abang dan petugas medis dari Puskesmas Abang I tiba di lokasi sekitar pukul 10.45 WITA dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan medis oleh dr. I Made Angga Adnyana Putra dan tim, ditemukan beberapa ciri khas kematian akibat racun, seperti keluarnya busa dari mulut, cairan dari kelamin, serta kaku dan lebam mayat. "Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dan diperkirakan korban telah meninggal lebih dari enam jam sebelum ditemukan. 


Menurut keterangan istri korban, Ni Made Yuningsih, korban sempat mengirim pesan WhatsApp pada pukul dini hari yang berisi permintaan maaf dan pesan agar cucunya dijaga. Pesan itu baru dibaca sang istri pada pukul 05.00 WITA, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran hingga akhirnya mendapat kabar bahwa korban telah meninggal dunia.


Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sejumlah barang milik korban termasuk surat wasiat, dompet berisi uang tunai sekitar Rp 1.796.000, HP dalam keadaan mati, serta beberapa barang pribadi lainnya. Motif dugaan bunuh diri mengarah pada masalah ekonomi yang disebutkan dalam surat wasiat korban.


Pihak keluarga korban melalui istrinya menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi, serta tidak menaruh curiga terhadap pihak manapun.


Pihak kepolisian menyatakan akan terus melanjutkan proses penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan melengkapi administrasi penyidikan.


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini  – Seorang pria lansia bernama I Made Sumerta (62), warga asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, ditemukan meninggal dunia di kamar nomor 3 sebuah home stay di Banjar Dinas Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 09.30 WITA.


Korban yang diketahui merupakan pensiunan PNS ini diduga meninggal akibat bunuh diri dengan cara meminum cairan insektisida merek Diazinon. Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya botol insektisida kosong di tempat sampah kamar mandi serta surat wasiat yang ditinggalkan korban di atas meja kamar.


Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh saksi I Ketut Sarjana, yang bertugas menjaga Home Stay Rijasa. Sekitar pukul 09.30 WITA, saksi mengetuk pintu kamar korban untuk menyuruh sarapan, namun tidak ada jawaban. Saat membuka pintu yang ternyata tidak dikunci, saksi mendapati korban tergeletak tak bergerak di lantai sebelah timur kasur dengan posisi terlentang. Saksi lalu memanggil pelapor, I Wayan Juliada, untuk memastikan kondisi korban. Setelah memastikan bahwa korban sudah tidak sadar dan mengeluarkan busa dari mulut, kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Ababi.


Tim dari Polsek Abang dan petugas medis dari Puskesmas Abang I tiba di lokasi sekitar pukul 10.45 WITA dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan medis oleh dr. I Made Angga Adnyana Putra dan tim, ditemukan beberapa ciri khas kematian akibat racun, seperti keluarnya busa dari mulut, cairan dari kelamin, serta kaku dan lebam mayat. "Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dan diperkirakan korban telah meninggal lebih dari enam jam sebelum ditemukan. 


Menurut keterangan istri korban, Ni Made Yuningsih, korban sempat mengirim pesan WhatsApp pada pukul dini hari yang berisi permintaan maaf dan pesan agar cucunya dijaga. Pesan itu baru dibaca sang istri pada pukul 05.00 WITA, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran hingga akhirnya mendapat kabar bahwa korban telah meninggal dunia.


Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sejumlah barang milik korban termasuk surat wasiat, dompet berisi uang tunai sekitar Rp 1.796.000, HP dalam keadaan mati, serta beberapa barang pribadi lainnya. Motif dugaan bunuh diri mengarah pada masalah ekonomi yang disebutkan dalam surat wasiat korban.


Pihak keluarga korban melalui istrinya menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi, serta tidak menaruh curiga terhadap pihak manapun.


Pihak kepolisian menyatakan akan terus melanjutkan proses penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan melengkapi administrasi penyidikan.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved