-->

Kamis, 02 Oktober 2025

Pasca Banjir Jamur Kulit dan ISPA Mulai Mewabah

 Pasca Banjir Jamur Kulit dan ISPA Mulai Mewabah


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini  - Banjir yang melanda Kota Denpasar beberapa waktu lalu, hingga kini masih beberapa wilayah yang belum pulih. Ironisnya, banyak warga yang kini terpapar penyakit kulit dan Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), itu belum termasuk gangguan pencernaan atau diare.

Dari pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Denpasar terhadap 787 orang, mencatat sejumlah penyakit mulai dialami warga pasca banjir tersebut. Umumnya kasus terbanyak yang ditemukan adalah batuk pilek atau ISPA sebanyak 136 orang. 

Kemudian disusul penyakit kulit sebanyak 116 kasus, hipertensi 54 kasus. Selain itu ada juga warga yang mengalami rematik yang memang sudah dialami sebelum banjir sebanyak 54 orang. Selebihnya, sebanyak 180 orang warga dinyatakan sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, AA Ayu Candrawati, mengatakan pasca banjir masyarakat memang rawan terjangkit berbagai penyakit. "Yang perlu diwaspadai adalah penyakit diare, leptospirosis, penyakit kulit, dan infeksi saluran napas. Itu sering terjadi akibat dampak dari banjir,” ujarnya.

Menurutnya, Dinkes Denpasar telah menurunkan tim kesehatan sejak masa tanggap darurat hingga tahap pemulihan. Selain pemeriksaan di posko pengungsian, pihaknya juga melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) dengan mendatangi langsung rumah-rumah terdampak. 

Dalam kegiatan tersebut, petugas memberikan pemeriksaan kesehatan, obat-obatan, vitamin, edukasi pencegahan penyakit, hingga tindakan kaporitisasi pada sumur dan bak air warga. 

"Untuk antisipasi demam berdarah, kami juga melaksanakan fogging fokus di lokasi yang banyak genangan air. Kaporitisasi dilakukan agar sumber air tetap aman digunakan. Edukasi pencegahan terus kami sampaikan kepada masyarakat,” jelas Candrawati.

Hingga kini jumlah kasus diare pascabanjir relatif tidak tinggi, tercatat 18 orang. kewaspadaan tetap harus ditingkatkan mengingat potensi penularan penyakit masih ada.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved