-->

Selasa, 22 Juni 2021

Kembangkan Obat Tradisional Bali, Staf Ahli se Bali Kunjungi Denpasar


Bali Kini ,Denpasar -
Dalam rangka persiapan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda II) dengan tema “Fasilitas Pembentukan Kelembagaan Penghubung Petani Obat dengan Pengusaha Obat” Kota Denpasar mendapat kunjungan kerja para Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali, Selasa (22/6).

 

Kunjungan kerja para Staf Ahli ini ke Kota Denpasar diterima oleh  oleh Dewa Nyoman Sudarsana, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM, I Ketut Mardika Staf Ahli bidang Pemerintahan dan Hukum, serta Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Perekonomian dan Kepala OPD terkait serta hadir  Kelompok Tani dan Pengusaha Obat di ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar.


I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, Staf Ahli Gubenur Bidang Pemukiman dan Sarana Prasarana Wilayah menyampaikan maksud dan tujuan dari kunjungan staf ahli se-Bali ke Denpasar merupakan persiapan RAKORDA II yang akan dilaksanakan di Kabupaten Jembrana. Pada RAKORDA II akan dilaksanakan pameran untuk menampilkan produk-produk yang diproduksi oleh pengusaha lokal Bali, seperti kelompok tani dan pengusaha obat tradisional Bali.


I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menambahkan kedepannya staf ahli Provinsi Bali, akan menyediakan platform atau aplikasi online yang menjadi penghubung antara penjual tanaman obat dan pembeli tanaman obat. Aplikasi yang akan digunakan adalah BMC (Bali Media Center), sebagai penghubung pengusaha dan petani untuk mencari dan menjual bahan baku.


Staf Ahli Gubenur Bidang Perekonomian, Luh Ayu Aryani mengatakan Gubernur Bali mempunyai program Balinese Tradisional Medicine. Program ini bertujuan mengembangkan obat-obat tradisional yang ada di Bali sehingga bisa terkenal di seluruh dunia. Untuk mewujudkan program tersebut, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan pameran pada RAKORDA II. Dengan adanya pameran ini, para petani dapat mempromosikan produk-produk obat tradisional yang dihasilkan. Dengan dukungan semua pihak dalam pameran ini, harapannya Balinese Tradisional Medicine dapat terwujud,


I Ketut Mardika Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum Kota Denpasar menyampaikan kunjungan Staf Ahli ke Denpasar, menjadi angin segar bagi UMKM dan petani serta pengusaha obat tradisional. Produk obat tradisional dapat menjadi daya tarik wisatawan. Di tengah pandemi kegiatan ini dapat menjadi harapan baru bagi UMKM.


Sementara Dewa Nyoman Sudarsana, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM menyampaikan di era ini, digitalisasi merupakan hal wajib yang dilakukan. Adanya platform yang akan menghubungkan para penjual dan pembeli obat tradisional akan mempermudah laju distribusi. Hal ini tentu akan mengurangi adanya “tengkulak”. Kesejahteraan petani akan meningkat seiring dengan nilai jual hasil petani lebih tinggi.


Salah satu perwakilan dari petani, Jung Kumis menyampaikan perlu adanya edukasi terhadap konsumen terkait obat tradisional. Perlu disampaikan bahwa obat tradisional menggunakan bahan-bahan organik sehingga jika dari harga sedikit lebih mahal. Oleh karena itu, perlu edukasi pasar. Dengan adanya pameran ini tentu akan meningkatkan jangkauan pasar kami.[:*]

Rabu, 16 Juni 2021

Dirjen Bimas Hindu Luncurkan Secara Resmi Lomba Dharma Wacana Nasional dan Konten Tiktok Arjuna Digital IV, 2021


Bali Kini , Depasar -
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Dr. Tri Handoko Seto, S.Si,M.Sc, membuka secara resmi membuka kegiatan Lomba Dharma Wacana Nasional dan Konten Tiktok Arjuna Digital IV, 2021, Selasa (15/6) malam secara virtual. 

Dalam sambutannya, Dirjen Tri Handoko menyatakan kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting guna mendorong kreativitas anak-anak muda Hindu untuk mengisi konten konten kreatif di dunia maya. Anak-anak muda yang kreatif harus difasilitasi untuk terus berkarya. Dinyatakan bahwa  noise atau kegaduhan sulit untuk dihilangkan, akan tetapi keberadaan konten-konten yang positif  akan menjadi penguat dalam literasi. Bukan hanya literasi keagamaan tetapi kebangsaan. Ditegaskan bahwa Dharma Agama dan Dharma Negara merupakan satu tarikan nafas. “Ini akan menjadi kebangsaan dan rasa percaya diri bahwa kita memiliki potensi anak-anak muda yang luar biasa, yang mampu berkarya diera digital ini,” ujar Tri Handoko yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca ini. 

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dalam sambutannya mengajak seluruh umat Hindu untuk menjalankan Dharma Agama dan Dharma Negara. “Harapan kita bersama, mari kita guyup, tidak mudah diadu domba dan jangan lengah. “ ujar Mantan Danjen Kopassus dan Pangdam ini. Dikatakan pula agar umat dan anak-anak muda meneladani Pandawa Lima yang lengkap dengan kekuatan, keunggulan maupun kebijaksanaannya. WBT juga secara tegas meminta agar setiap umat Hindu menjunjung nilai-nilai Hindu, menghindari hoax dan ujaran kebencian di sosial media. WBT dengan tegas menyatakan mendukung penuh lomba ini dan berharap semakin banyak konten-konten bermanfaat yang diproduksi oleh umat Hindu. “Kami mendukung anak-anak muda yang cerdas dan menjadi pandawa lima. Juga harus terbangun  Arjuna yang cerdas, cerdik cendekia, namun arif dan bijaksana. Jangan ribut di medsos, mari kita kuat Bersatu,” ujarnya Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini. 

Ketua Paiketan Krama Bali, Ir. Anak Agung Suyawan Wiranatha, M.Sc, Ph.D dalam sambutannya menyatakan spirit awal keberadaan Lomba Arjuna Digital adalah untuk mendukung Siar Hindu dan kreativitas anak muda di era milenial. Selain itu untuk mendorong masyarakat menggunakan sosial media secara bijak. Dinyatakan kegiatan ini konsisten dilaksanakan setiap tahun walau ditengah situasi yang sulit. Pihaknya bersyukur, tahun 2021 ini kegiatan lomba mendapat perhatian penuh dari Ditjen Bimas Hindu dan diharapkan berjalan lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya. 

Ketua Panitia Lomba Dharma Wacana Nasional dan Konten TikTok Arjuna Digital IV 202,  Dr. Ni Kadek Surpi Aryadharma, M.Fil.H melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan karya bersama Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Paiketan Krama Bali, Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma Indonesia (Peradah), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dengan total hadiah Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Tujuannya untuk membangun, memberikan semangat dan mendukung para Content Creator Hindu, untuk berkarya lebih baik dalam membantu upaya siar Hindu dan semangat moderasi beragama. “Harapan dari panitia, kegiatan ini diikuti secara massif oleh anak muda Hindu, yang tanpa sekat dan tanpa jarak. Saudara dapat ikut dari tempat yang jauh, pulau kei misalnya, Toraja, Sidrap dan Wajo. Kami targetkan ada seribu konten yang mengikuti kegiatan dan tidak ada anak muda yang tidak mengetahui kegiatan ini walau di tempat yang jauh. Untuk itu kami meminta bantuan para pembinas, penyuluh, guru-guru agama Hindu, pengurus PHDI maupun tokoh Hindu untuk berkenan membantu menyebarkan informasi ini, ” ujar Dosen UHN I Gusti Bagus Sugriwa ini. 

Kegiatan peluncuran tersebut juga dihadiri berbagai komponen dan organisasi Hindu di Indoesia, Pembimas, penyuluh Hindu, perkumpulan acarya Hindu, BEM perguruan tinggi Hindu, UKM Hindu di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang adu kreativitas anak-anak muda Hindu, terlebih ditengah pendemi covid-19. Kegiatan ini juga menggaungkan semangat literasi, moderasi beragama dan Hindu Bersatu (*).

Rabu, 26 Mei 2021

Dari 26 Desa Wisata di Kabupaten Karangasem, Hanya 3 Yang Aktif


JPDewi Genjot Aktifnya Desa Wisata Kembali


Bali Kini ,Karangasem -  Dari 26 Desa Wisata yang ada di Kabupaten Karangasem hanya 3 Desa Wisata yang aktif, diantaranya Desa Wisata Penaban, Desa Dukuh Penaban Kecamatan Karangasem, Desa Wisata Jasri Kecamatan Karangasem dan Desa Pesaban Kecamatan Rendang. Hal ini tentu sangat di sayangkan oleh JPDewi (Jaringan Pengembang Desa Wisata) Kabupaten Karangasem.


Wakil Ketua JPDewi I Gede Suparta mengungkapkan hal tersebut. "Desa wisata di Karangasem ada 26, sangat di sayangkan karena sebagian besar desa wisata hanya sebagai label saja, tidak bergerak. Yang aktif hanya 3. Jadi kedepan kita akan bina terus," Ungkapnya, Rabu (26/5/2021). 


Beberapa waktu lalu, ketika Suparta menjadi narasumber pada kegiatan penyuluhan terkait Sampah Plastik di Desa Ababi bersama Pokdarwis dan Disperkim mengungkapkan jika kegiatan seperti ini yang menyangkut kebersihan desa merupakan salah satu langkah untuk membina kemajuan desa itu sendiri menjadi desa wisata. 


"Kegiatan seperti ini merupakan suatu langkah untuk memajukan desa agar masuk dalam persyaratan menjadi desa wisata. Tujuannya ialah membina desa wisata, juga melakukan pelatihan-pelatihan bersama dinas terkait. Semua tim kami siap membantu terkait desa wisata," Tuturnya. 


Dibeberkan olehnya, jika syarat desa untuk menjadi desa wisata diantaranya ialah, ada objek wisatanya, ada akses jalan yang bagus dan bisa dilalui roda 2 maupun roda 4, kemudian adanya partisipasi dari masyarakat Dan yang tidak kalah penting ialah adanya kerjasama antara Desa Adat dan Desa Dinas. 


Untuk saat ini, dikatakan jika JPDewi sedang menggencarkan pembinaan di 2 desa wisata, yakni di Desa Penaban, Kecamatan Abang dengan ikon nya Museum Lontar dan di desa Pesaban Kecamatan Rendang yang saat ini sedang memulai menuju Desa wisata yang aktif, dengan memanfaatkan sumber mata air yang melimpah. 


"Menjadi desa wisata melibatkan semua lapisan masyarakat keuntungannya sangat banyak, baik itu dari segi ekonomi, pendidikan dan lain-lainnya pasti akses nya lebih luas, "tandas Suparta. (Ami)

Kamis, 15 April 2021

Bupati Suwirta Hadiri Karya Mecaru Rsi Gana lan Melaspas di Desa Adat Dalem Setra Batununggul


Balikini, Klungkung -
Bertepatan dengan Rahina Umanis Galungan, Bupati Klungkung bersama Ny. Ayu Suwirta menghadiri Karya Mecaru Rsi Gana, Melaspas, Mendem Pedagingan lan Ngenteg Linggih di Banjar Adat Mentigi, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (15/4). Turut hadir Camat Nusa Penida I Komang Widiyasa Putra, Bendesa Desa Adat Dalem Setra Batununggal, Dewa Anom serta tokoh masyarakat setempat.


Dalam kesempatan tersebut, Bupati Suwirta berharap masyarakat bisa selalu menjaga semangat gotong-royong saat melaksanakan upacara yadnya. Hal yang tidak kalah pentingnya juga, masyarakat harus taat mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan sebaik-baiknya. "Jaga persatuan dan semangat gotong-royong saat melaksanakan upacara, hal yang tidak kalah pentingnya agar masyarakat juga taat mengikuti protokol kesehatan (prokes) dengan sebaik-baiknya," harap Bupati Suwirta


Selain itu, usai melaksanakan persembahyangan bersama Bupati Suwirta juga menyerahkan punia yang diterima Bendesa Desa Adat Dalem Setra Batununggal, Dewa Anom. "Semoga Ida Bhatara yang beristana disini selalu memberikan kesehatan dan keselamatan kepada masyarakat," imbuhnya.


Sementara itu, Bendesa Desa Adat Dalem Setra Batununggal, Dewa Anom mengatakan puncak Karya Mecaru Rsi Gana, Melaspas, Mendem Pedagingan lan Ngenteg Linggih sudah dilaksanakan bertepatan dengan Hari Raya Galungan, Rabu (15/4). Upacara persembahyangan berjalan hikmat dipuput Jero mangku setempat.(puspa/r6).

Rabu, 14 April 2021

Tradisi Unik Tamblang Waluh di Desa Bungaya

Libatkn Teruna, Saling Tendang dan Berkata Jorok

Balikini, Amlapura - Desa adat Bungaya, Bebandem, Karangasem termasuk Desa Tua yang ada di Bali. Bahkan Desa ini disebutkan sudah ada sejak jama kerajaan Majapahit. Ini dibuktikan dengan adanya peranglat gambelan berupa Selonding. Gambelan ini juga sangat di sakralkan di Desa tersebt. Untuk diketahui Selonding dipercaya merupakan perangkat gambelan yang berkembang pada jaman kerajaan Majapahit.



Karena itu Desa Bungaya juga kaya dengan tradisi budaya yang unik dan langka.  Diantaranya adalah ritual Tamblang Waluh atau meninjakan yang memang terlihat sepintas nyeleneh dan jorok.


Saat tradisi ini berlangsung melibatkan kelompok teruta Desa setempat. Turun ke perempatan  dan jalan jalan Desa. Mereke menerikan kata kata kotor dan jorok sambil melakukan aksi saling tending atau meninjakan. Setiap persimpangan jalan Dess berhanti dan melakukan aksi saling tending. Ini juga merupakan bela diri dasar Desa adat Bungaya.


Tradisi ini dilakukan secara rutin dan seudah ratusan tahun. pelaksaanya setiap enam bulan sekali dua hari menjelang hari raya Galungan tepatnya saat Penyajaan Galungan yakni Soma Pon Uku Dunggulan (penanggalan bali red).


Seka teruna sangat antusias dalam melaksanakan tradisi ini. mereka keluar rumah dan turun ke kalan untuk berduel, namun duel yang dilakukan hanya boleh menggunakan tendangan.

Tradisi ini disebut Metamblang Waluh atau Metinjakan.

Pemuda satu dengan yang lainya saling serang atau tandang dengan adu kekuatan kaki. Melihat ciri khas beladiri ini menghandalkan kekuatan kaki sebagai senjata utama.


Habatnya lagi usai pertarungan semuanya kembali berbaur tidak ada rasa dendam satu dengan yang lainya. malah tradisi ini lebih mengakrabkan antara kalangan muda desa setempat. Sementara dalam duel ini lawan juga harus sepeda, kalau anak anak melawan anak anak dan Dewasa akan melawan yang Dewasa.


Saat pertarungan terjadi disanalah pemuda lainya meneriakan kata kata jorok. Teriakan ini dilakukan secara berupang ulang dalam tempo yang cepat.  Sepitas kata kata tersebut memeng terdengar jorok namun kalau dimaknai filosopinya juga terkait dengan penciptaan.

Menurut salah satu tetua Desa atau biasa dipanggil We De, We De Mantan Santi mengatakan kalau Metamblang Waluh merupakan tradisi di Desa adat Bungaya. Diakui kalau tradisi ini berjalan begitu saja tidak ada lontar atau tersurat secara tertulis terkait tradisi tersebut. hanya saja selama ini dijalankan secara turun temurun dengan kata kata yang degang atau jorok.

“Ya memang sudah sejak duku, pelaksaanya seperti itu,” ujrnya.

Sementara itu menurut catur dresta yang ada di Desa adat tersebut Tamblang Waluh juga bisa diartikan sebagai symbol Liga Yoni atau simbul laki perempuan.

Tamblang merupakan salah satu jenis bamboo dan ini disimbulkan sebagai laki laki atau Lingga. Sementara Waluh adalah sejenis Labu dan merupakan simbul perempuan atau Yoni. Selaian itu Waluh juga berrasal dari kata Luh atau Perempuan.

Karena itu Tamblang Waluh juga sebagai simbolisasi kelahiran dunia atau penciptaan.

Dengan demikian kegiatan ini juga memiliki manka suci yakni penghormatan kepada Tuhan atau Ide Sanghyang Widi Wasa dalam menivestasinya purusa dan predana. Ini juga terkait dengaan kata kata jorok yang diteriakan para pemuda desa saat melakukan aksi metinjakan.


Kata kata tersebut juga bermakna membebaskan dari ikatan keduniawian. Sekaligus melepas hal hal yang bermakna negative dalam diri. Sehingga jiwa dan raga menjadi bersih saat melaksanakan Galungan dan Kuningan sebagai perayaan Kemenangan Dharma melawan Adharma.


Sekalipun terkesan jorok namun tradisi ini tidak pernah dilewatkan. Warga juga meyakini kalau tradisi ini harus dilakukan. Pernah dulu tidak dilaksanakan karena dianggap jorok namun mereka yang melarang malah sakit perut dan muntaber.

Karena itu sejak itu tradisi ini terus digelar. Karena kalau sampai tidak di gelar waga takut akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti wabah penyakit.(nik)

Senin, 12 April 2021

Kebaikan Belum Tentu Benar, "Ini Pesan Ida Pandita Dukuh Celagi Dharma Kirti"


Balikini ,Semarapura -
Yayasan Padukuhan Sri Chandra bhaerawa. Dalam mengwujudkan keharmonisan, agar status rumah bisa dikatakan Griya, Pasraman, Padukuhan maupun Parhyangan, umat hindu diharuskan melakukan ritual yang dikenal dengan Upacara Mesuddha bhumi.


Hal ini nampak jelas saat yayasan Padukuhan Sri Chandra Bherawa pada hari Minggu (11/4/2021) menggelar ritual Bumi Sudha ( Mesuddha bhumi red) yang diikuti Pecaruan Rsi Gana di Pasraman Sri Taman Ksetra, Desa Pikat, Kabupaten Klungkung, Bali. Senin, (12/4).


Kegiatan upacara ini bertujuan untuk membersihkan segala isi alam, termasuk Pelinggih-Pelinggih dari unsur-unsur yang kurang baik, agar menjadi baik termasuk manusia di dalamnya sehingga terjadi keseimbangan ekosistem atau kebaikan yang benar.


Ida Pandita Dukuh Celagi Dharma Kirti yang memuput upacara tersebut sekaligus pembina Yayasan mengungkapkan Mesuddha bhumi merupakan ritual agama hindu dari sesuatu yang biasa menjadi yang luar biasa. Artinya dari statusnya sebagai rumah manjadi rumah yang disucikan seperti Griya, Pasraman, Padukuhan atau Parhyangan.


Menurut Beliau, perbuatan baik perlu diidealkan dengan sastra yang ada, agar menjadi benar. "Jika kebaikan dan kebenaran disinergikan inilah hidup yang ideal," Ujarnya.


Kabaikan dan kebanaran adalah dua kata yang kelihatannya sama, namun mengandung makna yang berbeda. Karena kebaikan bukanlah kebenaran  begitu pula kebenaran bukanlah kebaikan.


Dijelaskan oleh Sulinggih asal Klungkung namun lahir dan besar di Denpasar, bahwa  orang yang telah melakukan perbuatan baik, belum tentu benar. Sebab kebaikan itu memang bukan kebenaran. Karena 

kebenaran itu tidak untuk dilakukan, tetapi untuk dipahami sebagai sesuatu yang benar.


"Kebaikan itu harus dilakukan, sedangkan kebenaran untuk dipahami," Jelasnya.


"Sama halnya hari ini, di Pasraman Sri Taman Ksetra, ini adalah 

perbuatan baik yang dilakukan yang dilandasi dengan pengertian benar atau didasari atas sastra yang benar menurut agama hindu," Sambungnya.


Terakhir beliau mengajak seluruh umat yang hadir, baik dari Bali maupun luar Bali untuk tetap mentaati Prokes meskipun sudah berbuat baik, karena virus tidak memiliki alat pendeteksi orang baik dan orang jahat dan tidak perlu melakukan konfrontasi antara kebaikan dan kebenaran, sebab yang paling ideal adalah, kita harus berbuat baik dengan benar. [rls/r3]

Kamis, 08 April 2021

Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur

Jajaran Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Penganyar 


Balikini ,Denpasar - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur pada Kamis (8/4) bertepatan dengan Wraspati Wage Wuku Sungsang atau Rahina Sugihan Jawa.


Hadir bersama pemedek, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 




[ Ket foto : Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa serta jajaran Pemkot Denpasar dengan menerapkan protokol kesehatan saat ngaturang Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Kamis (8/4) bertepatan dengan Wraspati Wage Wuku Sungsang atau Sugihan Jawa ]

Pemedek datang di kawasan Pura Ulun Danu Batur untuk ngaturang bhakti sejak Puncak Karya Pujawali Ngusaba Kedasa pada Purnama Kedasa, Minggu (28/3) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede dan Topeng Wali. Merdu suara tetabuhan Gambelan Gong, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Manuaba Tajung, Griya Bukit Bangli yang dilanjutkan dengan penyerahan punia. 


Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur tahun ini memang dirasa berbeda. Hal ini mengingat pelaksanaanya dilangsungkan di masa pandemi Covid-19. Pun demikian, seluruh prosesi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan serta khidmat dengan tidak mengurangi makna upakara. 


"Pelaksanaan persembahyangan tahun ini tentu sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya, hal ini mengingat Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga penerapan protokol kesehatan wajib dilaksanakan dengan tidak mengurangi makna dalam prosesi," ujarnya


Dikatakan Jaya Negara, Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta. 


"Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa, sehingga pandemi Covid-19 segera usai dan juga menjadi ajang mulatsarira umat," kata Jaya Negara.


Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah.


“Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta," jelasnya


"Serta dapat memancarkan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan alam beserta isinya," imbuhnya (Ags r5). 


 


 

Selasa, 30 Maret 2021

Wabup Patriana Hadiri Pujawali Di Pura Pesimpangan Besakih


Balikini ,Jembrana -
Pujawali Ida Bethara di Pura Pesimpangan Besakih, Karangasem puncaknya jatuh pada Anggarakasih Julungwangi(Selasa, 30/3). Pada puncak karya, Wabup Jembrana  I Gede Ngurah Patriana  Krisna  bersama Ny. Inda Krisna bersama para asisten dan pimpinan OPD hadir untuk menghaturkan sembah bhakti.

Pemangku pura Pesimpangan Besakih, I Gusti Ngurah Putu Astika mengaku, kalau pujawali Ida Bethara di pura Pesimpangan Besakih dilaksanakan setiap 6(enam) bulan sekali,”Pujawali ini rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali dan puncaknya jatuh pada Anggarakasih Julungwangi, “ujarnya.


Mangku Astika juga mengatakan, pujawali akan berlangsung selama 2(dua) hari,”meski dalam kondisi pandemi covid-19, pujawali kita laksanakan pujawali ini selama 2(dua) hari hinggapenyineban(berakhi) pada Rabu(31/3). Meski demikian, selama pujawali kita tetap terapkan Prokes,”ungkapnya.


Terkait dengan tingkat upakara, kata Mangku Astika menggunakan tingkatan upakara bebangkit, sekar taman pula gembal.

"  Untuk tingkatan upakara tetap kita haturkan upakara bebangkit, sekar pula gembal. Namun sebelumnya prosesi kita awli dengan melakukan pecaruan dengan tingkatn caru manca sata serta seluruh rangkaian upakara dipuput oleh Ida  Pedanda Gede Manu Sangkan Gunung dari Grya Sidan- Karangasem,”ujarnya. 

Sementara Wakil Bupati, I Gede Ngurah Patriana Krisna usai meghaturkan bhakti mengaku, kalau kehadirannya dalam upacara pujawali ini merupakan bentuk syujud bhakti kehadapan Ida Bethara yang berstana di pura pesimpangan Besakih,”tentu kehadiran kami beserta rombongan dari Pemkab. Jemrana ini u dibeikan keselamatan. Untuk menghaturkan bhakti kehadapan Ida Hyang yang berstana di pura pesimpangan besakih,”ujarnya.


Wabup Patriana juga berharap, melalui pujawali ini krama umat selalu diberikan kedamaian,”kita selalu berdoa kehadapan Ida Hyang dalam segala manipestainya agar umat dan segala ciptaannya dapat diberikan keselamatan,”pungkasnya(eka/r2).


Senin, 29 Maret 2021

Bupati Suwirta Hadiri Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini di Lima Tempat


BaliKini , Klungkung -
Usai muspayang bakti Puncak Karya Tawur Tabuh Gentuh lan Karya Ida Betara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kabag Kesra Kabupaten Klungkung, I Ketut Budiarta melanjutkan persembahyangan bersama serangkaian Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini di lima tempat, Minggu (28/3/2021).


Persembahyangan Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini diawali dari Pura Puseh dan Bale Agung desa Adat Gelogor, Desa Pikat, Kecamatan Dawan dilanjutkan di Pura Dalem Cungkub, Desa Adat Gunaksa, Ngusaba di Pura Tirta Celempung, Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa, Ngusaba di Dusun Anjingan, Desa Getakan, serta Ngusaba di Pura Puseh Bale Agung Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan.


Bupati Suwirta berkesempatan hadir memenuhi undangan masyarakatnya, serta berbaur mengikuti persembahyangan bersama. Usai melakukan persembahyangan Bupati Suwirta berharap desa-desa yang melaksanakan pengusabaan ini bisa menjalin hubungan harmonis antara tiga pilar kehidupan, yaitu Tri Hita Karana, yakni hubungan dengan manusia, hubungan masunisa dengan alam dan hubungan manusia dengan Tuhan. 


Dirinya juga berharap seluruh rangkaian karya dapat dilaksanakan dengan rasa tulus iklas agar dianugrahi keselamatan dan kerahayuan jagat, sehingga alam berserta isinya selalu dalam keadaan damai, tentram dan aman. " Dumogi Labda karya sida sidaning don nyujur semeton jagat Klungkung sagilik sagululuk saluwung-luwung lan sabayantaka nemu gemah ripah lohjinawi" harap orang nomor satu di Klungkung ini. [rls/r1]


Rabu, 24 Maret 2021

Bupati Tamba apresiasi semangat lestarikan warisan budaya


Jembrana Juara 1 Mesatua Bali.

Balikini , Jembrana - Prestasi kembali diraih oleh kabupaten Jembrana. Adalah Ni Ketut Adhi Maharani ,ibu rumah tangga  41 tahun asal Kelurahan Baler Bale Agung Kelurahan Tegalcangkring Kecamatan Mendoyo yang menorehkan prestasi pada lomba Nyatua Bahasa Bali Tingkat Pronvinsi Bali. Hal tersebut dilaporkan oleh Pengurus widya sabha kepada Bupati Jembrana, Rabu (24/3) di ruang VIP Bupati Jembrana.


Didampingi oleh Ketua Widya Sabha Kabupaten Jembrana, I Wayan Sumadia yang hadir bersama Dewan Pembina, Komang Harsana, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menyerahkan piagam dan hadiah kepada Adhi Maharani, Disaksikan oleh kepala dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten jembrana, I Nengah Alit serta Kepala seksi lembaga adat, tradisi dan budaya I Gede Sudarsana yang juga selaku sekretaris Widya Sabha Kabupaten Jembrana.


Wayan Sumadia mengatakan Adhi Maharani,  menyabet juara 1 pada katagori dewasa putri pada wimbakara (lomba) Nyatua bali yang digelar Dinas Kebudayaan Provinsi Bali  di gedung Ardha Candra Denpasar 19 Februari 2021 lalu. “Bu adhi terpilih mewakili jembrana karena sebelumnya dia yang juara di lomba mesatua bali tingkat kabupaten, di tingkat propinsi juga akhirnya menjadi juara” ujar sumadia


Bupati tamba Selain mengucapkan terima kasih atas sumbangsih bagi gumi mekepung, mengaku gembira atas torehan ini. “sesuai cita-cita kita yang ingin membangkitkan jembrana lagi, prestasi ini termasuk capaiannya, saya ucapkan terimakasih atas sumbangsih yang luar biasa ini” ujar tamba.


Menurut Bupati Tamba,  mesatua bali (bercerita dengan bahasa bali) adalah salah satu budaya yang wajib dipertahankan, untuk itu tamba berharap lebih banyak lagi prestasi serupa. “ Saya harap ditingkatkan lagi prestasi yang seperti ini, karena ini bukti keseriusan generasi penerus antusias dan serius melestarikan budaya warisan,"  ucap Tamba. ( Janu/r5).

Selasa, 23 Maret 2021

TNI Polri Ngayah di Pura Ulundanu Batur


Balikini ,Bangli -
Menjelang pelaksanaan Karya Ngusaba Purnama ke Dasa di Pura Ulundanu Batur Kintamani Bangli,  berbagi Persiapan sudah dimulai.   Sejumlah masyarakat pun sudah ada yang melaksanakan kegiatan Ngayah / gotong royong mempersiapkan sarana upakara. Tak terkecuali anggota Kodim 1626/Bangli dan Polres Bangli juga melaksanakan kegiatan Ngayah / Gotong royong , Selasa  (23/04/2021)


Dalam keterangannya Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana, S.I.P menyampaikan sebagai bentuk  implementasi  dari kegiatan karya Bakti pihaknya  bersinergi dengan Polres Bangli melaksanakan kegiatan gotong royong atau Ngayah yang merupakan salah satu tradisi Bali sebelum pelaksanaan upacara di Pura. " Sebelum upacara  di Pura sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Bali melaksaanakan Ngayah untuk membuat sarana upakara", kata Dandim.


Dandim juga tidak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan Ptotokol kesehatan selama kegiatan Ngayah dan upacara Purnama ke Dasa seperti Memakai Masker, Mencuci tangan , menjaga jarak dan menghindari Kerumunan.


Tampak dalam kegiatan personel Kodim Bangli dan Polres Bangli membaur bersama masyarakat untuk membuat sarana upakara yang disiapkan untuk kegiatan karya Ngusaba.


Sementara itu Jero Gede Batur Duuran menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kodim Bangli dan Polres Bangli yang sudah dapat hadir dalam kegiatan Ngayah ini . Selain itu pihaknya juga memohon bantuan pengamanan selama kegiatan agar dapat berjalan aman dan lancar, harap Jero Gede.[rls/r4]

Sabtu, 13 Maret 2021

Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya Gelar Upacara Tawur Kesanga di Catus Pata


BaliKini ,Tabanan -
Pemerintah Kabupaten Tabanan bekerjasaama masyarakat Tabanan melaksanakan Upacara Tawur Kesanga di Catus Pata Tabanan, Sabtu (13/3). Berkaitan dengan masih dalam kondisi pandemi, pelaksanaan dan sembahyang dilakukan secara terbatas namun tidak mengurangi makna.


Dimana, pelaksanaan tawur kesanga ini disaksikan langsung Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya,SE,MM, bersama Wakilnya I Made Edi Wirawan, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, beserta Forkopimda Tabanan, dan dipuput oleh empat Sulinggih.


Tawur kesanga ini merupakan kegiatan wajib yang harus digelar sebelum memasuki tahun baru dalam perhitungan Hindu, yang merupakan simbol dari penyucian diri yang dilaksanakan satu hari sebelum Catur Bhrata Penyepian atau Hari Raya Nyepi. Upacara ini juga bermakna sebagai wujud keselarasan antara umat manusia dengan alam.


Usai melakukan persembahyangan Tawur Kesanga, Bupati Sanjaya berharap agar Upacara Tawur Kesanga Catur Brata Penyepian Tahun Caka 1943 ini, seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Tabanan bisa terlepas dari pandemi Covid-19 yang telah lebih dari setahun membayangi kehidupan masyarakat.


"Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir. Kalau orang Bali bilang mangde gelis metilar," imbuh Sanjaya.


Ia juga menyampaikan upacara tawur kesanga kali ini tetap mengambil tingkatan yang paling tinggi, yakni Tawur Agung. Dipuput oleh Sarwa Sadaka, yakni empat Sulinggih dari berbagai golongan dan disaksikan oleh seluruh murdaning jagad Tabanan.


"Astungkara Tabanan telah bisa melaksanakan Tawur Agung Kesanga ini dengan baik di tengah situasi pandemi saat ini," ucap Sanjaya.


Kembali Ia menegaskan, makna dan tingkatan dari Upacara Tawur Agung Kesanga ini tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, namun mengingat situasi yang dialami sekarang ini pesertanya dibatasi dan disesuaikan dengan protap kesehatan.


Disamping itu, Sanjaya juga berharap melalui Tawur Agung Kesanga ini dapat  menciptakan keseimbangan dan keselarasan antara umat manusia dengan alam. Sehingga Visi misi Nangun Sad Kertih Loka Bali menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani dapat diwujudkan sesuai harapan bersama.


Pada kesempatan tersebut, Sanjaya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Tabanan menyambut Hari Raya Nyepi kali ini dengan keheningan dan kesucian hati dan jiwa. Disamping itu, mampu menjadikan perayaan nyepi kali ini sebagai ajang mulat sarira dan menjadikan musibah ini sebagai introspeksi diri.


"Mari kita laksanakan Catur Brata Penyepian kali ini dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya," pinta Sanjaya.[tb/r2]

Jumat, 12 Maret 2021

Pancoran Solas Taman Beji Paluh,Tempat Melukat Hilangkan Leteh


BaliKini, Badung -
Bagi pecinta wisata spiritual bisa datang dan menikmati kesejukan aliran air pancoran solas secara langsung di pengelukatan pancoran solas Taman Beji Paluh di Banjar Dauh Peken,Penarungan, Mengwi, Badung.

Menurut Jero Mangku pancoran solas Taman Beji Paluh saat ditemui di kediamanya, kemarin,(Kamis,(11/3) menyampaikan,keberadaan awal pancoran solas sebelumnya ada tiga sumbernya yang terletak di utara menghadap selatan.Selanjutnya muncul lagi sumber-sumber air pancoran lain berjumlah dua buah.Jadi totalnya sebanyak lima pancoran di utara masih di areal  pancoran solas Taman Beji Paluh tersebut.

Selanjutnya, baru muncul sumber pancoran lain dengan jumlah 11 pancoran yang berada disebelah timur menghadap ke barat.

"Sebagian pemedek yang datang biasanya melukat menghilangkan ke sini," sebutnya.

Sebagian pemedek ramai datang melukat bisanya pada rainan, Purnama dan kajeng kliwon. 

"Rainan banyak pemedek datang, atau bisa dikatakan hampir dari berbagai daerah di Bali sempat melukat disini.Biasanya jika baru pertama pemedek melakukan pengelukatan disarankan agar membawa Pejati dan beberapa Canang untuk dihaturkan," jelasnya.

Sedangkan untuk pancoran lima disebut Dirinya, biasa dipakai melukat oleh pemedek menderita sakit mata.[ag/r3]

Shri Bhagawan Mas Dalem Segara Natha Laporkan Soal Fitnah Dulang dan HK


Balikini, Denpasar -
Postingan dari akun "Agus Gunawan" yang membeberkan isi chetingan ratu sulinggih mengajak salah seorang wanita untuk beli dulang berlanjut ke hotel, mendadak viral. Tidak hanya itu, berbagai 'meme' soal dulang akhirnya menyeruak dikalangan dunia maya.


Ironisnya, anak-anak pun ikut-ikutan berceloteh soal 'meme dulang'. Terlebih bagi kaum adam yang berceloteh dengan menyebut wanita penghibur dengan sebutan "Dulang". 


Tidak ingin kasus ini menjadi melebar dan makin terus berhembus, Sulinggih yang dimaksudkan adalah Ida Shri Bhagawan Mas Dalem Segara Natha langsung menunjuk Nyoman Yudara,SH selaku kuasa hukumnya . Hal ini dimaksudkan, lantaran pemilik nama Welaka (Sebelum Mediksa) Putu Andika Putra, merasa telah difitnah dan telah dicemarkan nama baiknya.


Hal itu dipertegas dengan dirinya melaporkan ke Polda Bali pada Minggu, 07 Maret 2021 pukul 09.30 Wita. Dimana dalam Nomor laporan regrestasi : Dumas/39/III/2021//SPKT Polda Bali. Dirinya melaporkan seseorang pemilik akun Facebook bernama Nayaka Pidada dan Agus Gunawan.


"Klien kami dalam laporannya terkait postingan dari akun Facebook nama Nayaka Pidada yang memfitnah klien saya sebagai  pengikut Hare Krisna hanya karena dirinya sempat foto bersama AWK di Griya Sading," ungkap Yudara.


Tidak hanya itu, hal fitnah lainnya yang dinilai Shri Bhagawan kata Yudara adalah soal postingan tuduhan bahwa menjual banten dengan harga mencapai ratusan juta yang memaksa pada umat harus dibayarkan.



Kemudian soal kasus Dulang, demikian Yudara mempertegas bahwa sebelum dirinya ditunjuk selaku kuasa hukum. Hal utama adalah menanyakan kebenaran soal isi chetingan tersebut. 


"Saya harus tau, kejujurannya. Agar dalam mendampingi secara hukum, hal-hal apa yang bisa saya bantu nantinya. Pernyataan beliau, sama sekali tidak pernah melakukan chetingan itu. Bahkan ditegaskan beliau, itu bukan tulisannya. Saya harap polisi bisa cepat memproses laporan ini agar ketemu titik terang," jelas Yudara.


 Ditambahkannya, terhadap pemilik akun nama Nayaka Pidada dan Agus Gunawan diminta untuk gentle dan punya itikat baik untuk dapat mengklarifikasi. Atau bertemu langsung dengan mengambil tempat di PHDI Bali atau PHDI Bangli tempat Shri Bhagawan dilakukan upacara Mediksa.


"Sebenarnya klien kami hanya mita pertanggungjawaban dari mereka (Nayaka Pidada dan Agus Gunawan). Serta menanyakan apa maksud dan tujuannya mencemarkan nama baiknya. Beliau akan sangat memaafkan," Aku Yudara.


Sebelumnya, Sulinggih kelahiran 1994 itu sempat membuat postingan video pada akun @Ig (instagram). Video ynag berdurasi tidak sampai 60 detik itu menyebutkan dirinya tidak tau soal dulang dan memastikan itu bukanlah tulisan dirinya yang cheting beli dulang lanjut ke hotel.


Hal itu kembali diyakini Yudara bahwa selama ini, Shri Bhagawan hanya menyebut nama nanak kepada anak-anaknya (murid). Kepada masyarakat umum yang tangkil tidak pernah menyebut kata panggil nanak. 


"Jadi banyak kejanggalan pada tulisan itu. Makanya ini akan kita ungkap yang sebenarnya. Pastinya, klien saya membantah bahwa itu bukanlah chetingan tulisannya," pungkas Yudara.


Untuk diketahui, pemilik nama Putu Andika Putra menjalani prosesi mediksa bersama istri pada 22 Setember 2019 di Gria Kawan Bangli dan disahkan oleh PHDI Bangli. Sejak itu, pria kelahiran 1994 itu bergelar Ida Shri Bhagawan Mas Dalem Segara Natha dan istrinya, Ida Shri Bhagawan Istri Mas Muteran.[ar/r5]

Rabu, 10 Maret 2021

Wabup Kasta menghadiri Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana


Balikini , Klungkung -
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta didampingi Ny. Sri Kasta menghadiri Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana bertempat di Pura Puseh lan Pura Bale Agung Desa Adat Akah pada Rabu, Buda Kliwon Gumbreg (10/3/2021).

Ketua Panitia Karya Ida Bagus Gede Diksa menyampaikan bahwa acara ini dilaksanakan dalam rangka Upacara Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini yang akan dilaksanakan pada Minggu Redite Pon Julungwangi tanggal 28 Maret 2021. Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana dipuput oleh Peranda Gede Putra Abah saking Gria Tengah Desa Akah dan Peranda Gede Batu Aji saking Gria Batu Aji Desa Akah. 

"Dalam melaksanakan Upacara ini, masyarakat Desa Adat Akah Sudah menerapkan Proker COVID-19," ujarnya. 

Dalam Pelaksanaan Upacara tersebut, selain melakukan persembahyangan Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta dan Ny. Sri Kasta juga mengikuti Prosesi Upacara. 

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengapresiasi jalannya Upacara Mlaspas dan Mecaru Rsi Gana ini, karena dalam pelaksanaannya sudah menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19. Wabup Kasta mengingatkan masyarakat Desa Akah untuk melaksanakan Protokol Kesehatan COVID-19 dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. 

"Semoga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan seperti biasanya,"ujar Wabup Kasta.  

Wabup Kasta mengharapkan pelaksanaan upacara ini dapat berjalan lancar dan dapat memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Klungkung dan khususnya masyarakat Desa Adat Akah (Cok/r2).

Selasa, 09 Maret 2021

Gubernur Keluarkan SE No 6, PPKM Diperpanjang Hingga 22 Maret


BaliKini ,Denpasar -
Upaya pemerintah menekan angka pertumbuhan kasus Covid dengan menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) secara ketat. Namun, justru perkembangan kasus pandemi Covid-19 makin meningkat dengan penambahan jumlah per harinya.


Bahkan soal adanya isu pencabutan perawatan bagi Pasien Covid untuk melakukan mandiri, dibuktikan hingga saat ini Selasa, 09 Maret 2021 mencatat jumlah pasien yang masih dalam perawatan di Bali ada 1.821 orang. 


Sementara itu, peningkatan kasus positif masih terus ada penambahan mencapai 256 orang. Untuk pasien sembuh penambahan sebanyak 282 orang dan kali ini ada tambahan 7 orang pasien covid-19 meninggal dunia. Sehingga dapatlah dirinci selama pandemi ada 989 orang meninggal akibat Covid-19.


Jumlah kasus secara kumulatif se Bali, untuk Positif ada 36.135 orang. Pasien sembuh selama pandemi, dicapai sebanyak 33.325 orang. Dengan terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bali, ditegaskan kepada seluruh desa adat menghentikan segala bentuk keramaian yang mendatangkan banyak orang. 


Untuk sementara, pelaksanaan upacara adat atau keagamaan yang sudah terporgram agar dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan memenuhi protokol kesehatan.


Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker Standar dengan benar, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian, Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan. Serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.


SE Nomor 06 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, berlaku mulai tanggal 9 Maret s/d 22 Maret 2021. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.


Dalam Surat Edaran ini terdapat beberapa pengaturan baru yang merupakan perubahan dari Surat Edaran terdahulu (Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2021). Diantaranya, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, yang semula jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 21.00 Wita dilonggarkan dan dapat beroperasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara lebih ketat.[ar/r5]

Senin, 08 Maret 2021

Jelang Tahun Baru Saka 1943, Bupati Tamba Serahkan Insentif Bagi Tokoh Umat


BaliKini,Jembrana -
Jelang Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 pada hari Minggu(14/3), Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wakil I Gede Ngurah Patriana Krisna  menyerahkan bantuan insentif secara simbolis  kepada para tokoh adat dan agama se kabupaten Jembrana di Wantilan Pura Jagatnatha , senin (8/3/2021).

 Bantuan sekaligus wujud  perhatian pemerintah daerah bagi para tokoh umat dan agama yang ada di Kabupaten Jembrana

Dalam kesempatan itu, Bupati I Nengah Tamba mengatakan, peran tokoh dan para pemuka adat dan agama sampai saat ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan di kabupaten Jembrana,”kami tentu sangat menghargai kontribusi dan pengabdian para tokoh dan para pemuka agama dan adat yang ada di Kabupaten Jembrana atas perannya dalam ikut bersama-sama memajukan kabupaten Jembrana,” ujarnya.


Bupati, Tamba juga mengaku, kalau kontribusi dari pemerintah daerah masih belum sesuai dibandingkan pengabdian para tokoh dan pemuka adat dan agama selama ini, ”insentif yang diterima saat ini tentu masih sangat kecil Jika dibandingkan dengan pengabdian para pemuka agama selama ini. Kedepan kami terus berupaya agar insentif para pemuka dan tokoh-tokoh ini bisa meningkat” ujarnya.


Sementara Sulinggih ,  Ida Pandita Mpu Bujangga Siwa Tri Putra Dhaksa Dharma Kusuma dari Grya Lingga Murti kelurahan Dauh Waru kecamatan Jembrana mengaku, kalau insentif yang diberikan pemerintah kabupaten Jembrana merupakan suatu kebanggaan bagi para sulinggih termasuk para tokoh umat dan agama di kaupaten Jembrana.

"  Paica(insentif) oleh murdaning jagat(BupatI) tentu merupakan kebanggaan bagi kita semua, sebagai wujud kepedulian kepada para sulinggih dan para tokoh umat dan agama yang ada di Jembrana,”ujarnya.


Sementara  Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, I Gede Sujana mengatakan insentif yang disalurkan itu melalui mekanisme BKK ke desa. Totalnya mencapai Rp6.287.000.000,”dari total anggaran itu akan diberikan kepada para bendesa, sulinggih, kelian adat, pemangku Dangkayangan/Sad kayangan, guru ngaji,, Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N). Sementara untuk insentif bagi para  juru arah dan kelian tempek anggarannya berada di desa melalui APDDes,”pungkasnya(eka/r1).


Sabtu, 06 Maret 2021

Pasien Covid di Bali Dalam Perawatan Masih 1.965 orang


BaliKini, Denpasar -
Upaya pemerintah menekan angka pertumbuhan kasus Covid dengan menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) secara ketat. Namun, justru perkembangan kasus pandemi Covid-19 makin meningkat dengan penambahan jumlah per harinya.


Bahkan soal adanya isu pencabutan perawatan bagi Pasien Covid untuk melakukan mandiri, dibuktikan hingga saat ini Sabtu, 06 Maret 2021 mencatat jumlah pasien yang masih dalam perawatan di Bali ada 1.965 orang. 


Sementara itu, peningkatan kasus positif masih terus ada penambahan mencapai 153 orang. Untuk pasien sembuh penambahan sebanyak 219 orang dan kali ini ada tambahan 5 orang pasien covid-19 meninggal dunia. Sehingga dapatlah dirinci selama pandemi ada 975 orang meninggal akibat Covid-19.


Jumlah kasus secara kumulatif se Bali, untuk Positif ada 35.532 orang. Pasien sembuh selama pandemi, dicapai sebanyak 32.592 orang. Dengan terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bali, ditegaskan kepada seluruh desa adat menghentikan segala bentuk keramaian yang mendatangkan banyak orang. 


Untuk sementara, pelaksanaan upacara adat atau keagamaan yang sudah terporgram agar dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan memenuhi protokol kesehatan.


Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker Standar dengan benar, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian, Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan. Serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.


SE Nomor 05 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, berlaku mulai tanggal 23 Februari s/d 08 Maret 2021. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.[ar/r5]

Jumat, 26 Februari 2021

Resmikan Gedung MDA Jembrana, Gubernur Koster: Penguatan Desa Adat


Balikini,Jembrana -
Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan dan menghadiri pemlaspasan Gedung Majelis Desa Adat (MDA)  Kabupaten Jembrana  di Kota Negara, Jembrana pada Jumat (26/2) sore yang bertepatan dengan Purnama Sasih Kesanga, Sukra Pon, Wuku Kulantir. 


Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini menegaskan  bahwa usaha penguatan desa adat, sebagai pengawal utama adat dan budaya Bali harus dilakukan dengan serius dan niat baik. 


"Kalau tidak serius, seken dan saje, jangan harap. Kalau tidak ada restu alam, keberanian, pengalaman dan akses jangan harap juga bakal terwujud," ungkapnya.


Untuk penguatan tersebut, pihaknya sebagai Gubernur Bali memperjuangkan  dan mewujudkan regulasi hukum untuk memayungi desa adat yang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2019. Perjuangan untuk merealisasikan hal itu tidaklah mudah. 


"Perda tersebut satu-satunya di Indonesia. Tidak mudah diwujudkan jika tanpa pengalaman dan akses di pusat. Ini langkah konkret saya untuk memperkuat desa adat di Bali, bukan hanya wacana. Saya pertaruhkan nama dan jabatan saya untuk muliakan dan hormati desa adat," tegasnya


Tak hanya  itu, pihaknya juga  berupaya mendapatkan dukungan berupa dana CSR untuk pembangunan gedung MDA seperti yang diresmikan saat ini.


Kembali terkait Perda Nomor 4 Tahun 2019, menurut Gubernur regulasi ini merupakan landasan untuk membangun adat istiadat di Bali dengan lembaga desa adatnya. "Kita urus lewat lembaga  pemerintahan yakni dinas PMA, yang juga satu-satunya di Indonesia. 

Orang dulu pesimis Perda ini tembus,  dinas ini juga tidak bisa diwujudkan,  tidak gampang tapi astungkara lolos semua," terangnya. 


Gubernur Koster yang juga didampingi Ny Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama Paiketan Krama Istri (Pakis) Bali menuturian jauh sebelum menjadi Gubernur Bali, dirinya sem0at berkunjung ke Kantor Desa Adat di Provinsi Bali yang 'menumpang' di Dinas Kebudayaan. "Saya lihat kantornya nyelekak di pojok,  tidak memiliki ruang yang layak, diurus oleh pejabat setingkat kasi. Saya sedih dan prihatin, masa' namanya majelis agung tapi kantornya tidak mencerminkan keagungan," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini. 


Mulai dari itulah Gubernur Koster ingin mewujudkan kewibawaan desa adat dengan mendirikan kantor MDA yang representatif dan memiliki regulasi yang kokoh.


Desa adat dijelaskannya kini harus jalankan perda, maka harus ada majelis yang kuat untuk lakukan fungsi pembinaan dan pengayoman. "Harus ada kantor. Jadi saya bangunkan, tingkat provinsi tiga lantai, lanjut kabupaten/kota se-Bali. Semuanya sudah berjalan, tujuh sudah selesai, dan saya carikan semuanya dari CSR," ujarnya. "Dan Kantor MDA Jembrana ini istimewa, pertama kali kantor MDA kabupaten yang saya resmikan," sebutnya.


Sementara itu, Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet sangat mengapresiasi pembangunan gedung kantor yang baru selesai dibangun itu. “Suksema Bapak Gubernur, semoga seluruh anggota MDA dan seluruh tingkatan bisa merasakan dan mengikuti semangat Bapak Gubernur Bali beserta jajarannya dalam menjaga Bali agar tetap ajeg, baik adat, budaya dan agamanya,” harapnya.


Gedung yang diberi nama Nangun Cipta tersebut dilaporkan menelan dana Rp 3,2 miliar dan dibangun di atas tanah provinsi seluas 7,7 are. Seluruh dana yang digunakan bersumber dari CSR PT Pertamina, Bank Mandiri dan PT Nindya Karya.[*]

Rabu, 24 Februari 2021

Jelang dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Jalani Prosesi Mejaya-jaya

BaliKini,Jembrana - Bupati dan Wakil Bupati Jembrana terpilih hasil pilkada serentak , menjalani prosesi mejaya – jaya, bertempat di pura Jagatnatha rabu 24/2/2021 . Prosesi mejaya-jaya  rangkaian dari pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih yang rencananya  akan digelar di Denpasar , jumat 26 Pebruari 2020.


Ritual   mejaya-jaya berlangsung sederhana dengan penerapan Protokol kesehatan . Selain kedua pasangan bupati dan wakil bupati tersebut, prosesi ini juga diikuti masing-masing istri .Upacara  mejaya jaya   diawali dengan persembahyangan bersama di pura Niti Praja yang dipuput oleh Ida Rsi Bujangga dari Grya Tegal Cangkring kecamatan Mendoyo.



Sementara untuk prosesi upacara mejaya-jaya, pasangan calon bupati dan wakil terpilih, I Nengah Tamba serta Gede Patriana Krisna  periode 2021-2024 didampingi istri masing-masing . Prosesi ini dipuput  Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh dari Grya Ketugtug Kecamatan Jembrana .


Usai upacara mejaya-jaya, Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh mengatakan, prosesi mejaya-jaya dilakukan agar pemimpin selalu “Jaya” (menang) dalam menjalankan tugas-tugasnya, sebelum menjalankan roda pemerintahan, bupati dan wakil bupati mutlak harus mengikuti upacara mejaya-jaya. “  Pemimpin dalam mengemban dan menjalankan tugas-tugasnya di pemerintahan selalu diberkahi ide, gagasan dan terobosan yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat,”ujarnya.


Ida Pedanda Kemenuh juga menegaskan secara niskala, kedua pemimpin Bupati dan Wakil Bupati agar diberikan jalan dan tuntunan kepada Ida Hyang Indra (Tuhan Yang Maha Esa). “ Kedua pemimpin, bupati dan wakil bupati ini agar selalu dianugrahi pikiran dan perbuatan yang luhur serta selalu dijauhkan dari segala bentuk “mala(masalah) ,”ungkapnya.


Atas terselesaikannya prosesi Mejaya – jaya ini  Bupati terpilih, I Nengah Tamba menyampaikan terimakasihnya atas bantuan berbagai pihak sehingga rangkaian prosesi berjalan lancar. Meski belum resmi dilantik , Ia juga menyampaikan rasa terimakasihnya   atas kepercayaan yang diberikan dalam memimpin kabupaten Jembrana. ”Kami bersama wakil bupati mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran di pemerintahan ini. Semua prosesi dan kegiatan  telah dilaksanakan dan berjalan lancar ,”ucapnya.


Nengah Tamba juga menegaskan  pihaknya  siap ngayah bersama wakil  bupati dengan segenap jajaran yang ada di Pemerintah kabupaten Jembrana. ”Kami bersama pak wakil, akan siap ngayah. Itu demi pengabdian kami dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,”pungkasnya. Dijadwalkan Bupati dan wakil bupati terpilih akan dilantik serentak oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada 26 Pebruari 2021 di Denpasar. Tempat pelantikan itu berubah , dari sebelumnya direncanakan di Pura Jagatnatha secara virtual. Sehari sebelum dilantik ,  akan digelar gladi bersih pelantikan bersama sama dengan 6 kabupaten di Bali yang menggelar pilkada serentak pada desember 2020.  (eka/r1).


 


 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved