-->

Senin, 13 September 2021

Jembrana Jadi Tempat Syuting Film Dokumenter Harmoni


BALI KINI ■ Film semi dokumenter “Harmoni” yang mengandung tema “Sejarah Masuknya Islam di Bali” diproduseri oleh Masayu Chairani, memilih kabupaten Jembrana sebagai lokasi syuting. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab Jembrana sendiri terdiri dari masyarakat heterogen yang dikenal akan harmonisasi toleransi antar umat.

Selaku Produser Masayu Chairani mengatakan bahwa kabupaten Jembrana dipilih karena keberagaman unsur budaya dan kerukunan antar umatnya yang terjalin baik. Ia bahkan sudah sempat berkeliling ke 96 kampung untuk menentukan lokasi yang cocok. 

“Setelah ada di Jembrana ini saya melihat masyarakatnya sangat bertoleransi. Masyarakat antar umat itu saling menghormati. Bahkan dalam toleransi itu ada tradisi unik yang disebut “ngejot” berbagi antar umat. Toleransi itu yang kita tonjolkan pada film Harmoni ini,”ungkapnya saat press conference di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, pada Minggu (12/9).

Masayu menceritakan ketertarikannya dengan Jembrana berawal saat ia datang ke salah satu Masjid di Jembrana. Saat itu ia mendengar percakapan masyarakat menggunakan bahasa melayu, tetapi kental dengan logat Balinya. Hal itu dianggapnya unik disamping tingkat harmonisasi atau kerukunan antar umatnya yang tinggi. 

“Itu juga kenapa kita produksi film semi dokumenter ini di Jembrana. Banyak hal yang bisa kita angkat disini. Film semi dokumenter hanya sebagai awal dulu karena sekupnya kecil dan berdurasi sekitar 30 menit. Namun setelah ini, kita juga akan buat Film Layar Lebar untuk ini,”terangnya.

Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengungkapkan, kabupaten Jembrana ini memang sejak dulu dikenal akan toleransi antar umat beragamanya yang tinggi hingga sekarang. Menurutnya hal itu tentu memiliki nilai seni yang luar biasa. 

“Kita berharap dengan dibuatnya film semi dokumenter ini di Jembrana akan membawa dampak positif terhadap Jembrana kedepannya. Sehingga Jembrana bisa dikenal se-Indonesia bahkan dunia. Saya juga berharap film yang mengangkat harmonisasi kerukunan antar umat ini bisa lebih memperkuat toleransi umat di Jembrana bahkan Indonesia, sesuai dengan semboyan kita Bhineka Tunggal Ika,” harapnya.

Ketua FKUB Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet yang juga hadir saat press conference mengaku sangat mendukung dengan dibuatnya film dokumenter yang menggambarkan kerukunan umat beragama di Jembrana. 

“Film ini tentu akan semakin memperkuat keyakinan kita akan toleransi antar umat. Negara kita dikenal akan keberagamannya, melalui media “film dokumenter” ini kita harapkan mampu menjembatani kita untuk lebih harmonis dan berkerukunan antar sesama,”pungkasnya.

Dalam press conference itu juga hadir, Ketua MUI Bali Mahrusun Hadiono, Sekda Jembrana I Made Budiasa dan para tokoh pemuka agama. Usai press conference rombongan yang dipimpin Bupati Tamba juga ikut terlibat didalam film dan langsung menuju lokasi syuting. Adapun titik lokasi syuting film dokumenter itu, Puri Agung Negara, Pantai Perancak dan Masjid Loloan Timur. (**)

Sabtu, 11 September 2021

Mengajak Perokok Untuk Berhenti Merokok Merupakan Suatu Hal yang Harus Diinovasikan


BALI KINI ■ Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri launching Youth Ambassador bertempat di Ruang Video Conference Kantor Bupati Klungkung, pada Sabtu (11/9/2021).

Dalam dalam sambutannya Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengajak undangan yang hadir pada acara launching ini, agar jangan berbicara tentang rokok, bahaya rokok, karena semua sudah mengetahui tetapi mari bersama-sama mengajak para perokok untuk berhenti merokok merupakan suatu hal yang harus diinovasikan.

"Launching Youth Ambassador, tidak cukup hanya dengan launching saja, tetapi mari kita teruskan perjuangan ini, untuk bersama-sama mengajak saudara dan orang sekitar kita para perokok untuk stop merokok, ujar Bupati Suwirta.

"Masalah dibenci ketika melakukan hal itu, tidak apa saya yakin bahwa apa yang kita lakukan akan indah pada waktunya apabila para perokok bisa berhenti merokok mulai hari ini dan seterusnya, imbuhnya.

The Union mengembangkan Program Youth Ambassador untuk mendukung kampanye global “Commit to Quit” di Indonesia. Sebuah Kampanye yang menargetkan setidaknya 100 juta pengguna tembakau/perokok untuk berhenti merokok melalui dukungan komunitas berhenti merokok.

Program Youth Ambasador merupakan kerjasama antara The Union bersama dengan Kementerian Kesehatan, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Perhimpunan Muda IAKMI (PAMI), Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Magelang dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Universitas Indonesia, Universitas Udayana, Gerakan Nasional Pramuka, Aceh Institute, Yasin Jayapura, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Program ini telah melibatkan lebih dari 2500 Youth Ambassador dari 192 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Setiap Youth Ambassador yang bertujuan untuk memotivasi keluarga dan teman terdekat serta menjangkau 80-100 perokok serta memberikan dukungan upaya berhenti merokok secara sederhana. Para Youth Ambassador juga akan membuat rumah menjadi Rumah Bebas Asap Rokok. (klk/Cok).

Jumat, 03 September 2021

Kunjungi Pengrajin Tenun Loloan, Bupati Minta Tonjolkan Ciri Khas Melayu


BALI KINI ■ Bupati Tamba, bersama jajaran mengunjungi Pengrajin Tenun Endek di Kelurahan Loloan Barat, pada Jumat (3/9).

Bupati Asal Desa Kaliakah itu mengaku baru pertama kalinya  setelah mendengar adanya pengrajin tenun endek melayu di loloan barat. 

Adapun pengrajin yang dikunjungi adalah usaha kerajinan Tenun endek, milik Rahmat Hidayat warga setempat.

" Saya tahu dari  teman-teman DPR RI, bahwa di loloan juga ada tenun. Saya kaget,   ada tenun melayu pak . Makanya hari ini  kita datang dan mengecek langsung. Ternyata karyanya sangat bagus. Saya ajak mereka untuk tetap  semangat jangan pernah putus asa kita pasti maju nanti tetap kita percaya,” ujar Bupati Tamba.

Bupati Nengah Tamba juga  menyampaikan arahan dan masukan kepada pengrajin agar terus menekuni kerajinan yang dilakukan, untuk memajukan Kabupaten Jembrana.

“Tenun Khas loloan ini harus ada ciri khas Melayunya, juga harus beda dari tenun daerah yang lain dan dapat dipasarkan pada pasar modern,” kata Bupati.

Bupati yang didampingi Sekretaris Daerah Jembrana juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung dengan program program inovatifnya. “Kita akan membangun rumah tenun bagi perajin UMKM untuk lebih fokus berkarya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan akan membangun sentra tenun untuk pengerajin tenun didesa desa .Sentra tenun dan songket yang akan dibangun tersebut bertujuan agar para pengrajin tenunan khas Bali dari daerah Kabupaten Jembrana bisa fokus bekerja dan memperoleh inovasi.

“Pembangunan rumah tenun sudah disetujui anggarannya dari pusat, rencananya sentra tenun yang akan dibangun tak hanya berfungsi untuk bertenun tetapi juga dijadikan pusat destinasi, karena rumah tenun yang kita buat berkonsep elegan dan modern, sehingga yang  datang ke sentra tenun ini terksesan, serta  muncul kreatifitas dan inovasi baru.   SDM nya juga dikembangkan dan terus kita upgrade jadi terpadu ,"  terang Bupati.

Sementara itu, Salah satu pengrajin tenun endek, Rahmat Hidayat mengatakan Tenun endek yang ada di loloan ini dapat menghasilkan kerajinan yang lebih indah dan baik dari daerah lain. Di karenakan tenun endek loloan ini mempunyai ciri khas yang beda yakni khas Melayu. 

Ia juga mengaku dalam menjalani masa Pandemi Covid-19 saat ini, hasil dari penjualannya sangat menurun dibandingkan tahun sebelumnya, ia berharap agar pemerintah daerah tetap memperhatikan para pengrajin tenun.

“Sebelum pandemi ini berlangsung, hasil dari penjualan tenun endek ini bisa mencapai 4 jutaan, sedangkan sekarang hanya bisa mencapai angka 3 saja,” tutupnya.( Adi/)

Kamis, 02 September 2021

Terkait Usulan Pembangunan PLUT, Pusat Lakukan Kunjungan ke Klungkung


BALI KINI ■ Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menerima kunjungan Tim dari Kementerian Koperasi dan Kementerian PPN/Bappenas di ruang rapat Bupati Klungkung, pada Kamis (2/9). 

Kunjungan tersebut dalam rangka menindaklanjuti usulan Pembangunan dan Revitalisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu-Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) Tahun Anggaran 2022 yang didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Koperasi dan UMKM.

Bupati Suwirta juga mengajak  Koordinator Tim, Findiana Galih bersama rombongan untuk melihat secara dekat potret destinasi objek wisata seperti Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Kerta Gosa, Pasar Seni Semarapura, Terminal Galiran, Objek Wisata Wayang Klasik Kamasan dan terakhir melihat situasi gedung rencana (PLUT-KUMKM) di Eks SD 4 Kamasan, Banjar Kacangdawa, Desa Kamasan. 

“Program destinasi wisata ini sudah kami rancang untuk bertujuan meningkatkan SDM dan UMKM di Kabupaten Klungkung,” ujar Bupati Suwirta saat dilapangan.

Program PLUT-KUMKM ini merupakan program Kementerian dalam upaya meningkatkan kinerja produksi, pemasaran, pembiayaan, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan, teknis, dan managerial guna meningkatkan daya saing UMKM. Dipilihnya lokasi tersebut dikarenakan Desa Kamasan salah satu desa wisata yang dekat dengan perkotaan. Selain itu juga dekat dengan Pusat Kebudayaan Bali yang sedang dibangun di eks galian C digagas oleh Bapak Gubernur Bali I Wayan Koster. 
“Rencananya, Klungkung akan membangun gedung PLUT-KUMKM di eks SD 4 Kamasan diatas lahan kurang lebih 24 are. Mari kita doakan bersama semoga proses pembangunan ini nantinya bisa berjalan lancar dan sesuai dengan rencana,” harap Bupati Suwirta.

Melalui program tersebut, Bupati Suwirta berharap dapat mendidik masyarakat dan generasi muda Klungkung khususnya secara terpusat. Sehingga setelah dididik dan dibina, pelaku UMKM dapat diberdayakan dan dapat membangkitkan UMKM yang ada di Kabupaten Klungkung sebagai upaya menekan angka pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. 

“Jika gedung PLUT-KUMKM ini sudah didirikan, maka nanti akan dijadikan tempat mendidik dan pendukung salah satu inovasi Pemkab Klungkung yakni generasi muda yang tergabung dalam Enterpreneur masuk Desa,” imbuhnya.

Koordinator Tim, Findiana Galih mengatakan kedatangan kami ini memberikan berita baik, dimana setelah tim melakukan penilaian Kabupaten Klungkung masuk dan menjadi salah satu Kabupaten dari 14 Kabupaten/Kota yang mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) Pembangunan dan Revitalisasi Pusat Layanan. Selain itu, program ini juga merupakan pendampingan dari Kementerian Koperasi dan UKM terhadap Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai perhatian pemerintah dalam meningkatkan peran Koperasi dan UKM dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Inti dari program tersebut adalah membantu memberikan pelayanan yang optimal kepada pembangunan dan pengembangan usaha dalam upaya meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.(klk/puspa).

Jumat, 27 Agustus 2021

Wakajati Bali Ketut Sumedana Ungkap Kopi Arak Tanpa Gula Enak Sekali


BALIKINI ■ Gubernur Bali, Wayan Koster menyambut baik gagasan Wakajati Bali, Dr. Ketut Sumedana, SH.,MH untuk bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali, khususnya dalam penanganan masalah-masalah hukum dengan mengedepankan kearifan lokal Bali.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakajati Bali, Ketut Sumedana saat beraudiensi dihadapan Gubernur Bali, Wayan Koster pada, Rabu (Buda Pon, Watugunung) tanggal 25 Agustus 2021 di Jayasabha, Denpasar. 

Dalam pertemuan tersebut, Wakajati Bali yang enerjik ini lebih lanjut mengungkapkan agar penanganan masalah hukum lebih mengedepankan kearifan lokal Bali, maksudnya agar bisa diselesaikan terlebih dahulu di tingkat masyarakat / Desa Adat itu sendiri.

"Kalau bisa masalah-masalah hukum diselesaikan di tingkat masyarakat / Desa Adat itu sendiri. Itu yang paling baik dan perlu kita dorong bersama, apalagi Bali terkenal dengan Desa Adatnya yang benar-benar masih berfungsi dengan baik. Untuk itu Kejaksaan Tinggi siap bersinergi dengan Pemprov Bali untuk membuat produk-produk hukum seperti Perda dan Pergub sebagai payungnya," ujar Ketut Sumedana yang pernah menjabat Kajari Gianyar seraya mengatakan maksud dan tujuan membangkitkan kearifan lokal dalam penyelesaian masalah adat, masalah gugatan perdata, masalah pidana yang tidak berdampak, masalah keluarga dan lain lainnya terkait dengan segala permasalahan masyarakat di Bali yakni untuk menghadirkan keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum lebih dekat dalam masyarakat, tidak menimbulkan resistensi dalam masayarakat, menekan lajunya masyarakat ke Pengadilan, sehingga peradilan adat bisa berjalan lebih efektif, cepat dan efisien.

Disamping itu untuk mewujudkan kesadaran hukum dalam masyarakat, jika ini sudah terwujud, maka tidak perlu lagi penegakan hukum yang sifatnya Pro Yustisia sesuai dengan cita-cita hukum. 

"Di negara-negara maju dan modern penyelesaian dengan mediasi / mediasi penal ini sudah berjalan, sehingga di beberapa Negara Eropa banyak penjara yang tutup karena tidak ada penghuni atau narapidananya," ujar Ketut Sumedana yang mulai bertugas sebagai Wakajati Bali pertanggal 5 Agustus 2021.

Dengan dijamu kopi arak tanpa gula di Jayasabha, Wakajati Bali dihadapan Gubernur Koster, kemudian menegaskan Kejaksaan akan berkolaborasi dengan kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya. 

"Kami siap berkolaborasi memberikan pembinaan kepada masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Adat terkait penanganan masalah hukum," ujarnya seraya mengatakan kopi arak tanpa gula yang dinikmatinya enak sekali. (**)

Rabu, 04 Agustus 2021

Kegiatan Pendisiplinan PPKM Darurat Level 4, Tim Yustisi Ganjar Bantuan Sembako Bagi Pelanggar Prokes


BALI KINI ■ Tim Yustisi Kota Denpasar  melaksanakan pendisiplinan PPKM Protokol Kesehatan secara mobiling di beberapa titik di wilayah Kota Denpasar, pada Selasa (3/8) malam. 

Kasatpol PP Kota Denpasar I Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan,   kegiatan pendisiplinan  Prokes kepada masyarakat, Tim bergerak menuju Jalan Wr. Supratman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Cokroaminoto, Jalan Buluh Indah, Taman Kota Lumintang, Jalan Sekar Tunjung, Jalan Mahendradata, Jalan Gajah Mada, Jalan Sudirman, Jalan Pulau Nias dan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. 

Dalam kegiatan tersebut pihaknya membina 9 orang karena salah menggunakan masker.  Serta  membina 1 Usaha di Jalan Sekar Tunjung untuk tetap mentaati pemberlakukan ketentuan  PPKM Level 4

Lebih lanjut Sayoga mengatakan, disamping pemantauan malam hari, Tim Yustisi juga melakukan pemantauan siang hari, seperti  pelaksanaan kegiatan pendisiplinan PPKM  dilakukan pada Rabu, (4/8) di Pertigaan Jalan Imam Bonjol - Jalan Gn. Batukaru Kelurahan Pemecutan. Dalam kegiatan  tersebut pihaknya menjaring 2 orang pelanggar protokol kesehatan. Dari dua orang tersebut satu orang di denda ditempat karena tidak menggunakan masker dan satu orang diberikan pembinaan karena salah menggunakan masker.

Agar kesalahan itu tidak diulang kembali dalam pendisiplinan ini pihaknya juga  memberikan sembako gratis kepada pelanggar. "Dengan cara ini diharapkan pelanggar malu atas kesalahaan yang dilakukan, dan tidak akan mengulangi lagi kesalahannya," kata Sayoga.

Sayoga menambahkan bantuan sembako gratis juga diberikan  kepada warga terdampak Covid 19 dan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri yang ada di Kelurahan Pemecutan. Dengan bantuan sembako yang diberikan diharapkan dapat  meringankan beban masyarakat. (Ayu/hms)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved