-->

Senin, 14 Desember 2020

Pemkot Denpasar Resmi Jalin Kerjasama Sister City Dengan Kota Perth Australia

 Ket foto : Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat melaksanakan penandatanganan virtual Memorandum of Understanding (Mou) bersama Pemerintah Kota Perth dari dari Graha Sewaka Dharma Kota Denpasar pada Senin (14/12).




Denpasar , Balikini.Net -
Pemkot Denpasar secara resmi menjalin kerjasama sister city dengan Kota Perth, Australia. Peresmian kerjasama tersebut ditandai dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dengan Chief Executive Officer Kota Perth, Michelle Reynolds secara virtual dari Graha Sewaka Dharma Kota Denpasar pada Senin (14/12).


Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani, Kadis Kominfo Kota Denpasar, I Dewa Made Agung, Kepala Bappeda Kota Denpasar, Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu ‘Lengkong’ Yuliarta, Kabag Kerjama IGA. Laxmi Saraswati, Kabag Humas dan Protokol Dewa Gede Rai serta instansi terkait lainya yang mengikuti secara virtual.


Dalam sambutanya, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan bahwa berbagai upaya terus dimaksimalkan kedua kota untuk menjalin hubungan kerja sama sister city. Hal ini mulai dari tahap penjajakan sekaligus penandatanganan  Surat Pernyataan Kehendak atau Letter of Intent di kota Perth pada tanggal 26 November 2018 yang lalu. Sehingga  dilaksanakan pembahasan hingga akhirnya menyepakati ruang lingkup kerja sama dengan menganalisa dari segi potensi, peluang dan manfaat kerja sama bagi kedua kota.


“Ruang lingkup yang disepakati merujuk pada ekosistem ekonomi kreatif yang terdiri atas pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf), program dan kurikulum Incubator Bisnis (Inbis) serta berbagi ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi (IPTEK),” ujar Rai Mantra


Lebih lanjut dijelaskan bahwa di masa pandemic Covid 19 yang melanda dunia saat ini memberikan dampak serius bagi perekonomian masyarakat, tak terkecuali  Kota Denpasar dan Tota Perth. Sehingga, salah satu ruang lingkup kerja sama kedua kota yakni ekonomi kreatif menjadi sebuah usaha inovasi pemulihan perekonomian bagi kota Denpasar.


Rai Mantra menambahkan bahwa implementasi kerja sama dengan saling berbagi pengetahuan antara Incubator Bisnis Perth bersama Badan Kreatif Denpasar akan menjawab tantangan pemulihan ekonomi di masa pandemi saat ini. Selain itu, tindak lanjut kerjasama juga akan dilaksanakan antara Perguruan Tinggi di Kota Denpasar dengan Universitas Kota Perth dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang dilakoni oleh para start up atau entrepreneurship.  


“Semoga melalui jalinan kerja sama luar negeri dengan Kota Perth, dapat berjalan baik, berkelanjutan dan berkesinambungan serta manfaatnya dapat dirasakan oleh kedua kota dengan tujuan bersama yaitu tercapainya kesejahteraan masyarakat kedua kota,” harap Rai Mantra


Lord Mayor City of Perth, Mr. Basil Zempilas mengatakan bahwa kerjasama yang dibangun saat ini diharapkan mampu memberikan dampak maksimal bagi pembangunan kedua daerah. Hal ini utamanya dalam membangun ekosistem  ekonomi digital dan kreatif.


“Kami bangga dapat melaksanakan penandatanganan MoU dengan Kota Denpasar, dan ini merupakan jembatan dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif, namun tak hanya itu, melalui kerjasama ini kami berharap adanya pertukaran budaya internasional guna menciptakan warga dan pemimpin masa depan,” ujarnya   


Sementara itu, Consul General of Australia in Bali, Mrs. Anthea Griffin mengatakan bahwa kedua kota baik Denpasar dan Perth memiliki ikatan yang sangat erat. Bali merupakan jantung hubungan masyarakat Australia dan Indonesia yang dibangun dari pariwisata, pendidikan, perjalanan dan bisnis.


“Selamat bagi kedua kota yakni Denpasar dan Perth yang sukses meningkatkan status sister city dengan peluang yang ingin di raih kedua kota dan semoga dengan adanya MoU ini akan menjadi peluang bagi pembangunan ekonomi baru bagi kedua daerah,” katanya [rls/3]

Jumat, 11 Desember 2020

University of Sussex The United Kingdom Berbagi Pengetahuan Dengan FEB Unud

Fokus Ciptakan Inovasi dan Solusi Pemulihan Ekonomi Lokal 

 Denpasar ,BaliKini.Net - Sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan Kerjasama Sister City antara Pemkot Denpasar bersama Brighton City Inggris, Pemkot Denpasar melalui Bagian Kerjasama Setda Kota Denpasar  menggelar Webinar Internasional bertajuk Inovation and Technology Toward The Development of Local Economy. Dimana, dua Perguruan Tinggi ternama yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Provinsi Bali turut bertukar pengetahuan bersama University of Sussex The United Kingdom secara virtual pada Kamis (10/12).

 Ket foto : Pelaksanaan Virtual Webinar Internasional bertajuk Inovation and Technology Toward The Development of Local Economy pada Kamis (10/12).


Dalam kesempatan tersebut hadir Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus membuka pelaksanaan webinar internasional tersebut serta Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. AA. Raka Sudewi, Sp.S (K). Webinar Internasional kali ini turut menghadirkan tiga narasumber yakni Head of The School of Engineering and Informatics University of Sussex Prof. Ian Wakeman, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Agoes Ganesha Rahyuda, P.hd dan Dean of  Business School University of Sussex, Mr Prof Steve Mc Guire.



Rektor Universitas Udayana, Prof Dr. dr A.A Raka Sudewi, Sp mengatakan bahwa Universitas Udayana menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Dimana, pelaksanana kegiatan ini bertujuan  sebagai wahana untuk melaksanakan berbagi pengetahuan untuk mengembangkan kewirausahaan, ekonomi kreatif serta menciptakan pengembangan inovasi dan kreatifitas untuk mendukung pemasaran produk ekonomi kreatif melalui pemanfaatan teknologi bagi mahasiswa.


“Suatu kehormatan bagi kami Universitas Udayana yang telah dilibatkan dalam seminar ini melalui kerjasama yang sudah dijalin, kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah menggelar kegiatan yang sangat memberikan manfaat bagi mahasiswa, wirausaha muda dan UMKM ini, ditengah masa pandemi dimana diperlukan trobosan dalam memenangkan persaingan global mengingat ekonomi kreatif menjadi isu strategis saat ini,” ujar Raka Sudewi.


Narasumber pertama, Head of The School of Engineering and Informatics University of Sussex Prof. Ian Wakeman menekankan bahwa konsultasi di bidang ekonomi penting dilaksanakan guna membuka peluang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di kota Brighton. Dimana, research dasar sangat diperlukan untuk masyarakat yang menyangkut pada research, penyebaran ke dunia luar serta hak-hak patent bagi produk yang dihasilkan.


“Bagaimana membangun jaringan teknologi seperti halnya saat menonton pertandingan bola “Football Club” legendaris” tentu saja akses internet sangat diperlukan, oleh karena itu jaringan teknologi ini merupakan peluang bisnis ekonomi yang meyakinkan untuk masa depan,” jelasnya.


Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana, Agoes Ganesha Rahyuda, SE. MT. Ph.D menjelaskan bahwa Program Studi Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana mampu memperkerjakan sedikitnya 4.000 pekerja lokal. Selain itu, FEB Udayana juga turut mengembangkan kelas-kelas platform bagi mahasiswa untuk menciptakan ide kreatif didukung dengan kerja sama Pemkot Denpasar dengan FEB dalam pemanfaatan Gedung Dharma Negara Alaya (DNA).


“Inovasi dan teknologi juga memainkan peranan penting terhadap peluang ekonomi kreatif antar disiplin ilmu,” ujarnya


Sementara itu, Dean of  Business School University of Sussex, Mr Prof Steve Mc Guire. Menekankan bahwa Inovasi dan teknologi juga sangat membantu masyarakat dalam mengukur resapan masyarakat pada pandemi Covid-19 saat ini. Shingga ekonomi digital yang masuk pada katagori ekonomi kreatif mendorong mahasiswa business melakukan skema mentor business yang membuka peluang percepatan kerja antara mahasiswa dengan pemberi kerja.


“Intinya melalui masing-masing disiplin ilmu merupakan peluang bagi Universitas Udayana dan Universitas Sussex dapat berkolaborasi sharing knowledge yang tentu saja bermuara kepada Pembangunan Ekonomi Lokal. Ini juga merupakan peluang “Sister Universities” kedua Perguruan Tinggi,” jelasnya . (Ags/r3).

Minggu, 06 Desember 2020

Perhiasan Bantu Penyintas Kekerasan Seksual

 Perhiasan Bantu Penyintas Kekerasan Seksual

Menurut survey pada 181 ribu mahasiswa di 33 kampus besar di AS, 1 dari 4 mengalami kekerasan seksual di kampus. Tak sedikit penyintas memilih terapi seni untuk menghadapi trauma. Dua penyintas di Virginia mendirikan perusahaan perhiasan yang membantu para penyintas kekerasan seksual di kampus.






Jumat, 13 November 2020

Kematian Mendadak Model Dylan Sada di New Orleans, Lousiana, AS

 Kematian Mendadak Model Dylan Sada di New Orleans, Lousiana, AS

Model Indonesia, Dylan Sada, dimakamkan di pinggiran New Orleans, negara bagian Lousiana, Amerika Serikat pada Rabu (11/11) waktu setempat atau Kamis (12/11) waktu Indonesia. Dylan ditemukan meninggal dunia pada Minggu (8/11) di rumahnya, dan hingga kini penyebabnya belum diketahui.





Jumat, 06 November 2020

Polarisasi Warga AS pada Pemilu 2020

 Polarisasi Warga AS pada Pemilu 2020

Pengamat menilai warga Amerika Serikat terlihat terbelah selama 4 tahun terakhir, dan Pilpres 2020 semakin menunjukkan polarisasi tersebut. Apa yang membuat warga Amerika yang berseberangan pandangan politik semakin sengit satu sama lain?



Selasa, 13 Oktober 2020

Trump, Biden Saling Kecam di Negara-negara Bagian Penting

Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, berfoto bersama dengan para pendukungnya saat kampanye di Toledo, Ohio, Senin, 12 Oktober 202

AS,BaliKini.Net -
Hanya tersisa tiga minggu tersisa menjelang Hari Pemilu, beberapa negara bagian diperkirakan akan menentukan apakah mantan wakil presiden Joe Biden bisa mengalahkan Presiden Donald Trump untuk masa jabatan kedua. Ini menyebabkan kedua kampanye yang bersaing memusatkan perhatian di Florida, Ohio dan Pennsylvania pada awal minggu yang kritis.

"Kelas politik yang korup sangat ingin merebut kembali kekuasaan mereka dengan cara apa pun yang diperlukan," kata Trump di Sanford, Florida, Senin (12/10) malam.

"Kita lah yang menghalangi mereka," lanjut Trump.

Trump menuduh Biden dikuasai "kaum globalis radikal" dan telah menyerahkan kendali Partai Demokrat kepada "sosialis, Marxis, dan ekstremis sayap kiri."

Ini merupakan kampanye pertama presiden sejak ia dirawat di rumah sakit karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

"Setiap orang akan mengalami hal yang sama," kata Trump mengenai perawatan virus corona yang mencakup, campuran antibodi percobaan yang sulit diproduksi, dan mahal, serta obat antivirus intravena yang saat ini hanya diizinkan untuk penggunaan darurat.

“Saya merasa sangat kuat. Saya akan berjalan ke arah hadirin itu," kata Trump, petahana Partai Republik yang menyatakan sekarang kebal dari virus corona. “Saya akan mencium semua orang yang hadir. Saya akan mencium laki-laki dan perempuan."

Di antara kerumunan ribuan orang di bandara yang berkumpul di luar ruangan untuk mendengar pidato Trump selama satu jam, hanya sedikit yang mengenakan masker.

Ketika pesawat kepresidenan Air Force One sedang dalam penerbangan ke Florida, Gedung Putih merilis memo dari dokter presiden, Sean Conley, yang menyatakan Trump dinyatakan negatif dari virus corona selama dua hari berturut-turut, tetapi tidak menyebutkan kapan ia dites.

Conley, yang menemani Trump ke Florida pada Senin (12/10) mengatakan penilaian tim medis itu menyatakan "bahwa presiden tidak menularkan virus pada orang lain".

Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence berkampanye di Ohio pada Senin (12/10).

Pidato Pence, di sebuah perusahaan konstruksi di Columbus, pada menit pembukaan beberapa kali di sela oleh pengunjuk rasa. Seorang laki-laki meneriakkan pertanyaan kepada wakil presiden, termasuk "Bagaimana Anda menyebut diri Anda seorang Kristen?" sebelum ditegur dengan keras oleh orang banyak dan digiring keluar.

Menurut perusahaan pemasaran politik, demonstrasi tersebut digelar oleh kelompok progresif yang didirikan oleh Senator AS Bernie Sanders.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Biden juga berkunjung ke Ohio pada Senin (12/10).

"Mereka yang buta sudah tersingkir dari rakyat Amerika," kata Biden kepada serikat pekerja mobil di Toledo pada rapat umum di mana 30 klakson mobil menggantikan tepuk tangan.

“Mereka (rakyat AS) telah melihat kombinasi dari pandemi, krisis ekonomi, ketidaksetaraan rasial yang kita hadapi dan apa yang terjadi secara internasional. Mereka siap untuk melangkah. Mereka tahu kita harus berubah. "

Setelah di Toledo, Biden berpidato di Cincinnati, di mana dia berbicara mengenai hampir 215.000 warga Amerika telah meninggal karena Covid-19 dan memprediksi bahwa 200.000 lainnya mungkin akan mati pada akhir Januari, “semua karena presiden hanya mengkhawatirkan satu hal - pasar saham - karena ia menolak mengakui sains."

Pada Selasa (13/10), Biden menuju Florida, sementara Trump akan mengadakan rapat umum di Pennsylvania.

Menurut jajak pendapat terbaru Real Clear Politics, Biden unggul 7 poin persentase di Pennsylvania, yang dianggap sebagai salah satu negara bagian paling punting oleh kedua kampanye. Di Florida, Biden unggul lebih kecil, 3,7 poin persentase dari presiden. [my/ft]

Senin, 12 Oktober 2020

Dokter: Trump Tidak Lagi Berisiko Tularkan Covid

 






Kamis, 16 Juli 2020

Lonjakan COVID-19 Resahkan Diaspora Indonesia di Florida dan Texas

Sejumlah negara bagian yang melihat lonjakan kasus positif COVID-19 menutup kembali atau menghentikan pembukaan kembali wilayahnya. Keputusan ini berdampak juga berdampak bagi diaspora Indonesia yang sempat optimis bisa menggerakan kembali usaha mereka. Selengkapnya, ikuti laporan VOA.

Sabtu, 06 Juni 2020

Perbudakan Modal Terbentuknya Negara Amerika Serikat

Seorang sejarawan dan seorang produsen film dokumenter menelusuri sejarah kelam keluarga mereka, pemain utama dalam perdagangan perbudakan abad ke-17 hingga 19. Perbudakan merupakan modal utama bagi AS untuk bisa lepas dari kolonialisme Inggris dan menjadi negara sendiri.


Jumat, 20 Maret 2020


Raksasa ritel daring Amazon menambah seratus ribu pekerja baru guna menangani lonjakan pesanan di tengah kekhawatiran soal COVID-19. Sementara Apple menutup sementara seluruh tokonya. Inilah sebagian langkah perusahaan teknologi guna mengatasi wabah yang telah berdampak pada sejumlah kegiatannya.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved