-->

Senin, 10 April 2017

BUPATI MAS SUMATRI BUKA PAGELARAN KREATIVITAS SENI ANAK SEKOLAHAN

Balikini.Net – Sebagai wujud motivasi kepada masyarakat dalam beraktivitas serta berkreativitas yang berdampak positif Pemkab. Kab Karangasem melalui DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kab. Karangasem menggelar kegiatan Pegelaran Unjuk Ruang Wawasan Aktifitas Seniman 2017 yang dipusatkan di Lapangan Tanah Aron Amlapura dengan tujuan utamanya untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat dalam rangka penggalian, pelestarian dan pengembangan seni dan sekaligus dapat menumbuhkembangkan potensi seni budaya yang ada di Kabupaten Karangaem, Sabtu sore (8/4/2017).

Kegiatan yang mengambil tempat di ruang terbuka itu, dimaksudkan agar masyarakat umum bisa leluasa untuk berkunjung dn menikmati pagelaran yang telah disiapkan panitia dan kegiatan dibuka langsung Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri yang ditandai dengan penyalaan api obor yang disaksikan Ketua DPD KNPI Prov. Bali, Ketua DPD KNPI Kab. Karangasem beserta jajaran, Kepala OPD dijajaran Pemkab. Karangasem, Siswa-Siswi SMPN dan SMAN se-Kab.Karangasem serta Komunitas Seni “Ginem” dan Korawa dan Buuk Lusuh.

Ketua DPD KNPI Kab. Karangasem I Gusti Putu Parwata yang lebih akrab dipanggil Gus Par dalam laporannya mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk membangkitkan kreativitas anak muda di Karangasem melalui anak-anak sekolah dan dengan waktu kepemimpinan yang hanya tinggal tiga tahun ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berkarya dan Putu Parwata juga menyatakan bahwa akan terus mengemas acara di lapangan.
“Kami sedikit menyelenggarakan acara digedung, kami memang sukanya di lapangan sehingga ramai dan terbuka,”ucapnya

Lanjut Gus Par mengatakan acara berbau seni ini akan terus ditingkatkan sampai diselenggarakannya di masing-masing kecamatan,” Kita di Kabupaten nantinya hanya mengarahkan dan mengontrol dan para peserta yang memiliki talenta bagus akan dipentaskan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB),”jelasnya

Dalam sambutanya Mas Sumatri menyatakan menyambut  gembira dan mengapresiasi serta memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada DPD KNPI Kabupaten Karangasem beserta jajaran atas diadakannya kegiatan seperti ini karena sangat bermanfaat seiring berkembangnya jaman  dimana kesenian dan kebudayaan daerah sudah semakin tergerus oleh perkembangan kesenian modern.  

“Kegiatan ini sebagai bentuk motivasi kepada masyarakat dalam beraktivitas serta berkreativitas yang sudah tentu berdampak positif utamanya untuk membangkitkan kembali gaerah masyarakat dalam ragka penggalian, pelestarian dan pengembangan seni dan sekaligus dapat menumbuhkembangkan potensi seni budaya yang ada di Kabupaten Karangaem dan disisi lain  kegiatan ini tentunya tidak kalah penting memiliki tujuan untuk menggugah dan membangkitkan rasa patriotisme utamanya pada generasi muda sebagai tulang punggung pembangunan disegala bidang.”ucapnya

Lanjut dikatakan Mas Sumatri,“Kepada masyarakat Karangasem agar tetap waspada dan mampu mempertahankan jati diri kesenian yang kita miliki, yang merupakan warisan para leluhur pendahulu kita demi ajegnya Budaya Bali.”ucapnya.

Orang nomor satu di bumi lahar Karangasem itu pun kembali mengatakan,”Melalui kesempatan yang  baik ini saya menaruh harapan besar kepada masyarakat Karangasem utamanya para seniman dan budayawan juga para generasi muda untuk terus-menerus membantu program pemerintah dalam mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang Adhi Luhung sehingga kebudayaan kita mampu menjadi Karangasem The Spirit Of Bali.”tegasnya.[krs/r8/hum]


Selasa, 28 Maret 2017

NYEPI DI TENGAH WARISAN NUSANTARA

Balikini.Net  - Sunyi, sepi, hening adalah salah satu cara untuk mengembalikan hati dan pikiran ke dalam jati diri. Dalam sunyi dan sepi … kita bisa mendengar hanya suara Hyang Widhi . Dalam hening sepi kehendak Sang Hidup lebih mudah dipahami dan disadari kehadirannya. Dalam Sunyi kita kita akan lebih mudah mendengar suara hati.

NYEPI merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi Hindhu khususnya di Bali. Nyepi dilaksanakan pada permulaan Tahun Baru Caka. Secara umum Nyepi dirayakan sebagai cara untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Tinggi, untuk mawas diri, merenung sejenak terhadap apa yang telah kita perbuat.

Dalam Nyepi dilakukan Catur Barata Penyepian yaitu: Amati geni (tidak menyalakan api termasuk memasak). Itu berarti melakukan upawasa (puasa), Amati karya (tidak bekerja), menyepikan panca indra, Amati lelungan (tidak bepergian), Amati lelanguan (tidak mencari hiburan).

Secara umum ada beberapa rangkaian upacara sebelum Hari Raya Nyepi: Melasti, Tawur (Pecaruan), dan Pengrupukan. Secara khusus Nyepi dilakukan dengan: Upawasa, Mona, Dhyana dan Arcana. Upawasa artinya puasa, kembali suci. Yang dilakukan adalah tidak makan dan minum selama 24 jam. Mona artinya berdiam diri, tidak bicara sama sekali selama 24 jam. Dhyana, yaitu melakukan pemusatan pikiran pada nama Tuhan untuk mencapai keheningan. Arcana, yaitu melakukan sembahyang di tempat suci atau tempat pemujaan keluarga.

Nyepi mulai dilakukan pada saat matahari “Prabata” saat fajar menyingsing sampai fajar menyingsing kembali keesokan harinya, selama 24 jam. Beberapa kalangan mengisi Nyepi juga dengan tapa yoga brata samadhi.


NYEPI dalam AGAMA dan KEBUDAYAAN LAIN
Hampir semua agama menempatkan makna “keheningan” dalam kehidupan keagamaannya. Sepi, ingkar diri, mati raga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya untuk semakin dalam memasuki relung-relung kehidupan spiritual.

Di dalam agama Kristen ada yang disebut ab-negatio-sui dan continua mortificatio: pengingkaran diri dan mati raga. Cara asketik ini sekurang-kurangnya dilakukan pada saat Pra-Paskah (puasa pantang selama 40 hari sebelum perayaan kemenangan kebangkitan Paskah) dan Advent (masa hening selama hampir sebulan sebelum kedatangan kelahiran Natal). Orang Kristen percaya lewat askesis mereka lebih pantas menerima karya agung Penebusan dosa. Jesus Kristus, nabi mereka, bahkan dipercaya melakukan tapa brata dan puasa di padang gurun selama 40 hari sebelum beliau berkarya di dunia nyata, mengajarkan pertobatan, jalan keselamatan dan mewartakan bahwa kerajaan Allah telah datang.

Di dalam agama Islam, laku asketik secara umum dilakukan pada bulan Ramadhan, 1 bulan lamanya berpuasa, sebelum datangnya hari kemenangan yakni: Idul Fitri. Secara sunah, penganut agama Islam dianjukan untuk berpuasa dan berzikir sebanyak mungkin, agar setelah melewati tahap tarekat akan bisa sampai pada hakekat dan ma’rifat, persatuan dengan Hyang Illahi: Manunggaling Kawula Gusti.

Dalam jalan Budha … dikenal 8 tahap penyempurnaan diri. Tahap ke – delapan adalah semadi. Soal askesis ini Budhisme mengajarkan banyak “keheningan”baik batin maupun lahiriah. Beberapa biksu dan bikuni maupun kalangan yang lebih serius menekuni agama Budha, menjalankan meditasi dan ritual keagamaan mereka dengan cukup rumit dan berat. Sebagian kalangan menjalankan hidup sebagai vegetarian sepanjang hidupnya.

Di beberapa kebudayaan laku puasa dan tapa hening biasa dilakuan agar apa yang sedang mereka doakan dan mohon dapat lebih cepat dikabulkan Tuhan. Orang-orang Jawa biasa melakukan puasa senin-kamis, atau puasa weton. Orang Kejawen atau Sunda Wiwitan bahkan pada malam-malam tertentu melakukan ziarah, menyepi, meditasi dan hening di tempat-tempat terpencil untuk menemukan berkah dan jalan terang dari Gusti Pangeran (Tuhan).

Indonesia yang kaya budaya dan keragaman agama ini tidak asing dengan laku “nyepi”. Sudah semestinya bangsa yang beragam dengan kekayaan budaya dan spiritual ini saling menghormati, toleran dan bahu membahu mencari nilai-nilai mulia, kesalehan dan kearifan-kearifan setiap agama. Kebersamaan dan toleransi itu akan mampu membangun sebuah persatuan yang kokoh dan memajukan bangsa. Nyepi yang dilakukan umat Hindhu Bali bisa menjadi inspirasi. Seluruh bangsa Indonesia bisa menyadari bahwa dimensi spiritual merupakan bagian tak terpisahkan dari harmoni kehidupan. Dimensi keimanan merupakan penyeimbang kehidupan duniawi. Keseimbangan harmoni batin dan badani, rohani dan dunia pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas bangsa.


WISATA SPIRITUAL di TAMAN NUSA BALI
Cobalah bertandang ke Taman Nusa Bali yang terletak di Banjar Blahpane, Jln Taman Bali, Sidan, Gianyar. Merenunglah sejenak di pelataran dan tubuh bangunan Replika Borubudur, di depan Patung Gajah Mada, di depan Patung Soekarno Hatta, di sekitar Museum, di lereng pinggir-pinggir Sungai Melangit … bahkan di berbagai rumah tradisional Taman Nusa. Rasakan betapa besarnya energy spiritual yang bisa Anda serap ke dalam batin Anda. Jika hati Anda terbuka, astungkara rahmat dan berkah Hyang Maha Pencipta akan memberi karunia kepada diri Anda.

Indonesia kaya budaya dan kearifan-kearifan lokal. Bangsa yang sejak jaman dahulu sudah religius ini boleh dipastikan menyimpan energy yang harus kita pelajari dan serap agar kearifan Bhineka Tunggal Ika tetap tinggal di hati kita. Kelak kita akan mampu bersyukur bahwa kita pernah dilahirkan di bumi Nusantara yang telah meninggalkan sejarah yang agung. Datanglah ke Taman Nusa. Carilah inspirasimu. Mulailah membangun kembali bangsa yang besar. Selamat merayakan Hari Raya Nyepi, Galungan dan Kuningan. **[r6/r7]

Kamis, 16 Maret 2017

110 Peserta Dalam dan Luar negeri Ikuti INTERFOOD 2017

Balikini.net - Pulau Bali yang sudah terkenal di mancanegara dengan kekayaan seni dan budaya mampu menarik perhatian para wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Disamping itu, keberadaan makanan dan minuman atau kuliner di Bali juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkujung ke Bali. Oleh karena itu, dengan keberagaman kuliner yang ada di masing-masing Kab/Kota di Bali diharapkan mampu menjadikan Bali sebagai destinasi wisata kuliner. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta pada Pembukaan Pameran Internasional Bali INTERFOOD 2017 di BNDCC, Nusa Dua,

Kamis (16/03).

 Lebih lanjut, dalam sambutannya Pastika juga mengucapkan apresiasi dan terimakasih atas dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan pameran makanan dan minuman yang menghadirkan 110 peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri. Menurutnya, pemilihan Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut sangat tepat, karena Bali sesungguhnya telah menjadi market point bagi pemasaran berbagai produk, mengingat brand image Bali telah dikenal di mancanegara. Disamping itu, Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia dengan jumlah hotel sekitar 5000 lebih, restoran sekitar 2000 lebih dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 4.001.835 orang/tahun dan wisatawan domestik sekitar 7.000.000 orang/tahun merupakan pasar lokal yang sangat menjanjikan.  Selain itu, diharapkan pameran ini bisa mempromosikan produk-produk lokal, yang mulai diminati oleh pasar global, seperti produk kopi, teh coklat, dan buah-buahan lokal lainnya yang hanya ada di negara kita khususnya produk lokal yang ada di Bali, guna meningkatkan hasil produksi petani lokal dan menggerakkan ekonomi kerakyatan yang ada di Bali.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan indikator-indikator yang digunakan oleh Bali sebagai destinasi wisatawan domestik maupun mancanegara salah satunya adalah kekayaan kuliner itu sendiri. "Banyak makanan-makanan dari luar masuk ke Bali dan kalau kami lihat konsentrasi pengembangan pariwisata Bali, termasuk juga Asia dan China melalui kuliner semua. Tinggal kami melihat peluang ini karena setiap wisatawan yang datang pasti suka makan," terangnya. Senada dengan Gubernur Pastika, Ia berharap nantinya Bali bisa menjadi ikon destinasi kuliner karena sebenarnya di Bali sendiri punya banyak makanan-makanan yang bisa diterima di dunia internasional.  Untuk itu, yang harus dilakukan pertama adalah pemantapan produk dan promosinya akan dilakukan seperti apa sehingga dapat mengajak orang atau wisatawan yang datang untuk mencoba.

Selanjutnya, Ketua Panitia Acara yang merupakan Chief Executive Officer PT. Krista Media Pratama-Krista Exhibitions melaporkan bahwa Bali Interfood 2017 merupakan pameran di bidang HORECA, Jasa Boga, Makanan Minuman, Wine, Teh dan Kopi, Bakery Pastry dan Pengemasan. Pameran yang telah di selenggarakan ke-3 kalinya ini diselenggarakan pada tanggal 16-18 Maret 2017 di BNDCC. Ia juga mengatakan bahwa pameran yang diikuti oleh 110 peserta yang berasal dari Indonesia, Hongkong, China, India, Thailand, Malaysia dan Amerika Serikat dengan menampilkan produk makanan, minuman serta teknologi terbaru dalam pengolahan makanan.  Ia berharap dengan pertemuan para pengusaha maupun konsumen tersebut selain dapat memperkenalkan makanan lokal indonesia juga dapat mengembangkan pengetahuan tentang perkembangan teknologi dalam bidang makanan dan minuman serta proses pengemasannya.
Hadir pula dalam kesempatan itu Duta Besar Kroasia, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX Udayana, Ketua ITDC Bali, serta undangan lainnya. [pr/r6]

Senin, 06 Maret 2017

Purna Praja Tabanan Bikin The Song of Pamong untuk Berbagi Kasih

Balikini.Net  – Adanya banyak cara untuk menjaga kebersamaan antaranggota dari sebuah komunitas atau perkumpulan. Mulai dari sekadar kumpul-kumpul biasa atau nongkrong, reuni, atau yang lain-lainnya. Seperti yang dilakukan Purna Praja Tabanan yang satu ini.

Belum lama ini, tepatnya Kamis malam (2/3), Purna Praja Tabanan yang beranggotakan para alumni IPDN, STPDN, dan APDN ini menggelar kegiatan bertajuk The Song of Pamong.

Acara itu digagas untuk membangun kebersamaan para anggotanya dalam kemasan lomba karaoke yang nantinya dilanjutkan dengan penyerahan sumbangan kepada anak-anak yatim piatu.

“Intinya sih membangun kebersamaan para anggota Purna Praja Tabanan. Cuma kemasannya dalam bentuk hiburan dan refreshing,” ujar ketua panitia kegiatan, I Made Agus Harta Wighuna, Minggu (5/3).

 
Namun, menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan ini, hal penting lainnya di balik pelaksanaan kegiatan itu adalah misi berbagi kasih yang memang sudah diniatkan sejak masa persiapan.

“Dari registrasinya tersebut, sebagian akan disumbangkan kepada para anak yatim piatu. Rencananya akan diserahkan ke Yayasan Gayatri di Taman Sari. Dana yang terkumpul saat itu sekitar Rp 3 juta lebih. Nilai akhirnya saya belum tahu pasti,” imbuhnya.

Meski lomba ini terbilang baru, Agus mengaku, animo dan keikutsertaan para anggota Purna Praja Tabanan terbilang cukup tinggi juga. Setidak, saat acara itu digelar sekitar 20 orang lebih alumni ikut berpartisipasi dan “mempertaruhkan suaranya” di atas panggung lomba. “Yang lomba lumayan juga jumlahnya. Dan, mereka juga tampil menghibur rekan-rekan sesama alumni,” tukas Agus.  [ *tbn/r6]

Minggu, 05 Maret 2017

Bekraf Tingkatkan Bisnis Kopi Melalui Permodalan

Balikini.Net - Jakarta, 4/3/2017 – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meningkatkan potensi sub sektor kuliner yaitu kopi melalui penyelenggaraan “Forum Peningkatan Kreatifitas Bisnis Kopi dan Permodalannya.” Acara ini mengupas lika liku warung kopi (cafe), menginformasikan dukungan dan bimbingan Bekraf terhadap sub sektor kuliner khususnya kopi, serta terobosan pendanaan dari perbankan untuk memulai maupun meningkatkan usaha.

“Bekraf berupaya mengubah paradigma kopi dari komoditas menjadi gaya hidup. Forum ini bertujuan memberikan informasi tentang permodalan dari perbankan bagi para pengusaha kopi dan mengajak masyarakat untuk mengenal kopi lokal. Harapan kami, kopi Indonesia menjadi raja di negeri sendiri dan mampu bersaing di kancah internasional,” ucap Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik.

Pada forum ini, Bekraf mendorong usaha kreatif terkait seperti kuliner (roaster dan café), sub sektor kriya melalui alat-alat seduh kopi manual, sub sektor desain melalui kemasan yang eye-catching, sub sektor aplikasi dan game developer yaitu penggunaan e-commerce untuk menjual kopi Indonesia. Akses permodalan dari perbankan juga diinformasikan pada forum ini.

“Bekraf berupaya meningkatkan usaha kopi lokal yang didukung dengan kreatifitas dalam pengolahannya melalui pendampingan dan bimbingan manajemen. Kami hadirkan perbankan untuk pengusaha kopi yang ingin meningkatkan usahanya melalui dukungan permodalan dari perbankan,” ujar Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo.

Pakar Kopi Daroe Handojo menjelaskan bahwa peluang menjadi pengusaha kopi sangat besar di Indonesia. “Tantangan yang harus dihadapi pengusaha kopi ada dua, yaitu kontinuitas pasokan dan stabilitas mutu. Dari sisi pengusaha kopi, kami berharap Kementerian dan Lembaga Pemerintah saling bekerjasama untuk berkoordinasi meningkatkan sub sektor kuliner, yaitu kopi,” ungkap Daroe.
Kehadiran Bekraf disambut baik oleh pelaku ekonomi kreatif termasuk Daroe. Ia senang karena kopi menjadi fokus pemerintah. Sarannya untuk calon pengusaha kopi yaitu belajar dari yang telah berhasil, bergabung dengan komunitas serta mengetahui target market. Ia optimis jika lima tahun ke depan, usaha kopi meningkat dan kopi lebih mudah didapat, baik melalui pemesanan online maupun menjamurnya kedai kopi di Indonesia.
“Bekraf siap memberikan pendampingan calon penerima dana agar siap mengelola keuangan dan menjadi salah satu instrumen coffee as a lifestyle, pungkas Fadjar.
 
Acara dibuka oleh Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik. Pada rangkaian acara terdapat talkshow dengan narasumber Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo  yang membahas “Peran Bekraf dalam Mendukung Kuliner Kopi Lokal;”Perwakilan BNI 46 Anton Siregar mengungkapkan perihal “Permodalan Bagi Usaha Rintisan Kopi Lokal;” Owner PT. Harvest Coffee Franky Angkawijaya menginformasikan perihal “Mesin Pengolah Kopi Produksi Indonesia;” Pakar Kopi Daroe Handojo mengungkapkan “Bagaimana Memulai Usaha Kedai Kopi;” dan Jaringan Warkop Nusantara Setya Yuda.
Selain talkshow, terdapat “Kompetisi Kreativitas Seduh Manual” yaitu kompetisi membuat kopi dan menyajikan kopi sesuai standar yang ditentukan juri dengan metode dan alat bebas kecuali metode tubruk dan aeropress selama 10 menit. Penilaian adalah tentang kesesuaian rasa dengan contoh yang diberikan oleh juri dan kecepatan waktu. (mm/lzm /r5*)

Senin, 12 Desember 2016

Nedunang Ida Bhatara Dan Mapepada Wewalungan

Balikini.Net  - Sebelum puncak Upacara Karya Aci Penyeeb Brahma Pura Kiduling Kreteg di Pura Luhur Besakih, Desa Besakih Kec. Rendang Karangasem digelar pada Purnama Sasih Kaenem, Anggara Paing Bala (13/12/2016), diadakan Upacara Nedunang Ida Bhatara dan Mapepada Wewalungan  pada Soma Umanis Bala, Senin 12 Desember 2016, yang prosesinya berpusat di Halaman  Pura Kiduling Kreteg di Pura Luhur Besakih. Upacara dimulai pukul 09.30 wita sampai selesai yang dipuput Sulinggih, Ida Pedanda Ketut Pinatih Pasuruan dari Geriya Tengah Jungutan. Prosesi Upacara Nedunang Ida Bhatara dilaksanakan langsung oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa yang tampak Mundut Pralingga Ida Bhatara untuk ditempatkan di Bale Pasamuan Agung. Tampak hadir pada upacara tersebut  Sekdakab I Gede Adnya Mulyadi, Para Asisten, Para Staf Ahli Bupati, Kepala SKPD beserta Staf dijajaran Pemkab.Karangasem.

Upacara Mapepada adalah rangkaian korban suci berbagai jenis binatang, yang dibutuhkan untuk melengkapi rangkaian upacara Aci Penyeeb Brahma Pura Kiduling Kreteg di Pura Luhur Besakih. Upacara Karya Aci Penyeeb Brahma Pura Kiduling Kreteg di Pura Luhur Besakih sebagai pelengkap prosesinya mempergunakan Wewalungan/binatang sebagai korban suci seperti  Godel, Ayam dan Babi. Binatang tersebut disucikan, didoakan dan diiringkan murwa daksina (berputar 3 putaran arah berlawanan dengan putaran jarum jam) mengelilingi Bale Agung tempat ritual dilaksanakan. Usai mapurwa daksina dilakukan prosesi ritual lainnya untuk mendoakan agar semua binatang yang telah disucikan itu bisa dipergunakan untuk sarana yadnya. setelah prosesi ritual selesai, semua binatang korban suci diperciki tirta pralina oleh Pemangku Desa, kemudian di Tuwek (tusuk). Dengan dituwek yang secara simbolis menyentuhkan senjata ke tubuh binatang tersebut, secara spiritual dimaknai bahwa binatang-binatang tersebut telah melaksanakan prosesi yadnya. Yang nantinya roh-roh binatang yang dipergunakan sebagai sarana upacara akan meningkat menjadi ciptaan Tuhan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Seusai Upacara Mapepada, semua binatang yang telah di tuwek, diiring menuju tempat penyemblihan. Korban suci disemblih dan dikuliti untuk mendapatkan belulang (kulit binatang dengan bagian kepala, kaki dan ekor yang masih utuh), dagingnya digunakan untuk melengkapi bebantenan yang telah ditentukan. Secara spiritual roh-roh binatang yang dipergunakan sebagai Upacara tersebut akan meningkat menjadi ciptaan Tuhan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

 
Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri  usai mengikuti prosesi upacara menyampaikan, Upacara Nedunang Ida Bhatara dan Mapepada Wewalungan  merupakan rangkaian nyanggre Karya Aci Penyeeb Brahma Pura Kiduling Kreteg di Pura Luhur Besakih yang jatuh pada Purnamaning Sasih Kaenem. Dan diharapakan rangkaian karya yang dilaksanakan memberikan kerahayuan jagat.“Makna upacara ini untuk membersihkan dan menyucikan sarana yang digunakan dalam upacara dari berbagai jenis hewan yang dipergnakan untuk upacara.”ujarnya
 
Lanjut disampaikan Mas Sumatri Pura Kiduling Kreteg merupakan Pura Catur Dala sebagai tempat suci untuk memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma. Aci Penyeeb Brahma sebagai permohonan kepada Sang Hyang Widhi Wasa agar adanya keseimbangan antara energi panas yang ada di perut bumi (Kurma Agni) dengan kesejukan air.  Sehingga, dapat menjadikan bumi ini subur sebagai Ananta Boga yakni sumber makanan yang tak akan ada habis-habisnya. Nilai spiritual lainnya yang dapat diambil dari ritual tersebut adalah memotivasi umat untuk selalu menjaga alam agar tetap lestari.[krs/r7]

Rabu, 02 November 2016

Wagub Minta Desa Adat Berperan bagi Pelestarian Kesenian Tradisisonal Bali

Balikini.Net - Di Bali seni tidak hanya sebatas hiburan, namun mempunyai kedudukan yang sangat mendasar, karena tidak dapat dipisahkan dari kehidupan relijius masyarakat Hindu. Seni bagi krama Hindu Bali merupakan bentuk pengabdian dan persembahan kepada Sang Maha pencipta, seperti seni suara “kekidungan”, seni tari seperti Rejang Dewa, Baris Tunggal, Topeng Sidakarya, dan seni gamelan yang selalu hadir disetiap prosesi upacara yang digelar Umat Hindu. Untuk itu perlu ada upaya  menjaga agar seni dan kebudayaan tradisional Bali tetap bertahan khususnya di kalangan anak muda.   Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri Karya Pemungkah, Padudusan Agung, Nubung Pedagingan Ring Pura Puseh Desa Pekraman Tumuhun, Kecamatan Banjarangkan,Kabupaten Klungkung pada Rabu (2/11).

Perkembangan era digital dan globalisasi saat ini sering kali menyebabkan para generasi muda mengalami pergesaran untuk lebih memilih seni modern dan pelan-pelan semakin meninggalkan karya seni tradisional. Untuk itu Sudikerta berharap keberadaan desa pekraman dapat merangkul para generasi muda untuk tetap mencintai dan melestarikan kesenian tradisional. “Saya harap seluruh desa adat yang ada di Bali dapat merangkul para muda-mudi nya untuk dapat melestarikan kesenian tradisional, agar ketika ada upacara keagamaan yang ngayah menari atau meggambel tidak lagi para orang tua melainkan para muda mudi kita”,ujarnya. 

Sudikerta juga kembali mengingatkan krama agar tidak melakukan upacara secara berlebih atau jor-joran. Menurutnya upacara merupakan persembahan suci dan tulus ikhlas harus disesuaikan dengan kemampuan krama setempat. “Saya harap seluruh krama desa disini terutama pengempon pura agar tidak melaksanakan secara jor-joran, hendaknya disesuikan dengan kemampuan masyarakat sehingga masyarakat tidak terlalu merasa dibebani dan dapat menjalankan yadnya dengan hati yang tulus,”cetusnya. Ia juga  berpesan agar krama selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama.

Sementara itu Wakil Bendesa Adat Pekraman Timuhun  Nengah Lunga, mengucapkan terimakasih atas saran yang diberikan oleh Wagub Sudikerta. Ia berharap semoga masyarakat desa pekraman dapat memahami dan melaksanakan apa yang telah disampaikan tersebut. Sedangkan Terkait pelaksanaan upacara, Ia mengatakan bahwa karya agung telah dilaksanakan mulai dari tanggal 26 Oktober 2016 dan akan disineb dengan kegiatan melasti pada tanggal 12 November 2016, sedangkan pada hari ini yaitu Buda Umanis Tambir, merupakan Puncak Karya yang telah dipuput oleh Ida Pedanda Siwa dari Griya Nyanggelan Bangli, Ida Pedanda Buda dari Griya Alangkajeng Karangasem dan Rsi Bujangga dari Griya Angkling Gianyar. Ia berharap dengan beberapa rangkaian acara yang akan dilakasanakan sampai pada penyineban nanti, dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar sehingga dapat tercipta keseimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dalam lingkungan Desa Pekraman Timuhun.

Pada kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnu Ardana juga menghadiri Upacara Ngenteg Linggih di Pura Dalem Majpahit, Dusun Tegal Besar, Desa Negari, Klungkung.


Minggu, 23 Oktober 2016

Penyuluhan Kepariwisataan Dengan Pementasan Wayang Cenk Blong

Balikini.net - Komitmen Pemerintah Kota Denpasar mengembangkan sektor pariwisata yang berwawasan budaya terus digencarkan, melalui Dinas Pariwisata Daerah Kota Denpasar (Diparda) dengan penanaman kesadaran masyarakat pada Sabtu (22/10) melaksanakan penyuluhan kepariwisataan melalui media wayang cenkblong di Pasar Kerta Waringin Sari Desa Pakraman Anggabaya. Antusias warga menyaksikan pagelaran cenkblong diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembangan sektor pariwisata daerah, demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Daerah Kota Denpasar Drs. Wayan Gunawan saat membuka penyuluhan kepariwisataan.

Kota Denpasar sebagai Ibukota Provinsi Bali yang merupakan Destinasi utama Pariwisata Indonesia menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan. Hal ini sejalan dengan agenda pembangunan Kota Denpasar dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar 2016-2021 bahwa pariwisata dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (welfare society) menuju kebahagiaan. “Sektor pariwisata menjadi harapan dalam peningkatan perekonomian Kota Denpasar yang akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat”, ujar Gunawan.

Pembangunan pariwisata lebih lanjut Wayan Gunawan mengatakan, memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Masyarakat merupakan salah satu unsur penting pemangku kepentingan untuk bersama-sama dengan pemerintah dan kalangan usaha/ swasta bersinergi melaksanakan dan mendukung pembangunan kepariwisataan. Pembangunan pariwisata harus memperhatikan posisi, potensi dan peran masyarakat baik sebagai subjek atau pelaku maupun penerima manfaat pengembangan kepariwisataan. Melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepariwisataan dengan media wqtqng cenkblong diharapakan dapat menumbuhkan sadar wisata masyarakat. “ Pelaksanaan penyuluhan kepariwisataan dengan harapan masyarakat dapat memahami arti penting pengembangan pariwisata dan menumbuhkan sadar wisata dalam rangka menciptakan kondisi yang kondusif di Kota Denpasar, melalui sapta pesona yaitu menciptakan kondisi destinasi yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan menciptakan kenangan yang positif bagi wisatawan yang berkunjung”, kata Gunawan. 

Gunawan mengatakan, Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepariwisataan pada tahun ini dilaksanakan di kelurahan penatih dengan dasar pertimbangan bahwa Kelurahan Penatih dikembangkan menjadi salah satu Desa wisata di Kota Denpasar. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendukung dan berperan aktif dalam pengembangan Desa wisata Penatih dan pembangunan kepariwisataan di Kota Denpasar. Untuk lebih memotivasi kehadiran masyarakat dan lebih menarik serta masyarakat lebih dapat memahami materi yang disampaikan, penyuluhan pada tahun ini dilaksanakan melalui pagelaran wayang cenkblong.

Dalam kegiatan ini, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Anggota DPRD, Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan serta SKPD di Kota Denpasar ikut serta menyaksikan pegelaran penyuluhan kepariwisataan melalui media wayang Cenkblong dan berbagai tarian di Pasar Kerta Waringin Sari Desa Pakraman Anggabaya. (Eka/r6)

Minggu, 07 Agustus 2016

Bleganjur Meriahkan Pembukaan Porsenicam Mengwi

Balikini.Net - Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Kecamatan (Porsenicam) Mengwi digelar lomba beleganjur antar Desa/Kelurahan se Kecamatan Mengwi yang diikuti 18 peserta yang diselenggarakan di panggung terbuka museum yadnya Kec. Mengwi Kab. Badung. Porsenicam Mengwi dibuka secara resmi oleh Camat Mengwi I Gst Ngr Gede Jaya Saputra ditandai dengan pemukulan bende, Sabtu (6/8). Acara tersebut dihadiri Muspika Kecamatan Mengwi, Perbekel/Lurah se-Kecamatan Mengwi, Kepala UPT Disdikpora Kec Mengwi, Kepala Puskemas Mengwi I, II dan III, majelis alit Kec Mengwi dan para peserta lomba.
            
Ketua Panitia Porsenicam  Mengwi I Nyoman Artana melaporkan pelaksanaan kegiatan pekan olahraga dan seni Kecamatan Mengwi tahun 2016 telah berlangsung sejak hari Jumat (5/8) sampai dengan Jumat (12/8), dengan melibatkan peserta yang terdiri dari kontingan seluruh Desa/Kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan Mengwi. Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan porsenicam ini, sebagai ajang memupuk bakat serta upaya menumbuhkembangkan daya kreativitas di bidang olahraga dan seni di kalangan masyarakat yang luas dan generasi muda pada khususnya yang pada akhirnya diharapkan dapat meminimalisir bahkan menghindari generasi muda maupun masyarakat dari kegiatan-kegiatan yang merugikan dan berpengaruh negatif. Selain itu, untuk melestarikan serta mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya bali di Kecamatan Mengwi serta sebagai ajang menjaring atlet dan seniman/seniwati berprestasi untuk dikembangkan dan dibina lebih lanjut dalam rangka persiapan event-event yang lebih besar. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat dalam rangka membantu program pemerintah membangun sumber daya manusia yang handal, tangguh dan berprestasi serta untuk mendukung pelaksanaan pembangunan secara luas. Cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan/dilombakan, untuk cabang olah raga terdiri dari tenis meja, tarik tambang, lari karung dan gerak jalan tingkat SD (sekolah dasar). Untuk cabang seni meliputi lomba gender wayang, merangkai janur, membuat lamak dan lomba beleganjur.
          
Camat Mengwi I Gst Ngr Gede Jaya Saputra menyampaikan, lomba bleganjurt  ini merupakan rangkaian kegiatan pekan olahraga dan seni Kecamatan Mengwi tahun 2016. Kegiatan Porsenicam Mengwi dimulai Jumat (5/8) diadakan lomba gerak jalan antar SD dan pada Sabtu (6/8) diadakan lomba beleganjur, dimana lomba beleganjur antar Desa/Kelurahan dalam porsenicam Mengwi adalah yang pertama digelar yang diikuti 18 peserta. "Dengan kegiatan ini kita berikan kesempatan untuk masyarakat khususnya generasi muda untuk bisa berkreativitas dibidang seni budaya. Sudah kita ketahui bahwa di Mengwi adalah pusat budaya yang ada di Kab Badung, dengan saking banyaknya kita mencetak kader-kader, tentunya pelestarian budaya akan tercapai dengan baik," jelasnya.[bd/r6]

Senin, 18 Juli 2016

PENINGGALAN SURAT SOEKARNO DI MUSEUM PASIFIKA


surat bungkarno (ar/ balikini.net )
Balikini.Net - Museum Pasifika, Nusa Dua, Badung, menyimpan koleksi surat bersejarah dari Presiden Republik Indonesia Soekarno, yang ditujukan kepada pelukis asal Belgia Adrien-Jean Le Mayeur, yang terkirim pada 30 Oktober 1950. 
     "Surat ini memang menjadi koleksi berharga kami. Sengaja diletakkan tidak jauh dari lukisan Le Mayeur. Memang itu surat Presiden Soekarno yang ditujukan kepada Le Mayeur," kata Manager Museum Pasifika Sanya Annisa Basyah di Nusa Dua.
     
Pengunjung museum, ujarnya, banyak yang melihat-lihat dan mengagumi surat itu, sebagai kenangan dari Sang Proklamator RI. Surat itu sengaja disimpan dan dibingkai untuk melindungi aset bersejarah itu.
     
Museum Pasifika didirikan pada tahun 2005 dan dibuka tahun 2006, yang dibangun pria asal Prancis Philippe Augier bersama Popo Danes (seniman Bali) dan Moektaryanto (pengusaha dari Yogyakarta). Setidaknya ada 600 karya seni dari negara Asia dan Pasifika yang telah menjadi koleksi museum, hasil karya sejumlah seniman dari 35 negara. Karya itu mencakup 400 lukisan dan 200 patung seni peradaban pertama.
     
bung karno (ar/ balikini.net )
Museum sengaja dibangun dengan tiga misi utama. Pertama, sebagai wahana edukasi bagi siswa-siswa sekolah. Sudah lebih dari 22 ribu siswa sekolah dan mahasiswa di Bali yang telah diundang ke museum untuk melihat serta mempelajari karya bernilai yang merupakan koleksi museum. Kadang diadakan lomba melukis dan hasil lukisan para pemenangnya akan dipajang di museum, sehingga membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan bagi siswa yang memiliki bakat seni.
     
Misi kedua museum ialah menampilkan objek wisata budaya berstandar internasional dan ditampilkan dengan mengedepankan kekentalan sisi Asia dan Pasifika. Desain artistik bangunan museum makin mengokohkan warna Asia-Pasifika.
     "Misi ketiga adalah untuk memberikan sesuatu yang lebih dan berbeda dengan museum lain karena kini memang manusia berada pada peradaban kompetisi global. "Baru saya mendirikan Museum Pasifika, negeri sebelah langsung membikin museum setipe. Malah langsung dua sekaligus mendirikan museum sejenis Pasifika," kata Philippe.
     
Hingga kini, sudah lima orang presiden yang pernah berkunjung dan melihat-lihat koleksi Museum Pasifika. Meliputi Presiden Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono, Presiden Swiss, Presiden Mexico, Wakil Presiden India dan Direktur General of UNESCO. Karya-karya museum menjadi daya tarik para pemimpin negara untuk menyaksikan langsung produk seni bersejarah itu.
     
Dalam upaya untuk mempromosikan Indonesia Seni, Budaya dan Warisan, Museum Pasifika telah diberi Award dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk keterlibatan dan prestasi di industri pariwisata Indonesia sejak pembukaan Museum di 2006. Penghargaan ini disampaikan oleh Pariwisata Menteri, Mari Elka Pangestu di hadapan Wakil Menteri DR Sapta Nirwandar pada tanggal 29 Desember 2011, di Hotel Sahid Jaya Jakarta.
Philippe (ar/ balikini.net )
Sejak tahun 2013 sampai 2015, Museum Pasifika berturut-turut mendapat penghargaan predikat sebagai Traveller’s Choice peringkat pertama dari tripadvisor.co.id, sebuah situs web wisata terbesar di dunia.  "Museum Pasifika juga mendapat peringkat keempat dari 52 objek wisata di Nusa Dua dan masuk peringkat ke-30 dari 500 objek wisata di Bali," ucap Philippe yang merupakan Presiden IKADIN Prancis - Indonesia dan Wakil Ketua Himusba. (vivi/r7)








© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved