-->

Rabu, 09 Maret 2022

Karangasem Akan Tetapkan 6 Desa Lagi Untuk Menjadi Desa Wisata


Karangasem, Bali Kini - Sejalan dengan tujuan pembangunan kepariwisataan, pemerintah Karangasem turut mengembangkan desa wisata yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan. Dimana untuk saat ini Kabupaten Karangasem sudah memiliki 27 Desa Wisata unggulan. 

Namun, dengan berbagai syarat yang sudah di penuhi sebagai desa wisata, berikut enam desa lagi yang akan ditetapkan Bupati Karangasem, I Gede Dana sebagai Desa Wisata. Diantaranya Desa Dukuh Penaban, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Desa Pesaban Kecamatan Rendang, Desa Tri Eka Buana Kecamatan Sidemen, Desa Sangkan Gunung Kecamatan Sidemen dan Desa Duda Timur yang berada di Kecamatan Selat. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem, I Wayan Astika beberapa waktu lalu. "Untuk jadwal kapan penetapannya, masih dalam proses, "katanya.

Sementara, Penyarikan Desa Adat Penaban, I Nengah Sudana yang juga merupakan Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Dukuh di Museum Lontar mengaku sudah sangat menantikan penetapan tersebut. " Mudah-mudahan secepatnya," Harapnya. (Ami)

KONI Jembrana Ajukan Rp 8 Miliar PORPROV Bali 2022


Jembrana, Koni Jembrana mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 8 milyar guna menghadapi Porprov Bali tahun 2022 nanti.

Dana itu mencakup Trainning Center (TC) Desentralisasi, TC Sentralisasi, Biaya dalam Porprov, dan juga Dana Bonus prestasi medali.

Hal itu disampaikan Ketua umum Koni Jembrana Gede Gunadnya bersama jajaran pengurus KONI saat audiensi dengan bupati Jembrana I Nengah Tamba , di RJ bupati Jembrana , rabu (9/3). Selain terkait anggaran Porprov, Pertemuan ini juga  membicarakan  Musyawarah Olah Raga Kabupaten (MUSORKAB) dengan agenda pergantian/pemilihan pengurus KONI Jembrana.

Gunadnya  menyampaikan bahwa Jembrana rencananya akan mengikuti 38 Cabor dari 40 cabor yang dimiliki.
"  Perhelatan Porprov nantinya kalau dana memungkinkan dengan Atlet akan diikutkan sebanyak 404 orang dengan pelatih 72 orang dan manajer 31 orang," ujarnya.

Dengan kegiatan Porrpov 2022 nanti,   diestimasi memerlukan anggaran total sebesar 10,3 miliar. " Untuk tahun ini KONI Jembrana baru diberikan anggaran 2,6 miliar yang sudah dipotong 300 juta untuk Liga 3 Sepak Bola. Saat ini masih   tersisa 2,3 Miliar.  Sehingga kami perlu tambahan lagi sebesar Rp 8 milyar," terang Gunadnya.

Terkait MUSORKAB , Gunadnya menambahkan rencananya akan dilaksanakan pada 18 April 2022 untuk melakukan pergantian/pemilihan pengurus KONI masa 2022 s.d. 2026. Sementara untuk Porprov yang rencananya dilaksanakan di Bulan September ini tepatnya 9 September 2022 oleh Pemerintah Provinsi/KONI Provinsi akan melibatkan seluruh Kabupaten/Kota se-Bali .
Dikarenakan KONI Provinsi Bali tidak memiliki venue sehingga pelaksanaannya di sebar di seluruh Kabupaten/Kota.

" Berdasarkan hasil rapat KONI, terkait keterbatasan anggaran berdasarkan arahan/petunjuk Gubernur Bali, Porprov ditunda pelaksanaannya di bulan Nopember menunggu anggaran APBD perubahan," terang Gunadnya yang juga pernah menjabat Sekda Kabupaten Jembrana.

Dari 40 Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan dan 2 Cabor Eksebisi, Jembrana kebagian tempat pertandingan untuk Cabor Panahan dan Yomodo. Panahan akan ditempatkan di Stadion Pecangakan sedangkan cabor Yomodo di Gor Kresna Jvara. 

Diharapkan Kabupaten/Kota dapat mempersiapkan tempat yang akan dijadikan pertandingan cabor agar layak digunakan.

" Nantinya  tim provinsi akan datang  melakukan pengecekan kelayakan venue, " sambungnya.  

Pada Porprov Tabanan 2019 lalu,  Jembrana menduduki peringkat 7 dengan raihan 11 Emas, 21 Perak, dan Perunggu 26." Kita targetkan Tahun ini  caapian meningkat di peringkat tengah, yaitu peringkat 5, " beber Gunadnya optimis.

Sementara Putu Adi selaku Wakil Ketua Koni Jembrana menambahkan , dana yang 10,3 miliar ini termasuk Trainning Center (TC) Desentralisasi, TC Sentralisasi, Biaya dalam Porprov, dan juga Dana Bonus prestasi medali. TC Desentralisasi dilaksanakan dimasing-masing tempat latihannya selama 6 bulan.
Pengawasannya   secara rutin oleh  Pengurus KONI sesuai jadwal TC yang disusun masing masing cabor ( cabang olahraga).

"  Selanjutnya ada TC sentralisasi terpusat dimana atlet dan pelatih dikumpulkan pada tempat terpusat yang didalamnya ada latih tanding selama 1 bulan menjelang Porprov dengan segala biaya (uang makan, transport dan uang saku) ditanggung.  Hal ini bertujuan adalah untuk mengetahui kemampuan atlet dan mengintip kekuatan atlet lawan," paparnya.

Disisi lain , bupati I Nengah Tamba menyampaikan terima kasih atas kerja Pengurus KONI yang membawa nama baik kabupaten Jembrana berprestasi di bidang olah raga .
 
Kedepan, dikarenakan keterbatasan anggaran situasi pandemi,  KONI diminta lebih selektif lagi  mengirimkan atlet.

Atlet yang dikirim mesti berpeluang mendapatkan medali mengacu pada prestasi porprov sebelumnya.

Sisanya atlet yang berpotensi kata Tamba,mereka  yang dalam  seleksi  TC memiliki prestasi bagus dan berpotensi meraih medali . 

Terkait dana ajuan KONI ini, I Nengah Tamba akan mempelajari dari semua anggaran yang ada dengan kebutuhan yang direncanakan KONI. " Minggu depan akan dibahas untuk keputusan yang terbaik,"  pungkas  I Nengah Tamba. ( Nengah)

Walikota Jaya Negara Berbagi Pengalaman Pimpin Birokrasi di Masa Pandemi Covid-19


Denpasar, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didapuk menjadi pembicara pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama dan Camat Pemkot Salatiga di Sanur, Rabu (9/3). dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara turut berbagi pengalaman dalam memimpin birokrasi di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Salatiga Yulianto SE, MM. Wakil Walikota Salatiga Muh. Harris, Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti serta Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkot Salatiga. Tampak hadir pula Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam paparanya memberikan apresiasi atas dipilihnya Kota Denpasar sebagai lokasi studi banding kegiatan. Pelaksanaan sharing session ini menjadi kehormatan bagi Pemkot Denpasar sebagai ajang saling berbagi pengalaman dan informasi sehingga momentum ini bisa menjadi  embrio terbangunnya konektifitas antara Denpasar dan Salatiga.

“Kita tentu sangat sepakat bahwa terwujudnya good governance menjadi harapan besar dalam mengelola birokrasi dengan berbagai dinamika tuntutan layanan masyarakat,” jelasnya

Perkembangan global di era revolusi industri dengan derasnya arus transformasi teknologi saat ini memaksa mesin birokrasi untuk adaptif,  juga menjadi tantangan cukup menarik dalam mengakselerasi tata kelola kepemerintahan. Terlebih lagi kita dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19 seperti sampai saat ini yang berdampak luas ke seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat  

“Kondisi ini saya kira mengharuskan birokrasi untuk terus meng-upgrade kualitas kompetensinya sehingga selalu siap menjawab tuntutan layanan masyarakat, adaptasi dapat dilakukan dengan memberikan pengembangan kompetensi sehingga terbangun inovasi baru dalam menterjemahkan tuntutan layanan masyarakat,” ujar Jaya Negara

Dikatakanya, Bali khususnya Denpasar menjadi daerah yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi. Hal ini lantaran ekonomi bertumpu pada sektor utama di bidang pariwisata. Namun demikian, di masa pandemi saat ini, adaptif dan kolaboratif menjadi semangat untuk memotivasi kinerja jajaran birokrasi.

“Di Kota Denpasar seluruh aparatur didorong untuk “Meretas Batas” dalam bekerja di situsi saat ini. Tidak ada batasan ruang dan waktu untuk berkinerja mengakselerasi tuntutan layanan masyarakat. Dengan kerja kolaboratif saya dorong Perangkat Daerah untuk menggali potensi-potensi ekonomi non pariwisata,” jelasnya  

“Kami berharap, kegiatan ini secara teknis dapat berkelanjutan untuk mendukung pertukaran inovasi dan strategi dalam memimpin kota di masa pandemi saat ini, tentu muaranya adalah kemajuan daerah wujudkan kesejahteraan rakyat,” kata Jaya Negara.

Walikota Salatiga, Yulianto, SE, MM mengatakan, pelaksanaan pelatihan ini bertujuan guna mengembangan kompetensi PNS khususnya JPT Pratama dan Camat  di Kota Salatiga.  
Sehingga, lanjut Yulianto, nantinya secara berkelanjutan dapat meningkatkan keahlian PNS di berbagai bidang dalam mendukung optimalisasi tugas pokok dan fungsi. Seperti halnya meningkatkan kompetensi manajerial, wawasan, kerja sama, sikap mental PNS khusunya level JPT Pratama dan Camat.  

“Muara dari kegiatan ini adalah meningkatkan IP ASN Pemerintah Kota Salatiga, serta saling tukar inovasi antara Pemkot Denpasar dan Pemot Salatiga guna mendukung kemajuan kedua daerah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.

Di akhir sesi, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Walikota Salatiga, Yulianto, SE. MM serta Wakil Walikota Salatiga, Muh. Harris, Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti serta Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana berkesempatan bertukar Cinderamata dan berfoto bersama. (Dps/Ags)

Tim Yustisi Denpasar Jaring 25 Orang Pelanggar Prokes di Jalan Wibisana Barat


Denpasar – Tim Yustisi Kota Denpasar terus menggencarkan giat pemantauan dan penertiban penerapan disiplin serta penegakan hukum protokol kesehatan. Kegiatan dalam rangka Penerapan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Kota Denpasar kali ini menyasar wilayah Desa Pemecutan Kaja, tepatnya di Jalan Wibisana Barat, Banjar Semilajati, Denpasar Barat, pada Selasa (8/3) pagi.

Kasatpol PP Kota Denpasar, AAN Bawa Nendra, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan guna mengoptimalkan penerapan PPKM Level 3 di Kota Denpasar.

Lebih lanjut dikatakannya, penertiban kali ini dilaksanakan di Jalan Wibisana Barat dengan menyasar warga masyarakat yang melintas dan melanggar aturan dan belum mentaati prokes.

“Selama pemantauan kami telah menjaring sebanyak 25 orang pelanggar prokes. Dua orang diantaranya tidak menggunakan masker sehingga kami kenakan sanksi denda administrasi. Dan untuk 23 orang pelanggar lainnya yang menggunakan masker dengan tidak benar,  kami berikan edukasi terkait penggunaan sarana prokes dan sanksi fisik berupa push up sehingga mereka tidak mengulangi kesalahannya kembali,” ujarnya.

"Kami berharap kepada masyarakat agar selalu taat dan wajib menggunakan masker serta sarana prokes lainnya saat bepergian atau beraktivitas di luar rumah sehingga dapat meminimalisir angka penularan  virus covid 19. Terlebih saat ini kasus penyebaran virus di Kota Denpasar telah memasuki zonasi tahap PPKM  level 3, sehingga kedepannya tidak ada lagi kenaikan level dan  penyebaran virus covid 19 dapat terkendali. Walaupun kasus sudah menurun Prokes wajib diterapkan,” pungkas Bawa Nendra.

Pemkot Denpasar Berkelanjutan Optimalisasi Penanganan Sampah di TPS


Denpasar, Pemkot Denpasar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) terus mengoptimalkan penanganan tumpukan sampah di beberapa TPS yang ada di  wilayah Kota Denpasar. Setelah di TPSS eks Pasar Loak, kali ini penanganan menyasar TPS Yangbatu pada Rabu (9/3). Hal tersebut merupakan langkah berkelanjutan guna mengantisipasi lonjakan sampah di TPS. Penanganan di TPS Yangbatu ditinjau langsung Camat Denpasar Timur, I Made Tirana bersama Perbekel Desa Dangin Puri Kelod, I Made Sada. 

Disela peninjauan, Camat Denpasar Timur, I Made Tirana didampingi Perbekel Desa Dangin Puri Kelod, I Made Sada mengatakan bahwa agar seluruh jajaran telah bekerja optimal guna mengatasi penumpukan sampah pasca hari besar keagamaan. Pihaknya mengakui pasca hari raya keagamaan volume sampah mengalami peningkatan yang cukup significan. Dengan percepatan penanganan ini pihaknya berharap tumpukan sampah dapat tuntas secepat mungkin, sehingga tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

“Sesuai arahan Bapak Walikota, kami akan kawal agar penumpukan sampah ini tertangani secepat mungkin, dan kami juga sudah kordinasikan kepada Perbekel/Lurah agar TPS dipantau, diantisipasi dan dioptimalkan pengangkutanya secara berkala oleh tim, sehingga sampah tidak meluber dan menumpuk,” kata Tirana

Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa didampingi Kabid Kebersihan Wayan  Adi Wiguna mengatakan, saat ini petugas dari DLHK Kota Denpasar sedang melaksanakan penanganan. Sehingga seluruh sampah yang ada di TPS se-Kota Denpasar dapat ditangani. 

"Saat ini kita terus bekerja, semoga cepat bisa segera tertangani," jelasnya

Gustra menjelaskan, adapun sampah rumah tangga dan sisa upakara masih mendominasi. Sehingga saat ini pihaknya menerjunkan Alat Berat serta Armada Truk pengangkut guna mempercepat penanganan.

"Saat ini kami kerahkan  alat berat dan puluhan  armada dumtruck untuk mempercepat mengangkut sampah di TPS se-Kota Denpasar," kata Gustra.

Lebih lanjut dikatakan, untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah yang berulang, warga masyarakat agar memperhatikan dan mentaati jadwal jam pembuangan sampah dan sampah sudah terpilah. 

"Saat ini Pemkot Denpasar sedang menggenjot pembangunan TPS3R di Desa/Kelurahan  dan 3 TPST untuk menangani masalah sampah di Kota Denpasar," katanya. (Ags/HDps)

 

Bupati Bangli Tanamkan Konsep Rasa Pesaje Untuk Membangun LPD


Bangli, BaliKini.Net -- Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta meresmikan bangunan Kantor Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kubu yang ditandai penandatanganan prasasti.

Bupati Bangli dalam acara peresmian menyatakan, menyambut baik apa yang telah dilaksanakan oleh warga desa adat kubu, khususnya dalam hal pengelolaan di bidang LPD. LPD merupakan salah satu unsur di desa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, kedepan agar keberadaan LPD yang nasabahnya sebagian besar Krama desa adat kubu lebih ditingkatkan lagi pelayanannya, kata bupati ketika meresmikan gedung di kubu kecamatan Bangil, Kabupaten Bangli, Selasa 08/03/2022.

Dengan diresmikannya gedung ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam menanggulangi permasalahan ekonomi yang ada di desa setempat.

Bupati juga mengingatkan masyarakat agar taat pada aturan yang telah disepakati, sehingga segala sesuatu dapat berjalan dengan lancar, dalam pelaksanaan tugas mengelola LPD hendaknya pengurus bertindak adil jujur harapnya.

Pada kesempatan tersebut, sekaligus dilaksanakan upacara pemelaspasan gedung LPD yang di Puput oleh Ida Pedanda Gede Manuaba dari Griya tajung duur Kangin Brahman Bukit Bangli.

Sementara Ketua LPD Desa Adat Kubu I Ketut Pariasa menyatakan, LPD Desa Adat Kubu berdiri sejak tanggal 1April1985, dengan luas 5 Are dengan aset 26 milyar yang dimiliki Desa Adat Kubu dengan jumlah anggota 65 orang pengarep dan 900 orang Baleangkep dengan harapkan Desa Adat Kubu secara bergotong royong memelihara dan membesarkan LPD nya sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kubu dan jangan tergiur dengan pinjaman online yang akan merugikan kita sendiri, pintanya.

Selasa, 08 Maret 2022

"Sanksi" Raksasa Teknologi ke Rusia, Dari Blokir Hingga Hentikan Penjualan

 


Tak hanya di dunia nyata, konfilk Rusia-Ukraina juga berlangsung di dunia maya. Sejumlah perusahaan teknologi mengambil inisiatif untuk kurangi propaganda Rusia dalam mimbar mereka. Namun pengamat memperingatkan konsekuensi aksi tersebut. Selengkapnya, ikuti liputan VOA.



Bawa 117 Ekstasi dan Sabu, Kurir asal Jakarta ini Dihukum 10 Tahun


Denpasar - Teguh Santoso (42) saat akan menjalankan bisnis narkoba sempat terjadi kejar kejaran dengan petugas. Itu terjadi saat petugas hendak melakukan penangkapan. Ia pun kini harus menjalani hukuman selama 10 tahun penjara.

Putusan yang dibacakan Hakim AAM Aripathi Nawaksara,SH.,MH secara virtual dari PN Denpasar, meyakinkan bahwa terdakwa secara sah terbukti melawan hukum tentang narkotika sebagaimana tertuang dalam Pasal 114 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009.

Drama penangkapan terhadap terdakwa terjadi pada Selasa dini hari, 5 Oktober 2021, bertempat di Depan Pot JGM Garden, Jalan Pulau Bungin, Banjar Panca Sari, Desa Pemogan, Denpasar Selatan. 

Saat itu, petugas yang sejak lama melakukan pengintaian terhadap terdakwa, diketahui sedang mengendarai mobil Picanto Nopol DK 1679 B melintas Jalan Pulau Bungin Pedungan. Saat mobil dihentikan, terdakwa langsung tancap gas dan membuang barang bungkusan.

"Ketika terdakwa melintas di Depan Pot JGM Garden, Jalan Pulau Bungin, Banjar Panca Sari, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, tim berhasil mengamankan terdakwa," kata Jaksa Widyaningsih dalam dakwaannya.

Dalam penangkapan yang disertai penggeledahan itu ditemukan barang bukti berupa 4 plastik klip masing-masing berisi 5 butir tablet ekstasi warna hijau. Petugas juga mengiring terdakwa untuk mengambil paket Narkotika yang sempat dibuangnya. 

Dari pengembangan di tempat tinggal terdakwa di Jalan Ceningan Sari IV, Gang Padang Gajah, Banjar Lantang Bejuh, Sesetan,  Denpasar. Di sana, lagi-lagi petugas kembali menemukan barang bukti Narkotika.

"Rinciannya barang bukti yang disita dari terdakwa yakni 25 paket  jenis ekstasi dengan jumlah 117 butir tablet dan 1 pecahan tablet dengan berat bersih 47,1 gram, dan 6 paket shabu dengan berat bersih 59,02 gram. Total keseluruhan narkotika tersebut adalah 100,12 gram," tulis dalam dakwaan.

Berdasarkan dari keterangan yang tertuang dalam dakwaan. Majelis hakim menjebloskan terdakwa dengan pidana selama 10 tahun penjara dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan.

"Menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 10 tahun dan denda sebesar Rp.1 miliar, Subsidair pidana penjara selama 1 tahun," putus hakim
Pihak JPU yang sebelumnya mengajukan hukuman 11 tahun penjara, masih bisa menerima putusan hakim yang senada dengan pihak terdakwa yang juga menerima.
 
 

Wabup Ipat Dorong Digitalisasi Pelayanan Desa


Jembrana, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mendorong seluruh Desa/Kelurahan di Kabupaten Jembrana agar mampu mewujudkan pelayanan desa yang berbasis digital. Hal itu , ditengah gencar-gencarnya pemerintah pusat dan daerah  mewujudkan digitalisasi pelayanan publik sehingga mampu menghadirkan pelayanan publik yang transparan, cepat dan efektif.

Hal tersebut disampaikan, Wabup Patriana Krisna usai mendampingi rekan-rekan Sekretaris Desa (Sekdes) se-Kabupaten Jembrana dalam rangka studi tiru terkait standar pelayanan minimal desa berbasis digital yang dilakukan di Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (7/3/2022).

"Kita telah melihat bersama apa yang diterapkan di Desa Banyubiru ini sudah sangat bagus, berbagai macam pelayanan dilakukan secara digital. Saya mendorong hal-hal seperti ini bisa diwujudkan di Jembrana, selain mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan, juga prosesnya dieksekusi dengan cepat dan efektif karena semua sudah serba online," ujar Ipat.

Wabup juga berharap apa yang didapat,menjadi bekal ilmu yang luar biasa yang diperoleh sekdes seJembrana.
Sehingga dapat membangun desa kearah yang lebih maju.

Lebih lanjut, Wabup asal Kelurahan Tegal Cangkring tersebut, mengatakan digitalisasi pelayanan desa yang diterapkan ini menjadi bagian penting dan sejalan dengan program saat ini  diwujudkan di Kabupaten Jembrana.

"Di Jembrana sendiri terdapat berbagai langkah inovasi yang telah diwujudkan diantara Jembrana satu data berbasis SDGs, kemudian bagaimana mewujudkan kemandirian desa dan kebahagiaan masyarakatnya melalui program Desa Mandiri Bahagia, serta mengembangkan desa wisata  dan desa kreatif yang berbasis digital. Tentu dengan dukungan digitalisasi pelayanan yang sudah lengkap didalamnya itu, kita yakin program tersebut akan dapat dieksekusi dengan sukses," ucapnya.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Banyubiru, Sri Anggoro Siswaji menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Bupati Jembrana serta seluruh Sekdes se-Kabupaten Jembrana yang  telah hadir di Desa Banyubiru ini. "Terima kasih pak Wabup Jembra a serta rekan-rekan Sekdes sekalian, semoga program digitalisasi pelayanan ini nantinya bisa juga diaplikasikan di Jembrana, karena impact sangat betul-betul dirasakan oleh masyarakat. Begitu pun juga program-program yang ada di Jembrana, bisa kami serap dan kami aplikasikan didesa kami tercinta. ," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa  Kabupaten Semarang Moh. Edy Sukarno, Kabid Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Jembrana Sadikin, serta seluruh perangkat Sekdes se-Jembrana serta perangkat desa setempat. (Ari/as)

Pemkot Denpasar Gandeng APSAI Wujudkan Perusahaan Layak Anak


Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar besama Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) wujudkan perusahaan layak anak. Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian semua pihak dalam mewujudkan Kota Denpasar menjadi Kota Layak Anak. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar  I Gusti Agung Sri Wetrawati, saat membuka sosialisasi pembentukan perusahaan layak anak, Selasa (8/3) di Gedung Graha Sewakadharma Denpasar. 

Sosialisasi diikuti 50 pengusaha se-Kota Denpasar dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari dan Kadis Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty.

“Kita berharap semua turut berperan dalam mewujudkan Kota Denpasar sebagai kota layak anak. Termasuk juga para pengusaha untuk mendukung terwujudnya kota layak anak tersebut,” ujarnya. Dengan demikian di setiap perusahan memberikan ruang terhadap hak-hak anak dan mempermudah pelayanan pada anak.

Lebih lanjut Sri Wetrawati  menyampaikan Kota Denpasar merupakan kota yang memiliki komitmen di dalam mewujudkan kota layak anak dan bertanggung jawab dalam memenuhi hak anak, serta melindungi mereka dari kekerasan dan eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya. 

Untuk itu potensi anak sangat penting, mereka merupakan generasi penerus masa depan bangsa, penentu kualitas sumber daya manusia yang akan menjadi pilar utama pembangunan. Sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya dan mendapatkan perhatian secara sungguh-sungguh dari semua elemen masyarakat.

Sementara Kadis Perindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menyampaikan Kota Layak Anak harus memiliki sistem pembangunan berbasis pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Tentunya dalam kebijakan baik kebijakan program dan kegiatan pembangunan lainnya. Oleh karena itu kata komitmen yang terintegrasi menjadi kata kuncinya.

“Ini merupakan bagian dari upaya-upaya optimal kita di dalam menghadirkan program-program yang terintegrasi satu sama lain, oleh karenanya keterlibatan semua pihak termasuk pengusaha sangat penting,” lanjutnya.

Oleh karena, Sri Utari  mengungkapkan kolaborasi integrasi program itu suatu keniscayaan, termasuk menghadirkan kota layak anak. Sehingga para pengusaha dapat menyiapkan tempat untuk pemenuhan hak anak seperti, tempat menyusui dan fasilitas lainnya untuk anak. Termasuk juga memberikan hak cuti pada karyawan perempuan saat melahirkan. Tentunya hal ini akan menyiapkan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang cemerlang.

Ketua Umum APSAI Kota Denpasar dr. IGAA Decy Partiwi menyampaikan memiliki peran strategis mitra pemerintah bersama masyarakat mewujudkan tiga pilar utama penggerak pembangunan berorientasi pemenuhan hak anak.  Salah satunya program APSAI memberikan penghargaan pada perusahaan layak anak melalui penganugrahan “Anugerah Pelangi”. Penghargaan ini diberikan pada perusahaan yang telah menyediakan pemenuhan hak anak. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperhatikan kesejahteraan anak-anak,” ujarnya.(Gst-MS)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved