-->

Senin, 09 Mei 2022

Tim Yustisi Denpasar Jaring 39 Orang Pelanggar Prokes


BALIKINI.NET | DENPASAR - Satopl PP Kota Denpasar kembali menjaring 39 orang pelanggar protokol kesehatan, saat Tim Yustisi Denpasar melakukan penertiban di simpang Jalan Gunung Saputan - Jalan  Gunung Salak Desa Padangsambian Kelod Kecamatan Denpasar Barat Senin (9/5).

Kasatpol PP Kota Denpasar AAN  Bawa Nendra mengatakan dalam penertiban ini  semua diberikan pembinaan karena salah menggunakan masker.  "Penegakan Prokes ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, dalam upaya pencegahan penularan COVID-19," kata Bawa Nendra.

Ia mengatakan  warga yang terjaring pelanggaran  prokes setiap diadakan operasi yustisi masih ditemukan. Ia mengajak walaupun kasus sudah menurun penerapan prokes agar tetap dilaksanakan dengan disiplin. "Jangan sampai abai dengan Prokes walaupun kasus sudah melandai," katanya.  

Untuk tetap menciptakan kedisiplinan dalam menerapkan prokes pihaknya akan tetap melakukan operasi penertiban disiplin dan penegakan hukum prokes, sembari memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar kesadaran bersama semakin meningkat.

Tidak hanya denda, kata dia, bagi yang terjaring tidak menggunakan masker dengan benar, pihaknya juga memberikan sanksi sosial, berupa hukuman "push up". "Tindakan tegas kami lakukan untuk mengingatkan agar sadar tentang pentingnya mentaati prokes, salah satunya wajib menggunakan masker," katanya.

Dengan berbagai upaya tersebut Bawa Nendra berharap masyarakat semakin paham akan pentingnya protokol kesehatan sehingga tidak ada yang melanggar lagi. Sehingga penularan COVID-19 bisa diputus, dan berharap perekonomian masyarakat bisa kembali normal.(ayu)



Simpan Sabu dan Ekstasi, Pria Banyuwangi ini Dihukum 8 Tahun


BALIKINI.NET | DENPASAR - Putu Ayu Sudariasih,SH.,MH yang memimpin jalannya persidangan atas perkara Yogi Haryono (27) menyatakan terbukti bersalah memili dan menguasai serta menjadi perantara narkotika Golongan 1 jenis Sabu dan Ekstasi.

Dalam sidang yang digelar secara virtual di PN Denpasar, menyebut perbuatan terdakwa asal Banyuwangi ini terbukti melawan hukum sebagaimana tertuang dalam Pasal 114 ayat (2) UU RI No.35 tahun 2009, tentang narkotika.

Putusan hakim ini sebagaimana tertuang dalam dakwaan yang diajukan Jaksa Gusti Lanang Suyadnyana, dimana sebelumnya menuntut terdakwa hukuman 8,5 tahun terkait kepemilikan 15,27 gram sabu dan 25 butir ekstasi.

Dibeberkan Jaksa, terdakwa ditangkap polisi pada Sabtu, 2 Oktober 2021 sekira pukul 20.00 Wita bertempat di Jalan Pura Demak Banjar Batan Nyuh Denpasar Barat.
Pengakuannya, sabu dan ekstasi tersebut milik orang yang dipanggilnya Swit Garang alias Brother. Dirinya ditugaskan untuk menjual sendiri yang tetap dikontrol oleh Garang (DPO).

Sebelum ditangkap, terdakwa sempat mengambil tempelan sabu dan extacy di bawah pohon di pinggir gang Jalan Subak Sari di Desa Tibu Beneng, Kuta Utara, Badung, pada 29 September 2021.

Kemudian terdakwa pulang ke kost tempat tinggal terdakwa, dan membagi sabu menjadi 50 paket. Untuk extacy tetap dalam paketan semula sebanyak  plastic klip berisi 25  butir.

"Terdakwa baru ditangkap satuan narkoba Polresta Denpasar, saat melakukan tempelan paket ekstasi di wilayah jalan Teuku Umar Barat," sebut Jaksa Lanang.

Dari pengeledahan baik badan maupun ditempat tinggal terdakwa, polisi berhasil menyita 40 dengan berat bersih keseluruhan 15,97 gram, dan 25  butir tablet extacy warna krem seberat 9,75 gram. 

Bahwa dalam perkara ini, oleh Hakim Putu Ayu menyatakan terdakwa terbukti telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan mengusai dan menyimpan serta menjadi perantara untuk jual beli narkotika golongan 1 bukan dalam bentuk tanaman. 

"Menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada terdakwa selama 8 tahun dan denda sebesar Rp.1,2 miliar, Subsidair 6 bulan," ketok palu hakim yang dibacakan secara virtual.

Minggu, 08 Mei 2022

PKK Siap Jadi Agent Of Change Pengolahan Sampah Berbasis Sumber


Denpasar - Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa pemogan dan Kantor Desa Pemogan melaksanakan sosialisasi pemilahan sampah kepada PKK Desa Pemogan yang nantinya dapat menjadi Agent Of Change di keluarga untuk pengolahan sampah berbasis sumber. Sosialisasi digelar di Banjar Pemogan Kaja pada, Minggu (8/5). 

“Sosialisasi ini dapat menambah wawasan dalam penanganan sampah di rumah tangga sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan yang tidak terlepas dari peran PKK, dimana unit terkecilnya adalah keluarga yang sesuai dengan visi PKK terwujudnya keluarga sejahtera,  memiliki ahlak mulia dan berbudi luhur,” papar ketua TP PKK Pemogan Ny Nursila Dewi Suwirya.

Lebih lanjut disampaikan Ibu-Ibu PKK dapat menjadi agent of change di keluarga tentang pengolahan sampah. 

Sementara itu, Perbekel Pemogan  I Made Suwirya menyampaikan pelaksanaan sosialisasi kedepannya akan menyasar Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini untuk memberikan pemahaman sejak dini tentang pengolahan sampah
 
“Saya harapkan nantinya bisa mengimplementasikan Peraturan Gubenur Bali No 47 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah,” ujarnya. 

Lebih lanjut dikatakan dengan adanya pemilihan sampah dari rumah tangga akan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang di TPS atau TPA disamping juga dapat dijual kepada Bank Sampah. "Untuk sampah an organik seperti plastik, besi, kardus dan sebagainya bisa didaur ulang sehingga bisa menghasilkan uang dan memberikan nilai tambah bagi sampah itu sendiri," katanya.

Rayakan International Nurse Day Pemkot Denpasar Beri Penghargaan DPK PPNI Berprestasi


Denpasar - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Bali dan Kota Denpasar merayakan International Nurses Day (IND) 2022 yang di rangkaian dengan HUT PPNI ke 48 di Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, Minggu (8/5).

Acara ini dihadiri  oleh Sekda Kota Denpasar I.B Alit Wiradana, Kadis Sosial I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, Ketua PPNI Kota Denpasar  I Ketut Sudiarta dan sejumlah tamu undangan lain.

Indonesia Nurse Day (IND) 2022, merupakan hari peringatan untuk perawat di seluruh dunia yang jatuh pada tanggal kelahiran Florence Nightingale, seorang pendiri keperawatan modern yakni 12 mei.

Berkenaan dengan tema IND tahun 2022 ini yakni "Voice to Lead - Invest In Nursing and Respect Rights to Secure Global Health", Ketua PPNI Kota Denpasar  I Ketut Sudiarta menyampaikan perihal pelayanan kesehatan oleh perawat yang melakukan praktik mandiri dengan parameter aman untuk perawat dan klien serta memiliki standar pelayanan yang baik di Kota Denpasar, salah satunya pelayanan medis dirumah atau Home Care. 

" Harapan kami untuk rekan-rekan perawat yang melakukan Home Care akan  dibuat suatu standar yang ditentukan dari PPNI dan akan di sosialisasikan melalui webinar atau workshop dari PPNI," katanya.

Sementara Sekda I.B Alit Wiradana menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan perjuangan para tenaga medis khususnya perawat atas pengabdian kepada masyarakat Kota Denpasar dan bersinergi dalam menangani Covid-19 di Kota Denpasar.

"Harapan kami PPNI Kota Denpasar akan menjadi organisasi profesi yang terus berkembang dan berdedikasi tinggi untuk junjung kompetensi dan profesionalitas perawat, agar perawat di Kota Denpasar memilik daya saing tidak hanya di tingkat nasional  bahkan hingga Internasional," kata Alit Wiradana. 

Selanjutnya Dalam kesempatan tersebut Alit Wiradana yang mewakili Walikota Denpasar juga memberikan apresiasi dan  penghargaan berupa Piala, Sertifikat dan Uang Pembinaan kepada Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI berprestasi untuk DPK PPNI RSUD Bali Mandara, DPK PPNI  RSUP Sanglah, dan DPK PPNI RSUD Wangaya.

Pantau Arus Balik, Wabup Ipat Harap Antrian Lancar


BALIKINI.NET | JEMBRANA - Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna ( Ipat ) didampingi Kadis Perhubungan I Ketut Wardananaya mengunjungi PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Banyuwangi ,sabtu malam (7/5).

Wabup Ipat meninjau langsung situasi arus balik bagi (PPDN) Pelaku Perjalanan Dalam Negri) yang akan masuk Bali. Selain itu guna berkordinasi dengan PT ASDP Ketapang  mengantisipasi lonjakan kendaraan  yang akan masuk ke Bali pada puncak arus balik saat ini.

Dari pantauannya ,Wabup Ipat ingin ada PT ASDP mempersiapkan situasi di Pelabuhan Gilimanuk jika terjadi penumpukan volume kendaraan di Pelabuhan Ketapang.
“Kunjungan hari ini dalam rangka peesiapan  kita di Gilimanuk. Jadi keadaan di Ketapang ini harus kita tau agar kita sudah bisa siap jika terjadi penumpukan volume kendaraan arus balik, sehingga di Gilimanuk kita sudah siap” terangnya.

Lebih lanjut Wabup Ipat menilai situasi arus balik saat ini sangat lancar karena tidak ada penumpukan kendaraan yang signifikan. Sehingga kekhawatiran terjadinya penumpukan volume kendaraan bisa teratasi.

“Arus balik ini kalau pengamatan saya hari ini lancar, lancar sekali kalo saya bilang karena hampir tidak ada penumpukan sampai di jalan nasional bahkan, sehingga di Jembrana sudah sangat siap dan saya kira tidak ada hal hal khusus yang perlu kita siapkan,” imbuh Wabup.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan I Ketut Wardananaya menambahkan , kunjungan hari ini adalah memastikan bagaimana situasi dari arah Jawa menuju ke Bali, agar bisa dapat diantisipasi  penumpukan kendaraan di Bali.

“Apabila disini terjadi penumpukan besar maka di Bali akan kita buatkan rekayasa lalulintas, sehingga bisa sama sama lah di Bali juga jalan di Ketapang juga jalan” tambahnya.

Ditemui dilain kesempatan General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk Hasan Lessy mengatakan situasi pada puncak arus balik saat ini sangat kondusif dan bisa dibilang lancar karna sudah memberlakukan percepatan dari segi pelayanan dan keberangkatan  kapal.

“Puncak arus balik ini kita prediksi tanggal 7 sampai tanggal 8, tapi kita lihat dilapangan saat ini kan ngalir saja karena memang persiapan,  kapal yang beroprasi disini  kurang lebih 46 kapal  tapi yang terjadwal hari ini 32 kapal beroprasi , itu waktu yang dibutuhkan kapal untuk berlabuh dari 45 menit kita kurangi menjadi 30 menit dan dari pelayanan 8 menit, sehingga pergerakanya cepat dan terurai dari antrean yang ada “ ujarnya. ( Komang)

Bank Sampah Dharma Laksana Kelurahan Panjer Layani Penukaran Sampah Setiap Hari Minggu


BALIKINI.NET | DENPASAR - Untuk mengurangi  masalah sampah di wilayah Panjer , Bank Sampah Dharma Laksana Kelurahan Panjer melakukan  aktivitas setiap hari Minggu melayani  penukaran sampah yang telah dipilah masyarakat.  Hal ini disampaikan Lurah Panjer I Putu Budi Ari Wibawa saat di hubungi, Minggu (8/5).

Lebih lanjut Budi Ari mengatakan  aktivitas Bank Sampah di mulai dari pukul 08.00- 10.00 wita di Balai Banjar Kaja. Menurutnya Bank sampah merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan di tingkat Banjar maupun  Kelurahan untuk mengatasi permasalahan sampah di  Wilayah Panjer.  "Dengan adanya Bank Sampah setidaknya ada solusi yang dapat kami tawarkan terkait sampah an organik yang sudah dipilah di sumbernya," kata Ari Budi.

 Ia menjelaskan Bank Sampah Dharma Laksana dibentuk tahun 2016 atas inisiasi dari ST Dharma Laksana Br. Kaja Kelurahan Panjer. 

Namun sempat terhenti di Tahun 2019-2021 vakum akibat pembangunan di area Balai Banjar dan pandemi covid-19. Tahun 2022 pihak Kelurahan Panjer mengundang ST Dharma Laksana untuk mengoperasikan kembali sebagai bentuk respon terhadap Peraturan Gubernur Bali No. 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Peraturan  Peraturan Walikota Denpasar No. 45 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Reuse, Reduce, dan Recycle melalui Bank Sampah. Sekarang aktivitasnya dilakukan  setiap Hari Minggu.

 Untuk mensosialisasikan kegiatan bank sampah  ia menggunakan  media sosial yang ada di kelurahan Panjer dan sosialisasi ke banjar-banjar dan menyampaikan saat rapat PKK Kelurahan dan acara formal lainnya.

Setiap kegiatan Bank Sampah Dharma Laksana bisa mengumpulkan 70-75 kg per kegiatan. Untuk sistemnya dilakukan dengan pencatatan sampah yang dibawa yang ditukarkan berupa saldo, dan nantinya menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan dapat ditukarkan dengan nominal uang sejumlah yang ada dalam tabungannya.

Untuk kedepan  pihaknya  akan membentuk bank sampah lain agar dapat menjangkau masyarakat panjer secara luas.  Dengan adanya Bank Sampah Dharma Laksana Budi Ari  mengharapkan dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya di Kelurahan Panjer untuk melakukan pemilahan sampah di sumbernya baik itu rumah tangga, tempat usaha, tempat ibadah, dan tempat lainnya yang memang secara rutin menghasilkan sampah. (Ayu/)

Jembrana Garap Budidaya Tanaman Alpukat


BALIKINI.NET | JEMBRANA - Bupati Jembrana I Nengah Tamba menanam tanaman alpukat cuba, sabtu (7/5) di LPHD Wana Agung Yatma, banjar Sumbersari, Desa Melaya. 

Bersama Wakil Bupati Jembrana I GN Patriana Krisna, serta Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Kori dirinya ingin budidaya tanaman alpukat ini ditekuni masyarakat Jembrana mengingat jenis tanaman ini dikenal memiliki  buah dengan kualitas baik .

Penanaman buah alpukat yang dirangkai dengan peresmian demplot alpukat jenis cuba sebagai wujud keseriusan pemerintah kabupaten Jembrana dalam upaya pengembangan komoditas holtikultura utamanya buah alpukat.
 
Penanaman alpukat cuba bekerjasama antara PT Radja Manggis Sejati dgn LPHD Wana Agung Yatma. Selaku Dirut PT Radja Manggis Sejati, Jro Tesan menjelaskan, khusus di LPHD Wana Agung Yatma yang dikelola KTH disini telah dilakukan penanaman alpukat seluas 20 hektar dari total 50 hektar lahan yang ada. "

"Kita bersama kelompok tani hutan disini sudah tanam sebanyak 15.000 pohon alpukat cuba, termasuk hari ini dilakukan penanaman sebanyak 400 bibit untuk demplot. Kedepan tentu akan terus kita tambah untuk memenuhi lahan yang masih tersisa disini,"kata Jro Tesan.

Keunggulan lainnya, buah alpukat cuba ini memiliki  ukuran buahnya yang lebih besar dari alpukat jenis lain yang bisa mencapai 500-1000 gram. Selain itu tekstur buahnya yang lembut dan pulen, termasuk kemampuan adaptasinya yang tinggi sehingga kemungkinan untuk tumbuh lebih besar.

Lebih lanjut, dijelaskan Jro Tesan,  sebelumnya juga telah dilakukan penanaman pohon alpukat jenis cuba dibeberapa titik di kabupaten Jembrana. "Jadi tidak hanya di LPHD Sumbersari saja. Kami sebelumnya juga telah melakukan penanaman ditempat - tempat lainnya di kabupaten Jembrana. Total kita sudah menanam sebanyak 45 hektar dengan rincian 300 bibit/hektarnya,"lanjutnya.

Sementara , Bupati I Nengah Tamba menyambut baik dilaksanakannya penanaman alpukat jenis cuba. Menurutnya dalam pengembangannya sebagai salah satu tanaman holtikultura akan berdampak besar terhadap kemajuan sektor pertanian di kabupaten Jembrana. "Dalam menyongsong tahun emas Jembrana 2026, kebutuhan akan bahan pokok seperti sayur mayur, buah-buahan. Alpukat sebagai buah dengan pangsa pasar prospektif tentu akan banyak dibutuhkan," ujarnya.

Pihaknya juga dengan tegas menyampaikan kepada PT Radja Manggis Sejati selaku pembina petani alpukat agar selalu mendampingi para petani dalam proses budidaya alpukat ini. "Dengan begitu hasil panen pasti akan maksimal, terutama pada saat pasca panen, agar perjanjian yang telah disepakati bisa berjalan sesuai aturan sehingga harga yang dibeli sesuai kesepakatan dan petani tidak merugi,"tegasnya.

Kepada para petani khususnya pembudidaya alpukat, Bupati Tamba minta setelah ditanam agar bisa dirawat dan dikelola dengan baik secara berkesinambungan. Sehingga kedepan akan lebih banyak lagi produksi alpukat yang bisa dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun luar negeri. "Setelah ditanam saya minta agar seken - seken (bersungguh - sungguh). Jangan sampai hanya sebatas seremonial saja, nanti akan rutin saya cek progresnya," imbuhnya.

Sependapat dengan Bupati, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Kori mengatakan dengan penanaman besar - besaran alpukat ini adalah salah satu solusi untuk Bali kedepan. Dikatakannya, dulu Bali merupakan unggulan dalam sektor pertanian. "Kita tahu sektor pariwisata sangat riskan. Jadi kita harus membuat keseimbangan baru antara sektor pariwisata dengan pertanian. Disamping pariwisata kita juga harus perkuat sektor pertanian dengan tanaman yang berkualitas yang mempunyai pangsa pasar luas"pungkasnya.( Yogi/h)

Peran Aktif Pemuda Karangasem, Sumbang 36 Kantong Darah Ke PMI


Karangasem, Bali Kini - Sejumlah 36 Kantong darah berhasil dikumpulkan untuk didonorkan dan diserahkan ke PMI Karangasem sebagai peringatan hari PMI (Palang Merah Indonesia). Giat donor darah ini dilaksanakan PC KMHDI berkolaborasi dengan DPK Peradah Karangasem. 

Hampir seratus pemuda dari Sekeha truna-truni serta OKP yang ada di Karangasem  menghadiri acara yang diadakan pada Minggu (8/5/2022) di Wantilan Gedung DPRD Karangasem tersebut. 

I Ketut Suardana sebagai ketua PC KMHDI Karangasem mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai program kerja dibidang sosial kemasyarakatan untuk membantu ketersediaan stok darah di RSUD Karangasem. 

"Kami di PC KMHDI Karangasem melaksanakan kegiatan donor darah berkolaborasi dengan DPK Peradah dalam rangka memperingati hari PMI sebagai bentuk kontribusi membantu menjaga ketersediaan darah di RSUD karangasem kegiatan ini akan kami laksanakan setiap 3 bulan sekali" ucap  I Ketut Suardana. 

Kemudian, Kepala PMI dr.Anak Agung Harry Wijaya  sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Dirinya salut akan kegiatan positif anak-anak muda Karangasem yang peduli dan mau menjaga ketersediaan darah dari PMI. 

"Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. Saya selalu mensuport kegiatan seperti ini demi menjaga ketersediaan darah dari PMI,"ujar dr.Anak Agung Harry Wijaya. (Ami)

Lagi, Damkar Evakuasi Anjing Diduga Rabies Yang Sempat Menggigit Pemiliknya


Karangasem, Bali Kini - Dalam tiga hari terakhir, sudah dua kali terjadi kasus gigitan anjing yang terindikasi atau diduga rabies di Kabupaten Karangasem. Pada hari Jumat, (6/5/2022) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan bersama Dinas Peternakan kembali mengevakuasi seekor anjing berwarna hitam yang masih mengenakan kalung berwarna merah di Jalan Bali Coklat, Banjar Semadi, Desa Jasri Kelurahan Subagan, Karangasem. Anjing tersebut merupakan milik seorang warga, dimana sang pemilik yakni Ni Luh Ademina (20) lah yang menjadi korban gigitan anjing tersebut. Ini terjadi ketika sang pemilik hendak mengikat anjing tersebut, namun naas korban malah digigit. Korban mengalami luka di pergelangan tangan sebelah kanan dan kini sudah dilarikan ke RSUD Karangasem untuk mendapat vaksinasi anti rabies. 

Menurut keterangan Kepala Damkartan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengatakan jika anjing tersebut memang merupakan anjing peliharaan yang dulunya diikat. Namun beberapa hari terakhir ini, anjing tersebut dilepas ikatannya dan ada kemungkinan bergaul dengan anjing-anjing liar. "Anjing mengeluarkan air liur terus, makanya oleh petugas teknis dinas peternakan di eleminasi dan otaknya dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan apakah terjangkit rabies atau tidak,"ujar Siki Ngurah.


Atas dasar peristiwa tersebut, Siki Ngurah ingatkan warga agar tetap berhati-hati dan menjaga hewan peliharaannya dengan baik. "Sudah ada dua kasus dalam waktu dekat ini, saya harap warga tetap menjaga hewan peliharaannya. Jangan dilepas liarkan karena kita kan tidak tau anjing ini bergaul dengan anjing liar sehingga menularkan penyakit mematikan seperti rabies,"imbaunya. 

Hingga saat berita ini ditulis, hasil lab masih belum keluar dan belum bisa dipastikan apakah anjing tersebut memang positif rabies atau tidak. (Ami)

Ikan Langka, Harga BBM Eceran Naik, Nelayan di Karangasem Timur Kelimpungan


Karangasem, Bali Kini - Nelayan di wilayah sekitar Amed dan Desa Bunutan Kecamatan Abang, Karangasem alami penurunan. Ini terjadi sudah sejak sebulan terakhir.Dipantau beberapa waktu lalu, banyak nelayan mengaku tidak mendapatkan ikan sama sekali. 

Hal ini tentu sangat disayangkan, karena BBM (bahan bakar minyak) yang mereka gunakan yakni jenis pertalite di warung eceran harganya justru naik pasca kenaikan harga Pertamax. Meski di SPBU harga pertalite masih sama. 

I Nyoman Karya (56) nelayan setempat yang sudah melaut sejak dirinya duduk di bangku SD ini mengaku jika akhir-akhir ini, jarang mendapat tangkapan ikan. "Agak sulit, hanya dapat ikan tongkol. Tangkapan ikan tidak pernah sampai 100 ekor sudah dari sebulan," Ujarnya. 

Nyoman Karya yang biasanya melaut menggunakan jaring ini berharap perhatian pemerintah terhadap para nelayan kecil. "Kalau memungkinkan ada bantuan subsidi BBM dari pemerintah daerah,"harapnya. Pemerintah pusat sebenarnya sudah memberi subsidi bagi para nelayan, tapi penghabisan BBM terkadang tidak memenuhi dan nelayan kerap merugi. Tiap melaut, para nelayan ini menghabiskan setidaknya 1 liter BBM jenis pertalite yang ia beli di eceran. "Kita biasa beli di eceran, karena pakai jerigen, tidak bisa beli di SPBU," Katanya, Minggu (8/5/2022). 

Sementara, Ditanya terkait rumpon apa bisa membantu nelayan meningkatkan tangkapan? Diakui Karya, tidak banyak membantu karena rumpon yang dibuat ternyata tidak juga bisa mengundang banyak ikan. Maka dari itu, satu-satunya solusi baginya  adalah harus melaut lebih jauh, tetapi tetap saja tidak dapat menggunakan jukung kecil. Sementara, jika menggunakan kapal besar, nelayan tidak mampu karena perlu pelatihan. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved