Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini - Pemerintahan baru Kabupaten Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati I Gusti Putu Parwata (Gus Par) dan Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa (Guru Pandu) menunjukkan keseriusannya dalam menuntaskan persoalan mendasar yang telah lama membelit masyarakat: krisis air bersih. Dalam waktu 100 hari kerja pertamanya, duet pemimpin muda ini langsung tancap gas menangani persoalan air di beberapa wilayah terdampak. Hal tersebut diterangkannya pada konferensi pers yang diadakan di Aula Pemkab Karangasem pada Kamis (19/6/2025).
Salah satu langkah nyata mereka terlihat di wilayah Tianyar. Desa ini sebelumnya kerap mengalami kelangkaan air bersih akibat rusaknya jaringan distribusi dan terbatasnya infrastruktur. Pemerintah langsung melakukan perbaikan saluran, mengganti pipa-pipa lama, dan membuka kembali sumber-sumber air yang selama ini terbengkalai. Program ini juga dibarengi dengan penguatan kapasitas PDAM dan pemanfaatan teknologi sederhana untuk mempercepat suplai.
“Kami tidak ingin sekadar janji, kami turun langsung ke lapangan. Air adalah kebutuhan pokok. Warga Karangasem tidak boleh lagi hidup dengan beban membeli air setiap hari,” ujar Bupati Gus Par saat meninjau langsung titik distribusi air di Desa Tianyar.
Wakil Bupati Guru Pandu menambahkan, keberhasilan awal ini bukan hanya hasil kerja birokrasi, tetapi juga kolaborasi lintas elemen masyarakat. Menurutnya, pendekatan partisipatif menjadi kunci dari pemetaan kebutuhan riil masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang selama ini minim perhatian.
“Kami membuka ruang dialog seluas-luasnya. Banyak kepala desa, tokoh adat, hingga kelompok pemuda yang menyampaikan langsung kondisi wilayahnya. Dari sanalah kami susun langkah cepat,” jelas Guru Pandu.
Tak hanya pembangunan fisik, pemerintah juga melakukan edukasi dan sosialisasi agar warga ikut menjaga fasilitas air dan menggunakan dengan bijak. Pemerintah menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar ini harus diimbangi dengan tanggung jawab kolektif dari masyarakat.
Kini, sebagian wilayah yang sebelumnya mengalami kekeringan mulai merasakan dampak perubahan. Warga di beberapa titik di Seraya dan Ababi, misalnya, mengaku sudah mulai menerima distribusi air secara berkala tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan seperti sebelumnya.
Dengan capaian ini, duet Gus Par dan Guru Pandu mulai membangun optimisme baru di tengah masyarakat Karangasem. Langkah mereka dalam 100 hari pertama menjadi sinyal kuat bahwa kepemimpinan yang berpihak pada rakyat bukan sekadar slogan, tetapi dibuktikan dengan kerja nyata di lapangan. (Ami)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram