-->

Jumat, 01 Juli 2022

Lomba Barung Bangkung, Asah Kreativitas Generasi Muda Dalam Melestarikan Seni Budaya Bali


BALIKINI.NET | TABANAN — Kiat pelestarian tradisi, seni, adat dan budaya, oleh generasi muda semakin marak dan semakin inovatif di masyarakat. Barong Bangkung bukan hanya digunakan sebagai sarana "Ngelawang" di hari raya suci Galungan dan Kuningan, tetapi juga dikembangkan dan kerap kali dikemas sebagai ajang lomba dikalangan Pemuda.

Seperti halnya yang dilakukan oleh ST. Eka Adnyana Banjar Pande, Tabanan, yang menggelar lomba Barong Bangkung dengan tujuan mulia. Hal ini mendapat apresiasi dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, sekaligus membuka secara langsung lomba Barong Bangkung yang dilaksanakan di Wantilan Banjar Pande, Desa Dajan Peken, Tabanan, Jumat, (1/7) siang.

Lomba yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar sekaa Barong Bangkung ini, juga digelar serangkaian menyambut HUT ST. Eka Adnyana ke-42 dan berhasil menjaring puluhan sekaa Barong Bangkung untuk berpartisipasi. Sekitar 13 Sekaa Barong Bangkung terbaik, khususnya di Kabupaten Tabanan yang berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini.

Bupati Sanjaya yang saat itu didampingi oleh anggota DPR RI I Made Urip, Ketua DPRD Tabanan dan beberapa anggotanya, Sekda dan OPD terkait, mengungkapkan dukungannya atas kreativitas ST. Eka Adnyana. "Kalau bicara soal barong bangkung, saya mempunyai pengalaman tersendiri terhadap dunia Barong Bangkung di Tabanan. Tahun 2002 Barong Bangkong langka keberadaannya di Tabanan, dan berkat diskusi dengan berbagai pihak, saat ini Barong Bangkung semakin marak," ujar Sanjaya dalam sambutannya saat itu.

Selaku Kepala Daerah, Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pihaknya sangat bangga memiliki pemuda peduli akan tradisi, seni, adat dan budaya. "Ini membuktikan, Sekaa Teruna sebagai tulang punggung pembangunan di daerah Kabupaten Tabanan sudah tidak diragukan lagi kreativitasnya. Sekali lagi, tepuk tangan buat Sekaa Teruna Banjar Pande, Kota Tabanan ini," pungkas Sanjaya disambut tepuk tangan oleh seluruh hadirin.

Terlebih dari itu, Sanjaya juga mengaku sebelumnya telah melakukan diskusi dengan seniman Tabanan sehingga pasca pandemi ini kegiatan yang berkaitan dengan tradisi, seni, adat dan budaya kembali digelorakan. Kegiatan yang positif ini diharapkan pihaknya agar terus dilanjutkan dan dikembangakan dengan ruang lingkup yang lebih besar serta buatkan agenda tahunan, sehingga kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai disini saja.

Untuk itu, selaku Kepala Daerah, Sanjaya menyatakan kesiapannya untuk selalu mendukung kreativitas positif dari pemuda. "Saya siap mensupport kreativitas pemuda apalagi berkaitan dengan tradisi, seni, adat dan budaya adiluhung kita. Sehingga, nantinya Pemkab gampang melakukan pemilihan nantinya untuk pentas di event-event besar, seperti HUT Kota dan lainnya," imbuh Sanjaya.

Selebihnya, Bupati Sanjaya berharap agar pemuda tetap menjaga kreativitas dan inovasinya. Jadikanlah ini sebagai sebuah kebiasaan yang positif guna menghindarkan pemuda dari hal-hal yang bersifat negatif. Tidak kalah pentingnya, Sanjaya menekankan, Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus terus belajar menuntut ilmu setinggi-tingginya sehingga mampu berpikir cerdas, mempunyai karakter dan jati diri yang kuat, serta jujur dalam berprilaku untuk membangun Tabanan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Puncak Hut Ke-25 Perumda Tirta Sewakadarma, Wawali Arya Wibawa Launching Pembayaran Kanal Qris


BALIKINI.NET | DENPASAR — Puncak Hut Ke-25 Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar berlangsung, Jumat (1/7) di kantor setempat. Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa hadir dan melaunching pembayaran tagihan melalui kanal Qris Bank BPD Bali. 

Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, para ketua komisi DPRD Denpasar, OPD terkait, serta Kepala Bank BPD Bali cabang utama Denpasar Putu Dharmapatni.

Wawali Arya Wibawa menyampaikan ucapan selamat Hut Ke-25 Perumda Tirta Sewakadarma Denpasar. "Tema Hut tahun ini dengan semangat vasudhaiva kutumbakam kita tingkatkan kinerja dan pelayanan air minum Tirta Sewkadarma dapat menjadi pacuan semangat dalam pelayanan air bersih kepada masyarakat Denpasar," ujar Arya Wibawa. 

Lebih lanjut disampaikan dengan telah diresmikannya pelayanan pembayaran tagihan rekening air minum dengan menggunakan Qris secara non tunai yang bekerjasama dengan Bank BPD Bali. "Kami sangat mendukung inovasi yang dilakukan Perumda Tirta Sewakadarma saat ini, sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini penggunaan perangkat teknologi informasi yang tujuannya mempermudah pelayanan," ujarnya.

Disamping itu Arya Wibawa juga menyampaikan diusia yang ke-25 ini sebagai angka yang sudah dewasa yang tidak terlepas dari langkah dan iniovasi Perumda Tirta Sewakadarma dalam pelayanan kepada masyarakat. Adanya masukan dan saran yang datang dari masyarakat dapat sebagai cambuk peningkatan pelayanan. 

Saat ini peningkatan pelayanan dalam komitmen kita bersama dengan telah dibangunnya kanal di Instalasi Pengolahan Air Belusung.  Hal ini sebagai terobosan jangka Pendek Pemerintah Kota Denpasar dan Perumda Tirta Sewakadarma dalam pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dalam jangka panjang juga akan terus diperhatikan dalam perbaikan infrastruktut untuk meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat. 

"Pembangunan kanal dan perbaikan infrastruktur seperti perbaikan pipa yang telah berumur puluhan tahun yang telah masuk dalam program jangka panjang serta telah mendapat dukungan dari pemerintah pusat," ujarnya.  

Sementara Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Ida Bagus Gede Arsana menyampaikan dalam peringatan Hut tahun ini dilaksanakan berbagai kegiatan sejak Bulan Mei 2022. Seperti kegiatan sosial, lingkungan, dan kegiatan persembahyangan. Kegiatan sosial dengan melaksanakan donor darah, pemberian bantuan sembako yang dirangkaikan dengan Bulan Bung Karno bersinergi dengan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial Denpasar, serta bantuan bingkisan. Kegiatan lingkungan melaksanakan penanaman pohon serta pelaksanaan persembahyangan melaksanakan pakelem di Danau Batur. 

"Kami juga telah melaksanakan oemberian bantuan kepada para pemangku di Pura Khayangan di Denpasar hingga pemberian bantuan sosial kepada banjar-banjar yang berada di wilayah sumber air," ujarnya.

Pada puncak Hut kali ini pelaksanaan launching pelayanan pembayaran melalui Qris yang bekerjasama dengan Bank BPD Bali. Pelayanan pembayaran tagihan ini melalui kanal digital Qris yang telah terhubung dengan sistem Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma. (Pur)

Kementerian Perdagangan RI Tunjuk Pemkot Denpasar Laksanakan PMPR


BALIKINI.NET | DENPASAR — Dalam rangka memajukan Pasar Rakyat, Kementerian Perdagangan RI menunjuk Pemerintah Kota Denpasar menggelar Pelaksanaan Program Penggerak Muda Pasar Rakyat (PMPR) di Kota Denpasar. 
 
Untuk  memastikan  pelaksanaan program ini berjalan  sesuai dengan  yang ditentukan oleh Kemendag yakni Program Penerapan SNI, Digitalisasi Pasar dan Sekolah Pasar,  Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, melakukan pemantauan secara langsung program Penggerak Muda Pasar Rakyat (PMPR)di Kota Denpasar yang bertempat Area Serbaguna Pasar Badung Kamis (30/6) kemarin. 
 
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Kementerian Perdagangan RI Syailendra, Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Utama PERUMDA Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar I.B. Kompyang Wiranata, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana.
 
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan dalam kesempatan itu  memberikan arahan tindak lanjut mengenai pelaksanaan program Penggerak Muda Pasar Rakyat sebagai salah bentuk upaya keterlibatan generasi muda dalam membangun pasar dan mengajak generasi millenial agar melek ke pasar rakyat.

Dalam aspek digitalisasi pasar, Oke Nurwan mengajak para mahasiswa untuk memberdayakan para pedagang agar dapat memaksimalkan penggunaan digitalisasi sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman, dalam aktivasi sekolah pasar dia juga turut mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmunya selama dibangku perkuliahan agar dapat diberikan kepada masyarakat khusunya untuk para pedagang.”Dalam Sekolah Pasar ini kami harapkan agar mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmunya selama dibangku perkuliahan agar dapat diberikan kepada masyarakat khususnya untuk para pedagang,” harap Oke Nurwan. 
 
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menjelaskan   PMPR merupakan salah satu program kampus merdeka hasil kolaborasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau Kemendikbud ristek sebagai bentuk upaya penerjunan mahasiswa diseluruh Indonesia untuk turut andil dalam membangun dan memajukan pasar rakyat.

Dengan tiga program utama yang didalamnya terdiri atas pendampingan mahasiswa kepada pasar rakyat agar mampu menerapkan SNI 8152:2021 Pasar rakyat, digitalisasi pasar dan aktivasi sekolah pasar. “Pentingnya program ini sehingga kami sangat senang atas kunjungan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan,  untuk mengetahui kondisi pasar dan progress Penggerak Muda Pasar Rakyat di Kota Denpasar,”ungkap Sri Utari.

Lebih lanjut Sri Utari mengatakan, dalam mensukseskan pelaksanaan Program Penggerak Muda Pasar Rakyat pihaknya menggelar Sekolah Pasar di beberapa Pasar Rakyat di Kota Denpasar yakni Pasar Badung, Pasar Nyanggelan, Pasar Pakraman Pohgading, Pasar Agung Peninjoan, Pasar Kerta Waringin s Sari dan Pasar Anyar Sari. Dengan materi yang diberikan kepada pedagang maupun pengelolah pasar adalah penataan barang dagangan oleh PT Nutrifood Indonesia. Penggunaan Digitalisasi dan E -Retribusi dari BNI, serta  Keamanan Pangan dari BPOM. Untuk sekolah pasar setiap pasar waktu pelaksanaannya telah ditentukan. 
 
Dengan adanya Sekolah Pasar ini pihaknya berharap pedagang, pengelola pasar maupun pengunjung pasar bisa  menerapkan pasar sesuai standar SNI. (ayu)

Gong Kebyar Wanita Crekeh Genjer Desa Lembongan Tampil Memukau di PKB XLIV

 

BALIKINI.NET | KLUNGKUNG — Gong Kebyar Wanita Crekeh Genjer Desa Lembongan, Duta Kabupaten Klungkung memeriahkan Pesta Kesenian Bali XLIV bertempat di Panggung Terbuka Taman Budaya Art Centre Denpasar, dengan tampil memukau pada Kamis malam (30/6).

Perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya menyatakan Sekaa Gong ini berdiri pada tanggal 16 Juli 2019. Dalam kamus bahasa Bali Crekeh berarti kecil tapi penuh kedewasaan, dan Genjer adalah sifat-sifat lincah enerjik. 

Dalam penampilannya Sekaa Gong Crekeh Genjer menyuguhkan Tabuh Telu Lelambatan, Tabuh Kreasi, Tari Kreasi, dan Drama Tari. Untuk Tabuh Telu Kreasi, Sekaa Gong Crekeh Genjer menampilkan tari telu lelambatan yakni “Kapinggon” yang berarti terlena, diilhami dari sifat egois manusia, pesan yang terkandung dalam Kapinggon adalah agar Sadar akan tingkah laku diri sendiri adalah keharusan hingga kita terlena akan alam yang memberikan kita sumber kehidupan dan pada Tabuh Kreasi menampilkan tabuh berjudul “Membah” yang berarti mengalir tiada henti, pesan yang terkandung pada “MEMBAH” adalah Air yang menjadikan kita berguna tanpa pernah mengeluh, ada kecukupan untuk kehidupan tapi bukan buat keserakahan. 

Pada Tari Kreasi, Sekaa Gong Wanita menampilkan Sukla Swanita yang menggambarkan bersatunya purusa dan predana untuk kelangsungan generasi manusia, dimana dalam tarian ini dikemas sebagai symbol bersatunya unsur benih kehidupan yang dibingkai oleh kemuliaan Sang Hyang Enjo-enjo di Nusa Lembongan sebagai sebuah persembahan penolak bala atas bencana kekeringan yang akan menimpa.

Pada Drama Tari, Sekaa Gong ini menampilkan judul Danu Reka diilhami saat manusia sudah mulai buta, dibutakan oleh harta, dan kekayaan, tidak lagi ingat kepada alam semesta yang sudah memberikan segalanya, melupakan sang pencipta yang sudah memberikan kemakmuran bagi ciptaannya, murka sang pencipta tidak bisa dihindari. Pesan yang tersirat dalam Drama ini adalah manusia hanya sebuah butiran debu, kering, tandus, panas yang membara membakar jiwa, tidak lagi ada kehidupan bagi mereka, karena setetes darimu, menghidupi dunia yang semu, kering tanpamu, matilah jiwaku.

"Semoga dengan penampilan Sekaa Gong Wanita Crekeh Genjer dapat memotivasi seniman-seniman yang berada di Klungkung untuk menampilkan kreasinya pada objek wisata yang terdapat di Nusa Penida, dan dapat menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan ke Nusa Penida,” harap Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny. Ayu Suwirta saat menyaksikan penampilan Duta Kabupaten Klungkung pada Utsawa Gong Kebyar Wanita. 

Bupati Suwirta mengapresiasi sekaa Gong Wanita Crekeh Genjer yang sudah memberikan penampilan optimal sebagai Duta Kabupaten Klungkung. dan apresiasi kepada masyarakat Bali yang sudah mendukung dengan menyaksikan penampilan Sekaa Gong Wanita Crekeh Genjer Hingga usai.  

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah I Gede Putu Winastra didampingi Ny. Gede Putu Winastra dan OPD Di Lingkungan Pemkab Klungkung. 

Ada Perintah Untuk Menyuap, Jadi Dasar Menjerat Eks Bupati Tabanan


BALIKINI.NET | DENPASAR — Sidang terkait kasus dugaan korupsi Dana Insentif Daerah (DID) yang menjerat mantan Bupati Tabanan dua periode, Eka Wiryastuti kembali digelar di sidang Tipikor Denpasar, Kamis (30/06). 

Sidang dengan agenda tanggapan pihak Jaksa KPK terhadap Eksepsi Terdakwa, berjalan cukup menegangkan karena tetap bertentangan. Dimana sebelumnya, Eksepsi Terdakwa menyebut pihak Jaksa KPK salah alamat. Kini giliran dibalikkan dengan menyebut bahwa pihak terdakwa mengada ada. 

Jaksa mempertegas dalam tanggapannya bahwa dasar untuk menjerat terdakwa adalah tindakan menyuruh atau memerintahkan upaya menyuap dalam usahanya memperlancar tujuan yang dimaksud. Dalam hal ini terkait cairnya Dana Insentif Daerah (DID).

Tudingan tersebut diutarakan Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Luki Dwi Nugroho dkk. "Eksepsi penasihat hukum terdakwa mengada-ada dan harus dikesampingkan, karena isi eksepsi sudah masuk ke materi pokok dakwaan," balas Jaksa KPK Luki Nugroho.

Berdasarkan kaidah hukum acara, jelas JPU, nota eksepsi hanya berkaitan dengan kelengkapan syarat formil dan materil sebuah dakwaan.

Jika keberatan atas dakwaan berkaitan dengan materi pokok dakwaan harus dibuktikan dalam pembuktian persidangan. "Eksepsi tidak ditujukan pada materi pokok dakwaan, melainkan hanya syarat formil dan materil dakwaan," tegasnya.

Memperkuat dalilnya, Tim Jaksa KPK menegaskan bahwa surat dakwaan atas terdakwa Eka Wirsyastuti sudah disusun dengan lengkap, cermat dan sesuai ketentuan KUHAP.
Lebih jauh, Jaksa KPK menuding Tim PH Eka belum mencermati dan memahami materi dakwaan atas klien mereka. "Penasihan Hukum terdakwa terlihat belum mencermati dakwaan penuntut umum secara utuh," pungkas JPU.

Peduli Kesehatan, Pasukan Damkar Karangasem Adakan Cek Kesehatan


BALIKINI.NET | KARANGASEM — Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Karangasem laksanakan kegiatan cek kesehatan seluruh anggota pasukannya, pada Jumat (1/7/2022). Hal tersebut bertujuan agar seluruh pasukan Damkar senantiasa selalu sehat karena akan berpengaruh terhadap tugas-tugas pelayanan apalagi dijalani dalam 24 jam. 

Kepala Dinas Damkartan, I Nyoman Siki Ngurah mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan olahraga. "Ini salah satu upaya kami dalam menjaga kesehatan, semenjak saya jadi Kadis cek kesehatan kami lakukan rutin 6 bulan sekali. Tidak hanya itu, kami juga wajibkan seluruh anggota untuk berolahraga, saya sudah buatkan jadwalnya di tempel di dinding," Katanya. 

Cek kesehatan yang melibatkan Puskesmas 1 Karangasem ini meliputi cek kesehatan standar seperti tensi, berat badan ataupun cek gula kolesterol. 

"Di cek kesehatan kali ini kami mendapati ada pasukan yang tadinya gulanya 360 sudah turun menjadi 140, ini berkat olahraga rutin yang kami wajibkan. Tentu suatu kabar yang baik. Karena dulu kadang mereka malas dan takut berobat/kontrol, kita sekarang yang aktif mendorong dan mengingatkan pentingnya hidup sehat, " imbuhnya.

Terkait adanya pasukan yang mempunyai masalah kesehatan, pihaknya akan lebih bijak dalam memposisikannya. "Jika dia punya penyakit yang tidak memungkinkan untuk ke lapangan, paling akan kita tugaskan di operator telepon dan sebagainya," Ungkapnya. Untuk saat ini, anggota Damkar yang kurang sehat disarankan untuk cek rutin dengan memanfaatkan faskes yang mereka miliki. 

Sementara cek kesehatan yang diadakan pagi ini diikuti oleh 94 orang. Meliputi 87 anggota Damkar dan 7 orang anggota dari Basarnas Karangasem.(ami)

Kamis, 30 Juni 2022

Pertemuan Jokowi-Zelenskyy: Undangan KTT G-20 dan Pesan kepada Putin

 


Pertemuan Jokowi-Zelenskyy: Undangan KTT G-20 dan Pesan kepada Putin

Presiden RI Joko Widodo bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelum bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Apa saja yang disampaikan Presiden Jokow dalam misi perdamaian ini dan sejauh mana akan membuahkan hasil? Selain itu, juga masih ada perselisihan soal keikutsertaan Rusia dalam KTT G20. Selengkapnya dilaporkan tim VOA dari Washington, DC




Upacara Resi Gana dan Pujawali di Situs Lemah Wangi, Membangkitkan Kembali Ajaran Leluhur Nusantara




Jawah Tengah , Bali Kini -
Sri Chandra Bhaerawa Di Situs Lemah Wangi, tepatnya di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada hari Selasa (28/6/2022) ratusan masyarakat yang datang dari berbagai daerah, seperti Banyumas sendiri, Purwakerto, Semarang, Surabaya, Jakarta, dan Bali, menyaksikan sebuah upacara ritual bertajuk Resi Gana dan Pujawali yang di puput oleh Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirti.


Upacara ritual yang sangat sakral bertajuk Resi Gana dan Pujawali bertepatan dengan Tilem Sasih Sadha itu, banyak banyak menarik perhatian masyarakat, pasalnya Upacara tersebut baru pertama kali diselenggarakan oleh Kewargian Adat Lemah Wangi. 


"Upacara ini terselenggara atas niat ikhlas dan kerjasama yang baik dari Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bherawa dan Jero Lempung dari serati Pura Besakih," Tutur Panasehat yayasan Ida Pandita Dukuh Celagi 


“Tujuan dari pelaksanaan upacara ini, yang pertama untuk membangitkan atau menyucikan tempat ini. Menyomya buta supaya menjadi dewa, kekuatan buruk menjadi kekuatan cinta kasih,” Ucap Ida Dukuh Celagi, seraya berharap mudah-mudahan dengan proses upacara ini, ke depannya Situs Lemah Wangi menjadi destinasi wisata spiritual dan bisa membangitkan kembali ajaran leluhur Nusantara dengan budi pekerti.


Situs Lemah Wangi merupakan sebuah kawasan peninggalan peradaban masa lampau yang berlokasi di lereng Gunung Slamet atau yang dulunya bernama Gunung Agung. Di kawasan Lemah Wangi terdapat peninggalan purba berupa batu -batuan yang salah satunya dinamakan Batur Lumpang, yang tak begitu jauh dari puncak kawah Gunung Slamet.


“Batur Lumpang di Lemah Wangi adalah sisa -sisa peradaban purba leluhur kita yang ada hingga saat ini, di mana mereka sudah sangat mengenal membuat bentuk, membuat struktur tatanan pola-pola kehidupan,” ujar Noer Sanjaya selaku Pengageng Kewargian Adat Lemah Wangi, didampingi Juru Tulis Kewargian Adat Lemah Wangi, Kuspono Toto Raharjo.


Noer Sanjaya menjelaskan, seperti peradaban lain pada umumnya di sekitaran gunung berapi, peradaban-peradaban itu akan timbul dan tenggelam. Muncul sebagai tempat kejayaan dan luntur lebur hilang tak berbekas karena penyebab alam yang alami, yaitu gunung berapi. “Lemah Wangi tempat beradanya Batur Lumpang yang masa itu juga ramai didatangi orang karena mempunyai yoni dalam keunggulan sirna juga karena lahar,” tuturnya.

Lebih jauh dia menuturkan, Lemah Wangi bisa dikatakan sebagai suatu tempat yang membawa kemuliaan, kesejahteraan, keharuman, dan ketenangan, sudah berada dalam kurun yang sangat begitu lama. Di tempat purba tersebut pernah ada peradaban sastra kereligiusan yang berkembang pada masa itu.


Oleh karena itu, melalui upacara Resi Gana dan Pujawali yang digelar ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali ajaran-ajaran leluhur yang telah lama menghilang dari Lemah Wangi. “Kami percaya bahwa beliau Ida Dukuh Celagi mempunyai kemampun membangitkan energi positif yang ada di Lemah Wangi. Dengan harapan setelah upacara ini, ke depan bermanfaat, bukan hanya bagi kewargian Lemah Wangi, tetapi bagi masyarakat seluruhnya,” imbuh Kuspono.


Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bherawa mengucapkan terima kasih kepada Kewargian Adat Lemah Wangi karena telah diberikan kesempatan untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat setempat. Sinergi yang luar biasa dalam pelaksanaan upacara tersebut diharapkan dapat berkelanjutan. “Kami merasa sangat senang dan bahagia dapat membantu umat lewat pelayanan dalam pelaksanaan upacara ini. Mudah-mudahan ke depan persudaraan ini berkesinambungan,” ucap Jro Mangku Ketut Suryadi selaku Ketua Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bherawa.[ tim/r4]

Kukuhkan Awig-Awig Desa Adat Penarukan, Bupati Suwirta Minta Masyarakat Jaga Kerukunan


KLUNGKUNG, Awig-awig merupakan sebuah aturan adat yang mengatur kehidupan masyarakat guna terciptanya ketertiban dan ketentraman. Maka dari itu, mari ikuti segala aturan dari awig-awig ini dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut menjadi arahan saat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta Mengukuhkan Awig-Awig di Wantilan Pura Dalem, Desa Adat Penarukan, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (30/6). Turut hadir Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung Dewa Made Tirta, Camat Banjarangkan I Dewa Made Aswin.

Bupati Suwirta juga mengingatkan, Perbekel dan Bendesa harus selalu harus bekerjasama dan berdampingan, masing masing tidak boleh merasa paling hebat. Desa Adat dan Dinas wajib rukun dan bersatu, karena jika Dinas dan Adat tidak rukun maka Krama/warga yang akan menjadi korban. Dalam membangun desa, Bendesa maupun perbekel juga didorong untuk menurunkan harga diri serta merangkul semua komponen di Desa. "Awig Awig yang telah dikukuhkan dan dipasupati ini selanjutnya harus disosialisasikan dan diimplementasikan kepada masyarakat. Kerjasama antara Perbekel dan Bendesa harus terus sejalan agar apa yang menjadi tujuan di Desa bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya," ujar Bupati Suwirta.

Selain itu, Bupati Suwirta juga berharap agar suluruh masyarakat bisa menaati awig-awig ini. Permasalahan sampah juga harus diperhatikan khususnya di Desa, kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar nantinya lingkungan tetap bersih. "Mari ikuti aturan dari Awig-Awig ini dengan niat tulus ikhlas agar nantinya situasi yang aman, tentram dan tertib selalu tercipta," harap Bupati Suwirta.

Usai mengukuhkan Awig-Awig tersebut, Bupati Suwirta juga melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian Pujawali di Pura Dalem Desa Adat Penarukan.(

Menetralisir Bumi dan Menolak Bala, Sanghyang Jaran Pura Puseh Sari Banjarangkan Kembali di Pentaskan



BALIKINI.NET | KLUNGKUNG — Tarian Sakral Sanghyang Jaran Pura Puseh Sari Banjarangkan kembali dipentaskan pada saat pujawali atau piodalan di Pura Puseh Taman Sari, Desa Adat Banjarangkan, pada Buda Umanis Medangsia, Rabu (29/6) malam. Sanghyang Jaran dipentaskan satu tahun sekali untuk menetralisir bumi dan menolak bala (penyakit) untuk warga Desa Banjarangkan. Dimana tarian ini memiliki makna spiritualitas dan religiusitas yang tinggi merupakan warisan pengempon Puseh Sari dilengkapi dengan pelawatan Ida Batara berupa Kuda terbuat dari kayu, beserta atribut lainya dengan 3 (tiga) jenis warna sanghyang yakni Sanghyng berwarna Putih, Sanghyang berwarna Kuning, dan Sanghyang Berwarna Poleng (hitam putih). 

Bendesa Adat Banjarangkan, A.A Gede Dharma Putra mengatakan, pementasan Sanghyang Jaran dilakukan melalui serangkaian upacara yang kompleks termasuk tarian wali karena memerlukan serangkaian upacara untuk mementaskannya. "Sanghyang Jaran diturunkan atau napak pertiwi untuk menetralisir bumi dan menolak bala," Ujarnya. 

Lebih lanjut dijelaskan ritual diawali dengan persembahyangan bersama yang dipimpin pemangku pemucuk Pura Puseh Sari. Setelah sembahyang berakhir, sekaa kidung sanghyang akan duduk bersila tepat di depan bangunan pelinggih Pengaruman disiapkan pengasepan (terbuat dari tanah liat yang diisi dengan bara api) di atas sebuah dulang. 

Penglingsir kemudian memolesi pamor ke tubuh sekaa kidung dan penari yang sudah kerangsukan dengan tapak dara yang telah disiapkan. Ketika bara api sudah dirasa siap, maka sekaa kidung yang terdiri dari teruna teruni, mulai melantunkan nyanyian pemanggil roh sanghyang. Sanghyang Jaran baru akan beraksi ketika lagu sudah dimulai. Semakin lama tempo dan irama nyanyian semakin kencang, Sang pemundut (penari) mulai kehilangan kesadaran dengan mengepak-ngepakan badannya layaknya seekor kuda. Semakin lama, tubuh penari semakin kehilangan kontrol untuk menuju ke api. 

Puncaknya, sang penari akan melompati dan menginjak-nginjak bara api yang telah disediakan secara membabi buta. Seketika penari mulai tak sadarkan diri nyeburin bara api dan jatuh di tengah arena pementasan. Bahkan beberapa di antaranya berjalan di atas bara api yang telah berserakan di tanah. "Mereka tak merasakan panasnya bara api, tak ada yang terluka, apalagi terbakar. ltulah gambaran sekilas tarian sakral Sanghyang Jaran yang dipentaskan  di Jaba Pura Baleagung, Pura Puseh Taman Sari, Desa Adat Banjarangkan, Klungkung," jelasnya tokoh adat Desa Banjarangkan ini. 

Sementara, seeka gending kembali melantunkan bait demi bait untuk mengiringi Sanghyang Jaran napak pertiwi.  Kekidungan yang digunakan menggunakan kekidungan khas yang hanya ada di Pura Puseh Sari. Dari kidung atau nyanyian yang dilantunkan dapat ditafsirkan bahwa Sanghyang Jaran dibangunkan untuk diajak meliang-liang atau melila cita atau jalan-jalan, kemudian diakhiri dengan harapan semua senang, bahagia (pada girang). 

A. A Gede Dharma Putra berharap tarian Sanghyang Jaran menjadi menjadi tonggak baru bagi kehidupan masyarakat di Desa Banjarangkan ke depan agar lebih maju, makmur dan terlepas dari berbagai petaka. "Perubahan musim yang ekstrem, dimana penyakit dan wabah akan menyelimuti bumi. Untuk mencegah penyebaran penyakit inilah, Sanghyang Jaran diturunkan atau napak pertiwi untuk menetralisir bumi yang sedang mengalami ketidakseimbanga," Ujar AA Gede Dharma. (

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved