-->

Senin, 13 Maret 2023

Polisi Ungkap Penyebab Kematian Virendy, Keluarga Ragukan Kebenarannya dan Minta Tembusan Surat Hasil Otopsi


BALIKINI.NET | MAKASSAR — Penyidik Kepolisian Resor (Polres) Maros melalui pernyataannya di pemberitaan beberapa media online edisi Jumat (10/03/2023) telah mengungkap penyebab kematian mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Virendy Marjefy Wehantouw (19) yang konon didasari dari hasil otopsi atau pemeriksaan dokter Biddokkes Polda Sulsel.

Di pemberitaan media-media nasional dan daerah tersebut, Kanit Tipidum Satreskrim Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan mengemukakan bahwa dari hasil pemeriksaan dokter Biddokkes Polda Sulsel, Virendy meninggal dunia akibat kegagalan sirkulasi fungsi peredaran darah ke jantung terhambat karena ada sumbatan lemak.

Hasil otopsi jenazah peserta Pendidikan Dasar dan Orientasi Medan (Diksar & Ormed) XXVII UKM Mapala 09 Fakultas Teknik Unhas yang diumumkan penyidik secara lisan melalui pemberitaan media massa ini, mendapat reaksi keras dan tanggapan dari pihak keluarga almarhum maupun tim kuasa hukumnya.

Dihubungi sejumlah awak media, Senin (13/03/2023), Yodi Kristianto, SH, MH selaku Ketua Tim Kuasa Hukum keluarga almarhum Virendy menerangkan, pernyataan penyidik soal penyebab kematian Virendy ini membuat pihak keluarga tidak percaya hingga meragukan kebenaran hasil otopsi yang hanya diumumkan secara lisan lewat pemberitaan media massa.

Direktur Kantor Advokat dan Konsultan Hukum YK & Partners ini pun meminta penyidik Polres Maros dapat bertindak profesional dan transparan serta segera memberikan tembusan atau salinan surat hasil pelaksanaan otopsi terhadap jenazah Virendy kepada pihak keluarga korban sebagaimana telah diatur dalam undang-undang kesehatan.

Yodi mengakui, dirinya sendiri baru mengetahui perihal hasil otopsi termaksud dari penyampaian teman-teman media yang menghubunginya via telepon selularnya untuk mengkonfirmasikan terkait adanya pernyataan Kanit Tipidum Satreskrim Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan tentang penyebab kematian Virendy.

"Saya belum konfirmasikan ke penyidik Polres Maros soal hasil otopsi yang diungkap ini. Selama ini saya hanya komunikasi soal perkembangan penyidikan. Mengenai penyebab kematian Virendy dan hasil otopsinya yang disebutkan ada 'penyumbatan lemak', mungkin perlu penjelasan langsung dari Biddokkes Polda Sulsel," ucapnya.

Diungkapkan Yodi lagi, dirinya sudah menanyakan ke keluarga almarhum menyangkut riwayat penyakit Virendy seperti yang disebutkan penyidik. Dan menurut mereka (keluarga), almarhum semasa hidupnya tidak pernah mengalami ataupun memiliki riwayat penyakit demikian (baca : Virendy sangat sehat), apalagi penyumbatan darah ke jantung.

"Saya tidak berspekulasi, tetapi jika melihat luka, memar dan lebam di jenazah almarhum, bisa jadi kegagalan sirkulasi darah adalah akibat penggumpalan darah. Hal itu bisa disebabkan luka, memar atau lebam yang dialami Virendy. Kegagalan sirkulasi darah akibat penggumpalan darah, faktor ini yang paling mendekati dalam kasus Virendy," pendapatnya.

"Tetapi sekali lagi, saya enggan berspekulasi, sekalipun memang menurut salah seorang tim medis yang ikut terlibat dalam kegiatan otopsi pernah memberi bocoran ke keluarga bahwa ada penggumpalan darah di bagian kepala almarhum. Pihak Biddokkes Polda mungkin bisa menjelaskan detail itu di persidangan, namun kita tetap akan mengikuti perkembangan penyidikan. Detail tentang hal ini nantinya akan kami gunakan apabila kemungkinan merugikan kepentingan klien kami. Tetapi sejauh ini saya memberi apresiasi untuk kinerja kepolisian," tandas Yodi.

Kurang Percaya

Ny Femmy Lotulung, ibu kandung almarhum ketika dikonfirmasikan terpisah menegaskan jika dirinya kurang percaya dengan hasil otopsi yang disampaikan penyidik melalui pemberitaan media. Karena menurutnya, Virendy semasa hidupnya tidak memiliki penyakit bawaan, dan juga tidak pernah mengeluhkan ada sakit lain-lain, apalagi sakit di bagian dada yang bisa diindikasikan penyakit jantung.

"Semasa hidup almarhum mulai dari bayi hingga SD, SMP, SMA dan kuliah, saya ibunya yang selalu merawatnya jika Virendy sakit. Setahu saya, palingan Virendy hanya mengalami sakit biasa, seperti flu atau demam yang kalau sudah ke dokter lalu minum obat dan istirahat, toh paling lama 3 hari sudah sembuh. Sakit lain yang pernah diderita Virendy adalah sakit giginya yang tidak tertahankan sakitnya dan saya bawa berobat ke dokter di RS Sayang Rakyat sesuai rujukan BPJS Kesehatan," kisahnya.

Ketika itu, sambung Ny Femmy, dokter di RS Sayang Rakyat mengatakan bahwa ada pertumbuhan gigi baru yang salah tempat sehingga terasa sakit sekali dan karena masih ada sisa gigi berlubang yang belum terangkat. Jadi saat itu dokter mencabut gigi lama yang berlubang dan diberikan resep obat. Setelah beberapa hari minum obat, gigi Virendy sembuh dan tidak pernah lagi dia rasakan sakit giginya.

"Sebenarnya, rasa ragu terhadap independensi hasil otopsi jenazah Virendy sudah muncul saat pelaksanaan otopsi berlangsung di makam almarhum pada Kamis 26 Januari 2023. Sebab ketika itu, terkesan ada upaya menghalang-halangi perwakilan keluarga untuk ikut hadir menyaksikan langsung pelaksanaan otopsi," ungkapnya.

Ny Femmy kemudian membeberkan, ketika penyidik Polres Maros yang dipimpin Kasat Reskrim datang ke rumah Telkomas pada Selasa (24/01/2023) malam, dirinya telah menanyakan perihal apakah ada dari pihak keluarga bisa ikut menyaksikan pelaksanaan otopsi, dan kemudian dijawab bahwa bisa ditunjuk 1 orang perwakilan keluarga hadir menyaksikan langsung jalannya otopsi.

"Malam itu juga disepakati bahwa saya nanti yang akan menyaksikan langsung jalannya otopsi. Tapi kenyataannya apa yang dijanjikan itu tidak terealisasi pada hari pelaksanaan otopsi di lokasi Pekuburan Kristen Pannara Makassar dan terkesan ada dugaan upaya yang tidak menghendaki pihak keluarga ikut menyaksikan langsung pelaksanaan otopsi tersebut," ketusnya.

Ibu Virendy menerangkan pula, pada Kamis (26/01/2023) pagi itu, dirinya sudah berkemas dan bersiap mengikuti pelaksanaan otopsi. Namun sebelum kegiatan otopsi berlangsung, Ketua Tim Dokter Forensik melakukan briefing di dalam area yang terpasang garis polisi (police line). Dalam briefing dinyatakan bahwa setelah tim dokter forensik selesai melaksanakan tugasnya, barulah pihak keluarga diberi kesempatan masuk ke bilik tenda tertutup untuk menggantikan pakaian almarhum dan melihat jenazah sebelum dikuburkan kembali.

Ketua Tim Dokter Forensik juga menyampaikan, bisa 1 (satu) orang anggota keluarga ikut hadir menyaksikan jalannya pelaksanaan otopsi jika bersangkutan berlatar belakang medis, apakah dokter atau perawat. Kebijakan tersebut membuat ibu almarhum harus meninggalkan atau keluar dari area police line tempat pelaksanaan otopsi dengan perasaan kecewa.

Kebijakan yang tidak sesuai dengan harapan keluarga maupun janji penyidik Polres Maros saat bertandang ke rumah Telkomas pada Selasa (24/01/2023) malam, tak membuat keluarga putus asa dan langsung menghubungi tante kandung almarhum, yakni dr Johanna Wehantouw meminta datang ke Pekuburan Kristen Pannara.

Sewaktu dr Johanna sudah datang ke lokasi otopsi, lagi-lagi terlihat adanya indikasi yang tidak menginginkan perwakilan keluarga ikut menyaksikan jalannya otopsi. Akibatnya terjadi ketegangan dan perdebatan dengan Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet, yang mengundang perhatian sejumlah wartawan televisi dan media massa yang hadir.

Setelah melalui perdebatan yang menyita waktu cukup lama, akhirnya dr Johanna dibolehkan masuk ke dalam tenda tertutup tempat pelaksanaan otopsi yang dijaga ketat sejumlah aparat kepolisian. Namun saat masuk ke dalam tenda tertutup itu, dr Johanna hanya melihat tim dokter sementara menjahit kembali bagian dada/tubuh yang dibelah sebelumnya, tak ada lagi kegiatan pembedahan bagian atau organ tubuh yang bisa disaksikannya. Sehingga iapun tidak lama berada di dalam tenda tertutup tersebut dan keluar dengan rasa kecewa.

Selanjutnya, setelah tim dokter forensik Biddokkes Polda selesai bertugas dan meninggalkan tenda otopsi dan lokasi pekuburan, keluarga pun berkemas dan bersiap untuk masuk ke dalam tenda otopsi guna menggantikan pakaian almarhum dan melihat jenazah sebelum dikuburkan kembali. 

Kenyataannya, beberapa waktu lamanya, keluarga harus menunggu lagi instruksi dari Kasat Reskrim yang saat itu masih berada di dalam tenda otopsi bersama sejumlah petugas Inafis Polres Maros tanpa diketahui apa yang mereka lakukan. Anehnya, usai menunggu dan kemudian mendapat instruksi masuk ke tenda otopsi, alangkah terkejutnya pihak keluarga karena jenazah Virendy sudah rapih dan telah mengenakan pakaian baru yang disiapkan keluarga sebelumnya.

"Tak berkesempatan menggantikan pakaian almarhum seperti yang dijanjikan Ketua Tim Dokter Forensik saat memberikan briefing, lagi-lagi membuat keluarga kecewa dan bertanya-tanya hingga menimbulkan dugaan sepertinya pihak penyidik tidak menghendaki pihak keluarga melihat pelaksanaan otopsi dan mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang dibelah atau dibedah oleh tim dokter forensik," tuturnya.

Kekecewaan keluarga kembali dirasakan ketika Ketua Tim Dokter Forensik didampingi Kasat Reskrim Polres Maros memberikan keterangan pers di hadapan sejumlah wartawan yang sejak pagi berada di lokasi pekuburan, dengan menyampaikan bahwa hasil otopsi lapangan terhadap jenazah Virendy ini selanjutnya akan dibawa ke Laboratorium Unhas untuk dilakukan uji forensik.

Pernyataan itu kemudian dipertanyakan keluarga ke penyidik Polres Maros bahwa kenapa harus dibawa ke Laboratorium Unhas, kenapa tidak ke laboratorium forensik milik Polri di RS Bhayangkara yang cukup lengkap dan independensinya terjamin ? Pertanyaan tersebut selanjutnya dijawab lewat screen shoot percakapan penyidik dengan Kasat Reskrim Polres Maros yang menyampaikan perihal perobahan laboratorium, yakni dibawa ke Laboratorium Patologi yang beralamat di ruko Jl Gunung Bulusaraung, Makassar. Laboratorium swasta tersebut bukan milik Unhas, tetapi dokternya adalah alumni Unhas.

"Mendapat jawaban itu, kami keluarga hanya bisa pasrah saja, dan berdoa semoga pemeriksaan laboratorium terhadap hasil otopsi jenazah almarhum benar-benar sesuai harapan semua pihak khususnya keluarga, penuh independensi dan transparansi. Karenanya kami jadi terkejut ketika membaca pemberitaan beberapa media yang mempublish pernyataan penyidik Polres Maros tentang penyebab kematian Virendy yang konon berdasarkan keterangan dokter ahli yang tertuang dalam surat hasil otopsi," sergah Ny Femmy.

Mengakhiri keterangannya, ibu empat anak ini meminta pihak penyidik Polres Maros memberikan tembusan atau salinan surat hasil otopsi kepada keluarga sesuai yang telah diatur dalam Undang-Undang Kesehatan dimana disebutkan bahwa keluarga juga berhak mendapatkan hasil otopsi tersebut. 

"Surat hasil otopsi itu juga untuk kami pelajari dan konsultasikan dengan dokter ahli yang independen guna dijadikan perbandingan, bahan koreksian dan kemungkinan mengajukan saksi ahli di persidangan," pungkasnya.

Kesimpulan Tak Berdasar

Terhadap penyebab kematian Virendy seperti yang disimpulkan dan dinyatakan penyidik Polres Maros dalam pemberitaan beberapa media massa, seorang dokter ahli dan spesialis penyakit dalam yang dihubungi dan dikonsultasikan pihak keluarga almarhum, Sabtu (11/03/2023) malam mengemukakan, gagal sirkulasi akibat banyak kehilangan darah, ini menyebabkan jantung tidak mendapatkan darah yang cukup untuk dipompakan ke otak sehingga timbul kematian.

"Mengenai disebutkan ada lemak yang menyumbat, saya kira ini kesimpulan yang tak berdasar. Kesimpulan yang ditambah-tambah oleh pihak lain, bukan kesimpulan dari dokter ahli. Karena jika ada lemak yang sumbat, maka penyebab kematian adalah serangan jantung koroner, dan hal itu tidak mungkin terjadi pada diri almarhum yang masih berusia muda. Jadi tidak mungkin dokter ahli berkesimpulan begitu," tegasnya singkat dari balik telepon maupun lewat percakapan aplikasi whatsapp. (*)

Presiden Jokowi Resmikan Penataan Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih

 

BALIKINI.NET | BALI — Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan penataan fasilitas kawasan suci Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, pada Senin, 13 Maret 2023. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya merawat Pura Agung Besakih yang sangat disucikan oleh umat Hindu, tidak hanya umat Hindu di Bali, tetapi di seluruh Nusantara.

"Pura yang suci ini harus kita jaga, harus kita rawat dengan penuh hormat sehingga umat Hindu dan pengunjung yang datang ke Pura Agung Besakih bisa merasakan aura kesuciannya, karena dengan terjaganya kesucian, terjaga kebersihan, terjaga kerapian sekaligus menjadi tempat yang indah," ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, Pura Agung Besakih juga selalu dipadati oleh pengunjung apalagi jika ada upacara besar, terutama Upacara Bhatara Turun Kabeh yang diselenggarakan tiap sasih kadasa. Presiden menilai, kedatangan umat dan pengunjung yang makin banyak tanpa diimbangi dengan penataan dan antisipasi ke depan akan menimbulkan kesemrawutan dan ketidaknyamanan.

"Oleh sebab itu, tahun 2021 saya perintahkan dan saya minta ke Pak Menteri PUPR--Pak Basuki--untuk melakukan penataan di kawasan Pura Besakih ini besama-sama dengan Gubernur Provinsi Bali yang dilakukan di dua area yaitu area Bencingah dan area Manik Mas, dengan membangun berbagai infrastruktur pendukung agar masyarakat makin nyaman saat bersembahyang dan Pura Agung Besakih tetap terjaga kesuciannya," jelasnya.

Kepala Negara pun menekankan bahwa pembangunan fasilitas yang bagus dan megah lebih mudah dibandingkan mengelola dan merawatnya. Untuk itu, Presiden berpesan agar fasilitas yang telah dibangun oleh pemerintah pusat dan provinsi tersebut dapat diikuti dengan pengelolaan yang baik dan profesional.

"Harus disiapkan manajemen dengan kompetensi yang baik sehingga mampu menjembatani berbagai kepentingan yang ada. Libatkan Desa Besakih dan Desa Adat Besakih, beri kesempatan kepada masyarakat juga untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi," tandasnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penataan Pura Agung Besakih menelan anggaran sebesar Rp600,1 miliar (APBN Rp378,4 miliar dan APBD Rp221,7 miliar). Penataan meliputi pembangunan gedung parkir, pembangunan 267 kios besar dan 198 kios kecil, pembangunan pedestrian, hingga berbagai fasilitas umum seperti toilet, Bale Pesandekan, Bale Gong, dan area bermain anak. 

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Bupati Karangasem I Gede Dana. 


Karangasem, 13 Maret 2023
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Komitmen Turunkan Angka Stunting, Pemkot Denpasar Gelar Rembug Stunting 2023


BALIKINI.NET | DENPASAR — Komitmen untuk terus menurunkan angka stunting di Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar kembali menggelar Rembung Stunting tahun 2023, Senin (13/3) bertempat di Pop Harris Hotel Denpasar.

Acara ini dibuka Kepala Bappeda Kota Denpasar,  I Putu Wisnu Kusuma Wijaya mewakili Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara. Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara dan Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa ditandai dengan penandatangan komitmen bersama penanggulangan stunting terintegrasi di Kota Denpasar.

Kepala Bappeda Kota Denpasar,  I Putu Wisnu Kusuma Wijaya saat membacakan sambutan Walikota Denpasar secara tertulis mengatakan,  stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan. Anak yang tumbuh dengan stunting akan mengalami masalah perkembangan kognitif dan psikomotor, yang akan berdampak pada proporsi kualitas sumber daya manusia.

“Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kota, Kecamatan dan Desa/ Kelurahan, Ketua Tim Penggerak PKK, Lembaga Adat, Kader Pembangunan Manusia, para Pengusaha dan semua pihak yang telah berperan sehingga prevalensi stunting di Kota Denpasar tiga tahun berturut-turut Tahun 2020, 2021 dan 2022 terus mengalami penurunan yang semula 14.48% pada Tahun 2020, turun menjadi 9% pada Tahun 2021 dan Tahun 2022 turun menjadi 5.5%. Angka tersebut terbilang rendah secara nasional. Namun demikian Pemerintah Kota Denpasar tetap berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting dengan target dibawah 5%. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas dengan target nasional prevalensi stunting 14% pada tahun 2024”, ungkapnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan adanya peningkatan kualitas pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi dari Tim Percepatan Penurunan Stunting mulai dari desa/kelurahan, kecamatan dan tingkat kota, sehingga target penurunan prevalensi stunting dapat tercapai.

“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi dilaksanakannya Rembuk Stunting pada hari ini sebagai salah satu dari Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting. Rembuk Stunting merupakan langkah yang harus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan stunting dilakukan secara terintegrasi antara Perangkat Daerah selaku penanggungjawab layanan dengan sektor/lembaga non pemerintah dan masyarakat,” katanya

Melalui Rembuk Stunting diharapkan dapat menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi untuk tahun 2024 yang akan dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah berdasarkan hasil analisis situasi, sebagai komitmen pemerintah daerah dan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting. Melalui pelaksanan progam dan kegiatan diharapkan target indikator pembangunan bidang kesehatan yaitu menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia 2 (dua) tahun dapat tercapai, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif sebagai modal dasar pembangunan di Kota Denpasar. Hal tersebut sesuai dengan Visi Kota Denpasar 5 tahun kedepan yaitu Denpasar kreatif berbasis budaya menuju Denpasar Maju. Maju SDM nya tentu harus didukung oleh kondisi kesehatan yang baik, termasuk pemenuhan asupan gizi sejak dini. Penurunan prevalensi stunting merupakan program prioritas di sektor Kesehatan, dimana sektor Kesehatan salah satu program prioritas dalam pembangunan Tahun 2024 yang mengusung Tema Memperkuat Daya Saing dengan mengoptimalkan potensi daerah untuk Denpasar Maju. (ays/humas.dps).

Lantik Kepala Dinas Baru, Bupati Minta Kominfo Jadi Corong Informasi Daerah


BALIKINI.NET | JEMBRANA Jabatan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhirnya diisi pejabat definitif. I Ketut Eko Susila Artha Permana yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dilantik menjadi Kadis Kominfo oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Senin (13/3) di Aula Jimbarwana, Kantor Bupati Jembrana.

Sementara jabatan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik juga rangkap dijabat Eko Susilo sebagai Plt (Pelaksana Tugas).

Usai melantik, Bupati I Nengah Tamba mengatakan agar Kadis Kominfo yang baru untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pejabat sebelumnya tentang kegiatan yang terlaksana dan belum terlaksana. "Koordinasi dengan pejabat sebelumnya terkait apa yang masih tertinggal dan menjadi PR agar bisa cepat terselesaikan,"ujarnya.

Menurutnya Dinas Kominfo sebagai pengolah informasi harus bisa menyampaikan program - program pemerintah kabupaten Jembrana dengan baik kepada masyarakat. "Bisa dikatakan adalah humasnya ( corong informasi ) pemerintah kabupaten Jembrana, jadi harus bisa menyampaikan dengan baik program pemerintah. Selain itu keberadaan teknologi yang terus berkembang dan maju harus bisa diikuti dan diimplementasikan terutama terkait digitalisasi,"ucapnya.

Akhir sambutannya, Bupati asal desa Kaliakah ini berpesan agar setelah dilantik bekerja dengan baik dan sungguh - sungguh untuk Jembrana. "Tunjukkan secara maksimal kemampuan dan integritas dalam bekerja untuk bersama - sama mewujudkan Jembrana emas 2026,"ujarnya.

Usai pelantikan Bupati juga menyerahkan piagam penghargaan predikat kepatuhan kepada 6 perangkat daerah atas kepatuhan standar pelayanan publik. Tertinggi hingga terendah, Puskesmas 1 Negara, Dinas PMPTSPTK, Puskesmas II Jembrana, Dinas Dikpora, Dinas Dukcapil dan Dinas Sosial.

Pucuk Pimpinan UNUD Bakal Diseret ke Meja Hijau


BALIKINI.NET | DENPASAR Bertambah satu lagi tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) mahasiswa baru seleksi Jalur Mandiri Universitas Udayana Tahun 2018-2022.

Tidak main-main, penyidik Kejaksaan Tinggi Bali akhirnya menetapkan Rektor Unud sebagai tersangka dalam kasus ini. Penetapan tersebut, dikatakan Kasipenkum yang baru di Kejati Bali, bahwa berdasarkan keterangan dari tiga tersangka sebelumnya. 

"Dari ekspose beberapa kali dan berdasarkan pengembangan keterangan 3 orang tersangka, serta berdasarkan alat bukti yang ada. Makan, penyidik menemukan keterlibatan tersangka baru," ujar Putu Agus Eka Sabana.

Ditegaskannya, bahwa satu tersangka yang ditetapkan yaitu Prof. Dr. INGA dengan sangkaan melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 12 huruf e jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Berdasarkan alat bukti yang cukup berupa keterangan saksi-saksi, keterangan Ahli dan surat serta alat bukti Petunjuk, disimpulkan tersangka Prof. Dr. INGA berperan dalam Tindak Pidana Korupsi Dana SPI  mahasiswa baruseleksi Jalur Mandiri Universitas Udayana.

Giat itu terjadi di tahun 2018 - 2022, yang merugikan keuangan negara sekitar Rp.105.390.206.993 dan Rp.3.945.464.100,- juga  perekonomian negara sekitar Rp.334.572.085.691,-

"Dengan penetapan ini, tim terus melakukan kegiatan penyidikan untuk menuntaskan penanganan perkara atas nama tersangka dan 3 orang yang telah  ditetapkan sebagai tersangka sebelumnya," tutup Sabana, selaku Kasipenkum Kejati Bali.

Minggu, 12 Maret 2023

Desa Dauh Puri Kaja Laksanakan Giat Patroli Dialogis


Pantau Sejumlah  Fasilitas Umum, Lapangan dan Taman Kota Lumintang

BALIKINI.NET | DENPASAR — Personil  Desa Dauh Puri Kaja dipimpin Perbekel, Gusti Ketut Sucipta bersama perangkat desa diantaranya Satlinmas Dauh Puri Kaja serta Kasi Pemerintahan  melaksanakan giat patroli dialogis pada Sabtu (11/3) malam. 

Berdasarkan keterangan dari Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, Gusti Ketut Sucipta, menyebut pemantauan di wilayahnya kali ini menyasar daerah - daerah seperti fasilitas umum yakni Taman Kota Lumintang, Lapangan Lumintang serta kawasan Gatsu VI. 

"Disamping pemantauan keamanan, kami juga mengadakan sosialisasi bagi para pedagang yang berjualan di area Taman Kota Lumintang dan Lapangan Lumintang agar senantiasa menjaga kebersihan serta ketertiban bersama," ujarnya.
 
Ditambahkannya ,secara umum situasi dan kondisi terpantau aman terkendali.
 
"Hanya masih ditemukan beberapa pedagang asongan liar di Taman Kota. Mereka telah ditertibkan agar di area Taman Kota Lumintang dan Lapangan Lumintang para pedagang yang berjualan terdata secara resmi sehingga tetap rapi dan kondusif saat berjualan," jelasnya.

Sirkuit All in One Dinilai Layak Venue International Kite Festival


BALIKINI.NET | JEMBRANA — Sirkuit All in One yang berada di desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana dinilai layak sebagai lokasi penyelenggaraan lomba layang-layang bertaraf internasional (International Kite Festival). Uji coba sekaligus pengecekan lokasi dilaksanakan oleh penggiat layang-layang Bali bersama Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Minggu (12/3).

Berbagai layang-layang ukuran raksasa dengan bentuk tiga dimensi diterbangkan di sirkuit all in one seperti layang-layang berbentuk bayi, ikan, barong dan beberapa layangan tradisional. Sirkuit All in One dikatakan sangat cocok untuk penyelenggaraan festival layang-layang, hal tersebut diungkapkan anggota Bali International Kite Comite, Ida Bagus Ugrasena saat menjajal Sirkuit All in One.

"Saya rasa yang terbaik di Bali karena representatif sekali. Kita punya lapangan tetap, tinggal buat jadwal yang tetap jadi kita mengundang orang seluruh dunia sudah pasti, saat ke Bali pasti Jembrana," ucapnya.

Ida Bagus Ugrasena mengatakan Sirkuit All in One memiliki potensi yang tinggi untuk pelaksanaan berbagai event, hanya perlu menyiapkan agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.

"Karena yang siap disini, tempat bagus dan sunset yang indah tinggal kita siapkan untuk standar internasional," imbuhnya.

Pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Jembrana merencanakan akan menggelar event layang-layang internasional di Sirkuit All in One pada bulan Juli mendatang. Pihaknya pun akan mengundang penggemar layang-layang dari berbagai negara untuk ikut berpartisipasi.

"Kita rencanakan event di Jembrana pada bulan Juli, saya berangkat ke Itali bulan April-Mei, lalu kita akan ajak seluruh Eropa, nanti start kita dari Itali, lalu ke Swiss, Belgia, dan Jerman setelah itu bulan Oktober kita South Africa, jadi saya undang mereka agar hadir di Jembrana," ucapnya.

Ia pun mengatakan akan mempromosikan Jembrana saat mengikuti event-event internasional di berbagai negara yang akan dikunjunginya. Tidak hanya tentang layang-layang saja, termasuk tradisi dan budaya yang ada di Jembrana.

"Besok kita akan ke Itali, di Itali nanti kita promosikan lagi sambil membawa layangan dari Jembrana, kita promosikan kain tenun dan semua tradisi di Jembrana kita promosikan ke dunia," ungkapnya.

Sementara, Bupati Tamba sangat berharap agar event layang-layang internasional dapat dilaksanakan di Jembrana, pihaknya siap menjadikan sirkuit All in One untuk memenuhi standar internasional.

"Kita berharap seperti itu, kita sebagai tuan rumah menyediakan sirkuit dan tentu dukungan-dukungan yang dibutuhkan menjadi standar untuk event internasional Layang-layang. Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat siap dan mengharapkan sekali festival layang-layang dunia itu bisa diselenggarakan di sirkuit all in one kabupaten Jembrana," harapnya. 

Sekda Alit Wiradana Serahkan Piala Bergilir Walikota Lomba Ogoh - ogoh Mini


BALIKINI.NET | DENPASAR — Sekretaris Daerah Kota Denpasar, I.B. Alit Wiradana menyaksikan sekaligus menyerahkan Piala Bergilir Walikota dalam lomba ogoh - ogoh mini, skesta, tapel ogoh - ogoh serta lomba fotografi yang digelar ST Dharma Yowana, Banjar Anggarkasih, Desa Sanur Kaja, Minggu (12/3). 

Hadir juga dalam kesempatan tersebut anggota DPD RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Anggota DPRD Provinsi Bali, A.A. Gede Agung Suyoga, Kepala BNN Kota Denpasar, I Ketut Adnyana Putera, Camat Denpasar Selatan, Made Sumarsana, Bendesa serta tokoh masyarakat setempat. 

Semarak Menuju pergantian Tahun Baru Saka 1945 atau menjelang Perayaan Nyepi  sebanyak 40 peserta dari kalangan umum unjuk gigi, dalam lomba ogoh - ogoh mini, tapel, sketsa ogoh-ogoh serta lomba fotografi ST Dharma Yowana, Banjar Anggarkasih, Desa Sanur Kaja yang sudah berlangsung sejak minggu pagi, selain mengadakan  lomba ogoh Ogoh mini   juga menampilkan pementasan seni tari serta terdapat beberapa stand makanan dan minuman UKMK setempat. 

Ketua Sanggar Surya Krya Mahottama, Banjar Anggarkasih, Gus Win  mengatakan, lomba ogoh-ogoh mini, sketsa ogoh-ogoh, tapel dan lomba fotografi ST Dharma Yowana ini diadakan untuk memberikan wadah serta menggali potensi generasi muda dalam bidang seni budaya,

"Lomba ogoh-ogoh mini dan sketsa ogoh-ogoh ini dilaksanakan untuk memberikan wadah bagi pelaku seni dua dimensi dan tiga dimensi, untuk tetap bisa menuangkan serta memamerkan karya seninya kepada masyarakat luas," ucap Gus Win. 

Begitu juga untuk lomba tapel ini, dilaksanakan mengingat banyaknya karya seni tapel yang tidak terpakai usai pelaksanaan ngerupuk, dan tapel ini juga merupakan bagian terpenting dari ogoh-ogoh, sehingga karya-karya yang bernilai seni dan  ekonomis ini dapat dipamerkan kembali.

"Kami berinisiatif untuk melaksanakan lomba ini. Sehingga masyarakat khususnya anak muda dalam menggali potensi positif dalam menuangkan segala kreasi serta ide ide yang dapat membangun potensi diri dalam bidang seni budaya," kata Gus Win. 

Dalam perlombaan itu, mendapat perhatian khusus dari Sekda Kota Denpasar, I.B. Alit Wiradana, yang turut hadir menyaksikan lomba ogoh-ogoh mini, tapel ogoh - ogoh, sketsa ogoh-ogoh serta lomba fotografi ST Dharma Yowana, Banjar Anggarkasih, Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan.

"Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan lomba ogoh-ogoh mini,  sketsa, tapel ogoh-ogoh serta lomba fotografi ini. Semangat dari para generasi muda ini, tetap membara dalam berkreatifitas dan menjalankan budaya," kata Alit Wiradana. 

Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini sudah sejalan dengan visi dan misi Kota Denpasar yakni kota kreatif berwawasan budaya. Diharapkan, kedepannya para pemuda pemudi khususnya generasi muda di Kota Denpasar, dapat bersinergi dengan pemerintah,  guna membangun Denpasar yang lebih maju dan berbudaya.

"Saya berharap, kegiatan ini dapat memberikan efek yang positif bagi masyarakat dalam memajukan budaya di Kota Denpasar," tutupnya. 


Pemilihan Jegeg Bagus Tabanan 2023, Ajang Bergengsi dalam Mencari Generasi Muda sebagai Duta Pariwisata Kabupaten Tabanan


BALIKINI.NET | TABANAN — Pemilihan Jegeg Bagus Tabanan merupakan salah satu  kegiatan rutin tahunan yang digagas dan dilaksanakan oleh Pasemetonan Jegeg Bagus 
Tabanan. Kegiatan Pemilihan Jegeg Bagus Tabanan tahun 2023 dilaksanakan untuk  mencari dan membina 10 pasang generasi muda sebagai agen branding yang  berpartisipasi aktif, kreatif, berdedikasi, dan bertanggung jawab dalam promosi  pariwisata dan budaya di Kabupaten Tabanan.

Kegiatan Pemilihan Jegeg Bagus Tabanan tahun 2023 akan melalui beberapa tahapan yakni Seleksi Tahap I, Seleksi Tahap II, Pra Karantina, Karantina, dan Grand Final yang  sekaligus akan dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Kabupaten Tabanan.


Pendaftaran Jegeg Bagus Tabanan 2023 resmi diperpanjang hingga Hari Minggu, 26 Maret 2023. Penutupan pendaftaran juga sekaligus akan dilaksanakannya Technical  Meeting. Technical Meeting akan dilaksanakan di Gedung Lantai 3 Kantor Bupati Kabupaten Tabanan yang dimulai pada pukul 08.00.

Seleksi I akan dilaksanakan pada Hari Minggu tanggal 2 April 2023 untuk mencari 20 pasang Bagus dan Jegeg. Kemudian, 20 pasang finalis akan diseleksi kembali pada  Seleksi II pada Hari Minggu tanggal 9 April 2023 untuk mencari 10 pasang finalis. 

Kegiatan seleksi ini juga dilaksanakan Gedung Lantai 3 Kantor Bupati Kabupaten Tabanan. 10 pasang finalis tersebut akan berproses pada saat pra karantina dan karantina. Kemudian, berlomba dan akhirnya dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Kabupaten Tabanan pada saat Grand Final yang dilaksanakan pada 16 Juli 2023.

Adapun persyaratan administrasi dan persyaratan khusus yang harus dilengkapi dalam mengikuti Kegitan Pemilihan Jegeg Bagus Tabanan 2023 yang dapat diunduh pada  tautan: https://bit.ly/PendaftaranPemilihanJBT2023 dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui google form tersebut. Seluruh berkas administrasi dapat dikumpulkan  pada saat Technical Meeting pada 26 Maret 2023. Seluruh berkas dikumpulkan dalam map berwarna merah (Jegeg), dan dalam map berwarna hijau (Bagus).

Untuk informasi lebih lengkap cek di Instagram @jegegbagustabanan atau hubungi narahubung 0813-3871-5434 (Sukra), 0857-3959-2208 (Prema Maharani), 0819-3476-1333 (Feby Anggreni)

Bupati Bangli Buka Pesta Siaga Bisa, Pramuka Kwartir Ranting Bangli Tahun 2023

 

BALIKINI.NET | BANGLI — Dalam rangka membangkitkan kembali Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Bangli yang sempat terdiam akibat pandemi Covid 19, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta membuka Pesta Siaga Bisa, yang ditandai dengan pemukulan kentongan (kulkul) bertempat di alun-alun Kabupaten Bangli, pada Minggu (12/3/2023) pagi.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar yang juga selaku KA Kwarcab Kabupaten Bangli, Pengurus Kwartir Cabang Bangli, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga I Komang Pariarta, Kapusdiklat Cabang Bangli beserta Pengurus, Kamabigus Se- Kwaran Bangli, Dewan Kerja Cabang Bangli, Pengurus Kwartir Cabang Bangli, Pengurus Kwartir Ranting Bangli, Pembina serta seluruh peserta Pesta Siaga.

Ketua Panitia Pesta Siaga I Wayan Mirsawan dalam laporannya menyampaikan, tujuan dari Pesta siaga ini adalah untuk membangkitkan kembali Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Bangli yang sempat terdiam karena Pandemi Copid 19. Gerakan Pramuka adalah ekstrakulikuler wajib yang diselenggarakan pada gugus depan masing-masing. Pesta siaga ini bertemakan "Cerdas Berkarakter Mandiri Gembira Bersahabat Berprestasi Inovatif Sehat Aktif (PESTA SIAGA BISA).

Wayan Mirsawan menambahkan  bahwa kegiatan pesta siaga ini dilaksanakan dalam satu hari, dirangkaikan dengan kegiatan karnaval dan pameran hasil kerajinan tangan para peserta, serta beberapa kegiatan lainnya.  Pesta Siaga ini diikuti oleh 32 gugus depan SD dan 1 Gugus depan Mi yang tersebar di Kwartir Ranting Bangli Peserta hari ini berjumlah 35 Barung Putra dan 35 Barung Putri yang jumlah keseluruhannya kurang lebih 700 peserta didik. Adapun sumber biaya untuk Pesta Siaga ini adalah bersumber dari Dana  BOS masing-masing gugus depan. "Ujarnya".

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi dan elemen yang terlibat dalam mensukseskan acara ini serta diharapkan kegiatan ini  dapat memupuk rasa persahabatan antar peserta. Berkompetisi yang baik sehingga mampu menghasilkan prestasi, berinovasi dan secara aktif bergerak maju untuk Nusa dan Bangsa.

Sementara itu Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta yang juga selaku Mabicab Kabupaten Bangli dalam sambutannya menyampaikan, menjadi pramuka disamping sebagai kurikulum wajib, juga sebagai salah satu kegiatan yang bisa membuat pengkaderan pemimpin melalui kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan.

Maka dari itu sebagai pucuk pimpinan Pemerintah Kabupaten Bangli pihaknya sangat mengharapkan kepada pembina pramuka yang ada di seluruh gugus di Kabupaten Bangli, untuk serius dan mengaktifkan lagi kegiatan organisasi yang bertujuan untuk menjadikan anak didik kita siap untuk menjadi pemimpin dimasa depan.

Semoga kegiatan ini menjadi momen yang baik  untuk saling berkomunikasi dan menjalin persahabatan antar gugus dan antar peserta. "Tutup Sedana Arta".
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved