Kamis, 27 April 2023

Cegah Rabies, Pemkot Denpasar Gelar Vaksinasi Pada Hewan Peliharaan Warga

Mobil Crane Dishub Rusak, 80 Titik LPJU Padam Belum Tertangani

Tekan BDB Kelurahan Dangin Puri Gelar Lomba PSN dan Kebersihan Lingkungan

Kerja Sama TCI Unud dan HPI Bali, Tingkatkan Kemampuan Bahasa Mandarin Pramuwisata

Film Jayaprana Layonsari Menceritakan Kisah cinta kembali di Filmkan
Denpasar, Bali Kini - Kisah cinta Jayaprana dan Layonsari merupakan cerita rakyat Bali yang sudah banyak digarap dalam bentuk drama tradisional. Kisah tragis keduanya kini secara apik diangkat ke layar lebar dengan sentuhan sinematografi kekinian.
Film Jayaprana Layonsari ini diproduseri Panitia Film Bali dan digarap duet sutradara berpengalamn Putu Kusuma Wijaya dan Putu Satria Kusuma. Penayangan perdana film berdurasi sekitar dua jam dilakukan di Cinepolis Plaza Renon, Denpasar, Rabu (26/4) sore, dihadiri sejumlah pejabat di Bali dan seniman film.
Film Jayaprana Layonsari yang menggunakan bahasa Bali diawali dengan kisah masa kecil Nyoman Jayaprana di sebuah wilayah Kerajaan Kalianget, Buleleng. Sejak kecil Jayaprana sudah menunjukkan kecerdasannya meskipun berlatar belakang rakyat biasa. Beranjak dewasa kisah cintanya dengan Nyoman Sekarsari membawa penonton ikut merasakan desiran asmara di antara keduanya.
Konflik dalam film dimulai ketika Raja Kalianget juga menaruh hati kepada Sekarsari yang sudah dipersunting Jayaprana. Seperti diketahui Jayaprana akhirnya rela dibunuh oleh patih yang ingin membela kepentingan raja. Hingga pada akhirnya Sekarsari memutuskan ikut mati mengikuti kepergian suami tercintanya. Raja yang juga merasa kehilangan atas kematian Sekarsari akhirnya meneriakkan nama Sekarsari menjadi Layonsari karena telah berupa jenazah.
Sang sutradara Putu Kusuma Wijaya menyampaikan, dirinya merasa bangga bisa menghadirkan film layar lebar menggunakan bahasa Bali. Ia ingin memperkenalkan bahwa bahasa Bali ternyata juga enak didengar sebagai bahasa pengantar dalam sebuah film.
"Bahasa Bali enak sekali kedengarannya. Itu yang sebenarnya saya nantikan selama ini," ujarnya ditemui sesuai penayangan film.
Dalam menggarap film ini Wijaya mengaku ingin tampil beda dari drama Jayaprana Layonsari yang selama ini ditampilkan dalam drama tradisional maupun karya sastra. Dalam film ini kisah kerap kali maju mundur memungkinkan kejutan kepada penonton.
Sutradara nasional ini mengatakan, media film memungkinkan cerita digarap lebih kreatif. Dalam film, karakter setiap tokoh kisah klasik ini tidak digambarkan secara hitam dan putih, melainkan memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing.
"Semua punya kesetian masing-masing tapi kesetiaan itu pun muncul menjadi sebuah konflik. Kita tidak ingin ada hitam putih di sini," ujarnya.
Sementara itu Putu Satria Kusuma menambahkan, film garapannya bersama Wijaya menjadi sejarah perfilman karena untuk pertama kalinya film layar lebar menggunakan bahasa Bali.
Ia mengatakan gempuran film asing belakangan ini tidak boleh membuat generasi muda lupa akan kisah cerita yang tumbuh di tanah kelahirannya. Satria yakin cerita rakyat Bali jika dikemas menjadi sebuah film secara profesional akan menarik perhatian penonton termasuk generasi muda.
"Kalau dikemas dengan baik bisa berkualitas dan berkesan di hati anak-anak muda," sebutnya.
Ia juga berharap nilai-nilai kesetiaan yang ada dalam kisah Jayaprana dan Layonsari dapat memantik penonton untuk mempertanyakan kesetiaan yang ditampilkan orang-orang saat ini.
Film Jayaprana Layonsari sejatinya sudah digarap pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 sedang berkecamuk. Mengambil lokasi syuting di daerah Desa Kalianget, Buleleng dan sekitarnya.
Banyak pemeran baru dalam film yang mengambil waktu syuting sekitar 25 hari ini. Pemeran tokoh Jayaprana, Made Janhar Winatha Gautama, 22, misalnya mengaku belum memiliki pengalaman bermain film sebelum memerankan tokoh Jayaprana.
Pemuda asal Banyuatis, Buleleng pada saat proses syuting masih sibuk mengenyam pendidikan musik di ISI Yogyakarya. "Memang tertarik dengan tantangan baru. Karena awam persiapan harus matang terutama dari sisi bahasa karena jarang pakai bahasa Bali halus sehari-hari," ujarnya.
Film Jayaprana Layonsari sendiri segera dapat disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia. Janhar juga berharap film pertamanya ini bisa memantik para sineas di Bali untuk terus berkarya menghasilkan film-film berkualitas. Menurutnya film Jayaprana Layonsari punya peluang untuk diperkenalkan hingga ke dunia internasional. "Kalau di luar punya Romeo Juliet kita punya Jayaprana Layonsari," ucapnya.
Sementara itu Ketua Panitia Film Bali yang juga Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama menyampaikan film Jayaprana Layonsari menyasar generasi muda Bali agar tidak lupa dengan cerita rakyat Bali yang sudah ada sejak turun temurun.
"Film ini kami buat dengan harapan supaya masyarakat Bali tidak lupa pada cerita rakyat di era yang maju seperti sekarang ini, terutama di kalangan remaja, khususnya para pelajar," sebut Wiryatama.
Ia menambahkan produksi film ini juga sejalan dengan visi dan misi Gubernur Bali dalam mempertahankan dan memajukan budaya Bali khususnya di bidang cerita rakyat.
Wiryatama mengungkapkan, Panitia Film Bali terbentuk dari orang-orang yang peduli dengan Kebudayaan Bali termasuk di dalamnya para seniman khususnya seni perfilman.
Ia mengatakan film Jayaprana dan Layonsari nantinya juga akan dipertontonkan di hadapan seluruh siswa SMA/SMK di Bali. Dan, selanjutnya akan dibuat lomba narasi film yang memberikan sejumlah hadiah menarik. [rl / r3]
"Kita harapkan cerita rakyat ini yang sudah turun temurun ada di Bali tidak punah dan bisa dihayati oleh anak muda ke depan," tegasnya.

Komisi I DPRD Bali Tuntaskan Sengketa Tanah HGB GWK dengan Yayasan Kepustakaan Bung Karno
Denpasar , Bali Kini - Renon, Komisi I DPRD Provinsi Bali, Rabu 26 April 2023 gelar rapat kerja dengan BPN Badung, Kanwil BPN, BKAD Provinsi Bali, pihak GWK dan pihak Yayasan Kepustakaan Bung Karno membahas mengenai sengketa lahan dan batas lahan GWK dan Yayasan Kepustakaan Bung Karno.
Dari pembahasan tersebut ketua belah pihak yang bersengketa akhirnya sepakat atas data yang dipaparkan oleh pihak Kanwil BPN pusat.
Ketua Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Budi Utama memgatakan, munculnya pesoalan ini karena adanya salah data yang diberikan oleh pihak BPN terkait pengukuran lahan dan akhirnya kini sudah selesai.
Ada beberapa hal yang perlu disarankan kepada pihak BPN terkait data tanah jangn sampai kelur duluan sehingga terjadi somasi akibat data yang belum akurat.
“Ini lah akibat dari informasi data yang kurang jelas. Untuk BPKAD, mohon dikoordinasikan jika ada surat hibah sewa menyewa aset. Kita harapkan bisa secara rutin melakukan koordinasi dengan Komisi I,”ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, dari keterangan pihak Kanwil BPN dan sesuai dari pemaparan patok, pihak Yayasan Kepustakaan Bung Karno tidak melakukan penyerobotan lahan hak guna bangun yang di miliki pihak GWK.
“Jadi kedepan pihak GWK harus berhati-hati dalam menyikapi persoalan ini, jagan main somasi saja,”ujarnya.
Sementara Kadek Suwandari mengatakan, persoalan ini muncul karena pihaknya menerima berita acara dari BPN Badung. “Saat pengukuran kedua terdapat overlap. Petugas ukur yang memberikan data resmi dari BPN. Dan dari penjelasan di rapat ini kami menerima itu adanya perbedaan persepsi data ini,”terangnya.
Pengurus Yayasan Kepusakaan Bung Karno, Gus Marhaen memgatakan dengan adanya kegaduhan ini, pihaknya merasa nama baik yayasan tercemar.
“Lebih ekatrim lagi kami dikatakan menyerobot 20 are. Kami ingin minta keadilan terkait pencemaran nama baik. Pihak GWK wajib hukumnya menyampakan maaf kepada pemerinta dan kami atas kegaduhan ini. Dalam kesempatan ini saya bersyukur dan berdoa agar masalah ini cepat selesai. Tapi, nama baik kami sangat hancur tolong nama baik kami yg disebut penyerobotan di klarifikasi,”paparnya. [rl/r2]
Rabu, 26 April 2023

Sekda Alit Wiradana Sambangi Sekaa Gong Sad Merta Duta Gong Kebyar Legendaris

Gedung Baru Rawat Inap Interna Bocor, Wabup Kasta Minta Rekanan Segera Perbaiki

FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram