-->

Senin, 03 Februari 2025

Kelompok Nelayan Mina Sari Asih Terima Balai Bendega

 


Ket. Foto :Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan  secara langsung bangunan Balai Bendega kepada Kelompok Nelayan KUB Mina Sari Asih, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan di Pantai Matahari Terbit Sanur, Senin (3/2). 


Denpasar , Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan  secara langsung bangunan Balai Bendega kepada Kelompok Nelayan KUB Mina Sari Asih, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan di Pantai Matahari Terbit Sanur, Senin (3/2). 

Adapun unit bantuan Bangunan tersebut diserahkan kepada Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar yang nantinya akan dikelola Kelompok Nelayan KUB Mina Sari Asih Desa Sanur Kaja. Hal ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Denpasar dalam pelestarian bendega dan nelayan di Kota Denpasar. 

Turut mendampingi Walikota Jaya Negara, Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, IB Mayun Suryawangsa, Plt. Camat Denpasar Selatan, Ni Komang Pendawati, Perbekel Desa Sanur Kaja, I Made Sudana, OPD terkait serta bendega dan masyarakat setempat. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar terus berkomitmen untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan di dalam pelestarian bendega serta memfasilitasi hasil tangkapan bendega kedepannya. 

"Pemerintah Denpasar memfasilitasi bangunannya, yang nantinya dikelola kelompok nelayan. Kita harapkan dengan adanya pembangunan ini semangat para nelayan semakin meningkat danhasil tangkapan semakin melimpah," ujarnya. 

Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja mengatakan Pembangunan ini menggunakan anggaran APBD Kota Denpasar Tahun 2024. 

" Pengerjaan ini dilaksanakan kurang lebih selama beberapa bulan. Dan kali ini langsung diserahkan kepada Kelompok Nelayan KUB Mina Sari Asih untuk di kelola kedepannya," ujarnya. 

Sementara itu, Ketut Sukarja, perwakilan Kelompok Nelayan KUB Mina Sari Asih, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Denpasar atas perhatian dan peningkatan fasilitas bagi nelayan di Kota Denpasar.

"Terima kasih Bapak Walikota Jaya Negara dan Wakil Walikota Arya Wibawa serta seluruh jajaran yang telah memfasilitasi tempat khusus untuk nelayan. Astungkara, kali ini sudah terealisasi," ungkapnya.

Dengan adanya Balai Bendega, yang menaungi 68 anggota kelompok nelayan, diharapkan dapat semakin meningkatkan kesejahteraan nelayan serta memperkuat sektor perikanan di Kota Denpasar. (Eka)

Pemkot Probolinggo Sambangi Kota Denpasar, Studi Banding Strategi dan Penerapan Indikator MCP


 Ket foto : Sekertaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, saat menerima kunjungan Penjabat (PJ) Walikota Probolinggo, M. Taufik Kurniawan, di Kantor Walikota Denpasar.

Denpasar, Bali Kini - Sekertaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, menerima kunjungan Penjabat (PJ) Walikota Probolinggo, M. Taufik Kurniawan, di Kantor Walikota Denpasar, Senin (3/2). Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka studi banding teknis terkait legalitas, penertiban aset daerah, dan birokrasi pelayanan, mengingat Kota Denpasar merupakan percontohan Kota anti korupsi 2024 oleh KPK.


Pj Walikota Probolinggo, M. Taufik, didampingi Sekertaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati, menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini mengingat capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) Kota Denpasar tahun 2023 sebesar 97,29. Dimana, kunjungan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan strategi terkait indikator penilaian MCP yakni, perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, pelayanan publik, pengawasan APIP, manajemen ASN, optimalisasi pajak, dan pengelolaan barang milik daerah.


"Kami terus berupaya dalam mengoptimalisasi beberapa aspek yang menjadi penilaian MCP bukan hanya sebagai syarat administratif saja, namun manfaat yang dirasakan masyarakat atas kinerja internal di pemerintahan yang dikelola dengan bersih dan tertib," Ujar Pj M. Taufik.


Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, dalam diskusinya menekankan pada komitmen dan konsistensi pada proses menjalankan tugas masing-masing sesuai peraturan dan perundangan. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan optimalisasi capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) Kota Denpasar. Sehingga dapat mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. 


"Upaya digitalisasi dalam berbagai program pemerintah dan pelayanan masyarakat yang dicanangkan selama pemerintahan Bapak Walikota Jaya Negara secara berkelanjutan dirasa cukup memberikan dampak dalam menciptakan sistem pemerintahan yang efektif dan bersih, namun tidak hanya fokus pada capaian, prinsip penerapan good governance perlu menjadi komitmen dan kebiasaan disemua jajaran ASN di Kota Denpasar," Kata Sekda Alit Wiradana. (Gita)

Pj Bupati Jendrika Resmikan Pelayanan Dialisis dan Gedung Instalasi Gizi RSUD Gema Santi Nusa Penida


Klungkung , Bali Kini -
Penjabat Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika  meresmikan Pelayanan Dialisis / Cuci Darah dan Gedung Instalasi Gizi RSUD Gema Santi Nusa Penida, Senin (3/2). Hadir dalam peresmian tersebut, Bupati terpilih Bapak I Made Satria, Wakil Ketua I dan II DPRD Klungkung berserta Anggota DPRD dan undangan terkait lainya.


Pj Bupati Jendrika dalam sambutannya mengatakan, pelayanan dialisis yang meliputi pelayanan cuci darah di Nusa Penida merupakan salah satu upaya kita bersama untuk mendekatkan akses pelayanan dan tentunya mengurangi rujukan dari Nusa Penida ke RS lain di Bali daratan. Sebagaiman kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar semua masyarakat termasuk masyarakat kita yang ada di Nusa Penida. Data terakhir terdapat sebanyak 23 orang masyarakat Nusa Penida yang memerlukan pelayanan cuci darah yang setiap bulan harus 8 kali nyeberang dari Nusa Penida ke RS Klungkung atau RS lainnya yang ada di bali daratan.

 

Disamping itu pemerintah daerah juga punya kewajiban untuk melengkapi sarana prasarana dan alat kesehatan yang dibutuhkan di RSUD Gema Santi Nusa Penida sehingga mutu layanan makin baik dan tetap baik. Salah satu nya hari ini kita meresmikan gedung instalasi gizi. Sebelum adanya gedung instalasi gizi ini dibangun , RSUD Gema santi Nusa Penida hanya memiliki dapur saja sehingga tdk sesuai standar gedung RS yang diamanatkan dalam peraturan yang berlaku

 

“Kami berharap kedepan tentu menjadi PR besar untuk bapak Bupati terpilih bersama DPRD Dapil Nusa Penida untuk terus menambah SDM dan sarana prasarana , alkes spt pelayanan CT Scan, pelayanan bedah orthopedi dan pelayanan jantung sehingga pelayanan di RSUD Gema Santi Nusa Penida makin baik dan rujukan makin berkurang,” harap Bupati Jendrika.


Kepala Dinas Kesehatan drg. I Gusti Ratna Dwijayanti, M.Kes dalam laporannya banyaknya aspirasi masyarakat ke Bapak I

Nyoman Suwirta saat menjabat sebagai Buapti dan aspirasi masyarakat ke DPRD Kab Klungkung Dapil Nusa Penida menjadi semangat kamni untuk segera mewujudkan adanya pelayanan hemodialisa atau cuci darah di Kecamatan Nusa Penida yang mana saat ini ada 23 pasien cuci darah dari Nusa Penida


Selain itu juga Gedung Instalsi gizi yang lama tidak layak dan jauh dari standar dapur saja baru sehingga tentunya hanya terdiri dari dimana diperlukan gedung instalasi yang memenuhi standar gedung instalasi gizi rumah sakit. “Pembangunan Gedung Gizi dianggarkan dari APBD Tahun 2024 dengan nilai kontrak anggaran 1.263.652.875,6 1. Gedung Gizi ini memenuhi standar dengan 15 ruangan yaitu ruang penerimaan barang, gudang basah, gudang kering, dapur susu, dapur ruangan pengelolaan utama, ruang penyajian, ruang cuci, gudang alat, ruangan troli, ruang administrasi, ruang Kepala Instalasi, dan ruang loker berserta toilet,” jelas drg. I Gusti Ratna Dwijayanti.[kal]

2 Ekor Murai Batu di Makan Ular, Pemilik Rugi Rp. 15 Juta


Karangasem, Bali Kini
- Tim Damkar Karangasem berhasil mengevakuasi ular besar yang telah memakan peliharaan warga di Desa Pertima, Asak, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Senin (3/2/2025). Korban Ialah I Komang Ari, pemilik burung jenis Murai Batu yang mati di makan ular. 


Akibatnya, korban alami kerugian sebesar Rp. 15 Juta rupiah. "Kronologinya di pagi hari saya baru buka kandang, niatnya untuk kasih makan burung. Namun, saya kaget ada ular ditempat makanannya, dan burung sudah terlihat mati," Terangnya ketika dikonfirmasi Senin (3/2/2025). Total Burung yang menjadi santapan ular ialah 2 ekor.


Begitu mendapat laporan, Damkar Karangasem kemudian bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi ular jenis piton tersebut. Mereka datang menggunakan 1 buah armada dan 3 orang personel. Setelah berjibaku, Ular yang memiliki panjang 2 meter tersebut berhasil dievakuasi. (Ami)

Prodinya Terakreditasi Unggul, FH UNR Percaya Diri Tampil di Living World Mal


FOTO: Talkshow Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai (UNR) di Mal Living World Denpasar dalam rangkaian UNR Expo 2025, Minggu (2/2).


DENPASAR  , Bali Kini - Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai (FH UNR) hadir di pusat perbelanjaan terkemuka di Kota Denpasar, Living World Mal dalam rangkaian UNR Expo selama tiga hari. Pantauan pada Minggu (2/2/), sejumlah pengunjung mal memanfaatkan stand FH UNR untuk berkonsultasi tentang segala jenis persoalan hukum dan mencari informasi tentang fakultas. 


Menariknya, berapa orang langsung mendaftar sebagai calon mahasiswa baru (maba) tahun akademik ini. "Tujuan kami memang ingin memperkenalkan UNR secara umum dan fakultas hukum khususnya, karena Living World ini mal yang ramai pengunjung," jelas Dekan FH UNR, Dr. IWP Sucana Aryana, SE., SH., MH., didampingi oleh Wakil Dekan Dr. Cokorda Gede Swetasoma, SH., MH., dan Kaprodi Ilmu Hukum Dr. I Made Artana, SH., MH.


Dekan menyebut, FH UNR kini lebih percaya diri karena program studinya terakreditasi peringkat Unggul mulai 2024 hingga 2029. Sebuah prestise tertinggi di dunia pendidikan. 


Sehingga para pengunjung mendapatkan wawasan bahwa jika memilih perguruan tinggi yang menjadi acuan adalah akredisi program studi dan institusinya. Bukan terkungkung pada status perguruan tinggi negeri atau swasta. 


"Unggul ini harapannya tidak hanya sebagai capaian, namun menjadi tolak ukur dari kualitas yang harus kita pertahankan. Kami berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan integritas profesional tinggi, yang mampu bersaing di dunia kerja," ujarnya.  


Menurutnya, sebuah fakultas yang unggul tidak hanya dinilai dari akreditasi, tetapi juga dari kualitas pengajaran, penelitian, serta sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar. 


"Mempertahankan kualitas itu lebih sulit daripada meraihnya. Itulah mengapa kami terus meningkatkan kualitas dosen, sarana prasarana, dan inovasi penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan pengajar di sini," tambahnya.


Fakultas Hukum UNR memiliki sekitar 450 mahasiswa aktif di seluruh semester, dan angka ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang diberikan. 


Sucana Aryana mengungkapkan bahwa dengan akreditasi unggul, kini banyak perguruan tinggi lain yang bersaing untuk menarik mahasiswa baru. 


Oleh karena itu, fakultas ini berencana untuk menambah jumlah mahasiswa dalam beberapa tahun ke depan, dengan target peningkatan sebesar 25% di tahun ajaran baru, yang sebelumnya hanya mencapai 167 mahasiswa.


Salah satu langkah yang diambil oleh FH UNR untuk menambah daya tarik adalah memperkuat kerja sama dengan berbagai lembaga profesi. Di antaranya adalah advokat, notaris, dan lembaga lainnya yang relevan dengan bidang ilmu hukum. 


"Kami berusaha memberikan peluang lebih besar bagi mahasiswa kami untuk meniti karier di dunia profesional setelah lulus, misalnya melalui program magang atau bantuan dalam mencari pekerjaan di lembaga-lembaga profesi tersebut," imbuh Wakil Dekan Cokorda Swetasoma.


Menurutnya, keunggulan Fakultas Hukum UNR tidak hanya terlihat dari sisi akademik, tetapi juga dari prestasi dan jaringan alumni. 


Beberapa alumni UNR telah sukses mengisi posisi-posisi penting di pemerintahan dan lembaga hukum, seperti menjadi Menteri, Jaksa, Hakim, hingga bekerja di Ditjen Hukum dan HAM. 


Hal ini menunjukkan bahwa kualitas lulusan Fakultas Hukum UNR sangat dihargai di dunia kerja, khususnya di bidang hukum.


Di sisi lain, peningkatan kualitas pengajaran juga tercermin dari jumlah dosen di fakultas ini. Sekitar 80% dosen di FH UNR sudah bergelar doktor, dengan dua di antaranya sudah menyandang gelar guru besar di bidang hukum. "Kami terus berupaya memastikan bahwa pengajaran yang diberikan benar-benar mumpuni, dan itu hanya bisa tercapai dengan kualitas dosen yang berkualitas," tambah Dr. I Made Artana, Kaprodi Ilmu Hukum.


Sebagai bentuk kontribusi Fakultas Hukum UNR kepada masyarakat, pihaknya mendirikan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) yang diperuntukkan bagi masyarakat luas secara cuma-cuma. 


Para praktisi dan akademisi FH UNR siap melakukan pendampingan bagi masyarakat. LKBH ini juga sebagai ajang meningkatkan wawasan masyarakat tentang ilmu hukum.[gd]



Bupati Sanjaya Apresiasi Kebersamaan Masyarakat Desa Wongaya Gede dalam Upacara Atiwa-Tiwa di Tabanan


Tabanan , Bali Kini   
– Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M memberikan apresiasi yang tinggi atas semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat Desa Wongaya Gede dalam melaksanakan Upacara Atiwa-Tiwa/Ngaben Bersama. Upacara yang digelar di Banjar Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Sabtu (1/2), mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk Bupati Tabanan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya hadir bersama I Made Urip, Ibu Usmantari selaku anggota DPR Provinsi Bali, serta jajaran pejabat dari Setda Tabanan, di antaranya Sekda, Kepala OPD, dan Camat Penebel. Kehadiran mereka menunjukkan bentuk dukungan penuh dari pemerintah terhadap pelaksanaan upacara adat yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bali.

Kegiatan yang berlangsung pada hari itu berupa ngulapin dan ngeringkes, yang merupakan tahap persiapan menuju puncak karya pada 4 Februari mendatang. Puncak acara akan dipuput oleh Baluan Desa, Jero Mangku Made Donder. Proses ngaben bersama ini melibatkan berbagai jenis kegiatan yang memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat setempat.


Masyarakat setempat berkontribusi dengan biaya relatif terjangkau untuk pelaksanaan upacara ini. Di antaranya, terdapat dua sawa watangan, 18 sawa ngewangun, masing-masing dikenakan biaya 5 juta rupiah per sawa, serta 9 orang ngelangkur dengan biaya 500 ribu rupiah per orang. Selain itu, satu orang ngelungah dikenakan biaya 1,5 juta rupiah. Biaya tersebut menunjukkan bahwa meski tergolong besar, masyarakat tetap dapat melaksanakan upacara dengan biaya yang bisa dijangkau bersama.


Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya mengungkapkan rasa bangga atas kebersamaan masyarakat desa dalam membangun karya yadnya ini. Ia menegaskan bahwa dalam membangun yadnya, esensi dari tri upa saksi harus dijaga agar karya dapat berlangsung dengan sempurna. Tri upa saksi sendiri merupakan konsep dalam adat Bali yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan budaya dalam setiap kegiatan keagamaan.


Bupati Sanjaya juga mengingatkan, bahwa kebersamaan dalam masyarakat adalah dasar dari kekuatan budaya Bali. "Membangun yadnya bukan sekadar soal biaya, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama menjaga dan memperkuat tradisi. Tanpa kekompakan, segala upaya akan terasa berat. Saya percaya, jika kita semua bersatu, baik pemerintah maupun masyarakat, hasilnya akan maksimal. Ini adalah bentuk nyata sinergi yang harus terus dijaga," ujar Bupati Sanjaya.


Visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tabanan yang berfokus pada pelestarian adat, seni, dan budaya Bali juga mendapat perhatian dalam upacara tersebut. Bupati Sanjaya menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten akan selalu mendukung pelaksanaan karya-karya masyarakat, khususnya dalam kegiatan yadnya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bali. Dukungan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan jagat Bali.


Di akhir acara, ketua panitia, I Wayan Jana Putra, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran pemerintah daerah. Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas lancarnya proses upacara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam suasana yang penuh kekeluargaan. “Dengan semangat kebersamaan ini, diharapkan upacara Atiwa-Tiwa di Desa Wongaya Gede dapat berjalan dengan lancar dan memberikan berkah bagi seluruh masyarakat” ujarnya [tab]

Bupati Tamba Harap Program Boga Tresna berlanjut dikepemimpinan selanjutnya


Jembrana , Bali Kini –
Sejak digulirkan pada tahun 2021 lalu, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, terus berkomitmen menunjukkan kepeduliannya terhadap lansia terlantar di wilayahnya. Jumat (31/1), Meski masa jabatannya yang akan segera berakhir ,  Bupati asal Desa Kaliakah ini kembali gencar turun langsung untuk melihat dan mengantarkan makanan siap saji bergizi kepada para lansia di wilayah Kecamatan Jembrana dan Negara.


Para lansia terlantar itu, merupakan penerima bantuan makanan siap saji bergizi sebagai bagian dari Program Boga Tresna Werdha.


Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk memberikan bantuan kepada masyarakat lanjut usia yang membutuhkan, dengan menyediakan makanan siap saji yang kaya nutrisi.

Dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jembrana menunjukkan bahwa sebanyak 367 lansia dari keluarga miskin telah menerima bantuan melalui program ini di wilayah Jembrana.


Bupati Tamba memberikan apresiasi tinggi kepada dinas terkait yang telah berperan aktif dalam penyediaan makanan melalui program Boga Tresna. Menurutnya, program ini berbeda dengan program makan gratis yang biasanya diberikan di sekolah-sekolah.

"Saya memberikan apresiasi kepada dinas terkait sebagai penyedia Boga Tresna. Ini tentu berbeda dari program makan gratis di sekolah," ujarnya.


Lebih lanjut, Bupati Tamba menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk nyata perhatian dan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya, terutama kepada lansia yang berasal dari keluarga miskin atau kurang mampu.

"Hari ini, saya turun langsung ke empat lokasi di dua desa untuk memastikan penyaluran makanan Boga Tresna kepada lansia dapat berjalan dengan baik," kata Tamba.


Ia juga berharap agar program ini tidak hanya berhenti di masa jabatannya. 

Namun agar program ini dapat menjadi bagian yang berkelanjutan, Bupati Tamba mengajak semua pihak untuk mendukung keberlanjutan program sosial ini demi kesejahteraan masyarakat.


"Kami harap kepada Bupati terpilih, program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dan semakin banyak masyarakat yang bisa terbantu," tutupnya (Adi/H).

Bupati Sanjaya Tinjau Mall Pelayanan Publik dan Semarakan Giat Meliang-Liang


Tabanan , Bali Kini  –
Dalam upaya memastikan pelayanan publik berjalan optimal, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, melakukan peninjauan langsung ke Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Tabanan pada Jumat (31/1). Didampingi Sekda, Plt. Asisten III, Inspektur, serta Kepala Perangkat Daerah terkait, Bupati ingin melihat secara langsung efektivitas sistem pelayanan, mendengar aspirasi masyarakat, serta mengevaluasi area yang perlu ditingkatkan.


Saat meninjau MPP, Bupati Sanjaya menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik agar masyarakat dapat mengakses layanan dengan lebih mudah, nyaman, dan efisien. Ia menyoroti pentingnya inovasi dalam sistem administrasi agar pelayanan semakin cepat dan sederhana. “Kami ingin memastikan, bahwa kehadiran MPP benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan semakin optimal,” ujarnya.


Bupati juga meninjau berbagai fasilitas yang tersedia di MPP serta berdialog dengan masyarakat dan petugas layanan. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan layanan publik di Tabanan dan menegaskan pemerintah daerah akan terus berupaya melakukan evaluasi serta perbaikan demi kepuasan masyarakat, baik dari segi pelayanan, infrastruktur, sehingga bukan saja memberi pelayanan yang baik tetapi juga memberi rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat.


Setelah peninjauan, Bupati Sanjaya dan jajaran melanjutkan kegiatan dengan mengikuti giat Meliang-liang yang rutin diadakan setiap hari Jumat di lingkungan Pemkab Tabanan. Bertempat di Taman Jayaning Singasana, kegiatan ini diikuti oleh para pegawai dengan penuh semangat. Giat ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk membangun semangat kerja serta mempererat tali persaudaraan di antara pegawai. Salah satu aktivitas yang paling dinantikan adalah menyanyi bersama, yang menciptakan suasana santai dan penuh kebersamaan.


Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena menurutnya, semangat dan kebersamaan yang terjalin di lingkungan kerja akan berdampak positif terhadap kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kegiatan seperti ini sangat penting, selain menyegarkan pikiran, juga mempererat kebersamaan agar kita semakin solid dalam memberikan pelayanan terbaik. Harus semangat melayani masyarakat," pintanya. [tab]

Minggu, 02 Februari 2025

Siwaratri di Candi Prambanan: Meneguhkan Peran sebagai Pusat Ibadah Umat Hindu


Yogyakarta, Bali Kini
-Tim Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan menggelar perayaan Siwaratri. Perayaan ini sebagai momentum penting dalam meneguhkan peran candi sebagai pusat rumah ibadah umat Hindu Indonesia dan dunia. 

Dalam sambutannya, Ketua Tim Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan, Nyoman Ariawan Atmaja menekankan bahwa penyelenggaraan Siwaratri di kompleks candi ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk kesadaran akan nilai historis dan spiritualnya. 

"Bertepatan dengan Siwaratri atau malam Siwa dimana menjadi malam tergelap sepanjang tahun, menjadi momentum yang tepat bagi manusia untuk melakukan kontemplasi dan perenungan diri dengan melepaskan semua ikatan dunia dan fokus memuliakan nama Siwa," terang Nyoman pada Senin (27/01/2025).

Rangkaian kegiatan ini dilakukan 3 kali persembahyangan, diawali sore hari yang dirangkai dengan purwadaksina, yang kedua di jam 12 malam sampai jam 3 subuh adalah puncak pemujaan Siwa dengan melafalkan 1008 mantra Siwa, dan diakhiri di jam 6 pagi (esok harinya) yang bertepatan dengan persembahyangan Tilem Kepitu.

Nyoman juga menjelaskan alasan pelaksanaan perayaan Siwaratri di Candi Prambanan berdasarkan pada Prasasti Wantil tahun 778 Åšaka (856 Masehi).

"Sejatinya dalam Prasasti Wantil tahun 778 Åšaka (856 Masehi) disebutkan deskripsi kelompok candi agung yang dipersembahkan untuk dewa Siwa atau disebut Shivagrha. Jadi Siwagraha adalah nama asli dari Candi Prambanan sebagai pusat pengagungan dewa Siwa. Itulah salah satu alasan mendasar mengapa puja Siwa kita lakukan mala ini di Candi Prambanan," terangnya.

Sebagai infotmasi sejak ditandatanganinya Nota Kesepakatan pada 11 Februari 2022 oleh empat kementerian dan dua kepala daerah, Candi Prambanan telah ditetapkan sebagai pusat ibadah umat Hindu. Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI bersama PHDI membentuk Tim Kerja yang bertugas mengelola dan mempromosikan fungsi keagamaan candi, tanpa mengesampingkan aspek wisata. Hingga saat ini, telah ada 14 jadwal rutin persembahyangan, termasuk Tawur Agung Kesanga, Abhisekha, Galungan, Kuningan, serta Purnama dan Tilem.

Ketua Tim Kerja mengakui bahwa masih banyak tantangan dalam merealisasikan amanat tersebut. Keberlanjutan program ini memerlukan kerja sama lintas sektor, baik dengan pemerintah maupun organisasi umat Hindu. Selain itu, ia juga menyoroti potensi ekonomi masyarakat Hindu di sekitar Prambanan yang dapat dikembangkan seiring dengan kegiatan spiritual di candi.

"Sebagai langkah besar ke depan, pada tahun 2026 direncanakan pelaksanaan Mahasiwaratri Internasional, yang akan menjadikan Candi Prambanan sebagai pusat pemujaan Siwa bagi umat Hindu dari seluruh dunia. Konsep dan persiapannya telah mulai disusun, dan dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk merealisasikan agenda besar ini," jelasnya.

Di akhir sambutannya, Ketua Tim Kerja menegaskan bahwa pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat ibadah bukan sekadar wacana, tetapi sebuah amanat yang harus dijalankan dengan komitmen dan sinergi. Dengan semangat gotong royong dan dedikasi, diharapkan Candi Prambanan tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat spiritual umat Hindu yang sejati.[sri]

Vaksinasi Tahap Pertama PMK di Karangasem Tuntas, 3.398 Sapi Divaksin


Karangasem, Bali Kini -
Demi mencegah PMK (Penyakit Mulut dan KuKu) di Kabupaten Karangasem, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Distan PP) Kabupaten Karangasem telah menuntaskan vaksinasi tahap pertama. Hal ini dikemukakan oleh Kadis Peternakan, I Nyoman Siki Ngurah dikonfirmasi pada Minggu (2/2/2025), yakni mencapai sebanyak 3.398 ekor sapi. 


"Data hingga akhir bulan Januari 2025, vaksinasi tahap ini telah dituntaskan. Tinggal menunggu gelontoran vaksin tahap selanjutnya," Tandasnya. Detailnya sebagai berikut, Tahap I ada 2.095 ekor sapi yang di vaksin atau sebanyak 2,67 %, Tahap II berjumlah 479 ekor atau 0.61 %, Tahap III yakni sebanyak 522 ekor atau 0.67 % dan Tahap IV ada 302 ekor atau 0.39 % mencapai total 3.398 ekor," Tandas Kadis Peternakan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurahn. Stok vaksin saat ini telah kosong dan untuk di tahap selanjutnya pihak Dinas Peternakan masih menunggu gelontoran vaksin dari Provinsi. 


Hingga kini menurut Siki Ngurah, kasus PMK di Kabupaten Karangasem dari populasi sapi sebanyak 78.415 ekor, belum ditemukan kasus PMK atau 0 kasus. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved