-->

Kamis, 13 Februari 2025

KPU Karangasem Tuntaskan Kajian Publik Prilaku Pemilih Pilkada, Sasar 512 Responden


Karangasem, Bali Kini -
KPU Karangasem bersiap menuntaskan kajian publik yang difokuskan mengenai perilaku pemilih pada Pilkada serentak 27 November 2024 lalu. Kajian publik ini masuk pada tahap finalisasi sehingga bisa segera dipublish dalam waktu dekat ini. Dalam melakukan kajian publik dengan melibatkan responden 512 orang pemilih yang tersebar di 75 desa dan 3 kelurahan yang ada di Kabupaten Karangasem. 


Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan SDM KPU Karangasem, I Kadek Sukara Kamis (13/2) mengatakan Kajian Publik ini merupakan kerjasama KPU Karangasem dengan tim peneliti UHN Sugriwa Denpasar sejak awal tahun 2025 lalu. "Berbagai tahapan sudah kita lakukan, dan sekarang masuk finalisasi, semoga segera bisa dilakukan finalisasi hasil akhir," tegas Sukara. Sukara yang juga mantan Humas Perseden Denpasar menyebutkan kajian publik ini bertujuan menggambarkan respon pemilih terhadap kualitas penyelenggara yang dilaksanakan oleh KPU Karangasem. 


Kata Sukara mantan BPD Nawa Kerti, manfaat lain yang ingin didapat yakni mengidentifikasi pendapat dan masukan atas penyelenggaraan Pilkada, mengukur tingkat kepuasan pemilih, meningkatkan kualitas dan performa penyelenggara, dan ingin mendapatkan umpan balik secara berkala tentang pencapaian kinerja penyelenggara. "Hasil keseluruhan nanti kami berikan kesempatan kepada tim peneliti UHN Sugriwa Denpasar yang akan menyampaikan dalam forum FGD yang akan diadakan KPU Karangasem nantinya," beber Sukara. 


Mantan Humas PSSI Bali itu menambahkan karena banyak item yang dilakukan kajian diantaranya efektivitas pelaksanaan debat, dan ternyata mendapat tanggapan luar biasa dari masyarakat yang banyak menyaksikan proses debat secara langsung melalui TV maupun YouTube. Selanjutnya pengecekan DPT, pemberitahuan C6, kepuasan terhadap pelayanan badan Adhoc yang responnya cukup tinggi. "Semoga apa yang kami lakukan dapat meningkatkan kualitas demokrasi di Karangasem semakin bagus kedepannya, sehingga pendewasaan berdemokrasi terus kita lakukan, terutama dalam konteks KPU sebagai penyelenggara dapat meningkatkan kualitas dalam melayani peserta dan pemilih," tandas Sukara. 


Kata dia, mengenai responden sebanyak 512 orang itu merupakan terdaftar dalam DPT Pilkada Karangasem yang mencapai 392.702 pemilih. 512 responden itu, rata 6 orang di tiap desa. Dengan rincian mereka berasal dari berbagai segmen pemilih. Ada dari kalangan Generasi Z (1997) batasannya sampai usia 28 tahun, dari kalangan Milenial (1981-1996) 44-29 tahun, dari Generasi X (1965-1980) 60 - 45 tahun, Baby Boomer (1946-1964) 79 - 61 tahun, Pre-Boomer (<1945) 80 tahun ke atas dan juga satu orang berasal dari tokoh masyarakat[ rl]

Rabu, 12 Februari 2025

Sudah 3 Hari Fastboat di Pelabuhan Padangbai Ditutup Akibat Cuaca Extrim


Karangasem, Bali Kini -
Akibat cuaca buruk, angin kencang disertai hujan, Pelabuhan Kapal Cepat (Fasboat) di Dermaga Rakyat Padangbai, Manggis, Kabupaten Karangasem Bali ditutup. Penutupan ini telah berlangsung sejak Senin (10/2/2025) hingga kini, Rabu (12/2/2025). 


Menurut Muhamad Mustajib, Kepala KSOP Padangbai, mengatakan untuk sementara waktu penyebrangan Padangbai menuju Gili Trawangan ini ditutup mengingat cuaca masih tidak memungkinkan untuk kapal-kapal kecil  berlayar. "Kita utamakan keselamatan karena informasi dari BMKG angin kencang disertai hujan ini masih akan berlangsung hingga besok, (Kamis, 13/2/2025). Setelah itu kita lihat situasional di lapangan,"katanya.


Penutupan dermaga fasboat ini telah terjadi sejak 3 hari lalu. Dikatakan jika bagian cuaca di bagian selatan Lombok masih tinggi cukup tinggi. Ketinggian ombak mencapai 2,3 mete sementara tiupan angin mencapai 46km/jam. Selain itu hujan deras juga membuat jarak pandang nahkoda tidak maksimal. 


Sementara, alternatif bagi para wisatawan mancanegara yang biasanya menggunakan kapal cepat untuk menyebrang ke Lombok, dialihkan ke Kapal besar/ Kapal Feri yang masih beroperasional seperti biasa. (Ami)

Senin, 10 Februari 2025

Kapolres Karangasem Pimpin Apel Operasi Keselamatan Agung 2025

 


Karangasem, Bali Kini - Polres Karangasem menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Agung 2025 pada Senin (10/2/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Kanya Badra Paramartha Polres Karangasem ini dipimpin langsung oleh Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P.


Apel dihadiri oleh Dandim 1623 Karangasem Letkol CZI Ryan Yustian, S.E., M.Han., para PJU Polres Karangasem, seluruh Kapolsek jajaran, personel Polres Karangasem yang ditunjuk, serta satu pleton dari Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem.


Dalam amanatnya yang membacakan pesan Kapolda Bali, Kapolres menekankan beberapa poin penting terkait kondisi lalu lintas di Bali. Beliau menyampaikan bahwa keberadaan lalu lintas dan sarana yang memadai merupakan indikator kemajuan suatu daerah dan memegang peranan vital dalam kehidupan masyarakat.


"Peningkatan volume kendaraan yang belum berbanding lurus dengan infrastruktur jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan," ujar Kapolres. Berdasarkan data Dit Lantas Polda Bali, sepanjang tahun 2024 tercatat 192 kejadian kecelakaan lalu lintas dan 12.858 pelanggaran, dengan kontribusi dari warga lokal maupun wisatawan asing.


Operasi Keselamatan Agung 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari, terhitung dari tanggal 10-23 Februari 2025. Dalam pelaksanaannya, operasi ini akan mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif secara humanis.


Apel ditandai dengan prosesi penyematan pita sebagai tanda dimulainya operasi. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polres Karangasem dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban lalu lintas di wilayah Karangasem. (Rls)

Minggu, 09 Februari 2025

Cuaca Extrim Sejumlah Pohon Tumbang di Wilayah Denpasar


 Ket foto : Suasana penanganan musibah Pohon Tumbang akibat angin kencang di beberapa titik wilayah Kota Denpasar pada Minggu (9/2). 



Denpasar  , Bali Kini - Cuaca ekstrim nampaknya masih melanda Kota Denpasar diawal tahun 2025 ini. Meski intensitas hujan tidak terlalu tinggi, angin kencang membuat belasan pohon tumbang pada Minggu (9/2). Sehingga, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, BPBD Kota Denpasar mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspasa, serta menunda untuk bepergian jika tidak mendesak. 


Berdasarkan data sementara BPBD Kota Denpasar, diketahui sebanyak 18 pohon di sejumlah titik dilaporkan tumbang maupun dahan yang patah. Selain itu, sebanyak 3 atap rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Semuanya merupakan pohon tumbang akibat angin kencang. Dimana, saat ini sedang dilaksanakan penanganan secara sigap oleh petugas BPD, DLHK dan aparat Desa/Kelurahan. Hal ini lantaran pohon tumbang terjadi hampir bersamaan. 


Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi mengakui bahwa akhir-akhir ini cuaca masih ekstrim. Terlebih lagi angin kencang disertai hujan. 


"Sesuai dengan prediksi BMKG, bahwa memang awal tahun cuaca ekstrim, dapat kami sampaikan angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang, saat ini sedang ditangani," ujarnya


Lebih lanjut Gus Joni mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada. Hal ini lantaran dalam situasi cuaca ekstrim, bencana bisa datang kapan saja. 


"Kami imbau kepada masyarakat, agar selalu hati-hati dan waspada, jika tidak begitu penting diimbau agar tidak bepergian," ajak Gus Joni.


Pihaknya juga mengajak semua pihak dan seluruh masyarakat mematuhi imbauan BMKG. Hal ini mengingat Forecaster on Duty BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim wilayah Bali. 


"Mari kita patuhi bersama himbauan BMKG, disertai dengan sikap waspada dan hati-hati, dan untuk langkah antisipasi kami telah tugaskan BPBD dan DLHK untuk terus memantau dan merompes pohon perindang agar tidak membahayakan saat cuaca ekstrim, dan Satgas Biru DPUPR terus gencar membersihkan gorong-gorong dan saluran air untuk mengantisipasi banjir," ujarnya. (Hu).

Kabupaten Bangli Gelar Bulan Bahasa Bali Ke VII Tahun 2025


Bangli , Bali Kini - 
Kabupaten Bangli menggelar acara pembukaan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 pada hari Rabu, 5 Februari 2025, di Balai Banjar Adat Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut. Bulan bahasa Bali keVII tahun 2025 ini mengangkat tema "Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta".


Bulan baha Bali ke VII kali ini di buka oleh Asisten II Setda Kab. Bangli, I Ketut Riang dan di hadiri oleh Forkopimda Kabupaten Bangli, para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bangli, Camat se Kabupaten Bangli, Bendesa Madya MDA Kabupaten Bangli, perwakilan PHDI Kabupaten Bangli, Perbekel Desa Sulahan, Kelian Banjar Adat Tanggahan peken, Kelian Banjar Dinas Tanggahan Peken dan berbagai tokoh masyarakat lainnya.


Dalam membacakan sambutan Bupati, Asisten II, Ketut Riang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Bulan Bahasa Bali ini. Ia menekankan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali merupakan wujud implementasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.


Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Bali di era modern. Dengan dilaksanakan Bulan Bahasa Bali, diharapkan warisan budaya ini tetap lestari dan semakin banyak masyarakat Bali yang tergerak untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memeriahkan Bulan Bahasa Bali ke-VII, diadakan berbagai lomba atau "wimbakara" yang terdiri dari 6 kategori, antara lain lomba Nyurat Aksara Bali (SD), lomba Nyurat Lontar (SMP), lomba Sambrama Wacana (Prajuru Adat), lomba Debat (Wiwada) mabasa Bali (SMA/SMK), lomba Ngwacen Lontar (SMA/SMK), dan lomba masatua Bali (Krama Istri, Pakis Bali). 


Diketahui bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali ini akan berlangsung dari tanggal 5 hingga 7 Februari 2025 di Balai Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Susut Bangli. Kegiatan Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 di Kabupaten Bangli merupakan program pemerintah Provinsi Bali yang rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat Bali semakin mencintai dan melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.[blg]

"Banyupinaruh" Warga Banjiri Pantai Sanur


Denpasar , Bali Kini -
Setelah merayakan hari Saraswati, umat Hindu melanjutkannya dengan melaksanakan prosesi Banyupinaruh (pembersihan), dimana umat tertuju kepada sumber air. Itu dilakukan sehari setelah perayaan Saraswati,  umat menuju ke muara, pantai atau tempat sumber mata air lainnya.

Kebanyakan warga memilih melakukannya di Pantai. Selain melaksanakan Banyupinaruh juga refreshing bersama keluarga, seperti halnya di Pantai Sanur, Minggu (9/2). Di pantai wilayah Denpasar Selatan ini, selalu padat disaat hari setelah Saraswati ataupun hari biasanya. 

Salah satu warga Denpasar,  Ni Luh Sri Budiarti mengatakan setiap Banyu Pinaruh pasti kami kemari (Pantai Sanur) bersama keluarga selain berlibur bersama kedua anaknya. Walau sempat hujan,  tak menyurutkan warga Denpasar ke pantai yang cukup ramai ini. 

Banyu Pinaruh sendiri berasal kata dari Banyu yang berarti air, dan Pinaruh atau Pengeruwuh berarti pengetahuan. Prosesi ini bermakna untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melekat pada tubuh manusia,  yang biasa dilaksanakan pada pagi hari. 

Menariknya suasana Banyupinaruh tidak hanya dipadati warga yang melaksanakan prosesi pembersihan diri. Tetapi juga sesak oleh warga umat lain yang turut menikmati suasana keramain di Pantai Sanur sejak pagi hari saat matahari terbit.[jr]

Menakjubkan "Drama Bali Modern" Tingkat Pelajar SMA


Denpasar ,Bali Kini
- Wimbakara (Lomba) Drama Bali Modern dalam ajang Bulan Bahasa Bali (BBB) VII tampil dengan topik yang sangat beragam. Anak-anak setingkat SMA yang menjadi peserta lomba itu, lebih banyak mengangkat kisah sesuai dengan situasi di jaman sekarang ini. Kreatif dan tampil dengan berbagai pesan moral. Meski sedikit penonton, tetapi dengan akting dan tata seni pentas mereka mampu membuat panggung Gedung Kesisrarnawa, Taman Budaya Bali menjadi beda.

Digelar selama dua hari, pada Kamis-Jumat  6- 7 Februari 2025, lomba pertama dijadwalkan 5 peserta, namun teater modern SMA Negeri 1 Tembuku Bangli berhalangan hadir, sehingga hanya 4 peserta yang menyajikan garapan seninya. Pementasan diawali dengan drama modern berjudul Kuang Lebih Muah Ane Lenan, Rwa Bhineda dari Teater Taksu Smadara, lalu drama “TUUH” (Kehendak Sanga Waktu) oleh Samanta dan diakhiri dengan drama modern berjudul Jagal Babarakan.


Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali Prof I Gede Arya Sugiartha yang hadir menyaksikan pementasan itu mengatakan, anak-anak yang tampil ini tergolong cerdas. Walau mereka masih sebagai siswa setingkat SMA, namun mereka sangat jeli dalam memilih topik, sehingga kena dengan situasi di jaman sekarang dan sifatnya kekinian. “Maka cocoklah ini sebagai penampilan drama modern, karena cerita yang diangkat itu kekinian, tetapi dikemas dalam bahasa Bali,” katanya. 


Lomba Drama Bali Modern ini mengangkat cerita di Bali. Salah satu tema yang diangkat adalah pelestarian lingkungan. Adanya perkembangan pembangunan perumahan, investor mulai masuk dan merayu masyarakat agar mau menjual tanahnya. Lalu, seorang kakek bersikukuh tidak mau menjual tanahnya, karena berkomitmen melestarikan warisan leluhurnya. Meskipun kepala desa yang ikut mengompor-ngopori agar mau menjualnya.


Menurut Kadisbud Arya Sugiartha, kisah yang diangkat ini semacam sindirian, karena kondisi seperti itulah yang memang banyak terjadi di Bali saat ini. “Kalau saja penonton itu bisa membaca cerita, dan  itu bisa menghayati, maka artinya jangan sembarang menjual tanah yang ingin disampaikan lewat pementasan mereka itu,” ungkapnya.[jr]

Cuaca Extrim, 73 Kejadian di Karangasem, 10 Korban Luka hingga Meninggal Dunia


Karangasem Bali Kini -
Cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Karangasem pada Minggu (9/2/2025) menyebabkan korban baik jiwa maupun material. 


Dalam data rekapan kejadian BPBD Karangasem hingga pukul 18.00 Wita tercatat total ada 73 kejadian seperti atap tertiup angin, bangunan roboh, dahan pohon patah maupun pohon tumbang. Kasus yang paling banyak masih didominasi oleh pohon tumbang mencapai 69 kejadian disusul oleh rumah roboh sebanyak 4 unit. Untuk wilayah paling terdampak yakni Kecamatan Karangasem dengan 23 kejadian disusul Kecamatan Bebandem sebanyak 20 kejadian, kecamatan Manggis 12 kejadian, Kecamatan Selat 7 kejadian, Kecamatan Sidemen dan Abang masing-masing 5 kejadian dan Kubu 1 kejadian. 


"Hingga malam nanti kami masih melanjutkan penanganan utamanya untuk wilayah yang urgent, karena masih 33 titik yang menunggu penanganan," Tandas Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa. 


Sementara, untuk korban mencapai 10 orang. 1 orang tertimpa pohon kelapa di wilayah Manggis hingga mengalami luka berat dan 9 lainnya tertimpa pohon enau di kecamatan Bebandem mengakibatkan 3 orang meninggal dunia (MD) dan 6 lainnya luka berat dan ringan. 


"Psesuai prakiraan cuaca BMKG bahwa cuaca ektrim hari ini akan bisa terjadi tiga hari kedepan. Untuk itu agar tetap waspada apabila melakukan aktifitas keluar rumah, memotong pohon-pohon yang dinilai mudah roboh atau lapuk yang ada disekitar rumah, pura dan tempat umum lainnya serta memangkas ranting-ranting pohon agar saat terjadi hujan disertai angin tidak mudah patah," Imbau Kalaksa BPBD Karangasem. Tak hanya itu masyarakat juga diimbau untuk melaksanakan pembersihan saluran-saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi banjir atau luapan air drainase. (Ami)

Festival Khazanah Lontar Bali Digelar: Merayakan dan Memuliakan Aksara, Lontar, dan Tradisi Sastra


Karangasem, Bali Kini
– Dalam rangka memperingati Hari Suci Saraswati, Yayasan Karya Buana Lestari secara resmi membuka Festival Khazanah Lontar Bali di Museum Pustaka Lontar Desa Adat Dukuh Penaban, Karangasem, Sabtu (8/2/2025). Kegiatan yang didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan melalui Dana Indonesiana ini menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian lontar dan tradisi sastra Bali.


Ketua Yayasan Karya Buana Lestari, I Nengah Suarya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini adalah wujud nyata dari komitmen yayasan dalam menjaga dan merawat warisan budaya Bali. "Lontar tidak hanya sekadar naskah kuno, tetapi juga merupakan harta seni dan sumber ilmu pengetahuan yang sangat relevan bagi kehidupan saat ini dan masa depan," ujar I Nengah Suarya.


Ia juga menambahkan bahwa festival ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar terus melestarikan lontar yang selama ini masih tersimpan dalam koleksi pribadi maupun masyarakat.


Festival yang akan berlangsung selama 10 bulan ini dirancang dengan berbagai kegiatan budaya, antara lain:Parada Budaya, Workshop Pembuatan Blangko Lontar, Wporkshop Usada dan Prasi, Kemah Nyiyastra, Digitalisasi Lontar, Klinik Lontar, Festival Sastra, Pementasan Taman Penasar dan Fragmentari Wagiswari, Pagelaran Wayang Joblar, disiarkan secara Live streaming dari lokasi. 


Selain di Karangasem, festival ini juga akan dilaksanakan di Denpasar dengan kolaborasi bersama Universitas Hindu Negeri Indonesia (UNHI) serta di Kabupaten Buleleng/Singaraja.


"Hari Suci Saraswati adalah momen penting yang mengingatkan kita untuk menghormati turunnya ilmu pengetahuan dan memberikan penghormatan kepada Tri Ning Ibu: Ibu yang melahirkan, Ibu Pertiwi sebagai tempat berpijak, dan Ibu Saraswati sebagai simbol pengetahuan," jelas I Nengah Suarya.


Ia juga menyoroti pentingnya menyelamatkan lontar sebagai bagian dari warisan budaya nusantara. "Saat ini banyak lontar yang tidak terawat dan terancam punah. Melalui festival ini, kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lontar, mulai dari proses penulisan hingga teknik perawatannya," tambahnya.


Festival Khazanah Lontar Bali diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam pelestarian budaya lontar dan menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam menjaga warisan leluhur di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.


Sementara, Perwakilan Bupati Karangasem, turut memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Yayasan Karya Buana Lestari. "Saya mengucapkan selamat Hari Raya Saraswati kepada seluruh umat Hindu, khususnya yang hadir di sini. Kegiatan ini sangat relevan untuk menjaga tradisi lontar dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan," ujarnya saat membacakan pidato Bupati. Festival Khazanah Lontar Bali diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam pelestarian budaya lontar dan menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga tradisi serta menggali potensi warisan leluhur agar tetap bermanfaat bagi kehidupan masyarakat modern. (Ami)

9 Warga Bungaya Jadi Korban Pohon Tumbang, 3 Dinyatakan MD


Karangasem, Bali Kini
- Akibat cuaca buruk, hujan disertai angin kencang melanda wilayah Karangasem, pohon enau berukuran besar tumbang dan mengenai 9 orang di Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (9/2/2025). Mirisnya, 3 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia (MD) dan 6 orang mengalami luka-luka  dan tengah dilarikan ke Rumah sakit terdekat. 


Diketahui, pohon enau yang berdiri di kalangan tajen dekat dengan Pura Dalem Desa Bungaya,Kecamatan Bebandem tersebut memiliki tinggi 30 cm dan panjang hingga 20 meter. Yang tiba-tiba tumbang dan mengenai para korban yang tengah berkumpul di arena tersebut. 


Video amatir dan foto-foto korban telah menyebar di sosial media. Berdasarkan info yang berhasil dihimpun media ini mengatakan 6 orang di rawat di RS Balimed, 1 diantaranya meninggal dunia atas nama Katut Arnawa. 


Sementara 3 orang lainnya dirawat di RSUD Karangasem, 2 diantaranya telah meninggal yakni I Gede Gunartha dan I Nengah Saba. 


Peristiwa tumbangnya pohon enau tersebut dibenarkan oleh Perbekel Desa Bungaya, I Made Dharmayasa ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp. "Benar, 3 orang meninggal dunia dan 6 lainnya luka-luka, tapi untuk kronologi saya tidak tau. Saya ke lokasi situasi sudah begitu (kacau)," Katanya. (Ami)


Karangasem, Bali Kini - Akibat cuaca buruk, hujan disertai angin kencang melanda wilayah Karangasem, pohon enau berukuran besar tumbang dan mengenai 9 orang di Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (9/2/2025). Mirisnya, 3 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia (MD) dan 6 orang mengalami luka-luka  dan tengah dilarikan ke Rumah sakit terdekat. 


Diketahui, pohon enau yang berdiri di kalangan tajen dekat dengan Pura Dalem Desa Bungaya,Kecamatan Bebandem tersebut memiliki tinggi 30 cm dan panjang hingga 20 meter. Yang tiba-tiba tumbang dan mengenai para korban yang tengah berkumpul di arena tersebut. 


Video amatir dan foto-foto korban telah menyebar di sosial media. Berdasarkan info yang berhasil dihimpun media ini mengatakan 6 orang di rawat di RS Balimed, 1 diantaranya meninggal dunia atas nama Katut Arnawa. 


Sementara 3 orang lainnya dirawat di RSUD Karangasem, 2 diantaranya telah meninggal yakni I Gede Gunartha dan I Nengah Saba. 


Peristiwa tumbangnya pohon enau tersebut dibenarkan oleh Perbekel Desa Bungaya, I Made Dharmayasa ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp. "Benar, 3 orang meninggal dunia dan 6 lainnya luka-luka, tapi untuk kronologi saya tidak tau. Saya ke lokasi situasi sudah begitu (kacau)," Katanya. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved