-->

Kamis, 20 Maret 2025

Pemerintah Jembrana Sempurnakan Program Dana Penunggu Pasien


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan didampingi Wabup IGN Patriana Krisna (Ipat) melakukan pengecekan langsung ke masyarakat yang menerima bantuan dana penunggu pasien di Desa Pengambengan dan Kelurahan Pendem, Minggu (16/3). Kembang hadir memastikan mekanisme  bantuan penunggu pasien tepat sasaran serta jelas manfaatnya bagi warga yg mengajukan .


Terutama mekanisme distribusi dapat berjalan dengan cepat dan lancar sehingga benar benar dirasakan manfaatnya. "Kami berdua turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi masyarakat yang mendapatkan dana penunggu pasien," ujar Bupati Hartawan.


Lebih lanjut, Bupati Kembang menjelaskan bahwa Program ini sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun kini disempurnakan dengan tujuan untuk memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.

"Dengan adanya penyempurnaan ini, kami berharap warga yang berobat di kelas tiga bisa mendapatkan dukungan dana penunggu pasien selama minimal tiga hari," ujar Bupati Kembang.



Kini, masyarakat yang berobat di kelas tiga akan menerima bantuan dana selama minimal tiga hari. Bantuan dana ini akan diberikan berdasarkan tempat perawatan pasien. Untuk perawatan di puskesmas, dana yang diterima per malam sebesar Rp 150 ribu, sementara di Rumah Sakit Umum Negara sebesar Rp 200 ribu per malam. Adapun di Rumah Sakit Sanglah, bantuan dana mencapai Rp 250 ribu per malam.



"Kita juga atur agar pengajuan dana penunggu pasien dapat diproses dengan cepat sehingga lebih cepat cair diterima masyarakat ,” jelasnya. 


Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Jembrana dapat merasakan manfaat lebih dari program ini, serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan cepat. "Kami menetapkan standar bahwa dalam waktu 10 hari pengajuan, dana tersebut harus sudah masuk ke rekening," jelasnya. 


Terkait dengan anggaran, Bupati Kembang mengungkapkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dana penunggu pasien ini, anggaran yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 150 juta per bulan, atau sekitar Rp 1,8 hingga Rp 2 miliar per tahun. 


Dengan adanya penyempurnaan pelayanan dan jaminan ketersediaan anggaran, diharapkan masyarakat Jembrana yang membutuhkan bantuan dana penunggu pasien akan merasa lebih terbantu dan terlayani dengan baik.

"Kami memastikan anggaran ini cukup untuk mendukung kelancaran program, dan pelayanan akan terus dipercepat," katanya

83 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai Ogoh-ogoh Anak Usia Dini di Jembrana.


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Jembrana Patriana Krisna membuka pawai Ogoh-ogoh anak usia dini se Kabupaten Jembrana di Simpang Tiga Surapati, Barat Pura Jagatnatha Jembrana pada Selasa 18 Maret 2025.


Kegiatan yang mengambil tema Paraspara Sahāya Alikya Šakti "KEKUATAN PERSATUAN DALAM GOTONG ROYONG", diikuti oleh 33 Kontingen dengan total 83 ogoh-ogoh. Pawai Ogoh-ogoh ini merupakan kolaborasi antara Peradah Jembrana, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pokja Bunda PAUD Kabupaten Jembrana dan organisasi lainnya seperti IGTKI, Himpaudi dan Yayasan Pandan Sari Acarya.


Bupati Kembang Hartawan mengaku bangga melihat anak-anak Jembrana bisa melakukan pawai ogoh-ogoh. Selain bangga, dirinya juga tidak khawatir lagi bahwa dalam 100 tahun kedepan, generasi penerus budaya dan tradisi akan tetap ada.


"Saya bangga melihat anak-anak Jembrana melakukan pawai ogoh-ogoh, kita tidak khawatir lagi dalam 100 tahun kedepan generasi penerus budaya dan tradisi Jembrana akan tetap ada,"  tandasnya.


Sementara itu, ketua panitia acara A.A.B.Hendra Sugihantara Putra dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati Jembrana dan para undangan

semuanya serta dukungan dari berbagai pihak


"Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa di balik setiap ogoh-ogoh yang kita lihat, ada harapan impian, dan semangat yang berkobar dari anak-anak kita. Mereka adalah masa depan bangsa, pewaris tradisi, dan penjaga budaya kita," ucap Hendra.

Pemkab Tabanan Perkuat Lintas Sektor Atasi Stunting


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini - Dalam upaya memperkuat sinergi lintas sektor guna mempercepat penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Konvergensi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang disinergikan dengan Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Tabanan. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana Kabupaten Tabanan, Selasa (18/3), dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga.



Membacakan sambutan Bupati, Wabup Dirga menegaskan upaya percepatan penurunan stunting telah diarahkan bukan semata menurunkan angka prevalensi melainkan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Upaya yang dilakukan saat ini akan menentukan mutu generasi penerus bangsa  yang akan melanjutkan pembangunan bangsa Indonesia di masa depan, dan mewujudkan generasi emas di tahun 2045," ujar Dirga dalam rapat yang turut dihadiri oleh Sekda, Asisten I dan Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan.



Dalam kerangka pembangunan kualitas SDM, permasalahan stunting memiliki dampak yang sangat menentukan baik dari segi  kesehatan baik dari segi produktivitas ekonomi dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dirga menekankan pelaksanaan rembug stunting ini sebagai momen yang penting untuk memperkuat komitmen dan sinergi dalam mempercepat penurunan stunting dengan memperkuat koordinasi dan komitmen bersama.



Selain itu, Wabup Dirga juga sampaikan apresiasinya kepada seluruh komponen yang berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. “Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan utamanya para pelaku di tingkat lapangan yang telah bekerja sebagai garda terdepan dalam menurunkan prevalensi stunting. Mari kita bekerja bersinergi dan maju bersama sebagai garda terdepan dalam menurunkan stunting di Kabupaten Tabanan,” imbuhnya. 

Walikota Jaya Negara Ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). 


Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). Upakara tersebut dilaksanakan serangkaian tahapan Ngodakin (Perbaikan) Pelawatan di pura tersebut. 


Turut hadir Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purwanasara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Bendesa Adat Kerobokan, Gusti Agung Putu Sutarsa, Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, serta krama adat di lingkungan Padangsumbu. 


Diiringi gambelan dan kidung, rangkaian Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod berlangsung khidmat. Diawali dengan persembahyangan bersama, serta dilanjutkan dengan nuntun Ida Bhatara untuk selanjutnya dilaksanakan proses ngodakin.


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kekompakan krama Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod dalam melaksanakan upakara ini. Hal ini menunjukan bahwa sepirit vasudhaiva kutumbakam dan menyama braya terlaksana erat oleh krama. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga seluruh rangkaian proses Ngodakin (Perbaikan) Pelawatan dapat berjalan lancar sesuai harapan krama, " ujar Jaya Negara. 


Sementara, Manggala Pura, I Wayan Nik Selamat mengatakan bahwa Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu inin dilaksanakan sebagai langkah awal dalam proses Ngodakin (Perbaikan) Pelawatan. Hal ini lantaran pelawatan yang berada di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini sudah mengalami kerusakan. 


“Awalnya krama berkeinginan untuk ngayum, namun demikian setelah dilaksanakan pengecekan, sebagian besar piranti pelawatan sudah tidak bisa digunakan kembali, sehingga atas kesepakatan krama diputuskan untuk ngodakin,” ujarnya. 


Adapun Pelawatan yang turut diperbaiki yakni Pelawatan Barong, Pelawatan Rangda, Pelawatan Telek, dan Pelawatan Jauk. Pihaknya juga turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak. Baik Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung serta krama yang telah bergotong royong dalam mendukung kegiatan ini. 


“Harapan kami semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagai bentuk sradha bhakti kepada ida sesuhunan,” ujarnya. 

Kasanga Fest Caka 1947 Siap Digelar Pada 21-23 Maret,

 


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat Jumpa Pers pelaksanaan Kasanga Festival (Kasanga Fest) Caka 1947 Tahun 2025 pada Rabu (19/3).


Hadirkan 16 Ogoh-Ogoh Terbaik STT se-Kota Denpasar, Ogoh-Ogoh Mini, Hingga Lomba Baleganjur Ngarap. 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Gelaran Kasanga Festival (Kasanga Fest) Caka 1947 Tahun 2025 siap digelar di Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung serta Catus Pata Catur Muka Kota Denpasar. Pembukaan gelaran tahunan Yowana Kota Denpasar ini akan berlangsung pada 21 Maret 2025 yang diawali dengan penampilan Pawai 16 besar karya terbaik ogoh-ogoh STT se-Kota Denpasar. Rencananya, kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 23 Maret 2025 mendatang. 


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat Jumpa Pers pelaksanaan Kasanga Festival (Kasanga Fest) Caka 1947 Tahun 2025 pada Rabu (19/3) mengaku bahagia lantaran dengan sinergitas ini dapat melaksanakan Kasanga Festival di Tahun 2025 ini. Tentunya hal ini dapat menjadi dasar dan tolak ukur pengembangan kretifitas, dalam usaha memperkuat budaya Bali. Kasanga Festival merupakan wahana dan ajang kreatifitas tanpa batas Yowana Kota Denpasar yang bernafaskan Vasudhaiva Kutumbakam. 


“Kegiatan ini dilaksanakan agar kreator ogoh-ogoh di Kota Denpasar mempunyai ruang berkompetisi yang produktif dengan berpedoman pada konsep Satyam Siwam Sundharam (Etika, Logika Dan Estetika). Sasaran kedepan dari Kasanga Festival ini memberi kontribusi terhadap pembangunan di Kota Denpasar Yang Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju,” ujarnya


Lebih lanjut dijelaskan, jika bersama dicermati, Kasanga Festival penting untuk dilaksanakan. Hal ini lantaran kegiatan ini merupakan sarana interaksi dan komonikasi guna menumbuh kembangkan kreativitas di kalangan Yowana, Agama, Adat Dan Budaya Bali yang berkesinambungan. Pihaknya juga memberikan apresiasi atas antusiasme masyarakat yang luar biasa. Hal ini terlihat dari membludaknya penonton yang hadir. 


“Mudah-mudahan dengan pelaksanaan Kasanga Festival ini, bisa menjadi tuntunan membuat ketentraman, sebagai sarana meningkatkan aktifitas dan kreatifitas, Guna, Gina, Pragina dan Guna Kaya. Oleh sebab itu menjadi tanggungjawab kita sebagai warga masyarakat Denpasar, untuk menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan Kasanga Festival ini,” ujar Jaya Negara sembari mengajak seluruh masyarakat untuk memeriahkan serta mengikuti Kasanga Fest ini dengan tertib dan bertanggung jawab.


Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, AA Made Angga Harta Yana saat diwawancarai menjelaskan, Kesanga Festival yang tetap berpedoman pada sepirit Vasudhaiva Kutumbakam ini mempertemukan beragam bidang. Kasanga Festival tahun ini, selain menghadirkan 16 ogoh-ogoh terbaik karya STT se-Kota Denpasar dan ogoh-ogoh TK/PAUD se-Kota Denpasar, event ini juga turut menghadirkan Lomba Ogoh-ogoh Mini yang diikuti oleh 58 peserta dan Lomba Sketsa Ogoh-ogoh yang diikuti oleh 51 peserta, serta yang terbaru adalah Lomba Baleganjur Ngarap yang diikuti oleh 20 peserta. 


Tak hanya itu, dilaksanakan pula Lomba Meenggambar Ogoh-ogoh, Serasehan Banten Prani, Sentra UMKM, Kerajinan, Kriya, Clothing, Merchendise, serta Kuliner. Didalam arena Kesanga Festival, turut dipamerkan 16 karya terbaik STT se-Kota Denpasar. Serta turut melibatkan sebanyak 90 lebih UMKM Kota Denpasar yang bisa menjadi pilihan warga kota untuk berbelanja dan kulineran. 


“Sesuai dengan ide besar Pak Walikota dan Wakil Walikota melalui Kesanga Festival ini diharapkan mempertemukan serta menggabungkan beragam kreatifitas yang ada, yang tentunya berkaitan dengan Hari Suci Nyepi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal yang ada,” ujar Gung Angga.


Selain itu, kata Gung Angga, selama tiga hari pelaksanaanya, pengunjung juga akan dimanjakan dengan penampilan hiburan musik, mulai dari Mr. Botax, Tika Pagraky, Nanoe Biroe, hingga Lolot.


“Kami berharap Kasanga Festival ini dapat menguatkan seni budaya Bali yang dikolaborasikan dengan teknologi. Kami berharap, Kesanga Fest bukan menjadi sebuah program rintisan kembali namun bisa ditetapkan menjadi program prioritas pemerintah kota Denpasar untuk mewadahi kreativitas kesenian anak muda dan kami percaya Bapak Walikota dan Wakil Walikota sangat konsen dan mencintai kesenian Bali,” ujarnya. 


Pelaksanaan Jumpa Pers ini juga turut dihadiri Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Puwantara, Perwakilan Dewan Juri, I Komang Indra Wirawan, Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, AA Made Angga Harta Yana, serta awak media

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, diikuti 55 sawa

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini  - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, turut menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan Lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025).  Upacara yang penuh makna ini juga mencakup kegiatan Atma Wedana Nyekah Masal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.


Dalam kesempatan tersebut, I Wayan Reden, Bendesa Desa Adat Manistutu, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. "Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berlangsung dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana," ujarnya.


Sementara, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. "Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini dilaksanakan dengan tulus ikhlas," katanya.


Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. "Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama," tambahnya 

Rabu, 19 Maret 2025

Usulan DLH Pembangunan Teba Modern di Perkotaan Karangasem, Diharapkan Dapat Mengurangi 70% Sampah


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini – Sampah masih menjadi permasalahan utama di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Karangasem. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem berencana mengajukan regulasi penanggulangan sampah dengan membangun teba modern, sebuah sistem pengelolaan sampah organik yang dapat diterapkan di pekarangan rumah.


Kepala DLH Kabupaten Karangasem, I Nyoman Tari, mengungkapkan bahwa pembangunan teba modern akan difokuskan terlebih dahulu di wilayah perkotaan. “Sekarang saya membuat program untuk wilayah perkotaan, kita akan bangun teba modern di setiap Banjar dan tempat-tempat umum untuk mengurangi sampah organik. Sampah kita hampir 70 persen itu organik, sehingga bisa dikelola langsung di pekarangan rumah. Nantinya, hanya sedikit sampah residu yang akan dikirim ke TPA,” ujarnya saat ditemui di Kantor DLH Karangasem, Rabu (19/3/2025).


Selain itu, Nyoman Tari menjelaskan bahwa Kabupaten Karangasem juga telah memiliki insinerator sebagai alat pembakar sampah untuk mengelola sampah residu yang tersisa setelah pengolahan organik.


Sebagai langkah awal, Bupati Karangasem melalui Sekretaris Daerah (Sekda) mewajibkan seluruh OPD untuk membangun teba modern di lingkungan masing-masing. Langkah ini bertujuan untuk memberikan contoh nyata sebelum diterapkan lebih luas ke masyarakat.


“Tahap awal, penerapan teba modern akan dimulai dengan pendisiplinan di lingkungan pemerintahan terlebih dahulu, seperti di berbagai OPD. Setelah sistem ini berjalan efektif, baru akan diperluas ke masyarakat,” jelas Nyoman Tari.


Teba modern yang diusulkan memiliki kedalaman sekitar 2 meter dengan kapasitas 3 atau 4 dari total volume lubang. Sampah organik, seperti sisa makanan, akan dimasukkan ke dalamnya untuk mempercepat proses penguraian alami. Dengan metode ini, satu teba modern di rumah tangga diperkirakan dapat digunakan selama satu tahun sebelum penuh. Setelah penuh, tanah hasil penguraian dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk taman atau kebutuhan pertanian.


Namun, Nyoman Tari mengakui bahwa teknologi saat ini masih belum sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah sampah, sehingga pendekatan berbasis komunitas sangat diperlukan. DLH mendorong berbagai pihak, termasuk organisasi kepemudaan seperti Yowana untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Kami juga berharap anak muda bisa menjadi pelopor dalam upaya ini," tambahnya. Selain itu, pemerintah daerah berencana mengusulkan peraturan desa (Perdes) yang mewajibkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah yang nantinya di atur di melalui awig-awig Desa Adat. Karena peran dan kesadaran masyarakat, sangat penting untuk menanggulangi permasalahan sampah di Karangasem. Edukasi juga dilakukan mulai dari generasi muda yakni anak sekolah yang diharapkan dapat mengedukasi orang tuanya dalam memilah sampah. 


Dengan langkah ini, DLH Karangasem optimis bahwa konsep teba modern akan menjadi solusi efektif dalam mengurangi volume sadalam yang telah menggunung di TPA. Serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat bagi masyarakat. 

Petugas Kontrak DLH Karangasem Meninggal Tertimpa Tiang Roboh



Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini  - Nahas menimpa seorang pengendara motor di Jalan Raya Gumung, Tenganan, Manggis, Karangasem, pada Rabu (19/3/2025). Korban, I Nengah Suari (56), yang merupakan pegawai tenaga kontrak di Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, meninggal dunia setelah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca buruk.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban baru saja pulang dari sawah ketika kejadian berlangsung. Saat melintas di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari sawahnya, angin kencang tiba-tiba menerpa kawasan tersebut, menyebabkan tiang listrik roboh dan menimpa korban. Tiang listrik tersebut juga  terlintang di tengah jalan hingga menyebabkan kemacetan pengendara lain. 


Kepala Dinas Lingkungan Hidup, I Nyoman Tari membenarkan peristiwa ini, "Iya korban pegawai kontrak biasanya bertugas menyapu di pasar Karangsokong, dinyatakan meninggal dunia," Katanya ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsapp. 


I Nengah Suari diketahui berasal dari Desa Gumung, Tenganan, Manggis, Kabupaten Karangasem. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, termasuk istri Nyoman Nesi (45) serta dua anaknya, yaitu I Putu Eka Saputra (35) yang telah menikah dan bekerja di Tulus Ayu, serta I Kadek Yuda Manikusuma (26) yang bekerja di BRI dan belum menikah.


Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini serta melakukan penanganan lebih lanjut terhadap dampak dari robohnya tiang listrik tersebut. Sementara, korban dinyatakan MD saat ini sudah diboyong ke RS terdekat.

 Ket Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri pelaksanaan Karya Melaspas Lan Pecaruan Wantilan Desa Adat Kesiman, di Pantai Padanggalak, Jumat (14/3).









Laporan Reporter : Ayuk 

Denpasar, Bali Kini - Bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kesanga, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri pelaksanaan Karya Melaspas Lan Pecaruan Wantilan Desa Adat Kesiman, di Pantai Padanggalak, Jumat (14/3).




Tampak hadir pula dalam kesempatan ini, Gubernur Bali, Wayan Koster yang juga sekaligus meresmikan Wantilan Segara ditandai dengan Pemukulan Kempur dan tandatangan prasasti disaksikan oleh Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Provinsi Bali,  I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana, Bendesa se-Kota Denpasar dan para tokoh setempat.






Adapun upacara ini dilaksanakan karena telah rampungnya pembuatan Bale Wantilan Segara Desa Adat Kesiman di Pantai Padanggalak. Selain itu, momentum ini juga digunakan sebagai kesempatan tatap muka antara Walikota Jaya Negara dengan masyarakat desa setempat, dan juga untuk meyerahkan punia. 




"Pelaksanaan upacara keagamaan ini juga salah satu bentuk untuk meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang ada di setiap umat," ujar Walikota Jaya Negara disela-sela pelaksanan Upacara Pemelaspasan. 




Lebih lanjut Walikota Jaya Negara menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Upacara Pemelaspasan yang dilaksanakan dari komunitas masyarakat seperti banjar dan desa adat, dalam melaksanakan secara Menyama Braya yang tidak terlepas dari semangat gotong royong melalui semangat Vasudhaiva Kutumbakam dalam penyelenggaraan upacara tersebut. 




 “Dalam menjalankan fungsi pemberdayaannya, Pemkot Denpasar tidak terlepas dari sektor keagamaan. Hal lain yang musti kita apresiasi adalah kemandirian masyarakat untuk penyelenggaraannya, sehingga manfaat upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” kata Jaya Negara.




Walikota Jaya Negara juga mengharapkan, setelah dilaksanakannya Upacara Pemelaspasan dan Pecaruan Wantilan Segara Desa Adat Kesiman di Pantai Padanggalak ini seluruh masyarakat dapat memanfaatkannya terutama untuk prosesi ibadah memohon kerahayuan. Kedepannya wantilan ini bisa diharapkan digunakan juga untuk masyarakat yang melaksanakan melasti di Pantai Padanggalak. 




“Tentu pelaksanaan Yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap kedepan, upacara Yadnya ini dapat memberikan energi positif yang juga dapat mendorong hal-hal baik bagi umat, serta menetralisir hal- hal negatif di lingkungan desa setempat,” katanya.




Sementara Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali dan Kota Denpasar, terutama Bapak Gubernur Bali dan Walikota Denpasar yang telah berkenan hadir dan memberikan stimulannya.




“Saya mengucapkan terimakasih karena Bapak Gubernur Bali dan Bapak Walikota Denpasar sudah berkenan hadir dan meresmikan serta menyaksikan langsung prosesi pemlaspas lan pecaruan Wantilan Segara Desa Adat Kesiman," paparnya.




Sebagai informasi, upacara ini sendiri dipuput oleh Ida Pedanda Gede Oka Bajing saking Griya Bajing Kesiman dan Ida Pedanda Istri Jelantik Gianyar saking Griya Gede Batuan Sukawati Gianyar. 




"Semoga dengan adanya wantilan segara ini bisa menjadi tempat serba guna untuk masyarakat kami di Kesiman dan untuk masyarakat yang melaksanakan pemelastian nantinya”, ungkap Wisna. 

Bupati Kembang Tanam Puluhan Bibit Pohon ucapan selamat dari masyarakat di Kebun Raya Jagatnatha


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Puluhan bibit pohon mayoritas jenis tanaman upakara ditanam diareal Kebun Raya Jagatnatha Kabupaten Jembrana, Jumat (14/3).

Bibit-bibit pohon sebagian besar jenis tanaman upakara sebelumnya berjejer dihalaman kantor bupati  Jembrana  kiriman stake holder dan lapisan masyarakat  sebagai ucapan selamat atas pelantikan Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna .


Ucapan dalam bentuk bibit ini sebagai bagian dari pelestarian alam serta selaras dengan  gerakan pengurangan limbah plastic yang tertuang dalam program visi dan misi Bang-Ipat.


Ditemui usai penanaman pohon, Bupati Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya, atas kiriman bibit tanaman yang telah diberikan.

Baginya ini inovasi yang sangat baik, tidak hanya sebagai simbol ucapan selamat, tetapi juga sebagai upaya dari pelestarian alam.

“Hari ini kita menanam pohon di Kebun Raya Jagatnatha. Pohon jenis Cempaka kiriman dari salah satu masyarakat sebagai bentuk ucapan selamat atas pelantikan kami kemarin. Semoga pohon ini tumbuh dengan baik dan mempercantik landscape Kebun Raya Jagatnatha.” ungkapnya.

Bupati Kembang yang didampingi Ny. Ani Setiawati menambahkan langkah ini bukan hanya mengurangi sampah akibat karangan bunga, tetapi juga menciptakan warisan hijau yang bisa dinikmati masyarakat dalam jangka panjang. Bayangkan, beberapa tahun dari sekarang, pohon-pohon ini akan tumbuh rindang, memberikan keteduhan dan manfaat lain yang bisa dirasakan masyarakat Jembrana.

“Dengan kita menanam pohon, secara tidak langsung dapat memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, baik di masyarakat maupun di lingkungan pemerintahan Kabupaten Jembrana,” harap Bupati Kembang.

Aksi ini diharapkan menjadi pemicu gerakan serupa di berbagai wilayah di Kabupaten Jembrana. Jika satu pohon bisa menghasilkan oksigen untuk dua orang setiap hari, berapa banyak manfaat yang bisa diberikan dari puluhan pohon yang ditanam hari ini? Sebuah Langkah kecil, tetapi lompatan besar bagi masa depan lingkungan Jembrana.

Selain menanam puluhan bibit pohon, Bupati Kembang Hartawan juga memimpin aksi gotong royong pembersihan areal Kebun Raya Jagatnatha bersama seluruh Pimpinan OPD serta ASN dilingkungan Pemkab Jembrana.

“Ini juga bagian upaya kita dalam menjaga kebersihan dan keasrian dari Kebun Raya Jagatnatha. Karena kita tahu, kebun raya ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jmebrana. Selain itu dengan koleksi prioritas beragam tanaman usadha dan tanaman upakara, kebun raya ini juga menjadi rujukan edukasi dan penelitian,” pungkasnya. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved