-->

Senin, 20 Oktober 2025

Wawali Arya Wibawa Tutup Parade Baleganjur se-Kota Denpasar 2025


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menyerahkan Piagam Penghargaan serangkaian Penutupan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Minggu (19/10)


Laporan Reporter : Pur 

Denpasar, Bali Kini - Gemuruh gamelan baleganjur menggema penuh semangat di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Minggu (19/10). Suasana yang sarat energi seni dan kebersamaan itu menjadi penanda berakhirnya Parade Baleganjur se-Kota Denpasar Tahun 2025, yang secara resmi ditutup oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.

Penutupan parade yang diikuti 12 sekaa baleganjur dari berbagai desa dan banjar di Kota Denpasar ini ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta terbaik. Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini mengusung tema “Wira Sinom Samskara” bermakna bangkit bersama pemuda melestarikan seni dan budaya menuju Denpasar Maju.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, pimpinan OPD, pengamat seni Kota Denpasar dan tokoh masyarakat.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, disela-sela penyerahan penghargaan menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat dan kreativitas para peserta. Arya Wibawa menegaskan bahwa parade baleganjur tidak hanya menjadi ajang pertunjukan, tetapi juga ruang pembinaan dan ekspresi bagi generasi muda dalam menjaga warisan budaya Bali.

“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan seni baleganjur, tetapi juga menanamkan kesadaran kepada generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya kita,” ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut, Wawali Arya Wibawa berharap agar parade seperti ini dapat menjadi wadah bagi anak muda Denpasar untuk berinovasi dalam bidang seni dan budaya, sekaligus menjadi langkah persiapan menuju ajang yang lebih besar seperti Pesta Kesenian Bali (PKB).

“Semoga kegiatan ini menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus berkarya, berkreasi, dan memperkuat semangat kebangsaan yang sejalan dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gede Raka Purwantara, menjelaskan bahwa parade ini menjadi bagian penting dari pembinaan seni tradisi di Kota Denpasar. Selain menumbuhkan semangat gotong royong antar generasi muda, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi terhadap perkembangan sekaa baleganjur di setiap wilayah.

“Peserta parade menampilkan garapan bertema kepahlawanan dengan durasi 8–10 menit. Unsur yang dinilai mencakup teknik, ide dan gagasan, struktur tabuh, kreativitas, serta penampilan secara keseluruhan,” jelasnya.

Sementara Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Narta, menambahkan bahwa seluruh peserta tetap mempertahankan struktur tradisi baleganjur yang dikreasikan sesuai tema, dengan sentuhan inovasi sebagai tolak ukur kreativitas.

“Pola musikalitas dikemas dalam satu kesatuan utuh tanpa meninggalkan pakem, sehingga nilai tradisi dan semangat modern dapat berjalan seimbang,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta menerima piagam penghargaan dan jasa sebesar Rp15 juta (dipotong pajak), sementara empat peserta terbaik memperoleh tambahan Rp10 juta (dipotong pajak).

Peserta terbaik I diraih Sekaa Gong Remaja Kencana Wiguna, Banjar Kehen, Desa Kesiman Petilan, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur. Terbaik II diraih Sekaa Gong Sindhu Luwang Gurnita, Desa Adat Tembawu, Kecamatan Denpasar Timur, terbaik III diraih Sekaa Teruna Mandala Dharma Bakti, Banjar Sebudi, Desa Tanjung Bungkak, Kecamatan Denpasar Timur. Dan terakhir, terbaik IV diraih Kanaka Abyakta, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara. 

Wawali Arya Wibawa Terima Kunjungan Siswa Sekolah Unggulan SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur




Laporan Reporter : Agus

Denpasar, Bali Kini - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menerima kunjungan salah satu siswa SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur, I Kadek Hendra Bhakti Arga, di Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (20/10).

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka bersilaturahmi dan memperkenalkan diri sekaligus profil sekolah unggulan berasrama tersebut.

Dalam kesempatan itu, I Kadek Hendra Bhakti Arga menjelaskan bahwa SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur merupakan sekolah unggulan yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan berlokasi di Kota Kediri. Sekolah ini mengusung sistem pendidikan berasrama yang menggabungkan kurikulum nasional dengan pendidikan karakter, nilai-nilai religius, serta semangat kebangsaan. 
Selain itu, sekolah ini juga memiliki kurikulum khusus bela negara dan kesamaptaan yang dibimbing langsung oleh personel TNI Angkatan Darat.

“Sebagai sekolah taruna, kami dibekali dengan disiplin, tanggung jawab, dan semangat juang yang tinggi. Diharapkan pendidikan di SMAN 5 Taruna Brawijaya dapat melahirkan generasi muda yang berkarakter, berwawasan luas, serta memiliki jiwa kepemimpinan dan nasionalisme yang kuat,” ujar Hendra Bhakti Arga.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan apresiasi serta rasa bangganya atas semangat dan prestasi yang ditunjukkan oleh Kadek Hendra. Ia menilai, semangat anak muda seperti inilah yang harus terus didorong untuk menjadi generasi penerus yang berintegritas dan siap berkontribusi bagi bangsa.

“Saya sangat mengapresiasi semangat Kadek Hendra yang sudah berani menempuh pendidikan jauh dari rumah untuk menimba ilmu dan membentuk karakter di sekolah berasrama seperti SMAN 5 Taruna Brawijaya. Ini adalah langkah yang luar biasa,” ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut, ia berpesan agar Hendra terus fokus belajar, menjaga disiplin, serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan religiusitas dalam setiap langkahnya. Ia juga berharap agar Hendra dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Denpasar lainnya untuk terus berprestasi di berbagai bidang.

Selain itu Arya Wibawa juga turut memberikan motivasi serta dorongan moral agar Kadek Hendra terus menorehkan prestasi dan membawa nama baik Kota Denpasar di kancah nasional.

“Teruslah bersemangat dan taat dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran di sekolah. Jadikan setiap tantangan sebagai pengalaman berharga untuk meraih cita-cita. Kami di Pemerintah Kota Denpasar tentu bangga dengan generasi muda seperti Kadek Hendra,” harap Arya Wibawa. 

Siapkan Beragam Inovasi Pengolahan Sampah, Ny. Sagung Antari Jaya Negara Pastikan Kesiapan 10 Sekolah Duta Denpasar Pada Lomba PSP-PSBS Provinsi Bali.


Ket foto : Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Ketua GOW Kota Denpasar yang juga Sekretaris I TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denapsar, Ny. Widnyani Wiradana saat Pelaksanaan Monev Duta Kota Denpasar pada Lomba PSP-PSBS Provinsi Bali di tiga lokasi pada Senin (20/10).


Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara turun langsung memastikan kesiapan 10 sekolah yang akan menjadi Duta Kota Denpasar pada Lomba Posyandu Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSP-PSBS) Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025. Hal tersebut diungkapkan saat Pelaksanaan Monev Duta Kota Denpasar pada Lomba PSP-PSBS Provinsi Bali pada Senin (20/10). Sebanyak tiga lokasi turut disambangi, yakni SD Negeri 5 Tonja, SMP N 3 Denpasar dan SMP N 2 Denpasar. 

Tampak mendampingi dalam kesempatan tersebut, Ketua GOW Kota Denpasar yang juga Sekretaris I TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denapsar, Ny. Widnyani Wiradana, Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna, Pengurus TP. PKK Kota Denpasar, serta instansi terkait lainya. 

Sejak tiba, tampak Ny. Sagung Antari langsung berbincang dengan para siswa. Bahkan, rombongan juga ikut menyanyikan langsung yel-yel kebersihan serta meninjau langsung berbagai inovasi dalam penanganan sampah berbasis sumber di sekolah. Dalam kesempatan tersebut, juga turut dilaksanakan perkenalan Duta Kebersihan Lingkungan Guru dan Siswa serta penyerahan Bantuan Komposter dari Perumda Bhukti Praja Sewakadarma. 

Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan bahwa Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya mendukung pengurangan timbulan sampah plastik dan pengolahan sampah berbasis sumber. Hal ini tentunya guna mendukung pengurangan sampah menuju TPA Suwung. 

"Sekolah merupakan salah satu kelompok paling mendasar, dan menjadi wadah penting untuk membangun kesadaran sejak dini tentang peduli lingkungan," ujarnya. 

Sagung Antari memberikan apresiasi atas berbagai inovasi dan terbosan sekolah dalam mendukung penanganan sampah. Hal tersebut merupakan angin segar bahwa edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan dapat diterapkan di sekolah. 

"Hari ini kita meninjau langsung persiapan sekolah duta Kota Denpasar yang akan berlaga pada Lomba PSP-PSBS Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025, dan kami memberikan apresiasi atas berbagai inovasi pengolahan sampah berbasis sumber di sekolah, semoga Denpasar mampu memberikan yang terbaik dan dapat diimplementasikan di masyarakat," ujarnya. 

Kepala SMP Negeri 3 Denpasar, Ni Nengah Sujani mengatakan bahwa berbagai persiapan terus diootimalkan. Dimana, salah satu inovasi yang diunggulkan yakni optimalisasi teba moderen, biopori, hingga inovasi Gerakan Inovatif Langsung Aksi Tuntaskan Sampah. 

"Segala upaya terus dioptimalkan, namun lebih jauh dari itu bagaimana inovasi ini memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas," ujarnya. 

Kepala SMP Negeri 2 Denpasar, I Gusti Agung Ayu Made Seniwati mengatakan bahwa SMP Negeri 2 memiliki inovasi Sekolah Bersih Setiap Hari (Selasih) yang menjadi unggulan dalam pengolahan sampah berbasis sumber. Selain itu, berbagai inovasi seperti teba moderen, komposting, serta eco enzime juga terus dioptimalkan. 

"Selain untuk persiapan lomba, kami berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi dalam penanganan sampah berbasis sumber dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat," ujarnya. 

Untuk diketahui, sebanyak 10 sekolah didapuk menjadi duta Kota Denpasar yang akan berlaga pada Lomba PSP-PSBS Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025. Yakni SDN 5 Tonja, SDN 1 Penatih, SDN 2 Tonja, SDN 3 Sesetan, SDN 1 Renon, SMP N 2 Denpasar, SMP N 3 Denpasar, SMP N 6 Denpasar, SMP N 12 Denpasar dan SMP Bintang Persada. 

Karangasem Ajak Insan Pers Perkuat Pemberitaan Berimbang dan Edukatif


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

KARANGASEM, BALI Kini – Kapolres Karangasem, AKBP Joseph Edward Purba, menggelar pertemuan dengan insan pers dalam upaya memperkuat soliditas serta mendorong pemberitaan yang berimbang dan edukatif. Pertemuan ini juga dihadiri sejumlah pejabat utama Polres Karangasem, termasuk KaSat Lantas Polres Karangasem, AKP Iwan Mathew Frans Kapojos, Senin (20/10/2025). 

Dalam pertemuan tersebut, salah satu isu utama yang disorot adalah permasalahan lalu lintas, khususnya soal truk-truk besar yang kerap berhenti (ngemper) di pinggir jalan kawasan wisata Candidasa. Menurut AKP Iwan Mathew, fenomena ini terjadi karena keterbatasan fasilitas rest area yang layak.

“Para sopir truk terpaksa berhenti di pinggir jalan untuk mendinginkan ban. Mereka mencari tempat yang agak aman dan nyaman, biasanya dekat warung atau pedagang,” jelasnya. Kondisi ini sering menimbulkan kemacetan dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan, terutama wisatawan.

Selain itu, Polres Karangasem juga menyoroti penggunaan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut siswa di wilayah pedesaan. Praktik ini masih ditemukan di beberapa sekolah, terutama tingkat SMP. Kapolres menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah terkait imbauan keselamatan.

“Sejak 2022 hingga sekarang memang belum ada kecelakaan yang melibatkan anak sekolah di bak terbuka. Tapi jangan sampai menunggu ada korban dulu. Anak-anak diminta jangan bermain atau duduk di bagian belakang kendaraan saat berjalan,” tegas Kapolres. Edukasi terkait peraturan lalulintas ke sekolah- sekolah juga terus digencarkan, melalui program Police Goes To School, terkait penenkanan safety riding dan dapat memberikan arahan bagi orang tuanya, seperti agar selalu memakai helm ketika mengantar anaknya ke sekolah. 

AKBP Joseph Edward Purba berharap, melalui sinergi dengan media, pesan-pesan edukasi keselamatan dan ketertiban masyarakat dapat tersampaikan lebih luas ke masyarakat. (Ami)

Mau Pamitan, Kejati Bali "Obok-obok" Kasus SHM di Tahura




Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini -  Munculnya kasus penerbitan 106 sertifikat hak milik (SHM) di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, menjadi fokus perhatian Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Selain itu menyebut sejumlah kasus korupsi ditemukan tidak hanya di tingkat Provinsi tetapi juga di Kabupaten wilayah Bali.
Kepala Kejati Bali Ketut Sumedana, Senin (20/10) menegaskan bahwa status penanganan perkara Tahura, menurut penyidik ada indikasi tindak pidana korupsi. "Sehingga hari ini tim penyidik Kejati Bali meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan," sentilnya. 
Dirinya yang kini akan menjabat Kajati Sumatera Selatan menegaskan, Tahura merupakan tanah negara yang tidak bisa diganggu gugat peruntukannya. Area tersebut memiliki andil yang sangat penting bagi lingkungan, seperti mencegah abrasi pinggiran pantai.
Mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung itu setelah akan melepas jabatannya di Bali baru menyebut soal kasus tersebut seharusnya dilindungi dan dijaga oleh kehutanan dan negara. "Namun yang terjadi, sejak sekitar tahun 90-an, dilakukan alih fungsi sebagian lahan hutan yang terdiri dari tumbuhan mangrove tersebut. Hingga sampai saat ini, ada ratusan sertifikat yang terbit atas lahan itu," akunya.
Kini, pihaknya perlu mengusut masalah yang dapat menimbulkan kerugian, tak hanya bagi negara, tetapi juga bagi masyarakat terutama di kawasan pesisir. "Nah ini yang kami kejar, bagaimana perolehannya, bagaimana pengalihan fungsinya, dan bagaimana terjadi pengalihan haknya, ini lagi kami kejar semua," akunya, serambi diakhir pertemuan dengan media berucap pamit.
Pria kelahiran Buleleng itu menyatakan sejauh ini sudah ada 20 orang saksi yang dimintai keterangan dan ada sejumlah dokumen yang diperiksa dalam proses penyelidikan sebelumnya. Para saksi itu masih dalam lingkup pemerintahan, seperti Dinas Kehutanan dan BPN. Tetapi, proses tersebut masih sebatas klarifikasi semata.
"Karena masih proses penyelidikan sebelumnya, kami tidak banyak bergerak, dengan  status penyidikan, penyidik mudah-mudahan bisa mengakses dan melakukan tindakan tindakan upaya paksa," tuturnya. Upaya paksa yang dimaksud berupa pemanggilan paksa, penggeledahan guna mencari alat bukti, maupun penyitaan. 
Jika dalam penyelidikan oknum-oknum nakal masih bisa menutupi-nutupi, maka upaya paksa dalam penyidikan diyakini dapat menjadi jawaban yang menyingkap tabir penyimpangan tersebut.
Dirinya juga menyebut bahwa Kejaksaan Negeri dibawah Kejati Bali juga sedang aktif melakukan penyelidikan tambahan terhadap sejumlah perkara kasus korupsi.
Lalu ia membeberkan ada 49 kasus tindak korupsi masuk tahap penyelidikan dan 26 kasus tahap penyidikan. Dimana kasus itu berada di wilayah Bali, dan diyakininya  angka itu menunjukkan komitmen kuat dalam penegakkan kasus gratifikasi di Pulau Dewata.
Angka itu juga untuk menepis rumor yang menyebut dirinya gagal memberantas kasus korupsi sehingga ia dicopot dan pindah ke Kejati Sumatera Selatan. Namun ia pastikan, itu bukan pencopotan melainkan bentuk promosi jabatan.
Untuk diketahui pindahnya pria 51 tahun itu sebagai Kajati Sumatera Selatan juga untuk meningkatkan kariernya. Ia menyebut jika Kejati Sumatera Selatan masuk kategori Pemantapan tipe A, sedangkan Kejati Bali masih tipe B. Sumedana pun mengaku untuk bisa duduk di jabatan lebih tinggi tidak gampang, karena harus memenuhi persyaratan.
"Pernah menjabat Eselon IIA di Kejaksaan Agung, seperti Kepala Pusat Penerangan Hukum atau Kepala Biro, punya pengalaman sebagai Kajati Tipe B, lolos tes pemantapan jabatan dan berusia dibawah 55 tahun," terang Sumedana.

Wawali Arya Wibawa Lepas Jalan Santai Peguyangan Festival 2025Wujudkan Semangat Kebersamaan dan Geliat Ekonomi Kreatif Warga


Ket. Foto:
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, lepas burung merpati sebagai tanda dimulainya Jalan Santai Peguyangan Festival (Yang Fest) 2025, Minggu (19/10) di Lapangan Antasura, Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan.

Laporan Reporter : Pur 
Denpasar, Bali Kini - Suasana ceria dan penuh semangat mewarnai pelaksanaan Jalan Santai dalam rangkaian Peguyangan Festival (Yang Fest) 2025, yang berlangsung di Lapangan Jalan Antasura, Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan, Minggu (19/10).
Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dengan pelepasan burung merpati yang disambut antusias oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Usai melepas peserta, Wawali Arya Wibawa tampak ikut berjalan santai bersama Ketua Komisi II DPRD Denpasar, I Wayan Sutama, Camat Denpasar Utara, I Wayan Ariyanta, serta para tokoh masyarakat Kelurahan Peguyangan. Sepanjang rute, suasana keakraban dan semangat kebersamaan begitu terasa di antara warga yang turut meramaikan kegiatan ini.

Peguyangan Festival atau yang akrab disebut Yang Fest menjadi salah satu ajang kreatif warga untuk mempererat tali kebersamaan serta menggeliatkan potensi seni, budaya, dan ekonomi lokal. Tidak hanya warga Peguyangan, peserta juga datang dari berbagai wilayah di Kota Denpasar untuk menikmati suasana penuh keceriaan di akhir pekan tersebut.

Di sela kegiatan, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat Kelurahan Peguyangan yang terus menjaga kekompakan dan kebersamaan melalui kegiatan positif seperti Yang Fest.

“Festival seperti ini bukan sekadar hiburan, tapi juga wadah untuk memperkuat rasa menyama braya, menggeliatkan ekonomi lokal, serta menjadi ruang ekspresi bagi generasi muda Peguyangan,” ujar Arya Wibawa.

Selebihnya Arya Wibawa menambahkan bahwa Pemerintah Kota Denpasar terus mendorong pelaksanaan kegiatan berbasis masyarakat yang selaras dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.

“Kita ingin agar setiap kelurahan di Denpasar memiliki ruang kreasi dan ekspresi seperti ini, karena dari sinilah semangat gotong royong dan kreativitas tumbuh,” imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana, menjelaskan bahwa Peguyangan Festival 2025 berlangsung selama dua hari, 18–19 Oktober 2025, dengan berbagai kegiatan menarik seperti Lomba Tari Sekar Jempiring, Lomba Gebogan Buah, Lomba Lamak Surya, Lomba Cerdas Cermat, hingga penampilan band lokal.

“Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, kegiatan ini juga kami harapkan dapat menjadi ajang promosi potensi wilayah serta memperkuat rasa bangga warga terhadap identitas daerahnya,” ujarnya.

Tahun ini, festival semakin meriah dengan penampilan Lolot Band, Yong Sagita, serta sederet band lokal yang membawa nuansa nostalgia dan semangat kebersamaan khas Peguyangan.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mampu melahirkan ruang-ruang kreatif yang sehat, inklusif, dan penuh semangat positif,” tutupnya.

Ny. Antari Jaya Negara Pimpin Rapat Evaluasi Pelaksanaan Gebyar Literasi 2025


Ket. Foto :

Ny. Antari Jaya Negara didampingi Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa usai memimpin rapat evaluasi pelaksanaan Gebyar Literasi Tahun 2025 yang diselenggarakan di area Muntig Siokan, Minggu (19/10).


Sampaikan Apresiasi, Harapkan Gebyar Literasi Tahun Mendatang Semakin Lebih Baik
Laporan Reporter : Win 

Denpasar, Bali Kini - Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara memimpin rapat evaluasi pelaksanaan Gebyar Literasi Tahun 2025 yang diselenggarakan di area Muntig Siokan, Minggu (19/10).

Turut hadir mendampingi pada kesempatan itu Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Cokorda Gede Partha Sudarsana, perwakilan pihak BPD Bali, dan pihak terkait lainnya.

Dalam arahannya, Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, pihaknya mengapresiasi segala bentuk kerja keras dan upaya panitia dan juga Kelompok Kerja Bunda Literasi Kota Denpasar yang terlibat dalam acara itu. 

"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras dalam mempersiapkan program Gebyar Literasi 2025. Saya berharap kegiatan ini dapat berdampak kepada pengembangan dan pembudayaan gerakan literasi di masyarakat Kota Denpasar," katanya.

Sagung Antari juga berharap agar pada pelaksanaan Gebyar Literasi mendatang, program ini dapat digagas dan dirancang dengan lebih baik, dengan tetap mengedepankan visi menggalakkan budaya Literasi di masyarakat, sehingga misi Literasi Untuk Kesejahteraan dapat terwujud. 

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Cokorda Gede Partha Sudarsana, pada kesempatan yang sama juga menyampaikan, beberapa hal yang menjadi catatan akan menjadi perhatian untuk perbaikan di masa yang akan datang.

"Rapat evaluasi ini akan menjadi landasan kami dalam merancang program Gebyar Literasi mendatang. Sehingga kegiatan 
Gebyar Literasi akan semakin baik kedepannya," 

Wawali Arya Wibawa Buka Parade Baleganjur se-Kota Denpasar Tahun 2025,Jadi Wahana Kreativitas dan Aktivitas Seni Inovatif Generasi Muda.


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna saat menyerahkan Piagam Penghargaan serangkaian Pembukaan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu (18/10). 


Laporan Reporter : Agus 

Denpasar. Bali Kini - Gelaran tahunan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar secara resmi dibuka Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu (18/10) dan akan berlangsung hingga Minggu (19/10).  Pembukaan ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada perwakilan 12 peserta yang akan unjuk kebolehan dalam memainkan gambelan baleganjur. Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda Denpasar. 

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, Ketua Sabha  Upadesa Kota Denpasar, I Wayan Butuantara, Pimpinan OPD serta undangan lainya. 

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa usai membuka kegiatan mengatakan, Parade Baleganjur se-Kota Denpasar yang dilaksanakan hari ini merupakan wahana kreatifitas dan aktivitas inovatif generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya Bali, khususnya Gambelan Baleganjur. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan seni baleganjur, tetapi juga sebagai ajang pembinaan bagi para peserta untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas mereka. 

"Melalui kegiatan ini, kita dapat melestarikan seni baleganjur dan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya kita," ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut dijelaskan, Parade Baleganjur ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bakat generasi muda dalam penciptaan, memainkan dan kreativitas seni dan budaya. Parade Baleganjur ini juga menjadi ajang penting bagi para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi event yang lebih tinggi, seperti Pesta Kesenian Bali. 

"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus berkarya dan meningkatkan kemampuan generasi dalam seni dan budaya, khususnya Gambelan Baleganjur yang sejalan dengan sepirit Hari Sumpah Pemuda," ujar Arya Wibawa. 

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, Parade Baleganjur se-Kota Denpasar ini dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar Tahun 2025. Adapun kegiatan ini mengusung tema Wira Sinom Samskara yang bermakna bangkit bersama pemuda melestarikan seni dan budaya menuju Denpasar Maju. 

“Kegiatan Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di jaman Globalisasi ini,” ujarnya 

Lebih lanjut dijelaskan, disamping sebagai ajang pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar maju, kegiatan ini juga  menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan sekaa baleganjur yang ada di Kota Denpasar.

“Peserta parada ini nantinya menampilkan Seni Baleganjur dengan Tema Kepahlawanan/Heroik (Ajeg Yowana Sebagai Tulang Punggung Pemajuan Budaya) dengan Durasi waktu 8 - 10 menit, adapun pesertanya adalah sekaa baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan atau/banjar se- Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 14 – 30 Tahun pada saat Parade berlangsung,” jelasnya 

Secara teknis Kabid Kesenian, Wayan Narta menambahkan, jumlah sekaa peserta parade tahun 2025 ini yakni sebanyak 12 sekaa. Beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini. Yakni Teknik (gegedig dan tetekep), Ide dan Gagasan, Struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), Kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta Penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh).

“Garapan Baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh Baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” jelasnya 

Nantinya, seluruh peserta diberikan Piagam dan Jasa sebesar Rp. 15 juta dipotong pajak dan empat peserta terbaik akan diberikan uang tambahan sebesar Rp. 10 Juta dipotong pajak. 

Minggu, 19 Oktober 2025

Pesamuhan Agung PHDI Ditutup, Hasilkan Rekomendasi Strategis Jelang Mahasabha XIII Tahun 2026


Laporan Reporter : Asrini Devy

jakarta , Bali Kini - Pesamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) 2025 resmi ditutup di Jakarta, Minggu (19/10/2025). Acara ditutup oleh Wakil Menteri Pariwisata (wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau yang lebih dikenal sebagai Ni Luh Puspa.

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si, Walikota Jakarta Pusat, Arifin, Ketua Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya.

Sebagai informasi, Pesamuhan Agung akan berlangsung pada Jumat–Minggu, 17–19 Oktober 2025, di The Sultan Hotel & Residence Jakarta (Jl. Gatot Subroto, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat). Forum ini menjadi ajang penting bagi Parisada dalam menyusun arah kebijakan dan program strategis menjelang Mahasabha XIII Parisada Hindu Dharma Indonesia tahun 2026.

Ni Luh Puspa menyampaikan bahwa kegiatan Pesamuhan Agung ini memiliki makna yang mendalam bagi seluruh umat Hindu di Indonesia. Ia berharap seluruh hasil pembahasan selama tiga hari pelaksanaan dapat memberikan manfaat nyata bagi umat dan bangsa.

“Pesamuhan Agung ini untuk kebaikan umat, kebaikan kita bersama dan mudah-mudahan apa yang sudah didiskusikan, dirumuskan dalam 3 hari ini bisa benar-benar merekatkan hubungan kita sebagai sesama umat Hindu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa melalui forum ini, umat Hindu diharapkan semakin memperkuat rasa persaudaraan dan mampu menjaga solidaritas dalam keberagaman. Menurutnya, nilai-nilai kebersamaan menjadi kunci utama dalam membangun keharmonisan sosial yang berlandaskan dharma.

Dalam sambutannya, ia juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif umat Hindu untuk terus berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Bisa menguatkan kembali dan bisa juga semakin meningkatkan kesadaran kita dan kepentingan umat kita yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut, Ni Luh Puspa menyinggung tentang visi Indonesia Emas 2045 sebagai cita-cita nasional yang harus diwujudkan bersama oleh seluruh elemen bangsa. Ia menegaskan bahwa umat Hindu memiliki peran penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai dharma ke dalam pembangunan nasional.

“Dan hari ini saya ingin berbagi terkait dengan visi Indonesia Emas 2045, bagaimana kita meneguhkan Dharma Agama dan Dharma Negara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang adil, beradab, dan inklusif,” ujarnya.

Dirjen Bimas Hindu, Prof. Duija turut menyampaikan apresiasi terhadap topik pembahasan dalam acara Pesamuhan Agung ini. Prof Duija kemudian memastikan akan mendukung hasil pembahasan ini masuk ke dalam Mahasabha XIII PHDI di tahun depan dengan memastikan plot anggaran.

“Kami mengapresiasi acara Pesamuhan ini, khususnya terkait berbagai topik strategis yang sangat bermanfaat untu umat. Tentu kami akan bersama-sama turut mengawal hasil Pesamuhan ini untuk dibahas nanti pada Mahasabha XIII tahun depan,” ujarnya.

“Kami dengan pak direktur kemarin sudah memasukan acara Mahasabha ke dalam pengajuan anggaran. Jadi Mohon doanya para Pandita agar anggaran tersebut bisa terwujud sepenuhnya,” sambungnya.

Ketua Panitia Pesamuhan Agung, Ir. Wayan Gigin Samudera menjelaskan bahwa kegiatan selama 3 hari itu membahas 14 topik strategis yang dibagi dalam lima komisi. Gigin menyebut acara tersebut menjadi hal yang krusial untuk PHDI.

“Acara Pesamuhan Agung yang pada saat pembukaan dihadiri Menteri Agama saya sampaikan bahwa ini momen yang sangat krusial dan sangat penting di era akhir dari pengurusan Bapak Wisnu Bawa Tenaya yang akan berakhir di tahun depan,” ujarnya.

Gigin menegaskan bahwa tahun ini, acara Pesamuhan Agung ini menambahkan dua komisi karena banyaknya topik yang dibahas. Diapun mengapresiai semangat dan antusias peserta dalam mebahas topik strategis terkait persoalan umat.

“Pesamuan ini sangat penting buat kita semua apalagi di tahun 2025 ini ditambah dua komisi yakni komisi D dan komisi E yang mana sebelumnya tiga komisi, dan hasilnya akan dibahas pada Mahasabha tahun depan,” tambahnya.

Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, menyampaikan bahwa kegiatan Pesamuhan Agung menjadi forum penting dalam merancang arah dan kebijakan pembinaan umat Hindu di Indonesia. Ia menegaskan bahwa dalam forum ini telah dibahas berbagai persoalan yang menyangkut kehidupan umat Hindu secara menyeluruh.

“Pesamuhan Agung ini telah membuat rancang bangun dengan membahas 14 topik permasalahan,” ujar Wisnu Bawa Tenaya yang akrab disapa WBT itu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa forum tersebut juga menjadi ajang refleksi bagi seluruh peserta untuk menata kembali kehidupan umat agar semakin kompak dan harmonis. Menurutnya, semangat kebersamaan perlu terus dijaga agar umat Hindu semakin kuat menghadapi berbagai tantangan zaman.

“Coba kita lihat lagi kembali untuk kita tata agar ke depan umat kita makin guyub, raket tekek sekadi sampah lidi (kuat bersatu seperti sapu lidi untuk nyapu bawah dan nyapu atas bersih atasnya, bersih bawahnya yang juga berarti bersih pemimpinnya, bersih juga rakyatnya),” jelas WBT.

Wamenpar Apresiasi Pesamuhan Agung PHDI, Dorong Penguatan Dharma dan Harmoni Menuju Indonesia Emas 2045



Laporan Reporter : Asrini Devy

Jakarta, Bali Kini — Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati atau yang lebih dikenal sebagai Ni Luh Puspa menutup rangkaian acara Pesamuhan agung Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Jakarta, Minggu (19/10/2025). Dalam pidatonya, ia memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum kebangsaan umat Hindu tersebut yang dinilai berperan penting dalam memperkuat nilai spiritual sekaligus semangat kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045.

Ni Luh Puspa menyampaikan bahwa kegiatan Pesamuhan Agung ini memiliki makna mendalam bagi seluruh umat Hindu di Indonesia. Ia berharap hasil pembahasan selama tiga hari pelaksanaan dapat memberikan manfaat nyata bagi umat dan bangsa.

“Pesamuhan Agung ini untuk kebaikan umat, kebaikan kita bersama dan mudah-mudahan apa yang sudah didiskusikan, dirumuskan dalam 3 hari ini bisa benar-benar merekatkan hubungan kita sebagai sesama umat Hindu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa melalui forum ini, umat Hindu diharapkan semakin memperkuat rasa persaudaraan dan mampu menjaga solidaritas dalam keberagaman. Menurutnya, nilai-nilai kebersamaan menjadi kunci utama dalam membangun keharmonisan sosial yang berlandaskan dharma.

Dalam sambutannya, ia juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif umat Hindu untuk terus berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Bisa menguatkan kembali dan bisa juga semakin meningkatkan kesadaran kita dan kepentingan umat kita yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Menurutnya, semangat kebersamaan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial umat Hindu menjadi modal penting dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah dinamika modernisasi dan globalisasi.

Lebih lanjut, Luh Puspa menyinggung tentang visi Indonesia Emas 2045 sebagai cita-cita nasional yang harus diwujudkan bersama oleh seluruh elemen bangsa. Ia menegaskan bahwa umat Hindu memiliki peran penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai dharma ke dalam pembangunan nasional.

“Dan hari ini saya ingin berbagi terkait dengan visi Indonesia Emas 2045, bagaimana kita meneguhkan Dharma Agama dan Dharma Negara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang adil, beradab, dan inklusif,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa semangat Dharma Agama dan Dharma Negara harus berjalan beriringan agar pembangunan Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek material, tetapi juga menegakkan nilai moral dan spiritual sebagai fondasi bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan bahwa Kementerian Pariwisata memiliki pandangan luas terhadap peran sektor pariwisata dalam pembangunan nasional.
“Jadi kalau bagi kami di Kementerian Pariwisata, ini bukan hanya momen untuk berbicara tentang sektor ekonomi, tetapi ini juga adalah kesempatan bagi kami untuk berbicara tentang pembangunan peradaban,” ucapnya.

Menurutnya, pariwisata tidak semata-mata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, melainkan juga merupakan sarana memperkuat karakter bangsa, melestarikan budaya, dan membangun kesadaran kolektif untuk menjaga keharmonisan sosial.
Menutup pidatonya, Wakil Menteri menegaskan pandangannya tentang makna pariwisata dalam konteks pembangunan nasional.

“Jadi Bapak Ibu, kalau kita bicara tentang pariwisata, pariwisata itu bukan soal jalan-jalan saja tapi pariwisata itu kita kembangkan dan bukan hanya tentang mendatangkan wisatawan tetapi juga menumbuhkan nilai luhur, memperkuat harmoni sosial, dan juga memastikan keadilan bagi semua seperti yang tertulis dalam astacita Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa arah kebijakan pariwisata nasional saat ini berlandaskan pada nilai Astacita—delapan cita-cita besar pemerintahan—yang menempatkan keadilan, keberadaban, dan kesejahteraan bersama sebagai tujuan utama pembangunan bangsa.
Sebagai penutup, Ni Luh Puspa menegaskan kembali pandangannya mengenai pentingnya harmoni dan keadilan sosial dalam pembangunan sektor pariwisata yang berkeadaban.

“Bangsa kita punya cita-cita yang sangat besar yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan visi menjadikan Indonesia sebagai negara kesatuan yang bersatu, berdaulat, maju, dan juga berkelanjutan. Dalam perjalanan menuju cita-cita itu pariwisata memiliki peran yang strategis. Sebagai bangsa yang majemuk dan juga berkeadaban pembangunan pariwisata Indonesia tidak cukup hanya mengejar soal angka kunjungan saja. Tetapi lebih daripada itu pariwisata itu harus mampu menumbuhkan keadilan sosial, nilai kemanusiaan, dan juga tentu saja adalah harmoni antarumat,” paparnya.

“Pak Presiden dalam beberapa kali di sidang kabinet selalu mengatakan bahwa pariwisata itu tidak akan tumbuh kalau tidak ada kerukunan antarumat beragama. Kalau tidak ada rasa aman yang tercipta antara masyarakat kita di dalam. Jadi penting sekali soal harmoni antarumat ini,” pungkas Ni Luh.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved