-->

Minggu, 31 Januari 2021

Banyu Pinaruh,Pantai Masih Menjadi Tujuan Melukat


Bali kini , Tabanan -
Setelah hari raya Saraswati biasanya sebagian besar masyarakat Bali melaksanakan upacara pelukatan yang disebut Banyu Pinaruh.Ada ke sumber mata air,pantai maupun ke air klebutan.

Pantai terlihat masih menjadi tujuan utama masyarakat.Seperti halnya di pantai Kedungu,Tabanan beberapa masyarakat terlihat ramai mengunjungi pantai tersebut untuk melakukan pelukatan.

Salah satu masyarakat di Desa setempat saat ditemui, Minggu,(31/1) Ibu Dayu menyampaikan,ke pantai memang sengaja untuk melukat karena hari ini bertepatan dengan Banyu Pinaruh.

"Baru ini saja Saya (Ibu Dayu) kesini sama suami,biasanya tidak pernah," sebutnya.

Selain melukat juga sekalian bersebahyang di pantai karena rainan juga.

Selanjutnya Pak Wayan Artha asal Banjar Koripan Kelod,Tabanan juga menyampaikan hal senada datang ke pantai di Banyu Pinaruh untuk melukat.Selain itu,sekalian turutserta mengajak anak-anak berekreasi.

"Dari jam 8 pagi saya (Wayan Arta) ke sini (Pantai Kedungu).Ya, berbersih-bersih diri.Ini anak-anak saya ajak juga sekalian biar bisa bermain-main di pantai," sebutnya.

Saat kedua ditanya apakah tetap menerapkan prokes berkunjung ke pantai, kedua warga tersebut kompak menyebutkan selalu malemakai masker tentunya.[ag/r1]

Sabtu, 30 Januari 2021

Tekan penyebaran Covid 19 Tim Yustisi Kota Denpasar Lakukan Pemantauan Prokes.

Bali Kini , Denpasar- Tim Yustisi Gabungan  Kota Denpasar  yang terdiri atas unsur TNI/Polri, Dishub, Sat Pol PP bersinergi dengan Linmas, Satgas Gotong Royong Desa/Lurah dan Desa Adat melakukan operasi pemantauan penerapan prokes PPKM. Kali ini pemantauan dilaksanakan di seputaran Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung pada Sabtu (30/1).



Kepala Satuan Pol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, operasi pemantauan prokes kali ini dilakukan terkait pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan terkait surat imbauan Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasarl bernomor 25/MDA-DPS/I/2021 ini mengatur tentang pelaksanaan Hari Suci Saraswati.


"Kami berupaya mencegah klaster-klaster penularan Covid 19 dengan memantau pelaksanaan kegiatan persembahyangan Saraswati di Pura Jagatnatha dengan mencegah masyarakat berkerumun dan memantau hal-hal yang akan menjadi pusat keramaian," kata Sayoga.


Lebih lanjut dijelaskan, tanpa mengurangi makna perayaan hari suci Saraswati tim gabungan berusaha untuk mengatur dan mengawasi kerumunan dikarenakan ada  pemedek yang akan bersembahyang di pura Jagatnatha. Padahal sebelumnya Satgas sudah mengimbau agar masyarakat bersembahyang dari rumah.


"Diharapkan kegiatan ini dapat mengurangi klaster  penyebaran covid 19 dan memutus mata rantai penularan covid 19 tentunya yang lebih penting masyarakat harus meningkatkan protokol kesehatan untuk keamanan bersama," ujarnya (r1)

Wawali Jaya Negara Hadiri Persembahyangan Saraswati di Pura Jagatnatha

Bali kini , Denpasar- Perayaan Hari Suci Saraswati di Kota Denpasar tahun sedikit berbeda di bandingkan tahun tahun sebelumnya. Saat ini dalam masa pandemi Covid 19 tata laksana pelaksanaan Puja Saraswati dilakukan sangat terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, kehadiran umat pun sangat terbatas karena yang hadir hanya Sulinggih, Pemangku, Serati Banten dan Tim Penyuluh Agama Hindu Kota Denpasar. 

Persembahyangan Hari Raya Saraswati di Pura Agung Jagatnatha pada tanggal 30 Januari 2021 dimulai pada pukul 10.00 wita, dipuput Ida Pedanda Gede Putra Telaga dari Griya Telaga. Hari Raya Saraswati merupakan hari suci bagi umat Hindu sebagai simbol turunnya ilmu suci dan ilmu pengetahuan.


Persembahyangan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara hadir langsung dalam persembahayangan dan memastikan diterapkannya protokol Kesehatan COVID-19.

Usai melakukan persembahyangan Jaya Negara mengatakan bahwa momentum peringatan Hari Suci Saraswati ini tentunya wajib dimaknai dengan mulat sarira bersama oleh seluruh umat se-Dharma dimanapun berada. Hal ini lantaran Hari Suci Saraswati diperingati sebagai piodalan Sang Hyang Aji Saraswati yang telah menganugrahkan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia dalam situasi pandemi covid 19

Ditambahkan  ilmu pengetahuan merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Dimana, ilmu merupakan senjata dalam mengarungi kehidupan. Sehingga keberadaan ilmu pengetahuan menjadi penting bagi kehidupan manusia di alam semesta ini.

“Kami segenap jajaran Pemerintah Kota Denpasar mengucapkan selamat Hari Suci Saraswati bagi seluruh umat se-Dharma, semoga momentum hari suci ini dapat kita manfaatkan bersama sebagai ajang interospeksi diri dan meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam prabhawanya sebagai Sang Hyang Aji Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan,” katanya.

Sementara Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Raka Purwantara menjelaskan bahwa bhakti Saraswati tahun ini dilaksanakan secara sederhana dan kehadiran umat yang sangat terbatas. " Kami berharap umat dan masyarakat bisa melakukan persembahyangan di rumah masing masing, karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid 19," kata Raka Purwantara. 

“Melalui Pelaksanaan Hari Raya Saraswati ini diharapkan dapat menjadi momentum perenungan masyarakat Denpasar untuk bersama-sama dengan ilmu pengetahuan suci kita bulatkan tekad untuk bersama berjuang melawan COVID-19 dengan penegakan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.” katanya. (r1)

Jumat, 29 Januari 2021

Antusiasme Peserta Ikuti PIP Tahap 2 Melebihi Target

Disparda Denpasar Tutup Pendaftaran Lebih Awal Pada 10 Februari Mendatang

Peserta Bersaing Ketat Saat Pendalaman Minat Pada Sesi Pelatihan


Bali Kini ,Denpasar - Pandemi Incubation Program (PIP) Tahap 2 yang dikemas dalam Bantuan Stimulus Produktif (BSP) yang dilaksanakan Pemkot Denpasar melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Bekraf dan STIMIK Primakara, BPD Bali serta inkubator bisnis ini mengundang antusiasme peserta. Dimana, sejak dibuka pada 25 Januari lalu, sedikitnya 6.000 peserta telah melaksanakan pendaftaran awal. Karenanya, untuk menghindari adanya overload target, maka penutupan pendaftaran akan dipercepat pada 10 Februari 2021 dari jadwal yang semula pada 28 Februari 2021. 



Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Wayan Hendaryana saat diwawancarai Jumat (29/1) menjelaskan bahwa percepatan penutupan pendaftaran ini dilaksanakan guna mempercepat tahapan verifikasi. Sehingga lebih awal diketahui peserta yang lulus seleksi administrasi dan tidak lulus. 


"Jadi karena quotanya terbatas sebanyak 1.680 peserta dan sudah melebihi target yang ditetapkan maka dipandang perlu untuk mempercepat penutupan pendaftaran, sehingga tahap verifikasi dapat dilaksanakan lebih cepat, jika ada yang gugur dapat dilaksanakan perpanjangan pendaftaran," jelasnya


Hendar mengajak seluruh masyarakat Kota Denpasar untuk segera melakukan pendaftaran sebelum tanggal 10 Februari 2021. 


"Jangan berkecil hati, semua masih berpeluang untuk lolos, nanti akan dilaksanakan pelatihan dan pendalaman minat melalui ideasi, workshop dan pemasaran, disana akan keliatan bagi masyarakat untuk mengahsilkan sebuah ide atau pengembangan usaha yang nantinya akan menerima Bantuan Stimulus Produktif (BSP) ini," kata Hendar


Diberitakan sebelumnya bahwa Pandemic Incubation Program  (PIP) Tahap 2 merupakan sebuah upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi lewat usaha rintisan masyarakat. Dimana, kegiatan ini dikemas melalui pemberian Bantuan Stimulus Produktif sebesar Rp. 1,5 juta.


 “Tahun ini besarannya naik dari Rp 1 juta pada tahun lalu, naik jadi Rp 1.5 juta untuk masyarakat Kota Denpasar yang ingin membuat usaha,” ujar Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA. Dezire Mulyani


Adapun syarat penerima yakni masyarakat umum yang memiliki KTP Denpasar. Calon penerima akan melakukan registrasi pada sistem dan sekaligus pada sistem tersebut akan dilakukan penyaringan agar tepat sasaran. Mereka yang pernah mendapatkan stimulus ini tahun 2020 lalu otomatis tak akan bisa mendaftar lagi. Setelah dinyatakan lolos, nantinya peserta akan mengikuti pendampingan selama 3 bulan.

“Mereka bisa memilih minat di bidang kuliner, fashion, kerajinan dan lainnya,” kata Dezire


Lebih lanjut dikatakan Dezire bahwa pendaftaran PIP Tahap 2 ini sedianya akan dibuka pada 25 Januari hingga 28 Februari 2021. Dilanjutkan tahap pemberkasan yang juga disertai dengan pelatihan awal mulai dari Idea  (penciptaan ide usaha), Workshop (sharing pengetahuan), dan pemasaran produk. Dari sanalah nanti ditetapkan sebanyak 1.680 orang yang menjadi penerima Bantuan Stimulus Produktif untuk dilanjutkan dengan pencairan bantuan.


“Kalau misalnya dikasi sebelum pelatihan, takutnya mereka tidak serius ikut pelatihan. Kami kan inginnya agar mereka benar-benar membuka usaha sesuai dengan apa yang diberikan dalam pelatihan, dan untuk PIP Tahap 2 ini diperuntukan bagi masyarakat umum serta penyandang disabilitas,” imbuhnya


Bahkan, guna memastikan usaha peserta berjalan dengan lancar. Pihaknya juga akan turut melaksanakan pendampingan selama 3 bulan dari Bulan April hingga Juni 2021. Dimana, untuk pendampingan turut  disediakan 20 Tim Pendamping dari inkibator bisnis. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan kompetisi di antara para penerima yang sudah membuka usahanya. Dimana, empat orang terbaik akan mendapatkan masing-masing Rp 5 juta.  


Untuk diketahui, tahun 2020 lalu, telah lolos sebanyak 2.700 penerima stimulus produktif ini. Akan tetapi, tahun 2020 kemarin, stimulus dikhususkan untuk pelaku UMKM dan pekerja pariwisata yang terdampak Covid-19. (Ags/r1).


Gede Wijaya Katakan Tidak Benar PPKM Hanya Formalitas

Bali Kini ,Denpasar - Ketua Forum Perbekel/Lurah Kota Denpasar, I Gede Wijaya Saputra sangat menyayangkan adanya istilah formalitas dalam Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Denpasar. Hal ini lantaran pihaknya bersama seluruh Jajaran Perbekel/Lurah hingga Kepala Dusun dan Lingkungan serta Satgas Penanganan Covid 19 telah berusaha maksimal dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19. 


Gede Wijaya yang dikonfirmasi Jumat (29/1) mengatakan bahwa Perbekel/Lurah serta Kepala Dusun dan Lingkungan serta Satgas merupakan garda terdepan dalam mendukung pencegahan penularan Covid-19. Bahkan, bersentuhan  langsung dengan masyarakat tidak dapat dihindari. 

"Kita sebagai pelayan masyarakat tentu tidak bisa memilih dengan siapa saja bisa bertemu, dan semuanya kami layani dengan baik, bahkan dapat dikatakan bahwa kami paling beresiko terpapar covid 19," jelasnya

Pun demikian Gede Wijaya tak menampik masih tingginya penambahan angka kasus positif harian Covid-19 di Kota Denpasar. Karenanya diperlukanya kesadaran kolektif untuk mendukung pencegahan penularan Covid-19. Sehingga dimanapun kita berada, penerapan protokol kesehatan itu wajib dilaksanakan. 

"Covid-19 ini adalah masalah global atau masalah bersama, kita harus samakan persepsi dulu bahwa semuanya sudah berusaha dengan maksimal, karena dengan kesadaran bersama upaya pencagahan dapat dioptimalkan, namun demikian tidak bijak rasanya menyebut istilah formalitas, mengingat tugas dan tanggung jawabanya juga tidak kecil dan ini beresiko, jadi formalitas itu dari mana menilainya?," tanya Gede Wijaya 

"Jika kasus masih tinggi, saya kira itu karena justru Satgas bekerja keras dengan melakukan tracing dan testing yang masif dan gencar, jangan kira itu hanya formalitas, mencari orang yang kontak erat juga penuh resiko terpapar, dan Satgas juga kesulitan memantau disiplin prokes masyarakat saat diluar rumah, khususnya diluar wilayah desa/kelurahan, inilah yang disebut kesadaran kolektif. Apalagi penerapan PPKM ini merupakan kebijakan dan arahan dari Pemerintah Pusat yang wajib kita laksanakan," jelasnya

Gede Wijaya mengatakan masih ada celah bagi kita bersama untuk diskusi serta melaksanakan evaluasi. Sehingga apapun kebijakan yang dilaksanakan dapat memberikan menfaat yang maksimal. 

"Bahkan di negara yang maju sekalipun masih mencoba coba untuk merancang kebijakan, dan belum ada yang secara tepat dapat kita tiru sepenuhnya, itulah sebabnya tidak elok bagi kita untuk saling menyalahkan," katanya

Perbekel Desa Padangsambian Kelod ini mengatakan bahwa semua pihak dapat melaksanakan penilaian langsung ke lapangan dengan melaksanakam sidak atau pengecekan. Hal ini akan lebih memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana evaluasi kebijakan kedepanya. 

Selain itu kata Gede Wijaya bahwa dengan pelaksanaan PPKM ini justru memberikan legitimasi bagi Satgas Desa/Lurah untuk melaksanakan penertiban serta pengetatan disiplin penerapan protokol kesehatan. Sehingga upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat dioptimalkan. Tak hanya itu, selain merupakan arahan Pemerintah Pusat, PPKM juga menjadi jalan tengah dalam mendukung optimalisasi kesehatan masyarakat dan ekonomi. 


"Saya kira lebih bijaksana kalau kita saling mendukung, jika ada formula ynag lebih baik mungkin bisa kita bahas bersama untuk diterapkan, sehingga penanganan Covid-19 dapat dimaksimalkan, tetap semangat, jangan kasi kendor," pungkasnya. (Ags/r2).

SERIUS PENANGANAN SAMPAH, BUPATI ARTHA MERESMIKAN TPST PEH

Bali Kini, Jembrana - Bupati Jembrana I Putu Artha meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di TPA Peh Desa Kaliakah, Jumat (29/1).yang menggunakan metode 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).  Dimana tempat pengolahan sampah ini berkat jalin kerjasamanya Pemkab Jembrana bersama PT Systemic pengelolaan sampah menggunakan program STOP (Stopping Tap on Ocean Plastics).


Peresmian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) ini turut dihadiri Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali I Gusti Diah Werdi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, Asisten Setda Kabupaten Jembrana, Kepala OPD di Lingkup Pemkab Jembrana, Camat Negara dan Jembrana, serta Para Perbekel/Lurah se -Kecamatan Negara dan Jembrana. Dalam pelaksanaannya itu tetap mengedepankan Protokol kesehatan

Menurut Artha, langkah ini adalah bentuk keseriusan pemerintah kabupaten jembrana dalam mengurangi sampah serta merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Jembrana yang melibatkan kerjasama masyarakat dan pemerintah “Pembangunan TPST ini merupakan bentuk keseriusan untuk menciptakan Kabupaten Jembrana yang bersih dari sampah,” kata Bupati Artha di lokasi kegiatan.


Artha berharap, masyarakat di Kabupaten Jembrana dapat mendukung TPST yang ada di Desa Peh, Kaliakah ini melalui upaya memilah sampah secara pribadi serta menerapkan 3R dari pribadi dan rumah masing-masing. "Pilah sampah di rumah dan terapkan reduce, reuse dan recycle dari rumah tangga masing-masing, karena sampah adalah masalah kita bersama" ujar artha

Peresmian TPST ini ditandai dengan penandatangan Mou dengan PT. SYSTEMIC selaku pengelola TPST dan Pengguntingan pita oleh Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan serta Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali I Gusti Diah Werdi Srikandi Wedasteraputri Suyasa.

Bupati Artha bersama Wabup Kembang pada kesempatan ini juga menyempatkan diri keliling untuk melihat mesin pencacah sampah yang ada di TPST Peh. Secara simbolis dirinya memasukkan sampah-sampah organik, berupa dedaunan ke alat penghancur yang nantinya akan dibuat kompos.


Sementara itu, Kapala Dinas Lingkungan Hidup I Wayan Sudiarta mengaku kerjama dengan PT.Systemiq ini untuk mengimplementasikan peraturan Gubernur no.67 tahun 2019 mengenai pengelolaan sampah berbasis STOP melalui partispasi aktif masyarakat serta dukungan dari pihak desa atau kelurahan.


“Tujuan dari kerjasama ini untuk meningkatkan keselarasan dan mengembangkan kerja sama pengelolaan sampah yang dilakukan secara komperehensif dan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,”ujarnya


Sudiarta juga mengatakan, bahwa tujuan dari peresmian TPST Peh dan Penandatanganan ini meningkatkan sistem dan program pengelolaan sampah untuk menanggulangi pencemaran lingkugan akibat pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya terutamanya sampah plastik.


“Untuk meningkatkan SDM terkait pengelolaan sampah di Jembrana dengan kampanye perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah di rumah tangga,”pungkasnya. (adi/r1)


Wawali Jaya Negara Hadiri Pelaksanaan Vaksinasi

Anggota Forkopimda Denpasar  Jalani Vaksinasi  Kedua.


Bali Kini ,Denpasar - Vaksinasi covid-19 tahap pertama yang telah dicanangkan serentak waktu lalu di Kota  Denpasar dan kini pada Jumat (29/1) dilanjutkan pada vaksinasi kedua yang dilaksanakan di RSUD Wangaya. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Denpasar yang telah menerima vaksin buatan sinovac tahap pertama kali ini melanjutkan vaksinasi kedua. Tampak hadir  Wakil Walikota Denpasar I GN Jaya Negara mendampingi Forkopimda Denpasar, tenaga kesehatan, perwakilan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, dan tokoh agama perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Denpasar menerima vaksinasi yang kedua.



Penerima vaksinasi tahap kedua ini diantaranya Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Kqpolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Kepala Kejaksaan Denpasar Luhur Istighfar, Kepala Pengadilan Denpasar Dr. H. Sobandi, Kepala Pelaksana BPBD Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa, IDI Cabang Denpasar dr. I Ketut Widiyasa, dan Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD. Wangaya.


Wakil Walikota I GN Jaya Negara mengatakan pelaksanaan vaksinasi yang  kedua ini wajib mengikuti presedur yang telah ditentukan terkait pelaksanaan vaksinasi. Sebelumnya secara serentak Denpasar telah mencanangkan pelaksanaan vaksinasi yang diikuti Forkopimda Denpasar, hingga para Nakes yang ada. Kami berharap pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Kota Denpasar dapat berjalan lancar. Terkait dengan penerimaan vaksin dari Pemerintah Provinsi Bali kepada Kota Denpasar tentu kami tetap melakukaan koordinasi dan juga melihat sarana dan prasarana terkait dengan tempat penyimpanan.


Sementara Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan  sebanyak 5000 Nakes lebih telah mendapat vaksinasi  covid-19 buatan sinovac. Vaksinasi  kedua ini dilaksanakan setelah 14 hari penerimaan vaksinasi yang  pertama. Untuk diketahui Denpasar menerima 24.280 vial vaksin, untuk 12.295 target sasaran. Untuk tempat pelaksanaan vaksinasi Pemkot Denpasar menyiapkan 17 fasyankes meliputi 11 puskesmas, 5 rumah sakit, dan 1 kantor kesehatan pelabuhan. Meski telah mendapatkan vaksinasi covid-19, Sri Armini juga mengharapkan penerima untuk tetap disiplin menerapkan prokes 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan juga rutin mencuci tangan. “Pencegahan penyebaran covid-19 tidak bisa dilaksananakan Pemerintah  saja, namun dibutuhkan kerja keras bersama seluruh masyarakat dengan 3 M. Kita harus tetap waspada pada masa pandemi ini dengan tetap menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan prokes tidak boleh kita abaikan,” ujarnya. (pur/r2)

Inovasi KRIS Klungkung Dipelajari Kabupaten Sijunjung Sumatra Barat

Bali Kini ,Klungkung - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menerima kunjungan Bupati Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat Yuswir Arifin di Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Jumat (29/1). Kunjungan yang dilaksanakan bersama jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung itu dalam rangka melakukan Kaji Banding terkait proses pelaksanaan vaksinisasi Covid-19 dan Inovasi Pelayanan Publik Sinovik Kring Sehat (KRIS). Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua TP. PKK Kabupaten Sijunjung Ny. En Yuswir, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Klungkung Luh Ketut Ari Citrawati dan Kepala Dinas Kabupaten Klungkung dr. Ni Made Adi Swapatni.



Dalam sambutannya tersebut, Bupati Suwirta mengucapkan selamat datang kepada Bupati Sijunjung bersama jajaran terkait. Bupati juga memaparkan terkait inovasi untuk melayani masyarakat dibidang kesehatan yakni inovasi KRISS 118 yang sudah berhasil masuk ke dalam 99 Top Inovasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi. Program KRISS ini telah melayani seluruh Kecamatan melalui Puskesmas yang ada di Kabupaten Klungkung. "Jadi jika ada masyarakat yang mengalami kedaruratan bisa dengan cepat menghubungi 'call center' (118/0366 118). Program ini kita ciptakan tahun 2016, nah sehingga masyarakat yang mengalami kecelakaan atau pingsan dirumah bisa lebih cepat mendapatkan penanganan," ujar Bupati Suwirta.


Pemkab Klungkung juga sudah melakukan pelayanan kesehatan menyeluruh/universal had cafried. Walaupun kita dengan PAD yang tidak begitu besar tahun 2018 kita sudah Universal Health Coverage (UHC), dimana masyarakat kita sudah ditanggung oleh BPJS. Saat ini RSUD Klungkung sudah tipe B dengan status rumah sakit pendidikan dan pihaknya selalu berusaha menggenjot rumah sakit ini untuk bisa melayani kesehatan masyarakat secara maksimal. Tidak hanya itu, saat ini Pemkab Klungkung sudah menerapkan sistem pembayaran (Global Budget) yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan, untuk meningkatkan optimalisasi Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). "Semoga dengan adanya program ini pelayanan kesehatan di Kabupaten Klungkung bisa berjalan dengan baik dan optimal," harapnya.


Kemudian terkait penanganan Covid-19 kami membentuk tim satgas gotong-royong dengan strategi persuasif, dimana saat kami turun untuk memberikan pemahaman agar masyarakat bisa mengikuti protokol kesehatan dengan baik. Selain itu, langkah-langkah prenpentif lainnya yakni melakukan repid antigen untuk warga yang akan menggelar upacara adat. Bupati juga menjelaskan jumlah warga wajib mendapat  vaksin sebanyak 9.000, namun untuk saat ini Klungkung baru mendapatkan jatah vaksin sebanyak 4.200 vaksin.  "Jadi kita dalam hal ini harus mendukung penuh terkait dengan vaksinasi ini dan kita juga harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa apa yang dilakukan ini adalah cara yang terbaik untuk menangani Covid-19," ucapnya.


Sementara, Bupati Kabupaten Sijunjung Sumatra Barat Yuswir Arifin menyampaikan tujuan dari kunjungannya tersebut adalah untuk mengetahui tentang inovasi pelayanan kesehatan khusus KRIS dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Klungkung. Pihaknya menambahkan di Kabupaten Sijunjung ada delapan Puskesmas.


Sedangkan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sijunjung rencananya akan dijadwlkan pada Bulan Februari mendatang. "Kirannya apa yang kami pelajari disini bisa diterapkan di Kabupaten Sijunjung," ujarnya.(puspa/r).

Kunjungi Desa Akah, ASITA 1971 Bali Apresiasi Semangat Pokdarwis

Dalam Membangkitkan Potensi Objek Wisata


Bali Kini ,Klungkung - Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta menerima kunjungan DPD ASITA 1971 Bali di kediaman pribadinya di Banjar Singging, Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Kamis (28/1). Kunjungan dipimpin Ketua DPD ASITA 1971 Bali, I Putu Winastra. Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung Anak Agung Putra Wedana, Kepala Desa Akah I Nyoman Sujati, Ketua Pokdarwis Desa Akah I Ketut Sukadana bersama anggota.



Wabup Kasta dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada rombongan ASITA 1971 Bali yang telah melakukan kunjungan ke Desa Akah. Selain melakukan kunjungan, ASITA juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat. Semoga dengan kunjungan ini memberikan hasil yang positif tentunya untuk Pokdarwis Desa Akah yang saat ini sedang membangkitkan potensi desa wisata. "Terimakasih atas bantuan paket sembako kepada masyarakat, semoga dengan kunjungan ini tentunya dapat memberikan hasil positif maupun sebuah motivasi untuk Pokdarwis Desa Akah dalam membangkitkan potensi desa wisata," harap Wabup Kasta.


Selain itu, usai pertemuan dikediamannya Wabup Kasta lanjut mengajak rombongan melihat salah satu potensi wisata yakni mata air Pura Beji Pasekan. Pihaknya juga melepaskan sebanyak 500 benih ikan di sungai unda yang berada dekat dengan Pura Beji.


Ketua DPD ASITA 1971 Bali, I Putu Winastra sangat mengapresiasi semangat Pokdarwis Desa Akah dalam membangkitkan potensi desa wisata. Adapun juga tujuan dari kunjungan ini untuk menyambut ulang tahun ASITA Bali 1971 yang ke-50 sekaligus memberikan bantuan sebanyak 80 paket sembako kepada warga penyandang disabilitas dan KK miskin di Desa Akah. Pihaknya juga akan menjadikan Pokdarwis Desa Akah sebagai anak angkat dalam membangkitkan potensi wisata. "Saya sangat apresiasi semangat dari seluruh anggota Pokdarwis Desa Akah dalam membangkitkan potensi Desa, mari jaga semangat ini agar nantinya apapun potensi yang ada disini seperti wisata spiritual, jalur tracking maupun lainnya bisa terwujud," harapanya.


Sementara, Ketua Pokdarwis Desa Akah I Ketut Sukadana mengatakan bahwa objek wisata akah yang memiliki potensi sangat memungkinkan untuk di konsep sebagai sebuah destinasi menarik, sehingga atas hal tersebut Pokdarwis desa akah membuat konset wisata seperti wisata alam, wisata spiritual, wisata kuliner, Wisata sejarah budaya dan seni. Dari keempat potensi yang dirancang baru potensi wisata alam treking, wisata river tuning, dan wisata kuliner cocking class yang sudah jalan. "Harapan kami kedepan sembari berproses kami akan menggarap sport perkemahan alam pedesaan dan wisata mancing, sebelum menggarap yg lebih besar," ujarnya


Selain itu, pihaknya juga menambahkan dari beberapa yang kami paparkan sangat disambut baik oleh peserta rombongan ASITA 1971 mengingat potensi yang ada sangat mendukung sekali. "Kami akan terus melakukan pembenahan pendukung, sehingga apa yang menjadi titik sasaran segera bisa terwujud," harapnya.(puspa/2).


Ganja Tangkapan Polda Bali Menyusut 934,46 gram Saat Disidangkan


Bali Kini ,Denpasar -
Polda Bali berhasil menggulung dua orang penanam Ganja, Oktober tahun lalu. Masing-masing, Johannes Pradipta (32) dan Giovanndi Biondi (30). Dari keduanya, berat ganja yang diamankan mencapai 4,5 kg. 


Dimana dari tangan Johanes diamankan berat bersih ganja 1.807,16 gram dan dari Giovanndi 2.702,14 gram yang seluruhnya meliputi batang, biji dan daun ganja. 


Nah, satu dari keduanya ini telah memasuki persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan langsung pemeriksaan saksi dan terdakwa. Adalah terdakwa Giovanni Biondi, yang lebih awal dihadapkan pada majelis hakim  diketuai Angeliky Handajani Dai,SH.,MH.


Dalam sidang yang digelar virtual itu, Jaksa dari Kejati Bali I Wayan Maret,SH menyebut jika terdakwa diamankan dengan barang bukti 1.767,68 gram yang dibeli oleh terdakwa seharga Rp.10 juta dari seseorang bernama Joni (DPO).


Dalam dakwaan JPU, terdakwa dijerat dakwaan ke satu Pasal 114 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009. Dan, dakwaan kedua, Pasal 111 ayat (2) UU No.35 Tahun 2009, tentang narkotika yang ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.


Untuk diketahui, dari data yang terekap wartawan ini saat rilis dari Polda Bali bahwa pria kelahiran Jakarta, 02 Januari 1990 ini lebih awal diamankan Sabtu, 13 Oktober 2020, sekitar jam 19.00 Wita bertempat di Kamar Nomor 17, Banjar Anyar Kelod, Desa Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Polisi mengamankan satu paket ganja berat 4,62 gram yang disembunyikan di tas kainnya. 


Dihadapan polisi, dia mengaku masih menyimpan Ganja di Pondok Nini Ubud, Jalan Sari, Banjar Ambengan, Peliatan, Ubud, Gianyar. Disini, ditemukan sembilan pot plastik warna hitam yang berisi pohon ganja. 


Petugas juga mengamankan tiga paket ganja di dalam kulkas, satu paket di dalam koper, satu paket di atas lantai, satu paket di dalam tas gendong dan satu paket di atas kulkas yang beratnya seluruhnya ada 2.697,52 gram. 


"Jadi totalnya ganja yang diamankan dari tangan Giovanndi, berat 2.702,14 gram. Serta tanaman pohon ganja dengan tinggi maksimal 14 cm," tertulis dalam keterangan di Polda Bali, kala itu.


Sementara rekannya yang tinggal di rumah tersebut bernama Johannes (berkas terpisah) juga diamankan. Dari kamar Johannes diamankan 12 paket berisi daun, batang dan biji ganja seberat 1.807,16 gram, alat hisap untuk ganja dan HP. Total barang bukti yang diamankan dari keduanya ini memiliki berat labih dari 4,5 kilo gram.[ar/r5]

DPRD Bali Dukung Sandiaga Uno Berkantor di Bali

Bali kini ,Denpasar - Soal rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Menparekraf) Sandiaga Uno yang akan berkantor di Bali, disambut baik DPRD Provinsi Bali. Diharapkan dapat membangun pariwisata Pulau Dewata ini yang terdampak pandemi Covid-19. 



Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama menegaskan Bali yang sudah dikenal dengan pariwisata budaya ini tidak butuh wisata halal. Tanpa membawa konsep wisata halal, Ia berharap rencana Sandiaga Uno berkantor di Bali itu akan berdampak baik bagi pemulihan pariwisata Bali. 


"Mudah-mudahan ada (dampak baik bagi pemulihan pariwisata Bali), asal jangan bawa pariwisata halal. Kita tidak butuh itu di Bali," tegas Adi Wiryatama.


Hal yang sama ditegaskan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry. Ketua DPD partai Golkar Provinsi Bali  ini meminta Sandiaga Uno untuk tidak lagi mewacakan wisata halal untuk diterapkan di Bali. Terkait rencana Sandiaga Uno berkantor di Bali, ia mendukungnya. 


"Kami apresiasi langkah tersebut (rencana Sandiaga Uno berkantor di Bali), sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan pemerintah pusat. Kami berharap kebijakan tersebut berdampak nyata terhadap pemulihan pariwisata. Dan mohon agar dihentikan wacana wisata halal khusus untuk Bali," kata Sugawa Korry.


Untuk diketahui, isu wisata halal kembali menjadi polemik akhir tahun lalu setelah Sandiaga Uno mewacanakannya usai dirinya dilantik sebagai Menparekraf. Sejumlah pihak keberatan dengan konsep wisata halal ini, terutama jika itu diterapkan di Bali. 


Sebelumnya, saat kampanye Pilpres 2019, Sandiaga Uno juga melontarkan wacana wisata halal di Bali, yang juga menuai keberatan banyak pihak ketika itu. Namun, usai bertemu gubernur Bali Wayan Koster akhir Desember lalu, Sandiaga Uno menegaskan Bali tetap dengan pariwisata budayanya, bukan wisata halal.


Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Suyasa menilai, rencana Sandiaga Uno berkantor di Bali sebagai sebuah terobosan yang patut didukung. Dengan berkantor di Bali, Sandiaga Uno, kata dia, bisa melihat langsung kondisi pariwisata Bali. 


"Saya kira bagus juga kalau Pak Sandiaga mau berkantor di Bali. Beliau bisa secara langsung melihat bagaimana keadaan pariwisata Bali pada saat pandemi, walaupun secara keseluruhan termasuk pariwisata internasional belum bisa dibuka, paling tidak dampaknya di pariwisata lokal. Pak Sandiaga yang punya folower jutaan itu bisa juga menjadi magnet bagi wisatawan yang akan melancong ke Bali," ujarnya.


Selain itu, lanjut dia, dengan merasakan sendiri kondisi pariwisata Bali saat pandemi seperti sekarang, diharapkan bisa menelurkan kebijakan untuk menggairahkan kembali pariwisata Bali.


Sebab, saat berkantor di Bali pastinya Sandiaga Uno akan sering bertemu dan berdiskusi dengan para pelaku wisata. Dengan melihat dan merasakan sendiri bagaimana keadaan pariwisata di Bali tentunya akan membuat suatu kebijakan dan strategi yang bisa membangkitkan gairah pariwisata, dan bisa membangkitkan semangat teman-teman pelaku wisata di Bali.


Ketua Komisi II DPRD Bali yang membidangi urusan Ekonomi dan Pariwisata, IGK Kresna Budi, juga mendukung rencana Sandiaga Uno berkantor di Bali. "Setidaknya beliau bisa lebih sering berdiskusi bersama pemangku kebijakan di Bali serta para pengusaha Bali seperti HIPMI, KADIN, ASITA, dan lainnya, yang nantinya bisa dicari solusi yang terbaik buat Bali," ujar Ketua DPD Golkar Buleleng ini.


Wakil Ketua Komisi  DPRD Bali dari partai Demokrat, Utami Dwi Suryadi, menambahkan, dengan berkantor di Bali Sandiaga Uno bisa melihat dan merasakan langsung kondisi di lapangan, dan selanjutnya bisa membuat kebiajakan yang aplikatif bagi pemulihan pariwisata pulau Dewata ini. 


Sementara itu, mentri yang baru ditunjuk ini diketahui mengunjungi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, Kamis (28/1). Hal ini sejalan dengan rencananya berkantor di pulau yang diberkati para Dewa Dewi, ini.[ar/r5]

Aksi Nekad Perampokan Dengan Pedang Terjadi Di SPBU Benoa


Bali Kini Denpasar -
SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) 54.801.51 Jalan Raya Pelabuhan Benoa, Pesanggaran, Denpasar Selatan, kembali terjadi aksi penodongan. Jika sebelumnya dengan senpi dan mengenakan  jaket gojek. Kali ini penodongnya gunakan sajam.


Aksi penodongan inipun terjadinya juga di waktu hari yang sama disaat Kamis ber adat. Aksi penodongan yang terekam CCTV itu terjadi, kemarin sekitar pukul 19.45 Wita. 


Dalam aksinya pelaku terlihat dari rekaman CCTV yang ada di TKP berhasil merampas tas yang dipegang karyawati SPBU. Jumlah uang yang berhasil dirampas ditafsir mencapai Rp. 10 juta.


“Pelaku mengambil uang yang dipegang oleh salah satu karyawati. Pelaku buru-buru dan hanya sebagian uang yang tercecer berhasil diambil,” ucap anggota di Polsek Benoa.


Saat kejadian, ada dua orang karyawati sedang bertugas. Yakni Ni Kadek Sri Astari (22) dan Ni Putu Maharani (23). Kemudian, datang seseorang pria yang tidak dikenal mengendarai motor jenis Vario mengisi bahan bakar seharga Rp.10 ribu.


Usai mengisi bahan bakar, pelaku yang menggunakan kendaraan tanpa plat nomor tersebut mendorong dan menodongkan senjata jenis pedang kearah Ni Putu Maharani. Hingga akhirnya dia terjatuh. Lalu pelaku mengambil sejumlah uang yang ada di tangan karyawati SPBU itu.


Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi belum memberikan keterangan resmi terkait aksi perampokan yang makin meresahkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.[a/r5]

Kamis, 28 Januari 2021

,,Bengkung ,,18 Orang Diganjar Tim Gabungan Saat Razia Penegakan Prokes di Lapangan Puputan

Bali Kini ,Denpasar -Meningkatnya potensi penyebaran kasus Covid-19 di wilayah  Kota Denpasar membuat Satgas Covid-19 Kota Denpasar melakukan langkah taktis. Melalui Tim Gabungan yang terdiri atas unsur TNI/Polri, Dishub, Sat Pol PP, Linmas, Satgas Gotong Royong Kelurahan dan Desa Adat kembali menggelar Razia Penegakan Hukum Pergub Bali Nomor : 46 Tahun 2020 dan Perwali Nomor 48 Tahun 2020. Kegiatan yang menyasar fasilitas umum Lapangan Puputan Badung  I Gusti Ngurah Made Agung ini dilaksanakan pada Kamis (28/1) pagi.

 foto : Pelaksanaan Razia Penegakan Prokes di kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar pada Kamis (28/1). 

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 18 orang terjaring lantaran tidak menerapkan standar protokol kesehatan dengan benar. Yakni tidak menggunakan masker dengan tepat. Sehingga  seluruhnya diganjar teguran simpati dan hukuman sosial  karena memakai masker yang tidak sempurna .

Kasat Pol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga disela kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan penegakan hukum (Yustisi) terkait Pergub No. 46 Tahun 2020 dan Perwali Kota Denpasar Nomor 48 Tahun 2020 serta pendisiplinan kepada masyarakat Kota Denpasar dilaksanakan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 dalam tatanan kehidupan Era Baru, terlebih lagi saat ini sedang berlangsung PPKM.


Dikatakannya, kegiatan ini dilaksanakan dengan mengecek protokol kesehatan di kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Dimana, kegiatan tersebut dikemas dengan melakukan pemantauan, teguran hingga sanksi denda dengan memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan. 


“Jadi dengan melaksanakan razia ini diharapkan masyarakat semakin meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.


Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan penindakan ini tidak semata mengenakan denda, melainkan memberikan efek jera sehingga masyarakat dapat tergugah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya menekankan bahwa dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 ini diperlukan kerjasama seluruh stakeholder, utamanya masyarakat. Hal ini lantaran masyarakat merupakan garda terdepan dalam pencegahan penularan Covid-19.


“Jadi masyarakatlah yang menjadi garda terdepan, dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama, tetap produktif, tapi protokol kesehatan wajib,” ujarnya.


Pun demikian dari pelaksanaan operasi yustisi kali ini, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan berkendara, yakni untuk tetap menggunakan masker sudah mulai meningkat. Namun demikian masih ditemukan pelanggaran dalam kegiatan yang digelar secara rutin ini. 


Dewa Sayoga mengungkapkan bahwa alasan klasik masih mendominasi pelanggaran. Hal ini diantaranya jarak tempuh yang dekat, merasa terganggu saat menggunakan masker, dan lupa membawa masker. Namun, pada kegiatan kali ini kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi. Hal ini mengingat kecilnya angka pelanggaran. 


“Alasan pelanggaranya cenderung klasik, lupa, ribet, jarak tempuh dekat dan lain sebagainya, padahal kita ketahui bersama bahwa pandemi belum usai, jadi kita wajib menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar,” ujarnya


Kendati demikian pihaknya tetap akan melaksanakan sosialisasi serta mengambil langkah preventif, persuasif dan edukatif untuk mengajak masyarakat untuk peduli dan ikut bertanggung jawab mematuhi prokes. Selain itu, kegiatan operasi yustisi tetap rutin dilaksanakan secara bergiliran di setiap wilayah desa/kelurahan se-Kota Denpasar.


"Secara bersama mari kita meningkatkan disiplin mematuhi prokes untuk keselamatan dan kesehatan kita semua agar bisa tetap produktif," pungkasnya. (r1)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved