-->

Minggu, 05 April 2020

Takut Corona Terdakwa Kasus Korupsi Jadi Tahanan Rumah

Denpasar,BaliKini.Net - Terdakwa kasus dugaan korupsi dana pungutan desa Pemecutan Kaja, atas nama AA Ngr Arwatha dialihkan penahanannya dari tahan rutan menjadi tahanan rumah. 

Terdakwa yang pernah menjadi Perbekel di Desa pemecutan Kaja, ini masih menjalani proses persidangan terkait kasus pungutan atau sumbangan di Desa pemecutan Kaja.

Informasinya, pria asal Pemucutan Kaja ini dialihkan penahanannya sejak hari Kamis (3/4) lalu. Angeliky Handajani selaku ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara ini membenarkan bila penahanan terhadap terdakwa Anak Agung Ngurah Arwatha dialihkan dari tahanan Rutan menjadi tahanan rumah.

Kata hakim Angeliky, pengalihan status dari tahanan rutan ke tahanan rumah diberikan setelah ada permohonan dari terdakwa."Karena ada permohonan dan kami menilai layak untuk dipertimbangkan maka mempertimbangkan," katanya.

Selain itu Hakim Angeliky juga menyebut, ada jaminan bahwa terdakwa tidak akan mempersulit jalannya persidangan, tidak menghilangkan barang bukti dan tidak melakukan perbuatan yang sama. "Selain itu ada juga orang yang menjamin serta ada yang jaminan," tambahnya. 

Dipastikannya, terdakwa mengajukan permohonan pengalihan penahanan karena khawatir penyebaran virus Corona di dalam Lapas. "Artinya saat ini kita semua sedang dihantui oleh masalah Corona. Saya sendiri ketakutan,"akunya.

Sebelumnya, Yulius Kalapas Kelas IIA Kerobokan, mengkhusus untuk warga binaan yang telah menjalani hukum tetap telah diusulkan asimilasi di rumah serta mendapat hak integrasi berupa pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat.

Itu diberikan khususnya yang masa 2/3 pidananya jatuh tanggal 1 April 2020 hingga 31 Desember 2020 serta tidak terkait dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2019 dan bukan warga negara asing.

"Secara rinci di dalam pembebasan tersebut yang pembatasan tidak terkena PP 99/2012 seperti pidana narkotika di atas 5 tahun, terorisme, Tipikor dan bukan orang asing," kata Yulius. (Ar/R5)

Total Lima Pasien Positif Corona di Bali Berhasil Sembuh

Denpasar,BaliKini.Net - Satgas Penanggulangan Covid-19, menyampaikan hingga saat ini ada 183 sampel PDP yang telah diuji, dan hasilnya sampel 161 orang yaitu 129 orang negatif, 32 orang positif.

Artinya, kasus pasien positif vovid-19 di Bali ada tambahan 5 orang yang keseluruhannya WNI dan merupakan imported case/ terinfeksi dari luar negeri.

Namun kabar baiknya, juga ada 5 orang pasien yang sembuh ( 2 WNA dan 3 WNI) sehingga total komulatif yang telah sembuh berjumlah 18 orang ( 4 WNA dan 14 WNI). 

Pada kesempatan ini juga disampaikan Surat Pemberitahuan Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Nomor 75/SatgasCovid-19/IV/2020 menyampaikan masyarakat yang berkeinginan memberikan bantuan, dipersilahkan dalam bentuk barang atau perlengkapan yang terkait dengan upaya penanggulangan covid-19 seperti Alat Pelindung Diri (APD), Masker, Handscoon, Hand Sanitizer, dll.

"Salah satu contohnya adalah dari kumpulan BUMN di Bali menyerahkkan 15 westafel portable untuk dipasang di tempat umum," Ungkap Dewa Made Indra, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 provinsi Bali.

Perlu diketahui juga, bantuan Pemerintah Pusat (BNPB dan Kemenkes) telah memberikan bantuan berupa APD 12.500 buah, masker sejumlah 37.500 buah dan rapid test 12.200 buah. Bantuan ini terdistribusi ke rumah sakit rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan. 

dijabarkan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah masuk ke Bali sebanyak 4494 orang. Jumlah yang telah dikarantina di Bapelkesmas dan BPSDM berjumlah 590 orang. 

Rapid test dilaksanakan di bandara maupun pelabuhan untuk pendatang dari luar (khususnya dari daerah zona merah) yang akan masuk ke Bali.

Satgas Gatong Royong Berbasis Desa Adat dan Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat Desa (Desa Dinas) agar BERSINERGI diantaranya menyatukan posko dan bersama-sama melakukan pengawasan dan edukasi kepada seluruh masyarakat khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang ke Bali.

Dihimbau kepada warga masyarakat yang baru pulang dari luar negeri dan dari luar daerah untuk melaksanakan karantina mandiri/isolasi diri sendiri di rumah masing-masing minimai 14 hari. (Ar/R5)

Pasien Covid-19 di Denpasar Yang Sembuh Dipulangkan

Rai Mantra Ingatkan Warga Tetap Disiplin Ikuti Arahan Pemerintah

Denpasar,BaliKini.Net - Setelah sebelumnya dinyatakan sembuh, seorang warga di Kelurahan Padangsambian Kaja, Denpasar yang sempat positif covid-19 telah dipulangkan ke rumahnya. Kini pasien tersebut kondisinya sudah semakin membaik setelah sempat dikarantina selama 14 hari

"Iya benar sudah dipulangkan, tadi saya juga sempat berkomunikasi dengan keluarganya. Saya minta agar tetap istirahat dirumah," kata Perbekel Padangsambian Kaja, Made Gede Wijaya saat dihubungi Minggu (5/4).

Wijaya belum berani membuka identitas dan alamat lengkap warganya yang sempat dinyatakan positif corona itu untuk menghindari dampak psikis dari yang bersangkutan dan anggota keluarganya.

"Kalau untuk identitas saya belum berani buka. Takutnya yang bersangkutan tidak berkenan saya harap tidak diganggu dulu karena sedang istirahat," kata Wijaya.

Sementara ditempat terpisah Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan bahwa ini merupakan kabar baik bagi penanganan wabah corona di Kota Denpasar. Namun demikian Rai Mantra berharap masyarakat tetap disiplin untuk mengikuti arahan pemerintah. Hal ini mengingat Kota Denpasar belum terbebas dari virus corona.

“Zona merah menandakan pernah ada kasus yang positif, sehingga tetap perlu meningkatkan kewaspadaan, begitu pula yang zona hijau, bukan berarti tidak ada sama sekali, bisa saja belum terlacak, jadi masyarakat harus tetap disiplin tinggi dalam mengikuti arahan pemerintah,” jelasnya. Rai Mantra yang didampingi Jubir Satgas Covid 19 Kota Denpasar juga mengajak warga Denpasar untuk selalu memakai masker bila keluar rumah. "Mari bersama sama gerakkan memakai masker dan  untuk selalu disiplin dan mengikuti arahan pemerintah," ajaknya.(Ags/r4).

Ringankan Beban Masyarakat Hadapi Covid-19 LPD Desa Panjer Serahkan 1.310 Paket Sembako

[Ket foto : Pembagian Sembako oleh LPD Desa Adat Panjer]
Denpasar,BaliKini.Net - Pandemi Virus Corona (Covid-19) sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat, khsususnya dalam bidang ekonomi. Guna meringankan beban masyarakat adat, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Panjer Kecamatan Denpasar Selatan memberikan bantuan paket sembako kepada seluruh krama Desa Adat Panjer. Bantuan yang diserahkan kepada 1.310 Krama Adat Panjer ini secara bertahap dibagikan melalui banjar-banjar, Minggu (5/4).

Kepala LPD Desa Adat Panjer, AA Kompyang Gede Ardana disela kegiatan mengatakan bahwa sebagai ujung tombak perekonomian masyarakat Bali, LPD memiliki tanggungjawab untuk menciptakan kesejahteraan dan stabilitas sosial masyarakat Adat Bali. Saat ini, ditengah mewabahnya virus corona ini membuat masyarakat memilkul beban yang amat berat, megingat sektor perekonomian mengalami goncangan hebat.

“Sebagai upaya menciptakan kesejahteraan dan keseimbangan sosial di masyarakat, khususnya masyarakat Adat Panjer kami memberikan bantuan paket sembako untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi wabah pandemi corona ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa paket sembako tersebut berisikan Beras 5 Kg, Mie Instan 10 bungkus, dan Minyak goreng 1 Liter. Dimana, secara bertahap bantuan sembako ini telah disebarkan kepada 1.310 Krama Desa Adat Panjer yang tersebar di 9 Banjar Adat.

“Tentunya kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat ditengah mewabahnya virus corona ini, dan semoga wabah ini dapat segera berakhir,” paparnya.

Sementara Lurah Panjer, I Made Suryanata mengucapkan terimakasih kepada LPD Desa Adat Panjer. Tentunya bantuan ini sangat bermanfaat guna meringankan beban masyarakat dalam menghadapi pandemi virus corona ini.

“Terimakasih kami sampaikan kepada LPD Desa Adat Panjer yang telah memberikan bantuan paket sembako kepada krama adat Panjer, semoga memberikan manfaat ditengah wabah corona ini,” katanya. . (Ags/r4).

Gerakan 10 Ribu Masker K3S Kota Denpasar

Dukung Pencegahan Covid-19, Siap Di Distribusikan ke-50 Pasar

Denpasar,BaliKini.Net - Seluruh lapisan bergerak serentak melawan Virus Corona (Covid-19) di Kota Denpasar. Tak terkecuali Kordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar. Organisasi yang dinahkodai Ny. IA. Selly Dharmawijaya Mantra yang juga Ketua TP. PKK Kota Denpasar ini turut menggagas Gerakan 10 Ribus Masker. 

Ny. Selly Mantra yang dikonfirmasi Jumat (3/4) ini menjelaskan bahwa pencegahan Virus Corona ini merupakan tanggung jawab bersama. Tentunya melihat fenomena di lapangan, dimana banyak dijumpai kelangkaan APD khususnya masker, membuat K3S Kota Denpasar berinisiatif bergerak mengumpulkan 10 Ribu Masker. 

"Melihat kondisi masker yang langka, tentu kami tergerak untuk membantu masyarakat yang membutuhkan guna mengurangi resiko dan penyebaran virus corona," jelasnya. 

Lebih lanjut dikatakan, dalam dua hari sukses terkumpul 10.557 masker yang merupakan bantuan dari rekan-rekan UKM, Pengusaha, Organisasi, serta perorangan. Adapun masker ini nantinya akan diberikan kepada seluruh pedagang pasar, tukang parkir dan petugas kebersihan di 50 pasar yang tersebar di Kota Denpasar. 
"Kenapa harus di pasar, hal ini karena pasar sangat rentan dalam penyebaran virus corona," ujarnya. 

Selain Gerakan 10 Ribu Masker, K3S dan PKK Kota Denpasar dibawah arahan Ny. Selly Dharmawijaya Mantra juga memiliki berbagai program dalam mendukung pencegahan penyebaran virus corona ini. Seperti halnya membagikan Susu Bear Brand, Buah, APD, alat pelindung wajah ke Puskesmas-Puskesmas dan RSUD Wangaya Kota Denpasar. 

"Kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam Gerakan 10 Ribu masker, dan program sosial lainya untuk bersama memutus penyebaran Virus Corona ini," ujar Ny. Selly Mantra sembari mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat serta membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. (Ags/r4).





Gerak Cepat Satgas Gotong Royong Covid-19

Gelar Penyemprotan Disinfektan, Pantau Mobilitas Penduduk, Hingga Edukasi PHBS

Denpasar,BaliKini.Net - Setalah sebelunya memiliki Satgas Covid-19 hingga ke desa/lurah, kini desa adat di Kota Denpasar turut membentuk Satgas Gotong Royong Covid-19. Tak perlu waktu lama, beberapa hari setelah diintruksikan oleh Pemprov Bali, Satgas Gotong Royong Covid-19 langsung dibentuk, salah satunya di Desa Adat Yangbatu Kota Denpasar. Kegiatan nyata pun langsung digalakkan, bersama Polresta Denpasar dan Polda Bali Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Yangbatu langsung menggelar penyemprotan disinfektan di seluruh jalan yang melintasi Desa Adat Yangbatu, Minggu (5/4).

Bendesa Adat Yangbatu, I Nyoman Kanduk Supatra didampingi Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Ada Yangbatu, I Made Buda Arka saat dijumpai disela kegiatan menjelaskan bahwa sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar serta Majelis Desa Adat, bahwa Desa Adat diharapkan membentuk Satgas Gotong Royong gune memarangi Covid-19 ini. Tak ingin berlama-lama, Desa Adat Yangbatu pun langsung membentuk dan merancang program kerja.

“Beberapa saat setelah diintruksikan, kita langsung bentuk, beragam organisasi adat kami libatkan, mulai dari Pemangku, Sabha Desa, Kerta Desa, Pecalang, Klian Adat, Sekehe Teruna hingga Tim Medis, tentunya diharapkan dengan pembentukan Satgas Gotong Royong ini dapat memaksimalkan upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” jelasnya.

Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Ada Yangbatu, I Made Buda Arka menambahkan bahwa berbagai kegiatan telah dan akan dilaksanakan. Pertama adalah melaksanakan Matur Piuning serta menghaturkan Segehan Wong-wongan sebagai upaya pencegahan berbasis kearifan lokal, melaksanakan sosialisasi melalui penyebaran buklet, memberikan sabun sebagai bentuk sosialisasi penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), penyediaan westafel di Pura Khayangan Tiga, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola pencegahan secara mandiri.

“Kami langsung bergerak dengan melihat kondisi sosial masyarakat, sehingga upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini dapat dimaksimalkan,” ujarnya.

Berkaitan dengan penyemprotan disinfektan ini, pihaknya menjelaskan bahwa Desa Adat Yangbatu memiliki beberapa jalanan yang melintas. Tak jarang lantaran terletak diantara dua pusat pemerintahan, yakni Kota Denpasar dan Pemprov Bali, menjadikan jalanan di Desa Adat Yangbatu sebagai jalur alternatif, lantaran mobilitas yang terbilang tinggi diperlukan upaya pencegahan dini adanya virus di jalanan.

“Dengan penyemprotan disinfektan di jalanan diharapkan mampu membunuh penyebaran cvirus di jalanan, mengingat Yangbatu seiring dilih menjadi jalur alternatif,” ujarnya.

Sementara kedepan, Buda Arka mengatakan bahwa kendati masih berada pada zona hijau, Desa Yangbatu harus tetap waspada. Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan, pihaknya akan melaksanakan pemantauan mobilitas penduduk. Sehingga mampu memberikan data pasti tentang persebaran penduduk dan kemungkinan adanya penduduk yang memiliki riwayat dari daerah zona merah.

“Saat ini bersama Kepala Dusun kami sedang melaksanakan pendataan mobilitas penduduk, sehingga dapat dipetakan kondisi penduduk sehingga mampu memberikan gambaran untuk mengambil langkah pencegahan dini, jadi diimbau bagi masyarakat di Desa Adat Yangbatu untuk segera melaporkan kepada Tim Satgas Gotong Royong apabila terdapat tetangga atau sanak saudara yang memiliki riwayat mengunjungi zona merah Covis-19, memili gejala Covid-19 atau sempat melaksanakan kontak dengan pasiesn baik OTG, ODP, PDP dan Pasien Positif Covid-19,” ujarnya sembari berharap wabah ini segera berlalu. (Ags/r4). 



Sabtu, 04 April 2020

Disinyalir Positif Covid, Warga Lakukan Aksi Lockdown Hingga Timbulkan Keresahan

Jembrana,BaliKini.Net - Khawatir terjadi penyebaran Virus Corona (Covid 19), sekelompok warga yang mengatasnamakam Satgas Gotong Royong, Sabtu (4/4) melakukan aksi inisiatif penutupan atau lockdown terhadap akses jalan menuju Perumas Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Penutupan akses jalan ini menggunakan batang bambu, disinyalir untuk melakukan karantina terhadap wilayah tinggalnya karena belakangan ini diinformasikan adanya warga yang positif terinfeksi Covid 19.

Dari hasil konfirmasi, Camat Negara, Andi Anjasmara mengaku belum mengetahui aksi ini. "Informasi terkait perkembangan COVID 19 maka dibentuk Satgas dari Pusat, Provinsi dan Kabupaten, sedangkan di Desa dibentuk Posko COVID19, Relawan Desa Lawan COVID 19 dan di Desa Adat Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat.
Terkait pemberitaan Surat di WAG adanya Surat tertanda Satgas Satgas Gotong Royong Baler Bale Agung, dari Satgas COVID 19 Kab. Jembrana justru mempertanyakannya. Semua informasi terkait perkembangan COVID 19 secara resmi diumumkan oleh Pemerintah (Satgas COVID 19). Satgas sampai saat ini belum menerima informasi terkait karantina wilayah, karena kewenangan ada di tangan Pemerintah. Demikian untuk tidak menimbulkan kepanikan dan pelanggaran penyebaran info HOAK agar foto surat dimaksud untuk tidak disebar", tegas Camat Negara.

Lantara menimbulkan keresahan, akses jalan tersebut kemudian dibuka oleh aparat Keamanan dari Polsek Negara dan saat ini masih dilakukan pemanggilan terhadap Ketua Satgas Gotong Royong Kelurahan Baler Bale Agung guna dimintai keterangan.

Sementara itu, seorang warga yang isukan positif Covid 19 telah dirawat intensif di RSUD Negara dan menunggu hasil Swab. (Suar/R1)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved