-->

Selasa, 05 Januari 2021

Tim Yustisi Denpasar Lagi Jaring 5 Orang Pelanggar Prokes

Bali Kini , Denpasar - Tim Yustisi melaksanakan penertiban protokol kesehatan terhadap pelaku usaha seperti Cafe, warung angkringan lapak kaki lima dan pengguna jalan di wilayah  Desa Pemecutan Klod Kecamatan Denpasar Barat Senin (4/1) kemarin malam. 


Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, penertiban protokol kesehatan sengaja menyasar pelaku usaha, karena disanalah tempat berkerumunnya orang banyak. "Maka dari itu kami harus pastikan semua tempat usaha di Kota Denpasar harus memenuhi protokol kesehatan," ungkap Sayoga saat dihubungi Selasa (5/1).



Lebih lanjut ia mengatakan, dalam penertiban yang dilakukan pada Senin malam pihaknya menemukan 5 orang pelanggar protokol kesehatan, satu orang di denda langsung karena tidak menggunakan masker dan 4 orang diberikan pembinaan.


Seperti penertiban sebelumnya dalam penertiban kali ini semua pelanggar juga  diberikan hukuman fisik  maupun moril. "Sanksi fisik mereka semua diberi hukuman push up, sanksi moril disuruh menyapu jalan dan menandatangangi surat pernyataan tidak makan melanggar protokol kesehatan lagi," jelasnya.


Kegiatan ini akan berkelanjutan dilakukan, agar semua masyarakat khususnya di Kota Denpasar sadar dan paham tentang  protokol kesehatan. Yang paling penting mereka sadar jika beraktifitas diluar rumah ingat menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan. Dengan demikian maka mata rantai penukaran covid 19 bisa segera diputus. Dengan labgkah itu perekonomian juga dapat kembali pulih. (Ayu/r2)

Pemkot Denpasar Siapkan 11 Fasyankes Dukung Vaksinasi Covid-19 Serentak


Bali Kini
,Denpasar – Pemkot Denpasar  mentargetkan tahap awal vaksinasi covid-19 di Kota Denpasar adalah tenaga kesehatan baik tenaga kesehatan yang di faskes pemerintah maupun yang di faskes swasta. Sasaran yg sementara hingga saat ini terdata di kota denpasar berjumlah 14.152 orang, diupayakan semua sasaran tersebut yang memenuhi persyaratan bisa tervaksinasi.


Fasyankes pelaksana vaksinasi covid-19 di Kota Denpasar terdiri dari 11 puskesmas, RSU Wangaya dan RSUP yang memiliki tempat penyimpanan vaksin sesuai standar WHO dengan target tahap awal  nakes di wilayah kota  denpasar. Di masing-masing fasyankes diatas sudah ada vaksinator dengan 32 orang vaksinator.


Hal ini terungkap saat dilaksanakan Rapat Koordinasi Kesiapan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Pelaksanaan Vaksinasi dan Penegakan Protokol Kesehatan Tahun 2021 yang diadakan Mendagri bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB melalui video confrence dengan Gubernur, Bupati serta Walikota seluruh Indonesia yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pada Selasa (5/01/21).


Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra mengikuti jalannya rapat koordinasi ini didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes , Kepala Dinas Kominfo, I Dewa Made Agung, SE, M.Si serta Kabag Humas dan Protokol, I Dewa Gede Rai.


Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, dalam sambutannya meminta Kepala Daerah untuk proaktif dalam mempersiapkan dan mensosialisasikan program vaksinasi yang akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi, secara bertahap, mulai pekan depan.


"Para Kepala Daerah, agar  betul-betul bisa mengatur supaya jangan sampai terjadi mis informasi, harus ada sosialisasi, ada tahapan dan sosialisasi yang harus disampaikan kepada masyarakat, agar tidak terjadi kegaduhan," kata Mendagri Tito.


Mendagri Tito juga meminta, kepala daerah untuk dapat menjawab pertanyaan publik terkait prioritas vaksinasi yang dilakukan terhadap 3 kelompok masyarakat seperti nakes dan pejabat publik serta tokoh agama. "Ini bagian dari upaya untuk meyakinkan publik bahwa vaksin aman," tandasnya.


"Penyuntikan perdana tanggal 13 Januari hari Rabu depan, itu nanti di tingkat pusat oleh Bapak Presiden langsung yang pertama menerima vaksin, beberapa menteri lain, pejabat tingkat pusat yang pimpinan Kementerian/Lembaga, usia di bawah 60 tahun, karena ini yang dari Sinovac, 18-59 tahun," ujarnya.


Selain data, Mendagri juga meminta kepala daerah untuk mengatur jadwal maupun kesiapan teknis lainnya dalam program vaksinasi secara gratis ini.


"Harus diatur jadwalnya pada saat penyuntikan, siapa yang ditarget, kemudian kordinasi dengan aparat keamanan, TNI/Polri, Satpol PP," imbuhnya.


Sementara Walikota Denpasar. I.B Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan Pemkot Denpasar mendukung  vaksinasi covid-19 secara serentak dan siap untuk mensosialisasikan program vaksinasi ini sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh pemerintah pusat. “Ini juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan publik serta mengantisipasi terjadinya kesimpangsiuran mengenai vaksinasi covid-19 ini,” ujar Rai Mantra.


Sebagaimana diketahui, penyuntikan vaksin rencananya akan dilakukan perdana pada 13 Januari 2021, diikuti secara serentak di 34 provinsi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi tenaga kesehatan dan publik dalam program vaksinasi gratis bertahap dengan diawali dengan tiga kelompok, yakni kelompok pejabat publik pusat dan daerah, pengurus Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan, serta tokoh agama daerah. (rls/r2)

Tiba di Bali, Vaksin Covid-19 Disambut Gubernur Koster

Bali Kini , Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Pusat yang telah memberikan perhatian besar kepada Pemerintah Provinsi Bali, karena Bali diberikan Vaksin Covid-19 yang porsinya cukup besar, bersama dengan daerah lainnya.


Ucapan terimakasih tersebut disampaikannya saat menerima kedatangan Vaksin Covid-19 yang sebelumnya telah dikirim oleh Biofarma Bandung pada tanggal 3 Januari 2021 ke Provinsi Bali dan tiba di Denpasar, Bali, Selasa (5/1) dini hari di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali.



Dengan pengawalan yang ketat, Vaksin yang diterima langsung oleh Gubernur Koster bersama Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya ini jumlahnya mencapai 31.000 vial, produksi Sinovac. 


"Saat ini, Vaksin masih dalam tahap pengujian oleh Badan POM, dan Vaksin ini disimpan di ruang penyimpanan Vaksin (cold room) Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebelum di distribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota di Bali," tegas Gubernur Bali Jebolan ITB ini.


Lebih lanjut, secara rinci Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengatakan untuk tahap pertama, Vaksin ini menyasar tenaga kesehatan di baris terdepan yang berjumlah 30.320 orang.


Secara rinci di Kabupaten Jembrana sebanyak 1.533 orang, di Kabupaten Tabanan sebanyak 3.118 orang, Kabupaten Badung sejumlah 5.551 orang, Kabupaten Gianyar sebanyak 3.134 orang, Kabupaten Klungkung 1.691 orang, untuk Kabupaten Bangli banyaknya 1.246 orang. 


Kabupaten Karangasem sebanyak 1.074 orang, di Kabupaten Buleleng sejumlah 3.590 orang, dan Kota Denpasar sebanyak 9.383 orang. "Mengenai pendistribusiannya ke Kabupaten/Kota menunggu keputusan dari BPOM Pusat," jelasnya.


Atas kedatangan vaksin, produksi Sinovac di Pulau Dewata, Wayan Koster menyatakan bahwa hal ini merupakan suatu kehormatan Pemerintah Pusat kepada Provinsi Bali yang diberikan porsi vaksin cukup banyak, yakni 31.000 vial dan menjadi prioritas Pemerintah Pusat.


Hal itu diyakinkannya karena Bali memang menjadi target untuk percepatan pemulihan kesehatan Covid-19 dalam rangka memulihkan pariwisata di Provinsi Bali, dan juga memberikan kepercayaan kepada pariwisata nasional, termasuk juga sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian di Bali dan juga di Indonesia.


"Saya dalam beberapa kali rapat dengan Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan beserta Menteri-Menteri terkait, dalam kaitannya tentang penanganan Covid-19 ini, dimana Bali mendapatkan prioritas, karena Bali sebagai destinasi pariwisata dunia yang diharapkan cepat pulih dari Covid-19, dan kemudian juga akan diikuti oleh kepercayaan oleh masyarakat indonesia dan dunia untuk memulihkan kehidupan pariwisata di Provinsi Bali, guna mengairahkan dan membangkitkan kembali perekonomian di Pulau Bali dan Indonesia pada umumnya," tutup Koster.[ar/r5]

Dua Kurir Sabu Sempidi Dituntut 13 Tahun


Bali Kini
,Denpasar  - Putu Eka Kurniawan (26) dan Putu Agus Muliawan (29) yang keduanya asal Sempedi, Mengwi, Badung dalam sidang secara online di PN Denpasar, oleh JPU dituntut hukuman pidana penjara selama 13 tahun.


Jaksa Ketut Sujaya dari Kejaksaan Negeri Denpasar, menjerat terdakwa Pasal Pasal 114 ayat (2) UU RI no.35 tahun 2009, terkait kepemilikan sabu berat bersih 22,72 gram.


"Menilai kedua terdakwa tanpa hak melawan hukum narkotik, menuntut agar menjatuhkan hukuman pidana penjara masing-masing selama 13 tahun dan denda sebesar Rp.1 miliar, subsider 6 bulan penjara," tuntut Jaksa asal Karangasem ini.


Dihadapan majelis hakim yang diketuai Kony Hartanto,SH.MH.,dua kurir yang didampingi pihak Posbakum Peradi Denpasar secara virtual, akan mengajukan pembelaan secara tertulis dalam agenda sidang pekan depan.


Sebagaimana tertuang dalam dakwaan, tertangkapnya kedua terdakwa ini diawali dengan dibekuknya terdakwa Kurniawan pada 4 Agustus 2020, sekitar pukul 01.45 Wita.  


Saat itu Kurniawan sedang mencari posisi untuk melakukan tempelan di wilayah Sibang Gede, Desa Darmasaba, Abiansemal, Badung. Saat itu, petugas mengamankan satu plastik klip berisi sabu berat 0,35 gram.


Saat diinterogasi, terdakwa Kurniawan mengaku bahwa sabu tersebut didapat dari terdakwa Muliawan (terdakwa II). "Keduanya telah sering melakukan pemufakatan jahat dalam transaksi jual beli narkoba," sebut Jaksa dari Kejati Bali.


Pengambangan dilanjutkan ditempat tinggal terdakwa Muliawan di Jalan Taman Sari II, Lingkungan Banjar Uma Gunung, Desa Sempidi,  Mengwi, Badung. Terdakwa Muliawan pun akhirnya ikut ditangkap dengan barang bukti delapan paket sabu.


"Total keseluruhan barang bukti yang diamankan dari kedua terdakwa ada sembilan paket dengan berat bersih 22,72 gram sabu," Kata Jaksa Sujaya.[ar/r5]

Para LC dan Cewek Spa ini Pesta Sabu, Oleh Hakim Dihukum 3 Tahun

Bali Kini ,Denpasar - Tiga wanita yang kesehariannya bekerja sebagai LC disebuah hiburan malam wilayah Denpasar, beserta seorang pegawai Spa oleh Pengadilan Negeri Denpasar dijatuhi hukuman selama 3 tahun penjara.


Keempat wanita penghibur yang diamankan saat sedang bergiliran nyabu, juga ditemani seorang pria bernama Rudi Piter (25) asal Ujung Pandang yang kesehariannya bekerja sebagai seles rokok di tempat hiburan malam.



Keempat wanita ini, May Lestari (21) asal Jakarta yang bekerja di Spa. Bersama rekannya para LC, Anggraeni alias Lefi (34) asal Sumedang, Indah alias Cery (23) asal Kerawang dan Nike Dian alias Keke (24) Tanggerang.


Jaksa I Made Lovi Pusnawan,SH yang sebelumnya menjerat para terdakwa yang sedang asyik pesta sabu ini selama 3 tahun 6 bulan, menyebut bahwa seluruhnya diamankan secara bersamaan dalam kamar kos terdakwa May Lestari.


Saat itu, para terdakwa yang sedang asik ngobrol secara sepontan untuk membeli sabu. "Meraka menggunakan sabu di kamar kos terdakwa May di Jalan Pulau Kawe Gang Appolo Kos Legong, Dauh Puri Kauh, Rabu,13 Mei 2020 pukul 14.30 wita," tulis Lovi dalam dakwaan.


Pengakuan masing-masing, Sabu berat 0,06 gram itu dibeli seharga Rp.500 ribu dari seseorang bernama Puji (DPO) yang diantar langsung ke kos. "Untuk membeli, uang dari Indah Rp.200 dan Dian alias Keke Rp 300 ribu," sambunya.


Setelah bergantian satu persatu dari mereka nyabu, datang dua anggota polisi dari Polresta Denpasar. Tidak satupun dari terdakwa ini beranjak, hanya bisa pasrah saat digiring ke polresta. 


Hakim Hari Supryanto,SH.MH., sependapat dengan tuntutan yang menjerat para terdakwa dengan Pasal 127 ayat (1) hurf a UU RI.No.35 tahun 2009. "Menyatakan para terdakwa bersalah dan menjatuhkan hukuman kepada masing-masing terdakwa dengan pidana penjara selama  3 tahun," ketok palu hakim, Selasa (5/1).

LONJAKAN KASUS COVID-19 KEMBALI TERJADI DI JEMBRANA

  BUPATI ARTHA PAPARKAN PENYEBABNYA

Bali Kini , Jembrana - Jumlah kasus positif Covid-19 di Jembrana  kembali meningkat sebelumnya. Bahkan Kabupaten Jembrana kini kembali masuk zona merah penularan . Secara kumulatif , kasus positif mencapai 913 orang , pasien sembuh 819 dengan catatan kasus kematian sebanyak 28 orang

Terhadap kembali melonjaknya angka kasus positif di Jembrana , Bupati Artha menyebut disebabkan banyak faktor . Diantaranya menurunnya tingkat disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan .

“ Harus kita akui sekarang masyarakat agak kendor. Kita juga serba salah melakukan penindakan karena keterlibatan masyarakat dalam jumlah cukup besar terjadi saat  pelaksanaan kegiatan adat dan agama . Khususnya upacara kedukaan , “  kata Artha didampingi Pj Sekda Jembrana Nengah Ledang , Aasisten II , Asisten III , Kepala BPBD Jembrana serta Kadis Kesehatan Jembrana , selasa ( 5/1/2021) .

 


Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus tersebut , Jajaran Satgas Covid-29 di Jembrana mengaku tidak tinggal diam. Beberapa langkah strategis penanganan  kata Artha  sudah dilakukan secara terus menerus . Diantaranya Melakukan giat sosialisasi penerapan protokol kesehatan ( prokes ) turun ke masyrakat . Kegiatan itu secara rutin dilakukan bersama seluruh jajaran terkait . Selain sosialisasi , juga ditindaklanjuti dengan operasi penegakan . Penindakan dimasyarakat juga dilakukan rutin tiap dua hari sekali. Jajaran Pol PP turun bersama Kepolisian , TNI mengadakan operasi penegakan 3 M dan protokol kesehatan .

“ Masyarakat terus kita ingatkan agar senantiasa disiplin . Tidak hanya menerapkan 3 M tadi , tapi juga menghindari kerumunan serta menjaga kesehatan lingkungan guna mencegah penularan ,” kata Artha.

 

Sementara Jubir Satgas Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha

membenarkan kembali adanya peningkatan kasus covid-19 di Jembrana . Sebulan terakhir ini  ada peningkatan kasus yang signifikan . Bahkan kini Jembrana kembali masuk zona merah. Secara total sebutnya kasus positif mencapai 913 orang , pasien sembuh 819 dengan catatan kasus sebanyak 28 orang . “ Untuk kasus hari ini ada penambahan kasus covid-19 1 orang . Awalnya suspect dirawat di RSU Negara, dinyatakan positif melalui hasil test swab positif. Sementara yang sembuh ada 4 orang , tiga orang itu sebelumnya dirawat di RSU negara serta 1 dirawat di puskesmas, “  paparnya .

Dari jumlah kasus itu , sikelompokkan ada dari klaster keluarga, klaster perkantoran , pelaku perjalanan , serta kegiatan adat dan agama. “ yang mendominasi akhir-akhir ini  klaster keluarga. Dari amana ? Dapatnya dari luar , ada keluarga yang berkegiatan diluar , membawa virus kekeluarga, “ terangnya.

Karena itu Ia menekankan sangat penting dalam pola penanganan , memikirkan solusi dari hulu sampai hilir. Promosi kesehatan juga harus masif . “ harapan kita kedepan nanti sudah tumbuh kesadaran . Tanpa harus melakukan operasi yustisi lagi. Ditengah kita lakukan tracing dan testing dengan masif . Yang terakhir tentunya treatment , agar kasus kematian bisa diminimalisir sekecil mungkin , “ pungkasnya .


Sementara terkait vaksin sinovac yang sudah tiba di Provinsi Bali sebanyak 31 ribu tersebut, Kadis Kesehatan dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan untuk kabupaten Jembrana sudah menyiapkan gudang farmasi untuk penyimpanan. yang dapat menampung ribuan vaksin. Sedangkan  tenaga vaksin yang akan melaksanakan vaksinasi pada masyarakat sudah mendapatkan pelatihan. Dari 31 ribu vaksin yang diterima Provinsi Bali itu dibagi tiap kabupaten. Kemungkinan nanti Jembrana dapat 5000. Nanti yang divaksin warga usia 18 hingga 59 tahun.

“Untuk pelaksanaan vaksin pihaknya juga sudah menyiapkan petugas yang sudah mendapatkan pelatihan. Selain itu kami juga menunggu petunjuk teknis dari provinsi Yang diprioritaskan untuk memperoleh vaksin adalah Tenaga Kesehatan, TNI Polri juga ASN yang melakukan pelayanan publik. Vaksin akan dilaksanakan dari Januari hingga April dan dijadwalkan 14 bulan. Diharapkan target vaksinasi mencapai 90 persen dan mencegah penyebaran virus corona.( Ariana/r3)

BUPATI ARTHA DATANGI RUMAH DUKA KORBAN TENGGELAM DI SUNGAI PECEGUR.


Bali Kini
, Jembrana - Suasana duka yang masih menyelimuti keluarga Ni Negah Narmi (60) asal Br.Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, selepas kedua anak laki - lakinya yang kelak menjadi harapan masa depan keluarga  Ni Negah Narmi harus pergi meninggalkan keluarga untuk selama-lamanya di usianya yang masih sangat muda yaitu 20 dan 17 tahun, akibat tenggelam di sungai Pecegur di desa setempat. Jum'at (01/01/2021) lalu menjadi perhatian bagi Bupati Jembrana, I Putu Artha.


Didampingi Plt Sekda Kabupaten Jembrana I Negah Ledang serta Kepala OPD di Lingkup Pemkab, Bupati Artha melayat ke rumah duka di Br.Kepuh Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Selasa (5/1) kemarin.


Di tengah keluarga yang masih berduka dan begitu terpukul dengan kejadian tersebut, Bupati Artha berharap pihak keluarga dapat mengikhlaskan kepergian Dua putra beliau yaitu Gusti Ngurah Komang Suka Suarsana (20) dan Gusti Ketut Budiana (17) dan tabah dalam menghadapi cobaan

“turut berduka cita atas musibah yang dialami, Saya harap keluarga korban tabah dan ikhlas” ujar Artha.


Selain bantuan sosial, Secara pribadi Bupati Artha memberikan bantuan kepada keluarga korban untuk meringankan beban keluarga korban yang diterima oleh Ni Negah Narmi ibu dari Almarhum. "Tidak sebanding dengan kehilangan yang dialami, namun Semoga ini dapat membantu keluarga" ucap artha.


Jenazah I Gusti Ngurah Komang Suka Suarsana dan I Gusti Ketut Budiana

dimandikan Selasa (8/2) sore. Selanjutnya Upacara pengabenan sendiri akan dilangsungkan pada hari Kamis (6/1) pagi. (Adi/janu /r3)


Bupati Suwirta Gelontorkan Bantuan Bedah Rumah

Bali Kini , Klungkung - Bentuk kepedulian seorang Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta kepada warga yang kurang mampu kembali terlihat ketika memberikan bantuan bedah rumah kepada keluarga Ketut Lendri (55) di Banjar Kemoning, Kelurahan Semarapura Klod, Selasa (5/1/2021). Proses pengerjaan bedah rumah tersebut diawali Bupati Suwirta dengan ikut membantu eksekusi pembongkaran rumah yang tidak layak huni tersebut. "Bantuan ini merupakan tindaklanjut dari hasil bedah kelurahan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu," ujar Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Sosial P3A, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya.



Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta mengatakan bahwa bantuan ini secara pribadi diberikan dengan menggunakan uang operasionalnya pribadi, sebab dari segi persyaratan tidak memenuhi. Kondisi itu didapati karena Ketut Lendri yang berasal dari Banjarangkan saat ini sedang ngontrak tanah milik kerabatnya yang tinggal di Sumbawa jangka waktu 25 tahun dengan membayar kontrakan Rp 500 rb pertahun. Maka dari situasi inilah saya mengambil langkah untuk mengentaskan garis kemiskinan. "Mereka sudah saling koordinasi bersama keluarga untuk pembangunan bedah rumah ini. Semoga nantinya proses pengerjaannya bisa berjalan lancar," imbuhnya


Bupati Suwirta juga menambahkan agar segala proses pengerjaan bedah rumah ini bisa dikerjakan secara maksimal dan tentunya jangan asal-asalan. Bedah rumah ini nantinya akan dikerjakan secara gotong-royong ada dari TNI, Dinas Sosial dan Kelurahan. "Mudah-mudahan dalam waktu singkat rumah ini cepat selesai dan tentu ibu bersama keluarga bisa menempati rumah baru walaupun tidak bagus tetapi tetap disyukuri dan tetap jaga semangat menjalani kehidupan," harap Bupati Suwirta.


Sementara, kesehariannya Ketut Lendri (55) hanya bekerja jualan canang di Pasar Galiran. Suaminya bernama Wayan Nata (56) saat ini mengidap penyakit sakit gula yang dideritanya selama dua tahun. Ia juga mempunyai anak empat masing-masing bernama I Wayan Sumardana Putra (32), Ni Made Suaryani, I Nyoman Mertayasa (29) dan Ni Ketut Lina Rasmini Dewi (17) masih sekolah SMK Negeri 1 Klungkung kelas II.  "Saya bersama keluarga mengucapkan rasa terimakasih kepada Bapak Bupati Klungkung atas kepeduliannya dan sudah memberikan bantuan ini, ucapnya.(puspa/R3)

Senin, 04 Januari 2021

Dinas PUPR Kota Denpasar Gencarkan Pembersihan Sungai, Antisipasi Terjadinya Luapan Air

Bali Kini ,Denpasar – Dalam menghadapi musim penghujan, kini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar terus melakukan pemantauan dan pembersihan sungai dan saluran air di beberapa titik di Kota Denpasar yang rawan terhadap terjadinya luapan banjir, pada Senin (1/4).



Kadis DPUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta saat dikonfirmasi mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih DPUPR dan Tenaga Penggelontor SDA melakukan pembersihan saluran sungai yang dilaksanakan di wilayah Jalan Hangtuah, salter Jalan Moh. Yamin, Tukad Loloan Sanur Kauh, Sungai Pemogan, Sungai Waribang, dan Tukad Badung Utara Taman Kumbasari. “Pelaksanaan pembersihan sungai ini merupakan antisipasi luapan air akibat peningkatan curah hujan dan  peningkatan volume sampah,” ujar Jimmy Sidharta.


Lebih lanjut dikatakannya, untuk pembersihan di Tukad Badung di wilayah Pemogan dan Tukad Loloan Sanur kami juga menggunakan alat bantu pengangkut sampah berupa trestrex. Dan dalam pelaksanaan pembersihian ini kami berhasil mengangkut sampah sebanyak 129 meter kubik dengan total armada sebanyak 16 truck.


“Pemantauan dan pembersihan ini akan dilaksanakan secara rutin bersama pasukan Biru Prokasih, karena kegiatan ini sangat penting mengingat saat ini curah hujan sangat tinggi. Sehingga dapat mengantisipasi adanya banjir atau luapan akibat meningkatnya debit air sungai dan tumpukan sampah,” ujar Ngurah Jimmy. Selebihnya Jimmy Sidharta juga mengatakan dalam meminimalisir terjadinya banjir diimbau kepada masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan.[ag/r3]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved