-->

Senin, 16 Juli 2018

Hut TVRI Ke 56 Kembalikan Kepercayaan Publik

Dirut TVRI: Kita Membereskan Public Trust

Denpasar,Balikini.Net  - Konsolidasi internal menjadi konsern LPP TVRI di hari jadinya yang ke-56. Salah satunya memperbaiki kepercayaan publik (public trust). 

Direktur Utama LPP TVRI, Helmy Yahya kepada wartawan di Kantor LPP TVRI Stasiun Bali, Senin (16/7/2018) mengemukakan, public trust itu dijabarkan kedalam beberapa program. Diantaranya tata kelola keuangan dan reformasi birokrasi. 

"Terobosan kita sebenarnya lebih kepada konsolidasi internal, kita membereskan public trust, bahwa tata kelola keuangan kita harus bagus. Reformasi birokrasi kita harus jalan. Karena intinya adalah public trust terutama dari stakeholder. Dan itu Alhamdulillah sudah hampir kita dapatkan semua," ungkapnya.

"Oleh karena itu sekarang TVRI bergerak sangat cepat, kita dapatkan banyak sekali tawaran-tawaran, baik siaran langsung maupun paket-paket kerjasama. Kementerian sudah masuk, swasta sudah masuk, TVRI sekarang sudah banyak sekali menerima iklan," imbuh Dirut LPP TVRI. 

Buah dari terobosan public trust yaitu dipercayanya LPP TVRI sebagai media partner sejumlah event bergengsi seperti Asian Games 2018, dan Asian Para Games 2018. Selain itu Helmy mengaku pihaknya juga akan menyiarkan preseason beberapa klub sepak bola kenamaan dunia. 

"Asian Games kita akan siaran 12 jam sehari, Asian Para Games kita media partner. Baru saja kita kemudian dapat preseason ya, preseason dari tim-tim sepak bola seperti Manchester United, Arsenal, Borussia Dortmund, Bayern München. Jadi saya pikir itu tidak mungkin kita bisa lakukan tanpa meningkatkan public trust, itu yang kita lakukan," ujarnya. 

Meski demikian Helmy Yahya tak memungkiri masih ada PR besar yang harus diselesaikan. Pekerjaan rumah itu seperti menyadarkan seluruh karyawan LPP TVRI dalam menghadapi persaingan media penyiaran di Indonesia. 

Selain memberdayakan Sumber Daya Manusia yang ada, pihaknya kini terus mengupayakan rekrutmen karyawan muda dan berkualifikasi. Mendatangkan staf ahli eksternal yang profesional juga menjadi strategi dalam meningkatkan daya tawar.

"Untuk digabungkan dengan tenaga-tenaga TVRI. TVRI sangat kuat dibidang teknik, walaupun orangnya sudah sangat menua. Tetapi kita luar biasa, sangat kreatif. Karyawan TVRI itu ada bisa bikin drone sendiri, ada yang bisa bikin OB Van sendiri, SNG sendiri, jadi bagaimana kita menggabungkan dua kompetensi ini ditambah dengan aktualitas, itu yang lama TVRI tertinggal," tegasnya. 

"Alhamdulillah sekarang TVRI sudah mulai berubah. Acara-acara milenial sudah mulai masuk, ya nonton saja ria jenaka milenial, dan sebentar lagi kita akan punya siti nurbaya yang akan kita buat musikal seperti la la land. Dan karya-karya di semester kedua ini akan tampil seperti harapan pemirsa," tutup Direktur Utama LPP TVRI, Helmy Yahya. (HRO/r3)

Sabtu, 14 Juli 2018

SIDAK ,BUPATI ARTHA SINGGUNG KENYAMANAN PENGGUNA JALAN

Jembrana,Balikini.Net - Bupati Jembrana I Putu Artha, jumat ( 13/7) melakukan pengecekan proyek pembangunan trotoar disepanjang jalan ratna , Kelurahan BB Agung Kecamatan Negara. Pembangunan trotoar dan perbaikan saluran drainase tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkab Jembrana menata dan mempercantik wilayah perkotaan. Dengan berjalan kaki , Bupati Artha didampingi sekda Jembrana I Made Sudiada, serta Asisten I I Made Wisarjita, mengecek tiap ruas trotoar yang sedang dikerjakan . Panjangnya mencapai 850 meter, kiri mapun kanan jalan.

Kepada pelaksana proyek , Artha menekankan pentingnya kenyamanan pengguna jalan saat proyek proyek pemerintah sedang dikerjakan. Seperti proyek trotoar di jalan ratna ini,  yang dinilainya sebagai jalur sibuk , penghubung desa Kaliakah, Berangbang serta kelurahan BB agung menuju kota. “ mestinya dikerjakan satu sisi dulu, baru dilanjutkan ke sisi berikutnya . Jangan diperbaiki bersamaan dua ruas seperti ini. Kasian masyrakat pengguna jalan , tambah macet ,”kata Artha Selain itu ,Ia juga meminta agar penurunan material proyek juga memperhatikan jam – jam sibuk masyarakat. “Truk yang membawa  pasir batu dan bahan lainnya bisa menurunkan bahan saat aktivitas jalan sedang sepi,”tambahnya lagi.

Selain itu yang tak kalah pentingnya disebut Artha adalah kebersihan saat proyek dikerjakan.” Jangan sampai saluran drainase justru mampet karena bekas material masih tertinggal. Kesannya sepele, tapi harus diingat pihak pelaksana, “ ungkapnya lagi.

Sementara Kabid Sumber Daya Air Jembrana , Widnyana mengatakan proyek pembangunan trotoar di BB Agung ini merupakan kelanjutan penataan kota,dengan nilai kontrak Rp1.160.000.000. Tujuannya  guna mempercantik dan memperindah kota Negara. Keberadaan trotoar juga akan mempermudah pejalan kaki, disamping memperlancar arus air, jelang musim hujan sebentar lagi. “ Kita targetkan proyek ini bisa selesai dalam waktu 4 bulan sesuai masa kerja proyek, “ujar Wiadnyana. (abhi/r3)


Bali Kini Ditemukan Orang Meninggal DinPinggir Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk

Jembrana ,Balikini.Net – Akibat penyakit Hiper tensi I Gede Merta 55 tahun Karyawan swasta asal  Br. Sumbersari, Ds. Melaya, Kecamatan. Melaya, Kab. Jembrana harus mengalami nasib taragis  korban yang hendak pulang kerumahnya itu harus meningal di perjalanan  . 

Menurut sejumlah saksi yang meliat korban Sekira pukul  13:20 wita saksi I Kadek Purnawan datang dari barat  sehabis membli solar di spbu sumbersari sesampai di tkp saksi melihat ada seseorang berhenti dan mendongkrak sepeda motor Vario warna Hitam No.pol Dk 6947 ZS.
''merunduk dan berbaring awalnya saya mengira orang tersebut dalam keadaan mabuk dan melaporkan kejadian tersebut ke Pos lantas Sumbersari ''. ujarnya .

Oleh petugas Lalulintas mendatangi Tkp dan segera membawa korban ke Puskesmas Melaya untuk mendapatkan pertolongan, namun dari keterangan dokter Rian bahwa korban sdh dlm keadaan meninggal dunia serta tidak ditemukan luka-luka dan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Akibat kejadian itu pihak keluarga korban mengiklaskan kepergian korba karena korban diketahui punya riwayat penyakit Hiper tensi serta pihak keluarga korban menolak dilakukan tindakan otopsi. [bill/r3]

Ditemukan Orang Meninggal DinPinggir Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk

Jembrana ,Balikini.Net – Akibat penyakit Hiper tensi I Gede Merta 55 tahun Karyawan swasta asal  Br. Sumbersari, Ds. Melaya, Kecamatan. Melaya, Kab. Jembrana harus mengalami nasib taragis  korban yang hendak pulang kerumahnya itu harus meningal di perjalanan  . 

Menurut sejumlah saksi yang meliat korban Sekira pukul  13:20 wita saksi I Kadek Purnawan datang dari barat  sehabis membli solar di spbu sumbersari sesampai di tkp saksi melihat ada seseorang berhenti dan mendongkrak sepeda motor Vario warna Hitam No.pol Dk 6947 ZS.
''merunduk dan berbaring awalnya saya mengira orang tersebut dalam keadaan mabuk dan melaporkan kejadian tersebut ke Pos lantas Sumbersari ''. ujarnya .

Oleh petugas Lalulintas mendatangi Tkp dan segera membawa korban ke Puskesmas Melaya untuk mendapatkan pertolongan, namun dari keterangan dokter Rian bahwa korban sdh dlm keadaan meninggal dunia serta tidak ditemukan luka-luka dan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Akibat kejadian itu pihak keluarga korban mengiklaskan kepergian korba karena korban diketahui punya riwayat penyakit Hiper tensi serta pihak keluarga korban menolak dilakukan tindakan otopsi. [bill/r3]

Kesenian Gambuh Sakral Desa Pedungan

Denpasar,Balikini.Net  – Pesta Kesenian Bali menjadi ajang bagi pelaku seni budaya untuk menunjukkan kebolehan melalui garapan seni yang ditampilkan. Seperti pada Jumat (13/7), Kalangan Ayodya, Art Centre Denpasar riuh oleh pementasan Gambuh Anyar Anak- Anak Sanggar Seni Asti Swara, Banjar Kepisah, Desa Pedungan, Densel. Duta Kota Denpasar ini menampilkan lakon berjudul “Puun Pondok Prabangsa”.

Pembina Sekaa, I Nyoman Sudiana mengatakan lakon yang ditampilkan Sanggar Seni Asti Swara dalam pementasan Gambuh Anyar Anak- Anak ini mengisahkan Maharaja Kerajaan Lasem memperluas wilayahnya sedang mengadakan pertemuan dengan Kerajaan Pajang Mataram. Akhirnya disepakati Kerajaan Lasem akan menyerang Kerajaan Gegelang karena rajanya tidak mau tunduk. Maka diutuslah Raja Pajang Mataram beserta pasukannya menyerang Kerajaan Gegelang. “Mendengar kabar itu, Raja Gegelang bersiap melawan dengan mengutus Raden Panji beserta pasukannya. Raja Pajang Mataram tiba di perbatasan Kerajaan Gegelang. Dilihatlah banyak pondok rakyat Gegelang . Raja Pajang Mataram membakar pondok pondok tersebut. Melihat itu, Raden Panji marah dan mencari pelakunya . Diperjalanan, Raden Panji bertemu Raja Pajang Mataram beserta pasukannya sedang membakar pondok- pondok, maka terjadilah pertempuran” ujarnya.

Lebih lanjut Sudiana mengatakan tampilnya Sanggar Seni Asti Swara di PKB tahun ini merupakan kesempatan mengenalkan ke masyarakat sekaligus melestarikan kesenian Gambuh dari Desa Pedungan. “Kebetulan di Desa Pedungan Tarian Gambuh difungsikan sebagai kesenian sakral dan dipentaskan setiap enam bulan sekali saat Rahina Tumpek Wayang di Pura Puseh Desa Pedungan. “Agar kesenian Gambuh ini tetap eksis, khusus untuk pamentasan di PKB ini, Gamelan Tarian Gambuh ditransfer kedalam Gamelan Semarepegulingan. Tujuannya untuk mempersingkat durasi, karena durasi pementasan kesenian Gambuh klasik yang asli dapat menghabiskan durasi hingga pagi hari. Jadi kali ini dipadatkan durasinya. Latihan sudah kami mulai sejak tiga bulan lalu. Anak- anak ini memiliki dasar sebagai  pemain Gender Wayang, jadi tinggal mengajarkan aransemen baru dan tidak belajar dari nol. Gelungan yang dipakai para penari Gambuh di PKB ini juga merupakan duplikasi dari Gelungan Sesuwunan Pura Puseh berupa Gelungan Panji. Gelungan Panji dan beberapa Gelungan lainnya di Pura tersebut bersifat sakral dan untuk mementaskannya pun perlu terlebih dahulu Ngatur Piuning dan harus lengkap jumahnya saat mementaskannya.” Tutup Sudiana.

Salah satu penari, Ni Luh Arik Kencana Wangi saat ditemui usai pentas mengaku sangat bangga dapat tampil di PKB. “Saya disini memainkan lakon sebagai  Condong Kakan – Kakan. “Tarian Gambuh dari Desa Pedungan ini merupakan Duwe Sakral, namun untuk PKB kali ini diinovasikan menjadi sebuah garapan seni pertunjukan. Untuk tarian Gambuh Desa Pedungan yang disakralkan, ada kalanya saat pentas para penari mengalami Kerauhan . Kerauhan disini berupa Kalinggihan Dedari Sesuhunan. Si penari menjadi atraktif menari saat mengalami Kerauhan” tuturnya.(esa/r4)


Jaga Semangat Gotong-royong dan Menyama Braya Dalam Beryadnya

Klungkung,Balikini.Net - Selalu jaga rasa persatuan dan kesatuan menyama braya agar Upacara Pitra Yadnya bisa berjalan dengan baik, hal demikian disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ny. Ayu Suwirta saat menghadiri Upacara Ngaben Masal di Banjar Tengah, Desa Nyanggelan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Sabtu (14/7/2018).

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam kedatangannya tersebut disambut baik warga setempat, Bupati Suwirta pun  sangat mengapresiasi baik atas semangat warga melaksanakan yadnya. “Melalui ngaben masal seperti ini semangat gotong royong dan menyama braya harus terus dijaga dengan sebaik-baiknya,” ujarnya

Menurut Bupati Suwirta, Upacara Ngaben Masal merupakan hutang yang harus dibayar untuk Sang Pitara (yang sudah meninggal). Upacara ini adalah yadnya suci yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. “Dasari hati yang tulus ikhlas dalam beryadnya,” Harap Bupati Suwirta.



Menurut Ketua Panitia pelaksana Nyoman Stember upacara ngaben massal ini sudah dimulai sebulan yang lalu, dengan jumlah sebanyak 17 sawe, masing-masing sawe dikenai biaya sebesar Rp 3juta dan  puncak upacaranya akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2018. Selain itu, Bupati Suwirta juga menghadiri upacara ngben massal di Banjar Kapit, Desa Nyalian dengan jumlah sawe sebanyak 17 yang puncaknya akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2018 serta di Desa Adat Sarimerta dan Banjar Lepang yang Upacara Ngaben Masalnya rutin dilaksanakan 5 tahun sekali.



Dihari yang sama, Wakil Bupati Klungkung Made Kasta juga menghadiri 3 upacara ngaben masal diantaranya yakni Banjar Cempaka, Desa Pikat dengan jumlah sebanyak 45 sawe, Banjar Kanginan, Desa Pasinggahan dan Banjar Bokong, Desa Sampalan. Dalam kehadiarannya disetiap lokasi upacara, Wabup Kasta berpesan untuk senantiasa bekerja sama dan gotong royong dengan tulus iklas, sehingga akan dapat mempererat rasa kekeluargaan. “Jaga rasa menyama braya dan tulus ikhlas dalam beryadnya,” Harapnya.(puspa/r4)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved