-->

Selasa, 05 Maret 2024

Penggemar Taylor Swift dari Berbagai Penjuru Asia Ramaikan Konsernya di Singapura

Penggemar Taylor Swift dari Berbagai Penjuru Asia Ramaikan Konsernya di Singapura

Penggemar Taylor Swift, atau Swifties, berkumpul untuk bernyanyi bersama menjelang konser Eras Tour-nya, di Bandara Jewel Changi Singapura, 1 Maret 2024. (Foto: REUTERS/Edgar Su)

 Singapura menjadi satu-satunya negara di Asia yang disambangi Taylor Swift untuk konsernya “The Eras Tour”. Penggemar Taylor Swift yang kerap dipanggil Swifties pun rela terbang jauh hanya untuk menonton pujaan mereka tersebut. Apa yang membuat mereka jatuh cinta dengan penyanyi asal AS itu?

SINGAPURA (VOA) — Konser The Eras Tour, yang digelar di Singapura selalu dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat. Namun ribuan Swifties sudah mulai memadati National Stadium, tempat penyelenggaraan konser itu sejak siang hari.

Para penggemar ini pun datang dengan mengenakan berbagai kostum unik mereka, yang sengaja dipersiapkan hanya untuk konser ini. Tidak hanya dari Singapura, mereka juga berdatangan dari berbagai penjuru Asia lainnya.

Salah satunya adalah Alif. Pria asal Kuala lumpur, Malaysia, ini sudah mendengarkan Taylor Swift sejak lama dan mengklaim bahwa dirinya adalah Swifty sejati.

“Saya fans dari Taylor Swift. Saya support dia, dari sejak saya berumur delapan tahun. Waktu itu saya mendengarkan lagu yang berjudul Love Story, lalu berlanjut sampai detik ini. Saya selalu menjadi fan Taylor dan mendengarkan lagu dia selalu,” ungkapnya saat berbincang dengan VOA.

Alif yang baru pertama kali menonton konser Taylor Swift, menyukai penyanyi itu karena lirik-lirik lagunya sangat menginspirasi dan mempunyai makna bagi kehidupannya.

“Saya suka dia karena semua lagu Taylor sangat luar biasa, dan semua lirik lagunya mempunyai makna yang dalam bagi saya. Dan saya sangat mengagumi dia,” tuturnya.

Sama halnya dengan Alif, tiga bersaudara perempuan -- Fika, Hanis, dan Fiza -- dari Kuala Lumpur sangat senang memperoleh kesempatan menonton Taylor secara live untuk pertama kalinya

Mereka bertiga mengaku tumbuh bersama-sama dengan lagu Taylor Swift, dan merupakan fans sejati.

“Kita mulai mendengarkan dia sejak sangat lama. Dan ini adalah konser dia di Asia yang saya tahu, jadi kita datang. Kalau dulu kita belum bisa datang ke konsernya karena kita masih kecil, masih sekolah. Dan sekarang kita sudah bekerja, dan kita bisa membeli tiketnya dengan uang kita sendiri,” ungkap Fika

Fika pun mengatakan salah satu alasan dia sangat mengagumi Taylor adalah karena kepiawaiannya dalam menciptakan sebuah lagu. Selain itu, katanya, lirik-lirik lagu Taylor sangat berkaitan dengan kehidupan nyata semua orang.

“Seiring berjalannya waktu, saya sangat suka dengan bagaimana kontribusi dia dalam dunia musik, mulai dari lagu country, lalu berlanjut ke lagu pop. Jadi saya rasa, Taylor sangat tahu dan sangat bagus dengan apa yang dia lakukan saat ini dalam bermusik,” tambahnya.

Swifties dari Filipina, Tris dan Bea, juga ikut meramaikan konser Taylor Swift. Mereka yang sama-sama berusia 25 tahun ini sudah sejak dari kecil mendengarkan lagu Taylor. Tris yang sengaja membuat kostum hanya untuk konser ini pun sangat mengapresiasi Taylor yang membuat konser luar biasa ini untuk para penggemarnya di kawasan Asia.

“Kita fans dia sejak albumnya yang Debut Era, sejak kita masih kecil banget. Sejak dia pertama kali muncul. Jadi ini sangat luar biasa, bagaimana dia membuat konser ini untuk semua fans-nya,” ungkap Tris.

“Saya pertama kali nonton konsernya di negara saya, 12 tahun lalu. Dan ini (musik Taylor) sangat relevan di hidup saya. Dan musik dia mengubah hidup saya dan saya sangat senang melihat dia malam ini,” tambahnya.

Anna, penggemar Taylor dari China, sengaja datang ke Singapura hanya untuk menonton Taylor Swift.

Perempuan yang berusia 28 tahun ini mengaku sudah mulai mendengarkan lagu Taylor sejak masih duduk di bangku sekolah. Menurutnya, ia masih belum bisa percaya bahwa akhirnya waktu yang ditunggu-tunggunya selama ini datang juga.

Bisa melihat Taylor secara langsung, katanya, merupakan impian dirinya sejak lama.

“Saya rasa ini seperti mimpi saya bisa melihat konser dia. Saya sudah menantikan ini sejak lama, karena dia sangat powerful. Saya mendengarkan dia sejak saya sekolah dulu, dan dia memberikan saya banyak inspirasi. Ini bukan hanya karena lirik lagunya, tapi tentang musiknya, karena ketika saya sekolah kita belajar bahasa Inggris, dan di saat yang bersamaan saya tahu tentang dia. Dan saya terinspirasi dari musiknya Taylor,” ungkap Anna.

Anna menilai bahwa Taylor sangat gigih dalam meraih mimpi-mimpinya. Hal itulah yang menginspirasi dirinya untuk bekerja keras dalam menggapai cita-cita termasuk mewujudkan perjalanan untuk pergi ke luar China untuk pertama kali dalam hidupnya hanya untuk Taylor Swift.

“Dia sangat powerful, dan karena dia saya berusaha untuk tumbuh dengan powerful juga. Saya beli tiketnya dengan uang saya sendiri, saya juga membiayai perjalanan saya ke Singapura hanya untuk dia dengan uang saya sendiri, dan saya sangat bangga akan diri saya karena saya akhirnya berani,” tambahnya.

Taylor mengguncang Singapura dalam enam pertunjukan yang berlangsung pada 2 hingga 4 Maret, dan 7 hingga 9 Maret 2024. Dalam setiap pertunjukkannya, Taylor pun menyapa 60 ribu penggemar.

“Singapura, selamat datang ke The Eras Tour Konser. Di sini ada sebanyak 60 ribu orang, datang ke konser ini. Saya ingin mendengar mana orang Singapura? Saya juga ingin bertanya, apakah ada orang yang sengaja pergi ke Singapura untuk konser ini?,” kata Taylor, yang dengan sontak disambut riuh oleh para penggemarnya.

Konser yang dibuka oleh penyanyi Sabrina Carpenter ini dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat. Sabrina tampil kurang lebih 45 menit, sampai akhirnya Taylor Swift muncul dengan lagu pembuka “Miss Americana & Heartbreak Prince” tepat pukul 19.00 waktu Singapura.

Berbagai hits Taylor seperti “Style”, “Bad Blood”, “Love Story”, “Enchanted” dan dua lagu kejutan dalam setiap pertunjukannya dimainkan kurang lebih selama 3,5 jam.

Dalam konsernya pada 4 Maret pun, Taylor pun sempat berkelakar tentang udara lembab di Singapura yang membuat rambutnya berantakan. Namun, ia tetap mengapresiasi semua penggemar yang datang, dan perempuan kelahiran 1989 itu berkali-kali mengucapkan terima kasih atas kedatangan para fans dalam konsernya.

“Seperti yang kalian lihat, rambut saya akhirnya kembali ke asalnya karena lembabnya udara di sini. Saya tidak mengeluh, saya suka. Tapi saya hanya ingin mengatakan dengan lembabnya udara di sini, kalian semua masih dalam energi yang 100 persen, tetap menari dan menyanyi semalaman bersama saya, kalian semua sangat cute, dan kalian semua sempurna,” pungkasnya. [gi/ab]


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved