-->

Rabu, 30 April 2025

Parade Nyurat Aksara Bali Meriahkan Hari Ketiga Festival Semarapura

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Klungkung 

Bali Kini - Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra menghadiri Parade Nyurat Aksara Bali ring Lontar tingkat SMP di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Kabupaten Klungkung, Rabu (30/4). Kegiatan ini digelar serangkain memperingati HUT Puputan Klungkung ke-117, HUT Kota Semarapura ke-33 dan Festival Semarapura ke-7 Tahun 2025.


Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengatakan bahwa Festival Semarapura tahun ini mengusung sebuah tema “Nayaka Maetala Udaya”. Sementara Parade Nyurat Aksara Bali ring Lontar tingkat SMP ini diikuti sebanyak 107 peserta. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kita untuk melestarikan adat dan budaya luhur Baline,” ujarnya.


Wabup Tjok Surya sangat mengapresiasi kegiatan Nyurat Aksara Bali ring Lontar, ini merupakan upaya untuk melestarikan adat budaya Bali, dimana dari usia sedini mungkin kita mengenalkan dan mengajarkan Nyurat Aksara Bali kepada adik-adik siswa. Upaya ini dilakukan agar kedepan mereka semakin mencintai dan ikut melestarian warisan budaya leluhur.


“Sungguh luar biasa Parade Nyurat Aksara Bali ring Lontar ini. Kegiatan ini tentu sebagai upaya kita untuk melestarikan adat budaya, dimana dari usia sedini mungkin kita mengenalkan Aksara Bali kepada adik-adik. Jadi mari bersama-sama terus cintai dan lestarikan warisan budaya leluhur ini,” harap Wabup Tjok Surya.

Rabu, 02 April 2025

Bupati Sanjaya Bersama Wagub Giri Prasta Hadiri Pemelaspasan Kantor Desa Kesiut


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prastas, menghadiri Uleman Upacara Pemelaspasan Kantor Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Uleman Ngupasaksi dalam rangkaian Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa, dan Tawur Balik Sumpah Agung di Pura Desa, Desa Adat Wanasari, Tabanan, Rabu (2/4). Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting lainnya, termasuk anggota DPRD Bali, Wakil Bupati Tabanan dan anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda Tabanan serta para perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan. 


Prosesi Pemelaspasan Kantor Desa dan rangkaian Upacara Dewa Yadnya ini mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Gubernur Giri Prasta dan Bupati Sanjaya. Keduanya menyoroti semangat gotong-royong masyarakat dalam mewujudkan pembangunan. Kehadiran Wagub dan Bupati beserta jajaran dalam upacara ini menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian tradisi, adat dan budaya yang ada, sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat setempat.


Wagub Giri Prasta menyampaikan kebanggaannya kepada masyarakat dan juga mengapresiasi kepemimpinan Bupati Tabanan selama ini. "Apa yang membuat saya bangga kepada masyarakat Tabanan apalagi dengan Bupati selaku murdaning jagat Tabanan? Karena tiang mengetahui, sebelum Bapak Komang Gede Sanjaya jadi Bupati dan dikala beliau menjadi Bupati, pendapatan asli daerah Kabupaten Tabanan naik 100 persen. Artinya, pemimpin itu berhasil. Patut napi ten (benar apa tidak)," pungkasnya yang juga diamini oleh masyarakat. 


Lebih lanjut, Giri Prasta menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar selalu berupaya menjaga agar adat dan budaya yang ada tetap lestari. "Daerah kita boleh maju, namun dengan kemajuan daerah kita ini agar jangan sampai menggerus akar adat dan budaya kita. Itu yang titiang harapkan," imbuhnya. Ia juga juga berharap Pemerintah di Desa baik itu jajaran Perangkat Desa dan Desa Adat agar selalu tertib administrasi dalam berbagai kegiatan yang menyangkut masyarakat, sehingga program pembangunan bisa berjalan dengan baik dan program-program pemerintah dan desa berkesinambungan. 


Senada dengan Wagub Giri Prasta, Bupati Sanjaya juga menyampaikan kebanggaannya bisa tetap hadir dalam pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat. Pun dengan kehadiran Wagub Giri Prasta dan jajaran sangat diapresiasi oleh Sanjaya yang selalu memberikan manfaat yang positif bagi perkembangan pembangunan di Kabupaten Tabanan. "Bapak Wakil Gubernur, di Kecamatan Kerambitan ada 29 Desa Adat, semua hadir, kompak hadir. Ada 15 Perbekel, semuanya juga hadir, luar biasa," ucap Sanjaya. Seraya berharap kekuatan hirarki tetap dijaga, yakni pemerintah desa dan desa adat selalu kompak bersatu membangun wilayah secara sekala dan niskala. 


Selain itu, Sanjaya juga berharap kedepannya Bapak Giri selaku wakil Pemerintah Provinsi Bali agar terus bisa memberikan dukungan dan bantuan khususnya kepada seluruh Desa dan Desa Adat yang ada di Tabanan. Untuk itu, besar harapannya agar sinergi dan komitmen ini terus berjalan dan terus meningkat di tahun-tahun kedepan, sehingga mampu memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan masyarakat. "Dalam mewujudkan pembangunan Tabanan menuju Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani, kita tidak bisa sendiri. Maka dari itu, kita sangat perlu sinergi dan bantuan dari saudara-saudara kita," imbuhnya. 


Di kesempatan yang sama, Ida Bagus Komang Wiraguna selaku Ketua Panitia Pelaksana pembangunan Gedung Kantor Desa Kesiut, mewakili seluruh masyarakat menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Sanjaya dan Wagub Giri Prasta, dan jajaran terkait lainnya atas bantuan dan dukungannya. "Pada esok hari dan kedepannya, mudah-mudahan bangunan Kantor Desa ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk melayani masyarakat desa Kesiut yang membutuhkan. Selanjutnya, besar harapan kami kepada Bapak Bupati meresmikan gedung ini dan kami mohon kepada Bapak Wakil Gubernur menyertai," pintanya.

Minggu, 16 Februari 2025

Bupati Tabanan Hadiri Serangkaian Upacara Adat sebagai Wujud Komitmen Pelestarian Budaya dan Tradisi Luhur


Tabanan , Bali Kini 
- Wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan terhadap pelestarian adat, seni dan budaya di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri serangkaian upacara adat di beberapa lokasi di Kabupaten Tabanan, Selasa (11/2). Sanjaya bersama rombongan yang terdiri dari Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Plt. Asisten Umum Setda, serta pimpinan OPD terkait, memulai rangkaian kegiatan dengan ngupasaksi upacara pemelaspasan di Merajan Gede Pasek Gelgel, Banjar Abianlalang, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan.



Upacara pemelaspasan yang puncaknya akan dilaksanakan pada Buda Kliwon Wuku Sinta, Rabu, 12 Februari 2025 tersebut dipuput oleh Pemangku dari Banjar Adat Abianlalang. Selain upacara pemelaspasan, rangkaian acara ini juga mencakup prosesi Ngelungsur Pawintenan Sari, serta Mepandes atau Metatah yang diikuti oleh sembilan orang. Tak ketinggalan, tiga bayi turut menjalani upacara Tiga Bulanan sebagai bagian dari tradisi penyucian diri dalam ajaran Hindu. Upacara ini juga menjadi momentum spiritual bagi semeton pengempon Merajan Gede Pasek Gelgel yang terdiri dari 40 Kepala Keluarga (KK). Setiap keluarga turut berkontribusi sebesar Rp. 1.000.000,- untuk mendukung kelancaran pelaksanaan upacara sebagai wujud kebersamaan dalam menjaga warisan leluhur.



Selanjutnya, Bupati Sanjaya dan rombongan ngupasaksi Karya Ngenteg Linggih di Dadia Pande Munduk Bengkel, Br. Sandan Dauh Yeh Baleran, Desa Sesandan. Kehadiran Bupati Sanjaya dalam rangkaian upacara Ngemejiang lan Ngelinggihan Pengadeg Ida Betara tersebut disambut hangat oleh keluarga besar Dadia Pande Munduk yang terdiri dari 17 KK. Dengan khidmat Sanjaya beserta rombongan dan semeton Dadia Pande mengikuti persembahyangan yang dipimpin oleh Mangku Pande dan Mangku Khayangan Dalem. Dilanjutkan menghadiri Undangan Upacara Pujawali Nadi, Nyurud Ayu (Mewinten), Manusa Yadnya Potong gigi (Metatah), lan Nyambutin Bersama ring di Pura Dadia Pasek Gelgel Banjar Dinas Cekik, Desa Brembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan



Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap semangat gotong royong dan pasemetonan yang kuat dalam pelaksanaan upacara adat. “Membangun yadnya tentang bagaimana kita bersama-sama menjaga dan memperkuat tradisi. Tanpa kekompakan, segala upaya akan terasa berat. Saya percaya, jika kita semua bersatu, baik pemerintah maupun masyarakat, hasilnya akan maksimal. Ini adalah bentuk nyata sinergi yang harus terus dijaga” jelasnya.



Lebih lanjut, melalui upacara yang sakral ini, Sanjaya berharap rangkaian acara yang puncaknya digelar pada 12 Februari mendatang dapat berjalan dengan lancar dan senantiasa diberkahi dengan kerahayuan, kedamaian, dan kesejahteraan. "Astungkara puniki labdha karya lan memargi antar,” tambahnya sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk terus mendukung pelestarian nilai-nilai adat dan budaya, yang merupakan bagian penting dari identitas daerah yang harus dijaga bersama oleh masyarakat. 



Selaku Panitia Karya, Jero Mangku Putu Adi Swidnya melalui laporannya menyebutkan, rangkaian karya Ngenteg Linggih ini menghabiskan biaya, Sekitar Rp. 350.000.000. yang melibatkan gotong-royong para pengempon sebesar Rp. 8.000.000 per KK. Di kesempatan tersebut, pihaknya sekaligus sampaikan ucapan terima kasihnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran yang telah menyaksikan rangkaian upacara ini, serta dukungan yang turut diberikan dalam upaya pelestarian adat dan budaya. [lrs]

Selasa, 04 Februari 2025

Bupati Tabanan Hadiri Upacara Ngaben Bersama Banjar Adat Bakisan, Denbantas, Tabanan


Tabanan , Bali Kini 
– Tegaskan komitmen pelestarian adat, agama, tradisi dan budaya, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., konsisten hadiri Upacara Yadnya di masyarakat. Kali ini hadir dalam upacara Ngaben Bersama Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Selasa (4/2) yang digelar di Balai Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Tabanan. Sambutan hangat perangkat adat, krama adat dan Jero Mangku setempat menyambut baik kehadiran Bupati Sanjaya yang turut didampingi oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan para Pimpinan Perangkat Daerah terkait.


Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya sampaikan apresiasinya terhadap masyarakat Banjar Adat Bakisan yang telah mengamalkan swadharma agama melalui pelaksanaan yadnya yang sakral dan penuh makna. Dimana puncaknya jatuh pada hari Rabu, 5 Februari 2025 mendatang. "Titiang atas nama pemerintah memberikan apresiasi terhadap masyarakat titiang diriki. Banjar Adat Bakisan ngemargiang yang namanya swadharma agama, becik pisan. Titiang juga di pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, baik Provinsi, sering menyampaikan, bahwa hidup kita di Bali ini beda dengan provinsi lainnya. Hanya di bali ini ada 2 pemerintahan, pemerintahan dinas dan pemerintahan adat,” ujar Sanjaya.


Untuk itu, Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga keharmonisan antara pemerintahan daerah dan pemerintahan adat. Yang mana hal ini selaras dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. “Bagaimana membangun keharmonisan jagat Bali niki secara sekala dan Niskala. Apanya yang dibangun, kramanya, adatnya dan alam lingkungannya. Ini harus dijaga agar jagat Bali Labdha karya antar," tegas Sanjaya. 


Dalam kesempatan itu, Sanjaya juga berpesan pentingnya melaksanakan yadnya yang satwika, yaitu yadnya yang dilakukan dengan penuh ketulusan dari krama masyarakat, dipuput oleh sulinggih, dan dihadiri oleh murdaning jagat. "Tiga elemen utama dalam yadnya sudah hadir di sini, sehingga upacara ini dapat disebut sebagai yadnya yang satwika. Saya hadir di sini untuk memberikan motivasi dan mendorong masyarakat agar terus melaksanakan yadnya dengan semangat gotong royong, penuh kebersamaan, serta pakedek pakenyem,” tutupnya. 


Di kesempatan yang sama, Gusti Putu Kariana selaku Ketua Panitia Acara, sampaikan ucapan terima kasihnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran. Melalui laporannya, Ia memaparkan upacara Ngaben diikuti oleh 8 Sawa dengan biaya Rp. 3.500.000 per sawa, 4 sawa neglangkir dengan biaya Rp. 750.000 per sawa, 12 orang metatah dengan biaya Rp.500.000 per orang, dan upacara telu bulanan diikuti oleh 14 orang dengan biaya 750.000 per orang.[TB]

Minggu, 20 Oktober 2024

Seraya Culture Festival 2024 Tahun Ketiga Segera Dimulai, Libatkan Ratusan Seniman


Karangasem, Bali  Kini 
- Seraya Culture Festival 2024 memasuki era ke 3  yang telah menjadi agenda kalender tahunan. Kegiatan akan digelar pada 24-26 Oktober 2024 di Lapangan Ki Kopang, Seraya, Kabupaten Karangasem. Festival akan melibatkan lebih dari 300 seniman dari Desa Adat Seraya. 


Ketua Panitia, I Wayan R Supertama, dalam konferensi pers bersama awak Media Karangasem di Warung Chic pada 20 Oktober 2024 menyampaikan bahwa festival kali ini mengusung tema "Jenggama," yang berarti kehidupan dalam bahasa Sansekerta. Tema ini selaras dengan tujuan desa untuk menghidupkan ekonomi lokal melalui seni dan budaya.


Supertama juga menekankan bahwa festival tahun ini akan menampilkan beragam seni dan tradisi, melibatkan lebih dari 300 seniman. "Kami ingin menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Desa Adat Seraya dan mendukung sektor pariwisata berbasis budaya," tuturnya.


Dalam acara ini, tradisi Gebug Ende akan menjadi sorotan utama, diiringi dengan pertunjukan Joged Bungbung, lomba tari untuk anak-anak, lomba foto, serta kegiatan sosial seperti donor darah. Selain itu, lomba mencing juga tetap diadakan untuk mendukung mata pencaharian masyarakat setempat.


Pembukaan festival akan dimeriahkan oleh 100 penari pendet yang berasal dari SMPN 3 Amlapura dan SMAN 3 Amlapura. Supertama menambahkan, hiburan malam akan menampilkan artis-artis lokal dan grup musik, dengan nuansa yang lebih lembut menjelang Pilkada 2024.


Bendesa Adat Seraya, I Made Salin, menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan tradisi dengan Gebuk Ende sebagai ikon Desa Adat Seraya. "Tradisi ini unik dan menjadi satu-satunya yang ada di desa kami," katanya, berharap festival ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kunjungan wisata ke Karangasem. (Ami)

Selasa, 24 September 2024

Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Ucapkan Selamat Hari Suci Galungan Dan Kuningan.


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.


Denpasar, Bali Kini - Hari Suci Galungan yang dimaknai sebagai kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), jatuh setiap Budha Kliwon Wuku Dunggulan. Kini hari Suci Galungan jatuh pada Rabu, 25 September 2024. Sementara Hari Suci Kuningan jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan yang jatuh pada Sabtu 5 Oktober 2024.  


Serangkaian menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, Pemerintah Kota Denpasar juga menggelar beberapa kegiatan. Diantaranya pasar murah, bazar pangan dan pemantauan harga bahan pokok. Tampak pula umat Hindu di Kota Denpasar melaksanakan beragam persiapan. Utamanya berkaitan dengan sarana dan prasarana upakara yang berkaitan dengan Hari Suci Galungan dan Kuningan.


Walikota Denpasar I  Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa disela-sela kegiatan kemasyarakatan dan kepemerintahan, Minggu (22/9) mengatakan bahwa momentum Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dimanfaatkan masyarakat khususnya umat Hindu untuk senantiasa selalu meningkatkan srada bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa.


Lebih lanjut dikatakan, kemenangan dharma melawan adharma pada masa kini haruslah diterjemahkan sebagai upaya dan tekad untuk terus berkarya meningkatkan kualitas kehidupan yang seimbang antara material dan spiritual. Sehingga sebagai umat beragama mampu mencapai kebahagiaan dengan selalu berpijak kepada ajaran Agama Hindu, yakni dharma, artha, kama, dan moksah.


"Semoga di hari suci Galungan dan Kuningan ini, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan dan tantangan hidupnya," ujar Jaya Negara


Jaya Negara juga mengajak masyarakat untuk selalu mulat sarira, mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi. Mulat sarira menjadi pesan dalam catatan perjalanan untuk mengevaluasi langkah dalam mengamalkan ajaran dharma. Hal ini utamanya dharmaning agama dan dharmaning negara. Sehingga kehidupan mampu memberikan manfaat dimasa depan yang lebih baik, sejahtera, makmur dan damai.


Jaya Negara juga  mengajak masyarakat Denpasar dalam perayaan hari suci Galungan dan Kuningan selalu  berpikir, berkata dan berbuat yang baik sebagai cerminan dharma. Selain itu, perayaan upakara juga diharapkan sederhana dengan mengedepankan makna dalam pelaksanaanya.


“Jadikanlah spirit Hari Suci Galungan dan Kuningan ini menjadi ajang mulat sarira dalam menyikapi tantangan saat ini, dan jadi momentum untuk meningkatkam sradha dan bhakti, serta dapat menjadi momentum kebangkitan dan kemenangan, serta bersatu dalam perbedaan,” kata Jaya Negara


Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa menambahkan, momentum perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dijadikan satu titik tolak untuk menjadikan masa depan yang lebih baik, lebih berkualitas dan mampu mewujudkan kesejahteraan. Pelaksanaan upakara juga diharapkan dapat dikemas sederhana dengan tetap berpedoman pada makna, nilai dan filsafat agama Hindu.


Dalam kesempatan tesebut Walikota Jaya Negara dan Wakil Walikota Arya Wibawa menyampaikan ucapan Selamat Hari Suci Galungan dan Kuningan kepada seluruh Umat se-Dharma dimanapun berada.


"Kepada seluruh umat se-dharma, atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar, selamat hari suci Galungan dan Kuningan, dumogi kenak rahayu sareng sami,  serta semoga di hari suci Galungan dan Kuningan, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan menuju keutamaan hidup, serta mari bersinergi bersama mendukung pembangunan dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur dan Unggul (MAJU)," ujar Jaya Negara dan Arya Wibawa. (Ags/H).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved