-->

Rabu, 03 April 2024

Tanggapi Isu Virus ASF, Kadis Peternakan Turun Lakukan Penyemprotan Desinfektan

Tanggapi Isu Virus ASF, Kadis Peternakan Turun Lakukan Penyemprotan Desinfektan


Karangasem, Bali Kini
- Pasca beredarnya isu ternak babi mati akibat virus ASF di Kabupaten Karangasem, Dinas Peternakan Kabupaten Karangasem lakukan penyemprotan desinfektan. Rabu (3/4/2024), Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Karangasem, Peternakan, Pangan Dan Perikanan, I Nyoman Siki Ngurah bersama petugas Keswan (kesehatan hewan) turun ke Desa Seraya Barat untuk melakukan penyemprotan desinfektan di kandang babi milik salah satu warga. 


Diterangkan Siki Ngurah, jika dari total populasi babi yang ada di Kabupaten Karangasem yakni 82.445 ekor, ada babi yang dilaporkan mati sebanyak 115 ekor. Namun, tidak semua babi mati penyebabnya virus ASF, penyebab kematiannya beragam.


"Dari babi yang mati selama ini kita ambil sampel dari 2 ekor babi di wilayah Desa Pesedahan dan Duda Utara itu hasilnya 1 positif terjangkit virus ASF dan 1 lagi negatif. Jadi kesimpulannya, tidak semua babi mati karena terjangkit virus ASF, kebanyakan karena babi yang kondisinya kurang sehat," Tandas Siki Ngurah. 


Untuk pencegahan, Dinas Peternakan melalui Keswan juga membagikan desinfektan gratis kepada para peternak. Juga memberi imbauan atau sosialisasi kepada para peternak, baik peternak besar maupun rumahan agar tetap melakukan bio security. Disamping itu, para peternak diharapkan melakukan pembibitan babi di lingkungan yang sehat. Baik dari membeli bibit babi hingga penggemukan diharapkan berasal dari peternak lokal yang lingkungannya sehat. Transportasi babi juga menjadi faktor yang harus diperhatikan, misal membawa babi dengan keranjang babi yang steril. 


"Kami memang mengagendakan kegiatan ini, kemarin saya mendapat laporan dari keswan, merespon isu yang berkembang memastikan babi yang mati itu karena ASF atau tidak, agar tidak menjadi momok di peternakan, kasian peternak rugi dari sisi nilai harga jual," Terang Siki Ngurah. 


Sementara, salah satu peternak babi di Desa Seraya Barat, Wayan Ruta berharap agar Dinas Peternakan juga memperhatikan arus keluar masuk ternak. "Saya berharap tidak ada babi dari luar masuk ke Karangasem, agar kami yang memelihara babi di Karangasem juga dapat menjual babi di Karangasem," Tandasnya. Selanjutnya, pihaknya juga berterimakasih atas perhatian yang diberikan Dinas Peternakan. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved