-->

Selasa, 24 Juni 2025

"Banjir" Pasien DBD di Wangaya Selama 2025

 "Banjir" Pasien DBD di Wangaya  Selama 2025


Laporan Reporter : Jero Ari

Denpasar , Bali Kini  - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar mencatat total 636 kasus demam berdasar dengue (DBD) sepanjang tahun 2025 ini. Dimana 636 pasien tersebut dirawat di RSUD Wangaya hingga Juni ini.

Data ini disampaikan oleh Kepala Unit Humas dan Promosi RSUD Wangaya, Anak Agung Ayu Dewi Purnami, Selasa, 24 Juni 2025. Dari laporan bulanan yang dihimpun pihak rumah sakit, jumlah kasus DBD yang dirawat tertinggi terjadi pada bulan Maret, yakni sebanyak 158 kasus. 

Disusul Februari sebanyak 135 pasien, Januari sebanyak 111 pasien, dan April sebanyak 109 pasien. "Sementara itu, jumlah pasien DBD mulai menurun signifikan pada Mei dengan 79 kasus, dan Juni tercatat hanya 44 kasus," paparnya.

Dari total 109 pasien yang tercatat pada bulan April, dikatakannya ada satu pasien meninggal dunia. Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2025. 

Hingga Juni 2025, tercatat sebanyak seribu lebih kasus DBD di seluruh wilayah Kota Denpasar. Lonjakan pasien sudah terjadi sejak bulan Januari dan Februari, namun di bulan Mei sudah mengalami penurunan. 

"Untuk Januari 2025 tercatat 167 kasus, lalu Februari melonjak tajam menjadi 316 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, AA Ayu Agung Candrawati.

Pada bulan Maret 2025 tercatat 243 kasus, menurun dibandingkan Februari. Untuk April dan Mei tahun ini masing-masing tercatat 202 dan 96 kasus hingga 25 Mei.

Dari data yang disampaikan Dinas Kesehatan juga menunjukkan ada 5 orang meninggal dunia akibat DBD selama periode Januari hingga Mei 2025. Faktor cuaca juga menjadi penyebab penting dalam peningkatan kasus ini. 

“Musim hujan yang dimulai lebih awal sejak Oktober 2024 membuat penyebaran nyamuk aedes aegypti lebih cepat, sehingga kasus DBD mulai meningkat sejak Januari 2025,” jelas Candrawati.

Selain itu, masih ada kendala dalam penanganan, salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat mengenali gejala awal DBD sehingga pasien sering datang terlambat ke fasilitas kesehatan.

Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan melakukan berbagai langkah strategis seperti penyuluhan, edukasi, penyelidikan epidemiologi, pengaktifan Pokjanal DBD di tingkat desa dan kelurahan, serta fogging massal Ultra Low Volume (ULV) di jalan-jalan kota yang sudah dimulai sejak awal April 2025

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved