-->

Kamis, 02 April 2020

Kapendam : TMMD Tetap Berjalan Demi Kesejahteraan Masyarakat dan Lestarinya Budaya Luhur Indonesia

Denpasar,BaliKini.Net - Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 Kodim 1609/Buleleng bersama komponen masyarakat lainnya berjibaku ditengah situasi dan kondisi wabah Covid-19 saat ini tetap melanjutkan pekerjaannya, sehingga tetap berjalan dengan baik, tepat waktu dan tepat sasaran seperti yang diharapkan oleh Pimpinan TNI, Pemerintah Pusat dan Daerah termasuk masyarakat di desa Panjianom, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Kav Jonny Harianto G, S.I.P., saat berada dilokasi TMMD di Buleleng pada Selasa (31/3/2020), menyampaikan bahwa kegiatan TMMD ke-107 TA. 2020 kali ini digelar dalam tiga periode, dan yang dilaksanakan pada saat ini adalah periode pertama yang digelar di empat Kodim wilayah jajaran Kodam IX/Udayana, yakni Kodim 1618/TTU, Kodim 1621/TTS, Kodim 1606/Lobar dan Kodim 1609/Buleleng. 

Dalam pelaksanaannya, kegiatan TMMD ke-107 tersebut diawali dengan rapat koordinasi dan paparan Para Dansatgas TMMD, selanjutnya dilaksanakan Rakornis TMMD tingkat pusat yang dibuka oleh Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si., di Mabes TNI AD, Jakarta. Kemudian, pada 16 Maret 2020 TMMD ke-107 TA. 2020 secara serentak dibuka dan akan ditutup pada 14 April 2020 di 50 Kabupaten/Kota se-Indonesia.

"Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P., selaku Pengendali Kegiatan Operasional (PKO) TMMD di wilayah Kodam IX/Udayana selalu memonitor dan memastikan agar semua kegiatan tersebut dapat berjalan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran," jelas Kapendam.

Ditambahkannya, Kegiatan TMMD ke 107 dalam penggunaan anggaran menggunakan alokasi anggaran APBD yang menjadi sasaran pelaksanaan tempat kegiatan TMMD atas usulan masyarakat, kemudian melalui persetujuan Pemda setempat untuk direncanakan dan direalisasikan.

Sedangkan TNI bersama komponen masyarakat lainnya membantu dalam pengerjaannya, sesuai dengan tugas pokok TNI untuk melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) guna memberdayakan wilayah pertahanan secara dini dan membantu tugas Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan. Komitmen TNI dalam hal ini, ingin wujudkan desa sasaran TMMD menjadi desa percontohan yang berwawasan kebangsaan.

"Hakekat program TMMD adalah sebagai wujud pelestarian nilai luhur budaya Bangsa Indonesia yaitu gotong-royong dalam pembangunan wilayah dengan kegiatan secara lintas sektoral bersama Kementerian/LPNK dan komponen masyarakat juga terlibat didalamnya," kata Kapendam.

Menurut Kapendam, TMMD ke-107 yang dilaksanakan di wilayah Kodim 1609/Buleleng tepatnya di Desa Panjianom ini sudah sesuai usulan masyarakat dengan persetujuan Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng serta didasari bahwa daerah tersebut perlu mendapatkan perhatian, terutama dari segi ketersediaan air bersih maupun peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

"Sasaran fisiknya adalah pembuatan jalan sepanjang 857 M, pipanisasi air bersih sekitar 8 Km dan pembuatan MCK sebanyak 5 unit. Kemudian untuk sasaran non fisiknya dilaksanakan berbagai sosialisasi sesuai kondisi wilayah ini, dengan melibatkan instansi terkait untuk kepentingan dan kesejahteraan yang dinikmati masayarakat setempat," imbuhnya.

Kapendam berharap semoga dengan adanya Program TMMD yang dilaksanakan secara bergotong-royong oleh seluruh komponen masyarakat, hasilnya dapat lebih meningkatkan lagi keakraban dan kedekatan untuk selalu bersama-sama bekerja dalam hal meningkatkan kesejahteraan maupun berjuang demi tetap tegaknya NKRI. (Udayana/*)

Senin, 30 Maret 2020

Tingkatkan Kewaspadaan, RSUD Wangaya dan UKM Produksi APD Face Shield

Denpasar,BaliKini.Net - Sebagai wujud peningkatakan kewaspadaan terhadap mewabahnya virus corona (Covid-19), RSUD Wangaya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) secara mandiri, khususnya Face Sield (pelindung wajah) yang dibuat dengan bahan yang berada di sekitar kita.

Plt. Dirut RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr. I Dewa Putu Alit Purwita saat dikonfirmasi Senin (30/3) menjelaskan bahwa produksi Face Shield ini merupakan inisiatif dari rekan paramedis untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus corona. Sehingga, selain menggunakan masker, dengan face sield ini diharapkan mampu melindungi wajah petugas medis.

“Iya itu inisiatif dari rekan-rekan tim medis, untuk meningkatkan kewaspadaan selain sudah ada masker sebagai alat pelinung diri,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, adapun bahan yang digunakan sangat mudah didapat. Mulai dari plastik mika, bando, dan double tip.

“Tentunya APD Face Shield ini diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi petugas medis saat melaksanakan tugas, utamanya yang tergabung dalam Tim Covid-19 RSUD Wangaya, selain juga dilengkapi dengan APD sesuai dengan standar Kemenkes dan WHO,” pungkasnya.

Untuk diketahui, selain RSUD Wangaya UKM di Kota Denpasar juga serentak ikut memproduksi APD Face Sield guna memberikan rasa aman bagi tenaga medis yang menangani Covid-19.[*/r5]

Positif Corona di Bali Jadi 19 Orang, Jalur Masuk Pelabuhan Diperketat

Denpasar,BaliKini.Net  - Data yang diterima Satgas penanggulangan virus Covid-19 provinsi Bali, menunjukkan adanya peningkatan kasus jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus yang kini jadi ancaman berbagai negara di dunia.

Dewa Made Indra, selaku ketua satgas menegaskan jika sampai dengan saat ini kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 146 orang (tambahan 5 orang terdiri dari 5 WNI ).

Dijelaskan dari 146 sampel yang telah diuji, telah keluar hasil sampel 109 orang yaitu 90 orang negatif dan 19 orang positif.  (Dari data sebelumnya terdapat tambahan 9 orang, yang terdiri dari 1 WNA dan 8 orang WNI. Dari 8 org WNI tersebut 3 org merupakan kasus positif akibat transmisi lokal sedangkan 5 org penularan dari luar Bali). 

"Dengan adanya transmisi lokal ini yang merupakan orang Bali asli maka Satgas Covid19 Bali sedang menyiapkan peta pesebaran kasus di Bali. Karena tolok ukur dari pembuatan peta pesebaran adalah terjadinya transmisi lokal," tegas Dewa Indra dalam keterangan pers tertulis, Senin (30/3).

Dengan peningkatan ini, Gubernur I Wayan Koster mengambil langkah dengan mengambil upaya pencegahan dengan mengeluarkan, Keputusan Gubernur Bali Nomor 270/04-G/HK/2020 bahwa Provinsi Bali meningkatan satus siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona -19

Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 730/7835/MP/BKD bahwa pelaksanaan masa pelaksanaan bekerja bagi ASN di rumah/tempat tinggal diperpanjang sampai dengan 21 April 2020 dan akan dievaluasi menyesuaikan perkembangan situasi di pusat dan di daerah. 

Surat Gubernur Bali kepada Menteri Perhubungan Nomor 551/2500/dishub tentang penguatan pengawasan pelabuhan akses provinsi Bali. Upaya memperketat pengawasan dilakukan pada pelabuhan penyeberangan Ketapang, Gilimanuk, Padangbai, pelabuhan Benoa, dan Lombok Barat. 

Dalam surat tersebut ditegaskan untuk dilakukan pembatasan lalu lintas untuk keluar masuk wilayah Bali, yang diperbolehkan untuk masuk hanya kepentingan mendesak seperti angkutan logistik, keperluan penanganan kesehatan, penanganan keamanan, dan tugas resmi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.[ar/r5]

Jumat, 27 Maret 2020

Status Warga Meminimalisir Keluar Rumah Diperpanjang Lagi

Denpasar,BaliKini.Net  - Setelah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 45/Satgas Covid19/III/2020, tanggal 23 Maret 2020, yang berisi Himbauan kepada Seluruh Masyarakat Bali untuk tetap di rumah masing-masing pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2020.

Selanjutnya, melalui Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Prov. Bali I Gede Pramana Kini kembali Gubernur Bali memperpanjang status warga di rumah sampai tanggal 30 Maret 2020, dan akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan situasi di Pusat dan Daerah.

Surat himbauan Gubernur yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Prov. Bali, I Gede Pramana mengatakan perhari ini tanggal 26 Marer 2020 dan selanjutnya harus tetap melakukan upaya maksimal pencegahan penyebaran Covid-19 dengan cara membatasi aktivitas di luar rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain.

"Masyarakat Bali agar tetap bekerja di rumah dan belajar di rumah, meminimalisir aktivitas ke luar rumah kecuali karena ada keperluan sangat mendesak. Untuk pengelola hiburan di himbau menghimbau agar menghentikan aktivitasnya untuk sementara".

"Kepada Bupati/Walikota, dan Desa Adat agar tidak lagi melakukan penutupan jalan di wilayahnya sehingga warga yang memiliki keperluan mendesak bisa berjalan. Himbauan ini berlaku sampai tanggal 30 Maret 2020, dan akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan situasi di pusat dan daerah".[su/r1]

Senin, 23 Maret 2020

Tidak Semua Dikarantina, Pekerja Migran yang Tiba di Bali

Denpasar,BaliKini.Net - Satgas Penanganan COVID-19 di Provinsi Bali melakukan langkah antisipasi terkait kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang kembali dari berbagai negara tempat mereka bekerja. 

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 di Provinsi Bali Dewa Made Indra sebelumnya mengatakan karantina selama 14 hari tidak diberlakukan bagi semua PMI, namun hanya bagi mereka yang berasal dari atau sempat singgah di negara terinfeksi COVID-19.

Serta tidak membawa sertifikat kesehatan atau health certificate, dan bagi mereka yang meskipun telah menunjukkan health certificate tetapi berdasarkan wawancara dan pemeriksaan oleh petugas KKP dinyatakan perlu karantina.

Protokol terhadap PMI asal Bali diterapkan mulai dari kedatangan mereka di Bandara Ngurah Rai. Tim yang sudah ada di bandara bersama Pemprov Bali dibantu aparat dari TNI/Polri akan melakukan pemisahan atau identifikasi penumpang.

Ini untuk mengetahui mereka yang datang dari atau sempat singgah di negara terjangkit dan mereka yang datang dari negara tidak terjangkit COVID-19. Langkah berikutnya adalah pemeriksaan kelengkapan dokumen kesehatan berupa health certificate dari negara dimana PMI itu diberangkatkan.

"Setelah melalui proses identifikasi seperti itu, khusus bagi PMI yang berasal dari atau sempat singgah di negara terjangkit, tidak memperlihatkan health certificate, maka mereka harus mengikuti prosedur karantina yang telah disiapkan Tim Satgas COVID-19 Provinsi Bali," tegas Dewa Indra. 

Mereka yang berasal dari atau sempat tinggal di Negara terjangkit meskipun telah menunjukkan health certificate tetapi jika dalam proses wawancara dan pemeriksaan oleh petugas KKP dipandang perlu untuk karantina maka PMI tersebut akan di karantina. 

Demikian juga bagi PMI yang berasal dari Negara-Negara yang tidak terjangkit tetapi tidak membawa health certificate maka akan di karantina. Bagi PMI yang tidak berasal dari Negara terjangkit dan telah membawa health certificate tetapi jika dalam proses wawancara dan pemeriksaan lainnya dipandang perlu oleh KKP untuk karantina, maka PMI ini juga akan di karantina.

"Bagi PMI dari Negara manapun berasal, apabila saat diperiksa petugas KKP menunjukkan gejala-gejala yang erat kaitannya dengan gejala COVID-19 maka langsung dibawa ke RS rujukan," kata Dewa Indra.

Satgas telah menyiapkan beberapa tempat karantina yaitu UPT Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali Tangtu yang berlokasi di Jalan By Pas IB Mantra, BPSDM Jalan Hayam Wuruk Denpasar dan beberapa lokasi lainnya. Selain menyiapkan lokasi, Satgas juga telah menyiapkan SOP terkait dengan prosedur karantina.

Selama proses karantina 14 hari, Satgas mengupayakan pelaksanaan Rapid Test COVID-19 setelah alat Rapid Test tersebut tersedia, saat ini ketersediaan alat Rapid Test tersebut sedang diupayakan. 

"Bila hasil Rapid Test itu menyatakan negatif dan kondisinya dalam keadaan sehat maka mereka dipersilahkan pulang," ungkapnya.

Penjelasan dari Ketua Satgas COVID-19 Provinsi Bali ini sekaligus menjawab keresahan masyarakat terkait dugaan adanya PMI yang dianggap lolos dari pemeriksaan. 

Karena mengacu penjelasan Ketua Satgas, tidak semua PMI asal Bali yang datang dari luar negeri dikarantina, sebagian diijinkan pulang dengan tetap mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Terkait dengan karantina yang diberlakukan bagi sebagian PMI, Dewa Indra mohon pengertian agar mereka mengikuti seluruh prosedur yang diberlakukan dengan tertib dan disiplin. 

Selain itu, dukungan serta keikhlasan orang tua dan pihak keluarga juga sangat dibutuhkan. Sebab dengan mengikuti proses karantina dengan disiplin, berarti mereka juga telah berpartisipasi dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali.[*]

Sabtu, 21 Maret 2020

Masih Ada 24 Orang Menunggu Hasil Lab Virus Corona di Bali

Denpasar BaliKini.Net - Hingga saat ini sebanyak 24 orang masih menunggu uji laboratorium dan masih dirawat di RS. Jika hasil laboratorium keluar dan dinyatakan negatif dari virus corona, akan diperbolehkan pulang dari RS.

Perkembangan kasus Covid-19 di Bali sampai hari ini, kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang ditangani berjumlah 95 orang ditambah 5 orang (melapor ke RS dan sudah mendapat perawatan sesuai prosedur penanganan).

Sekretaris Daerah Dewa Made Indra mengklarifikasi jumlah positif Covid-19 di Bali yang diumumkan sebelumnya berjumlah 4 orang (2 WNA dan 2 WNI), menjadi 3 orang positif Covid-19 (2 WNA sudah meninggal dan 1 WNI masih dalam perawatan).

Dari dua orang WNA yang meninggal, satu orang sudah di kremasi dan satu orang lagi jenasah masih di RS, dan saat ini pihak rumah sakit dan Pemerintah sedang melakukan koordinasi.

"Untuk sati WNA yang meninggal, kita masih koordinasi dengan pihak Konsulat Jenderal Negara WNA tersehut dan pihak keluarganya untuk mendapat kesepakatan penanganan jenasah selanjutnya," jelasnya.

Sementara 1 orang positif Covid-19 (dari data sebelumnya 4 orang) merupakan seseorang yang sebelumnya sempat bertugas di Bali, dan saat ini sudah kembali ke daerahnya. 

Dikatakanya yang bersangkutan mengalami gejala demam dan memeriksakan diri di rumah sakit tempat tinggalnya (daerahnya), sehingga dari hasil swab yang didapat positif maka dia masuk ke daftar kasus Covid-19 di daerahnya.

Sampel yang sudah keluar dari hasil uji laboratorium sebanyak 71 orang. 68 orang dinyatakan negatif dan sudah keluar dari rumah sakit, dan tiga (3) orang positif ini adalah klarifikasi dari pernyataan kemarin.

"Saat ini sebanyak 24 orang masih menunggu uji laboratorium dan masih dirawat di rumah sakit. Kalau hasil lab nantinya negatif, baru diperbolehkan pulang dari perawatan di rumah sakit," kaya Dewa Indra.

Terkait pasien positif Covid-19 (WNA) diterangkan bahwa yang bersangkutan pada waktu kejadian menaiki kendaraan dan berhenti dipinggir jalan, kemudian diantar ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan dengan hasil awal pasien menderita sakit jantung. 

Selain melakukan pemeriksaan terhadap riwayat sakit pasien, Tim dokter juga melakukan test  berkelanjutan, samplenya diambil dan diuji laboratorium dengan hasil positif Covid-19.

Perkembangan dari penelusuran yang sempat kontak dekat dengan pasien Covid-19 WNA meninggal ini, maka didapat sebanyak 199 orang (pada tanggal 20 Maret).

Jumlah tersebut bertambah 18 orang (pada tanggal 21 Maret) sehingga total jumlah kontak yang pernah dekat dengan pasien positif Covid-19 (WNA) menjadi 217 orang.

"Saat ini Tim Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan berkelanjutan kepada orang orang hasil penelusuran tersebut. Bekerjasama dengan pihak Tim Dinas Kesehatan dari Kabupaten juga sudah melakukan  komunikasi, edukasi dan isolasi sekaligus karantika dirumah masing masing dan mengikuti protokol isolasi diri," kata Dewa Indra.

Bahkan, Tim Satgas Covid-19 Provinsi Bali juga sudah bersurat kepada Kodam IX-Udayana, Polda Bali dan KOREM 163 Wirasatya serta Kabupaten/ Kota se-Bali untuk mengaktivasi seluruh desa terlibat memberikan edukasi kepada masyarakatnya untuk turut melindungi diri dan melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing yang dimulai dari lingkungan rumahnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.[ar/r5]

Jumat, 20 Maret 2020

Indahkan Corona, Tajen, Karaoke dan Cafe Masih Ramai di Denpasar

Denpasar,Balikini.Net  - Polda Bali dan Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan sosialisasi tentang penanggulangan penyebaran virus Covid-19 (Corona). Salah satunya dengan mengurangi aktifitas kegiatan yang mengundang banyak orang berkumpul.

Bahkan aktifitas kegiatan belajar mengajar dihentikan dilakukan di gedung sekolah ataupun di tempat les. Tidak hanya itu, serangkaian menyambut Tahun Baru Caka di Bali, arakan ogoh-ogoh pun dibatasi untuk mengarak hanya diwilayah lingkungan banjar adat.

Termasuk juga aturan pelaksanaan upakara pemelastian . Namun penerapan ini sepertijya tidak berlaku untuk arena Tajen (Sabung ayam) dan tempat hiburan malam (karaoke dan cafe).

Jangankan di tutup sementara, pembatasan jam tutup pun tidak dilakukan himbauan tegas oleh pihak terkait seperti Polda Bali dan Pemprov Bali.

Terpantau, Tajen hingga tempat hiburan Karaoke dan Cafe masih ramai dikunjungi di wilayah Denpasar dan Badung. Bahkan untuk layanan publik pembuatan SIM dan Samsat terlihat membludak karena belum ada kebijakan dari pihak terkait.

"Siang dan sore arena (tajen) masih buka, tadi di MJ (mertha jati) ramai di jalan Gunung Agung. Nanti sore di sedap malam," ungka salah seorang bebotoh tajen.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang scurity Tempat hiburan malam di Denpasar yang menyebut ditutup saat pengrupukan hingga ngembak geni (sebelum dan sesusah nyepi).

"Karaoke masih buka pak, tidak ada dibatasi jamnya. Tapi memang tamu agak sepi. Nyepi tiga hari close, dari ngrupuk sampai ngembak geni," ungkapnya.

Menyikapi ini, Direktur Kriminal Umum Polda Bali, Komisarin Besar (Kombes) Andi Fairan, begitu juga dengan Kabid Humas Polda Bali, Komisarin Besar (Kombes) Syamsi, belum memberikan keterangan saat ditanya wartawan ini, hingga berita ini di tayangkan.[ar/r5]

Rabu, 18 Maret 2020

Amankan Peternak, Distan Gencarkan Spraying

Jembrana,BaliKini.Net - Guna mengamankan ternak Babi Jembrana terserang penyakit di tengah maraknya  isu Africant Swine Fever (ASF) atau penyakit demam babi africa, Dinas Pertanian dan Pangan, Rabu(18/3) melaksanakan penyemprotan desinfektan ( spraying) kepada beberapa peternak babi milik petani yang ada di dusun Rangdu desa Pohsanten Kecamatan Mendoyo .

Sebelumnya peternak babi didusun tersebut mengeluhkan ternak babi miliknya mati . Tidak hanya itu, untuk babi milik peternak yang sehat petugas juga memberikan obat desinfektan untuk dilakukan penyemprotan secara swadaya.


Hal itu diungkapkan Kabid Keswan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, drh. I Wayan Widarsa. "berawal dari keluhan petani akan matinya ternak mereka, kita lakukan spraying pada kandang yang ternak babinya mengalami kematian sekaligus kita cari data perubahan fisik sebelum mengalami kematian. bagi yang ternaknya tidak mengalami kendala kita berikan desinfektan untuk disemprotkan secara mandiri"  ujarnya.

Widarsa juga mengaku, kalau kegiatan yang dilakukannya merupakan upaya preventif dan kedepan peternak bisa lebih proaktif.” spraying itu bukan berarti babi kita(Jembrana) sudah terserang  oleh virus ASF melainkan kita upayakan dengan tindakan preventif. Kedepan kita harapkan para peternak babi kita ini bisa lebih proaktif untuk melaporkan kepada dinas jika ada keluhan terhadap ternak babinya.”pungkasnya


Pelaksanaan spraying babi milik peternak juga mendapatkan perhatian anggota DPRD Jembrana, I Gede Putu Suegar Danacita. Ia mengatakan bahwa pihaknya ikut langsung dalam penyemprotan tersebut sebagai tindak lanjut hasil rapat kerja komisi II dengan dinas pertanian.

 Selain itu, juga  merespon keluhan warga peternak babi di banjar rangdu tersebut. "ke depan kita harap para peternak lebih proaktif melaporkan ke dinas jika ada keluhan pada ternaknya," ujar suegar.(eka/r1).






© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved