-->

Rabu, 14 Desember 2022

Pemkot Denpasar Gelontorkan Bantuan Sosial Pasca Bencana Senilai Rp 535 Juta

 

BALIKINI.NET | DENPASAR — Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menggelontorkan Bantuan Sosial Pasca Bencana Tidak Direncanakan, pada Rabu (14/12). Bantuan senilai total Rp 535 juta tersebut secara simbolis diserahkan Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara kepada penerima bantuan di Kantor Wali Kota Denpasar. 

Jaya Negara menyampaikan, pemberian bantuan bagi masyarakat terdampak bencana ini mengacu pada Perwali Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Santunan, Dan Bantuan Sosial Perbaikan Sarana Dan Prasarana Perekonomian, Rumah Masyarakat Serta Fasilitas Umum Korban Bencana. 

"Hari ini melalui BPBD, Pemkot Denpasar menyerahkan bantuan dengan total Rp 535 juta, dengan harapan bantuan ini dapat meringankan beban para warga. Oleh karena itu Bapak dan Ibu serta pihak keluarga kiranya tetap semangat dan kuat,” kata Jaya Negara sesaat sebelum menyerahkan bantuan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Arimbawa yang turut mendampingi Walikota mengatakan, pada periode Desember kali ini ada berjumlah total 15 penerima bantuan yang menerima bantuan sosial tersebut. 

Adapun para penerima bantuan tersebut terdiri dari korban bencana kebakaran, korban bencana puting beliung, tanah longsor dan juga fasilitas umum seperti balai banjar dan rumah ibadah. Kesemuanya merupakan korban terdampak bencana, seperti kebakaran, tanah longsor, puting beliung dan sebagainya. 

"Untuk nominal penerima bantuan  mulai dari 5 juta hingga maksimal 30 juta tergantung tingkat kerusakan bangunan. Sedangkan fasilitas umum bantuan berkisar dari 10 juta sampai dengan 100 juta rupiah," jelas Joni Arimbawa.

Dia menambahkan, bantuan yang diserahkan diharapkan bisa menjadi stimulan atau tambahan untuk sarana prasarana baik bagi perbaikan rumah tinggal maupun fasilitas umum terdampak bencana. 

"Mudah mudahan apa yang diserahkan hari ini bisa menjadi stimulan ataupun tambahan bagi para penerima bantuan ini. Demikian yang menjadi harapan kita bersama," lanjutnya. 

Di lain sisi, seorang warga penerima bantuan, I Kadek Sukreyasa warga Banjar Margajati, Pemecutan Kaja yang rumahnya mengalami kebakaran beberapa waktu lalu, mengucapkan terima kasih kepada Walikota Denpasar atas program bantuan yang diberikan kepadanya.

"Matur suksma atas bantuan ini. Tentu bantuan yang diterima hari ini sangat bermanfaat bagi saya sekeluarga di tengah kondisi yang kami alami. Bantuan ini sangat meringankan kami ditengah situasi dan kondisi seperti ini," pungkas Sukreyasa.

Jumat, 04 November 2022

Terseret Arus Pantai Mengiat, Mahasiswa Ditemukan Meninggal


BALIKINI.NET | NUSA DUA — Seorang mahasiswa terseret arus saat mandi di Pantai Mengiat, Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada Kamis (3/11/2022) sekitar pukul 18.20 Wita. 
Temannya sempat melihat korban mandi di pantai kurang lebih pukul 18.00 Wita. Diketahui identitas korban atas nama M. Ageng Wiratama (24) dengan alamat yang tertera pada KTP yakni Kabupaten Brebes. 

Segera setelah menerima laporan, tim SAR gabungan langsung bergerak ke lokasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR terkait dan teman korban. 

"Kamarin laporannya kami terima pada pukul 19.10 Wita, dari Polair Nusa Dua," terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali). 

Sebanyak 5 personil yang berangkat untuk melakukan pencarian. Karena jarak pandang terbatas, malam kemarin tidak menurunkan Alut Laut. Penyisiran dilakukan sepanjang bibir pantai. 

"Semalam tim dibagi menjadi dua, menyisir ke arah selatan di seputaran pantai, sementara tim lainnya ke arah utara hingga kawasan ITDC," imbuhnya. 

Pagi hari kurang lebih pukul 04.00 Wita, akhirnya Wiratama ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian (koordinat 8°48'30.49"S 115°13'54.8"E). 
"Jenasahnya terdampar dan kebetulan ada petugas bersih-bersih yang melihat," jelasnya. 

Selanjutnya jenasah korban dibawa menuju ke RSUP Sanglah dengan Ambulance Balawista Badung. (ay/hmsdps)

Sabtu, 22 Oktober 2022

Unwar Gelar Piodalan Saraswati

 Klungkung, Bali Kini -  Universitas Warmadewa melalui Fakultas Pertanian Unwar menggelar Piodalan di Pura Swagina Sri Ksari Warmadewa dan Hari Raya Saraswati tepat pada rahina Saniscara Umanis Watugunung (22/10/22). Hari Raya Saraswati dipercayai sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan ke bumi. 





Dekan FP Unwar yang juga sebagai Ketua Panitia Piodalan Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb., mengatakan piodalan kali ini merupakan piodalan yang pertama kali dilakukan dengan mengundang civitas akademika Unwar yang mana sebelumnya piodalan tidak mengundang civitas akademika Unwar karena masih dalam masa pandemi. Ia berharap kita semua bisa mendapatkan berkah, kesejahteraan, serta peningkatan karakter bagi insan akademik di Unwar. Selaku panitia telah melakukan serangkaian agenda mulai dari ngatur ayah di pura, mendak tirta diiringi dengan tabuh rah yang dilakukan secara sederhana, dan hari ini adalah puncak acaranya. Ia juga berharap melalui upacara ini kita semua bisa meningkatkan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi lebih tercerahkan.  


Rektor Unwar Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E.,Sp.ParK., berharap kedepan kita tetap bisa melaksanakan kegiatan ini dan benar-benar menyadari bahwa kita harus tetap meningkatkan kualitas keilmuan sehingga kita bisa tetap memanfaatkan kesempatan-kesempatan  yang ada dan menghadapi tantangan kedepan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Unwar.


Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengajak untuk memaknai Hari Raya Saraswati ini sebagai suatu momentum turunnya ilmu pengetahuan dan bagaimana kita bisa memaknai dunia dari awidya menjadi widya dari kegelapan menjadi penerangan. Kampus khususnya Unwar juga SMK Warmadewa, Paud Warmadewa, dan Warmadewa Collage adalah bagian dari cara untuk mewadahi dalam hal kualitas SDM. Ia berharap melalui pengabdian yang dilakukan, mengagungkan Dewi Saraswati sebagai simbol ilmu pengetahuan dan bisa memberikan suatu yadnya pencerdasan kepada seluruh generasi. 


Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan piala bergilir festival budaya saraswati 2022 oleh rektor Universitas Warmadewa yang disaksikan langsung bersama ketua yayasan kesejahteraan korpri propinsi bali. Sebagai Juara Umum Festival Budaya Saraswati Unwar 2022 yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis.[rl/r3]


Selasa, 18 Oktober 2022

Kerja Sama dengan Kemenko PMK, PHDI Gelar Workshop Gerakan Indonesia Bersih dan Melayani


Jakarta , Bali Kini -
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia melaksanakan Workshop Gerakan Nasional Revolusi Mental di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (16/10).

 

Gerakan Nasional Revolusi Mental Indonesia Bersih dan Indonesia Melayani bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang baik di suatu wilayah, sehingga tidak terjadinya pembiaran terhadap sampah.

 

“Dalam pengelolaan sampah di desa/wilayah, perlu adanya manajemen yang baik sehingga tujuan yang diharapkan dapat terbapai dengan baik,” Perbekel Desa Baktiseraga-SIngaraja, Gusti Putu Armada.

 

Dalam setiap kegiatan baik itu bersifat kegiatan adat ataupun lainnya, pasti menimbulkan sampah. Salah satu praktik yang dilakukan saat workshop, yakni pembuatan eco enzym yakni merubah buah menjadi bahan yang berguna.

 

“Pengolahan Sampah menjadi Eco Enzim merupakan salah satu langkah untuk melindungi bumi dan anak cucu kita,” Praktisi Eco Enzim, Ketut Budiyanto.

 

Selain pembahasan Indonesia Bersih, Workshop tersebut juga membahas Indonesia Melayani. Pura sebagai rumah yang ramah anak diharapkan mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhan anak.

 

“Peran besar Pura diharapkan mampu mendorong pemenuhan hak anak dan melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan eksploitasi kekerasan dan diskriminasi,” Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan, Pemuda, dan Perlindungan Anak Pengurus Harian PHDI Pusat, Tri Nuryatiningsih E Mantik.

 

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari lembaga pemerintah, swasta, dan pengempon pura. *

Ucapkan duka cita, Bupati Tamba Sambangi Rumah Korban Terseret Arus Tukad Bilukpoh


Jembrana - Usai mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan meninjau jembatan Bilukpoh yang rusak parah akibat luapan tukad Bilukpoh serta meninjau 2 lokasi posko pengungsian warga yang juga terdampak banjir, Bupati I Nengah Tamba didampingi Ny. Candrawati Tamba mengunjungi korban meninggal yang terseret arus di banjar Yeh Buah, Desa Penyaringan, Selasa (18/10).


Adapun korban sendiri yakni I Putu Widya Margareta,17, diketahui hilang terseret banjir bandang pada Senin dini hari (17/10) saat pergi bersama orang tuanya hendak berdagang di pasar Lelateng dan baru diketemukan dalam keadaan meninggal pada Selasa (18/10) tepatnya di pantai Delod berawah.


Dihadapan orang tua korban, Bupati Tamba menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang merenggut korban yang saat ini masih mengenyam pendidikan di SMA 2 Mendoyo tersebut.


"Amor Ing Acitya, tiang atas nama Pemerintah Daerah Jembrana turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya putri bapak/ibu tersebut. Semoga bapak-ibu bisa tabah dan mengiklaskan kepergiannya, kembali lagi ini sudah takdir yang digariskan oleh Ida Bhatara ," ucapnya.


Lebih lanjut, Bupati yang didampingi Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf. Teguh Dwi Raharja dan Sekda I Made Budiasa telah berkoordinasi dengan Kalaksa BPBD Provinsi Bali agar korban memperoleh santunan.


"Kita telah koordinasi bersama BPBD Provinsi Bali agar korban mendapat santunan, astungkara bisa segera di serahkan kepada keluarga korban, sehingga nantinya bisa diperutuhkan untuk pelaksaan upacara pitra yadnya korban,"  pungkasnya *

Kamis, 13 Oktober 2022

Tradisi Nyeret Desa Ababi

Karangasem, Bali Kini - Mengulas tradisi di Karangasem, Bali Bagian timur seakan tidak ada habisnya. Seperti pada hari ini, Rabu (12/10/2022) terlaksana tradisi unik di Desa Adat Ababi, Kecamatan Abang bernama Tradisu Nyeret. 


Tradisi Nyeret merupakan rangkaian upacara Aci Pengayu-ayu Purnama Kapat, Desa Adat Ababi. Tradisi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, tepatnya 2 hari setelah Purnama Sasih Kapat. 



Tradisi ini khusus dilaksanakan oleh para pemuda Desa Adat Ababi, mereka mengenakan saput poleng serta udeng merah dan bertelanjang dada, serta membawa properti sebilah keris sambil berteriak-teriak di sepanjang jalan. Tradisi Nyeret sendiri merupakan ekspresi pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi sebagai manifestasinya yakni Ida Bhatara Mendak Sakti yang telah memberikan keselamatan. 


Sebelum diadakan prosesi Nyeret ini, warga Desa Ababi melaksanakan prosesi melasti, yakni berjalan kali dari Desa Adat Ababi menuju pantai Segara Jasri dimana jaraknya lumayan jauh. 


Kelian Desa Ababi, I Gede Pasek Ariana menuturka jika para pemuda setempat yang melaksanakan tradisi ini, mereka berjalan kaki sepanjang 6 km. "Nyeret ini merupakan prosesi mendak Ida Bhatara Ngurah Sakti dari Pura Laga menuju Pura Puseh dengan cara berjalan kaki sambil menghunuskan atau keris ke atas," Katanya. Sembari mengatakan peserta yang Nyeret kali ini mencapai ratusan pemuda. 


Sebelum Nyeret, para pemuda melaksanakan persembahyangan terlebih dahulu di Pura Puseh Desa Adat Ababi. Setelah itu barulah prosesi nyeret dilakukan. Mereka berlarian sambil menghunuskan keris ke atas dan berteriak-teriak sepanjang jalan. 


Sepanjang prosesi berjalan, para pemuda harus tetap menghunuskan kerisnya ke atas dan tidak boleh menurunkannya. Karena, diyakini jika keris tersebut bersifat sakral. 


"Keris ini sakral, makanya harus dipegang ahak tinggi. Keris ini juga digunakan secara turun temurun sejak zaman dahulu. Meskipun tidak ada sanksi jika keris diturunkan, namun kami percaya ada pertanggungjawabannya kepada Ida Bhatara," Tandasnya. (Ami).

Senin, 10 Oktober 2022

Wawali Arya Wibawa Hadiri Piodalan di Pura Petasikan Desa Tegal Harum.


Denpasar , Bali Kini -
Bertepatan Purnama Kapat Wuku Dukut warga Dusun Tegal Sari Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat melaksanakan Piodalan di Pura Petasikan Dusun Tegal Sari Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat  Senin (10/10). 


Dalam pelaksanaan Piodalan ini hadir Wakil Wali Kota  Kadek Agus Arya Wibawa sekaligus mengaturkan dana punia. 


Dengan berlangsungnya proses piodalan dalam kesempatan itu Wakil Wali Kota Kadek Agus Arya Wibawa berharap semua warga Desa Tegal Harum diberikan keselamatan dan kerahayuan. 


Kelian Pura Petasikan I Gusti Agung Widja  mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wakil Wali Kota pada pelaksanaan piodalan di Pura Petasikan Dusun Tegal Sari. Menurutnya piodalan berlangsung setiap satu tahun sekali pada Purnama Kapat. Menurutnya Pura Petasikan dulunya merupakan Pura Ulun Carik atau linggih Ida Bethara Sri. Namun karena tidak ada yang mengempon sehingga warga yang tinggal di Dusun Tegal Sari dicakup menjadi satu sehingga menjadi Pura Petasikan.  Jadi selain Linggih Ida  Bethara Sri juga  berstana  Sesuunan Pura Segara,  Pura Dalem Ped, dan Ratu Niang Sakti. "Tapi palinggih yang paling utama adalah Ida Bethara Sri," ucap Widja.


Lebih lanjut ia menuturkan Pura ini diempon oleh 90 KK Dusun Tegal Sari, dimana semuanya merupakan warga pendatang. Sehingga setiap piodalan dananya bersumber dari swadaya pengempon dan dana desa. 


Untuk pelaksanaan piodalan sekarang telah berlangsung dari tiga hari yang lalu, piodalannya hari ini dan upacara penyineban berlangsung besok. Untuk tingkatan upacara menggunakan upakara Panca Sanak, Pregembal dan dipuput oleh Ida Pedande Istri Ngurah Griya Gede Klungkung  


Dengan telaksananya piodalan ini ia berharap semua warga diberikan  kerahayuan. Karena semua warga Desa Tegal Harum dan Desa Tegal Kertha  kesini untuk melaksanakan  persembahyangan. (ayu )

Karya Ngenteg Linggih Caru Rsi Gana Banjar Tampakgangsul Denpasar


Walikota Jaya Negara Ngayah Mesolah Topeng Arsa Wijaya


Denpasar, Bali Kini - Bertepatan dengan Rahina Purnama Kapat, Soma Wage Dukut, Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara Ngayah Mesolah Topeng Arsa Wijaya serangkaian Puncak Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana dan Jempong Asu di Banjar Tampakgangsul Denpasar, Senin (10/10).


Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana, Anggota DPR RI, IGA. Rai Wirajaya, Ketua Komisi I DRRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, Mantan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan undangan  lainya.


Sebelum upacara, di awali dengan tarian Rejang Dewa, Wayang Lemah, Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Penasar, Topeng Arsa Wijaya, dan Topeng Sidakarya serta Tari Baris.


Walikota Jaya Negara usai upacara mengatakan, pelaksanaan  Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana dan Jempong Asu Banjar Tampakgangsul Denpasar ini adalah salah satu bentuk untuk meningkatkan sradha bhakti yang ada di setiap umat. Apalagi di komunitas masyarakat seperti banjar, perlu diapresiasi  bagaimana membangun sradha bhakti masyarakat melalui upacara yang dilaksanakan.


“Mengenai pelaksanaannya, Pemkot Denpasar memberikan apresiasi dimana muncul kemandirian dan kesadaran  masyarakat yang begitu dalam melaksanakan Yadnya   sehingga manfaat yang kita peroleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” kata Jaya Negara.


Walikota Jaya Negara juga mengharapkan setelah dilaksanakannya Upacara Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana dan Jempong Asu Banjar Tampakgangsul Denpasar ini seluruh umat terutama penyungsung dan pengempon serta Krama Banjar dapat terus meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


“Tentu pelaksanaan Yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap kedepan upacara Yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif dilingkungan desa setempat,” katanya.


Manggala Karya I Wayan Sugitha, didampingi Kelian Adat Banjar Tampakgangsung A.A.Ketut Ekayadnya yang ditemui disela-sela upacara mengatakan, pelaksanaan karya ini merupakan upacara Dewa yadnya. Kegiatan serupa pernah dilaksanakan pada tahun 1953 silam


Dimana karya ini pada umumnya diadakan tiap tiga puluh tahun sekali. Dalam upacara ini, semua pelinggih yang ada di paryangan banjar  dipelaspas dan dipendem pedagingan. "Semua pelinggih yang ada di Merajan Banjar Tampakgangsul, termasuk Balai Kulkul. Semuanya akan dipelaspas dan dipendem pedagingan," katanya.


Upacara ini dipuput tiga sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Made Karang dari Griya Karang Tampakgangsul, Ida Pedanda Gede Oka Karang dari Griya Lumintang dan Ida Pedanda Gede Oka Mas dari Griya Satria. Selaku Yajamana karya, yakni Ida Pedanda Made Karang. (ays/r4).

Bupati Tamba Kukuhkan Bendesa Desa Adat Dharma Kerti Kaliakah Kangin


Jembrana , Bali Kini -
Bertepatan dengan rahina Purnama Kapat Somo Wage Wuku Dukut Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri acara pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Dharma Kerti Kaliakah kangin, yang digelar di Wantilan Pura Puseh Desa Adat Dharma Kerti Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Senin (10/10/2022).


Kegiatan tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara pelantikan Bendesa Adat yang disaksikan oleh Ketua Majelis Desa Adat Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia, Prebekel Desa Kaliakah I Made Bagiarta dan Panitia Karya.

I Ketut Sugita  dikukuhkan sebagai Bendesa Adat Kaliakah masa ayahan (masa bhakti) saka warsa 1944-1949 atau tahun masehi 2022-2027 mengganti Prajuru Desa Adat yang lama I Putu Suarka yang telah usai masa jabatanya.


Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam sambutannya menyampaikan selamat atas dikukuhkannya bendesa beserta anggotanya, dan ia minta agar dapat menjaga kelestarian desa pakraman.

"Selamat kepada I Ketut Sugita atas terpilihnya menjadi Bendesa Adat Kaliakah, Dengan pengukuhan ini, I Ketut Sugita akan bertanggung jawab atas segala tugas-tugas adat untuk menjaga kelestarian Desa Pakraman selama periode tahun 2022 sampai 2027," ucapnya


Selain itu, Bupati Tamba berpesan kepada Bendesa adat terpilih untuk bertugas dengan sebaik baiknya.

"Kepada bendesa agar bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Bendesa adat harus berjalan beriringan dengan Prebekel dalam memajukan desa dan senantiasa hadir ditengah-tengah masyarakat. Sekali lagi prebekel dan bendesa adalah ujung tombak bagi Pemerintah Kabupaten Jembrana," ujarnya.


Dilain sisi Ketua Panitia Pengukuhan I Wayan Eka Wiasa menyampaikan Dari 3 (tiga) calon Bendesa yang terdaftar, terdapat 1 terpilih menjadi Bendesa Adat yaitu I Ketut Sugita. Pihaknya berharap dengan terpilihnya Bendesa ada tersebut agar dapat mengemban tugas dan kewajibannya dengan baik.

"Dumogiastu Bendesa yang sudah terpilih dapat menjalankan dari apa yang  menjadi tujuan krama desa dan senantiasa menjaga desa adat, agama dan budaya," pungkas Eka Wiasa.( Komang)

Purnama Sasih Kapat, Bupati Tabanan Sembahyang di Pura Batukau


Tabanan , Bali Kini  -
Komitmen dalam menjaga kebersamaan dan kekompakan guna menjalankan roda pemerintahan merupakan hal yang penting dan selalu ditingkatkan oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, beserta jajaran dalam mempercepat terwujudnya pembangunan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Tak hanya terjun langsung melalui program-program Pemerintahan, namun juga diimbangi kegiatan sekala dan niskala. Salah satunya dengan melaksanakan persembahyangan mohon kerahayuan di Pura Luhur Batukau, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Senin, (10/10) bertepatan dengan rahina Purnama Sasih Kapat.

Dalam kegiatan persembahyangan yang secara rutin dilakukan setiap rahina Purnama ini, Bupati Sanjaya mengajak serta para pihak Legislatif dan seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan serta para Camat se-Kabupaten Tabanan. Tak lupa bersama-sama Bupati Sanjaya memanjatkan doa dan mohon kerahayuan Jagat, terutama Bali dan juga Tabanan.

Kegiatan persembahyangan diawali di Pura Beji, kemudian dilanjutkan di Pura Luhur Batukau yang dipimpin oleh Mangku Gede setempat. Disamping itu, Persembahyangan ini ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, segala tujuan dan program yang tercantum dalam visi Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM) satu per satu terwujud.

Di kesempatan tersebut pula, Bupati Sanjaya meminta kepada seluruh jajaran agar berdoa dengan sungguh-sungguh bukan saja untuk Pemerintah, namun juga untuk diri sendiri agar lebih baik lagi. Terlebih, dalam upaya untuk bersama-sama bangkit dan pulih setelah pandemi. Semua sektor terdampak, terlebih saat ini Bali begitupun juga Tabanan mengalami Inflasi akibat pandemi tersebut.

Pihaknya berharap agar semua masyarkat bersabar dan selalu bersatu dengan penuh semangat gotong-royong membangun kembali perekonomian di Daerah dan bersinergi bersama-sama dengan pemerintah. Begitu juga, komitmen, kerja keras dan kekompakan dari seluruh jajaran sangat diharapkan guna mewujudkan seluruh pembangunan di Kabupaten Tabanan.

Tidak lupa juga Bupati Sanjaya mengucap syukur dan terimakasih kepada seluruh jajaran dan pihak terkait, terutama seluruh elemen masyarakat yang selalu mendukung serta turut berpartisispasi dalam membangun Tabanan. Pihaknya juga berharap agar seluruh jajaran dan seluruh elemen masyarakat Tabanan selalu memupuk rasa kebersamaan, meningkatkan semangat gotong-royong dan selalu berkomitmen membangun Tabanan.[tim/r2]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved