-->

Selasa, 26 Desember 2023

Bupati Sanjaya Bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya dan Jajaran Ngelungsur Pawintenan di Kantor Bupati


Tabanan , Bali Kini 
- Menjelang puncak rangkaian Upacara Karya Agung di Kantor Bupati Tabanan, bertepatan pada Anggara Umanis Landep, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M, bersama istri Ny. Rai Wahyuni Sanjaya dan Wakil Bupati Tabanan beserta Istri dan Pejabat Eselon II, Kepala OPD serta Camat beserta Istri, ikuti rangkaian upacara Ngelungsur Pawintenan Sari lan Mapepada Karya Eedan Karya Agung di Madya Mandala Kantor Bupati Tabanan, Selasa (26/12).


Upacara Pawintenan yang dilangsungkan merupakan Pawintenan Sari yang bertujuan untuk pembersihan diri secara lahir batin memohon kepada Hyang Widhi agar dapat diberikan penyucian diri, tuntunan dan bimbingan dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang bersifat suci yang selanjutnya dapat diamalkan dan dijalankan dalam kehidupan diri sendiri maupun kepada orang lain yang memerlukannya.


Upacara yang berlangsung sakral dan khusuk saat itu dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sukawati Manuaba Geria Taman Sari Tabanan ini diawali dengan prosesi persiapan upakara, lalu meprasita dan karawista yang diikuti oleh Bupati dan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Wakil Bupati beserta Istri, Kelompok Ahli Bupati dan jajaran yang melaksanakan Pawintenan, dilanjutkan dengan kegiatan sembahyang bersama dan Mejaya-jaya. Nuansa kebersamaan pun terpancar saat itu di Madya Mandala Kantor Bupati Tabanan.


Usai rangkaian upacara yang juga berlangsung khidmat tersebut, dilanjutkan dengan prosesi Mapepada Karya, yakni mengelilingi areal kantor Bupati dengan Wewalungan yaitu hewan berupa sapi, kambing, ayam, bebek dan penyu yang diikuti dengan barisan Pemangku serta Prawartaka Karya yang membawa perlengkapan upakara beserta iring-iringan gamelan baleganjur. Prosesi sakral ini pun dilakukan dengan berkeliling sejumlah 3 kali putaran melawan arah jarum jam.


Sanjaya dalam kesempatan kesempatan tersebut menyampaikan ucapan syukurnya yang pada hari itu dapat melangsungkan upacara Pawintenan Sari bersama Bunda Rai, Wakil Bupati, Sekda dan 62 pasang jajaran lainnya. Yang mana pihaknya juga menjelaskan dengan mengikuti upacara Pawintenan ini, maka sebagai pemimpin ketika mengikuti upacara persembahyangan, dapat diberikan kesempatan untuk ngayah di parahyangan-parahyangan seperti dalam memberikan tirta ataupun bija.


 


“Jadi patut bersyukur hari ini kita nyurud nglungsur yadnya yang besar dan langka ini. Jadi, saya dan jajaran patut berterima kasih di berikan momentum dan kesempatan oleh alam semesta untuk melakukan ritual ini dengan baik. Dari awal sampai sekarang, Astungkara besok puncaknya Purnama Kapitu tanggal 27 Desember 2023 ini, Astungkara memargi antar, labda karya, sida sidaning don. Rahayu jagat Tabanan," ujar Sanjaya.


I Gusti Putu Winiantara, selaku Camat Kediri yang juga mengikuti prosesi Pawintenan tersebut, menyampaikan terima kasihnya kepada Bapak Bupati dan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Pawintenan ini. “Mewinten hari ini konsepnya adalah bahwa kita selaku pemimpin panutan dalam rangka menjalankan dharma negara dan dharma agama kita yang ada di Kabupaten Tabanan ini. Sudah pasti itu untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman Unggul Madani," serunya.[rls/tbn]

Sabtu, 16 Desember 2023

Walikota Jaya Negara Hadiri Perayaan Hari Saraswati Mahawarga Bhujangga Waisnawa

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri  dan membuka Perayaan Rahina Suci Saraswati, Mahawarga Bhujangga Waisnawa di Pura Dalem Pauman, Pedungan Denpasar, Sabtu (16/12).


Diisi Berbagai Lomba dan Dharmawecana, Jadi Momentum Maknai Turunnya Ilmu Pengetahuan


Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Perayaan Rahina Suci Saraswati, Mahawarga Bhujangga Waisnawa di Pura Dalem Pauman, Pedungan Denpasar, Sabtu (16/12). Kegiatan yang diisi dengan beragam lomba dan dharma tula ini menjadi momentum dalam memaknai turunya ilmu pengetahuan. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Kota Denpasar, Cintya Febriani, Camat Denpasar Selatan, I Made Sumarsana, Lurah Pedungan, I Kadek Ermanto, Tokoh Masyarakat serta undangan lainya. 


Rangkaian Perayaan Hari Suci Saraswati Mahawarha Bhujangga Waisnawa Kecamatan Denpasar Selatan ini diawali dengan pengukuhan pecalang, dilanjutkan dengan persembahyangan bersama dan dharma tula oleh Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Sara Shri Satya Jyoti Giti Bhuwana Dharma Santhi. Selain itu, turut dilaksanakan beragam lomba-lomba. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas Perayaan Hari Suci Saraswati oleh Mahawarga Bhujangga Waisanawa ini. Tentunya hal ini menjadi momentum yang baik dalam memaknai turunya ilmu pengetahuan. Selain itu, perayaan ini juga menjadi wahana silaturahmi untuk mempererat persaudaraan dan mengembangkan potensi generasi muda. 


Jaya Negara berharap, dengan perayaan dan persembahyangan Hari Saraswati ini menjadi momentum untuk meningkatkan sradha dan bhakti agar semua umat manusia dianugrahi kecerdasar dan diberikan kekuatan dalam menjalankan swadarma masing-masing. 


"Tentu ini sangat baik, adanya lomba-lomba serta dharma tula menjadi wahana untuk pengembangan diri, selain juga sebagai upaya meningkatkan sradha bhakti dan wujud syukur atas anugrah kewicaksana atau kepintaran dalam menjalanlan swadarma sebagai umat manusia," ujar Jaya Negara


Sementara, Ketua Moncol Mahawarga Bhujangga Waisnawa Kota Denpasar, Guru Ketut Bagus Kerta Negara didampingi Ketua Panitia Guru Putu Semada mengatakan, perayaan Hari Suci Saraswati kali ini diisi dengan berbagai kegiatan yang dirangkaikan dengan pengukuhan Pecalang Cakra Bhuwana dan Generasi Mudq Eka Bhuwana Suta. 


Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan ini diawali dengan persembahyangan bersama dan dharma tula. Selain itu turut digelar beragam lomba yang berkaitan dengan tradisi dan budaya Bali. Yakni Lomba Ngulat Sengkui Meikuh, Lomba Nyurat Aksara Bali, Lomba Ngulat Tipat Dampul, Lomba Gender, Lomba Dharma Wecana Bahasa Bali, Lomba Mesatua Bahasa Bali dan Lomba Ngewacen Aksara Bali. Selain itu turut dipentaskan hiburan bondres. 


Adapun lomba-lomba ini merupakan wahana apresiasi terhadap berbagai proses pembinaan yang dilaksanakan. Sehingga nantinya dapat bermanfaat dalam mendukung keberlangsungan tradisi adat dan budaya Bali. Nantinya, dalam lomba ini akan ditetapkan para pemenang yang masing-masing akan mendapatkan piala, piagam dan dana apresiasi. 


"Perayaan Rahina Saraswati ini merupakan bentuk nyata sinergi dari kita, oleh kita dan untuk kita Mahawarga Bhujangga Waisnawa, sehingga semakin kompak dan terus berkontribusi dalam pembangunan," ujarnya. (Ags/Hum).

Jumat, 15 Desember 2023

HUT Ke- 89 RSU Negara, Manjakan Penunggu Pasien Dengan Pojok Wifi Dan Launching Bank Sampah.


Jembrana , Bali Kini -
Bupati I Nengah Tamba melaunching wifi corner dan Bank Sampah di Rumah Sakit Umum Negara, Jumat (15/12).

Peresmian tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Umum Negara ke-89, yang juga diisi dengan kegiatan Jalan Sehat.

Dengan mengambil tema “Bersama Memajukan RSU Negara Menuju Masyarakat Jembrana Sehat Dan Bahagia" peringatan Hut RSU Negara Ke - 89 berlangsung meriah.


Inovasi Bank Sampah hadir untuk mengelola sampah atau limbah yang dihasilkan terutama sampah non medis sehingga  mengurangi sampah domestik yg harus dibuang ke TPS.


Sementara , wifi corner menyediakan fasilitas gratis yang ditujukan kepada para penunggu pasien kamar rawat inap dan pengunjung RSU .




Dalam kesempatan tersebut Bupati I Nengah Tamba mengapresiasi inovasi- inovasi yang sudah di buat RSU Negara dalam hal kenyamanan pengunjung.

"Tentu pelayanan dan rasa nyaman pasien ini agar benar benar tercipta agar menjadi kesan yang diciptakan oleh orang orang yang datang ke rumah sakit, apa yang sudah dilakukan pada hari ini sudah menunjukan suatu dedikasi yang sangat tinggi," ujarnya.


Selain itu Bupati Tamba juga menyampaikan sinergitas yang terjalin antara rumah sakit umum negara dengan Pemkab Jembrana dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar senantiasa terjalin dengan baik.

"Pelayanan rumah sakit perlu kita pikirkan bersama kedepan tidak saja keterlibatan internal rumah sakit saja tetapi juga kami dari jajaran Pemkab Jembrana juga tiada henti untuk memberikan suporting baik itu arahan bagaimana rumah sakit kita ini selalu ada dihati masyarakat," ungkapnya.


Dalam kesempatan itu pula Bupati asal desa Kalialah itu menekankan kepada seluruh tenaga medis untuk senantiasa hadir memberikan pelayanan terbaik demi kesembuhan pasien.

Tujuan akhirnya menciptakan  rasa kepuasan pasien bahwa pada saat dirawat para tenaga medis baik  dokter dan perawat benar benar memperhatikan kondisi pasien.


 



"Saya berterimakasih  kepada teman teman dokter dan perawat yang melayani pasien yang masuk ke RSU dengan sabar, teliti sehingga akhirnya pasien itu bisa sembuh dengan cepat. Rasa kepuasan pasien bahwa pada saat di rawat dokter dan perawat dan yang lainya bener bener memperhatikan itulah yang kita utamakan," ujarnya. 


Sementara itu, Direktur RSU Negara dr Ni Putu Eka Indrawati menjelaskan Bank Sampah Setia Kawan RSU Negara dengan tagline Dengan Kesapu Bersih (Kelola sampahmu jadi berkah dan kasih) yang berbasis aplikasi merupakan inovasi RSU Negara untuk mengelola sampah atau limbah yang dihasilkan terutama sampah non medis dengan tujuN mengurangi sampah domestik yg harus dibuang ke TPS.


"Bank sampah SETIA KAWAN RSU NEGARA bekerja sama dengan Koperasi Setia Kawan  dalam pengelolaannya. Saat ini yang menjadi nasabah baru berfokus pada karyawan dan karyawati RSU Negara dengan hasil pemilahan sampah yang dihasilkan oleh ruangan. Dan kedepannya akan dikembangkan untuk nasabah eksternal," jelasnya.


Melalui  sampah daur ulang juga dapat mendatangkan benefit untuk kesejahteraan karyawan dan berbagi kasih untuk yang membutuhkan melalui kegiatan bantuan sosial.


"Sampah yang hasilkan oleh ruangan akan dipilah sesuai tempatnya yakni sampah organik, non organik dan sampah B3 (bahan  Berbahaya dan Beracun) di ruang sebagai penghasil sampah. Di bank sampah akan di sortir lagi sesuai jenisnya seperti botol plastik, kertas bekas, gelas plastik, kaleng minuman, dll, kemudian dilakukan penimbangan,Selanjutnya pencatatan melalui aplikasi, petugas bank sampah selanjutnya disimpan di ruang penyimpanan untuk selanjutnya diambil oleh pihak ke tiga," ungkap Eka Endrawati.


Selain bank sampah,  Ni Putu Eka Endrawati mengatakan launching Wifi Corner di RSU Negara bertujuan untuk menambah kenyamanan penunggu pasien yang datang ke RSU Negara.

"Dengan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) para mengunjung RSU Negara akan dapat menikmati jaringan internet gratis. Wifi gratis tersebut bakal dipasang pada sejumlah titik," pungkasnya.


Turut hadir pada puncak HUT RSU Negara ke - 89 wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, sekda I Made Budiasa, perwakilan instansi vertical bersama segenap pegawai di lingkup RSU Negara..( Komang/hum)

Selasa, 12 Desember 2023

Pemkot Denpasar Gelar Karya Pemahayu Jagat


Denpasar,Bali Kini -
Pemkot Denpasar menggelar Karya Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar di Pantai Padang Galak, Denpasar Timur yang bertepatan dengan Tilem Sasih Kaenem, Rabu (12/12). 

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud syukur sekaligus menjaga keseimbangan alam semesta ini dihadiri Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana. Tampak hadir pula Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, perwakilan Forkopimda Kota Denpasar, OPD serta Bendesa Adat se-Kota Denpasar. 

Diringi suara kekidungan dan gambelan Seka Gong Ganeswara, rangkaian Puncak Karya berlangsung khidmat yang diawali dengan pangilen  Rejang Renteng dari WHDI Kota Denpasar, dilanjutkan dengan Tari Topeng dan Wayang. Sementara itu, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa turut ngayah Tari Rejang Renteng. 

Adapun seluruh rangkaian Puncak Karya dipuput oleh Tri Sadhaka yakni Ida Pedanda Putra Telaga, Griya Telaga Gulingan Sanur, Ida Pedanda Gede Made Jelantik Adnyana, Griya Budha Tegal Celuk Sukawati, Ida Rsi Bhujangga Oka Widnyana, Griya Yadnya Ubung dan Tapini Ida Pedanda Istri Raka, Griya Telaga Tegal Denpasar. Usai pelaksanaan karya, Tirta Pemahayu Jagat turut ditunas oleh Bendesa Adat se-Kota Denpasar untuk dipercikan di seluruh wilayah Desa Adat dan Pekarangan Rumah Masyarakat. 


Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan bahwa upacara ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat bersama Pemerintah Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

"Dengan pelaksanaan Karya  Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar  ini merupakan wujud syukur serta sebuah upaya untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya, untuk itu mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, serta seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya," ujar Alit Wiradana. 

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara menjelaskan, Rangkaian pelaksanaan Karya Pemahayu Jagat Kota Denpasar diawali dengan mapepade di areal karya yang dipuput Ida Pedanda Gede Made Rai, Griya Tegal Jingga Denpasar. 

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan Lontar Widhi Sastra Roga Sangara Bumi tujuan Pemahayu Jagat adalah untuk menjaga ketentraman dan mensejahterakan umat manusia. Hal ini dilaksanakan dengan memohon anugrah dengan menggelar upakara kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam menifestasinya sebagai Sang Hyang Baruna. 

"Tentunya upacara ini merupakan wujud bhakti dan syukur dalam menetralisir gering atau wabah seperti Covid-19, Gerubug pada hewan dan Sasap Merana pada tumbuhan, sehingga mampu terciptanya hubungan yang harmonis serta keseimbangan alam semesta sesuai dengan Tri Hita Karana," ujarnya. (rls/r5)


Selasa, 28 November 2023

Plt Bupati I Made Kasta Tinjau Bangunan Meru Tumpang Lima Pura Watu Klotok


Klungkung , Bali Kini -
Mendapatkan informasi mengenai adanya salah satu bangunan Meru yang mengalami kemiringan di Pura Watu Klotok Klungkung, Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta didampingi Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada dan instansi terkait turun ke lapangan meninjau laporan tersebut, Selasa (28/11). 



Perbekel Desa Tojan Wayan Suastawa menyampaikan kondisi kemiringan saat ini pada bangunan Meru tumpang 5 mengarah ke arah utara. Dan untuk sementara bangunan Meru Tumpang 5 ditopang dengan menggunakan beberapa bambu.

 


Setelah melaksanakan peninjauan di lapangan, Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta menugaskan Dinas Kebudayaan untuk sesegera mungkin mengadakan rapat koordinasi terbatas (rakortas) dengan instansi terkait. (Cok).

Senin, 27 November 2023

Bantuan Perlengkapan Tari Rejang Dewa Didistribusikan di Desa Adat Karang Sari Lampung


Lampung , Bali Kini
– Kegiatan sosial berbasis kebudayaan kembali digelar dengan mendistribusikan bantuan perlengkapan Tari Rejang Dewa kepada Sanggar Tari Mekar Sari Desa Adat Karang Sari, Lampung. 


Tari Rejang adalah tarian tradisional masyarakat Hindu Bali dalam menyambut kedatangan serta menghibur para dewa yang datang dari Khayangan dan turun ke Bumi.


Tarian rejang ini secara khusus ditampilkan pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau keagamaan masyarakat Hindu Bali. 


Pendistribusian bantuan ini disampaikan Stakeholder Management PT Bank Mandiri (Persero), I Kadek Andre Nuaba sebagai bentuk dukungan pada kelestarian adat dan budaya Indonesia.


“Tari Rejang Dewa biasanya ditarikan oleh anak-anak, sehingga ketika mereka difasilitasi pakaian tari yang bagus pasti akan memupuk semangat mereka dalam melestarikan budaya bangsa” tuturnya pada Senin (27/11/2023).


Perlengkapan tari dikirim langsung dari Bali untuk sejumlah 10 penari Tari Rejang Dewa, terdiri dari gelungan dan perlengkapan lainnya.


“Tentu kita ingin menghadirkan autentisitas dan kualitas yang sama dengan di Bali, untuk itu kita kirimkan langsung dari Bali” sambungnya.


Pendistribusian perlengkapan Tari Rejang Dewa dilakukan bertepatan dengan Purnama Kanem dalam perhitungan kalender Bali.[rl/r4]

Kamis, 16 November 2023

Perkuat Bakti kepada Tuhan dan Pererat Toleransi dengan Sesama, Umat Hindu Laksanakan Pujawali ke-58 Pura Dharma Sidhi, Ciledug


Penulis :(Ray Wijaya)


Ciledug Tangerang , Bali Kini - Pura Dharma Sidhi di Parung Serab, Ciledug, Tangerang dipadati umat Hindu yang mengikuti rangkaian prosesi puncak perayaan Pujawali atau peringatan hari jadi dari Pura Dharma Sidhi pada Rabu, 15 November 2023 malam.  Tidak hanya umat Hindu dari sekitar Ciledug, tetapi juga dari Bintaro, Tangerang, Serpong, Serang, dan wilayah lain, datang untuk mengikuti puncak dari seluruh rangkaian acara yang diisi  persembahyangan bersama. Bait-bait doa, alunan kidung suci, aroma wangi dupa yang ditingkahi suara  gamelan mengiringi kekhidmatan umat menjalani puncak Pujawali, yang dipimpin oleh Sulinggih Ida Pedanda Nabe Putera Sidemen. 


Pujawali atau biasa juga disebut Piodalan adalah perayaan untuk memperingati hari saat disucikan dan diresmikannya sebuah pura atau tempat suci lain bagi umat Hindu. Upacara Pujawali atau Piodalan dilangsungkan enam bulan sekali menurut perhitungan kalender Wuku Bali, namun ada juga yang merayakan setahun sekali karena berpedoman pada sistem Sasih (kalender bulan). 


Ketika membangun pura atau tempat suci, umat Hindu menggelar serangkaian upacara khusus untuk menyucikan dan meresmikan tempat suci itu, yaitu upacara melaspas, ngenteg linggih dan mendem padagingan. Rangkaian upacara tersebut dilaksanakan pada hari yang dianggap baik dalam keyakinan agama Hindu. Hari saat dilaksanakannya rangkaian  upacara penyucian pertama itulah yang selanjutnya setiap enam bulan atau setahun sekali dirayakan dalam upacara Pujawali. Inti dari upacara Pujawali adalah perayaan untuk memperingati hari berdirinya pura, dimana umat melakukan rangkaian upacara khusus, persembahyangan lalu menerima anugerah berupa tirtha atau air suci.


Pura Dharma Sidhi terletak di Jalan Pasraman nomor 28-29, Komplek Kavling P & K, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Madya  Tangerang, Provinsi Banten. Pura ini mulai  dibangun sekitar tahun 1990an, lalu setidaknya ada lima tahapan pembangunan fisik. Bangunan suci utama berupa Padmasana dibangun pada tahun 1997, disusul pembangunan pasraman atau pusat pendidikan agama Hindu dan pembangunan lahan parkir serta beberapa fasilitas pendukung lain.



Rangkaian upacara penyucian yaitu melaspas, ngenteg linggih dan mendem pedagingan di Pura Dharma Sidhi dilaksanakan 33 tahun lalu, persisnya pada hari Rabu, 11 Juli 1990  atau berdasarkan kalender Wuku Bali bertepatan dengan hari Budha, Panca Wara Kliwon dan Wuku Ugu. Hari bersejarah itulah yang kemudian setiap enam bulan dirayakan dalam perayaan Pujawali,   dan kali ini adalah Pujawali ke-58.


Sedikitnya ada 230 kepala keluarga atau sekitar 850 umat Hindu berdomisili  di Ciledug dan sekitarnya. Mereka sudah hidup berdampingan dengan warga dari berbagai latar belakang   yang berbeda-beda sejak lebih dari 35 tahun silam,  dalam suasana rukun, dan toleransi yang baik. Umat Hindu ini bergabung dalam satu ikatan kerukunan warga yang disebut Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) Banjar Ciledug yang berdiri sejak 36 tahun silam atau tepatnya sejak 4 Januri 1987.


Ketua SDHD Banjar Ciledug saat ini, I Made Sumartana mengatakan, tema Pujawali ke-58 Pura Dharma Sidhi adalah  “Dengan Pujawali Kita Tingkatkan Ajaran Tat Twam Asi dalam Menjalankan Dharma serta Kehidupan Bermasyarakat.  Tema ini menunjukkan keinginan yang kuat dari umat Hindu di Ciledug untuk selalu hidup berdampingan dengan warga lain,  menjadi bagian dari kebersamaan sebagai warga bangsa dalam kerukunan dan saling pengertian yang baik.  


Umat Hindu khususnya yang bertempat tinggal di Ciledug, Tangerang dan sekitarnya sejak beberapa waktu lalu menggelar berbagai kegiatan untuk menyambut pelaksanaan Pujawali ke-58 dari Pura Dharma Sidhi. Secara rutin umat Ngayah atau bergotongroyong mengerjakan berbagai keperluan acara, ada juga kegiatan  sarasehan dengan melibatkan Sulinggih atau pemuka agama Hindu sebagai nara sumber, dan  seminar  generasi muda. Kegiatan lain adalah bakti sosial berupa pembagian sembako dan  pemeriksaan kesehatan dan pegobatan dengan sasaran warga masyarakat dari lingkungan di  sekitar Pura Dharma Sidhi pada Minggu, 12 November 2023. 

Melalui berbagai kegiatan ini umat Hindu menegaskan tekad untuk memperkuat bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa dan mempererat tali persaudaraan dan toleransi dengan sesama umat beragama di sekitar. 


Semua ini sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana, ajaran tentang tiga sumber utama kebahagian dalam kehidupan, yakni Parahyangan, hubungan harmonis dengan Sang Maha Pencipta; Pawongan, hubungan harmonis dengan sesama manusia; dan Palemahan, hubungan harmonis dengan lingkungan di sekitar.


Selasa, 31 Oktober 2023

Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Ida Bhatara Nyejer Selama Tiga Hari.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat Ngaturang Bhakti Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Minggu (29/10). 

Denpasar , Bali Kini - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Minggu (29/10). Pelaksanaan Bhakti Pujawali ini dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede bersama Anggota DPRD Kota Denpasar. 


Tampak hadir Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana, Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Pimpinan OPD serta pemdek yang tangkil di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar. 


Diiringi dengan suara kidung, gambelan Gong Kebyar dan Semarepegulingan, rangkaian Pujawali diawali dengan persembahan Tari Rejang Sari, Tari Gambuh, Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rejang Renteng. Turut dipentaskan pula Wayang Lemah, Topeng Wali serta Topeng Sidhakarya. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Telaga, Griya Telaga Tegal Denpasar. 


Usai persmbahyangan, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pujawali di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Hal ini merupakan wujud sradha dan bhakti Pemerintah dan Masyarakat Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 


Dikatakannya, pelaksanaan Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya jajaran pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dengan harapan seluruh program dan persoalam yang dihadapi dapat diatasi dengan optimal," ujar Jaya Negara.


Sementara, Kabag Kesejahteraan Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara selaku Prawartaka Karya menjelaskan, pujawali padudusan alit ini merupakan rangkaian karya melaspas yang sebelumnya telah terlaksana. Dimana, rangkaian karya telah dimulai sejak 25 Oktober lalu dengan melaksanakan Matur Piuning. Dilanjutkan dengan Upacara Melaspas dan Mecaru pada 26 Oktober lalu dan Puncak Pujawali bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Minggu 26 Oktober 2023. 


Lebih lanjut dijelaskan, setelah Puncak Pujawali, rangkaian dilaksanakan dengan Bhakti Penganyar selama tiga hari hingga penyineban pada 1 November mendatang. Dimana, pemedek atau masyarakat yang hendak tangkil dapat memanfaatkan momentum penganyar untuk tangkil ngaturang bhakti. Sehingga pemedek tidak membludak dalam satu hari saja, melainkan di pecah selama tiga hari. 


"Untuk Pujawali tahun ini, Ida Bhatara Pura Agung Jagatnatha nyejer selama tiga hari, hingga penyineban pada 1 November mendatang, astungkara melalui pelaksanaan pujawali ini semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa selalu memberikan tuntunan dan kekuatan dalam menjalankan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat," ujarnya. (Ags/H). 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved