-->

Minggu, 08 April 2018

Tahun 2019, Pemprov Bali Rencanakan Anggarkan 2000 Unit Bedah Rumah

Buleleng ,Balikini.Net - Pemprov Bali merencanakan untuk menganggarkan kembali 2000 unit bedah rumah di Tahun 2019. Hal tersebut dilakukan untuk menanggulangi masyarakat miskin yang saat ini belum menerima bantuan bedah rumah, sehingga program bedah rumah tersebut benar – benar tuntas tanpa ada yang tercecer. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi oleh Ny. Ayu Pastika saat melakukan peninjauan ke salah satu penerima bantuan bedah rumah di Desa Gobleg, Buleleng, Minggu (8/4).

“Untuk anggaran 2019 saya masih ikut merancang itu dan jika Gubernur baru setuju, saya punya rencana akan menganggarkan 2000 unit untuk memenuhi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan bedah rumah,” jelas Pastika. Pastika awalnya mengira di tahun 2017 tersebut program bedah rumah sudah tuntas namun dari apa yang ia lihat dilapangan ternyata masih banyak yang belum mendapatkan bantuan tersebut. Hal itulah yang mendasari Gubernur Pastika menganggarkan bantuan bedah rumah di 2019. “Tahun 2017 menurut data BPS masih ada 1682 dan itu sudah diselesaikan, tapi ternyata masih ada, Inilah seringkali terjadi ketimpangan antara data bps dengan kondisi riilnya,” ungkap Pastika. Ditambahkan Pastika selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, Pemprov Bali sudah membantu bedah rumah sebanyak 29.000 unit ke seluruh Bali. “Awalnya saya mengira hanya 20.000 tapi kenyataannya lebih banyak dari itu, ini adalah suatu fakta bahwa masyarakat kita hidupnya tidak seindah apa yang kita perkirakan dan ini satu pelajaran bagi kita semua,” tegasnya.

Sementara penerima bedah rumah yang di kunjungi Gubernur Pastika, Kadek Santika mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah di berikan. Ia mengaku walaupun dalam pengerjaannya sempat terkendala mahalnya bahan – bahan bangunan akibat dari erupsi Gunung Agung, pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih karena akhirnya ia bisa memiliki rumah yang layak bagi istrinya Wayan Sekar dan anaknya Putu Bintang yang masih duduk di kelas 4 SD.

Bantuan bedah rumah yang diberikan kepada Kadek Santika merupakan bantuan dari Pos Bali yang secara langsung di berikan oleh Pimpinan Umum Pos Bali Made Nariana. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan bantuan sembako dan bantuan penguatan ekonomi berupa uang tunai yang diserahkan oleh Ny. Ayu Pastika.[pr/r5]

Rabu, 04 April 2018

'' Cenik Kelih Tua Bajang Buka Ketog Semprong ,,Ribu Warga Sukasada Sambut Koster-Ace

Buleleng ,Balikini.Net - Kembali ribuan warga Buleleng menyambut kehadiran Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace). Kali ini sekitar 5 ribuan warga se-Kecamatan Sukasada, Buleleng dan sekitarnya, Rabu (4/4/2018) menyemut mengahadiri simakrama Koster-Ace di Lapangan Umum Desa Panji, Buleleng.

Hadir dalam kegiatan yang diwarnai penampilan parade budaya itu, Calon Gubernur Wayan Koster didampingi istri Ny. Putri Suastini Koster, kemudian Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Gede Supriatna, Ketua DPC PDIP Putu Agus Suradnyana, kader PDIP Buleleng Nyoman Sutjidra, anggota Fraksi DPRD Bali Dewa Nyoman Rai, Gede Kesuma Putra, para anggota Fraksi PDIP Buleleng, Ketua DPD Hanura Bali Made Sudarta, penyanyi Mr. Botax serta sejumlah tokoh masyarakat se-Kecamatan Sukasada.

Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku sangat gembira. Pasalnya setiap kali turun simakrama ke tengah masyarakat Buleleng, Koster-Ace selalu disambut antusias oleh warga yang menyemut hingga mencapai ribuan orang. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa bahagianya, Putu Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng mempersembahkan sebuah untuk menghibur warga yang hadir.

Kemudian Agus Suradnyana mengungkapkan bahwa berkat bantuan Wayan Koster selama tiga periode menjadi anggota DPR RI telah membantu pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat Gumi Panji Sakti. "Karena PAD (Pendapat Asli Daerah) Buleleng sedikit, tiyang ngidih tulung ajak Pak Koster agar dibantu anggaran dari APBN di Pusat. Pak Koster nto nak tipe kerja, kerja, kerja gen. Sing ngabe sebeng gen care ane lenan. Be sing zaman care jani ngabe sebeng gen. Pak Koster care siap kancingan, cenik tapi wanen, jeg maju terus," ujarnya dengan disambut tepuk tangan warga yang hadir.

Melihat kesungguhan komitmen Koster dalam membangun Kabupaten Buleleng, Agus Suradnyana mengungkapkan keyakinannya ketika calon gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini terpilih sebagai gubernur Bali periode 2018-2023 akan mampu mempercepat proses pembangunan di Buleleng. Harapan itu disampaikan Agus Suradnyana mengingat potensi daerah Buleleng  sangat luar, akan tetapi sayangnya masih tertinggal dengan kabupaten/kota lain di Bali. "Inilah pola satu jalur. Bupati Buleleng dan Gubernurnya satu jalur sehingga percepatan pembangunan Buleleng bisa terealisasi. Jadi di Utara pun akan bisa berkembang seperti di Bali Selatan," tegasnya.[alt/r5]

Rabu, 28 Maret 2018

21 Desa di Kecamatan Seririt Siap Menangkan Koster-Ace 80 Persen Suara

Singaraja ,Balikini.Net - Sebanyak 21 desa di Kecamatan Seririt menyatakan dukungan penuh kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Dukungan bulat itu dinyatakan mereka saat bertemu Koster di Gedung Serbaguna Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Selasa 28 Maret 2018.


Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng sekaligus Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana menjelaskan, banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Buleleng ke depannya. Tentu saja muara dari hal itu adalah kesejahteraan rakyat.


Menurut dia, I Made Mangku Pastika yang notabene asli Buleleng adalah peletak dasar road map pembangunan Bali. "Saatnya kini Koster yang juga putra asli Buleleng melanjutkan hal itu, utamanya peningkatan pembangunan di Buleleng," kata Agus Suradnyana. Ia percaya dengan pola satu jalur yan dicanangkan Wayan Koster, akselerasi pembangunan di Buleleng akan semakin cepat terealisasi.


Di sisi lain, Koster mengucapkan terima kasih atas totalitas dukungan 21 desa di Kecamatan Seririt. Apalagi, ia mendapat kepercayaan untuk dimenangkan secara total di Kecamatan Seririt dan sejumlah kecamatan lainnya, sehingga di Kabupaten Buleleng ia optimistis meraih 80 persen suara. "Dari jumlah suara 540 ribu suara agar kiranya Koster-Ace mendapat perolehan suara 280 ribu atau 80 persen," kata Koster.


Di Kecamatan Seririt, Koster yang awalnya menarget perolehan 75 persen suara, namun dengan melihat antusias warga ia optimistis 80 persen suara dapat pula tercapai di sini. "Awalnya 75 persen saya yakin dapat suara di sini. Tapi melihat auranya, saya optimistis 80 persen bisa tercapai di sini," papar Koster.


Pada kesempatan itu, Koster juga memaparkan sejumlah program unggulannya yang dibungkus dengan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yang paling penting, menurut dia, yakni memberlakukan pendidikan dan kesehatan gratis, program bedah rumah dan meningkatkan kewenangan desa adat yang akan diberlakukannya saat menjabat Gubernur Bali kelak, selain daripada program-program unggulan lainnya.[alt/r6]

Selasa, 24 Oktober 2017

Reses Made Arini di Buleleng, Konstituen Minta Bantuan Bleganjur

Buleleng, Balikini.Net - Selama sepekan menjalani masa reses, 16-23 Oktober lalu, anggota DPRD Bali Dapil Buleleng Made Arini menemui dan menyerap aspirasi konstutuennya di beberapa tempat di Kabupaten Buleleng.

Wakil rakyat satu-satunya dari partai Hanura di DPRD Bali ini mengungkapkan sejumlah aspirasi yang disampaikan kosntituennya selama reses tersebut. "Mereka mengusulkan bantuan perbaikan tempat suci,  perbaikan jalan atau gang," ujar Arini di Denpasar, Selasa (24/10).

Aspirasi lainnya, lanjut anggota Komisi IV DPRD Bali ini, ada permintaan gong atau bleganjur yang belum dimiliki oleh dadia atau krama dadia. Adapun aspirasi di bidang kesehatan, masyarakat setempat sangat berharap agar bisa memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). 

Ia menambahkan, masyarakat di Buleleng juga banyak yang mengusulkan bantuan Bedah Rumah, yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bali. "Pada prinsipnya saya sebagai wakil rakyat tetap mendukung program yang baik dari Pak Gubernur dan pak Wagub untuk Bali Mandara," ujar Arini. ***

Minggu, 15 Oktober 2017

Tiga Mahasiswa Undiksha Mengajar Singkat.

Singaraja ,Balikini.Net -   Mahasiswa Undiksha Singaraja Memberikan Pelajaran Tingkat SD dalam program taman cerdas ganesha di Wantilan Pura Yeh Selem Desa Pangkung Paruk Kec. Seririt Kab. Buleleng, Minggu ( 15 / 10 )

    Tentu saja pembelajaran singkat untuk kelas anak anak tingkat SD. Tidak sama dengan pembelajaran untuk kelas Tinggi, pembelajaran membaca untuk kelas rendah pun harus mendapatkan perhatian yang serius khususnya untuk kelas I, guru harus berhati-hati dan cermat dalam menyusun perencanaan sekaligus pelaksanaannya.

   Program TMMD hari ini adalah non fisik antara lain Pelajaran singkat oleh mahasiswa Undiksha Singaraja kepada anak-anak SD dengan materi pembelajaran membaca dan belajar matematika tempat di Wantilan Pura Yeh Selem Desa Pangkung Paruk. Hal ini penting karena kelas I merupakan fondasi bagi kelas-kelas berikutnya.

    Kelas I SD merupakan pintu gerbang bagi siswa memasuki dunia pendidikan formal. Sekali guru salah bertindak yang berdampak pada kegagalan siswa, akan sangat berpengaruh bagi kemajuan siswa selanjutnya itu sebabnya guru harus benar-benar berhati-hati membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya.(dim/109/bll)

Senin, 04 September 2017

EVAKUASI KORBAN YANG TERJEPIT TIMBUNAN LONGSOR BERLANGSUNG HINGGA PAGI

Buleleng (balikini.net) - Sebanyak 2 (dua) orang penambang batu tertimpa longsor di Desa Pacung Tejakula, Buleleng, Minggu (3/9) sekitar pukul 15.00 Wita. Seorang diantaranya atas nama Komang Kadiarsa (27) telah terevakuasi dalam kondisi selamat namun mengalami patah tulang dan luka-luka. Sementara itu korban meninggal dunia atas nama Ketut Sutarsana (50) baru berhasil diangkat dari himpitan batu sekitar pukul 03.30 Wita dengan kondisi tubuh yang mengenaskan
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Kantor SAR Denpasar, Koramil Tejakula, Polsek Tejakula, Sabhara Polda Bali. BPBD Buleleng, PMI, serta masyarakat setempat, telah semalaman mengupayakan pengangkatan korban. Bekas galian bebatuan yang menyerupai celah tebing tersebut kondisinya masih labil. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E. yang turun langsung ke lokasi kejadian musibah, selalu memantau tim SAR bekerja. “Resiko dalam operasi SAR ini cukup tinggi, dan saya harus memastikan prosedur yang safety, jangan sampai ada lagi korban-korban baru karena kondisi di sekitar galian batu ini masih sangat labil dan tim SAR gabungan bekerja dalam kondisi penerangan yang terbatas,” ungkapnya. Ardana juga menjelaskan bahwa tugas kemanusian sangat penting untuk dilaksanakan, namun tetap harus memperhitungkan keselamatan tim SAR yang bekerja.
Sampai dengan pukul 09.30 Wita tim SAR gabungan masih terus menggali reruntuhan demi berupaya mencari bagian kaki korban di dalam tumpukan-tumpukan batu tersebut. Sempat terjadi longor susulan, beruntung mereka sedang tidak melakukan penggalian. Akhirnya sekitar pukul 10.50 Wita operasi SAR dihentikan, setelah sebelumnya dilakukan koordinasi dengan unsur SAR terkait, pihak desa serta keluarga korban. Dari pihak keluarga telah mengikhlaskan kondisi jenasah Ketut Sutarsana yang sudah tidak lagi utuh, begitu pula dengan Bendesa Adat Desa Pacung. Hasil dari kesepakatan bersama oleh semua pihak, maka pencarian tidak dilanjutkan dan operasi SAR dinyatakan selesai. (ay/ hms dps)

Rabu, 09 November 2016

Lantik Plt. Bupati Buleleng , Pastika Imbau Jalin Hubungan Harmonis dengan DPRD

Balikini.Net - Gubernur Bali Made Mangku Pastika secara resmi melantik Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Ir. I Made Gunaja, M.Si sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng, pasca Bupati beserta Wakil Bupati Buleleng melaksanakan cuti di luar tanggungan negara untuk mengikuti kampanye pada Pilkada  di Buelleng di tahun 2017 mendatang, Selasa (8/11) di Gedung Wiswa Sabha  Kantor Gubernur Bali.

Jabatan Pelaksana Tugas menurut Gubernur Pastika memang sangat singkat, namun sangat strategis dalam meletakkan fondasi penyelenggaraan pemerintahan, terutama mempersiapkan kabupaten Buleleng memasuki tahun 2017 dengan struktur organisasi perangkat daerah yang baru, serta dalam periode kepemimpinan Bupati yang baru hasil Pemilukada. Untuk itu, Pastika dalam berpesan agar  Pelaksana Tugas  benar-benar memahami tugas dan wewenang serta kewajiban Kepala Daerah, sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, serta seluruh ketentuan Pemilukada.

Ia juga menghimbau Pelaksana Tugas agar menjalin hubungan yang harmonis dengan DPRD karena sesuai Undang-Undang memiliki kedudukan setara dan mempunyai hubungan kerja yang bersifat kemitraan, bisa menjalin hubungan yang konstruktif dan hierarkhis dengan pemerintah provinsi agar terbangun sebuah manajemen pembangunan daerah Bali yang terintegrasi, serta dalam memfasilitasi pelaksanaan Pemilukada bisa mengoptimalisasikan koordinasi dan mengefektifkan komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan, seperti KPUD, Panwaslu, Unsur TNI/POLRI, serta dengan pemuka masyarakat dan pemuka agama. Tak kalah penting, Pelaksana Tugas pun diharapkan mampu menjaga netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pelaksanaan Pemilukada, melalui penegakan hukum secara tegas, sehingga aparatur tetap mengemban tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, dengan selalu mengedepankan profesionalitas, serta melaksanakan pelayanan publik yang adil dan tidak dskriminatif. “Pesan saya cuma itu, kalau semuanya bisa dijalankan dengan baik, saya yakin semuanya akan lancar-lancar saja dan sukses,” pungkas Pastika.

Disisi lain, Plt. Bupati Buleleng, Ir. I Made Gunaja, M.Si, saat diwawancara oleh awak media menyatakan  dirinya akan  melanjutkan program-program yang belum terlaksana di akhir tahun 2016 pasca pelantikan. Untuk itu Ia mengaku akan segera berkoordinasi secara eksternal dengan pihak DPRD maupun Forkompinda Kabupaten Buleleng, serta secara Internal bersama jajaran Pimpinan SKPD Kabupaten Buleleng, untuk mengetahui program yang sedang berjalan maupun belum untuk diprioritaskan segera dilaksanakan. “Segala informasi yang berkaitan dengan pembangunan Buleleng akan memudahkan roda pemerintahan kedepannya,” ujar Gunaja. Terkait pelaksanaan Pemilukada, Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan para Pimpinan SKPD untuk mengajak masing-masing jajarannya menjaga netralitas sehingga tercipta situasi yang stabil. “Jika semua pihak dilingkungan PNS netral, saya yakin kondusifitas akan terjaga,” imbuh Gunaja.   

Untuk diketahui, Ir. I Made Gunaja, M.Si ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng  melalui surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.51-10073 Tahun 2016 Tentang Penunjukan Pelaksana Tugas Bupati Buleleng Provinsi Bali. Dalam acara tersebut juga diselenggarakan serah terima Nota Pengantar Tugas Bupati Buleleng.[r7]

Minggu, 09 Oktober 2016

Pastika Beri Perhatian pada Upah Guru Honorer

Balikini.Net - Sejalan dengan komitmen Pemprov Bali memajukan dunia pendidikan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberi perhatian terhadap nasib guru honorer yang rata-rata masih memperoleh gaji di bawah standar. Paling tidak, ujar Pastika, guru honorer harus mendapat upah sesuai dengan standar Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK). Hal tersebut disampaikan Pastika saat menggelar simakrama di Balai Banjar Pucak Sari, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng pada Sabtu (8/10).

Gubernur Pastika sangat prihatin mendengar penjelasan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Busung Biu Nengah Konten yang mengatakan bahwa gaji honorer di sekolahnya hanya berkisar antara Rp. 500.000 hingga Rp. 800.000.  Upah sebesar itu menurutnya tidak wajar diberikan kepada seorang guru honorer yang juga punya peran penting dalam mendidik siswa.  Semestinya, kata Pastika, guru honorer dapat diberikan upah yang sesuai dengan UMK yang berlaku di tiap Kabupaten/Kota.

Oleh karena itu, sejalan dengan penyerahan pengelolaan SMA/SMK dari Kabupaten/Kota ke Provinsi, pihaknya akan secepatnya melakukan pendataan guru honorer yang masih ber-SK Kepala Sekolah/Komite, agar dapat diangkat menjadi Guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Provinsi. “Nanti kita buatkan kriteria sesuai masa pengabdiannya, agar bisa segera diangkat menjadi tenaga P3K Provinsi sehingga mereka dapat digaji sekurang-kurangnya seuai dengan Upah Minimum Provinsi,” ujar orang nomor satu di Bali tersebut. Lebih lanjut, Pastika juga mengingatkan agar peningkatan kesejahteraan itu dibarengi pula dengan kualitas  mengajar. Sehingga mutu pendidikan di Bali dapat terus ditingkatkan dan menghasilkan generasi penerus yang handal serta mampu bersaing.

Selain minimnya kesejahteraan, Nengah Konten juga mengungkapkan komposisi pengajar di sekolahnya yang didominasi tenaga honorer yang hanya mengantongi SK Kepala Sekolah. Terkait kondisi ini, beberapa kali pihaknya telah mengajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten agar dilakukan pengangkatan guru honorer  SK-Kepala sekolah/Komite menjadi guru honorer SK-Kabupaten. Namun sampai sekarang, pihaknya belum mendapatkan ban. Ia sangat berharap penyerhan kewenangan pengeloaan SMA/SMK dari Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi berdampak positif bagi keberadaan guru honorer sehingga mereka dapat melaksanakan tugas lebih professional. Selain keberadaan guru honorer, ia juga mohon pemanfaatan lahan Pemprov untuk dijadikan Lapangan Umum. Terkait dengan permohonan tersebut, Pastika menginstruksikan Kepala Biro Aset agar memberikan lahan Provinsi yang ada dekat sekolah.

Terkait dengan pengajuan Kepala Sekolah SMA 2 Busung Biu agar guru honorer di sekolahnya dapat diangkat menjadi P3K Kabupaten, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menerangkan bahwa pihaknya terkendala kemampuan keuangan daerah. Kata Agus Suradnyana, sejak apenerapan moratorium  pengangkatan ASN, pihaknya  mengakui sangat  kelabakan menerima permohonan penambahan guru honorer. Kendati demikian, pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tahun ini, Pemkab Buleleng baru mengangkat 1000 orang guru P3K SD. Sedangkan untuk gaji yang diberikan, pihaknya berusaha memberikan gaji sesuai dengan standar UMK Buleleng.

Simakrama Gubernur ke 83 juga diwarnai penyampaian aspirasi Ketua Peradah Buleleng Made Bagus Sandi Purnama yang meminta Pemerintah Daerah melibatkan pemuda dalam setiap pelaksanaan program pembangunan. Sementara itu, Nyoman Pindah dari Desa Pucak Sari mengeluh kesulitan memperoleh air bersih. Ia dan warga lainnya  membutuhkan waktu setengah hari untuk mencari air. Hal itu tentu saja mengganggu produktifitas mereka. Oleh sebab itu, ia meminta kepada pemerintah agar melanjutkan kembali pengadaan air bersih ke desa-desa, yang beberapa waktu silam sempat dilaksanakan.  Warga lainnya I Made Putra Adnyana berharap agar Puskesmas Busung Biu II dapat ditingkatkan statusnya menjadi rawat inap, sehingga masyarakat tidak lagi jauh ke kota untuk memperoleh pengobatan. Menanggapi penyampaian warga terkait dengan kesulitan memperoleh air bersih dan harapan peningkatan status Puskesmas Busung Biu II, Pastika meminta SKPD terkait untuk mengkaji dan mengambil langkah untuk membantu warga setempat. Sementara terkait dengan harapan Keta Peradah Buleleng agar pemerintah melibatkan pemuda dalam pembangunan, Pastika sependapat dengan hal tersebut. Simakrama juga dihadiri oleh Ny. Ayu Pastika, Pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Bali, Pemkab Buleleng serta masyarakat dari berbagai daerah.[r6]

 

Selasa, 26 Juli 2016

Ribuan Penduduk Miskin Yang Terisolir Di Bali

penduduk yang terisolir [balikini.net]
Balikini.Net -Kehidupan memprihatinkan   keluarga Ketut Simpen Ada (33) dan Ni Putu Mariani (30), beserta dua buah hatinya Gede Darmanta (6) dan Kadek Agus Arianta (1) yang terisolir di daerah perbukitan mengundang keprihatinan semua pihak .
Keluarga Simpen yang tinggal  di daerah Dusun KajaKauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Singaraja itu hidup dibawah garis kemiskinan harus tinggal  di sebuah gubuk tak layak huni, berlantai tanah, berdinding papan kayu, beratapkan seng bekas dan terpal.  Keluarga miskin ini hidup terisolir di atas tanah yang merupakan milik tetangga yang mempekerjakannya sebagai penyakap.
Potret ini salah satu dari ribuan masyarakat di pulau yang di sebagai pulau sorga dan bergemerlapan dunia pariwisata yang tidak sebanding dengan nasib yang segarusnya mereka terima .

Ni Putu Mariani, menuturkan Suaminya  bekerja sebagai tukang petik cengkeh saat musim panen di tanah yang ditempati, dengan upah 30 ribu per-hari, dan selanjutnya bekerja serabutan saat panen usai. Ukuran upah yang sangat minim memang jika untuk menghidupi 4 orang, dan keadaan itu pun diperparah manakala anak pertamanya Gede Darmanta mengidap kelainan saraf sejak lahir.

Sakit yang diderita yang menyebabkan Darmanta belum bisa berjalan, membuatnya harus dipangku setiap saat. Keadaan itu pun memaksa Mariani hanya diam dirumah untuk mengasuh dan menjaga anaknya, sehingga tidak bisa membantu suami mencari penghidupan.

 
keluarga miskin [balikini.net]
Ia pun mengaku sudah mengajak anaknya berobat medis dan non medis, namun hingga saat ini belum tampak ada perubahan, Ia mengaku hanya bisa pasrah. "Tiang punya tanah bagian dari warisan orang tua tapi itu hanya cukup untuk rumah saja, sementara tiang belum punya uang untuk membangun makanya lebih baik nyakap agar tiang dapat  rejeki. Anak tiang juga sakit, gimana tiang bisa bangun rumah. Upah suami tiang hanya cukup untuk makan," ujar  Mariani.
Tak banyak yang diharapkannya, Ia hanya ingin pemerintah bisa memberikannya bantuan bedah rumah.

Nasib seperti itu bukan sendiri yang di alamai Simpen , masih ada 91 kk miskin didusun itu. Dusun dengan jumlah kk sekitar 360 kk itu, memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi karena sebagian penduduknya merupakan penggarap lahan. [pr/r5]


Selasa, 19 Juli 2016

Bocah Tanpa Bola Mata di Kubutambahan

Balikini.Net -Kondisi Putu Sri Manda Apriani, bocah malang berumur 9 tahun, yang terlahir tanpa bola mata dan tinggal bersama seorang neneknya Luh Garbi (80th), pada sebuah gubug kecil dan reyot  direspon cepat oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang secara khusus mengutus tim Humas Pemprov untuk menyerahkan bantuan sementara kerumahnya di Banjar Kaja Kangin, Kubutambahan-Buleleng pada Selasa (19/07).

Pada saat di temui, nenek Garbi atau yang akrab disapa Dong Garbi, mengungkapkn  bahwa cucunya tersebut masih memiliki kedua orang tua, namun ayahnya Ketut Subagia meninggalkan anaknya untuk bekerja di Denpasar begitu juga  dengan Ibunya Komang Ayu Asrini. "Mereka hanya pulang sesekali saja, jika ada upacara makanya saya yang mengurus anak pertamanya", ujarnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sejak lahir Putu Manda tidak memiliki bola mata dan belum pernah menjalani operasi . Selama ini hanya pengobatan biasa saja yang dilakukan  untuk meredakan rasa sakitya yang sesekali muncul. Keluarganya hanya pernah dijanjikan oleh salah satu komunitas dermawan dari Australia, yang berjanji akan memberikan bantuan operasi atau donor mata, pada Putu Manda, namun operasi tersebut baru dapat dilakukan  ketika Putu Manda sudah dewasa nanti. Ia mengakui, karena keterbatasan biaya maka sampai saat pihak keluarga belum dapat melakukan tindakan operasi apapun, terlebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Dong Garbi hanya mengandalkan penghasilan dari hasil pembuatan sapu lidi yang dijual ke tetangga sekitar rumah dan mengandalkan bantuan dari kerabat terdekat.  Ia berharap, kedepannya ada uluran tangan dari para dermawan maupun pemerintah untuk membantu menyembuhkan cucunya, agar dapat melihat indahnya dunia dan secercah  sinar harapan dalam kehidupan Putu Manda.

Sementara itu, Kelian Dusun Banjar Kaja Kangin Komang Sugiawan, mengucapkan terimakasih atas bantuan Gubernur Pastika  tersebut. Ia berharap, kedepannya Pemprov Bali juga dapat memberikan bantuan pengobatan untuk Putu Manda baik berupa donor mata ataupun solusi pengobatan medis lainnya, agar Putu Manda dapat menikmati masa-masa indah remajanya nanti. Disamping, itu ia juga mengungkapkan kondisi di dusunya menyimpan 186 KK Miskin. Sampai saat ini Sugiawan menjelaskan terus berupaya mengajukan proposal bedah rumah kepada Pemerintah Provinsi Balin mengurangi angka kemiskinan di Banjar Kaja Kangin.

Tim pada kesempatan itu menyalurkan bantuan sementara berupa uang tunai dan beras 50kg guna meringankan beban kehidupan Dong Garbi dan Putu Manda sehari-hari. Sedangkan untuk bantuan selanjutnya akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan SKPD terkait. Gerakan responsif Pemprov Bali ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mampu terhadap sesama yang membutuhkan.(PRO/R7)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved