-->

Jumat, 12 Juni 2020

Jagabaya Dulang Mangap Bersama Bank BRI Bagikan APD dan Sembako

Peduli Dampak Covid 19 Pada Sulinggih dan Pecalang
Buleleng,BaliKini.Net - Untuk mencegah meluasnya pandemi Corona Virus Disease (Covid 19) yang merebak di Bali berbagai pihak bahu membahu bergoyong royong bekerja memutus mata rantai Covdi 19. Tak ketinggalan organisasi masyarakat Jagabaya Dulang Mangap Kabupaten Buleleng melakukan berbagai aksi. Setelah sebelumnya melaksanakan spraying disenfektan di beberapa kecamatan se-Buleleng dan gerakan donor darah, Jagabaya Dulang Mangap Kabupaten Buleleng kembali bergerak dengan membagikan sembako dan alat pelindung diri (APD) kepada para pecalang. “Bantuan berupa paket sembako dan APD merupakan kerjasama dengan Komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI)  Bali,” tegas ” jelas Ketua Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng Putu Pasek Agung Dibia Atmaja SE kepada media beberapa waktu lalu. 

Penyerahan bantuan dilaksanakan di Pura Asem Kembar Desa Tukadmungga Kecamatan Tukadmungga Kabupaten Buleleng. Penyerahan dilakukan Pimpinan Wilayah BRI Bali Ida Bagus Ketut Subagia, secara simbolis kepada Ketua Jagabaya Dulang Mangap Provinsi Bali Kadek Agus Suartana, SH untuk selanjutnya diserahkan ke Pengurus Jagabaya Dulang Mangap Buleleng diwakili Ketut Supandra,SPd selaku Wakil Ketua JDM Buleleng. Hadir pula Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Mukti Sidha Kerti dari Gria Amla Buana Arum Sari Tukad Mungga dan Gede Pasek Suardika, SH, MH, selaku DPP Jagabaya Dulang Mangap. 

Bantuan dalam bentuk paket sembako sebanyak 450 paket akan disalurkan kepada sulinggih, para lansia dan disabilitas sedangkan bantuan APD (alat pelindung diri) berupa masker, latex gloves, biskuit, sanitizer, vitamin dan susu selanjutnya dibagikan kepada para pecalang. 

Lebih lanjut Ketua JDM Buleleng Putu Pasek Agung Dibia Atmaja SE menyatakan dipilihnya pecalang sebagai penerima bantuan mengingat peran dan tugas mereka yang sangat strategis dalam memutus rantai penyebaran wabah Covid 19.  “Pelibatan desa adat dalam memutus rantai penyebaran covid 19 menjadi kearifan lokal Bali yang cukup efektif dalam memutus rantai penyebaran covid 19,” jelas aktifis mahasiswa Hindu ini. Menurutnya warga adat masih tunduk dan patuh pada aturan dan perangkat desa adat termasuk pecalang. Sehingga melibatkan desa adat dan pecalang maka partisipasi warga akan lebih baik dan lebih efektif dalam mematuhi himbauan dan upaya-upaya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. 

Sementara paket sembako disalurkan kepada para sulinggih, lansia dan kaum disabilitas. Penyaluran bantuan kepada para sulinggih sebagai wujud rasa hormat kepada para pemimpin umat tersebut. Sedangkan penyaluran kepada pada lansia dan kaum disabilitas dilakukan karena mereka adalah kelompok paling rentan yang terdampak wabah covid 19 ini tegas alumni Smansa Singaraja angkatan 1992 ini.

Pihaknya menyambut baik dan merasa terhormat mendapat kepercayaan dari lembaga keuangan nasional untuk terlibat dalam aksi sosial pemberantasan wabah covid19. “Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi para pecalang yang menjadi salah satu garda terdepan pemberantasan virus bersama aparat Kepolisian dan TNI serta aparat Pemda,” tegasnya. Ditambahkannya para pecalang perlu disupport APD dan kebutuhan nutrisinya agar kesehatan mereka dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini dapat terjaga dengan baik. 

Sementara itu Pimpinan Wilayah BRI Bali Ida Bagus Ketut Subagia menyatakan bahwa pandemi Covid 19 yang terjadi saat ini sangatlah memukul kalangan masyarakat bawah dan UMKM. “Bank BRI sebagai partner masyarakat dan UMKM  tergerak melakukan kegiatan sosial ini sebagai tanggung jawab sosial kami,” tegas pria yang akrab disapa Pak Bagus ini. 

Jagabaya Dulang Mangap adalah organisasi Pasemetonan Pasek yang bergerak dalam bidang sosial, ekonomi dan kemasyarakatan yang eksis di seluruh kabupaten kota di Bali dan beberapa propinsi di luar Bali. (Wira/R5) 

Jumat, 15 Mei 2020

Kodim Buleleng Pantau Dan Awasi Tes Swab Covid-19 Di Wilayah Tejakula

Singaraja,BaliKini.Net - Bali Kasdim 1609/Buleleng, Mayor Kav I Nyoman Arya Jayantara bersama anggota melakukan pemantauan dan pengawasan  terhadap pelaksanaan Tes Swab Covid-19 di wilayah Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali,  Kamis (14/05/2020) kemarin.

“Pelaksanaan Tes Swab di wilayah Tejakula berjalan aman dan lancar", kata Kasdim Arya Jayantara.

Menurutnya, Tes Swab dilaksanakan di sejumlah lokasi dan hampir dalam waktu bersamaan diantaranya bertempat di halaman SD Negeri 1 Julah, Desa Julah, Kecamatan Tejakula dan diikuti sebanyak 20 orang warga yang kontak erat dengan warga Desa Julah yang sebelumnya ditemukan positif Covid19.

Pelaksanaan tes dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng yang dipimpin oleh Nyoman Mertha Yasa beserta 7 orang anggota, Petugas Puskesmas Tejakula  II dan Petugas
Puskesmas Tejakula I.

Selain Kasdim Arya Jayantara, hadir dalam kegiatan tersebut Camat Tejakula, Drs. Nyoman Widiartha, Danramil 1609-04/Tejakula Kapten Inf Sabar Santoso, Kadis Kesehatan Buleleng, dr. Maha Pramana dan Kepala Desa Julah

Tes Swab juga dilaksanakan di Balai Banjar Adat Sang Buda, Dusun Selombo, Desa Bondalem, Tejakula, terhadap 41 warga Dusun Selombo dengan sampling secara acak. Tes dilakukan oleh Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dipimpin  oleh Putu Indrawan beserta 10 orang anggota serta dibantu dua petugas dari Puskesmas Tejakula.

Tes serupa juga dilakukan  di Balai Banjar Susuk, Desa Bondalem, Tejakula terhadap 15 orang dengan sampling acak yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dengan yang tertua Nyoman Suardana beserta 5 orang anggota.

Seluruh rangkaian kegiatan berakhir pada pukul 10.45 Wita dalam keadaan aman terkendali, selanjutnya hasil pengambilan Tes Swab dikirim ke Laboratorium  Mikro Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar untuk diteliti lebih lanjut dan dalam beberapa hari akan diketahui hasilnya. (Ar/R5)

Senin, 20 April 2020

JAGABAYA DULANG MANGAP BULELENG LAKUKAN AKSI DONOR DARAH

Krisis Stok Darah, Pasca Merebaknya Wabah Virus Korona

Buleleng,BaliKini.Net - Merebaknya wabah virus korona (covid19) di Pulau Bali berdampak pada berbagai sektor termasuk sektor kesehatan. Khususnya terkait ketersediaan kantung darah, termasuk di wilayah Kabupaten Buleleng. “Sejak wabah virus korona merebak, ketersediaan kantung darah di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Buleleng semakin menipis,” jelas dokter Rizzani, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Cabang Buleleng. Sementara kebutuhan akan donor darah cenderung tetap ada, yaitu untuk melayani kebutuhan rumah sakit khususnya untuk pasien pasca operasi dan pasien dengan kasus tertentu yang membutuhkan donor darah. Stok yang makin menipis ini diperkirakan karena masyarakat mematuhi himbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah virus korona.

Mengantisipasi semakin menipisnya stok kantong darah di UTD PMI Kabupaten Buleleng, Jagabaya Dulang Mangap Kabupaten Buleleng melakukan aksi cepat tanggap dengan menggelar gerakan donor darah. Sebanyak 110 relawan dikerahkan untuk mendonorkan darahnya dalam 2 sesi kegiatan. Aksi pertama dilaksanakan di Grya Agung Lingga Buana Pemuteran Gerokgak. Sebanyak 60 relawan datang secara bergantian ke griya dimana petugas PMI Kabupaten Buleleng lengkap dengan mobil transfusinya melakukan pelayanan jemput bola.

“Aturan physical distancing dan protap kesehatan dalam pencegahan wabah virus korona tetap diberlakukan, jadi relawan kami datang setiap 5 orang bergantian hingga terkumpul 60 kantong darah” tegas jelas Ketua Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng Putu Pasek Agung Dibia Atmaja SE kepada wartawan Senin (20/4) siang. Sementara pada aksi kedua yang dilakukan di markas PMI Kabupaten Buleleng sebanyak 50 orang datang bergantian mendonorkan darahnya sehingga mengumpulkan 40 kantong darah.

Lebih jauh Pasek Dibia menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai panggilan kemanusiaan. “Seperti diketahui transfusi darah sangat penting untuk menyelamatkan hidup seseorang, sehingga hal ini sangat urgen dilaksanakan di tengah menipisnya stok darah,” jelas pria yang juga seorang bankir ini. Hal ini sesuai slogan Jagabaya Dulang Mangap yang menjadikan semangat mempersatukan umat dan mengabdi bagi kemanusiaan sebagai kewajiban utama, yaitu Satya Ring Sesana lan Wirang Ring Semeton.

Baginya panggilan kemanusiaan membantu sesama tidak harus berhenti di tengah wabah yang melanda. “Hanya saja cara untuk melaksanakannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan tentang penanganan dan pencegahan penyebaran wabah virus korona agar semua bisa aman dan tetap sehat,” jelas pria yang akrab disapa Gung Paul ini. Seperti menerapkan physical distancing, tetap menjaja jarak serta menghindari keramaian dan selalu menggunakan masker saat ke luar rumah menjadi aturan yang wajib dipatuhi dan diikuti ketika melakukan aktifitas di luar rumah.

Menyambut himbauan PMI Kabupaten Buleleng untuk melaksanakan kegiatan donor darah secara berkelanjutan, pihaknya akan terus bergerak bersama dengan komponen masyarakat yang lain. “Kami akan terus bergerak dan bersinergi dengan komponen masyarakat yang lain seperti ASN, TNI/Polri, organisasi pemuda/mahasiswa serta komponen masyakarat lainnya untuk mensuport tugas mulia PMI Kabupaten Buleleng dalam memenuhi kebutuhan darah untuk kelangsungan kehidupan,” jelas aktifis mahasiswa Hindu ini dengan semangat. (Wira/R11)

Selasa, 31 Maret 2020

Cegah Wabah Virus Korona Meluas: JAGABAYA DULANG MANGAP BULELENG SEMPROT GRIYA dan PURA

Buleleng,BaliKini.Net - Sebagai wujud kepedulian kepada umat dan panggilan kemanusiaan di tengah meluasnya wabah virus korona (covid19), Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng melakukan penyemprotan disenfektan ke griya-griya para sulinggih dan pura. “Disasarnya griya dan pura karena kedua tempat tersebut berpotensi menjadi tempat berkumpulnya umat dalam melaksanakan ritual keagamaan”, jelas Ketua Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng Putu Pasek Agung Dibia Atmaja SE saat ditemui di sela-sela kegiatan penyemprotan akhir pekan lalu. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut melibatkan 30 orang terbagi dalam 5 tiam dimana setiap tim membawa 2 unit alat spraying. Pembagian tim dilakukan agar mempercepat pelaksanaan dan memperluas jangkauan.

Lebih jauh Pasek Dibia menyatakan bahwa griya menjadi salah satu tempat berkumpulnya umat, mulai dari para serati (tukang banten) dan umat yang melaksanakan upacaranya di griya. “Upaya ini juga sebagai wujud bhakti kepada para sulinggih dan bhakti kepada umat sebagai bentuk pelayanan yang tulus ikhlas dari segenap anggota Jaga Baya Dulang Mangap Kabupaten Buleleng,” jelas pria yang akrab disapa Gung Paul ini. Hal ini sesuai slogan Jagabaya Dulang Mangap yang selalu menjadi semangat mempersatukan umat, yaitu Satya Ring Sesana lan Wirang Ring Semeton.

Selain melakukan penyemprotan, Jagabaya Dulang Mangap juga melakukan sosialisasi cara-cara pencegahan meluasnya wabah virus corona (covid19) antara lain menghimbagu agar selalu menjaga jarak dalam berkegiatan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan sesering mungkin mencuci tangan sebelum menyentuh mata, hidung mulut dan makanan. Pihaknya juga menyerukan agar umat yang tidak bisa menunda kegiatan upacara agamanya, baik di griya maupun di pura agar membatasi orang yang terlibat dalam upacara serta selalu menjaga jarak serta memperhatikan sanitasi kebersihan diri dan lingkungan. “Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua, agar di griya dan pura serta sulinggih dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan upacara bisa terhindar dari penyebaran wabah virus corona (covid19) ini,” jelas alumni Smansa 92 ini.

Pihaknya menghimbau masyarakat, khususnya umat Hindu untuk selalu mematuhi himbauan pemerintah tentang cara-cara menangani meluasnya wabah virus corona (covid19).  “Mari lindungi diri dan lindungi sesama, karena wabah virus korona ini yang mesti diwaspadai adalah pola penularannya yang sangat cepat dan masif,” tegas aktifis mahasiswa Hindu ini.

Griya-griya yang menjadi sasaran kegiatan di Kecamatan Buleleng menyemprot 13 griya, Kecamatan Gerokgak ada 4 griya, Kecamatan Banjar  1 griya, dan di Kecamatan Seririt menyemprot di 3 griya. Kegiatan berlanjut dan menyasar 2 griya di Kecamatan Busungbiu lalu mendisfeksi 1 griya di Kecamatan Sawan serta penyemprotan 5 griya di Kecamatan Sukasada. Sementara pura yag disasar adalah Pura Asem Kembar di Desa Tukadmungga Kecamatan Buleleng “Sehingga total ada 29 griya yang sudah kita lakukan penyemprotan disenfektan,” jelas pria yang aktif di berbagai organisasi ini.  (Wira/R*)

Kamis, 26 Maret 2020

Beberapa Warga Kerauhan Akibat Ogoh-Ogoh Tidak Diupacarai & Diusung Saat Pangerupukan Nyepi

Buleleng,BaliKini.Net - Warga Dusun Kaja Kangin, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (26/3) pagi digegerkan beberapa warga yan mengalami kerauhan karena Ogoh-Ogoh di Dusun tersebut tidak diupacarai dan diusung (diarak) saat hari Pangerupukan Nyepi yang jatuh pada Selasa (24/3).

Atas peristiwa ini, para Tokoh Masyarakat Desa Sudaji kemudian menggelar Rapat Koordinasi di Polres Buleleng yang dihadiri langsung oleh Kapolres Buleleng beserta Jajarannya, Perbekel Desa Sudaji, para Tomas / Todat dan beberapa warga masyarakat berjumlah keseluruhan 25 orang.

Peristiwa ini berawal pada hari Kamis (26/3) sekira pukul 07.00 Wita bertempat di Dusun Kaja Kangin, Desa Sudaji telah terjadi kerauhan yang dialami beberapa warga Dusun Kaja Kangin karena tidak adanya Upacara dan mengarak Ogoh-Ogoh menuju ke Setra (Kuburan) Desa Adat setempat.

Kemudian atas kejadian itu, para Tokoh Masyarakat bersama Perbekel serta Prajuru Adat menggelar Paruman (Rapat) guna menentukan solusi yang tepat atas hal tersebut dan dilanjutkan Rakor di Polres Buleleng.

Dalam Rakor, Kapolres Buleleng (AKBP I Made Sinar Subawa, SIK.MH) mengambil langkah-angkah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta menciptakan sitkamtibmas agar tetap kondusif demi kepentingan bersama terkait adanya Surat Edaran Gubernur Bali tentang Antisipasi Penyebaran Virus Covid -19 di Bali.

"Terkait pelaksanaan ritual upacara tetap dapat dilaksanakan dengan catatan peserta Upacara dibatasi (max 20 org) dan selama pelaksanaan akan dilakukan Pengamanan serta penjagaan dari Kepolisian. Selama kegiatan tidak ada warga masyarakat yang berkumpul/adanya kosentrasi massa", tegas Kapolres Buleleng.

Menurutnya, agar ditunjuk Perwakilan masing-masing Sekaha (Kelompok) pengusung Ogoh-Ogoh yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya, kegiatan Upacara akan dilaksanakan hari ini pukul 13.00 Wita dengan pengamanan dari Aparat Gabungan Kepolisian, Babinsa dan Pecalang. (Suar/*)

Rabu, 12 Februari 2020

Dinas Kesehatan Gelar Sosialisasi Antisipasi Penyebaran Penyakit Virus Corona

Buleleng ,BaliKini.Net - Dalam mengantisipasi penularan Virus Corona akhir-akhir ini telah ditetapkan menjadi kejadian luar biasa, Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Rabu (12/2) menggelar kegiatan Sosialisasi Antisipasi Penyebaran Penyakit Virus Corona di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Jl. Veteran Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng, Kabupaten  Buleleng, Provinsi Bali yang dihadiri puluhan peserta.

Dalam sambutannya, Kadis Kesehatan yang dibacakan oleh Kabid P2P Dinkes Buleleng (dr. Gede Suaryawan) mengatakan Virus Corona (2019-nCoV) adalah jenis virus  yang baru ditemukan berukuran diameter 100-120 nm, disinyalir virus jenis ini terdapat pada hewan jenis kalelawar. "Penularan Virus Corona akhir-akhir ini telah ditetapkan menjadi kejadian luar biasa. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO sampai  mengeluarkan peringatan kepada seluruh negara-negara untuk mengantisipasi dan memproteksi penyebaran virus ini di setiap negaranya.
Pada dasarnya virus Corona masih satu keluarga dengan virus SARS dan MERS. Adapun masa inkubasi terlama untuk penyakit ini yaitu selama 14 hari. Pasien dengan Pneumonia nCoV memiliki gejala klinis, Sakit kepala dan malaise atau suatu kondisi dimana tubuh seseorang terasa lemas pusing serta tidak enak badan dibarengi hidung pilek, batuk dan sakit tenggorokan", jelasnya.

Sementara itu, Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali (dr Susantil memaparkan tentang apa itu Corona Virus?

Menurutnya, Virus Corona merupakan kelompok virus yang diketahui dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih beragam seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) Novel, atau coronavirus baru (virus corona baru) dikenal dengan nCoV.

"Virus corona dapat ditularkan dari manusia ke manusia, terutama jika ada kontak dekat. Sebagai contoh : selama pemberian perawatan klinis kepada pasien yang terinfeksi tanpa menerapkan langkah-langkah kebersihan yang ketat. Gejala Klinis diantaranya demam 90% kasus, letih-lemah-lesu dan batuk kering 80%, • Sesak 20%, gangguan pernapasan 15%, dada rontgen memberikan gambaran perubahan di kedua lapangan paru, tanda vital umumnya stabil saat dalam perawatan, pemeriksaan mikroskopis yang menyediakan pemeriksaan sel darah putih yang rendah (leukopenia dan limfopenia)", paarnya.

Lebih lanjut dikatakan, Vaksinasi dan Pengobatan Saat ini belum tersedia vaksin 2019-nCoV. Vaksin yang beredar untuk pneumonia akibat mikroorganisme yang lain Pengobatan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang ada. Tujuan strategis WHO. Membatasi penularan dari manusia ke manusia termasuk, menanggulangi infeksi sekunder di antara kontak dekat dan petugas kesehatan, dan mencegah penyebaran internasional lebih lanjut dari Cina.

Seusai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi terkait penyebaran Virus Corona hingga selesai kegiatan berlangsung tertib dan lancar. (Suar/r7)

Senin, 02 September 2019

Menteri PUPR Tinjau Langsung Proyek Jalan Tol Shortcut

Buleleng,BaliKini.Net  - Di wilayah Proyek Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani, Dusun Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Mibggu (1/9) telah dilaksanakan Kunjungan Kerja dan Peninjauan Proyek Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono beserta rombongan yang diikuti ± 40 orang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basuki Hadimuljono beserta rombongan tibanya di Kantor PT Adikarya disambut oleh Bupati Buleleng, I Putu Agus Suradnyana, ST dan Kepala Proyek Shortcut PT Adi Karya Kusno Eriyanto beserta Etaf.

Setelah melakukan pertemuan Kepala Proyek Shortcut PT Adi Karya, Kusno Eriyanto beserta Staf, Menteri PUPR didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST selanjutnya kegiatan pengecekan dan peninjauan ke lokasi tempat pembangunan jembatan Shortcut yang letaknya tidak jauh dari Kantor PT Adikarya. "Kami ingin mengecek langsung sejauh mana kelangsungan pengerjaan Proyek Shortcut Jalan Singaraja-Mengwitani tersebut", jelas Menteri PUPR.

Seusai melakukan pengecekan dan peninjauan, Menteri PUPR beserta rombongan meninggalkan lokasi tempat pembangunan Jembatan Shortcut menuju Denpasar. (Suar/r5)

Jumat, 09 Agustus 2019

Resahkan Warga Kebakaran Hutan Produktif Mencapai 12 Hektar

Buleleng ,BaliKini.Net - Musim kemarau sangat rentan terjadinya bahaya kebakaran hutan. Hari ini, Kamis (9/8) si jago merah melalap Hutan Produktif di Dusun Kerta Kawat, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Kepala Polhut Desa Banyupoh, Gunawan Setyono menerangkan kronologis kejadian potensi bencana kebakaran secara tiba-tiba muncul api yang berawal dari sebelah timur Pura Pucak Sari, Dusun Kerta Kawat dikarenakan musim kemarau disertai angin yang sangat kencang sehingga api dengan cepat menjalar ke arah Selatan sampai ke hutan tepatnya di sebelah Selatan Pura Kerta Kawat.

"Sudah dilakukan penanganan dan saat ini masih berusaha melakukan pemadaman api kebakaran dari pihak Aparat Polhut setempat berjumlah 4 orang dibantu beberapa warga masyarakat dengan menggunakan peralatan air tangki tabung", jelas Gunawan Setyono.

Sementara itu, Kepala Dusun Kerta Kawat, I Dewa Komang Giri menyampaikan bahwa Hutan Produktif di wilayah Dusun Kerta Kawat  yang sudah terbakar diperkirakan seluas kurang lebih seluas 12 Hektat dan kebakaran ini merupakan secara rutin setiap satu tahun di saat musim kemarau panjang, mengingat kawasan hutan yang tandus ini terdiri dari semak-semak, alang-alang serta dedaunan kering. "Kondisi ini sangat mudah menimbulkan potensi kebakaran, selain itu juga ada semak Kerasi yang apabila bergesekan secara terus menerus dengan sendirinya bisa mengeluarkan api dan menjadi sumber titik api pemicu kebakaran", kata Kepala Dusun.

Kebaran hutan ini sangat berdampak keresahan bagi masyarakat karena dengan terbakarnya semak belukar membuat makanan ternak pelharaan warga diantaranya sapi, kambing dan kerbau menjadi berkurang namun beruntung tidak terjadi korban jiwa.

Selanjutnya, aparat Polhut dengan aparat Kepala Dusun Kerta Kawat beserta Pangempon (Pengurus) Pura Kerta Kawat, I Ketut Mita berkoordinasi senantiasa ikut memetakan titik-titik rawan kebakaran hutan di musim kemarau panjang, terutama di kawasan hutan lindung serta ikut mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran tetap mengimbau maupun melakukan penggalangan kepada masyarakat sekitar.

Hingga berita ini diturunkan, api masih belum maksimal dipadamkan karena medan terjal yang sangat sulit dijangkau. (Suar/r8)

Minggu, 15 April 2018

Mantra-Kerta Yakin Menang di Buleleng

Singaraja ,Balikini.Net - Mesin politik Koalisi Rakyat Bali (KRB) Buleleng terus bergerak merebut hati pemilih di Bumi Panji Sakti itu. Selain terus bergerilya menyusup ke kantong-kantong pemilih, KRB Buleleng juga terus melakukan konsolidasi internal untuk mengevaluasi gerakan dan memperkuat soliditas tim.                  

Cawagub I Ketut Sudikerta langsung memimpin rapat konsolidasi yang dihadiri para anggota fraksi parpol KRB Buleleng di Singaraja, Minggu (15/4/2018).                “Rapat fraksi KRB Buleleng ini untuk memantapkan pemenangan Mantra-Kerta di Buleleng,” ujar cawagub nomor urut dua yang berpasangan dengan cagub Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra itu.

Sudikerta menegaskan, melalui konsolidasi secara kontinyu dan intens, paslon Mantra-Kerta terus mempererat kesatuan antara fraksi, pengurus parpol koalisi, relawan, dan simpatisan. Pihaknya juga mengharapkan agar setiap anggota fraksi setidaknya membuat acara di rumah pribadinya sendiri dan di lingkungan masing-masing.                             

Sudikerta sangat percaya diri dan optimis paslon Mantra-Kerta bisa menang dalam perhelatan Pilgub Bali 2018. Optimisme itu tambah menguat menyusul keberhasilan Mantra-Kerta membobol basis-basis suara pendukung lawannya di Buleleng dalam beberapa waktu terakhir.                                               

Menurut pentolan KRB, Nyoman Sugawa Korry, begitu antusiasnya masyarakat Buleleng memenangkan Mantra-Kerta terutama karena lima alasan. Figur Rai Mantra, adalah figur dinilai sudah teruji dan terbukti komit menjaga adat, budaya dan taksu Bali, sebagaimana gagasan cemerlang ayahandanya, Prof IB Mantra.
Sosok Sudikerta dipandang sebagai sosok yang melekat sebagai ujung tombak keberhasilan program Bali Mandara yang telah diakui secara nasional, bahkan dunia.
Di sisi lain, secara historis, Bali tidak pernah dipimpin oleh figur ketua parpol, dan Rai Mantra adalah figur independen. 

“Masyarakat juga sejalan dengan imbauan KPK untuk tidak memilih figur yang berpotensi tersangkut masalah korupsi,” ujar Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali.
Mantra-Kerta dinilai merupakan figur yang sangat diterima tokoh senior maupun generasi millenial. Itu terbukti dari terus menguatnya dukungan di berbagai lapisan masyarakat.(•)

Minggu, 08 April 2018

Tahun 2019, Pemprov Bali Rencanakan Anggarkan 2000 Unit Bedah Rumah

Buleleng ,Balikini.Net - Pemprov Bali merencanakan untuk menganggarkan kembali 2000 unit bedah rumah di Tahun 2019. Hal tersebut dilakukan untuk menanggulangi masyarakat miskin yang saat ini belum menerima bantuan bedah rumah, sehingga program bedah rumah tersebut benar – benar tuntas tanpa ada yang tercecer. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi oleh Ny. Ayu Pastika saat melakukan peninjauan ke salah satu penerima bantuan bedah rumah di Desa Gobleg, Buleleng, Minggu (8/4).

“Untuk anggaran 2019 saya masih ikut merancang itu dan jika Gubernur baru setuju, saya punya rencana akan menganggarkan 2000 unit untuk memenuhi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan bedah rumah,” jelas Pastika. Pastika awalnya mengira di tahun 2017 tersebut program bedah rumah sudah tuntas namun dari apa yang ia lihat dilapangan ternyata masih banyak yang belum mendapatkan bantuan tersebut. Hal itulah yang mendasari Gubernur Pastika menganggarkan bantuan bedah rumah di 2019. “Tahun 2017 menurut data BPS masih ada 1682 dan itu sudah diselesaikan, tapi ternyata masih ada, Inilah seringkali terjadi ketimpangan antara data bps dengan kondisi riilnya,” ungkap Pastika. Ditambahkan Pastika selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, Pemprov Bali sudah membantu bedah rumah sebanyak 29.000 unit ke seluruh Bali. “Awalnya saya mengira hanya 20.000 tapi kenyataannya lebih banyak dari itu, ini adalah suatu fakta bahwa masyarakat kita hidupnya tidak seindah apa yang kita perkirakan dan ini satu pelajaran bagi kita semua,” tegasnya.

Sementara penerima bedah rumah yang di kunjungi Gubernur Pastika, Kadek Santika mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah di berikan. Ia mengaku walaupun dalam pengerjaannya sempat terkendala mahalnya bahan – bahan bangunan akibat dari erupsi Gunung Agung, pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih karena akhirnya ia bisa memiliki rumah yang layak bagi istrinya Wayan Sekar dan anaknya Putu Bintang yang masih duduk di kelas 4 SD.

Bantuan bedah rumah yang diberikan kepada Kadek Santika merupakan bantuan dari Pos Bali yang secara langsung di berikan oleh Pimpinan Umum Pos Bali Made Nariana. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan bantuan sembako dan bantuan penguatan ekonomi berupa uang tunai yang diserahkan oleh Ny. Ayu Pastika.[pr/r5]

Rabu, 04 April 2018

'' Cenik Kelih Tua Bajang Buka Ketog Semprong ,,Ribu Warga Sukasada Sambut Koster-Ace

Buleleng ,Balikini.Net - Kembali ribuan warga Buleleng menyambut kehadiran Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace). Kali ini sekitar 5 ribuan warga se-Kecamatan Sukasada, Buleleng dan sekitarnya, Rabu (4/4/2018) menyemut mengahadiri simakrama Koster-Ace di Lapangan Umum Desa Panji, Buleleng.

Hadir dalam kegiatan yang diwarnai penampilan parade budaya itu, Calon Gubernur Wayan Koster didampingi istri Ny. Putri Suastini Koster, kemudian Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Gede Supriatna, Ketua DPC PDIP Putu Agus Suradnyana, kader PDIP Buleleng Nyoman Sutjidra, anggota Fraksi DPRD Bali Dewa Nyoman Rai, Gede Kesuma Putra, para anggota Fraksi PDIP Buleleng, Ketua DPD Hanura Bali Made Sudarta, penyanyi Mr. Botax serta sejumlah tokoh masyarakat se-Kecamatan Sukasada.

Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku sangat gembira. Pasalnya setiap kali turun simakrama ke tengah masyarakat Buleleng, Koster-Ace selalu disambut antusias oleh warga yang menyemut hingga mencapai ribuan orang. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa bahagianya, Putu Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng mempersembahkan sebuah untuk menghibur warga yang hadir.

Kemudian Agus Suradnyana mengungkapkan bahwa berkat bantuan Wayan Koster selama tiga periode menjadi anggota DPR RI telah membantu pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat Gumi Panji Sakti. "Karena PAD (Pendapat Asli Daerah) Buleleng sedikit, tiyang ngidih tulung ajak Pak Koster agar dibantu anggaran dari APBN di Pusat. Pak Koster nto nak tipe kerja, kerja, kerja gen. Sing ngabe sebeng gen care ane lenan. Be sing zaman care jani ngabe sebeng gen. Pak Koster care siap kancingan, cenik tapi wanen, jeg maju terus," ujarnya dengan disambut tepuk tangan warga yang hadir.

Melihat kesungguhan komitmen Koster dalam membangun Kabupaten Buleleng, Agus Suradnyana mengungkapkan keyakinannya ketika calon gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini terpilih sebagai gubernur Bali periode 2018-2023 akan mampu mempercepat proses pembangunan di Buleleng. Harapan itu disampaikan Agus Suradnyana mengingat potensi daerah Buleleng  sangat luar, akan tetapi sayangnya masih tertinggal dengan kabupaten/kota lain di Bali. "Inilah pola satu jalur. Bupati Buleleng dan Gubernurnya satu jalur sehingga percepatan pembangunan Buleleng bisa terealisasi. Jadi di Utara pun akan bisa berkembang seperti di Bali Selatan," tegasnya.[alt/r5]

Rabu, 28 Maret 2018

21 Desa di Kecamatan Seririt Siap Menangkan Koster-Ace 80 Persen Suara

Singaraja ,Balikini.Net - Sebanyak 21 desa di Kecamatan Seririt menyatakan dukungan penuh kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Dukungan bulat itu dinyatakan mereka saat bertemu Koster di Gedung Serbaguna Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Selasa 28 Maret 2018.


Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng sekaligus Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana menjelaskan, banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Buleleng ke depannya. Tentu saja muara dari hal itu adalah kesejahteraan rakyat.


Menurut dia, I Made Mangku Pastika yang notabene asli Buleleng adalah peletak dasar road map pembangunan Bali. "Saatnya kini Koster yang juga putra asli Buleleng melanjutkan hal itu, utamanya peningkatan pembangunan di Buleleng," kata Agus Suradnyana. Ia percaya dengan pola satu jalur yan dicanangkan Wayan Koster, akselerasi pembangunan di Buleleng akan semakin cepat terealisasi.


Di sisi lain, Koster mengucapkan terima kasih atas totalitas dukungan 21 desa di Kecamatan Seririt. Apalagi, ia mendapat kepercayaan untuk dimenangkan secara total di Kecamatan Seririt dan sejumlah kecamatan lainnya, sehingga di Kabupaten Buleleng ia optimistis meraih 80 persen suara. "Dari jumlah suara 540 ribu suara agar kiranya Koster-Ace mendapat perolehan suara 280 ribu atau 80 persen," kata Koster.


Di Kecamatan Seririt, Koster yang awalnya menarget perolehan 75 persen suara, namun dengan melihat antusias warga ia optimistis 80 persen suara dapat pula tercapai di sini. "Awalnya 75 persen saya yakin dapat suara di sini. Tapi melihat auranya, saya optimistis 80 persen bisa tercapai di sini," papar Koster.


Pada kesempatan itu, Koster juga memaparkan sejumlah program unggulannya yang dibungkus dengan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yang paling penting, menurut dia, yakni memberlakukan pendidikan dan kesehatan gratis, program bedah rumah dan meningkatkan kewenangan desa adat yang akan diberlakukannya saat menjabat Gubernur Bali kelak, selain daripada program-program unggulan lainnya.[alt/r6]

Selasa, 24 Oktober 2017

Reses Made Arini di Buleleng, Konstituen Minta Bantuan Bleganjur

Buleleng, Balikini.Net - Selama sepekan menjalani masa reses, 16-23 Oktober lalu, anggota DPRD Bali Dapil Buleleng Made Arini menemui dan menyerap aspirasi konstutuennya di beberapa tempat di Kabupaten Buleleng.

Wakil rakyat satu-satunya dari partai Hanura di DPRD Bali ini mengungkapkan sejumlah aspirasi yang disampaikan kosntituennya selama reses tersebut. "Mereka mengusulkan bantuan perbaikan tempat suci,  perbaikan jalan atau gang," ujar Arini di Denpasar, Selasa (24/10).

Aspirasi lainnya, lanjut anggota Komisi IV DPRD Bali ini, ada permintaan gong atau bleganjur yang belum dimiliki oleh dadia atau krama dadia. Adapun aspirasi di bidang kesehatan, masyarakat setempat sangat berharap agar bisa memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). 

Ia menambahkan, masyarakat di Buleleng juga banyak yang mengusulkan bantuan Bedah Rumah, yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bali. "Pada prinsipnya saya sebagai wakil rakyat tetap mendukung program yang baik dari Pak Gubernur dan pak Wagub untuk Bali Mandara," ujar Arini. ***

Minggu, 15 Oktober 2017

Tiga Mahasiswa Undiksha Mengajar Singkat.

Singaraja ,Balikini.Net -   Mahasiswa Undiksha Singaraja Memberikan Pelajaran Tingkat SD dalam program taman cerdas ganesha di Wantilan Pura Yeh Selem Desa Pangkung Paruk Kec. Seririt Kab. Buleleng, Minggu ( 15 / 10 )

    Tentu saja pembelajaran singkat untuk kelas anak anak tingkat SD. Tidak sama dengan pembelajaran untuk kelas Tinggi, pembelajaran membaca untuk kelas rendah pun harus mendapatkan perhatian yang serius khususnya untuk kelas I, guru harus berhati-hati dan cermat dalam menyusun perencanaan sekaligus pelaksanaannya.

   Program TMMD hari ini adalah non fisik antara lain Pelajaran singkat oleh mahasiswa Undiksha Singaraja kepada anak-anak SD dengan materi pembelajaran membaca dan belajar matematika tempat di Wantilan Pura Yeh Selem Desa Pangkung Paruk. Hal ini penting karena kelas I merupakan fondasi bagi kelas-kelas berikutnya.

    Kelas I SD merupakan pintu gerbang bagi siswa memasuki dunia pendidikan formal. Sekali guru salah bertindak yang berdampak pada kegagalan siswa, akan sangat berpengaruh bagi kemajuan siswa selanjutnya itu sebabnya guru harus benar-benar berhati-hati membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya.(dim/109/bll)

Senin, 04 September 2017

EVAKUASI KORBAN YANG TERJEPIT TIMBUNAN LONGSOR BERLANGSUNG HINGGA PAGI

Buleleng (balikini.net) - Sebanyak 2 (dua) orang penambang batu tertimpa longsor di Desa Pacung Tejakula, Buleleng, Minggu (3/9) sekitar pukul 15.00 Wita. Seorang diantaranya atas nama Komang Kadiarsa (27) telah terevakuasi dalam kondisi selamat namun mengalami patah tulang dan luka-luka. Sementara itu korban meninggal dunia atas nama Ketut Sutarsana (50) baru berhasil diangkat dari himpitan batu sekitar pukul 03.30 Wita dengan kondisi tubuh yang mengenaskan
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Kantor SAR Denpasar, Koramil Tejakula, Polsek Tejakula, Sabhara Polda Bali. BPBD Buleleng, PMI, serta masyarakat setempat, telah semalaman mengupayakan pengangkatan korban. Bekas galian bebatuan yang menyerupai celah tebing tersebut kondisinya masih labil. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E. yang turun langsung ke lokasi kejadian musibah, selalu memantau tim SAR bekerja. “Resiko dalam operasi SAR ini cukup tinggi, dan saya harus memastikan prosedur yang safety, jangan sampai ada lagi korban-korban baru karena kondisi di sekitar galian batu ini masih sangat labil dan tim SAR gabungan bekerja dalam kondisi penerangan yang terbatas,” ungkapnya. Ardana juga menjelaskan bahwa tugas kemanusian sangat penting untuk dilaksanakan, namun tetap harus memperhitungkan keselamatan tim SAR yang bekerja.
Sampai dengan pukul 09.30 Wita tim SAR gabungan masih terus menggali reruntuhan demi berupaya mencari bagian kaki korban di dalam tumpukan-tumpukan batu tersebut. Sempat terjadi longor susulan, beruntung mereka sedang tidak melakukan penggalian. Akhirnya sekitar pukul 10.50 Wita operasi SAR dihentikan, setelah sebelumnya dilakukan koordinasi dengan unsur SAR terkait, pihak desa serta keluarga korban. Dari pihak keluarga telah mengikhlaskan kondisi jenasah Ketut Sutarsana yang sudah tidak lagi utuh, begitu pula dengan Bendesa Adat Desa Pacung. Hasil dari kesepakatan bersama oleh semua pihak, maka pencarian tidak dilanjutkan dan operasi SAR dinyatakan selesai. (ay/ hms dps)

Rabu, 09 November 2016

Lantik Plt. Bupati Buleleng , Pastika Imbau Jalin Hubungan Harmonis dengan DPRD

Balikini.Net - Gubernur Bali Made Mangku Pastika secara resmi melantik Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Ir. I Made Gunaja, M.Si sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng, pasca Bupati beserta Wakil Bupati Buleleng melaksanakan cuti di luar tanggungan negara untuk mengikuti kampanye pada Pilkada  di Buelleng di tahun 2017 mendatang, Selasa (8/11) di Gedung Wiswa Sabha  Kantor Gubernur Bali.

Jabatan Pelaksana Tugas menurut Gubernur Pastika memang sangat singkat, namun sangat strategis dalam meletakkan fondasi penyelenggaraan pemerintahan, terutama mempersiapkan kabupaten Buleleng memasuki tahun 2017 dengan struktur organisasi perangkat daerah yang baru, serta dalam periode kepemimpinan Bupati yang baru hasil Pemilukada. Untuk itu, Pastika dalam berpesan agar  Pelaksana Tugas  benar-benar memahami tugas dan wewenang serta kewajiban Kepala Daerah, sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, serta seluruh ketentuan Pemilukada.

Ia juga menghimbau Pelaksana Tugas agar menjalin hubungan yang harmonis dengan DPRD karena sesuai Undang-Undang memiliki kedudukan setara dan mempunyai hubungan kerja yang bersifat kemitraan, bisa menjalin hubungan yang konstruktif dan hierarkhis dengan pemerintah provinsi agar terbangun sebuah manajemen pembangunan daerah Bali yang terintegrasi, serta dalam memfasilitasi pelaksanaan Pemilukada bisa mengoptimalisasikan koordinasi dan mengefektifkan komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan, seperti KPUD, Panwaslu, Unsur TNI/POLRI, serta dengan pemuka masyarakat dan pemuka agama. Tak kalah penting, Pelaksana Tugas pun diharapkan mampu menjaga netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pelaksanaan Pemilukada, melalui penegakan hukum secara tegas, sehingga aparatur tetap mengemban tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, dengan selalu mengedepankan profesionalitas, serta melaksanakan pelayanan publik yang adil dan tidak dskriminatif. “Pesan saya cuma itu, kalau semuanya bisa dijalankan dengan baik, saya yakin semuanya akan lancar-lancar saja dan sukses,” pungkas Pastika.

Disisi lain, Plt. Bupati Buleleng, Ir. I Made Gunaja, M.Si, saat diwawancara oleh awak media menyatakan  dirinya akan  melanjutkan program-program yang belum terlaksana di akhir tahun 2016 pasca pelantikan. Untuk itu Ia mengaku akan segera berkoordinasi secara eksternal dengan pihak DPRD maupun Forkompinda Kabupaten Buleleng, serta secara Internal bersama jajaran Pimpinan SKPD Kabupaten Buleleng, untuk mengetahui program yang sedang berjalan maupun belum untuk diprioritaskan segera dilaksanakan. “Segala informasi yang berkaitan dengan pembangunan Buleleng akan memudahkan roda pemerintahan kedepannya,” ujar Gunaja. Terkait pelaksanaan Pemilukada, Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan para Pimpinan SKPD untuk mengajak masing-masing jajarannya menjaga netralitas sehingga tercipta situasi yang stabil. “Jika semua pihak dilingkungan PNS netral, saya yakin kondusifitas akan terjaga,” imbuh Gunaja.   

Untuk diketahui, Ir. I Made Gunaja, M.Si ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng  melalui surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.51-10073 Tahun 2016 Tentang Penunjukan Pelaksana Tugas Bupati Buleleng Provinsi Bali. Dalam acara tersebut juga diselenggarakan serah terima Nota Pengantar Tugas Bupati Buleleng.[r7]

Minggu, 09 Oktober 2016

Pastika Beri Perhatian pada Upah Guru Honorer

Balikini.Net - Sejalan dengan komitmen Pemprov Bali memajukan dunia pendidikan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberi perhatian terhadap nasib guru honorer yang rata-rata masih memperoleh gaji di bawah standar. Paling tidak, ujar Pastika, guru honorer harus mendapat upah sesuai dengan standar Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK). Hal tersebut disampaikan Pastika saat menggelar simakrama di Balai Banjar Pucak Sari, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng pada Sabtu (8/10).

Gubernur Pastika sangat prihatin mendengar penjelasan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Busung Biu Nengah Konten yang mengatakan bahwa gaji honorer di sekolahnya hanya berkisar antara Rp. 500.000 hingga Rp. 800.000.  Upah sebesar itu menurutnya tidak wajar diberikan kepada seorang guru honorer yang juga punya peran penting dalam mendidik siswa.  Semestinya, kata Pastika, guru honorer dapat diberikan upah yang sesuai dengan UMK yang berlaku di tiap Kabupaten/Kota.

Oleh karena itu, sejalan dengan penyerahan pengelolaan SMA/SMK dari Kabupaten/Kota ke Provinsi, pihaknya akan secepatnya melakukan pendataan guru honorer yang masih ber-SK Kepala Sekolah/Komite, agar dapat diangkat menjadi Guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Provinsi. “Nanti kita buatkan kriteria sesuai masa pengabdiannya, agar bisa segera diangkat menjadi tenaga P3K Provinsi sehingga mereka dapat digaji sekurang-kurangnya seuai dengan Upah Minimum Provinsi,” ujar orang nomor satu di Bali tersebut. Lebih lanjut, Pastika juga mengingatkan agar peningkatan kesejahteraan itu dibarengi pula dengan kualitas  mengajar. Sehingga mutu pendidikan di Bali dapat terus ditingkatkan dan menghasilkan generasi penerus yang handal serta mampu bersaing.

Selain minimnya kesejahteraan, Nengah Konten juga mengungkapkan komposisi pengajar di sekolahnya yang didominasi tenaga honorer yang hanya mengantongi SK Kepala Sekolah. Terkait kondisi ini, beberapa kali pihaknya telah mengajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten agar dilakukan pengangkatan guru honorer  SK-Kepala sekolah/Komite menjadi guru honorer SK-Kabupaten. Namun sampai sekarang, pihaknya belum mendapatkan ban. Ia sangat berharap penyerhan kewenangan pengeloaan SMA/SMK dari Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi berdampak positif bagi keberadaan guru honorer sehingga mereka dapat melaksanakan tugas lebih professional. Selain keberadaan guru honorer, ia juga mohon pemanfaatan lahan Pemprov untuk dijadikan Lapangan Umum. Terkait dengan permohonan tersebut, Pastika menginstruksikan Kepala Biro Aset agar memberikan lahan Provinsi yang ada dekat sekolah.

Terkait dengan pengajuan Kepala Sekolah SMA 2 Busung Biu agar guru honorer di sekolahnya dapat diangkat menjadi P3K Kabupaten, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menerangkan bahwa pihaknya terkendala kemampuan keuangan daerah. Kata Agus Suradnyana, sejak apenerapan moratorium  pengangkatan ASN, pihaknya  mengakui sangat  kelabakan menerima permohonan penambahan guru honorer. Kendati demikian, pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tahun ini, Pemkab Buleleng baru mengangkat 1000 orang guru P3K SD. Sedangkan untuk gaji yang diberikan, pihaknya berusaha memberikan gaji sesuai dengan standar UMK Buleleng.

Simakrama Gubernur ke 83 juga diwarnai penyampaian aspirasi Ketua Peradah Buleleng Made Bagus Sandi Purnama yang meminta Pemerintah Daerah melibatkan pemuda dalam setiap pelaksanaan program pembangunan. Sementara itu, Nyoman Pindah dari Desa Pucak Sari mengeluh kesulitan memperoleh air bersih. Ia dan warga lainnya  membutuhkan waktu setengah hari untuk mencari air. Hal itu tentu saja mengganggu produktifitas mereka. Oleh sebab itu, ia meminta kepada pemerintah agar melanjutkan kembali pengadaan air bersih ke desa-desa, yang beberapa waktu silam sempat dilaksanakan.  Warga lainnya I Made Putra Adnyana berharap agar Puskesmas Busung Biu II dapat ditingkatkan statusnya menjadi rawat inap, sehingga masyarakat tidak lagi jauh ke kota untuk memperoleh pengobatan. Menanggapi penyampaian warga terkait dengan kesulitan memperoleh air bersih dan harapan peningkatan status Puskesmas Busung Biu II, Pastika meminta SKPD terkait untuk mengkaji dan mengambil langkah untuk membantu warga setempat. Sementara terkait dengan harapan Keta Peradah Buleleng agar pemerintah melibatkan pemuda dalam pembangunan, Pastika sependapat dengan hal tersebut. Simakrama juga dihadiri oleh Ny. Ayu Pastika, Pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Bali, Pemkab Buleleng serta masyarakat dari berbagai daerah.[r6]

 

Selasa, 26 Juli 2016

Ribuan Penduduk Miskin Yang Terisolir Di Bali

penduduk yang terisolir [balikini.net]
Balikini.Net -Kehidupan memprihatinkan   keluarga Ketut Simpen Ada (33) dan Ni Putu Mariani (30), beserta dua buah hatinya Gede Darmanta (6) dan Kadek Agus Arianta (1) yang terisolir di daerah perbukitan mengundang keprihatinan semua pihak .
Keluarga Simpen yang tinggal  di daerah Dusun KajaKauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Singaraja itu hidup dibawah garis kemiskinan harus tinggal  di sebuah gubuk tak layak huni, berlantai tanah, berdinding papan kayu, beratapkan seng bekas dan terpal.  Keluarga miskin ini hidup terisolir di atas tanah yang merupakan milik tetangga yang mempekerjakannya sebagai penyakap.
Potret ini salah satu dari ribuan masyarakat di pulau yang di sebagai pulau sorga dan bergemerlapan dunia pariwisata yang tidak sebanding dengan nasib yang segarusnya mereka terima .

Ni Putu Mariani, menuturkan Suaminya  bekerja sebagai tukang petik cengkeh saat musim panen di tanah yang ditempati, dengan upah 30 ribu per-hari, dan selanjutnya bekerja serabutan saat panen usai. Ukuran upah yang sangat minim memang jika untuk menghidupi 4 orang, dan keadaan itu pun diperparah manakala anak pertamanya Gede Darmanta mengidap kelainan saraf sejak lahir.

Sakit yang diderita yang menyebabkan Darmanta belum bisa berjalan, membuatnya harus dipangku setiap saat. Keadaan itu pun memaksa Mariani hanya diam dirumah untuk mengasuh dan menjaga anaknya, sehingga tidak bisa membantu suami mencari penghidupan.

 
keluarga miskin [balikini.net]
Ia pun mengaku sudah mengajak anaknya berobat medis dan non medis, namun hingga saat ini belum tampak ada perubahan, Ia mengaku hanya bisa pasrah. "Tiang punya tanah bagian dari warisan orang tua tapi itu hanya cukup untuk rumah saja, sementara tiang belum punya uang untuk membangun makanya lebih baik nyakap agar tiang dapat  rejeki. Anak tiang juga sakit, gimana tiang bisa bangun rumah. Upah suami tiang hanya cukup untuk makan," ujar  Mariani.
Tak banyak yang diharapkannya, Ia hanya ingin pemerintah bisa memberikannya bantuan bedah rumah.

Nasib seperti itu bukan sendiri yang di alamai Simpen , masih ada 91 kk miskin didusun itu. Dusun dengan jumlah kk sekitar 360 kk itu, memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi karena sebagian penduduknya merupakan penggarap lahan. [pr/r5]


Selasa, 19 Juli 2016

Bocah Tanpa Bola Mata di Kubutambahan

Balikini.Net -Kondisi Putu Sri Manda Apriani, bocah malang berumur 9 tahun, yang terlahir tanpa bola mata dan tinggal bersama seorang neneknya Luh Garbi (80th), pada sebuah gubug kecil dan reyot  direspon cepat oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang secara khusus mengutus tim Humas Pemprov untuk menyerahkan bantuan sementara kerumahnya di Banjar Kaja Kangin, Kubutambahan-Buleleng pada Selasa (19/07).

Pada saat di temui, nenek Garbi atau yang akrab disapa Dong Garbi, mengungkapkn  bahwa cucunya tersebut masih memiliki kedua orang tua, namun ayahnya Ketut Subagia meninggalkan anaknya untuk bekerja di Denpasar begitu juga  dengan Ibunya Komang Ayu Asrini. "Mereka hanya pulang sesekali saja, jika ada upacara makanya saya yang mengurus anak pertamanya", ujarnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sejak lahir Putu Manda tidak memiliki bola mata dan belum pernah menjalani operasi . Selama ini hanya pengobatan biasa saja yang dilakukan  untuk meredakan rasa sakitya yang sesekali muncul. Keluarganya hanya pernah dijanjikan oleh salah satu komunitas dermawan dari Australia, yang berjanji akan memberikan bantuan operasi atau donor mata, pada Putu Manda, namun operasi tersebut baru dapat dilakukan  ketika Putu Manda sudah dewasa nanti. Ia mengakui, karena keterbatasan biaya maka sampai saat pihak keluarga belum dapat melakukan tindakan operasi apapun, terlebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Dong Garbi hanya mengandalkan penghasilan dari hasil pembuatan sapu lidi yang dijual ke tetangga sekitar rumah dan mengandalkan bantuan dari kerabat terdekat.  Ia berharap, kedepannya ada uluran tangan dari para dermawan maupun pemerintah untuk membantu menyembuhkan cucunya, agar dapat melihat indahnya dunia dan secercah  sinar harapan dalam kehidupan Putu Manda.

Sementara itu, Kelian Dusun Banjar Kaja Kangin Komang Sugiawan, mengucapkan terimakasih atas bantuan Gubernur Pastika  tersebut. Ia berharap, kedepannya Pemprov Bali juga dapat memberikan bantuan pengobatan untuk Putu Manda baik berupa donor mata ataupun solusi pengobatan medis lainnya, agar Putu Manda dapat menikmati masa-masa indah remajanya nanti. Disamping, itu ia juga mengungkapkan kondisi di dusunya menyimpan 186 KK Miskin. Sampai saat ini Sugiawan menjelaskan terus berupaya mengajukan proposal bedah rumah kepada Pemerintah Provinsi Balin mengurangi angka kemiskinan di Banjar Kaja Kangin.

Tim pada kesempatan itu menyalurkan bantuan sementara berupa uang tunai dan beras 50kg guna meringankan beban kehidupan Dong Garbi dan Putu Manda sehari-hari. Sedangkan untuk bantuan selanjutnya akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan SKPD terkait. Gerakan responsif Pemprov Bali ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mampu terhadap sesama yang membutuhkan.(PRO/R7)

ARYA CANDRA ANAK PUTUS SEKOLAH AKHIRNYA DI TERIMA DI SMK BALI MANDARA

Balikini.Net -Masih ingat remaja bernama I Putu Arya Candra Utama ? Remaja lima belas tahun terancam putus sekolah asal Banjar Dauh Pura, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng dan harus hidup mandiri dengan bekerja sambilan sebagai pembuat anyaman bambu karena ditinggal ibunya yang memutuskan menikah lagi sepeninggalan ayahnya yang meninggal. Keadaannya kini sudah berubah berkat bantuan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Arya Candra  bisa tersenyum lebar karena ia bisa melanjutkan pendidikannya   di SMK Bali Mandara. Demikian terlihat ketika Tim dari Humas Pemprov Bali mengunjungi nya di sekolah besutan Pemprov Bali tersebut di Kubutambahan , Buleleng,  pada Selasa (12/4). Arya Candra yang ditemui disela-sela jam belajarnya mengaku sangat senang dan bangga bisa memperoleh kesempatan bersekolah gratis di SMK Bali Mandara yang secara kualitas sudah tidak diragukan lagi. Ia pun mengaku tidak menyangka  dan seperti mimpi bisa bersekolah disana dan ia berniat mendalami pengetahuannya di bidang otomotif sehingga selanjutnya bisa mandiri jika sudah menyelesaikan pendidikannya. “Disini saya bisa belajar komponen-komponen kendaraan lebih banyak dan mendalam,” imbuh Arya yang bercita cita membuka bengkel di desanya. “Sekolah disini pokoknya seru, walaupun disiplinnya tinggi namun tetap kekeluargaan, gurunya ramah-ramah, teman-teman juga baik-baik semua,” pungkas Arya. Wakil Kepala Sekolah SMK Bali Mandara Bidang Kesiswaan, Ketut Susila Widi Arsana, yang menemani di lokasi menjelaskan tim Sekolah Bali Mandara sempat mengunjungi  Arya untuk menyerahkan form pendaftaran siswa baru, sehingga bisa ikut mendaftar bersekolah disana. Dan setelah melalui beberapa tahapan seleksi termasuk  home visit, yang bersangkutan dianggap memenuhi kriteria diterima bersekolah disana. Yang bersangkutan pun menurutnya berhasil lolos jurusan Teknik Kendaraan Ringan sesuai minatnya. Susila menilai  perkembangan Arya Candra positf walaupun baru beberapa minggu mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut.

Tidak saja Arya Candra yang beruntung, remaja  miskin lainnya I Gede Angga Purna Wicayana, akhirnya bisa mengenyam pendidikan di SMK Bali Mandara. Ia sebelumnya sempat dinyatakan tidak lolos seleksi penerimaan siswa baru di SMA Bali Mandara yang persaingannya memang sangat ketat, baik dilihat dari kriteria miskin maupun prestasi. Selain juga terjadi karena kurangnya pemahaman, Ia tidak mencantumkan pilihan kedua untuk bersekolah di SMK Bali Mandara. Namun nasib baik masih berpihak kepadanya karena tanpa disengaja, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang sedang mengadakan kunjungan kerja dekat lokasi rumahnya beberapa waktu yang lalu  di daerah Desa Pangkuk Paruk, Seririt, melihat kondisi Gede Angga dan keluarganya yang memprihatinkan. Pastika  kemudian memutuskan untuk memfasilitasi Gede Angga untuk bisa bersekolah di SMK Bali Mandara.

Karo Humas Setda Provinsi Bali , Dewa Gede Mahendra Putra, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa tujuan dari berdirinya sekolahBali Mandara adalah untuk memutus rantai kemiskinan dari keluarga para siswa miskin.(pro/r7)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved