-->

Rabu, 16 Mei 2018

Ketika Wayan Koster Bertemu Guru Agamanya Waktu SMA. Ini yang terjadi..

Singaraja,Balikini.Net - Ada yang menarik ketika calon Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster menggelar simakrama dengan ratusan warga Desa Pakraman Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Bangli. Kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) itu bertemu dengan mantan gurunya semasa masih menimba ilmu di SMA 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng. 

Ya, dia adalah Jro Gede I Made Dibia. Koster masih ingat betul guru agamanya tersebut. Begitu bertemu, layaknya seorang murid kepada guru, Koster langsung menunduk dan mencium tangan Jro Gede I Made Dibia. Sejurus kemudian ia langsung memeluk gurunya yang sudah terlihat renta itu. 
"Apa kabar Pak? Ini guru agama saya waktu di SMA," kata Koster memperkenalkan kepada jajaran struktur PDI Perjuangan yang mensampinginya simakrama, Rabu 16 Mei 2018.

Tak lama kemudian, keduanya lantas menggelar persembahyangan bersama di Pura yang berada tak jauh dari lokasi simakrama. Menurut Jro Gede I Made Dibia, Koster merupakan siswa yang cukup menonjol pada masanya. "Dia tergolong siswa yang pintar, cerdas," tutur Jro Gede I Made Dibia.

Yang maaih diingat betul olehnya, selain siswa berprestasi, Koster rupanya murid yang memiliki jiwa kesenian tinggi. "Dia punya jiwa kesenian yang cukup tinggi. Koster itu pandai megamel. Kalau disuruh main kendang sekarang, saya yakin dia masih lihai," ujarnya.

Sejauh yang ia ketahui, mata pelajaran Koster di SMA selalu mendapat nilai yang cukup bagus. "Nilainya selalu bagus, tidak pernah jatuh. Dia salah satu murid saya di SMA 1 yang berprestasi," paparnya.

Tentu saja Jro Gede I Made Dibia amat bangga anak didiknya kini maju pada Pilgub Bali 27 Juni 2018. "Tentu saya bangga sekali sebagai orangtua dan guru. Kita mengajar mereka tentu agar murid kita bisa jauh lebih tinggi dari kita. Saya ikut mendoakan agar Koster terpilih sebagai Gubernur Bali," ucapnya mendoakan.

Ia berpesan kepada Koster agar kelak terpilih sebagai Gubernur Bali menjalankan amanat dengan tulus untuk kesejahteraan maayarakat Bali. "Bersyukur dia selalu bilang ingin ngayah sekala niskala untuk Bali. Memang pemimpin seharusnya begitu. Juga, jangan lupakan agama. Perhatikan Pura di Bali ini," pesannya.[*]

Jumat, 04 Mei 2018

PAS Sebut Ada yang Mencari Dukungan Dari Konflik

Buleleng,balikini.net - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) menumpahkan kekesalannya, dengan menyebut ada yang memanfaatkan situasi konflik di Buleleng, untuk mendapatkan dukungan. Hal ini disampaikan PAS saat mendampingi  simakrama calon Gubernur Bali nomer urut 1 Wayan Koster di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng, Kamis (3/5). 
“Ada yang memanfaatkan konflik untuk mendapatkan dukungan. Harusnya kalau ada konflik didamaikan, bukan malah dimanfaatkan untuk kepentingan politik mendapatkan dukungan suara,”katannya. PAS mengajak seluruh masyarakat Buleleng jangan mau diadu domba untuk kepentingan politik sesaat. Apalagi ada iming-iming uang untuk memilih dalam pilgub mendatang.
“Jangan gara gara seratusan ribu atau satu juta, kita salah pilih. Pilihan kita jelas, pada calon yang benar-benar mau memperjuangkan wilayah kita Buleleng,”katanya. Dan menurut PAS, Koster yang notabena putra daerah Buleleng, yang akan benar-benar berjuang untuk tanah kelahirannya.  
Keterbatasan anggaran yang dimiliki Kabupaten Buleleng, dengan satu jalur,  tentu akan ada alokasi anggaran melalui kebijakan yang diberikan pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat.[*]

Kamis, 03 Mei 2018

Koster Selalu Atasi Keluhan Tokoh Masyarakat Buleleng

Singaraja,Balikini.Net - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster bertemu sejumlah tokoh di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Sejumlah hal disampaikan oleh para tokoh agar dapat dipikirkan oleh Koster ketika memimpin Bali kelak. Salah satunya datang dari Nyoman Suwirta, tokoh nelayan Desa Gerokgak. Ada dua hal yang ia titipkan kelak kepada Koster ketika terpilih menjadi Gubernur Bali. Pertama, ia ingin Koster memikirkan agar Buleleng memiliki pelabuhan bongkar muat ikan sendiri.


Selama ini, bongkar muat ikan masih dilakukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar. Padahal, jika bisa dibongkar langsung di Buleleng, tentu saja akan membawa nilai tambah yang lebih bagi Buleleng. "Dari hitungan saya, jika Buleleng memiliki pelabuhan bongkar muat ikan sendiri itu bisa menyerap sekitar dua ribu tenaga kerja," kata dia, Kamis 3 April 2018.


Di sisi lain, ia juga meminta Koster memperhatikan pendidikan di Gumi Panji Sakti. Ia ingin melihat anak-anak muda Buleleng bisa bersaing dalam hal pekerjaan. "Agar semakin banyak sarjana-sarjana dari Buleleng," harap dia.


Kostet faham betul solusi yang harus dilakukannya untuk mengurai dua persoalan tersebut. Ia mengaku telah memikirkan apa yang menjadi keininan tokoh masyarakat di Gerokgak. Untuk urusan pelabuhan bongkar muat ikan, ia menilai Pelabuhan Celukan Bawang amat prospektif dikembangkan menjadi pelabuhan bongkar muat ikan. 


"Terima kasih atas undangannya. Saya sangat senang diundang makan bareng di sini. Saya menilai prospek pembangunan Pelabuhan Celukan Bawang. Memang rencana kami akan dijadikan satu-satunya untuk bongkar muat berstandar internasional di Bali ini," kata Koster. Di sisi lain, ia mengaku sedang melakukan kajian agar pelanuhan bongkar muat ikan difokuskan di Pelabuhan Celukan Bawang. 


"Sedang dipikirkan juga, sekarang kan pelabuhan ikan itu di Benoa. Memang cocoknya dibangun di sini. Ke depan bisa dibawa ke sini," ujarnya. Dari hasil kajiannya,ia menilai Pelabuhan Benoa lebih tepat dijadikan sentra untuk bersandar kapal cruise. 


"Ke depan kita coba kaji agar di Benoa itu khusus pelabuhan cruise. Buleleng ini bagus sekali pengembangan ke barat dari Celukan Bawang masih bisa, termasuk untuk cruise," tutur Koster. Untuk mengatasi masalah pendidikan tingkat lanjut, Koster sudah membuat solusi pembangunan akademi komunitas di Buleleng. 


"Untuk Buleleng barat pendidikannya dipusatkan di sini. Nanti kita bangun akademi komunitas," jelasnya. Untuk mendukun itu semua, Koster juga berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Buleleng dan Denpasar. "Jalur Denpasar-Buleleng ini kelak-kelok. Nanti kita bangun shortcut di tengah dan bagian barat untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang," urai dia.[*/alt]

Sabtu, 17 Februari 2018

Semeton Pande Siap Menangkan Koster-Ace di Buleleng

Singaraja ,Balikini.Net - Arus dukungan terus mengalir untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace). Di Buleleng, tepatnya di Pura Prmaksan Pande, Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, siang tadi digelar persembahyangan bersama. Usai itu digelar simakrama dengan ratusan semeton Pande se-Kecamatan Kubutambahan.


Acara yang digelar pukul 11.00 WITA itu secara tegas menyatakan dukungan penuh kepada paket yang diusung PDIP, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI tersebut. Bukan tanpa alasan dukungan penuh dan siap mememangkan Koster Ace pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni itu diberikan semeton Pande. Sebab, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati sudah dianggap menjadi bagian dari saudar sendiri oleh mereka.


Hadir pada kesempatan itu Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Buleleng, Gede supriatna, Wakil Bupayi Buleleng, Dr.Sutjidera, anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali, Gde Kusuma Putra dan sejumlah tokoh lainnya.


Gde Supriatna mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Semeton Pande tersebut. Menurutnya, konsep membangun Koster-Ace dianggap sangst komprehensif untuk menjaga Bali ke depan. "Semeton Pande se-Kecamatan Kubutambahan sangat mendukung visi Koster-Ace yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sangat memperhatikan adat, tradisi, seni dan budaya Bali," kata Supriatna, Sabtu 17 Februari 2018.


Tak hanya itu, sebagai putra asli Buleleng Koster telah banyak berbuat untuk daerahnya. Karya nyata itu pula yang membuat Semeton Oande menjatuhkan pilihannya dan mantap untuk memenangkan Koster-Ace pada Pilkada serentak Juni mendatang. 


"Pak Koster sebagai warga asli Buleleng telah banyak berbuat untuk daerah kelahirannya. Dengan semboyan jele melah nyame gelah komponen-komponen masyarakat Buleleng telah bulat memenangkan Koster-Ace ada Pilgub Bali 27 Juni mendatang," demikian Supriatna.[*]

Minggu, 28 Januari 2018

Kompi A Yonzipur 18/YKR Bersihkan Lumpur Pasca Banjir bandang di Singaraja

Singaraja ,Balikini.Net - Intensitas hujan yang mengguyur kota Singaraja pada sepekan yang lalu membuat banjir di beberapa titik di wilayah kota Singaraja. Warga yang rumahnya terendam banjirpun cukup kerepotan untuk membersihkan halaman maupun rumah mereka yang penuh dengan sampah dan lumpur.

Tidak hanya rumah warga, tempat-tempat ibadah serta sekolahpun tidak luput terendam oleh air yang bercampur dengan lumpur dan sampah. Seperti yang terjadi di Yayasan Masjid Al Mujahidin, Jalan Jalak Putih I, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.

Pada Minggu pagi (28/1), personel TNI dari Kompi A Yonzipur 18/YKR diterjunkan untuk membantu warga dalam membersihkan rumah warga serta tempat ibadah dan sekolah tersebut.

Mendengar laporan warga, belasan personel Kompi A Yonzipur 18/YKR, dibawah pimpinan Serda Agung Gumelar, langsung menuju tempat kejadian dengan membawa peralatan dan perlengkapan yang ada.

"Tadi malam, kami juga sempat mengevakuasi nenek-nenek yang sudah tidak bisa jalan dan anak kecil juga," ungkap Sersan asal Bandung tersebut.

Ucapan terima kasih diberikan oleh warga kepada personel Kompi A Yonzipur 18/YKR yang sangat membantu dan meringankan pekerjaan warga untuk membersihkan rumah serta sarana ibadah dan sekolah. Warga juga sangat berterimakasih atas respon cepat tanggap dari Kompi A Yonzipur 18/YKR.

"Kami sudah menghubungi instansi terkait lain, tapi datangnya lama sekali. Seperti kontak batin saja dengan bapak-bapak TNI ini mereka langsung datang," ucap salah satu tokoh masyarakat di daerah tersebut.

Hingga saat ini, personel Kompi A Yonzipur 18/YKR masih berada di rumah-rumah warga yang terkena dampak banjir untuk membantu mengamankan barang-barang milik warga tersebut, dan merekapun siap siaga berjaga-jaga apabila kemungkinan buruk terjadi yaitu banjir susulan. (Pendam IX/Udayana)

Selasa, 28 November 2017

Danramil 1609-01/Singaraja Memberikan Bantuan Mesin

Singaraja , Balikini.Net - Pengembangan Penerapan Tehnologi Pasca Panen Tanaman Pertanian di Subak Celuk Buluh, Desa Anturan, Kec. Buleleng Kab. Singaraja, Selasa (28/11).

Pengembangan Penerapan Teknologi Pasca Panen  Tanaman Pertanian. Praktek Pengamatan Susut Hasil Panen, Kering, Pipil Tanaman Kedelai. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Kepala Bagian Tanaman Pangan Gede Suadnyana, SP. MMA. Dalam Sambutan dari Kepala Bagian Tanaman Pangan, Dinas Pertanian yang intinya menjelaskan cara bercocok tanam kedelai dan penggunaan mesin pembersih yang di perbantukan dari dinas pertanian kabupaten buleleng sehinga pada saat kedelai yang sudah kering dimasukan kedalam mesin, kulit dan biji kedelai akan terpisah sehingga mudah untuk dibersihkan dan prosesnya lebih cepat.

Danramil 1609-01/Singaraja  dalam sambutannya Mengimbau kepada masyarakat Subak Celuk Buluh supaya dengan adanya bantuan mesin pembersih kedelai ini maka pekerjaan akan lebih cepat, untuk itu di tahun 2018 agar mencari lahan yang lebih luas untuk menanam kedelai.

Kepala Desa Anturan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, terutama di bagian Tanaman Pangan yang sudah membantu warganya dalam hal pengelolaan tanaman kedelai ini dan juga kepada Danramil dan para Babinsa Kodim 1609/Buleleng yang sudah membantu sehingga pelaksanaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik.

Dilanjutkan dengan cara membersihkan kedelai kering dengan menggunakan mesin pembersih sehingga saat kedelai keluar dari mesin, antara kulit dan biji sudah terpisah. (Pen/r5/udy)

Senin, 16 Oktober 2017

Masyarakat Pangkung Paruk Senang Ada MCK Umum

Singaraja, Balikini.Net -  Desa Pangkung Paruk Kecamatan Seririt selama ini memang dikenal karena letaknya terpelosok dan kondisi medannya lumayan menantang dan berada di perbukitan. Masyarakatnya tergolong masih memiliki keterbatasan baik dalam bidang pendidikan dan  kesehatan maupun fasilitas umum berupa akses jalan masuk  dusun yang tidak memadai serta yang tidak kalah pentingnya sarana MCK untuk kepentingan sanitasi lingkungan berupa kamar mandi dan tempat BAB bagi warga masyarakat.

Selama ini untuk mandi dan BAB, masyarakat masih menggunakan tempat seadanya dan daerah aliran sungai (DAS)yang tentunya akan berdampak secara langsung terhadap kebersihan lingkungan setempat utamanya kesehatan masyarakat.

Berkat adanya program TMMD ke-100 yang dilaksanakan secara bergotong royong antara prajurit TNI dan warga masyarakat maka sampai saat ini sudah dapat dilihat penampakannya. Jalan yang selama ini sangat sulit dilalui warga apalagi musim hujan sekarang sudah tampak kering dan kokoh karena sudah mengalami perabatan beton yang diperkuat dengan gorong-gorong dan senderan penahan tanah biar tidak mudah ambrol. Disamping itu, masyarakat Pangkung Paruk  kedepan juga akan memiliki fasilitas umum berupa MCK yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan mandi dan BAB sehari-hari sehingga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat sedikit demi sedikit akan meningkat khususnya budaya BAB secara sembarangan dapat diminimalisir.

Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Slamet Winarto,S.E., disela-sela kegiatan peninjauan  Minggu (15/10) di lokasi pembangunan MCK menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan salah seorang warga masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Dandim menerima ungkapan rasa terima kasih dari masyarakat bahwa dengan adanya TMMD ke-100 di Desa Pangkung Paruk maka masyarakat berharap geliat perekonomian akan meningkat utamanya pemasaran hasil bumi keluar desa dan kesehatan masyarakat akan terjaga dengan baik. Dandim juga mengajak warga masyarakat untuk menggunakan fasilitas yang sudah dibangun nantinya dengan baik dan kemudian  memeliharanya secara bersama-sama sehingga memiliki usia pakai yang panjang. "Pembangunan MCK ini juga dalam rangka mendukung program pemerintah dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat dan peningkatan pembangunan nasional dimulai dari pedesaan", pesan Dan dim mengakhiri bincang-bincang bersama warga setempat. (Red_Dim/Bll/r5).

Minggu, 24 September 2017

Ratusan telawan bantu pengusi dengan cepat

Karangasem (balikini.net) - Dinaikannya status Gunung Agung menjadi Awas (level 4) menimbulkan gelombang pengungsi ke berbagai daerah di Bali, salah satunya ke Buleleng. .

Tak menunggu lama ratusan relawan menamakan diri PASS'92 segera bergerak menggalang dana dan natura untuk membantu meringankan beban para pengungsi.

 "Jumat malam hingga dinihari terjadi gelombang pengungsi ke Buleleng, sabtu pagi kami sudah berangkat ke lokasi membawa bantuan sembako, sayuran, kebutuhan bayi dan kebutuhan darurat lainnya" tegas Kordinator Wilayah PASS'92 Buleleng Pasek Agung Dibya Atmaja saat ditemui di lokasi pengungsi di Desa Tembok Minggu (24/9) .

"Sabtu pagi kami bergerak ke Desa Les dan hari Minggu ini kami menyasar pengungsi di Desa Tembok" tegas Pasek .

Pihaknya bergerak cepat karena biasanya di awal awal gelombang pengungsian masih banyak posko yang kekurangan suplai bahan makanan dan kebutuhan lain yang dibutuhkan. "Meski bantuannya tidak banyak namun karena datang saat diperlukan akan menjadi sangat berarti, tegas Pasek Dibya.

Tim Relawan PASS '92 tidak hanya menyalurkan bantuan saja namun juga menjadi relawan membantu petugas di pengungsian.  "Ada yang membantu mendirikan tenda darurat, ada yang memasak di dapur umum dan ada yang mengajak anak2 bermain agar tidak merasa di pengungsian," jelasnya.

Dalam penyaluran nantinya akan tetap berkoordinasi dengan aparat setempat agar jenia bantuan tepat guna dan tepat sasaran .(Dearna)

Senin, 18 September 2017

Polisi Bersihkan ATM Dari Alat Skimming

(foto/polisi pantau pembersihan skimming atm )
Singaraja (balikini.net) - Terungkapnya aksi yang dilakukan dua warga Bulgaria di Automated Teller Machine (ATM) di Lovina, Desa Kalibukbuk Kecamatan Buleleng disikapi serius Polsek Kota Singaraja dengan melakukan pembersihan pada sejumlah ATM.
Aksi skimming sebagai tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara illegal yang diungkap Polsek Kota Singaraja dengan pelaku Boris Georgiev (43) dan Marian Bogidarof Serafinoff (41) menjadi perhatian serius Jajaran Polsek Kota Singaraja yang langsung menyasar seluruh lokasi Automated Teller Machine (ATM) di Singaraja untuk dilakukan pembersihan dan pemeriksaan.

Perbersihan dan pemeriksaan terhadap sejumlah ATM itu menyusul dari hasil pengeledahan yang dilakukan polisi di tempat penginapan kedua pelaku di sebuah hotel di Jalan Damai Lovina ditemukan sejumlah peralatan skimming.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma, Minggu (17/9/2017) mengatakan, setelah dilakukan penangkapan terhadap kedua warga negara asing dilakukan kordinasi dengan Tim Cyber Polda Bali dan kedua pelaku dijemput karena diduga merupakan jaringan pembobol ATM internasional.

“Kita langsung koordinasikan karena kedua pelaku ini merupakan target operasi Mabes dan Polda dan saat dilakukan pengeledahan juga kita temukan alat skimming yang masih belum terpasang termasuk sejumlah uang tunai sebesar 24 juta rupiah ada juga mata uang Malaysia dan euro, sehingga ini masih dilakukan pengembangan oleh Polda,” ungkap Wiranata.

Kapolsek Singaraja Wiranata Kusuma mengatakan, dengan ditemukan peralatan ganda tersebut pada pelaku disikapi dengan melakukan pembersihan dan pemeriksaan terhadap beberapa ATM di Singaraja bersama bank-bank terkait.

“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, beberapa lokasi ATM langsung kita datangi dengan petugas bank di masing-masing ATM untuk mengecek kondisi ATM tersebut,” papar Wiranata.

Sebelumnya, bolak balik di sepanjang jalan di depan ATM di Kawasan Wisata Lovina dengan mobil DK 722 KQ hingga kemudian melakukan aksi didalam gerai ATM dengan menutup CCTV pada mesin ATM dan juga CCTV pada ruangan ATM, Boris Georgiev dan Marian Bogidarof Serafinoff, dua warga negara Bulgaria akhir pekan lalu ditangkap petugas ATM di Lovina bersama personil Polsek Kota Singaraja.

Dua warga Bulgaria itu dicurigai telah memasang alat skiming yakni berupa alat yang mencatat transaksi pada ATM bersama dengan kode kunci atau password, sehingga nantinya akan mudah untuk mengambil uang yang tersimpan pada rekening korbannya, bahkan saat dilakukan pengeledahan di tempatnya menginap pada sebuah hotel di Jalan Damai Lovina, polisi mengamankan sejumlah Kartu ATM, Buku Tabungan dan uang tunai sebesar 24 juta rupiah lebih.

Barang bukti yang diamankan dari tersangka Boris diantaranya satu alat skimming serta beberapa kartu ATM dari berbagai bank, alat komunikasi serta beberapa lembar pecahan uang tunai baik rupiah maupun mata uang asing. Sedangkan dari tersangka Marian didapati sebuah pisau lipat warna merah, dua passport milik keduanya, beberapa kartu ATM dan lembaran uang tunai baik rupiah maupun mata uang asing. (klik/r6)

Sabtu, 16 September 2017

Dua Warga Negara Bulgaria Tertangkap Tangan Setelah Bobol ATM di Kawasan Wisata Lovina,

Singaraja. (balikini.net ) - Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kawasan Wisata Lovina, Sabtu (16/9/2017) dinihari menjadi sasaran aksi pembobolan yang dilakukan dua warga negara asing dari Bulgaria, bahkan ulah warga asing itu tertangkap tangan dan langsung dibawa ke Mapolsek Kota Singaraja.

Dua warga Negara Bulgaria yang diamankan itu diantaranya Paycen Rucevmob dan Cefaonmob Serafimob yang tertangkap tangan tengah menutup CCTV pada mesin ATM dan CCTV diruangan ATM tersebut mengunakan plester warna hitam.

Terungkapnya ulah dua warga asing itu berawal saat Komang Sumarsana (28) yang bekerja pada bagian ATM mendapatkan perintah dari pimpinannya untuk melakukan pengawasan di ATM yang berlokasi di Kawasan Wisata Lovina.

“Saya menerima perintah pada jam 14.00 wita  dari atasan disuruh ngecek dan stand by di ATM BNI Lovina karena diduga ATM tersebut sudah dipasangi alat. Selanjutnya pukul 15.00 wita sampai di lokasi ATM BNI Lovina dilanjutkan menunggu orang yang dicurigai melakukan pemasangan alat tersebut, nah pada jam 01.00 wita  ada dua orang asing masuk ke mesin ATM dan orang asing tersebut memasang Plester di CCTV mesin dan CCTV ruangan ATM,” ungkap Sumarsana saat didengarkan keterangannya oleh Polisi.

Akibat ulah yang dilakukan dua orang asing itu, Sumarsama bersama Putu Arnaya (35) Satpam pada BNI Singaraja langsung menangkap kedua pelaku dibantu sejumlah warga dan langsung dibawa ke Mapolsek Kota Singaraja.

Dari hasil pengeladahan yang dilakukan, polisi menemukan lakban warna Hitam yang disimpan pada tas pinggang dan diduga digunakan untuk menutup Kamera CCTV Mesin atm dan CCTV ruangan ATM, sebuah back chasing HP dan beberapa dokumen serta parsport, selain itu pada mesin ATM ditemukan alat yang terpasang diatas box mesin ATM, bahkan polisi kemudian melakukan penggeledahan di sebuah Villa di jalan Damai, Desa Kalibukbuk, Lecamatan Buleleng. (klik/sjr )

Jumat, 15 September 2017

Gubernur Pastika Tegaskan Destinasi Wisata Baru Harus Beda

Singaraja (balikini.net) - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengapresiasi pelaksanaan Lovina Festival 2017 yang dipusatkan di Pantai Lovina Buleleng. Pastika optimis acara ini mampu menjadi promosi wisata yang akan meningkatkan kunjungan wisatawan. “Dengan diselenggarakannya acara-acara seperti ini akan terus bisa meningkatkan kunjungan, sehingga secara perlahan dapat meningkatkan kesejahteraan kita,” kata Pastika sesaat usai menghadiri Pembukaan Lovina Festival 2017, Kamis (14/9).

Menurut Pastika, pemerintah harus terus berusaha keras untuk menambah destinasi wisata agar meningkatkan kunjungan wisatawan. “Agar Bali Utara mampu seperti Bali Selatan, memang perlu usaha keras, destinasi harus ditambah dan dibuat sesuatu yang lain dengan yang di selatan, itu yang harus kita pikirkan,” tegas Pastika.

Pihaknya menambahkan, perlu ada kreatifitas dari pemerintah khususnya Kabupaten Buleleng agar mampu bersaing harus menambah destinasi wisata yang berbeda, sehingga wisatawan akan memiliki banyak pilihan. Jangan sampai destinasi yang dibangun memiliki kesamaan dengan yang sudah ada di wilayah selatan. “Kalau sama tidak ada gunanya mereka kesini, jadi harus beda. Tergantung dari kreatifitas beliau-beliau ini,”ujarnya.

Sebelumnya, Lovina Festival 2017 yang dikemas menarik diharapkan bakal mampu menarik minat wisawatan asing berkunjung ke Kabupaten Buleleng. Rangkaian festival ini diawali dengan melepas ‘tukik’ (anak penyu) ke pantai oleh Gubernur Pastika didampingi Bupati Buleleng, Wakil Bupati Buleleng, dan Ketua BBPD Provinsi Bali. Kemudian dilanjutkan beberapa atraksi yang ditampilkan oleh delapan desa penyangga Lovina.

Lovina Festival 2017 kali ini mengambil tema ‘Enjoy the Difference”, dan akan dilaksanakan mulai tanggal 14 sampai dengan 18 September 2017. Selain itu juga diagendakan berbagai kegiatan diantaranya performa musik, berbagai joged/tarian, Lovina Colour Run, bondres, yoga dan kegiatan kesenian menarik lainnya.(pro/r6)

Rabu, 06 September 2017

Bali Akan Bangun Dunia Pendididkan Berbasis TI

Buleleng (balikini.net) - Guna mendukung program pendidikan pemerintah pusat yang mengembangkan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) sebagai perangkat belajar bagi peserta didik untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS), serta yang terpenting agar para siswa bisa mengikuti tuntutan perkembangan dunia pendidikan berbasis Teknologi Informasi (TI) sehingga dalam mengikuti pembelajaran tidak lagi terikat waktu dan ruang, Gubernur Bali Made Mangku Pastika berencana menerapkan sistem E-Learning pada sekolah-sekolah di Bali yang diawali dari tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Guna mempercepat realisasi rencana tersebut, Gubernur Pastika menerima paparan dari Tim SMA Bali Mandara yang saat ini sudah menerapkan E-Learning, di ruang rapat Gubernur Bali, Rabu (6/9).

“Walaupun saya gaptek, tapi saya punya keinginan generasi muda saat ini tidak gaptek, setidaknya mereka bisa mengikuti tuntutan kemajuan pendidikan saat ini, maka dari itu saya berharap sistem ini bisa diterapkan di seluruh Bali, yang diawali dari SMA-SMA diperkotaan dulu yang SDM dan sarana prasarananya memadai,” cetus Pastika.

Lebih jauh, Gubernur Pastika menyatakan dengan sistem pelajaran E-Learning banyak hal yang akan bisa dihemat, terutama terkait waktu dan biaya. “Dengan sistem ini kerja para guru akan semakin cepat, para siswa bisa mengikuti pelajaran maupun mengerjakan latihan dari guru dimanapun mereka berada dan mengurangi pemakaian kertas ataupun alat tulis lainnya, tentu penghematan yang dihasilkan akan sangat besar,” imbuh Pastika seraya menjelaskan pembangunan sistem pendidikan yang mengedepankan TI tidak akan mengabaikan pendidikan yang membangun fisik, mental, dan pembelajaran sosial spiritual  para siswa.

Melihat banyaknya kelebihan sistem pembelajaran E-Learning, Gubernur Pastika pun berharap sistem tersebut bisa diterapkan pada sistem pendidikan pelatihan jajaran Aparatur Sipil Negara maupun pada seleksi pejabat eselon IV, III, dan II. “Dengan sistem ini tentu kita bisa menerapkannya pada seleksi para pejabat eselon, dengan uji kompetensi ini, tentu para pejabat yang terpilih pun kualitasnya akan bagus,” tutur Pastika.

Paparan dari Tim SMA Bali Mandara yang kala itu diwakili Made Rustiana menyampaikan sistem pendidikan E-learning yang diterapkan di SMA Bali Mandara sudah dimulai dari tahun 2015 dengan tetap mengacu pada SKS berdasarkan SOP guna mendapatkan output berupa penilaian akhir dari para siswa. Dalam penerapannya, para siswa memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) masing-masing UKBM yang tertuang dalam aplikasi, dari sanalah bisa diketahui kualitas para siswa baik yang perkembangannya lambat, sedang, maupun cepat. Bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih pun memiliki peluang mempercepat menyelesaikan UKBMnya, karena sekolah yang memberikan target 4 UKBM per semester, bisa diambil lebih hingga 8 UKBM bagi para siswa yang merasa mampu, dan hasil penilaian sifatnya menjadi tabungan nilai.

Berdasarkan kelebihan ini, Ia pun menyatakan kedepan sistem pendidikan ini bisa dikemas dalam bentuk digital berupa aplikasi di Operating System (OS) handphone (HP) seperti android dan OS lainnya, sehingga para bisa mengikuti pelajaran baik mengerjakan tugas  maupun konsultasi pelajaran lewat HP. Guna memperlancar dan mendukung penerapan sistem pendidikan ini, Ia berharap pemerintah bisa menyiapkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana yang memadai. Ditambahkan Kadek Darsika Aryanta, selaku pemapar teknis menyampaikan dalam sistem pendidikan E-Learning tersebut tercantum secara detail rekam jejak evaluasi para siswa, karena para guru bisa memuat soal latihan untuk siswanya dan para siswa bisa mengerjakannya dalam sistem tersebut, sehingga pemeriksaan dan hasil penilaian pun langsung bisa dicantumkan. Senada dengan Gubernur Pastika, Ia pun menyampaikan banyak keuntungan yang dimiliki sistem tersebut seperti menghemat waktu para guru, meningkatkan hasil belajar para siswa, pembelajaran yang menyenangkan dengan tampilan menarik.

Gubernur Pastika pada kesempatan tersebut turut didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusumawardhani, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali IB Sedhawa, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali I Ketut Rochineng, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali  I Dewa Gede Mahendra Putra, dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik I Nyoman Sujaya, serta Tim SMA Bali Mandara dipimpin Kepala Sekolah SMA Bali Mandara I Nyoman Darta.(pro/r6)

 

Minggu, 03 September 2017

Dua Penggali Batu Tertimbun Longsor, Satu Meninggal

Tejakula (balikini.net) -  Musibah longsor yang menelan satu korban jiwa di Dusun Alapsari, Desa Pacung Kecamatan Tejakula, Minggu (3/9/2017) berawal dari, tiga orang warga Desa Pacung, diantaranya Ketut Sutarsana, Komang Kardiasa, dan Nengah Bangkit, sedang melakukan aktivitas mencari batu pilah memakai alat linggis, betel dan palu, di tanah yang seluas dua hektar milik Ketut Mandra yang dikontrakan oleh Komang Supariasa warga Desa Pacung.

Berdasarkan informasi dan data yang dikumpulkan menyebutkan, musibah itu terjadi saat ketiganya kembali bekerja usai beristirahat untuk mengumpulkan batu-batu pilah, saat itu Sutarsana dan Kardiasa sedang berada di tengah-tengah lokasi penggalian batu. Sedangkan, Bangkit mengangkut batu pilah hasil galian ke lokasi lainnya. Saat Bangkit baru saja berjalan keluar lokasi galian, tiba-tiba terjadi longsor di lokasi pencarian batu, langkah pertolongan dilakukan dengan memanggil warga yang bersama-sama berupaya melakukan evakuasi, namun kondisi korban terjepit diantara bebatuan.

“Hanya teman saya yang Kardiasa masih bisa berkomunikasi saat itu, tapi dia masih di dalam karena tertimbun bebatuan saat itu,” ujar Nengah Bangkit yang baru satu tahun bekerja di lokasi penggalian batu itu.

Warga yang mendengar kejadian itu, langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap kedua korban yang tertimbun. Butuh waktu yang cukup lama untuk warga bisa mengevakuasi korban yang tertimbun bebatuan dengan alat seadanya dibantu oleh aparat terkait. “Saya selamat, karena saat itu saya sedang memikul batu pilah dipindahkan keluar, setelah baru keluar dari tempat pencarian batu pilah ada dua meter, batu tebing diatas langsung longsor,” ungkap Bangkit.

Sutarsana tewas di lokasi saat terjadi longsor, karena terjepit bebatuan besar dan membuat badannya remuk mulai dari dada hingga kaki. Warga pun masih berupaya untuk bisa mengeluarkan korban yang masih hidup dan korban yang meninggal dunia, melibatkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Bahkan untuk mengevakuasi korban, batu-batu yang menimbun pun harus dipotong, agar memudahkan petugas BPBD dan warga mengeluarkan korban dari dalam timbunan longsor. “Kendala itu batu besar dan batu pilah banyak. Sekarang yang mati itu, kemungkinan nanti jam 12 malam baru bisa karena posisi korban dibawah dan terjepit dari dada ke bawah,” ujar salah seorang warga setempat ikut mengevakuasi, Nengah Wastima.

Sementara Sekretaris BPBD Buleleng, Ketut Susila mengatakan, medan di lokasi longsor memang cukup berat. Sehingga, dari BPBD Buleleng tidak bisa memasukan alat berat ke lokasi longsor, yang akhirnya membuat proses evakuasi terkendala. Karena kendala itu, kata dia, BPBD Buleleng langsung menghubungi Basarnas karena lokasi longsor ada korban jiwa.

“Kondisi tebing tinggi dan medannya berat. Kami sudah mengevakuasi yang selamat, sekarang sudah dibawa ke rumah sakit. Yang satu warga meninggal masih menunggu hasil survey dan kajian Basarnas. Basarnas sudah kesini, hari ini bisa dievakuasi tapi tergantung hasil kajian dari Basarnas. Sekarang ini, kami masih berupaya mengevakuasi korban yang meninggal,” jelas Susila.

Hingga saat ini, korban Kardiasa yang kondisinua masih hidup usai tertimbun batu sudah berhasil dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami patah tulang dan luka luka. Sedangkan korban yang meninggal dunia masih dievakuasi bersama BNPB, anggota Polsek Tejakula dan dibantu warga setempat. (KLIK.S -as )

Senin, 28 Agustus 2017

Wagub Sudikerta Apresiasi Pelaksanaan Ngaben Sadaya di Desa Pakraman Bukti

Buleleng (balikini.net) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengapresiasi pelaksanaan Ngaben Sadaya (Massal) III Tahun 2017 di Desa Pakraman Bukti, Kubutambahan, Buleleng. Menurut Sudikerta, pelaksanaan upacara yang dilaksanakan secara bersama atau gotong royong akan meringankan beban masyarakat dalam melaksanakan yadnya.

“Upacara agama yang dilaksanakan secara massal sangat positif manfaatnya mengingat diselenggarakan secara gotong royong oleh warga dan biaya yang dikeluarkan pastinya akan lebih murah namun tidak mengurangi nilai dan maknanya. Seperti halnya yang dilaksanakan oleh Masyarakat Desa Pakraman Bukti ini,” kata Sudikerta, Senin (28/8).

Ditambahkan Sudikerta, ngaben massal merupakan Yadnya atau ritual yang dilakukan untuk menghaturkan upacara kepada leluhur dimana tujuannya untuk memproses kembalinya Panca Mahabhuta di alam besar ini dan mengantarkan Atma (Roh) ke alam Pitra dengan memutuskan keterikatannya dengan badan duniawi itu, sehingga pelaksanaan Ngaben jangan sampai membebani.

Sudikerta yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana menambahkan pelaksanaan upacara Ngaben dan rangkaiannya bagi arwah leluhur merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali. Hal tersebut sebagai bentuk bhakti, penghormatan dan membayar utang sebagai anak yang telah dibesarkan oleh para leluhur sesuai ajaran Tri Rna.

“Kami harapkan masyarakat Bali secara luas untuk terus beryadnya secara tulus iklas, tanpa harus mengutamakan gengsi yang berlebihan. Sehingga tidak akan memunculkan persaingan individual dalam tingkat bebantenan (sesajen), termasuk dalam melaksanakan upacara pengabenan,” katanya.

Sementara itu, Ketua panitia Ngaben Sadaya III Tahun 2017 Made Selamat dalam laporannya mengatakan jika ngaben Sadaya atau massal di Desa Pakraman Bukti sendiri dilaksanakan setiap 10 tahun. Untuk tahun ini, Ngaben Sadaya III diikuti 17 Dadia dengan jumlah Sawa sebanyak 81 dimana masing-masing Sawa dikenakan urunan 3 juta.(pro/r7)

Wagub Sudikerta "Perkirakan" Minggu Depan Izin Penlok Diterbitkan Pusat

Rencana Pembangunan Bandara di Buleleng Kian Terang - Wagub Sudikerta "Perkirakan" Minggu Depan Izin Penlok Diterbitkan Pusat

Buleleng (balikini.net ) - PT. BIBU Panji Sakti selaku pemrakarsa pembangunan Bandara Internasional Buleleng (BIB) atau North Bali International Airport (NBIA) di laut lepas wilayah Kecamatan Kubutambahan dengan mengapung (offshore) menggandeng AKC Kanada, benar-benar menunjukan keseriusannya. Keseriusan kali ini, ditunjukan dengan digelarnya upacara nuasen dan mulang pakelem di depan Pura Puseh Panegil Dharma Penyusuhan.

Dalam upacara ini, tampak sejumlah petinggi di Provinsi Bali hadir. Mereka diantaranya, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, dan Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama serta sejumlah anggoa DPRD Buleleng seperti Nyoman Gede Wandira Adi dan Putu Tirtha Adnyana. Hadir juga Klian Desa Adat Pakraman Kubutambahan, Jro Pasek Ketut Warkadea beserta jajarannya.

Ribuan warga krama Desa Pakrama Kubutambahan pun antusias mengikuti upacara tersebut. Meski ombak lumayan besar, namun tidak mengurangi niat dan semangat Wagub Sudikerta ikut ke tengah laut menenggelamkan seekor kambing warna hitam, sebagai ritual dalam upacara mulang pakelem ini.

Sikap serius dari PT. BIBU ini pun direspon positif masyarakat sekitar. Masyarakat hingga pejabat mendukung pembangunan bandara di Buleleng tepatnya di wilayah Kubutambahan, agar dilakukan secepatnya dengan izin pusat, yang tentunya wilayah pembangunan bandara dinilai lebih cocok berada di kawasan laut. Dengan di laut, tentu akan membawa dampak positif bagi aktivitas masyarakat di daratan.

"Kami selaku dari prajuru adat, tentu mendukung rencana pembangunan bandara di wilayah Kubutambahan. Ya, dengan di laut tentu ada dampak positif bagi masyarakat. Dan tanah-tanah di daratan, tentu harganya akan naik dan jelas menguntungkan masyarakat kami di Kubutambahan," ujar Jro Warkadea, usai acara pakelem.

Dukungan terhadap pembangunan bandara Buleleng di laut, disampaikan oleh Ketua DPRD Bali, Adi Wiryatama. Ayah kandung dari Bupati Tabanan, Eka Wiryastuti mengatakan, secara kajian tekhnologi pembangunan bandara lebih cocok di laut. Sebab jika memakai lahan daratan, tentu akan memerlukan waktu cukup lama. Terlebih ada pembebasan lahan yang sangat luas, sehingga akan berdampak negatif terhadap keberadaan pura-pura di Kubutambahan.

"Kalau bisa tekhnologinya di laut. Ini patut didukung, terhadap swasta atau pemodal yang datang duluan dan sudah ada actionnya," ujar Adi Wiryatama yang juga politisi senior PDIP Bali dan juga mantan Bupati Tabanan ini.

Terlepas dukungan bandara di laut, Adi menegaskan, selama ini banyak pejabat yang berbicara pembangunan di Bali yang tidak seimbang antara selatan dan utara. Namun Adi menyebutkan, selama ini pembicaraan tersebut hanya sekedar wacana-wacana tanpa ada action untuk mencari jalan keluar. Sehingga, Adi pun meminta, semua komponen mendukung rencana pembangunan bandara ini.

"Mari kita dukung. Saya harapkan, pusat segera menunjukan komitmen, bahwa Bali itu sudah krodit di selatan dan perlu jalan keluar. Sehingga, air port di Bali utara ini bisa terwujud karena sangat diperlukan," tegas Adi Wiryatama.

Presiden Direktur PT. BIBU, Made Mangku menjelaskan, kegiatan upacara nuasen dan mulang pakelem dilakukan, untuk memohon petunjuk kepada tuhan agar secepatnya diberikan izin penlok. Mengingat, pembangunan bandara di Buleleng sangat dinanti masyarakat Buleleng, Bali, guna menyeimbangkan pembangunan di Bali. "Ini sebagai bukti keseriusan kami, kami tunjukan bahwa kami serius membangun bandara demi pembangunan di Bali dan Buleleng pada khususnya," jelas Made Mangku.

Sementara itu Wagub Sudikerta mengatakan, pihaknya selaku pejabat di Bali sudah melakukan koordinasi dengan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI, terkait izin penlok. Hasilnya, kata dia, secepatnya izin penlok akan diterbitkan oleh Kemenhub RI untuk pembangunan bandara di Buleleng. "Perkiraan minggu-minggu ini, karena pak Menteri bilang satu atau dua minggu waktu itu. Berarti, minggu ini," kata Sudikerta.

Sudikerta pun mengapresiasi, langkah awal PT. BIBU untuk pembangunan bandara dengan menunjukan keseriusan dari PT. BIBU selaku pemodal melakukan upacara pakelem, meski penlok belum turun. "Ini kan konsepnya di laut dengan terapung, tidak reklamasi. Ini sudah menunjukan jati diri dengan melakukan langkah awal sebagai komitmen. Tentu segera harus diputuskan Kementrian, jangan menunggu yang tidak jelas atau yang tidak pasti," pungkas Sudikerta.(jul/r7)


Jumat, 11 Agustus 2017

Perjuangkan Pariwisata Wanagiri Mencuat dalam Rapat Paripurna DPRD Bali

Denpasar (balikini.net) - Perjuangan untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata di Desa Wanagiri, Buleleng dan desa-desa lainnya di Bali, disuarakan fraksi partai Golkar DPRD Bali dalam pandangan umumnya pada rapat paripurna DPRD Bali, Jumat (11/8).

Untuk diketahui, kawasan desa Wanagiri memiliki potensi yang besar sebagai destinasi wisata. Saat ini, kawasan tersebut banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. destinasi wisata di Desa Wanagiri, di antaranya view danau Tamblingan dan Buyan ke arah selatan, view kota Singaraja dan laut ke arah utara, agrowisata, tracking, dan sekarang yang sedang berkembang pesat yakni wisata selfie. Di sana juga terdapat kawasan konservasi dengan berbagai jenis tumbuhan cemara langka.
Namun pengembangan dan penataan kawasan destinasi wisata itu belum diatur secara baik.

 
Dalam pandangan umum fraksi Golkar yang dibacakan oleh I Nyoman Wirya menyebutkan, dalam rangka mendukung pengembangan potensi destinasi wisata di Desa Wanagiri dan desa-desa lainnya di Bali, perlu dikembangkan sebagai kawasan pariwisata. Karena itu agar kawasan wisata itu bisa ditata lebih awal, pihaknya meminta Pemprov Bali untuk membantu menyusun masterplan kawasan-kawasan tersebut, dengan bekerjasama dengan kabupaten/kota, dan diikuti oleh dukungan regulasi.(am/r7)


Senin, 07 Agustus 2017

PSI Buleleng Kunjungi KPU Buleleng

Singaraja (Balikini.net) - Partai Solidaritas Indonesia Dewan Pimpinan Daerah Buleleng (DPD PSI Buleleng) melakukan audiensi dengan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng, Senin (6/8). Sebagai partai politik baru yang akan mengikuti proses verifikasi sebagai peserta pemilu tahun 2019, PSI Buleleng bermaksud meminta arahan dan info terkait verifikasi KPU dan proses pemilu. “Kami berharap dapat diberikan arahan oleh KPU sebagai pihak penyelenggara. Karena kami masih harus banyak belajar mengenai proses pemilu. Mengingat semua pengurus adalah anak muda.” ungkap Komang Subrata Jaya, Ketua DPD PSI Buleleng. Selain mengenai verifikasi KPU, pada kesempatan itu rombongan PSI juga meminta informasi mengenai pembagian kursi, dapil, syarat pencalonan dan beberapa hal terkait pemilu 2019 nanti.
Komang Subrata menegaskan pihaknya telah siap secara administrasi untuk menghadapi proses verifikasi KPU Jika mengacu pada UU No. 8 tahun 2012. “Persiapan administrasi kami jika mengacu pada UU No. 8 tahun 2012, saat ini sudah selesai. Kami siap untuk mengikuti proses verifikasi pemilu,” imbuh Subrata. Sementara menunggu hasil UU pemilu disahkan, PSI Buleleng berharap KPU dapat memberikan sharing dari pengalaman verifikasi Partai Politik yang sebelumnya telah dilakukan. “Mungkin saat ini, kami harap KPU dapat membimbing kami dan memberikan gambaran mengenai proses verifikasi Partai Politik pada Pemilu sebelumnya baik tahun 2019 atau 2014.” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua KPU Buleleng, Gede Suardana menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui mekanisme secara teknis mengingat belum disahkannya UU Pemilu tahun 2019. “Untuk saaat ini kami belum bisa memberikan gambaran yang detail. Karena kebijakan sepenuhnya ada di KPU RI. Untuk KPU Provinsi Bali merupakan fasilitator (supervisi) dan KPU Kabupaten Buleleng sebagai pelaksananya. Sementara gambarannya, mekanisme pelaksanaan Verifikasi Faktual akan lebih banyak dilakukan di Kabupaten,” ungkapnya.
    Gede Suardana yang di damping oleh Divisi Logistik, Divisi Data dan Divisi Sosialisasi menerima Audiensi PSI di Ruang Sipol Kantor KPU Buleleng. Dalam pertemuan tersebut, Masing-masing Divisi menuturkan mengenai pengalaman proses verifikasi pada tahun tahun sebelumnya. Gede Suardana berharap, pihak partai politik tetap melakukan koordinasi terkait pengembangan informasi UU Pemilu tahun 2019. “Sambil menunggu proses di pusat, mungkin PSI dapat mempersiapkan dan mematangkan segala persyaratannya serta tetap berkoordinasi dengan kami,” lanjutnya. (ser)


Senin, 08 Mei 2017

Tekad Sekolah Tinggi, Gubernur Pastika Beri Perhatian Khusus Kepada Ketut Sugiantara

Balikini.Net -Keinginan untuk mengenyam pendidikan yang begitu besar dari Ketut Sugiantara (11) meski jarak cukup jauh dari rumahnya diatas bukit di Dusun Kajakauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, mendapat perhatian langsung dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Secara khusus, Orang nomor Satu di Provinsi Bali tersebut, mengutus tim Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk meninjau dan menyerahkan bantuan sementara kepada Ketut Sugiantara Senin (08/5).

Ketut yang kini duduk dibangku kelas 4 di SDN 4 Sudaji tersebut setiap hari harus berjalan kaki sejauh 4 KM dengan ditempuhnya selama 1 jam bersama sang adik Gede Ariawan (8) yang kini duduk dikelas 2 di sekolah yang sama. Dituturkan Ketut, dirinya berangkat dari rumah sekitar pukul 06.30 pagi dengan melewati jalan berbatu yang cukup jauh dan hanya bisa dilewati dengan jalan kaki.

"Jam Setengah Tujuh pagi sudah berangkat sama adik, jam Setengah Delapan sampai di Sekolah. Setiap hari saya jalani seperti itu, hanya bisa jalan kaki," cerita Ketut yang ditemui di Sekolahnya.

Meski jarak dari rumahnya ke Sekolah cukup jauh ditambah hanya bisa dengan jalan kaki dan harus melewati perbukitan, hutan dan kebun, tak menyurutkan semangat anak ke Empat dari pasangan Gede Mertayasa (40) dan Ketut Sri (35) tersebut untuk bisa menimba ilmu. Menurut Ketut, dirinya memiliki cita-cita ingin menjadi seorang Chef kelak nanti.

"Jika sudah besar nanti, Saya ingin pintar masak (Chef-red). Sekarang saya harus giat belajar, agar bisa mewujudkannya," ujar Ketut.

Kedua Orangtua Ketut kesehariannya hanya sebagai petani, diceritakan Ketut sepulang sekolah dirinya juga ikut membantu sang Ayah untuk mencari rumput sebagai pakan ternak Sapi yang dipelihara Orangtuanya. Menurut Ketut, hal tersebut dilakukan agar bisa membantu mengurangi beban Orangtuanya.

"Kalau pulang sekolah, saya bantu Bapak untuk mencari rumput buat makan Sapi," tuturnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh sang Ayah Gede Mertayasa yang mengatakan jika Ketut memang sangat mandiri. Untuk sekolah, ia hanya berdua dengan adiknya saja berjalan kaki ke sekolah. Meski kadang bersamaan dengan sang Ibu yang hendak ke pasar.

"Ya, Ketut memang setiap hari berjalan kaki dari rumah kesini (Sekolah-red) yang jaraknya cukup jauh bersama adiknya. Dia, anaknya memang mandiri dan biasa bantu-bantu saya juga," ungkap Mertayasa.

Ditambahkan Mertayasa, sebenarnya ada keluarga yang rumahnya dekat dengan Sekolah. Namun Ketut tidak mau tinggal disana dengan alasan tidak betah.

"Sebenarnya ada neneknya yang dekat dari Sekolah, biasanya pulang sekolah Ketut dan Adiknya kesana dulu mampir untuk makan. Pernah Saya suruh tinggal disana agar jaraknya dekat, namun Ketut tidak betah," jelasnya.

Diceritakan Mertayasa, tanah yang ia tempati saat ini bersama keluarganya merupakan tanah milik orang lain. Dirinya tinggal disana sebagai penggarap. Untuk itu, ia berharap mendapat perhatian dan bantuan dari Pemerintah. Terlebih bantuan kepada anak-anaknya agar bisa terus bisa melanjutkan pendidikannya.

"Saya tinggal disana sebagai penggarap, tanah itu milik orang lain. Saya berharap dapat perhatian dari Pemerintah, terpenting bantuan kepada anak-anak saya agar bisa terus bersekolah," imbuhnya.

Tak lupa, dalam kesempatan tersebut ia juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah memberikan perhatian kepada anaknya. Hal senada juga disampaikan Kaur Kesra Desa Sudaji Ni Luh Dinasti (37) yang turut mendampingi tim.

"Terimakasih untuk Pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini Pak Gubernur yang telah membantu salah satu dari warga kami, memang benar jika Ketut Sugiantara dari keluarga kurang mampu. Saya berharap agar selanjutnya ada tindak lanjutnya lagi," ujar Luh Dinasti. [PRO/R7]

Jumat, 05 Mei 2017

Dua Desa Di Buleleng Menjadi Sasaran Safari Kesehatan Propinvi Bali

Add caption
Wujudkan Masyarakat Sehat, Pemprov Bali Gelar Safari Kesehatan di Desa Bulian dan Desa Depeha, Buleleng

Balikini.Net - Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk terus meberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat khususnya di wilayah yang terpencil atau yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan. Seperti halnya pada Jumat (05/5) pagi, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali kembali menyelenggarakan safari kesehatan yang merupakan program rutin diselenggarakan setiap hari Jumat ke berbagai daerah di Bali. Kali ini, tim safari kesehatan mengunjungi Desa Bulian dan Desa Depeha di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Kegiatan tersebut dilaksanakan guna memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Terlebih kepada masyarakat miskin maupun para Lansia yang kebanyakan mengalami masalah pada pendengaran maupun penglihatannya.

Sehingga dalam safari kesehatan, selain memberikan pelayanan kesehatan gratis juga diberikan kacamata dan garam yodium secara gratis. Pemberian garam yodium sangat penting mengingat masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia.

Perbekel Desa Bulian I Made Pawitra ditemui pada sela-sela kegiatan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah melaksanakan safari kesehatan diwilayahnya. Menurut Pawitra, kegiatan safari kesehatan yang diselenggarakan sangat membantu masyarakatnya. Selain karena jarak dan biaya, pemberian kaca mata gratis juga menjadi alasan para Lansia hadir memeriksakan kesehatannya.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan safari kesehatan yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Bali atas pelaksanakaan safari kesehatannya ditempat kami (Desa Bulian-red). Kegiatan ini sangat membantu bagi masyarakat terlebih para Lansia,” ucapnya.

Ditambahkan Pawitra, kegiatan yang bagus ini diharapkan terus dilaksanakan mengingat masih banyak masyarakat yang membutuhkan. Lebih lanjut, selama ini program-program Pemprov Bali yang pro terhadap rakyat, telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

"Kegiatan seperti ini saya harapkan bisa terus terlaksana, karena banyak program Pemprov Bali telah dirasakan langsung oleh masyarakat," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Perbekel Desa Depeha I Made Semaraguna yang mengatakan jika kegiatan safari kesehatan sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayahnya. Ia juga berharap kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan.

"Mudah-mudahan safari kesehatan ini bisa terus dilaksanakan, yang jelas program seperti ini sangat membantu masyarakat. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah melaksanakan kegiatan ini," ujar Semaraguna. [pro/r7]

Senin, 01 Mei 2017

Ida Pedanda Putera Telabah Kunjungi SMA/SMK Bali Mandara

Balikini.Net Gubernur Bali, Made Mangku Pastika bersama Ida Pedanda Putera Telabah mengunjungi SMA/SMK Bali Mandara di Kubutambahan, Senin (1/5). “Hari ini saya sangat bahagia dan juga seluruh guru-guru dan siswa-siswi SMA/SMK Bali Mandara. Selama ini kita sudah berusaha membentuk karakter anak-anak kita supaya mereka siap untuk menghadapi masa depan yang tidak sederhana,” ujar Pastika mengawali Dharma Wacana dihadapan siswa-siswi SMA/SMK Bali Mandara.

Pastika menjelaskan sistem pendidikan di SMA/SMK Bali Mandara dibuat sedemikian rupa agar siswa-siswi siap menghadapi gonjang-ganjing dunia ini dengan penuh percaya diri, dengan ‘srada’ dan ‘bhakti’ yang kuat, dengan pengetahuan yang tinggi dan luas dan semangat juang yang tinggi. Dengan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai tersebut Pastika berharap itu menjadi warisan yang berharga dari generasi tua kepada generasi muda.

Kedatangan Ida Pedanda Putera Telabah yang adalah Prof.DR.dr. Ida Bagus Narendra juga diharapkan membawa ‘spirit’ dan ‘blessing’ bagi kita semua terutama siswa-siswi SMA/SMK Bali Mandara. Ida Pedanda Putera Telabah merupakan pelopor gerakan transendenta meditation di Bali, bersama Ida Pedanda Istri.

Ida Pedanda Putera Telabah menuturkan kedekatannya dengan Made Mangku Pastika yang saat itu sedang menangani tragedi Bom Bali. Meditasi transendenta sangat menolongnya saat mengalami sakit-sakitan, bahkan sampai akhir kuliah sebelum menjadi dokter. Menurut Ida Pedanda, meditasi transendeta intinya tertuang dalam Bhagavad Gita Bab VI, untuk itu siswa-siswi harus belajar tentang itu yang tentunya harus dipandu oleh guru.

Dibagian lain, Pastika menekankan kunjungannya kali ini juga untuk melihat kemajuan pendidikan di SMA/SMK Bali Mandara. "Saya kembali berkunjung ke SMA/SMK Bali Mandara ingin melihat perjalanan sekolah ini, untuk terus dalam track-nya memberikan pengajaran dan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita yang kita persiapkan untuk memimpin Bali dan bahkan Indonesia. Hari ini disertai oleh Ratu Peranda Putra Telabah yang memberikan blessing-nya, memberikan restunya, memberikan doanya kepada kita semua supaya kita dalam keadaan selamat, kerahayuan, kerahajengan, dalam menapak perjalanan mencerdasakan kehidupan bangsa, terutama sekali untuk anak-anak kita yang miskin yang memerlukan suatu lembaga pendidikan untuk mereka mengasah dirinya menjadi yang terbaik," kata Pastika. Pada kunjungan kali ini Gubernur Bali didampingi juga Ny Ayu Pastika dan jajaran OPD di lingkungan Pemprov Bali. [pro/r8]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved