-->

Senin, 10 Oktober 2022

Karya Ngenteg Linggih Caru Rsi Gana Banjar Tampakgangsul Denpasar


Walikota Jaya Negara Ngayah Mesolah Topeng Arsa Wijaya


Denpasar, Bali Kini - Bertepatan dengan Rahina Purnama Kapat, Soma Wage Dukut, Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara Ngayah Mesolah Topeng Arsa Wijaya serangkaian Puncak Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana dan Jempong Asu di Banjar Tampakgangsul Denpasar, Senin (10/10).


Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana, Anggota DPR RI, IGA. Rai Wirajaya, Ketua Komisi I DRRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, Mantan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan undangan  lainya.


Sebelum upacara, di awali dengan tarian Rejang Dewa, Wayang Lemah, Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Penasar, Topeng Arsa Wijaya, dan Topeng Sidakarya serta Tari Baris.


Walikota Jaya Negara usai upacara mengatakan, pelaksanaan  Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana dan Jempong Asu Banjar Tampakgangsul Denpasar ini adalah salah satu bentuk untuk meningkatkan sradha bhakti yang ada di setiap umat. Apalagi di komunitas masyarakat seperti banjar, perlu diapresiasi  bagaimana membangun sradha bhakti masyarakat melalui upacara yang dilaksanakan.


“Mengenai pelaksanaannya, Pemkot Denpasar memberikan apresiasi dimana muncul kemandirian dan kesadaran  masyarakat yang begitu dalam melaksanakan Yadnya   sehingga manfaat yang kita peroleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” kata Jaya Negara.


Walikota Jaya Negara juga mengharapkan setelah dilaksanakannya Upacara Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana dan Jempong Asu Banjar Tampakgangsul Denpasar ini seluruh umat terutama penyungsung dan pengempon serta Krama Banjar dapat terus meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


“Tentu pelaksanaan Yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap kedepan upacara Yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif dilingkungan desa setempat,” katanya.


Manggala Karya I Wayan Sugitha, didampingi Kelian Adat Banjar Tampakgangsung A.A.Ketut Ekayadnya yang ditemui disela-sela upacara mengatakan, pelaksanaan karya ini merupakan upacara Dewa yadnya. Kegiatan serupa pernah dilaksanakan pada tahun 1953 silam


Dimana karya ini pada umumnya diadakan tiap tiga puluh tahun sekali. Dalam upacara ini, semua pelinggih yang ada di paryangan banjar  dipelaspas dan dipendem pedagingan. "Semua pelinggih yang ada di Merajan Banjar Tampakgangsul, termasuk Balai Kulkul. Semuanya akan dipelaspas dan dipendem pedagingan," katanya.


Upacara ini dipuput tiga sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Made Karang dari Griya Karang Tampakgangsul, Ida Pedanda Gede Oka Karang dari Griya Lumintang dan Ida Pedanda Gede Oka Mas dari Griya Satria. Selaku Yajamana karya, yakni Ida Pedanda Made Karang. (ays/r4).

Selasa, 04 Oktober 2022

Jegog Jembrana Siap Meriahkan Presidensi G20


Jembrana , Bali Kini - Kesenian Jegog turut ambil bagian dalam memeriahkan pelaksanaan kegiatan Presidensi G20 di Bali yaitu pada event World Conference on Creative Economy (WCCE) yang akan dilaksanakan pada 5-7 Oktober 2022 mendatang di Nusa Dua, Badung.

Hal tersebut disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat menyaksikan latihan kesenian Jegog yang akan tampil pada event WCCE, Senin (3/10) di Angkringan Negaroa Bahagia. Bupati Tamba menegaskan agar para seniman jegog dapat memberikan penampilan terbaik, tidak hanya dari alunan semangat Jegog namun juga atraksi yang ditampilkan oleh para penabuh itu sendiri.


"Atraksi budaya Jegog Jembrana ini akan tampil di WCCE di Nusa Dua dalam rangkaian kegiatan G20. Tentunya, kebutuhan audience internasional beda dengan kita. Selain mendengarkan alunan musiknya, juga menyaksikan atraksi dari para penabuhnya," ujarnya.


Lebih lanjut, Bupati Tamba meminta kepada para penabuh agar menampilkan Jegog yang penuh semangat sehingga dapat memberikan  aura yang positif terhadap kegiatan yang diselenggarakan.


"Saya minta kepada teman-teman bagaimana mereka harus menunjukan sebagai masyarakat Jembrana yang memiliki semangat dan kesantunan yang tinggi," tandas Bupati Tamba.


Lanjut, Bupati asal desa Kaliakah ini yakin ketika Jembrana mencapai waktu emasnya, kesenian Jegog akan menjadi agenda rutin dalam kalender atraksi budaya.


"Ini adalah kesenian bentuk budaya yang sangat kita hargai, pada tahunnya nanti, Jegog akan menjadi salahsatu dari nominasi dari event budaya yang ada di kabupaten Jembarana," ucapnya.


Ditambahkannya, Bupati Tamba berharap selain menampilan atraksi sesuai dengan selera Internasional, tetap tidak mengurangi nilai-nilai tradisionalnya.


"Saya memastikan bahwa penampilan anak-anak ini memang sesuai dengan kebutuhan internasional dengan tidak mengurangi konten lokalnya," kata Bupati Tamba.


Senada dengan yang disampaikan Bupati Tamba, ketua Yayasan Jegog Jembrana Ketut Suarda juga berpesan kepada para penabuh agar bisa tetap fokus menampilkan pertunjukan yang terbaik.


"Kita harus tampil semaksimal mungkin karena ini acara bertaraf dunia, jadi persiapannya harus matang dan tidak boleh ragu. Serta tetap semangat seperti Jegog, selain itu klasik ya juga harus ditampilkan," pungkas Suarda. [Ngr]

Senin, 29 Agustus 2022

Wanita, Kata, Merdeka



IK Eriadi Ariana*

DIAH Tantri termangu dalam temaram malam yang dingin. Tubuhnya nyaris menggigil, menunggu kedatangan Sri Maharaja Aiswaryadala, pemimpin agung Kerajaan Patali. Malam itu Diah Tantri mendapat giliran untuk melayani hasrat seksual raja yang tidak pernah terpuaskan. Malam itu, pergulatan kata ditakdirkan mengubah dunia.

Sebelum tiba giliran Diah Tantri, ribuan gadis telah “dinikmati” Aiswaryadala. Sebuah perintah yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan telah ditetapkannya, bahwa setiap gadis di negeri itu saban malam secara bergantian harus melayani raja di peraduan. Pada masa itu, perintah raja adalah wahyu Tuhan yang mustahil untuk dilawan. Rakyat pun menyerah tanpa syarat. Tiada kemerdekaan dalam jiwa maupun raga.

Jika ingin hidup enak, Diah Tantri sebenarnya memiliki kuasa yang cukup untuk “lari dari kenyataan”. Ia adalah putri Patih Bandeswara yang merupakan panglima tertinggi Negeri Patali. Pangkat mentereng dengan segudang pengalaman di barak militer, intelejen, hingga reserse adalah modal yang lebih dari cukup bagi Bandeswara untuk sekadar “melindungi” putrinya. Bandeswara bisa dengan mudah menghilangkan bukti keberadaan anaknya, misalnya dengan menghilangkan rekaman setiap CCTV dari kaputren. Namun, ia tidak mau melakukan semua itu.

Tidak disangkal bahwa Bandeswara adalah panglima lurus dan tulus. Ia tidak pernah “aji mumpung” karena berkedudukan tinggi. Alih-alih melakukan nepotisme dan memperkaya diri, baginya jabatan dan pangkat adalah momen untuk membayar hutang pada tanah dan air yang menghidupi. Jabatan yang ia terima tidak lebih wujud dari kepercayaan rakyat, dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Hyang Titah, kala waktunya tiba.

Sikap lurus Bandeswara menurun pekat ke pribadi Diah Tantri. Ia tidak ingin memanfaatkan semua kemudahan yang didapat dari kelahirannya sebagai seorang putri panglima besar. Lebih dari itu, Diah Tantri justru memiliki rasa welas asih dan solidaritas. Ia prihatin terhadap nasib yang menimpa ribuan perempuan Patali.

Menurut Diah Tantri, perempuan tidak diciptakan untuk beroposisi dengan laki-laki. Perempuan memiliki kemerdekaan penuh atas dirinya untuk menentukan nasibnya sendiri. Oleh karena itu, ia selalu berpikir untuk mengupayakan gerakan perubahan. Setelah pertimbangan yang matang, menurutnya satu-satunya cara untuk melawan tirani yang tengah tumbuh subur di Kerajaan Patali dan merenggut kemerdekaan gadis-gadis negeri itu adalah dengan “menghantam” pusat kuasa. Langkah persuasif dipilih untuk meyakinkan Aiswaryadala bahwa tindakannya salah.

Syahdan, tibalah malam itu. Waktu bagi Diah Tantri untuk melayani sang raja tiba. Ketika sang raja datang, Diah Tantri mulai memainkan lakunya. Ia memuja Sang Hyang Semara, dengan segala kemolekan diri, mulai menarik hati sang raja. Ketika Aiswaryadala terjerat jala asmara, Diah Tantri dengan cepat menyanderanya. Pada sepersekian detik penting itu, Diah Tantri memohon anugerah pada Aiswaryadala agar diizinkan menuturkan kisah dunia antah-berantah dari negeri para binatang.

Diah Tantri bagai dianugerahi Sang Hyang Aji Saraswati. Rencananya berhasil, Aiswaryadala bagai bertekuk lutut. Pada mulanya, Aiswaryadala hanya memberi izin Diah Tantri untuk bercerita. Satu, dua, tiga fragmen cerita dituturkan, menyambung satu per satu seperti aliran sungai. Semakin dikisahkan, raja semakin penasaran mendengar kisah yang lain.

Malam berlalu dengan cepat. Kala cerita Diah Tantri usai, fajar telah menyingsing. Ajaibnya, kisah-kisah binatang itu justru meruwat hati Aiswardayala. Seperti matahari yang menyeka malam, kisah-kisah itu membuat penguasa Patali menyadari bahwa selama ini ia telah membuat kekeliruan besar. Pada akhirnya, Maharaja Aiswaryadala bersetia di hadapan Diah Tantri untuk menyudahi semua tirani yang diperbuat.
***
Kisah Diah Tantri sebagaimana diutarakan pada kisah di atas tersurat dalam teks Tantri Kāmandaka Jawa Kuno (lihat Suarka, 2007). Masyarakat Bali—utamanya bagi mereka yang nyastra—cukup baik mengenal kisah ini. Kepopuleran Tantri Kāmandaka terbukti dari banyaknya saduran lintas batas yang hidup dari masa ke masa. Saduran kisah itu banyak digurat dalam lembar-lembar lontar, ada pula yang ditatah dalam padas-padas sebagai relief penghias bangunan. Pada masa yang lebih belakang, cukilan kisahnya muncul pada buku-buka ajar di sekolah, juga sebagai animasi.

Jika dibaca-baca lagi, kisah itu mengalirkan sejumlah pesan moral yang abadi melintasi dimensi zaman. Kesetiaan, kepercayaan, persahabatan, kejujuran, hingga sikap kritis dan skeptis adalah nilai-nilai abadi yang dikandung. Nilai-nilai itu menunggu untuk diwujudkan dalam laku nyata oleh insan manusia agar bijak di tengah hamparan alam mahaluas.

Figur Diah Tantri dalam susastra itu secara terang benderang merepresentasikan sosok wanita yang berupaya membongkar hierarki gender. Perlawanan Diah Tantri pada kuasa Aiswaryadala telah membalikkan paradigma bahwa perempuan adalah sosok tidak berdaya. Banyak di antara kita sering kali terjebak pada labirin polarisasi hitam-putih, atas-bawah, atau kanan-kiri yang radikal. Perempuan dipertentangkan dengan laki-laki, wanita dipertentangkan dengan pria, hanya karena keduanya memiliki anatomi tubuh, sifat, dan tugas berbeda.

Ada banyak anggapan yang menempatan perempuan sebagai insan tidak berdaya. Persepektif semacam itu mencipta gerakan pemberdayaan yang sering kali muncul dan dipolitisasi hanya untuk kepentingan tertentu. Kita sering kali lupa, bahwa dengan menyematkan narasi “ketidakberdayaan perempuan”, maka pada detik yang sama telah membenarkan perempuan memang tidak berdaya. Bukankah narasi semacam ini justru telah meruntuhkan kemuliaan dan segala kelebihan perempuan?

Kisah Tantri Kāmandaka turut memberi garis tebal pada narasi kuasa kata-kata dalam percaturan sistem politik—dan kehidupan. Diah Tantri mengajak pembacanya mengingat bahwa aliran kata adalah senjata yang paling tajam, cermin paling jernih, sekaligus pelita paling benderang untuk membangun peradaban. Ujaran kebencian si anjing, Sambada, terbukti berhasil meruntuhkan persahabatan sang singa, Pinggala dan sang lembu, Nandaka; kebohongan si bangau, Baka membawanya pada kematian yang tragis; namun kepiawaian si kambing, Mesaba, berhasil membuatnya sebagai satwa berwibawa di belantara.

Laku para binatang dalam kisah itu mengingatkan pembaca untuk menjunjung tinggi kebenaran dan kemuliaan kata-kata, terlebih bagi mereka yang mengemban tugas sebagai pemimpin. Pemimpin jangan menjauh, apalagi takut pada kata-kata—dan śastra. Maksudnya, jangan takut kritik, jangan pula ragu mengkoreksi ucap, sebab kata-kata akan selalu mencari jalan untuk diketahui setiap pemilik telinga. Kata-kata selalu hadir merdeka dan memerdekakan, tanpa hina dan cela.

*Penutur adalah jurnalis, pencinta sastra Jawa Kuno, dan Jero Penyarikan Duuran di Pura Ulun Danu Batur.

Selasa, 26 April 2022

Bali Jadi Fokus Wisata Medis Dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia - Australia



BALI, Bali Kini -  Melalui payung Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia - Australia, Katalis mendanai sebuah studi baru untuk memetakan peluang kemitraan komersial Australia dan Indonesia di sektor wisata medis, dengan fokus pada Bali. 

Studi dimulai April 2022 dan akan berlangsung selama beberapa bulan tersebut akan menyediakan analisis komprehensif tentang kebutuhan mendesak dan spesifik industri wisata medis Indonesia, serta menggali potensi kemitraan komersial dengan penyedia layanan kesehatan dan pendidikan serta  keterampilan Australia dalam hal peningkatan kualitas layanan kesehatan dan sumber daya manusia, sebagai bagian dari implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. 

Industri wisata medis yang mencakup tindakan dan prosedur pencegahan, operasi, dan pasca operasi, menyediakan peluang kerjasama antara pelaku industri di Indonesia dengan penyedia layanan dan pendidikan kesehatan berkualitas di Australia, untuk memperluas jenis penawaran dan jaringan antar institusi. 

“Dengan keunggulan dalam hal layanan kesehatan dan pendidikan serta keterampilan kelas dunia, dan memanfaatkan akses kemitraan yang tersedia dalam IA-CEPA, Australia siap mendukung upaya Indonesia merevitalisasi layanan kesehatan dan mendiversifikasi ekonomi melalui sektor wisata medis. Bali merupakan pilihan tepat dan dapat menjadi pintu masuk untuk menggali pasar dan tren lebih lanjut dalam sektor ini,” kata Anthea Griffin, Konsul-Jenderal Australia di Denpasar.

Secara khusus, studi tersebut akan mengidentifikasi kolaborasi peningkatan kapasitas tenaga kerja Indonesia di bidang wisata medis, yang didominasi pekerja perempuan. Peningkatan investasi di sektor ini juga diharapkan akan menciptakan banyak pekerjaan baru, dan memperluas kesempatan bagi perempuan dan mereka yang mengalami disabilitas serta berasal dari kelompok minoritas. 

“Peningkatan keterampilan dan kompetensi di sektor kesehatan akan menguntungkan pasien dan penyedia layanan kesehatan. Kami siap bekerja sama dengan industri terkait untuk secara spesifik mengidentifikasi kebutuhan yang ada dan untuk menyediakan pelatihan terfokus, pertukaran keterampilan, dan hubungan produktif antara para penyedia layanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia dan Australia,” kata Paul Bartlett, Direktur Program Kerjasama Ekonomi Katalis.(BLKN)

Rabu, 16 Maret 2022

Agar Cantik Luar Dalam, Ibu-ibu KWT Berlatih Tata Rias


Tabanan ,Bali Kini - Kata "Cantik" Memiliki definisi yang sangat luas. Semua wanita itu memiliki kecantikannya tersendiri. Bukan hanya dinilai dari luar, namun juga dari dalam (inner beauty). Termasuk pada ibu-ibu KWT yamg tergabung dalam kelompok Lumbung Rasa Pondok Indi, pantas di sebut cantik karena mampu menyediakan dan memenuhi gizi keluarga dengan menanam sayuran dan buah-buahan di lahan pekarangan, bahkan sampai di domplot Pondok Indi. Tak hanya menanam tanamannya sendiri, ibu-ibu inipun mengolah hasil panen tanaman tersebut. 

Tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari namun juga mengubahnya menjadi olahan yang mempunyai nilai jual tinggi, sehingga mampu membantu perekonomian keluarga. 


Ibu Asisten 3 Bupati Tabanan Ibu Putri Parwathi, SE, beliau juga sebagai Koordinator Pokja 3 di Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan mengajak para  ibu-ibu harus tetap tampil cantik. Baik lahir maupun bathin. Untuk itu pihaknya mengadakan pelatihan kecantikan berupa pelatihan Tata Rias, cara merias muka dan sanggul Bali sederhana untuk aktifitas di Pura atau sekedar menghadiri kegiatan adat lainnya. Pelatihan ini dikhususkan untuk ibu-ibu KWT dengan harapan, tak hanya menjaga kecantikan dari dalam, namun juga memaksimalkan kecantikan fisik. 

"Caranya selalu berpikir positif. Selain itu untuk menjaga agar tetap cantik secara fisik, kita juga harus merawat diri, agar Inner beauty selalu terpancar pada diri Ibu-Ibu yang mempunyai kegiatan diluar rumah atau di kebun yang langsung terpapar matahari walaupun tidak mahal yang penting pantas untuk kita, " Ungkapnya. (r1)

Rabu, 09 Maret 2022

SOFT OPENING MUKU RESTAURANT PADA 10 Maret 2022 HOTEL & VILLAS ROYAL TUNJUNG BALI

 

Bulan Maret menjadi hari yang istimewa bagi industri pariwisata, beberapa regulasi tampaknya membawa suasana positif bagi peningkatan kunjungan wisatawan. Khusus bagi kami yang berada di kawasan Legian, bisa membawa kabar yang baik dan semangat untuk mempersiapkan diri menyambut para wisatawan. Royal Tunjung Bali Hotel & Villas menawarkan harga khusus untuk tamu repeater dan tamu long stay. Sedangkan untuk wisatawan rombongan baik domestik maupun luar negeri, kami memberikan tarif terbaik.


Royal Tunjung Bali Hotel and Villas memiliki restoran sendiri bernama Muku Restaurant. Restoran akan dibuka dengan promo soft opening pada 10 Maret 2022. Traveler bisa menikmati ALL menu hanya 10K mulai pukul 16:00 hingga 21:00. Mengkonsumsi makanan dan minuman dengan manfaat ekstra bisa menikmati pemandangan terindah dari taman dan kolam renang kami. Royal Tunjung Bali juga menyediakan Pool Package mulai dari IDR 20K per orang dengan Free Ice Tea.

Ibu Ayu N. Maula,S.S selaku Manajer Hotel mengatakan bahwa dalam situasi pemulihan ini, Kami harus menggali lebih banyak ide untuk mendongkrak pendapatan. Tidak hanya pendapatan di kamar tetapi juga yang paling penting yang harus kita perhatikan pada makanan dan minuman. Royal Tunjung Bali Hotel and Villas berusaha mengakomodasi semua aspek masyarakat. Ini menunjukkan promo dan paket sessional yang dibuat dan didistribusikan ke semua segmen pasar.


Royal Tunjung Bali Hotel & Villas juga bekerja sama dengan properti dan komunitas lain untuk mengakomodasi sarapan, makan siang, dan makan malam mereka. Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam dengan harga terjangkau kami tawarkan dengan berbagai menu. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang menu kami, silakan kirim email Anda di reservasi@royaltunjungbali.com atau DM di Instagram resmi @royaltunjungbali atau melalui Whatapps +628-1236762286 atau Telepon +62361 756013. Kunjungi website resmi kami www.royaltunjungbali.com untuk informasi rinci tentang kami dan dapatkan lebih banyak penawaran khusus.



SOFT OPENING MUKU RESTAURANT ON March 10th, 2022 ROYAL TUNJUNG BALI HOTEL & VILLAS


March is becoming a special day for the tourism industry, some regulations seem to bring a positive atmosphere for increment in tourist arrival. Specifically for us located in the Legian area, It could bring good news and spirit to prepare to welcome the tourists. Royal Tunjung Bali Hotel & Villas offer special rates for repeat guests and long stay guests. Meanwhile, for group travelers both domestic and overseas, we provide the best rate.

Royal Tunjung Bali Hotel and Villas has its own restaurant called Muku Restaurant. The restaurant will be opened with a soft opening promo on March 10th, 2022. Travelers could enjoy ALL menu 10K only from 4PM until 9PM. consuming foods and beverages with extra benefits could enjoy the most beautiful view of our garden and Pool. Royal Tunjung Bali also provides a Pool Package start from IDR 20K per person with Free Ice Tea. 

Ms. Ayu N. Maula,S.S as Hotel Manager said that in this recovery situation, We have to explore more ideas to boost up the revenue. Not Only revenue in Room but also the most important we have to concern on food and beverage. Royal Tunjung Bali Hotel and Villas tried to accommodate all aspects of society. It showed a sessional promo and package that was created and distributed to all market segments.

Royal Tunjung Bali Hotel & Villas also collaborated with other properties and communities to accommodate their breakfast, Lunch and dinner. Affordable Breakfast, Lunch and dinner we offer with a variety of menu. If you interest to know more about our menu, please drop your email at reservation@royaltunjungbali.com or DM on official Instagram @royaltunjungbali or through Whatapps +628-1236762286 or Phone +62361 756013. Visit our official website www.royaltunjungbali.com for detailed information about us and get more special offers.

Selasa, 22 Februari 2022

Restorasi Jiwa di Hari Nyepi di Adiwana Hotels & Resorts


BALIKINI.NET, UBUD - BALI –  Tidak seperti halnya perayaan Tahun Baru lainnya yang penuh dengan kemeriahan, Tahun Baru Bali atau yang disebut Hari Nyepi, dirayakan dengan cara yang unik di mana seluruh area  di pulau Bali mematikan lampu dan suara, tidak ada lalu lintas, alam menebarkan kesegarannya dan langit malam akan mempesona dengan taburan Bima Sakti yang tak terhitung jumlahnya. 

Nyepi telah sepenuhnya menetapkan momen spiritual untuk refleksi diri sekaligus pemurnian, detoksifikasi jiwa batin.

Tahun ini yang dimana Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 3 Maret, Adiwana Hotels & Resorts mengundang Anda untuk melewati dua malam yang penuh magis dan ketenangan, dari tanggal 2 hingga 4 Maret 2022, di seluruh koleksi Adiwana termasuk Adiwana, Inara dan Amatara Hotels & Resorts.

Putuskan diri anda sejenak dari rutinitas dan larut dalam ketenangan suasana Ubud ditengah hamparan alam tropis yang mempesona, atau beristirahat sambil menikmati suasana hening tepi laut eksotis di Pulau Nusa Penida dengan harga paket mulai dari Rp 650.000 neto per kamar per malam, dengan minimal menginap 2 malam, menjadi pilihan anda. 


Manjakan diri anda dengan berbagai inklusi masa inap termasuk sarapan setiap hari untuk dua orang, satu kali makan siang dan makan malam gratis untuk dua orang, diskon 50% untuk perawatan spa, akses untuk bergabung dengan aktivitas kesehatan, dan banyak lagi. (**)

Rabu, 02 Februari 2022

Sambut Hari Raya Nyepi, Royal Tunjung Bali Hotel and Villa Tawarkan Paket Khusus


BALI, BALIKINI.NET -- Hari Raya Nyepi adalah Hari Suci bagi Umat Hindu khususnya di Bali dan seluruh Masyarakat Indonesia. Khususnya di BALI, hari raya Nyepi Selalu dinanti dan disambut dengan Antusias. 

Pandemi bukanlah suatu kendala bahwa hari Raya Nyepi dapat dilaksanakan dengan hikmat, terutama disaat pawai Ogoh-Ogoh menjelang hari raya. Pemerintah berencana tetap mengizinkan dilaksanakan pawai ogoh-ogoh yakni tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dalam pelaksanaan pawai ogoh-ogoh.

Dalam Rangka menyambut Datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944, pada tanggal 3 Maret 2022. Royal Tunjung Bali Hotel and Villa menyediakan akomodasi paket Nyepi dengan harga yang terjangkau. Adapun harga yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari paket 2 malam 3 hari di One Bedroom Villa Rp 1.148.000,-  harga tersebut sudah termasuk Sarapan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam. 

Ibu Ayu N. Maula, S.S selaku Hotel Manager mengungkapkan bahwa “seluruh manajemen mendukung adanya kegiatan marketing promosi terutama untuk memberikan akomodasi bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Hal ini ditujukan untuk membangkitkan Pariwisata Bali pada umumnya. Diharapkan kedepannya industri pariwisata dapat kembali berangsur pulih, serta tingkat hunian kamar Hotel dan Villa perlahan mengalami peningkatan.”


Menghabiskan Malam hari disaat Nyepi di Hotel atau Villa bersama keluarga, bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan Quality Time yang sering kali susah untuk didapatkan bagi masyarakat perkotaan. Suasana Asri di Royal Tunjung Bali Hotel and Villa semakin mendukung untuk mengembalikan tenaga serta membangkitkan inspirasi dan kreatifitas, dilengkapi dengan variasi jenis Kamar dan Villa seperti: One Bedroom Villa, three Bedroom Villa, 5 Bedroom Villa, Superior dan deluxe room.

Untuk pemesanan dan informasi detail berkenaan paket Nyepi diatas, silahkan menghubungi kami melalui email reservation@royaltunjungbali.com atau hubungi 0361-756013. Hubungi website kami untuk penawaran lainnya di www.royaltunjungbali.com. (**)

Kamis, 23 Desember 2021

Denpasar Festival ke-14 Resmi Ditutu


Denpasar, Bali Kini -
Setelah berlangsung selama kurang lebih dua pekan, gelaran Denpasar Festival ke-14 Tahun 2021 secara resmi ditutup. Penutupan event tahunan Kota Denpasar ini dilaksanakan langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa serangkaian Prosesi Budaya Penutupan Denfest ke-14 di Muntig Siokan, Sanur, Kamis (23/12).


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut turut melepas 2021 End Cycling Samas serta turut meluncurkan Aplikasi Pagi Denpasar serta penyerahan Bantuan Kios dan Piagam Sekolah Pedagang Pantai Sanur. Hadir dalam kesempatan tersebut  Forkopimda Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudarma, Kepala BPD Bali Cabang Denpasar, Ni Putu Dharmayanti Perwakilan Negara Sahabat, serta undangan lainya.



Beragam pementasan turut mengisi acara penutupan kali ini, mulai dari rare Agite, Que Tol yang merupakan Budaya Vietnam, Tarian Bhagawati Stotram yang merupakan Budaya India, Yosakoi dan Taiko Club Koryu yang merupakan budaya Jepang, Duo Drum dan Barong, BXD dan Drum Hollics, Tari Topeng Keras Kolosal dari Seniman Denpasar, Ocha bersama Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa yang ikut melantunkan Lagu Taksu, serta Belawan dan Batuan Ethnic Fusion dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.



Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan bahwa selama hampir dua pekan penuh pelaksanaan Denfest telah memberikan pengalaman sekaligus warna baru dalam pelaksanaan festival di masa pandemi Covid-19 saat ini. Tantangannya memang tidak mudah, namun kreatifitas harus tetap tumbuh dan berkembang. Hal ini mengingat kreativitas adalah kekuatan untuk mengatasi kesulitan, terutama dalam krisis multidimensi  pandemi Covid-19.


Jaya Negara mengatakan, pada prinsipnya Denfest ini merupakan bentuk motivasi sekaligus program padat karya berbasis kreatifitas. Sehingga secara berkelanjutan diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi Kota Denpasar. 


“Semoga melalui gelaran Denfest ke-14 ini dapat memberikan dukungan serta motivasi terhadap penguatan seniman, musisi, komunitas film, UMKM serta pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar, dimana kita harus beradaptasi di masa pandemi,” jelasnya


Lebih lanjut dijelaskan, tahun 2021 merupakan pelajaran berharga bagi kita. Namun demikian, di tahun 2022 kita harus senantiasa optimis akan ada harapan dalam situasi apapun.


“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Denpasar, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung pelaksanaan Denfest, Selamat Tahun Baru 2022, mari kita songsong dengan penuh semangat dan harapan baru melalui spirit Vaisudhaiva Khutumbakam, Mari bersama kita menangkan harapan sesuai dengan tema Arsa Wijaya,” pungkasnya


Sementara itu, Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani didampingi Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu Lengkong Yuliarta mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya pelaksanaan Denfest ke-14 Tahun 2022 ini.


“Tentu tiada kata yang bisa terucap selain terimakasih atas dukungannya serta mohon maaf atas kekuranganya, semoga kedepan festival ini terus menjadi ajang kreatifitas bersama bagi berbagai insan seni dan kreatif di Kota Denpasar,” ujarnya. (Ags/r2).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved