-->

Minggu, 15 Desember 2019

Kado Indah Akhir Tahun Dipersembahkan Tim KTI SPENTURA

Jembrana ,BaliKini.Net - Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil merupakan kata-kata yang tepat ditujukan kepada Tim Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMP Negeri 1 Negara (Spentura) Kabupaten Jembrana. Pasalnya, tim KTI beranggotakan tiga (3) siswa ini berhasil meraih Juara I dalam ajang LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Nasional, SMARCOM (SMANSA Singaraja Research Competition) yang diselenggarakan pada hari Jumat (13/12) di Singaraja, Bali. Ajang LKTI SMARCOM 2019 diikuti oleh Tim KTI SMP dari seluruh Kabupaten di Bali.

Ditemui di sela sela kesibukannya, Kepala SMP Negeri 1 Negara, I Made Riantori mengungkapkan bahwa, ajang LKTI di akhir tahun 2019 ini menjadi begitu istimewa bagi SMP Negeri 1 Negara (Spentura). Karena melalui kerja keras dan perjuangan yang panjang telah mampu meraih Juara I mengalahkan para pesaingnya dalam ajang lomba bergengsi tahun ini.

Tim KTI SMPN 1 Negara yang terdiri dari I Putu Wahyu Mahendra, Made Pasek Pastika, dan Jeremiah Rhenaldi Bisma, berjuang keras mempresentasikan karya tulisnya sehingga berhasil memperoleh gelar Juara I LKTI Nasional, SMARCOM 2019.

Menurutnya, SMPN 1 Negara dalam kegiatan pengembangan diri memiliki kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang selalu aktif mengikuti lomba-lomba ilmiah di tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. Kelompok KIR SMPN 1 Negara yang diwakili oleh I Putu Wahyu Mahendra, Made Pasek Pastika dan Jeremiah Rhenaldi Bisma dibawah bimbingan guru Ni Kade Yuliani, S. Pd mengikuti LKTI Nasional SMARCOM 2019 dengan tema Keep Our Health, Save Our Earth Yang bertujuan untuk menggali potensi peserta didik secara individu untuk meneliti dan meningkatkan kompetensi peserta didik melalui penelitian. "Lomba ini diselenggarakan oleh SMAN 1 Singaraja pada tanggal 13 Desember 2019" ujar Riantori, Sabtu (14/12).

Setelah melalui seleksi SMPN 1 Negara masuk sebagai finalis 5 besar dengan sekolah-sekolah lain yaitu SMP Methodist 2 regu,SMPN 2 Amlapura 1 regu dan SMPN 2 Rendang 1 regu. "Saat presentasi dinilai oleh guru besar undiksha, Singaraja. Tim KIR Spentura dengan judul Pupuk Organik Cair Limbah Canang sebagai Nutrisi Stek Batang Kangkung Secara Hidroponik sederhana berhasil meraih Juara 1 tingkat nasional" terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Jembrana Ni Nengah Wartini didampingi Kabid Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Kabupaten Jembrana I Nyoman Wenten menyampaikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih TIM KTI Spentura SMPN 1 Negara dan berharap agar prestasi yang telah diraih bisa ditingkatkan lagi pada tahun tahun berikutnya. Semoga kado indah di akhir tahun 2019, bisa menjadi motivasi bagi seluruh siswa dan sekolah lainnya untuk berprestasi lebih baik lagi demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Jembrana.

Kerja keras dan ketekunan para siswa dan para pembina terbayar sudah. "Selamat kepada para juara. Terima kasih sudah memberikan kado indah untuk pendidikan Jembrana" pungkasnya. *

Jumat, 13 September 2019

Agus Suhendra, Kembali Tarung Pilkades Dauh Puri Kangin

DENPASAR, BaliKini.Net - I Made Agus Suhendra S.S., dipastikan kembali bertarung sebagai calon petahana pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara yang bakal digelar beberapa pekan lagi.

Sejumlah pihak meyakini calon kepala desa (kades) nomor urut 2 ini kembali terpilih menjadi orang nomor satu di desa tersebut. Salah satu alasannya, karena pria kelahiran Denpasar, 4, Desember 1964 ini memiliki segudang pengalaman memimpin lembaga level banjar dan desa. 

Pengalamannya tersebut antara lain sebagai Kepala Dusun Banjar Titih Tengah sebanyak tiga periode (1991-1994), (2003-2006), (2006-2009). Sebagai Kades Dauh Puri Kangin dua periode (1993-2002) dan (2002-2007), serta sebagai Badan Pengawas Desa (BPD) Desa Dauh Puri Kangin (2013-2019).

Meski diunggulkan, Agus tak mau berlebihan. Karena ia menilai kandidat lain juga memiliki kelebihan dan layak memimpin desa. "Semua kita serahkan ke masyarakat untuk memilih yang terbaik demi kemajuan desa yang kita cintai ini," kata Agus di Denpasar, Jumat (13/9).

Lebih lanjut, pria yang meraih gelar sarjana sastra Universitas Udayana ini mengaku mengusung Visi "Nangun Kesukertan Desa medasar antuk Tri Hita Karana", Bersama Membangun Desa Dauh Puri Kangin yang Sejahtera, Religius, Berbudaya, Kreatif dan Harmonis menuju Desa Mandiri Berdasarkan Tri Hita Karana.

Visi itu dijabarkan lewat misi, yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Menguatkan jatidiri desa berdasarkan kearifan lokal dan budaya Bali, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kebutuhan dasar dan mengembangkan ekonomi kerakyatan, mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan asri.[de/gus/r4}

Rabu, 13 Februari 2019

Perlu Kompak Perjuangkan Kepentingan Bali

Gde Pasek Suardika

DENPASAR, Balikini.Net - Untuk memperjuangkan kepentingan Bali di tingkat legeslatif diperlukan kekompakan dan koordinasi yang intens antara anggota dewan dengan masyarakat, Kalau tidak perjuangan akan sia-sia. Pasalnya pihak di legeslatif di DPR RI semua memperjuangkan kepentinganya masing-masing.
Pernyataan itu dilontarkan salah satu anggota DPD Bali di Gde Pasek Suardika dalam diskusi politik di warung Kubu Kopi, Denpasar, Selasa (12/2). Pasek menilai ada beberapa hal yang menjadi catatan dalam memperjuangkan aspirasi Bali di tingkat pusat yakni koordinasi harus nyambung antara wakil Bali di DPR dan pemerintah daerah. Dia mencontohkan ketika kita membicarakan masalah RUU Otsus Bali, RUU itu sudah sampai naik Prolognas, ternyata setelah akan dibahas, di Bali sendiri justru ada perubahan. Jadi bubar, kata Pasek. Dalam diskusi politik terkait pilres dan pileg tersebut hadir calon anggota DPRI Gde Pasek Suardika, Ni Luh Putu Jelantik dan I Gusti Agung Putri Astrid, MA serta pengamat politik Wiratmaja.

Hal senada juga dilontarkan anggota DPR RI dari Bali, Agung Putri Astri. Politisi dari PDI Perjuangan ini menyebutkan sejatinya tidak semua anggota DPR RI memahami Bali, karena itu mereka terkadang agak apriori dengan perjuangan kita yang ingin memajukan Bali. Untuk itu memang diperlukan adanya perjuangan yang cukup keras, agar suara Bali bisa digemakan di dewan. Astri yang duduk di komisi 8 ini mengaku kalau dirinya sudah cukup maksimal dalam memperjuangkan kepentingan Bali pusat.

Di bagian lain Ni Luh Putu Jelantik pengusaha yang kini bakal melenggang ke DPR RI melalui kendaraan Partai Nasdem ini menegaskan komitmen dirinya maju ke legeslatif, hanya untuk mengangkat derajat Bali menjadi lebih tinggi. Hal yang bersentuhan dengan indistri kecil adalah point pertama yang ingin diperjuangkan. Pasalnya selama ini dirinya sangat memahami kondisi itu.
Orang sering kali melihat kalau Bali ini dilihat dari permukaannya saja, tetapi jarang memasuki daerah Bali secara mendalam. Bagaimana orang Bali yang ada di pegunungan-pegunungan. Hak-hak merekalah yang harus kita perhatikan dan diperjuangkan, jelas Ni Luh Putu Jelantik ini.

Di bagian lain pengamat politik Wiratmaja menilai memang untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan Bali di pusat membutuhkan kekompakan. Tetapi, kata Wiratmaja politik itu sangat sulit ditebak. Kalau anggota dewannya menginginkan memperjuangkan A, jika kemudian muncul perintah dari ketua partainya B, mereka tidak bisa berbuat banyak. Jadi semuanya masih sangat tergantung dari ketua partainya di pusat. Jadi ini yang terkadang tidak nyambung, katanya.
(r4)

Selasa, 12 Februari 2019

Kapolda Bali Hadiri Final Lomba Jegeg Bagus Millennial 2019

Denpasar,Balikini.Net - Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose didampingi oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja S.I.K.,M.si., dan Kabid Propam Polda Bali Kombes Pol. Rajo Alriadi Haraha, S.I.K., dan seluruh Kapolres/Ta se Bali menghadiri Final lomba Jegeg Bagus Millennial 2019 yang diselenggarakan oleh Polda Bali di Bali Beachwalk, Selasa (12/2/2019).

Final lomba Jegeg Bagus Millennial 2019 ini diikuti oleh 9 peserta, dimana peserta yang mengikuti final Jegeg Bagus Millennial 2019 ini merupakan peserta yang berhasil menjadi juara di masing-masing Kabupaten dan berhak mewakili Kabupatenya untuk merebut juaran menjadi Jegeg Bagus Millennial 2019 di tingkat Provinsi.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian generasi muda, khususnya di kalangan pelajar tentang keselamatan jalan. Serta membentuk karakter dalam membangun dan mewujudkan budaya keamanan, keselamatan lalu lintas jalan

Dalam sambutannya membuka kegiatan Lomba Jegeg Bagus Millennial 2019 Kombes Pol.Hengky Widjaja, S.I.K.,M.si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan serangkaian dari Millennial Road Show Festival yang puncaknya tanggal 17 Februari 2019  mendatang. Menurutnya guna mencari kaum millenial, peserta harus bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan juga membantu tugas kepolisian dimasa akan datang.

"Pemilihan Jegeg Bagus ini juga menjadi sebuah tauladan dan menjadi jembatan bagi kepolisian kepada rekan-rekan muda tingkat SMA/SMK maupun mahasiswa, tepatnya khusus untuk kaum millennial usia 17 - 35 tahun agar bisa memberikan contoh dan ketauladanan berlalu lintas." Ungkapnya

Saya harapkan Jegeg Bagus Millennial 2019 yang terpilih di tingkat Provinsi dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas serta dapat menjadi contoh dan tauladan yang baik dalam berlalu lintas.  Sehingga dapat Mewujudkan Millenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Gemilang."tutup Kombes Pol. Hengky Widjaja *

Selasa, 15 Januari 2019

Indah Pratiwi Duta Bali di LIDA 2 Indosiar

Jembrana ,Balikini.Net - Anak muda Jembrana kembali berpartisipasi dalam ajang pencarian bakat penyanyi dangdut di Stasiun TV Swasta Indosiar.Setelah sebelumnya, Mahania dengan prestasinya, kali ini terpilih Indah Pratiwi (15) asal Pulukan sebagai duta provinsi Bali dalam liga Dangdut Indonesia 2. Remaja kelas I MaN 2 Jembrana akan segera terbang ke Jakarta bersama kontestan lainnya.
Untuk itu senin,14/1, Indah diterima pimpinan daerah serta sempat berfoto bersama dengan Bupati I Putu Artha serta Wabup Kembang Hartawan ,untuk berpamitan . 
Kepada Wabup, Putri pertama pasangan Mushadi dan Suriati,  yang akrab di panggil Indah menjelaskan bagaimana kecintaannya pada musik dangdut mendorongnya untuk berani mengikuti seleksi. Sebelumnya Indah sudah sering mengikuti lomba menyayi di tingkat kabupaten bahkan sampai ditingkat provinsi. Melalui  ajang ini Ia juga ingin membanggakan orang tua, sekaligus membagakan daerah.

"Tentunya inginnberjuang sekuat tenaga ,memberikan yangbterbaik untuk daerag serta orang tua yg terus mendukung bakat saya.Ajang ini sekaligus untuk mengukut sejauh mana kemampuan saya,karena diluar sana tentunyanjuga banyak yabg bagus bagus,"ujar Indah. Selama ini Ia juga mengaku banyak mendapat bimbingan dari pengurus PAMMI Jembrana (Persatuan Musik Melayu Indonesia), seperti teknik  vokal serta melatih mental  yang sanagat penting saat dipanggung .
“Sekarang ini saya masih fokus untuk mempersiapkan diri dalam ajang LIDA 2 Indosiar, Selain terus berlatih olah vokal, juga  dituntut untuk menjaga kesehatan fisiknya,"sebutnya.
Sementara Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, mewakili Bupati sangat mendukung serta bangga terhadap prestasi Indah. Hal ini disebutnya menandakan anak muda Jembrana kaya potensi serta banyak prestasi di bidangnya masing-masing. Ia juga berharap keberhasilan yang diraih Indah dapat menjadi contoh serta motivasi bagi anak muda Jembrana lainnya untuk tetap berprestasi. “atas nama pribadi maupun daerah saya bangga serta mendukung perjuangan Indah dalam LIDA 2 nanti. Semoga bisa menjadi juara dan  bisa menginspirasi yang lain, untuk menonjolkan prestasi bukan sebaliknya,”tandas Kembang.(ari/r4)

Sabtu, 23 Juni 2018

Gubernur Pastika Bertekad Manfaatkan Sisa Hidup Sebaik-Baiknya

Renon,balikini.Net - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meluncurkan buku berjudul 'Utang’ bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-67. Acara peluncuran buku berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Jumat (22/6) pagi.

Pastika mengatakan buku berjudul Utang ini merupakan hasil buah pemikirannya di akhir masa jabatan sebagai Gubernur Bali. “Biasanya orang habis tugas menulis hal-hal yang berupa pujian dan penghargaan, saya justru meminta dituliskan apa yang menjadi pikiran saya,” kata Pastika.

Ia menuturkan latar belakangnya membuat buku berjudul 'Utang’ karena selama ini merasa telah banyak berhutang dalam hidupnya. Hutang kepada Tuhan, negara, masyarakat bahkan dunia. “Saya menikmati pendidikan gratis, mendapatkan pekerjaan, jabatan, fasilitas dan semuanya itu adalah utang,” katanya. Termasuk kesehatan, tambahnya membuatnya merasa berhutang kepada dokter, perawat, penemu teknologi kedokteran hingga orang yang menunjukkan jalan menuju kesehatan tersebut. Oleh karena itu ia berpesan bahwa semua yang kita nikmati adalah hutang. Ia berharap di sisa hidupnya bisa mencicil hutang-hutang tersebut dengan perbuatan-perbuatan baik.

Bisa menjadi kenang-kenangan, biasanya orang habis tugas tulis hal yang berupa pujian penghargaan saya minta dituliskan apa yang menjadi pikiran saya

Saya menikmati pendidikan gratis, pekerjaan menjadi gubernur. Semua fasilitas yang saya dapatkan adalah utang kepada tuhan, negara, orang lain, masyarakat bahkan dunia.

Untuk Kesehatan saya  berhutang pada dokter, perawat dan teknologi kedokteran. Saya mengganti enam pembuluh darah, pakai pacemaker. Ini membantu saya melanjutkan hidup. Tentu saja ini berkah Tuhan. Tapi saya juga berhutang pada mereka yang menciptakan dan belum hutang kepada orang tua juga kepada Tuhan YME.

Ida Pedanda Gede Putera Kekeran menilai buku ini merupakan bentuk kerendahan hati Gubernur Pastika serta bersyukur atas apa yang telah didapatkan selama ini. Oleh karena itu dengan berbagai usaha untuk membayar hutang-hutang itu. “Memberi adalah yang terbaik dalam hidup. Itu yang sudah dilakukan di Bali dalam bentuk yadnya. Kita harus mensosialisasikan ide ide seperti ini,” pesan Ida Pedanda.

Acara peluncuran buku dihadiri berbagai tokoh se-Bali. Beberapa tokoh yang memberikan ulasan singkat diantaranya Prof. dr. Ketut Sukardika, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha , Prof. IB. Wiyasa Putra dan Prof. Dr. Wayan P. Windia [*/r4]

Selasa, 12 Juni 2018

Pemkab Karangasem Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1439 H Pupuk Kedamaian, Rajut Toleransi

AMLAPURA, Balikini.Net - Bupati Karangasem I GA Mas Sumatri dan Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah kepada segenap umat Muslim di Karangasem dan di Bali pada umumnya.

Mas Sumatri mengharapkan, melalui memontum Idul Fitri tercipta kedamaian dalam hati, setelah sebulan penuh melakukan pengendalian diri melalui ibadah puasa. Sehingga toleransi antar-umat beragama semakin kuat demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Orang nomor satu di Bali bagian timur itu juga mengapresiasi warga Muslim di Karangasem yang relatif tidak pernah berbenturan dengan penganut agama lain, baik karena faktor SARA maupun politik. Bupati mengharapkan kondusifitas yang baik itu harus tetap dijaga sepanjang masa.

Di tengah terpaan ancaman terorisme beberapa waktu lalu, Mas Sumatri mengajak seluruh umat beragama di Karangasem hidup rukun, saling menghargai, menghormati dan berdampingan. Karena bagaimana pun, bangsa ini dibangun oleh beberapa kaum. “Bangsa Indonesia ditakdirkan beragam, dari suku, agama, golongan dan bahasa. Perbedaan itu adalah kekayaan kita yang harus kita syukuri,” sebut Bupati Mas Sumatri di Karangasem, Selasa (12/6).

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan, Idul Fitri yang berbarengan dengan hajatan Pemelihian Gubernur Bali, 27 Juni mendatang, dapat berlangsung dengan damai dan meminta umat Muslim tidak terjebak dalam politik SARA yang sangat sensitive. “Jika isu agama mulai dimainkan, maka tatanan kehidupan bisa rusak,” imbuh dia.

Ia mengaku tidak menginginkan Bali seperti daerah-daerah lain yang terpancing politisasi agama sebagai komoditi ‘jualan’ dalam pilkada. Meskipun potensi seperti itu tetap ada, namun melalui semangat persatuan, ‘jualan’ isu agama tidak akan mempan. “Ini momentum luar biasa bulan Juni 2018. Umat Hindu merayakan Galungan dan Kuningan, saudara-saudara Muslim merayakan Ramadhan dan Idul Fitri, sekaligus pilkada serentak. Kita damai-damai saja di Bali,” ucapnya.

Kepada umat Muslim Karangasem yang melakukan mudik (pulang kampung) ke daerahnya masing-masing, Mas Sumatri meminta agar berhati-hati di jalan, menyiapkan kendaraan dengan baik, mengutamakan keselamatan, memanfaatkan layanan yang diberikan pemerintah atau swasta serta dianjurkan tidak mengendarai sepeda motor jarak jauh. “Intinya utamakan keselamatan. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin,” pungkas bupati didampingi wakil bupati karangasem.*

Minggu, 27 Mei 2018

Sudikerta Sambangi Rumah Pembuat Gitar Terkenal Dunia

Denpasar, Balikini.Net - Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta mengunjungi rumah pembuat gitar bernama I Wayan Tuges, Guwang, Sukawati, Gianyar, Minggu (27/5). Dalam kunjungan tersebut, Sudikerta didampingi oleh

 Ketua DPD Golkar Gianyar, Tim KRB Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar, serta tim relawan. Kunjungan kali ini bertujuan untuk mendengar aspirasi dari salah satu pengerajin gitar di Gianyar dan juga sebagai wujud penghormatann dan penghargaan terhadap para pelaku seni di Bali. "Pak Tuges merupakan salah satu pengerajin yang ada di Desa Sukawati, Gianyar. Meski umur Beliau sudah hampir mencapai 70 tahun, beliau masih tetap berkarya membuat gitar," ujar Sudikerta.


Tuges telah memproduksi setidaknya ratusan gitar. Gitar-gitar buatannya tersebut merupakan hasil tangannya sendiri atau handmade, mulai dari gitar ukulele hingga gitar listrik. Gitar hasil karya Pak Tuges bisa dikatakan dapat bersaing dengan merk-merk manca negara seperti Ibanez, Gibson, Yamaha, dan gitar merk terkenal lainnya. Tidak hanya gitar, Pak Tuges juga memproduksi karya seni lainnya seperti karya seni pahat.


Saat dikonfirmasi Pak Tuges menyampaikan bahwa beliau ingin hasil karyanya dapat diketahui dan diminati oleh warga lokal. Tuges juga berkeluh kesah bahwa karyanya lebih mudah untuk dipasarkan di luar negeri daripada di Bali sendiri. "Hasil karya saya malah lebih dikenal di luar negeri dari pada di Indonesia," ujar Tuges.


Sudikerta menerima dengan baik aspirasi dari Tuges. Kedepannya para pengerajin akan diberikan permodalan untuk menunjang usahanya, dan dibantu dari segi promosinya. Dalam program kerja Nawacandra yang diusung oleh Mantra-Kerta juga terdapat program untuk mensejahterakan para seniman dan akan memberikan insentif agar menunjang kesejahteraan para seniman tersebut. Kunjungan tersebut diakhiri dengan menyanyi bersama Sudikerta bersama membawakan sebuah lagu yang berjudul "Selem-Selem Manis"[*]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved