-->

Senin, 22 Mei 2023

Panen Raya Kapas Bersama Petani, Bupati Gede Dana Akan Membentuk Perusda


BALIKINI.NET | AMLAPURA — Bupati Karagasem, I Gede Dana bersama Kelompok Tani Merta Sari Bulakan, Desa Tegallanglangan, Datah, Kecamatan Abang, Senin (22/5/2023) melaksanakan panen raya kapas. Panen raya kapas ini dilaksanakan untuk kesekian kalinya, karena Pemkab Karangasem menaruh perhatian lebih dalam upaya pengembangan senytra pertanian kapas di Karangasem, utamanya di Desa Datah yang sejak dulu terkenal dengan pertanian kapasnya. 

Hasil panen kapas saat ini cukup baik dan memuaskan, dimana Kapas Jenis Hybrida yang ditanam petani di daerah ini cukup bagus dengan Grade II. Dan hasilnya pun setiap tahun mengalami peningkatan. Sementara untuk membantu petani dalam hal pemasaran hasil panen, Bupati Karangasem, I Gede Dana menyebutkan jika saat ini Pemkab Karangasem tengah dibentuk Perusahaan Daerah (Perusda). 

Pembentukan perusaahan daerah ini nantinya memiliki tujuan menampung dan membeli seluruh hasil pertanian kapas. Dengan begitu, petani kapas di Kabupaten Karrangasem akan ternaungi dengan baik, sehingga tidak perlu khawatir lagi saat panen raya kesulitan mencari pembeli atau memasarkan hasil pertaniannya. 

Dengan adanya Perusda ini, maka Pemerintah Daerah melalui Persuda lah yang nantinya akan membeli dan memasarkan kapas petani ke luar daerah. "Saya akan buat SOPdan regulasinya, agar perusaahan luar daerah agar membeli hasil pertanian langsung dari daerah bukan ke petaninya langsung. Kecuali mereka membelinya dengan harga lebih mahal dari yang ditawarkan pemerintah," jelas Bupati Gede Dana.

Disebutkannya, dana yang disiapkan pemerintah untuk modal Perusda tersebut juga tidak  tanggung tanggung, yakni Rp 10 Milyar. Dengan modal  Rp 10 milyar tersebut diakunya roda usaha Perusda akan berjalan dengan baik. Dan yang pasti dengan dana yang cukup besar itu, Perusda akan bisa membeli dan menampung hasil panen kapas, untuk selanjutnya dijual ke pihak ketiga. Selain itu, modal tersebut juga akan digunakan membeli hasil hasil komoditas pertanian khas Karangasem lainnya, semisal Tuak Bali.Prokopim

Bupati Sedana Arta Pimpin Apel Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Bangli


BALIKINI.NET | BANGLI — Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mempimpin apel Peringatan Ke 115 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2023 dengan menguaung tema "Semangat Untuk Bangkit".

Apel yang  digelar pada Senin (22/5/2023) pagi, bertempat di halaman kantor Bupati Bangli, dihadiri oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, Ketua DPRD Kabuoaten Bangli I Ketus Suastika, Unsur Forkompinda, Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Bangli, serta ASN di lingkungan Pemkab Bangli

PLT Menteri Komunikasi dan Informatika RI Prof.Dr. H. Mohamad Mahfud Mahmodin, SH. S.U., M.I.P. dalam sambutannya yang dibacakan oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, menyampaikan seratus lima belas tahun lalu, bara persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala. Hal ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Sejak saat itu, gerakan perjuangan gempita Indonesia dengan bergerak maju gegap mewujudkan Republik Indonesia sebagai negara yang satu, berdaulat, adil, dan makmur. Didirikan oleh dr. Soetomo bersama para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), Boedi Oetomo berdiri untuk mendorong bangsa Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain di masa itu. Di samping itu, Boedi Oetomo juga melandaskan dirinya untuk mengejar 3 (tiga) tujuan yang menjadi cita-cita kebangkitan nasional, yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Barisan persatuan yang dibentuk oleh Boedi Oetomo adalah suatu pemantik bagi kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang sulit, baik pada masa pra-kemerdekaan kemerdekaan. kemerdekaan maupun masa kita ini, raih, pasca- saat barisan Di telah perjuangan kita harus tetap rapat, erat, dan terus maju bergerak mengobarkan api "Semangat Untuk Bangkit!" demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Pada tanggal 5 Mei 2023, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk COVID-19 secara resmi dicabut. Kita patut bersyukur karena dunia telah melalui krisis pandemi COVID-19. Selama 3 tahun terakhir, di tengah kekurangan, tantangan, dan masalah yang kita hadapi bersama, barisan perjuangan rakyat Indonesia terbukti tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi COVID-19 sekaligus untuk memulihkan perekonomian bangsa. Hal ini menjadi momentum untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional ke-115 ini sebagai upaya kebangsaan membangun semangat untuk bangkit pascapandemi.

Hari Kebangkitan Nasional hari ini juga kita maknai dengan memperingati perjuangan bersama Pemerintah kita. Kementerian, Lembaga, Daerah, sektor swasta, akademisi, pers, komunitas, dan seluruh elemen bangsa saling bahu-membahu berkolaborasi menerapkan nilai- nilai persatuan juga kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa kita dari berbagai krisis global, baik kesehatan, perekonomian, hingga geopolitik sekalipun.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2022 tercatat tumbuh 5,31% (Year- on-yearlyoy), jauh meningkat pertumbuhan di tahun 2021 sebesar 3,70% (yoy) dan bahkan melebihi capaian pertumbuhan sebelum masa pandemi di tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I tahun 2023 pun masih tercatat terus bertumbuh sebesar 5,03% (yoy), menunjukkan performa yang lebih baik dari periode Triwulan IV tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,01% (yoy).

Tentu kita berharap agar capaian-capaian ini dapat kita pertahankan dan terus tingkatkan demi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan  bangsa Indonesia. Selain merayakan berbagai capaian bangsa Indonesia, Hari Kebangkitan Nasional juga kita maknai dengan mensyukuri segala langkah kemajuan, perbaikan, atau bahkan pelajaran yang didapatkan dari perjuangan kita.

Kebangkitan Indonesia di tengah krisis dunia juga ditunjukkan melalui kiprah kita di berbagai forum internasional. Dunia telah kepiawaian Indonesia dalam memimpin forum yang beranggotakan 20 negara/entitas regional dengan kekuatan ekonomi terbesar, yakni G20. Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 semakin membawa harum nama Ibu Pertiwi dalam mendorong Semangat Untuk Bangkit di tingkat dunia dengan mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger".

Kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia pun terus berlanjut dengan keketuaannya dalam forum ASEAN di tahun 2023 yang efektif berlaku sejak tanggal 1 Januari 2023 yang lalu. Semangat Untuk Bangkit dan mempercepat pemulihan global pascapandemi juga dikobarkan di tingkat regional dengan mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Dengan mengusung tema tersebut, Indonesia ingin menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang penting dan relevan bagi seluruh dunia dalam merespon tantangan regional maupun global, sekaligus memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.

Tingginya kepercayaan dunia kepada Indonesia menjadi momentum untuk mengimplementasikan semangat  kebangkitan nasional dalam menyambut era pascapandemi COVID-19 sekaligus perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Mengutip perkataan dr. Soetomo, "Generasi yang mau berjuang untuk kemandirian bangsanya adalah generasi yang mencintai generasi penerusnya dan mencintai tanah airnya.

Dengan semangat yang sama pula, kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus mempertahankan bara api semangat kebangkitan nasional sembari merapatkan barisan perjuangan kita dengan menunjukkan kerja keras, kerja cerdas, juga kerja bersama demi kemandirian dan kemajuan bangsa yang berkelanjutan. 

Kita juga ingin agar bara api semangat kebangkitan yang kita jaga saat ini dapat menjadi lentera penerang harapan sekaligus penunjuk jalan bagi perjuangan generasi penerus bangsa kelak.

"Selamat memaknai dan memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-115 bagi kita semua. Berjuang, belajar, bertumbuh, dan terus melangkah maju dengan Semangat Untuk Bangkit!"

Tingkatkan Kualitas SDM penyusun LPPD, Pemkot Denpasar Gelar Bimtek Fasilitasi Assitensi dan Supervisi


BALIKINI.NET | DENPASAR —  Demi mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah, sejalan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang bersih serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, Kepala Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bentuk LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah).

Penyusunan LPPD merupakan salah satu fase yang penting dalam siklus mekanisme penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Apalagi LPPD merupakan dasar evaluasi untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya peningkatan kinerja guna mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.

Penyusunan LPPD tertuang pada peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan   Daerah. Melalui penyampaian LPPD kabupaten / kota, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pembinaan penyelenggaraan pemerintah daerah. 

LPPD merupakan gambaran kinerja pemerintah daerah secara utuh sepanjang tahun. LPPD merupakan laporan  penyelenggaraan pemerintahan daerah selama satu tahun anggaran. 

Sebagai upaya peningkatkan kualitas SDM penyusun LPPD dilingkup Pemerintah Kota Denpasar, Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Denpasar melaksanakan kegiatan Bimtek Fasilitasi, Assitensi dan Supervisi LPPD di Kota Denpasar pada Senin (22/5) 

Kegiatan Bimtek ini sebelumnya telah dilaksanakan sebanyak 5 kali yang mana pada tahun 2018 dan 2019 pelaksanaanya secara offline. Karena Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 s/d tahun 2022 pelaksanaan bimtek diselenggarakan via zoom. Hal yang sama juga dilakukan pada tahun 2023 ini dilakukan via zoom.

Dalam kegiatan ini hadir langsung Sekretaris Daerah Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana didampingi Kabag Tata Pemerintahan Setda Kota Denpasar, Dewa Made Puspawan. 

Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana menyambut baik dilaksanakannya Bimtek Fasilitasi, Assitensi dan Supervisi LPPD di Kota Denpasar. “ Kegiatan ini menjadi penting bagi stakeholder penyusun LPPD di masing-masing perangkat daerah di Kota Denpasar agar ditengah perkembangan jaman yang serba cepat dan perlu fleksibilitas yang tinggi ini dapat selalu menjalankan tugas dengan baik dan hasil yang dicapai menjadi maksimal. Tentu saja dengan tetap menjunjung spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau bergotong royong demi tercapainya tujuan tersebut,” kata Alit Wiradana

Kabag Tata Pemerintahan Setda Kota Denpasar, Dewa Made Puspawan mengatakan tujuan  kegiatan Bimtek ini adalah  sebagai media untuk memberikan pemahaman dan sekaligus penajaman terhadap perangkat daerah dalam hal penyajian data dan informasi untuk bahan penyusunan LPPD Kota Denpasar tahun 2023 terhadap data 2022 agar memperhatikan akurasi dan tingkat validitas yang bisa dipertanggungjawabkan. 

“Sasaran  kegiatan Bimtek ini adalah para stakeholder penyusun LPPD di masing-masing perangkat daerah.  Peserta bimtek berjumlah 100 orang yang terdiri dari pimpinan perangkat daerah dan staf yang menangani pelaporan  penyelenggaraan pemerintahan daerah, tim teknis evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kota denpasar dan tim penyusun LPPD. Bimtek dilaksanakan tanggal 22 s/d 23 mei 2023  selama 2 (dua) hari melalui zoom meeting. Narasumber dalam kegiatan ini dari EKPKD Ditjen Otda Kemendagri RI,” katanya.

Pemkot Denpasar Gelar Upacara Peringatan Harkitnas ke-115, Jadikan Momentum Semangat untuk Bangkit Pasca Pandemi


BALIKINI.NET | DENPASAR Pemerintah Kota Denpasar menggelar Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115. Peringatan ini diselenggarakan di halaman Kantor Walikota Denpasar, Senin (22/5). Upacara berlangsung dengan khidmat. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana, diikuti oleh jajaran ASN di Sekretariat Daerah Kota Denpasar. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-155 kali ini mengambil tema “Semangat untuk Bangkit”.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar I.B Alit Wiradana saat membacakan sambutan Pelaksana tugas (Plt.) Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI), Moh. Mahfud MD. mengatakan, Hari kebangkitan nasional dimaknai dengan memperingati perjuangan bersama, kementerian, lembaga, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, pers, komunitas, dan seluruh elemen bangsa saling bahu - membahu berkolaborasi menerapkan nilai - nilai persatuan juga kesatuan, dalam mewujudkan kebangkitan bangsa  dari berbagai krisis global, baik kesehatan, perekonomian, hingga geopolitik sekalipun.

“ Kita patut bersyukur, karena telah melalui krisis pandemi covid - 19. selama 3 tahun terakhir, di tengah kekurangan, tantangan, dan masalah yang kita hadapi bersama, barisan perjuangan rakyat Indonesia terbukti tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi covid – 19 sekaligus untuk memulihkan perekonomian  bangsa. hal ini menjadi momentum untuk memaknai hari kebangkitan nasional ke – 115 ini sebagai upaya membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pasca pandemi,” kata Alit Wiradana.

Dia menambahkan, perayaan Harkitnas ke-115 sebagai momentum untuk membangun semangat kebangsaan dalam menghadapi tantangan pasca-pandemi, seluruhnya patut bersyukur karena status darurat kesehatan global telah dicabut oleh WHO pada tanggal 5 Mei 2023. Selama masa sulit ini, kita telah menunjukkan kesatuan dan semangat dalam mengatasi pandemi serta memulihkan perekonomian bangsa.   

" Semoga dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini dapat menumbuhkan semangat menggelorakan jiwa dalam berkerja dan berkarya serta ikut mensukseskan visi pembangunan kota Denpasar yakni Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju (Makmur, Aman, Jujur dan Unggul) sesuai dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam,” katanya.

Ngantor Ke-33 Kalinya Di Desa, Bupati Tabanan Ekspos Keindahan Wisata Jatiluwih


BALIKINI.NET | TABANAN — Program andalan Bupati Ngantor Di Desa atau yang biasa disebut “Bungan Desa”, hingga saat ini masih menjadi komitmen utama Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M. Program ini terbilang sangat efektif sebab melalui tujuan utamanya dalam menyerap aspirasi masyarakat dan melihat potensi desa secara langsung, pembangunan yang seimbang dan selaras dalam mewujudkan Tabanan Era Baru dapat dilakukan secara maksimal. 

Seperti halnya hari ini Senin (22/5), Bupati Sanjaya kembali melancarkan aksinya dengan berkantor langsung di Desa kebanggaan Tabanan yang populer dengan keindahan wisatanya, yakni Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Dimulai sejak pagi hari dan didampingi Sekda, Para Asisten Setda, Para Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Tabanan, Para Camat Se-Kabupaten Tabanan, Para Kepala Bagian Setda Kab Tabanan dan seluruh instansi vertikal terkait di Kabupaten Tabanan. 

Memulai perjalanan menuju Objek Wisata Jatiluwih dengan konvoi sepeda motor, dilakukan Sanjaya agar dapat merasakan sensasi wisata sekaligus merangkul kedekatan dengan masyarakat. Dalam programnya yang ke-33 ini, banyak hal dimaksimalkan, mulai dari pemberian layanan langsung dan serap aspirasi masyarakat, peninjauan SID, UMKM, Pelayanan OPD, Bumdesa berikut potensi Desa yang dikembangkan, Paud Desa hingga peresmian program Kabupaten berupa Hotmix jalan dan dilanjutkan dengan pertemuan tatap muka dengan masyarakat.

“Dengan berkantor di Desa, selain dapat menyerap aspirasi masyarakat, saya dan perangkat  yang ada di Kabupaten Tabanan dapat melihat secara langsung potensi yang ada di Desa, seperti berbagai macam kuliner/UMKM yang ada di desa Jatiluwih, termasuk saya juga dapat mengetahui perkembangan Sistem Informasi Desa, karena dapat membantu kinerja Pemerintah Desa sehingga dapat lebih efisien dalam pengelolaan administrasi dan tata desa” terangnya. 

Agar potensi yang dimiliki desa Jatiluwih ini dapat semakin dikembangkan, maka pihaknya mengajak semua OPD dengan tujuan agar pimpinan OPD mengetahui dan yang terpenting dapat mengembangkan program yang tepat untuk dilaksanakan di Desa. Pihaknya juga berbanggga atas kesiap-sediaan perbekel Desa dalam menyambut kedatangan Bupati Ngantor Di desa. “inilah yang saya inginkan, kesederhanaan yang kita banggakan. Mudah-mudahan di Tabanan Era Baru, apapun yang kita lakukan, kerjakan, jangan terlalu banyak seremonial yang bersifat substansif sehingga meninggalkan beban, justru kedatangan Bupati ke Desa itu bisa membawa kesejahteraan buat masyarakat sekitar” jelas Sanjaya. 

Desa Jatiluwih, dikatakan Sanjaya, sebagai objek wisata di Tabanan yang paling populer dengan hamparan sawah berundak dan indah untuk dilihat, dipilih sebagai lokasi kerjanya kali ini, sebab selain sebagai destinasi wisata dunia juga merupakan warisan budaya dunia baik melalui subaknya, pekasehnya, krama budayanya dan alam lingkungannya yang luar biasa. 

“Maka dari itu saya pilih, karena jatiluwih selain sudah terkenal juga kita promosikan dari berbagai macam sisi kehidupan Desa ini. Bukan saja ceritanya melalui sawah dan air, tapi bagaimana kita mengungkap masyarakat dari UMKMnya, kesehatannya, pendidikannya dan dari semua aspek sehingga betul-betul bisa terintegrasi dan diketahui oleh dunia, bukan hanya sawah dan airnya tapi sosiologi kehidupannya juga” lanjutnya. Pihaknya juga terus menghimbau dan mengingatkan agar selalu bangga menjadi masyarakat Tabanan, dengan tujuan mulia yakni mengharumkan nama Tabanan hingga ke mancanegara. 

Oleh sebab itu, Sanjaya tekankan agar Desa terus bersinergi dan kompak dengan Pemerintah Kabupaten “Masyarakat dan Pemerintah agar saling asah asih asuh karena kita tidak bisa kerja sendiri, maka dari itu ayo tetap jaga kelestarian ini demi membangkitkan motivasi untuk kemajuan Desa menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani” ujar orang nomor satu di Tabanan siang itu. 

Menyambut hangat kehadiran Bupati dan jajaran di Desa Jatiluwih, I Nengah Kartika S.Sos, selaku Perbekel Desa Jatiluwih sampaikan ungkapan terima kasihnya atas perhatian Pemerintah terutama dalam realisasi hotmix jalan. “Sepanjang dari Jatiluwih menuju Pura Luhur Pucak Petali melingkar ke Banjar Kesambi, Hotmix jalan sepanjang 2,1 km sudah terealisasi. Kami ucapkan terima kasih khususnya atas perhatian Bapak Bupati dan seluruh Kepala Dinas yang telah mengawal pembangunan ini” papar Nengah Kartika.

Pemkot Denpasar Dukung Penguatan Kapasitas Desa Dalam Pelayanan Inklusif Bagi Disabilitas


BALIKINI.NET | DENPASAR — Pemerintah Kota Denpasar, mendukung program penguatan kapasitas desa dalam pelayanan inklusif  bagi penyandang disabilitas. Hal ini direalisasikan lewat turut  sertanya puluhan perangkat desa dari Desa Kesiman Kertalangu dalam “Pelatihan Advokasi menuju Desa Inklusi" yang digelar pihak Annika Linden Centre, pada Senin (22/5). 

Berlokasi di Ballroom Annika Linden Centre, kawasan Kesiman Kertalangu, hadir pada kesempatan itu, Wakil Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty serta Sekdis DPMD Kota Denpasar, Agus Tresna Yasa. 
 
Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara dalam sambutan tertulis  yang dibacakan Wakil Ketua K3S, Ny. Ayu Kristi, mengatakan
Pemerintah Kota Denpasar dengan berbagai  ragam disabilitasnya, terus  berupaya mendukung kegiatan terkait pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. 

"Pemahaman tingkat dasar mengenai inklusifitas dan disabilitas perlu diberikan, agar kita dapat memberikan layanan inklusif bagi para teman teman penyandang disabilitas. Maka, pelatihan advokasi ini dirasa akan sangat diperlukan untuk merealisasi hal tersebut," kata Ny. Ayu Kristi. 

Pelatihan yang diberikan oleh Annika Linden Centre ini dinilai, sejalan dengan program nasional, yakni penyusunan Rencana Induk Penyandang Disabilitas (RIPD), yang merujuk pada Peraturan Pemerintah No.70 tahun 2019 tentang perencanaan, implementasi dan evaluasi atas penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. 

"Untuk itu, mari kita bersama-sama mewujudkan  kesejahteraan sosial tanpa membedakan kondisi fisik, intelektual, sensorik dan mental seseorang," tegas Ny. Ayu Kristi. 

Managing Direktur Annika Linden Centre, Meda Arifin mengatakan, Annika Linden Centre sebagai pusat inkubasi dan layanan satu atap bagi penyandang disabilitas yang berlokasi di Denpasar, merasa perlu untuk menggelar pelatihan advokasi ini, agar para pemangku kepentingan setingkat desa memiliki pemahaman yang optimal tentang hak-hak penyandang disabilitas. Bahkan melibatkan penyandang disabilitas dalam setiap musyawarah dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. 

"Kami memilih desa karena, perangkat desa merupakan ujung tombak yang langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat, tak terkecuali penyandang disabilitas. Untuk itu, kami merasa perlu memberikan pemahaman soal hak penyandang disabilitas bagi perangkat desa," ungkapnya. 

Meda Arifin menjabarkan, pelatihan advokasi desa inklusi ini, akan digelar dalam dua hari, dimana para pemateri, akan berbicara beberapa hal berkaitan pengenalan layanan inklusi,  pemenuhan layanan pada disabilitas, dan juga hak penyandang disabilitas. 

"Harapan kami, para penyandang disabilitas akan dapat dilibatkan dalam semua prosesnya mulai dari penyusunan, pelaksanaan hingga monitoring serta evaluasinya, dalam tataran masyarakat," tutup Meda Arifin.

Silaturahmi Pemuda Loloan, Kedepankan Toleransi Lewat Atraksi Budaya


BALIKINI.NET | JEMBRANA — Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wabup IGN Patriana Krisna dan Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi menghadiri Acara Halal Bihalal dan Silaturahmi yang di gelar oleh Pemuda Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana dan Pemuda Kelurahan Loloan Barat Kecamatan Negara digelar di atas Jembatan Syarif Tua Loloan, Kabupaten Jembrana, Minggu (21/5) dengan mengusung tema  "Merajut Bahagia Bersama Menuju Jembrana
 Emas 2026"

Kehadiran Bupati Jembrana dan Wakil Bupati Jembrana disambut dengan penampilan kesenian Janturan dan Pencaksilat. Sebagai bagian dari tradisi masyarakat melayu, Bupati Tamba sempat berbalas pantun dengan pemuda Loloan, bentuk sambutan selamat datang.

Selain atraksi budaya, silaturahmi Loloan kali ini juga diisi dengan penyerahan penghargaan
 bagi insan yang dengan teguh mempertahankan adat budaya dan tradisi loloan.

Silaturrahmi dan Halal Bihalal tersebut bertujuan untuk mempererat menjalin hubungan tali persaudaraan.   Selain itu juga kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Pemuda Loloan Timur dan Loloan Barat kepada pemerintah Kabupaten Jembrana guna menyongsong Jembrana Emas 2026. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan dan dapat dukungan dari Pemkab Jembrana.

“Kegiatan ini merupakan wujud Silahturahmi dan meneguhkan rasa toleransi antar umat beragama. Kami juga melibatkan pemuda, masyarakat, tokoh Loloan Barat dan Loloan Timur, perwakilan tokoh lintas agama,“ terang Galih Firmansyah. 

Lebih lanjut, Mewakili pemuda Kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur, Galih Firmansyah mengatakan melalui kegiatan ini, pihaknya bisa mempertunjukkan seni budaya dan kuliner khas kampung melayu Loloan yang dikemas dalam wadah kegiatan halal bihalal. 

“Pementasan kesenian ini untuk halal bihalal yang ke 2 cukup unik dimana pementasan kesenian  janturan (kolaborasi), kesenian pementasan  janturan merupakan kesenian yang digunakan atau yang ada pada masa lalu (seni yang hilang)  memadukan antara  jegog dan adrah. Dimana jegog dan adrah ini di janturkan/dibenturkan, benturan dalam arti musik yang di iringi dengan gerakan seperti pencak silat, ngibing  dan kolaborasi lainnya,“ jelas Galih Firmansyah.

Sementara Bupati Tamba memaknai kegiatan hari ini sebagai rasa syukur di Jembrana untuk menjaga kerukunan, rasa kesatuan dan persatuan yang sudah terjalin dengan baik. Karena itu Ia merasa bangga atas peran serta pemuda Loloan, terlebih silaturrahmi ini, diadakan di atas Jembatan bersejarah Syarif Tua.

“Tempat  ini sangat bersejarah karena berada di atas aliran sungai Ijogading. Sungai perlintasan masuknya sejarah islam ke JembranaJembrana, ” ucap Bupati asal desa Kaliakah

Selain itu, Bupati Tamba ingin menciptakan cerita yang menarik di atas jembatan Syarif Tua sebagai saksi dilaksanakannya halal bihalal yang ke dua kalinya. 

“Mudah-mudahan ini menjadi satu tren budaya yang harus kita tetapkan baik itu generasi yang akan datang, sehingga rasa akulturasi budaya kita merasa bersatu dari sekian umat yang ada di Jembrana bersatu padu membangun kabupaten Jembrana,“katanya. 

Bupati harap kegiatan ini dapat terus berlanjut, menurutnya tempat tersebut sangat strategis menggabungkan antara kelurahan loloan barat dan loloan timur. 

“Saya harap ini akan bisa terus berlanjut dan tempatnya sudah sangat strategis, disini dulu ada cerita yang sangat menarik sebagai pangkalan pelabuhan pada jaman datuk kita dulu, jaman masuknya sejarah Islam pertama kali ke Jembrana di sekitaran  muara ini sejarah itu di bangun.  Kita sebagai generasi wajib  bagaimana membangkitkan nilai sejarah persatuan dan kesatuan hari ini ada di Jembrana,” tandasnya.

Ny. Sagung Antari Jaya Negara Serahkan PMT Saat Membuka Posyandu


BALIKINI.NET | DENPASAR — Guna meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya balita, ibu hamil dan lansia, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama  Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana  serahkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada pembukaan Posyandu Paripurna Kecamatan Denpasar Utara Tahap I di Banjar Tegeh Kuri Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar Utara Senin (22/5)
 
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan,  kegiatan Posyandu Paripurna ini rutin dilaksanakan setiap tahun guna untuk memberikan pelayanan kesehatan dan  meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di segala lapisan usia, khususnya  balita, ibu hamil dan lansia.  
 
Kegiatan Posyandu Paripurna ini juga  sebagai langkah awal deteksi dasar kesehatan bagi masyarakat. “Untuk itu dalam kegiatan posyandu paripurna ini kami menyediakan fasilitas pemeriksaan dan pemantauan kesehatan gratis bagi balita, ibu hamil maupun lansia.”ucap Ny. Sagung Antari Jaya Negara .

Lebih lanjut dikatakan dalam kegiatan ini juga ada penyerahan pemberian makanan tambahan (PMT)  ke pada balita, ibu hamil dan lansia. Dengan harapan balita maupun ibu hamil bisa melahirkan balita yang sehat, tumbuh kembang sesuai dengan umurnya. Sedangkan untuk lansia  bisa hidup sehat, bahagia dan ceria. 
 
Lebih lanjut dikatakan pada  tahun 2013 ini Tim penggerak PKK Kota Denpasar  melaksanakan  Posyandu Paripurna di empat lokasi di  empat kecamatan. Untuk Posyandu Paripurna di Banjar Tegeh Kuri Kelurahan Tonja ini merupakan yang pertama di tahun 2023. Untuk penutupan Posyandu Paripurna semua lansia akan diajak Tirta Yatra ke Pura Tirta Empul Tampak Siring Gianyar. 
 
Setelah Posyandu Paripurna ini berakhir Ny. Sagung Antari Jaya Negara berharap Kelurahan  Tonja bisa melanjutkan kegiatan ini secara mandiri. “Untuk itu diharapkan semua peserta untuk rajin datang setiap kegiatan Posyandu Paripurna dilaksanakan,” harapnya.
 
Camat Denpasar Utara I Wayan Yusswara mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar khususnya Tim penggerak PKK Kota Denpasar karena kegiatan Posyandu Paripurna dilaksanakan di Banjar Tegeh Kuri Kelurahan Tonja.  Sehingga  dengan adanya kegiatan ini, lansia, ibu hamil maupun balita yang ada di banjar bisa secara rutin setiap minggu sekali untuk memeriksakan kesehatannya.

Ia mengatakan, sampai saat ini jumlah lansia yang ada di Br. Tegeh Kuri Kelurahan Tonja sebanyak 50 orang, balita 25 dan ibu hamil 1 orang. “Dengan kegiatan ini diharapkan para lansia, ibu hamil dan balita hadir setiap pelaksanaan posyandu,” ucap Yusswara.

Salah satu lansia Ketut Rasmini mengaku senang karena Banjar Tegeh Kuri  ada kegiatan  posyandu paripurna. Dengan kegiatan ini ia bisa rutin ke banjar untuk mengikuti senam dan memeriksa kesehatannya secara gratis. Serta bisa bertemu teman sejawat untuk bertukar pikiran.

Belum Tertangani, Barang Inventaris Medis Tak Terpakai RSUD Karangasem Kembali Disinggung Komisi IV DPRD Karangasem

 

BALIKINI.NET | KARANGASEM —  Tepat setahun yang lalu yakni bulan Mei 2022, Komisi IV DPRD kabupaten Karangasem mengadakan sidak ke RSUD Karangasem dan mendapati temuan sampah medis dan aset atau barang inventaris medis yang sudah rusak, menumpuk di Rumah sakit plat merah tersebut.

Hal tersebut disinggung kembali dalam rapat kerja Komisi IV DPRD kabupaten Karangasem bersama BKPSDM, RSUD dan Dinas Pendidikan Karangasem yang digelar pada Senin (22/5/2023). Ni Kadek Wesya Kusmia Dewi, anggota Komisi IV DPRD kabupaten Karangasem dalam rapat tersebut menanyakan kembali, kenapa barang inventaris yang rusak tersebut masih menumpuk di salah satu ruang RSUD Karangasem dan belum juga tertangani hingga kini. "Ini sudah satu tahun lamanya,kok belum ditangani? Yang saya khawatirkan adanya penyakit baru bagi pasien yang sudah sakit," cetusnya.

Ditanggapi Direktur RSUD Karangasem jika memang hal tersebut juga menjadi kekhawatirannya. Pihaknya mengatakan jika ia tidak abai, melainkan sudah berproses untuk melakukan penghapusan agar barang inventaris medis atau aset yang sudah rusak tersebut dapat dimusnahkan atau dilelang sebagaimana mestinya. "Untuk penghapusannya, prosesnya sedang berlangsung ya, kita mengikuti proses dan penilaian dari KPKNL (kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang) Singaraja kita tetap berkoordinasi karena itu aset daerah," kata Direktur RSUD Karangasem Dr Gede Yulia Sena pada awak media usai rapat. Pihaknya pun berharap agar proses tersebut berlangsung secepatnya.

Terkait barang inventaris medis yang telah rusak yang dimaksud meliputi ranjang pasien, ambulance, sepeda motor, alat-alat medis yang sudah rusak dan tak terpakai dan lain sebagainya. Dimana semua "limbah" tersebut memang masih menumpuk di RSUD Karangasem. "Memang masih ada, tapi ini tidak akan menimbulkan masalah penyakit baru. Kami sudah lakukan pembersihan juga seperti foging, kami jamin tidak akan menimbulkan penyakit. Namun bagi kami itu mengganggu dalam hal estetika," tandasnya.

Terlepas dari segala permasalahan yang ada di RSUD Karangasem pihak dewan memberi apresiasi terhadap segala kemajuan RSUD Karangasem, baik dari segi pelayanan maupun fasilitas medis. "Kami mengapresiasi RSUD Karangasem karena sudah mulai berbenah," kata Mardana Wimbawa, Komisi IV DPRD Karangasem sebelum mengawali pertanyaan terkait pembahasan Jaspel yang tersendat di RSUD Karangasem. (Ami)

Ketika Seni Kaligrafi Bali dan China Berpadu


BALIKINI.NET | DENPASAR — Tourism Confucius Institute (TCI) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (Unud) berinovasi mengadakan Workshop “The Bali-China Cross- Culture For Supporting Tourism Sector” secara hybrid dengan titik pusat di Gedung Agrokompleks Unud, Sudirman, Minggu (21/5/2023). 

Workshop yang diikuti komponen mahasiswa, pemandu wisata dan masyarakat umum ini, menjadi ajang saling belajar budaya, khususnya seni kaligrafi antara Tiongkok dengan Bali. 

Nara sumber dari Tiongkok, Yang Yuxiao secara virtual mengajarkan peserta teknik keterampilan memotong kertas (paper cut). 

Paper cut merupakan kebudayaan kuno asal Desa Linhai, Provinsi Zhejiang, yang kini masih lestari. Selanjutnya, Chinese kaligrafi diajarkan oleh Mr. Tang.

Sebaliknya, nara sumber dari Bali, Dr. Drs. Ida Bagus Rai Putra,  
M. Hum, mengajarkan cara membuat kaligrafi beraksara Bali. Sehingga kedua pihak beda negara ini saling belajar satu sama lain. Rai Putra menyuguhkan kaligrafi rerajahan. 

Dr. Drs Made Sendra, M.Si., Direktur Indonesia TCI, menjelaskan, salah satu visi misi berdirinya TCI untuk memperkenalkan berbagai aspek budaya antara Bali dan Tiongkok sebab, akulturasi budaya Bali dan Tiongkok terjalin sejak ribuan tahun lalu.

“Kalau Tiongkok punya paper cut, kita juga sebenarnya memiliki seperti pembuatan sampian, tapi kita tidak pakai kertas tapi cutting busung dan lontar,” ucapnya.  
 
Menurut Sendra, kaligrafi Bali yang ditulis pada daun lontar dan kaligrafi yang bersifat seremony ditulis pada kain kafan lebih spesifik dibandingkan dengan kaligrafi Tiongkok yang dibuat di kertas. 

“Dari kegiatan ini mahasiswa bisa belajar bahasa dan juga traidisi mereka. Di Sektor pariwisata tidak terlepas dari pemberian pelayanan berupa jasa, jadi semakin kita paham cross culture daerah asal wisatawan yang datang ke Bali, maka kita bisa menghindari mis understanding,” pungkasnya.  

Sementara Direktur China TCI Prof. Tao Xianguang menilai, kaligrafi Bali sangat unik karena menggunakan pensil dan kuas bambu untuk menciptakan nilai estetika dan karya seni yang indah dan mandalam. 

Perpaduan kedua seni tersebut membuat masyarakat dapat merasakan pesona tak terbatas dari ikatan budaya tradisional yang sangat baik dari berbagai sudut, bentuk dan tingkatan yang berbeda.

“Ini adalah pertama kalinya TCI FPar Unud mengadakan kegiatan pengalaman budaya berskala besar yang menggabungkan pemotongan kertas dan kaligrafi.  Melalui kegiatan ini diharapkan para pelajar Indonesia dapat merasakan keragaman budaya tradisional Tionghoa dan menggugah semangat dan minat semua orang untuk belajar bahasa Mandarin,” tandasnya.

Warga Tinghoa, juga diharapkan lebih merasakan pesona budaya tradisional Bali, Indonesia, sehinnga mereka dapat saling memahami dan belajar satu sama lain, sehingga dapat meningkatkan persahabatan yang telah terjalin lama antara masyarakat Tionghoa dan Indonesia.

Ye Lu, Head of Linhai Overseas Friendship Station, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya karena masyarakat Indonesia, khususnya Bali begitu antusias belajar memotong kertas, sebuah kebudayaan kuno dari desanya tersebut. 

Meski terlihat mudah, dengan alat sederhana berupa gunting dan kertas, namun kesenian memotong kertas punya kerumitan tersendiri. Banyak bentuk yang bisa dilahirkan dari kertas tersebut, mulai dari kaligrafi, pemandangan kota, pegunungan, taman, bunga, dan sebagainya. 

Wakil Dekan II F. Par Unud Yayu Indrawati, S.S., M.Par., Ph.D., mendukung penuh kegiatan ini, sehingga ia mendorong mahasiswanya ikut serta guna meningkatkan kompetensinya.

"Kesempatan ini sangat baik untuk saling belajar traditional arts antara China dengan Bali. Saya apresiasi penyelenggara, peserta dan semua stakeholder," pungkas Yayu.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved