-->

Rabu, 25 Desember 2024

Kapolres Karangasem Gandeng Forkompinda dan MDA Mediasi Konflik Desa Adat Bugbug


KARANGASEM, Bali Kini
- Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., menggandeng Pemkab Karangasem, Forkompinda, dan Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem untuk memediasi konflik internal yang terjadi di Desa Adat Bugbug. Mediasi yang digelar di Mapolres Karangasem, Selasa (24/12), berhasil mencapai kesepakatan damai antara kedua kelompok yang bertikai.


Dalam pertemuan tersebut, AKBP Sadiarta menyoroti potensi besar yang dimiliki para pihak yang terlibat. "Bapak-bapak yang hadir saat ini memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa. Apabila ini dapat dipersatukan, tentunya akan dapat membangun desa menjadi desa yang luar biasa," ungkapnya.


Konflik yang berkepanjangan ini telah berdampak pada stabilitas keamanan dan roda perekonomian masyarakat setempat. Kapolres mengajak kedua pihak untuk menyelesaikan permasalahan secara "paras paros" dan tidak lagi memperdebatkan kebenaran dalam perspektif masing-masing.


"Kami menghimbau untuk mengurangi penyelesaian dengan menghadirkan massa, karena tidak semua orang memiliki kecerdasan emosional yang baik. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu permasalahan baru," tegas AKBP Sadiarta.


Mediasi ini menghasilkan surat kesepakatan perdamaian yang ditandatangani kedua belah pihak. Isi kesepakatan mencakup komitmen penyelesaian konflik secara damai tanpa kekerasan, saling menghormati untuk mencegah konflik berulang, serta kesediaan menyelesaikan pelanggaran kesepakatan melalui jalur yang disepakati bersama.


Kapolres juga meminta kedua pihak untuk menahan diri dari saling sindir di media sosial yang dapat memperkeruh suasana. "Kita berharap dengan adanya mediasi ini, suasana kondusif di Desa Adat Bugbug dapat pulih, sehingga kegiatan masyarakat dan perekonomian bisa kembali normal," pungkasnya. (Ami)

4 Anak Binaan LPKA Karangasem Dapat Remisi Natal


Karangasem, Bali Kini -
Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Karangasem, Ince Muhammad Rizal menyerahkan Remisi Natal kepada 4 Orang Anak Binaan yang beragama Kristen, Rabu, (25/12/2024).


Penyerahan Remisi Khusus Hari Raya Natal ini dihadiri Kasi Registrasi, Kasi PPD, Kasi Pembinaan dan Kasubsi serta Staf Registrasi. Pembacaan dan Penyerahan dilaksanakan langsung oleh Kepala LPKA Karangasem dengan rincian seperti berikut Pengurangan Masa Pidana Khusus I sebanyak 3 Orang dan pengurangan Masa Pidana Khusus II sebanyak 1 Orang. 



Kegiatan yang dilaksanakan di Aula LPKA Kelas II Karangasem, Kegiatan diawali dengan pembacaan Sambutan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Pembacaan jumlah perolehan remisi masing-masing anak dilanjutkan dengan Penyerahan Remisi Secara simbolis kepada Anak Binaan. 


Sementara itu, dikatakan Ince jika Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan memberikan Remisi Khusus (RK) Natal kepada 15.976 narapidana Kristen dan Katolik di seluruh Indonesia pada Hari Natal Tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 15.823 narapidana menerima RK I atau pengurangan sebagian sebanyak 15.857 orang Sementara itu, 119 orang menerima RK II atau langsung bebas.


Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jenderal Polisi (Purn) Drs. Agus Andrianto, S.H.,M.H, menerangkan pemberian Remisi dan pengurangan masa pidana ini dimaknai sebagai penghargaan dan apresiasi bagi Narapidana dan Anak Binaan yang dinilai telah berkelakuan baik, aktif mengikuti program pembinaan dan telah menurun tingkat resikonya. Kepada para penerima remisi, ia mengucapkan selamat. “Selamat atas Remisi dan Pengurangan Masa Pidana Tahun ini, Tunjukan sikap dan prilaku yang lebih baik lagi dalam mengikuti seluruh tahapan dan proses pembinaan kedepanya dan selamat untuk yang memperoleh RK II sekaligus dibebaskan hari ini, jadilah insan dan pribadi yang baik, taat hukum, serta berkontribusi secara aktif dalam masyarakat tempat tinggal anda ” pesannya.(Ami)

Senin, 23 Desember 2024

Tim Sar Cari Korban Jatuh Di Sungai Taman Pancing


DENPASAR , Bali Kini -
  Korban yang jatuh di aliran sungai Taman Pancing Timur, Desa Pemogan Denpasar Selatan, Senin (23/12/2024), akhirnya ditemukan. Korban atas nama Mohammad Arifin (27) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 


Pencarian sudah dilakukan sejak pagi hari. "Basarnas ada 1 unit perahu rafting, Samapta Polda Bali 1 unit rubber boat dan 1 buah rubber boat dari Brimob Polda Bali," jelas Ketut Wirajaya, selaku koordinator lapangan. Pada pukul 09.45 Wita korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. "Berjarak 15 meter korban ditemukan oleh tim SAR gabungan," terangnya. 


Diberitakan sebelumnya ada 1 orang terjatuh ke sungai di aliran Taman Pancing. Diketahui korban merupakan warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus,  Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Ia terjatuh pagi hari tadi saat berjalan di pinggir sungai. 


Setelah terevakuasi, selanjutnya jenasah dibawa ke RSUP Prof. Ngurah dengan menggunakan ambulance Yayasan Nurul Hidayah Glogor Carik. 


Unsur SAR yang terlibat diantaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Sat Brimob Polda Bali, Ditsamapta Polda Bali, Polairud Polresta Denpasar, Polsek Denpasar Selatan, Yayasan Nurul Hidayah Glogor Carik, Babinsa Desa Pemogan, Potensi SAR BSC, Potensi SAR Bali Rescue,  kerabat korban serta masyarakat setempat. (ay/h)

Pj. Gubernur Bali Letakkan Batu Pertama Pembangunan Klinik Pratama Royal Medic Padangtegal, Ubud


GIANYAR , Bali Kini
– Pariwisata merupakan sektor yang sangat penting dan menentukan sendi-sendi perekonomian masyarakat Bali. Oleh karena itu, berbagai kreativitas dan inovasi perlu terus dilakukan, salah satunya pemenuhan fasilitas di sektor kesehatan agar industri pariwisata Bali semakin kompetitif. Hal ini disampaikan oleh Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, dalam sambutannya saat menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Klinik Pratama Royal Medic Padangtegal, Ubud, Gianyar, Senin (23/12).


Ditambahkannya, belajar dari pengalaman sebelumnya, keamanan dan kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam industri pariwisata yang kompetitif. "Kita pernah merasakan dampak dari peristiwa Bom Bali dan pandemi COVID-19 yang sangat luar biasa. Pandangan saya, dampak pandemi COVID-19 jauh lebih luas dibandingkan peristiwa Bom Bali. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam segala hal, seperti lingkungan yang sehat/sanitasi serta ketersediaan layanan kesehatan," tegasnya.


"Di semua kawasan pariwisata, idealnya harus tersedia layanan kesehatan yang bermutu, berstandar internasional, serta mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat jika terjadi kondisi darurat. Hal ini akan memberikan rasa aman bagi wisatawan untuk berkunjung dan beraktivitas," imbuhnya.


Pelayanan di rumah sakit, puskesmas, klinik utama, maupun klinik pratama, termasuk laboratorium serta apotek di Bali, harus mampu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Bali dan wisatawan.


Sebagian besar fasilitas kesehatan di Bali sudah terakreditasi dengan capaian Paripurna. Bahkan, terdapat dua rumah sakit pemerintah, yakni Rumah Sakit Prof. Ngoerah dan Rumah Sakit Bali Mandara, serta tiga rumah sakit swasta yang terakreditasi internasional, yaitu Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit BIMC Nusa Dua, dan Rumah Sakit BIMC Kuta.


Saat ini, di Bali terdapat 81 rumah sakit, 120 puskesmas, 118 klinik utama, dan 244 klinik pratama. Dengan adanya pembangunan Klinik Pratama Royal Medic Padangtegal, jumlah klinik pratama di Bali akan bertambah menjadi 245. Hal ini semakin menambah fasilitas kesehatan berstandar internasional di Bali.


Di Bali, sudah terdapat beberapa klinik pratama berstandar internasional, di antaranya Klinik Pratama Prime Plus Medical di Banjar Dinas Tegal Gundul – Canggu, Klinik Prima Medika Nusa Dua, dan Klinik Lingkar Medika. Dengan keberadaan sejumlah rumah sakit dan klinik ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.


Secara khusus, Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar, khususnya Desa Adat Padangtegal, Ubud, yang telah menginisiasi pembangunan Klinik Pratama Royal Medic Padangtegal. Ia berharap pembangunan klinik ini dapat selesai tepat waktu agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, baik, dan berkualitas kepada masyarakat serta wisatawan yang datang ke Ubud. Hal ini sekaligus akan meningkatkan kualitas pariwisata di kawasan wisata budaya Ubud, yang sudah dikenal luas sebagai salah satu destinasi unggulan dan jantung pariwisata Bali.


Bendesa Desa Adat Padangtegal, I Made Parmita, menyatakan bahwa pembangunan klinik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ubud, khususnya Desa Padangtegal, akan fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, kawasan wisata Monkey Forest yang menjadi daya tarik utama memerlukan pelayanan kesehatan prima untuk menjamin kenyamanan pengunjung, mengingat di sepanjang jalan kawasan ini belum tersedia klinik yang memadai untuk masyarakat umum.


Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom; Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali, I Ketut Sukra Negara; Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Gianyar, I Wayan Sadra; Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Gianyar, Wayan Swenten; Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni; Direktur Utama Rumah Sakit BROS Denpasar, Ida Bagus Indrajaya; General Manager Mandala Suci Wanara Wana Monkey Forest, Anak Agung Ngurah Bagus Bhaskara; serta jajaran terkait lainnya. [pro]

Test Urine, BNNK Karangasem Dapati 1 Supir Truk Positif Narkoba


Karangasem, Bali Kini -
BNNK Kabupaten Karangasem melaksanakan sidak test urine dengan mengambil sample beberapa supir truk yang akan menyebrang dari Pelabuhan Padangbai ke Lombok, Senin (23/12/2024). Sidak test urine ini dilaksanakan dalam rangka operasi lilin pengamanan Natal dan tahun baru bersinergi dengan anggota Kepolisian Polsek Padangbai, di Pelabuhan Padangbai, Manggis, Karangasem. 


Dari 10 Sample supir truk yang terjaring test urine, terdapat 1 orang yang hasilnya positif menggunakan narkoba jenis metafetamin (sabu). Ialah Aldi Ardiansyah (24) supir mobil pengangkut barang dari Kabupaten Bima. Ketika terjaring sidak, ia mengaku mantan pengguna Narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi. 


Kepala Tim Rehabilitasi BNNK Karangasem, Bayu Saputra mengkonfirmasi kebenaran tersebut. "Ada satu supir yang kita dapati positif menggunakan sabu. Dari hasil pengamatan kita, dia memang klien rehab dari BNNK Klungkung. Diawal memang sudah mengaku jika dirinya merupakan mantan pengguna dan setelah kami cek kami berkoordinasi dengan pihak rehabilitasi di Kabupaten Klungkung memang benar ia. Mungkin hasil testnya positif karena tahap rehabilitasi baru dilakukan dalam sebulan dan karena tahap rehabilitasinya baru dijalankan sebanyak dua kali," Katanya.  Selanjutnya, pihak BNNK akan terus memantau proses rehabilitasinya dan terus akan berkoordinasi dengan BNNK Klungkung. 


Sementara, alasan BNNK Karangasem menyasar pada supir truk ialah demi keamanan. "Kami memantau supir truk karena muatannya besar. Ketika dia menggunakan narkoba takutnya halusinasi dan membahayakan orang lebih banyak," Katanya. 


BNNK Karangasem berkomitmen akan terus melaksanakan sidak seperti ini tak hanya menyasar pada supir truk namun juga ke instansi-instansi. Seperti instansi kepolisian maupun perkantoran kedepannya, guna memastikan seluruh lapisan masyarakat bebas dari pemakaian obat terlarang, narkoba. (Ami)

Pj Bupati Jendrika Buka Desiminasi Kajian Brida Kabupaten Klungkung Tahun 2024


Klungkung , Nali Kini
- Penjabat (Pj.) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika membuka kegiatan Desiminasi Kajian Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Klungkung Tahun 2024 melalui video conference di ruang kerjanya, Senin (23/12). Desiminasi kajian riset yang dilakukan oleh BRIDA ini merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah.


Pada kesempatan tersebu Pj. Bupati Jendrika berharap dengan adanya diseminasi ini diharapkan kajian-kajian yang telah dilakukan dapat disebarluaskan dan diimplementasikan oleh OPD dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, pariwisata, perhubungan, pertanian, ketahanan pangan dan ekonomi sesuai dengan rekomendasi kajian. Pj. Bupati Jendrika juga mendorong semua pihak untuk aktif berkolaborasi dan berinovasi. “Jadi sinergi antara pemerintah, akademisi dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Mari kita bersama-sama menjadikan hasil riset ini sebagai pijakan dalam membangun daerah kita menuju masa depan yang lebih baik,” harapnya.


Selain itu, Pj. Bupati Jendrika juga menambahkan agar BRIDA selalu memantau dan mengevaluasi hasil dari kajian-kajian yang telah diserahkan kepada OPD terkait. “Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Mari kita terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan riset dan inovasi di daerah kita,” imbuhnya.


Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Klungkung, I Ketut Budiarta menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya Diseminasi ini untuk penyebaran informasi, pengetahuan atau hasil penelitian/kajian kepada semua OPD di lingkungan Pemkab Klungkung, untuk selanjutnya bisa ditindaklanjuti sesuai bidang masing-masing. Adapun Materi Diseminasi yang merupakan hasil kajian tahun 2023 dibagi dalam 4 bidang kajian diantaranya Kajian di Bidang Pariwisata, Kajian di Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kajian di Bidang Perencanaan dan Kajian di Bidang Teknologi Informasi. Lebih lanjut dilaporkan Kabupaten Klungkung juga dinobatkan sebagai Kabupaten Sangat Inovatif pada tahun 2024 sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 400.10.11.4898 Tahun 2024 tentang Indeks Inovasi Daerah, Provinsi, Kabupaten dan Kota Tahun 2024 dengan skor indeks 67,75. [klul]

Wawali Arya Wibawa Hadiri Perayaan HUT Ke-45 Kelompok PKK Ratna, Dusun Graha Santi.


 Denpasar, Bali Kini
- Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa berkesempatan menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45, Kelompok PKK Ratna, Dusun Graha Santi, Desa Tegal Kertha, Denpasar Barat, Minggu (22/12). 


Pelaksanaan kegiatan berlangsung meriah sebagai wahana keakraban antar anggota PKKK di Dusun Graha Santi. Ketua Tim Penggerak PKK Ratna, Dusun Graha Santi, Ny. Bujangga Ayu Putu Wahyuni berharap melalui perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45 PKK Ratna Dusun Graha Santi dapat selalu kompak saling mendukung khususnya dalam menjalankan program-program PKK. Hal ini utamanya dalam mendukung pemberdayaan, meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat.


 Dirangkaikan dengan perayaan Hari Ibu, lanjut Wahyuni bahwa kegiatan ini melibatkan kalangan perempuan di Dusun Graha Santi. Pada acara tersebut juga dilakukan pengukuhan kepengurusan PKK yang baru serta pemberian sembako bagi para lansia penerima manfaat. “Semoga kedepan PKK Ratna semakin kompak dan senantiasa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas,” ujarnya. 


 Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi serta ucapan selamat atas Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45 Kelompok PKK Ratna, Dusun Graha Santi. Keberadaan PKK di masyarakat memiliki peran strategis, mulai dari pemberdayaan keluarga, meningkatkan derajat kesehatan keluarga, hingga mendukung tumbuh kembang anak serta pencegahan stunting. 


 “Dengan bertambahnya usia Kelompok PKK Ratna Dusun Graha Santi ini kita harapkan dapat senantiasa bersama sama dengan Pemerintah Kota dalam upaya pencegahan serta penanganan stunting khusunya di wilayah Dusun Graha Santi, sukses terus PKK Ratna Dusun Graha Santi,” ujarnya. (Arya/H)

Minggu, 22 Desember 2024

DESA SUTER MENJADI LOKUS KUNJUNGI MENTERI KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SELAM DI BALI


Bangli , Bali Kini -
SN Sedana Arta dampingi Kunjungan Menteri Kependudukan dan pembangunan keluarga, Wihaji, S.Ag., M.Pd. bersama PJ gubernur Bali, SN Mahendra Jaya terkait dengan kolaborasi gerakan orang tua asuh cegah stunting ( genting ) yang berlokasi di Wantilan Desa Suter, Sabtu, 21/12/24).


Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, turun langsung ke satu Desa di Bali, tepatnya di Desa Suter Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Hal itu dilaksanakan untuk memonitor dan mengecek langsung kondisi Keluarga Risiko Stunting di wilayah tersebut, khususnya terkait dengan program Gerakan Orang Tua Asih Cegah Stunting (Genting). 


Meski Bali terendah dalam kasus stunting, Desa Suter, Kecamatan Kintamani,  tetap menjadi lokus kunjungan menteri Wihaji, karena ditengarai menteri masih ada satu dua anak balita stunting  yang belum termonitor.


"Kunjungan kami untuk memastikan (pelaksanaan) program  (stunting di lapangan). Karena  menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi," ujar menteri Wihaji dalam kegiatan Kolaborasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Bersama Mitra Kerja Tahun 2024.


Kegiatan yang dihadiri Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya,  Pj.Ketua TP.PKK Prov.Bali Ny.drg.Ida Mahendra Jaya,Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Ketua TP.PKK Kab.Bangli Ny.Sariasih Sedana Arta, Anggota Forkopimda Prov.Bali, Anggota Forkopimda Kab.Bangli, Pj.Sekda Bangli, Pejabat Pusat dan Daerah terkait serta undangan lainnya [BL /H]

Pj. Gubernur Bali Kenalkan Platform SIGENTING untuk Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem


Apresiasi dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN


BANGLI , BALI KINI  – Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, didampingi Pj. Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya, menghadiri acara Kolaborasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) bersama mitra kerja tahun 2024, yang digelar di Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, pada Sabtu (21/12). 


Dalam sambutannya, Mahendra Jaya mengungkapkan bahwa masalah stunting pada balita bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut ketidakadilan sosial. Asupan gizi yang tidak memadai dan pola asuh yang salah menjadi faktor utama yang menghambat tumbuh kembang balita, sehingga berpotensi merugikan masa depan anak-anak tersebut. Masalah ini, lanjutnya, mencerminkan kualitas hidup keluarga yang terpengaruh oleh faktor ekonomi dan pendidikan. 


"Di daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi, kita melihat masih banyak keluarga yang kualitas hidupnya kurang, yang berdampak pada kebahagiaan mereka. Ini juga berkaitan dengan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah," ujar Mahendra Jaya.


Untuk menanggulangi masalah ini, Pemprov Bali terus melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan meluncurkan SIGENTING (Sistem Monitoring Pencegahan Kemiskinan dan Stunting). Platform ini bertujuan untuk mendata, mengukur, memantau, mengevaluasi, dan memberikan intervensi pada balita atau keluarga yang berisiko stunting dan kemiskinan ekstrem. SIGENTING mengintegrasikan berbagai data lintas sektor, termasuk pendataan keluarga berisiko stunting, pencatatan gizi balita, serta data kemiskinan ekstrem.


"Dengan aplikasi SIGENTING, kita dapat mengakses data stunting di Bali secara real-time, untuk mendapatkan informasi yang valid dan akurat dalam memastikan program intervensi yang tepat," tambahnya.


Mahendra Jaya juga mengungkapkan hasil survei Kesehatan Indonesia 2023 yang menunjukkan penurunan prevalensi stunting di Bali menjadi 7,2%, turun 0,8 poin dari tahun sebelumnya. Hal ini menandakan Bali sebagai provinsi dengan tingkat stunting terendah di Indonesia, berkat upaya kolaboratif yang dilakukan oleh berbagai pihak.


Sebagai bagian dari komitmen Pemprov Bali dalam penurunan stunting, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71,8 miliar untuk program Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024. Dana ini akan difokuskan pada intervensi di 166 desa yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Selain itu, telah dibentuk 3.327 Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader PKK, dan kader KB, yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting.


"Meskipun Bali merupakan daerah dengan tingkat stunting terendah di Indonesia, kita tetap bekerja lebih baik lagi untuk menghilangkan atau setidaknya menekan seminimal mungkin angka prevalensi stunting di Bali,” kata Mahendra Jaya, mengajak semua pihak untuk bekerja bersama mengatasi stunting.


Dalam acara tersebut, Pj. Gubernur Bali juga memberikan dukungan terhadap program Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN), yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Gerakan ini bertujuan untuk memberikan bantuan gizi dan edukasi kepada keluarga yang memiliki balita berisiko stunting.


“Dengan prioritas pada keluarga berisiko stunting yang miskin, saya mengajak kita semua  untuk ”Ngrombo” mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting untuk mewujudkan generasi Bali yang sehat, cerdas, kuat dan bebas stunting, “ ujarnya.


Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji mengapresiasi langkah Pemprov Bali dan mengatakan pengentasan stunting memerlukan sinergitas serta kerja sama seluruh komponen masyarakat. Menurutnya upaya penanganan stunting di tiap daerah berbeda, disesuaikan dengan kondisi serta budaya dari daerah masing-masing.


Acara tersebut turut dihadiri oleh Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, dan Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Pada kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan bantuan sembako secara simbolis kepada keluarga berisiko stunting, serta penandatanganan Komitmen Partisipasi Peduli Stunting oleh Orang Tua Asuh yang secara simbolis diwakili oleh Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Bendesa Agung Majelis Desa Adat, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Anggota DPRD Kabupaten Bangli, Made Diksa serta Ketua IDI Cabang Bangli, dr. I.B Udayana Hanggara.[pr]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved