-->

Rabu, 15 Januari 2025

Dishub Denpasar Tertibkan Parkir Liar di Kawasan Jalan Gatot Kaca dan Jalan Sahadewa.

 


Ket foto : Tim Dinas Perhubungan Kota Denpasar saat melaksanakan penertiban parkir liar di Kawasan Jalan Gatot Kaca dan Jalan Sahadewa, Kecamatan Denpasar Utara pada Rabu (15/1). 


Denpasar, Bali Kini - Dinas Perhubungan Kota Denpasar melaksanakan Sidak Lalu Lintas dengan menertibkan kendaraan Roda Empat Mobil yang kedapatan parkir sembarangan di Trotoar jalan Gatot kaca dan Jalan Sahadewa, Kecamatan Denpasar Utara pada Rabu (15/1). Kegiatan rutin untuk mendukung pengawasan dan pengendalian efektifitas pelaksanaan kebijakan lalu lintas dan angkutan jalan ini turut menindak dengan memberikan teguran kepada 10 pemilik mobil yang kendaran kedapatan parkir sembarangan di atas trotoar.  


Kadis Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan saat dikonfirmasi menjelaskan, sidak lalu lintas dan angkutan jalan yang dilaksanakan Tim Dinas Perhubungan Denpasar ini merupakan upaya berkelanjutan dalam menjaga ketertiban dan keamanan berlalulintas. Hal ini guna memastikan pelayanan lalu lintas berlangsung optimal dan memberikan rasa aman, nyaman, tertib dan selamat bagi pengguna jalan. 


“Jadi secara umum dapat kami sampaikan bahwa masih banyak kita temukan kendaraan roda empat yang memarkir kendaraannya di atas trotoar, tentu ini sangat mengganggu pengendara lain, dan sering menjadi penyebab kemacetan, kecelakaan, termasuk mengganggu pengguna jalan lain dan pejalan kaki, sehingga kami imbau untuk masyarakat yang memiliki mobil agar turut menyiapkan garase pribadi,” ujarnya


Lebih lanjut dijelaskan, dari pelaksanaan sidak, pelanggaran didominasi oleh pelanggaran parkir, terutama kendaraan roda empat mobil. Kondisi ini jika tidak ditertibkan tentu akan mengganggu pengguna jalan lain, utamanya pejalan kaki lantaran parkir diatas trotoar. Sehingga dengan penertiban ini diharapkan kedepanya masyarakat atau pengguna jalan termasuk pejalan kaki menjadi nyaman saat berkendara.  


“Melalui penegakan kedisiplanan berlalu lintas di Kota Denpasar kami mengajak seluruh pengendara untuk mengimplementasikan spirit Vasudhaiva Kutumbakam untuk menjaga keindahan kenyamanan Kota Denpasar melalui ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan,” harapnya. (AGs.H).

Bupati Tamba Beri Ucapan Selamat Pasangan "Kembang-Ipat "


Jembrana , Bali Kini -
Bupati Jembrana I Nengah Tamba secara terbuka menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Jembrana terpilih periode 2025-2030 saat  rapat  penetapan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) menjadi Peraturan Daerah (Perda). 


“Selamat kepada Bapak Kembang Hartawan dan Bapak IGN Patrina Krisna (Ipat) , ” ucap Bupati Tamba, Senin (13/1/2025) di ruang sidang utama DPRD Jembrana. 


Di hadapan para anggota DPRD Jembrana, Bupati Tamba juga menyampaikan permohonan maaf atas hal-hal yang mungkin kurang berkenan selama masa kepemimpinannya.

Dirinya juga berharap supaya silahturahmi ini tetap terjaga. 


“Secara pribadi, saya mohon maaf jika selama saya memimpin ada hal-hal yang kurang berkenan yang saya dilakukan, ” ucapnya


Selain itu, pihaknya sampaikan kepada seluruh lembaga dan anggota DPRD Kabupaten Jembrana agar terus maju dan sukses dalam mengemban amanah demi terwujudnya cita-cita bersama untuk kemajuan Kabupaten Jembrana.


“Semoga teman-teman semua, baik dari lembaga maupun DPRD Kabupaten Jembrana, semakin maju dan semakin sukses dalam mengemban cita-cita untuk Kabupaten Jembrana,” ungkapnya



Berdasarkan hasil pleno KPU Kabupaten Jembrana pada Kamis (9/1/2025), secara resmi menetapkan pasangan calon nomor urut 2, I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang-Ipat) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jembrana terpilih periode 2025-2030.


Pasangan ini berhasil memperoleh 61,89 persen suara sah dengan total 106.119 suara pada Pilkada Jembrana 2024. Pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Jembrana pun berjalan dengan aman dan lancar.  (Adi/Hu)

Ida Mahendra Jaya Dorong Desainer Bali Tonjolkan Kain Tenun Tradisional di Fashion Show 2025


Denpasar , Bali Kini
– Penjabat Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Ida Mahendra Jaya, melakukan kunjungan untuk memantau persiapan para desainer menjelang Fashion Show Dekranasda Bali 2025 pada Senin (13/1). Kunjungan ini bertujuan memastikan seluruh busana yang akan dipamerkan memenuhi ketentuan, termasuk menonjolkan penggunaan kain tenun tradisional Bali.


Ida menegaskan pentingnya penggunaan kain tenun tradisional Bali sebagai bahan utama dalam desain busana. Ia menetapkan komposisi minimal 70% kain tenun Bali pada setiap busana yang dipamerkan. Bersama desainer kenamaan Bali, Tjok Abi, serta Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana, Ida memberikan masukan terhadap detail setiap desain yang ditampilkan.


“Pemilihan aksesori harus diperhatikan dengan cermat,” ujar Ida saat kunjungan. Ia juga meminta para desainer menyelesaikan desain tepat waktu, mengingat pergelaran Fashion Show Dekranasda Bali 2025 hanya tinggal beberapa hari lagi dan dijadwalkan berlangsung pada 24 Januari 2025.


Dalam kesempatan tersebut, Ida mengunjungi tiga desainer lokal, yaitu Gede Yudi Desain, Kwace Bali, dan Krins Studio. Gede Yudi Ardana dari Gede Yudi Desain menampilkan koleksi berbahan kain tenun endek untuk pakaian kasual, gaun malam, hingga pakaian anak-anak. Sementara Luh Putu Diah Gitanjali dari Kwace Bali menggabungkan kain tenun Bali dengan teknik bordir untuk memberikan kesan mewah. Kadek Krisna Dwipayana dari Krins Studio memilih menonjolkan desain kasual dan modern yang menjadi ciri khasnya.


Sebanyak 12 desainer Bali akan berpartisipasi dalam Fashion Show Dekranasda Bali 2025, dengan masing-masing desainer menampilkan 10 koleksi busana. Koleksi ini mencakup dua desain pakaian anak, dua desain pakaian laki-laki, serta enam desain pakaian wanita, baik kasual maupun gaun malam.


Acara ini diharapkan menjadi wadah untuk mempromosikan kain tenun tradisional Bali sebagai warisan budaya yang dapat dikemas dalam berbagai jenis busana modern.[pro]

Kasus Perkelahian Pelajar SMKN 1 Abang, Berujung Mediasi Didampingi Polsek Abang

 


Karangasem, Bali Kini - Kasus perkelahian pelajar di SMKN 1 Abang, Karangasem, yang terjadi pada Jumat (10/1/2025), menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Tim Unit Opsnal Polsek Abang langsung melakukan penyelidikan begitu menerima laporan insiden ini, guna mengungkap kronologi dan penyebab kejadian.


Menurut informasi dari Kasi Humas Polres Karangasem, IPTU I Gede Sukadana mengatakan jika hasil penyelidikan dari Polsek Abang, diketahui perkelahian tersebut dipicu oleh kesalahpahaman yang terjadi di platform media sosial TikTok. Insiden bermula dari pertemuan tidak disengaja antara dua pelajar, IKCW (kelas XI DKV) dan INY, di lapangan dekat kantin sekolah sekitar pukul 09.30 WITA. "Pertemuan tersebut memicu perkelahian yang melibatkan beberapa pelajar lainnya," Katanya. 


Kapolsek Abang, AKP I Komang Susiawan, menegaskan pihaknya telah mengambil langkah-langkah investigasi komprehensif, termasuk melakukan visum serta meminta keterangan dari pihak-pihak yang terlibat. "Atas petunjuk Bapak Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., "Kami langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap kronologi kejadian," tegas AKP I Komang Susiawan.


Sebagai bagian dari penyelesaian kasus, pihak sekolah dan keluarga korban mengusulkan mediasi, yang akan didampingi oleh Polsek Abang. "Kami berkomitmen untuk mengawal proses mediasi ini agar berjalan lancar dan menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak," ujar AKP I Komang Susiawan.


Korban utama dalam insiden ini, INY, kini dilaporkan sudah membaik dan telah dipulangkan dari RSUD Karangasem pada Senin (13/1/2025). Penyelesaian kasus ini direncanakan dilakukan secara kekeluargaan, melibatkan semua pihak yang terkait.


Selain menangani kasus ini, Polsek Abang juga merencanakan langkah preventif dengan mengadakan sosialisasi anti kekerasan dan literasi media sosial di sekolah-sekolah. "Kami ingin memastikan kejadian serupa tidak terulang, karena ini bukan hanya soal penyelesaian masalah, tetapi juga pencegahan untuk masa depan," tegas Kapolsek Abang. (Ami)

Pangdam IX/Udayana Cek Program Makan Bergizi Gratis di Jembrana


Jembrana, Bali Kini 
- Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.IP., M.Si., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana guna meninjau pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehat dan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 2 Negara, Selasa (14/1).


Tiba di Lokasi Yayasan BBG (Boga Bahagia Jembrana) Pangdam yang didampingi pejabat Kodam IX/Udayana disambut Bupati I Nengah Tamba bersama Forkopimda Jembrana melaksanakan pengecekan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Dapur Sehat. 

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan Dapur Sehat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan kesiapan seluruh stakeholder dalam mendukung mekanisme pelayanan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming.

Pada kesempatan itu, Pangdam Zamroni menyatakan sangat antusias dengan program makan bergizi gratis, karena ide awal pemerintah itu dapur-dapur ini didirikan di tanah-tanah TNI. Para komandan kodim yang mengorganisir dan mengatur dimana akan titik-titik akan pembangunan dapur serta distribusinya ke titik-titik mana saja.


Diwilayah Bali ini, Pangdam Zamroni menyebut Kodim yang pertama mendirikan dapur itu di Karangasem. “Tetapi saat implementasi, kita dikejutkan bahwa di Jembrana pelaksanaan program ini sudah lebih dulu bahkan sudah berjalan selama satu minggu. Jadi yang dikarangasem itu baru bergerak kemarin dan kita tinjau pelaksanaannya belum optimal, masih mencari pola yang baik,” ucapnya.


Melihat pelaksaan program di Jembrana, Jenderal Bintang Dua tersebut mengaku terdapat perbedaan yang mencolok, terutama pada tenaga kerja yang didapur jauh lebih efisien dan tidak sembrawut dibandingkan dengan Karangasem, karena baru bergerak kemarin. 


“Jadi saya kira di Jembrana sudah berpengalaman, sudah seminggu berjalan dan sudah terpola dengan baik. Mudah-mudahan ini bisa kita tingkatkan kualitasnya mulai dari pelayanan, kualitas makanan sehingga program pemerintah yang sangat baik ini bisa bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan keluarga kurang mampu,” ungkapnya.



Sementara itu, Bupati I Nengah Tamba mengucapkan terimakasih atas kunjungan Pangdam IX/Udayana Ke jembrana melihat secara langsung proses bagaimana dapur penyedia daripada makan bergizi yang sudah berjalan 1 minggu di Jembrana. 

“Astungkara, beliau (Pangdam IX/Udayana) sudah melihat dan menilai secara langsung dari dapur di Yayasan BBG (Boga Bahagia Jembrana) sampai proses distribusi dan pelaksaan MBG di SMP Negeri 2 Negara,” tutupnya. (Hum/jam)

Pemkot Denpasar Jajaki Kolaborasi Dengan ICMI

 


Sinergi Dukung Penaganan Sampah di Kota Denpasar. 


Denpasar, Bali Kini - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Administrasi Umum Setda Kota Denpasar, Komang Lestari Kusuma Dewi menerima Audiensi dari Organisasi Cendekiawan Muslim (ICMI) Kota Denpasar di Kantor Walikota Denpasar, Rabu(15/1). 

Pertemuan tersebut membahas peluang kolaborasi dalam membantu Pemerintah Kota Denpasar dalam upaya penanganan sampah di Kota Denpasar. Dalam kesempatan ini Organisasi Cendekiawan Muslim (ICMI) Kota Denpasar menyampaikan beberapa program kerja organisasi. Hal ini termasuk keinginan untuk berkolaborasi dalam membantu Pemerintah Kota Denpasar dalam upaya penanganan sampah di Kota Denpasar. 


 Perwakilan Organisasi Cendekiawan Muslim (ICMI) Kota Denpasar, Farida Silitonga, mengatakan, Organisasi Cendekiawan Muslim (ICMI) tidak hanya berfokus pada perkembangan agama Islam saja tetapi juga fokus pada isu lingkungan, sosial dan ekonomi. Karenannya, guna mendukung program tersebut, ICMI berkolaborasi dengan Pemkot Denpasar terkait mekanisme pelaksanaan sebelum turun ke Desa yang ada di Kota Denpasar. “Jadi program dalam organisasi kami tidak hanya fokus pada agama saja, tetapi juga turut andil dalam permasalahan isu sosial, ekonomi dan lingkungan, salah satunya adalah program Desa Bersih Cendikia, yang mana pada program tersebut akan membina desa dalam pengolahan sampah sehingga dapat diolah serta dapat menjadikan sampah sebagai hal yang bermanfaat," ujarnya.


Sementara Plt. Asisten Administrasi Umum Setda Kota Denpasar, Komang Lestari Kusuma Dewi mengatakan bahwa pada prinsipnya Pemkot Denpasar sangat mendukung berbagai kalangan dalam upaya membantu Pembangunan di Kota Denpasar. Terlebih, dalam penanganan sampah serta lingkungan yang menjadi salah satu fokus pembangunan Kota Denpasar saat ini. “Tentunya hal ini kita sambut dengan baik pertemuan kali ini, Pemkot Denpasar sangat terbantu dengan adanya organisasi yang berfokus pada isu lingkungan seperti ini, tentunya juga sosialisasi kepada masyarakat terkait masalah pemilahan sampah serta pengolahan sampah berbasis sumber," ujar Komang Lestari. ( Arya/r4).

Selasa, 14 Januari 2025

Buntut Tuduhan Pelecehan Seksual, Kemlu Tarik Pulang Dubes RI di Nigeria


Pasca meluasnya tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Duta Besar RI di Nigeria terhadap seorang staf lokal, Kemlu Indonesia menarik pulang Duta Besar sebelum masa berakhirnya penugasan. VOA berbincang dengan suami korban, yang berharap kasus ini tidak berakhir hanya dengan pemulangan Dubes. 


VOA — Tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Duta Besar RI di Nigeria Usra Hendra Harahap terhadap seorang staf lokal di KBRI Abuja berakhir dengan ditarik pulangnya duta besar berusia 65 tahun ini lebih awal dari penugasan yang seharusnya.


Menjawab pertanyaan VOA via teks, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Roy Soemirat mengonfirmasi bahwa Usra Hendra Harahap telah ditarik pulang sejak akhir Desember lalu.


“Ya, sudah dipanggil pulang lebih awal dari penugasan yang seharusnya,” ujar Roy.


Roy menjelaskan bahwa pihak Kementerian Luar Negeri “hanya ketahui dan terima satu kasus pengaduan,” meskipun hasil penelusuran awal VOA mendapati adanya beberapa staf lokal yang mengalami pelecehan seksual serupa, meskipun terduga korban lain belum bersedia diwawancarai.


Kementerian Luar Negeri mengatakan secara terpisah sudah memverifikasi keterangan dari korban pelapor dan Duta Besar Usra Hendra Harahap, mengkaji rekaman CCTV, namun “tidak dapat menarik kesimpulan secara konklusif mengingat tidak ada bukti yang memadai.” Hal ini tampaknya merujuk pada minimnya bukti yang dapat dikaji lebih lanjut dan tidak adanya saksi.


Meksipun demikian “sesuai kewenangannya, Kementerian Luar Negeri telah melakukan langkah-langkah administrasi, yaitu dengan menarik pulang duta besar,” ujar Roy Soemirat.


Suami Korban Kecewa dengan Penyelesaian Kasus


Diwawancarai melalui telepon, suami korban, Aminu Shehu mengatakan mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri, meskipun ia juga mengungkapkan kekecewaannya karena sempat menghabiskan waktu selama dua bulan di Jakarta untuk mengadukan dan menyelesaikan masalah ini di Kementerian Luar Negeri; serta berulangkali datang ke KBRI Abuja tanpa hasil.


Aminu mengatakan istrinya, yang telah beberapa kali mengalami tindakan yang tidak senonoh oleh Usra Hendra Harahap, telah “ditekan” di tempat kerjanya di KBRI Abuja segera setelah mengadukan pelecehan seksual yang dialaminya pada 7 Februari lalu.


“Saya merasa sedih karena begitu istri saya mengadukan apa yang dialaminya, saya langsung melapor ke Head of Chancery (Fahmi Aris.red).di KBRI Abuja, dan saya kira akan ada tindakan yang diambil. Tetapi ia minta agar istri saya melupakan apa yang terjadi dan berserah pada Allah SWT. Pembicaraan ini berlangsung tanpa sepengetahuan siapa pun. Meskipun akhirnya sampai ke telinga istri dubes yang marah besar. Lalu istri saya di KBRI ditekan agar dia cuti, dan Dubes Harahap berupaya memutus kontrak kerja istri saya dengan memberi performance appraisal yang buruk atas kinerjanya. Hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.”


Bukan yang Pertama


Pelecehan seksual yang disebut-sebut itu terjadi di ruang duta besar di KBRI Abuja pada 7 Februari. Menurut Aminu, istrinya – yang telah bekerja sebagai staf lokal selama lima tahun – diminta datang ke ruang duta besar untuk menunjukkan lokasi suatu daerah di Nigeria. Saat menunjuk lokasi dimaksud pada peta, sang duta besar menarik tangan korban dan memaksa untuk mencium lehernya.


“Dalam bahasa Indonesia ‘sayang sayang’ di leher istri saya. Ia berupaya mendorong dan mengatakan ‘jangan Pak, jangan Pak’ sambil mengelak dan lari menuju pintu. Istri saya mengeraskan suaranya menolak ciuman dan memutar pegangan pintu, baru dubes melepaskannya.”


Aminu mengatakan tindakan tidak senonoh terhadap istrinya itu bukan yang pertama kali, dan bahwa istrinya bukan korban pertama karena ada beberapa staf yang melaporkan hal serupa terhadap mereka. VOA belum dapat mengkonfirmasi hal ini secara independen.


Pengamat: Pelajaran bagi Kemlu RI, Khususnya soal Penugasan Diplomat Non-Karir


Pengamat hubungan internasional di Universitas Padjajaran Bandung Teuku Rezasyah mengatakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Duta Besar Usra Hendra Harahap, yang kini dipanggil pulang, sedianya menjadi pelajaran bagi Kementerian Luar Negeri saat menempatkan seorang perwakilan pemerintah di suatu negara, terutama jika berasal dari kalangan diplomat non-karir.


Dr. Rezasyah, Pengamat Hubungan Internasional (foto: courtesy).

Selanjutnya Reza mengatakan, “Ini hal yang sangat jarang terjadi tetapi kini menjadi peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk benar-benar menseleksi diplomat dengan sangat baik, memberi pelatihan yang cukup menjelang keberangkatan, tidak saja materi hukum internasional, tetapi juga soal etika, budaya internasional dan secara khusus potensi terburuk dari ketidaktahuan seseorang atas budaya yang berlaku di sana.. Ini juga peringatan bagi partai politik untuk berhati-hati saat mengusulkan seseorang menjadi diplomat di luar negeri. Dan tentunya ini menjadi peringatan bagi setiap diplomat kita – karir atau non-karir – untuk senantiasa menjalankan tugasnya sesuai Konvensi Wina.”


Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan Konsular yang telah diratifikasi Indonesia tahun 1982, mengatur tentang perlindungan dan kekebalan diplomatik, perlakuan yang adil terhadap pejabat diplomatik, tata cara pengangkatan dan penarikan diplomat, fasilitas diplomatik, hukum terkait surat menyurat diplomatik dan hubungan konsuler pada umumnya.


“Inti konvensi itu adalah to report, to represent, to negotiate, to promote and to protect. Beliau (Usra Hendra Harahap.red) tidak melakukan hal itu tetapi suatu hal yang lain. Sebelum hal ini menganggu hubungan bilateral dan menyebabkan rasa malu pemerintah biasanya dipanggil pulang untuk konsultasi. Tapi karena ini kasus yang berat maka ia dipanggil pulang untuk tidak dikirim kembali, dan biasanya ada upaya-upaya penyelesaian di luar hukum, tergantung tingkat kejahatannya. Jika ringan, maka akan akan upaya dari organisasi non pemerintah atau mereka yang dekat dengan korban agar masalah ini selesai secara sosial budaya. Untuk itu pemerintah Indonesia biasanya akan mengeluarkan pernyataan penyesalan bahwa hal ini sudah terjadi dan akan mengambil tindakan terhadap diplomat tersebut sesuai hukum di Indonesia,” tambah Reza.


Hingga laporan ini ditulis, Duta Besar RI Untuk Nigeria Usra Hendra Harahap belum menjawab permohoan wawancara VOA. [em/lt]

Penuh Lampion Imlek Sepanjang Jalan Gajahmada


Denpasar , Bali Kini 
- Perayaan Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025 sebagai hari 'Tahun Baru Cina' mulai terlihat semarak disambut warga keturunan Tionghoa di Denpasar. Terlebih bagi warga Tionghoa yang sudah mendarah di wilayah Jalan Gajahmada, Denpasar. 

Untuk menyambut perayaan Imlek, seperti tahun sebelumnya dilakukan pemasangan lampion merah disepanjang Jalan Gajahmada, Senin (13/1). Keindahan kota Denpasar khususnya Jalan Gajah mulai tampak dengan kondisi ini. Dimana nantinya dikawasan ini, INTI Bali kembali gelar perayaan Imlek nanti pada tanggal 1-2 Februari 2025 mendatang.

Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali kembali menyelenggarakan Festival Perayaan Imlek pada tanggal 1 dan 2 Februari 2025 mendatang. Ini merupakan kali kedua INTI Bali mengadakan perayaan besar Imlek, yang bertujuan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antar umat bergama dan komunitas di Bali.

Ketua Panitia Festival Imlek, Hery Sudiarto, menyampaikan bahwa perayaan Imlek tahun depan jatuh pada tanggal 29 Januari 2025. Namun, karena tanggal tersebut merupakan momen kumpul keluarga, INTI Bali memilih untuk mengadakan perayaan festival pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu yang jatuh pada tangg 1 dan 2 Februari agar masyarakat luas dapat turut menikmati kemeriahan perayaan ini.  Berbagai hiburan juga akan diadakan selama dua hari perayaan yang dimulai pukul 16.00 hingga 20.00 WITA setiap harinya.

“Untuk perayaan kali ini, kami tetap menghiasi Jalan Gajah Mada dengan lampion khas Imlek dan mengadakan parade budaya serta kuliner di Lapangan Puputan I Gusti Made Agung,” ujar Hery. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) INTI Bali Dr. Putu Agung Prianta.

"Kami mengundang komunitas etnis Nusantara untuk turut merayakan kebersamaan ini. Festival ini bertujuan menguatkan Denpasar sebagai kota toleransi yang penuh keberagaman,” sambungnya.

Sementara itu Pembina INTI Bali, Sudiartana Indrajaya menambahkan bahwa Bali sebagai pusat pariwisata dunia memiliki keunikan budaya yang sudah berusia ribuan tahun, menjadi daya tarik wisata yang luar biasa. 

“Denpasar sebagai kota budaya dan kota toleransi harus terus menguatkan nilai-nilai kebersamaan, dan melalui perayaan Imlek ini, kami berharap dapat mempererat persatuan dengan seluruh organisasi Tionghoa dan komunitas lainnya di Bali,” ujar Sudiartana, serambi membeberkan rangkaian acara yang diadakan meliputi parade di Jalan Gajah Mada, parade kuliner di Lapangan Puputan, serta pertunjukan hiburan khas Imlek.[jro]

Motivasi Kapolres Karangasem: Buang Jauh Sikap Malas dan Arogan


KARANGASEM, Bali Kini 
- Sebanyak 20 personel Polres Karangasem menerima penghargaan dari Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., dalam upacara resmi yang digelar pada Senin (13/1/2025).


Dalam amanatnya, Kapolres Karangasem menekankan bahwa pemberian reward ini merupakan bagian integral dari Manajemen Pembinaan Kepolisian. "Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk apresiasi dan motivasi bagi rekan-rekan yang belum menerima penghargaan," ujar AKBP Sadiarta.


Memasuki tahun 2025, Kapolres menggarisbawahi pentingnya pembaruan harapan untuk pertumbuhan, baik dalam kehidupan pribadi maupun organisasi. Beliau memaparkan tiga kunci untuk menjadi produktif sebagai anggota Bhayangkara:


"Pertama, kita harus selalu terbuka untuk pembelajaran dan pencerahan. Kedua, hindari sikap malas dalam menjalankan tugas. Ketiga, buang jauh-jauh sikap arogan dan acuh tak acuh," tegas Kapolres.


Lebih lanjut, AKBP Sadiarta berharap penghargaan ini dapat memotivasi seluruh jajaran Polres Karangasem untuk terus meningkatkan kinerja dan dedikasi sebagai Bhayangkara yang produktif dan berkontribusi nyata bagi bangsa.


"Melalui semangat pembelajaran berkelanjutan dan sikap rendah hati dalam pelayanan, kita dapat mewujudkan sosok Bhayangkara yang benar-benar berguna bagi masyarakat dan negara," tutup Kapolres. (ami)

Upaya Bakamla RI Terhadap Nelayan Indonesia yang Diusir Kapal Singapura

 


Kepulauan Riau  , Bali Kini — Personel KN Pulau Dana-323 Bakamla RI mendatangi nelayan di Pulau Terong untuk menindaklanjuti laporan terkait insiden pengusiran nelayan Indonesia oleh Singapore Police Coast Guard (SPCG). Insiden ini terjadi pada Selasa (24/12), ketika salah satu nelayan Indonesia jatuh ke laut akibat gelombang besar yang diduga sengaja dikondisikan oleh kapal SPCG, saat memancing ikan menggunakan speed boat di sekitar perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau. Minggu (29/12/2024).


Kedatangan personel Bakamla RI yang dipimpin oleh Penata Layanan Operasional Letda Bakamla Ryan Widiono, S.IP., bertujuan untuk menggali informasi langsung dari nelayan yang menjadi korban sekaligus memastikan kondisi mereka pasca kejadian. Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya laporan yang diterima Contact Center Bakamla RI mengenai tindakan membahayakan yang dilakukan oleh kapal SPCG.


Menurut Ketua Nelayan Pulau Terong, Pak Jemisan, insiden terjadi saat nelayan sedang memancing di wilayah yang diklaim masih termasuk perairan Indonesia tepatnya pada koordinat N 01,11,880 E 103,37,500. “Kapal SPCG menuduh kami melewati batas perairan lalu memaksa kami pergi dengan cara bermanuver hingga menciptakan gelombang besar,” jelasnya.


Jemisan menambahkan bahwa salah satu rekannya, Mahade, terlempar ke laut akibat gelombang tersebut. Beruntung, Mahade berhasil diselamatkan oleh rekan-rekan nelayan lainnya. Jemisan menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan sosialisasi terkait batas-batas perairan yang diperbolehkan untuk menangkap ikan. Jemisan juga mengecam tindakan SPCG yang membahayakan nyawa. “Jika memang kami melanggar batas, harap ditegur dengan cara yang baik dan tidak membahayakan,” ujarnya.


Menanggapi hal tersebut, Letda Bakamla Ryan Widiono mengatakan Bakamla RI berkomitmen akan memberikan penyuluhan kepada nelayan terkait batas wilayah guna mencegah terjadinya hal serupa demi kenyamanan bersama para pengguna laut.


Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua Adat Pulau Terong Pak Salman, perwakilan LSM setempat, serta empat personel KN Pulau Dana-323. Bakamla RI berharap kolaborasi antara nelayan, masyarakat adat, dan pihak terkait dapat terus terjalin demi keamanan dan kedaulatan perairan Indonesia. ( Bakamla RI)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved